Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif, dengan desain quasi

eksperimen, yaitu penelitian yang menguji coba suatu intervensi pada

sekelompok subyek dengan atau tanpa kelompok pembanding namun tidak

dilakukan randomisasi untuk memasukkan subyek ke dalam kelompok

perlakuan atau kontrol (Dharma, 2011).

Rancangan penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan pre

test and post test without control group. Pada desain ini peneliti hanya

melakukan intervensi pada satu kelompok yaitu pasien Chronic Kidney

Disease yang mengalami kecemasan saat hemodialisa dengan diberikan

kombinasi terapi relaksasi genggam jari dan aromatherapy lemon.

Efektifitas perlakuan dinilai dengan cara membandingkan nilai post

test dengan nilai pretest (Dharma, 2011). Menurut Nursalam (2015), berikut

skema desain pretest and post test with control group.

O1 X O2

Keterangan:

O1 : Pre test dengan menggunakan kuesioner HARS

O2 : Post test dengan menggunakan kuesioner HARS

36
X : Kombinasi terapi relaksasi genggam jari dan aromatherapy lemon

3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

1. Populasi

Populasi adalah unit dimana suatu hasil penelitian akan diterapkan.

Populasi dalam penelitian ini adalah pasien Chronic Kidney Disease yang

mengalami kecemasan saat hemodialisa di ruang Hemodialisa RSUD Dr.

Moewardi yang berjumlah 136 pasien pada bulan Desember 2018 –

Februari 2019.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi

(Sugiyono, 2013).

a. Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan Quota Sampling yaitu pengambilan sampel lebih

menitikberatkan pada ciri khusus yang didasarkan pertimbangan dari

peneliti. Jumlah kuota yang dibutuhkan pada sampling kuota

tergantung dari keinginan peneliti. Dengan kata lain tidak ada standard

batas minimal kuota yang diinginkan. Umumnya, pengambilan sampel

dilakukan secara langsung pada tiap uni sampling, tentunya setelah

kuota terpenuhi (Jenita, 2016).

Pemilihan sampel di penelitian ini dipilih berdasarkan kriteria

inklusi dan eksklusi sebagai berikut:

37
1) Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:

a) Pasien hanya dengan diagnosa medis CKD, tanpa diagnosa

medis penyerta lainnya.

b) Pasien yang menjalani hemodialisa pertama kali

c) Pasien yang mengalami kecemasan

d) Pasie yang kooperatif

e) Pasien bersedia menjadi responden.

2) Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:

a) Pasien CKD dengan penurunan kesadaran.

b) Pasien yang telah menjalani hemodialisa lebih dari sekali

c) Pasien yang tidak mengalami kecemasan

b. Besar Sampel

Sampel pada penelitian ini sesuai dengan kriteria inklusi dan

eksklusi adalah 20 responden yang terbagi menjadi dua kelompok

yaitu 10 responden dalam kelompok eksperimen atau kelompok

perlakuan dan 10 responden dalam kelompok kontrol. Sugiyono

(2011) menyatakan bahwa untuk penelitian eksperimen sederhana,

yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol,

maka jumlah anggota sampel masing masing antara 10 sampai dengan

20.

38
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian telah dilakukan di ruang hemodialisa RSUD Dr. Moewardi

2. Waktu Penelitian

Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2019.

3.4 Variabel Penelitian, Definisi Operasional Skala Pengukuran

3.4.1 Variabel Penelitian

1. