Disusun oleh:
ABDUL AZIS MAHMUD
2019122038
i
ii
Disusun Oleh :
Mengetahui
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
(NIDN: 0608088804)
ii
iii
Hari :
Tanggal :
Penguji I Penguji II
Mengetahui
(NIDN: 0608088804)
iii
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL............................................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian .................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian .................................................................. 7
E. Keaslian Penelitian.................................................................. 7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka...................................................................... 10
1. Lanjut Usia (Lansia).......................................................... 10
a. Pengertian Lansia.......................................................... 10
b. Batasan Lansia.............................................................. 10
c. Masalah Kesehatan Lansia............................................ 11
2. Pelayanan Kesehatan Lansia.............................................. 15
a. Puskesmas Santun Lansia............................................. 17
b. Pembinaan Kelompok Lansia....................................... 18
c. Posyandu Lansia........................................................... 20
3. Konsep Dukungan Keluarga.............................................. 28
a. Pengertian Dukungan Keluarga.................................... 28
b. Bentuk Dukungan Keluarga ......................................... 29
c. Pengertian Keluarga...................................................... 30
d. Fungsi Keluarga............................................................ 31
B. Kerangka Teori.......................................................................... 31
iv
v
C. Kerangka Konsep...................................................................... 32
D. Hipotesis.................................................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian .............................................. 33
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 34
C. Populasi dan Sampel ............................................................... 34
D. Variabel Penelitian................................................................... 35
E. Definisi Operasional................................................................ 35
F. Instrumen Penelitian................................................................ 36
G. Teknik Analisa Data................................................................ 36
H. Etika Penelitian........................................................................ 37
I. Jalannya Penelitian ................................................................. 38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
v
vi
DAFTAR TABEL
vi
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 3. S.O.P
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Populasi penduduk dunia saat ini berada pada era ageing population
dimana jumlah penduduk yang berusia lebih dari 60 tahun melebihi 7 persen dari
total penduduk (Kemenkes, 2020). Dengan meningkatnya jumlah orang lanjut
usia, permintaan akan layanan perawatan primer yang dapat menyaring, menilai,
dan mengelola komorbiditas klinis dan fungsional semakin meningkat. Masalah
kesehatan yang dihadapi lansia beragam seperti penyakit tidak menular (PTM),
kesehatan mental termasuk demensia, serta cedera dan kecacatan akibat
menurunnya kemampuan fungsional. Tindakan diperlukan untuk memastikan
semua lansia dapat mengakses layanan kesehatan yang mereka butuhkan, saat
mereka membutuhkannya, tanpa kesulitan keuangan (WHO, 2020).
Untuk meningkatkan derajat kesehatan lansia pemerintah membuat
beberapa kebjakan-kebijakan pelayanan kesehatan lansia. Tujuan umum kebijakan
pelayanan kesehatan lansia adalah meningkatkan derajat kesehatan lansia untuk
mencapai lansia sehat, mandiri, aktif, produktif dan berdaya guna bagi keluarga
dan masyarakat. Sementara tujuan khususnya adalah meningkatkan cakupan dan
kualitas pelayanan kesehatan santun lansia, meningkatkan koordinasi dengan
lintas program, lintas sektor, organisasi profesi dan pihak terkait lainnya,
meningkatnya ketersediaan data dan informasi di bidang kesehatan lansia,
meningkatnya peran serta dan pemberdayaan keluarga, masyarakat dan lansia
dalam upaya serta peningkatan kesehatan lansia, meningkatnya peran serta lansia
dalam upaya peningkatan kesehatan keluarga dan masyarakat (KEMENKES,
2016).
Dalam pelaksanaan kebijakan tersebut, maka dikembangkan program
kesehatan lansia yaitu posyandu lansia. Posyandu lansia merupakan pos pelayanan
terpadu terhadap lansia di tingkat desa/kelurahan dalam wilayah kerja masing-
masing puskesmas. Adapun tujuan dari pembentukan posyandu lansia yaitu
meningkatkan derajat kesehatan dan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut di
1
2
masyarakat, untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna bagi
keluarga, dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelayanan kesehatan
dan komunikasi antara masyarakat (Arfan and Sunarti 2017).
Pelaksanaan kegiatan posyandu merupakan salah satu usaha pendekatan
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan primer, semakin tinggi masyarakat
mendapatkan pelayanan kesehatan, semakin meningkatkan derajat kesehatan di
masyarakat. Salah satu keberhasilan dalam rangka pelaksanaan posyandu adalah
memperbaiki atau meningkatkan derajat kesehatan di masyarakat (Nunung dkk.,
2015). Rendahnya kunjungan lansia ke posyandu menyebabkan lansia kurang
dapat memantau status kesehatannya karena lansia cenderung mengalami gejala
penyakit degeneratif karena faktor fisik yang lemah, padahal kesehatannya dapat
dipantau atau dicegah apabila lansia rajin datang ke posyandu lansia. Kesehatan
lansia yang karena kondisi fisik dan mentalnya tidak memungkinkan lagi untuk
berperan aktif dalam beraktivitas, maka lansia perlu mendapat perhatian khusus
terutama dari keluarga, kader maupun masyarakat di sekitarnya (Sulaiman, 2016).
Program pengembangan kesehatan lansia tidak akan berjalan dengan baik
tanpa adanya dukungan dan partisipasi yang baik dari lansia itu sendiri. Salah
satu faktor yang berpengaruh dalam keaktifan Lansia tersebut adalah dukungan
keluarga (Septyaningrum, 2015). Menurut (Yenni, 2011) dalam keluarga juga
terdapat sebuah keterkaitan yang kuat antara keluarga dalam setiap aspek
kesehatan individu dan antar anggota keluarga mulai dari tahap promosi kesehatan
hingga rehabilitasi. Dukungan keluarga sangat berperan dalam mendorong minat
atau kesediaan Lansia untuk mengikuti kegiatan Posyandu. Dukungan keluarga
yang diberikan maksimal akan berdampak pada motivasi Lansia dalam
keikutsertaan/ keaktifan Lansia dalam mengikuti Posyandu Lansia sehingga
sangat membantu Lansia dalam meningkatakan derajat kesehatannya dengan aktif
dalam kegiatan Posyandu Lansia (Abas, 2015). Selain itu, penelitian yang
dilakukan oleh Sari (2013) mengatakan bahwa ada hubungan yang bermakna
antara dukungan keluarga dengan tingkat kehadiran lansia ke posyandu lansia.
Factor yang dapat mempengaruhi dukungan keluarga adalah tingkat
pengetahuan keluarga tentang pentingnya dukungan keluarga. Dalam
3
Dari hasil wawancara peneliti dengan salah satu kader, kegiatan rutin
Posyandu Lansia Cabeankunti Cepogo Boyolali yaitu, pemeriksaan rutin tekanan
darah, berat badan, bahkan pemeriksaan gula darah asam urat dengan sedikit biaya
administrasi. Setiap 2 bulan sekali diberikan pendidikan kesehatan. Dan disetiap
acara disediakan konsumsi untuk para lansia yang hadir. Dengan pentingnya
manfaat posyandu, rendahnya kunjungan lansia menjadi hal penting untuk diteliti.
Hal ini mendorong peneliti untuk mencari tahu alasan lansia yang tidak
hadir pada acara tersebut dengan cara melakukan sedikit wawancara dari rumah
kerumah lansia yang tidak hadir. Dari 7 orang lansia yang peneliti temui, 3 orang
lansia mengatakan tidak mengikuti kegiatan Posyandu Lansia mengatakan sibuk
menjaga cucu mereka dikarenakan orang tua si cucu sedang bekerja, 2 orang
lansia mengatakan lupa dan tidak ada anggota keluarga yang mengingatkan, 1
orang lansia mengatakan sedang tidak enak badan dan 1 orang lansia mengatakan
sedang membantu anaknya menyelesaikan pekerjaannya yaitu memenuhi pesanan
cathering.
Dari data tersebut didapatkan bahwa dukungan keluarga sangatlah penting
untuk lansia dalam keaktifan mengikuti kegiatan di Posyandu Lansia.
Berdasarkan uraian diatas mendorong peneliti untuk mengetahui adakah Pengaruh
Pendidikan kesehatan tentang dukungan keluarga terhadap kunjungan lansia di
Posyandu Lansia Kelurahan Cabeankunti Cepogo Boyolali.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas, maka dapat
dirumuskan pertanyaan penelitian adakah Pengaruh Pendidikan kesehatan tentang
dukungan keluarga terhadap kunjungan lansia di posyandu lansia kelurahan
cabeankunti cepogo boyolali?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh
dukungan keluarga dengan kunjungan lansia di posyandu lansia
cabeankunti cepogo boyolali?
5
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk :
a. Mengetahui keaktifan kunjungan lansia sebelum pemberian
Pendidikan kesehatan tentang dukungan keluarga di posyandu lansia
Desa Cabeankunti.
b. Mengetahui keaktifan kunjungan lansia sesudah pemberian Pendidikan
kesehatan tentang dukungan keluarga di posyandu lansia Desa
Cabeankunti.
c. Mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang dukungan
keluarga terhadap kunjungan lansia di posyandu lansia Kelurahan
Cabeankunti, Cepogo, Boyolali.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
a. Bagi peneliti
Hasil penelitian dapat menambah pengetahuanpeneliti dalam
melakukan suatu penelitian sehingga dapat berguna dalam melakukan
penelitian-penelitian berikutnya.
b. Bagi penelitian selanjutnya
Hasil penelitian dapat dijadikan dasar bagi penelitian selanjutnya yang
akan meneliti tentang lansia maupun dukungan keluarga.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Keluarga
Sebagai bahan masukan bagi keluarga lansia untuk lebih meningkatkan
dukungan kepada lansia dalam mengikuti kegiatan Posyandu lansia
agar lansia bisa aktif dalam menghadiri kegiatan Posyandu Lansia.
b. Bagi Lansia
Dengan mendapat dukungan keluarga diharapkan lansia menjadi lebih
bersemangat kemudian aktif berkunjung ke Posyandu Lansia
c. Bagi Posyandu Lansia
6
3 Hubungan peran Desain penelitian Hasil uji Chi Square Perbedaan dengan
kader dan mengunakan desain survey menunjukkan adanya penelitian yang akan
dukungan keluarga analitik cross sectional. hubungan peran kader dan dilakukan adalah pada
dengan keaktifan Populasi penelitian dukungan keluarga dengan variabel penelitian
7
lansia di posyandu sebanyak 50 lansia dan keaktifan lansia mengikuti dimana peneliti akan
karang werda dengan sampel 44 lansia. dengan p value = (0,05), meneliti tentang
permadi rw 02 dukungan keluarga dan
kecamatan kunjungan lansia.
lowokwaru kota Sedangkan persamaan
malang oleh dengan penelitian yang
Adawiyah (2019) akan dilakukan adalah
pada jenis penelitian
dan desaign penelitian
serta desain penelitian
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Lanjut Usia
a. Pengertian
Lansia adalah seseorang yang telah berusia >60 tahun dan tidak
berdaya mencari nafkah sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
sehari-hari (Ratnawati, 2017).
Lansia merupakan tahap akhir dari proses penuaan. Proses menjadi
tua akan dialami oleh setiap orang. Masa tua merupakan masa hidup
manusia yang terakhir, dimana pada masa ini seseorang akan mengalami
kemunduran fisik, mental dan social secara bertahap sehingga tidak dapat
melakukan tugasnya sehari-hari (tahap penurunan). Penuaan merupakan
perubahan kumulatif pada makhluk hidup, termasuk tubuh, jaringan dan
sel, yang mengalami penurunan kapasitas fungsional. Pada manusia,
penuaan dihubungkan dengan perubahan degeneratif pada kulit, tulang,
jantung, pembuluh darah, paru-paru, saraf dan jaringan tubuh lainnya.
Dengan kemampuan regeneratif yang terbatas, mereka lebih rentan terkena
berbagai penyakit, sindroma dan kesakitan dibandingkan dengan orang
dewasa lain (Kholifah, 2016).
b. Batasan Lansia
Beberapa pendapat ahli dalam Sunaryo et.al (2016) tentang
batasan-batasan umur pada lansia sebagai berikut:
1) Undang-undang nomor 13 tahun 1998 dalam bab 1 pasal 1 ayat 2
yang berbunyi “ lanjut usia adalah seseorang yang mencapai usia
60 tahun ke atas”.
2) World Health Organization (WHO), lansia dibagi menjadi 4
kriteria yaitu usia pertengahan (middle ege) dari umur 45-59 tahun,
lanjut usia (elderly) dari umur 60-74 tahun, lanjut usia (old) dari
8
9
umur 75-90 tahun dan usia sangat tua (very old) ialah umur diatas
90 tahun.
3) Dra. Jos Mas (Psikologi UI) terdapat empat fase, yaitu : fase
invenstus dari umur 25-40 tahun, fase virilities dari umur 40-55
tahun, fase prasenium dari umur 55-65 tahun dan fase senium dari
65 tahun sampai kematian.
4) Prof. Dr. Koesoemato Setyonegoro masa lanjut usia (geriatric age)
dibagi menjadi 3 kriteria, yaitu young old dari umur 75-75 tahun,
old dari umur 75-80 tahun dan very old 80 tahun keatas.
c. Masalah Kesehatan Lansia
Aspek kesehatan pada lansia ditandai dengan adanya perubahan
faali akibat proses menua yang menurut Notoadmojo (2014) meliputi:
1) Gangguan penglihatan
Biasa disebabkan oleh degenerasi makularsenilis, katarak dan
glaukoma. Secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Degenerasi makular senilis
Penyebab penyakit ini belum diketahui namun dapat dicetuskan
oleh rangsangan cahaya berlebihan. Kelainan ini
mengakibatkan distorsi visual, penglihatan menjadi kabur serta
dapat timbul distorsi persepsi visual.
b) Katarak
Katarak pada lansia dapat diakibatkan oleh pengobatan steroid
yang lama, trauma maupun radiasi. Bila tidak ditemukan
penyebabnya, biasanya disebut idiopatik akibat proses menua.
c) Glaukoma
Peningkatan tekanan di dalam bola mata dapat terjadi secara
akut maupun mendadak. Gejalanya ada;ah kabur penglihatan
disertai pusing, nyeri, muntah dan kemerahan pada mata.
2) Gangguan pendengaran
10
B. Kerangka Teori
Hadir Tidak
Factor yang dalam hadir
mempengaruhi dukungan
posyandu dalam
1. Tipe keluarga lansia posyandu
2. Tingkat ekonomi lansia
3. Tingkat pendidikan
: Tidak diteliti
: Diteliti
C. Kerangka Konsep
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Metode penelitian
kuantitatif diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk mengaju hipotexsis yang
telah ditetapkan (Sugiyono, 2017).
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode
eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan
dengan cara memberikan treatment/perlakuan tertentu terhadap subjek
penelitian guna membangkitkan sesuatu kejadian/keadaan yang akan diteliti
bagaimana akibatnya (Jaedun, 2011). Desain penelitian yang digunakan Pre
Eksperimental design dengan pendekatan One Group Pretest Posttest,
rancangan ini dari awal sudah dilakukan observasi melalui pretest terlebih
dahulu, kemudian diberikan perlakuan atau intervensi, selanjutnya diberikan
posttest sehingga dapat mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi
sebelum dan sesudah diberikan perlakuan atau intervensi, namun dalam
desain ini tidak ada kontrol sebagai pembanding antar kelompok (Imas,
2018).
Pelaksanaan eksperimen dengan desain ini dilakukan dengan
memberikan perlakuan X terhadap suatu kelompok, yaitu kelompok
eksperimen. Sebelum diberikan perlakuan, kelompok tersebut diberi pre
test/Tes Awal (O1) dan setelah itu diberikan post test/Tes Akhir (O2). Hasil
dari kedua tes tersebut dibandingkan, untuk menguji apakah perlakuan yang
diberikan memberi pengaruh kepada kelompok tersebut. Tujuan pemberian
pretest dan posttest adalah untuk mengetahui hasil perlakuan secara akurat
dan sebagai pembanding sebelum dan setelah diberikan perlakuan
34
N
n=
1+ N (d)²
Keterangan :
N : Besar populasi
n : Jumlah sampel
71
n= (1 + (0,17)
35
71
n= 1,17 n = 60,68 dibulatkan menjadi 60
namun dalam pemilihan sampel
penelitian, terdapat kriteria yang
ditetapkan meliputi :
1) Kriteria inklusi adalah karateristik umum subjek penelitiaan dari
suatu populasi target dan terjangkau yang akan diteliti (Sujarweni,
2014). Kreteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
a) Lansia yang terdaftar sebagai anggota di posyandu lansia di
kelurahan cabeankunti cepogo boyolali
b) Lansia yang tinggal bersama keluarga
c) Bersedia menjadi responden
2) Kriteria ekslusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek
yang memenuhi kreteria inklusi dan studi karena berbagai sebab
(Sujarweni, 2014). Kriteria eksklusi penelitian ini adalah Lansia
yang sudah tidak memiliki anggota keluarga dan tidak tinggal
serumah dengan anggota keluarga.
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesi mpulannya (Sugiyono, 2014). Variabel dalam penelitian ini terdiri dari
dua variabel yaitu variabel bebas adalah pendidikan kesehatan tentang
dukungan keluarga. Sedangkan variabel terikat adalah kunjungan lansia di
Posyandu Lansia.
E. Definisi Operasional
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga
lebih mudah diolah (Hidayat, 2017). Instument penelitian sesuai dengan
variabel yang akan diteliti, adapun instrumen dalam penelitian ini adalah
1. Variabel pendidikan kesehatan tentang dukungan keluarga
Instrumen yang digunakan adalah SOP (Satuan Operasional Prosedure)
dukungan keluarga. SOP digunakan untuk menjadi acuan dalam
pemberian dukungan keluarga terhadap lansia. Dalam penyampaian
materi, peneliti akan menggunakan leaflet.
2. Variabel keaktifan kunjungan lansia
Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi daftar hadir lansia
yang mengikuti posyandu lansia selama 1 bulan.
G. Teknik Analisa Data
1. Analisa Univariat
Analisa dimasudkan untuk mengetahui distribusi dan presentase dari tiap
variabel. Analisa ini bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variable penelitian. Bentuk analisa univariat tergantung
dari jenis datanya. Pada penelitian yang akan dilakukan,analisa univariat
37
jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak. Jika signifikansi (2-tailed) > ɑ,
maka Ho diterima, Jika signifikansi (2-tailed) < ɑ, maka Ho ditolak.
Penelitian ini menggunakan analisis uji statistik parametrik yang
bertujuan untuk melakukan uji perbandingan dan perbedaan rata-rata
dari dua sampel baik data independen maupun data berpasangan dan
ata harus berdistribusi normal. Analisis tersebut menggunakan
program SPSS (Statistic Program For Sosial Science) versi 22 dalam
analisi datanya
H. Etika Penelitian
Menurut Nursalam (2013) etika dalam penelitian yang harus
diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut :
1. Informed consent (Format Persetujuan)
Yaitu lembar persetujuan untuk menjadi responden yang diedarkan
sebelum penelitian dilaksanakan pada seluruh responden yang bersedia
untuk diteliti maka responden harus mencantumkan tanda tangan terlebih
dahulu diberi kesempatan membaca isi tersebut. Jika responden menolak
untuk diteliti maka penulis tidak akan memaksa dan tetap menghormati
hak-hak responden.
2. Anonymity (Tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan responden, maka lembar pengumpulan data
peneliti tidak dicantumkan nama tetapi nomer kode.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari responden dijaga oleh
peneliti.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Frekuensi % Mean
Total 60 100.0
C. Pembahasan
1. Karakteristik responden
BAB V
A. Simpulan
1. Kkk
2. ,jjj
3. hhhh
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik R.I. (2015). Statistik Penduduk Lanjut Usia 2014. Jakarta:
Badan Pusat Statistik RI
BPS. 2014. Statistik Penduduk Lanjut Usia. Jakarta: Biro Pusat Statistik.
Cipta
Sukmawati, N., Sakka, A., & Erawan, P.E.M. (2015). Faktor Yang Berhubungan
Dengan Perilaku Lansia Dalam Memanfaatkan Posyandu Lansia Di Wilayah
Kerja Puskesmas Landoto Kabupaten Kanowe Selatan. . Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat,Vol.1, No. 2
Statistics
N Valid 60 60 60 60
Missing 0 0 0 0
Kategori Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Jenis_Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
Umur
N Valid 60
Missing 0
Mean 65.23
Median 65.00
Minimum 60
Maximum 74
61
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
Kunjungan Kunjungan
Lansia sebelum Lansia sesudah
intervensi intervensi
N Valid 60 60
Missing 0 0
62
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Wilcoxon Signed Ranks Test
65
Ranks
Total 60
Test Statisticsb
Kunjungan
Lansia sesudah
intervensi -
Kunjungan
Lansia sebelum
intervensi
Z -4.359a
Lampiran 1
1. Petunjuk pengisian lembar absensi keaktifan : Berikan nilai pada setiap kolom
yang sesuai dibawah ini
2. Sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada !
1 : Hadir
0 : Tidak hadir
Penilaian kesimpulan :
Aktif : ≥ 1 kali selama 1 bulan
Tidak Aktif : < 1 kali Selama 1 bulan
Absensi kehadiaran selama
No Nama responden sebulan kesimpulan
Minggu 1 Minggu 3
67
Lampiran 3
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada,
Di
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Abdul Azis Mahmud
Nim : 2019122038
Merupakan mahasiswa Keperawatan Universitas Sahid Surakarta yang
bermaksud akan mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh dukungan
keluarga dengan kunjungan lansia di Posyandu Lansia Kelurahan Cabeankunti
Cepogo Boyolali” sebagai syarat kelulusan.
Peneliti ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi saudara sebagai
calon responden. Kerahasiaan serta informasi yang akan diberikan akan dijaga dan
hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Jika saudara tidak bersedia
menjadi responden, maka saudara diperbolehkan menolak menjadi responden
penelitian.Apabila saudara menyetujui, maka saya mohon untuk dapat
menandatangani lembar persetujuan menjadi responden.
Hormat saya,
Abdul Azis M
68
Lampiran 4
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(INFORMED CONSENT)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Alamat :
Umur :
Kelas` :
Menyatakan bersedia menjadi informan penelitian dari :
Nama : Abdul Azis M
Nim : 2019122038
Judul : Pengaruh dukungan keluarga dengan kunjungan lansia di
Posyandu Lansia Kelurahan Cabeankunti Cepogo Boyolali
Persetujuan ini saya berikan secara sukarela dan tanpa paksaan dari pihak
manapun. Saya telah diberikan penjelasan mengenai penelitian dan saya telah
diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum dimengerti.
Dengan ini saya menyatakan bahwa saya akan menjawab semua pertanyaan
dengan sejujur-jujurnya.
Surakarta, ……………….2021
Responden
(…………………………………)
69
JADWAL PENELITIAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Judul
2 Studi Literatur
3 Studi
pendahuluan
4 Penyusunan
SKRIPSI
5 Ujian SKRIPSI
6 Perbaikan
7 Perijinan
penelitian
8 Pengambilan
data dan
penyusunan
laporan hasil
9 Ujian hasil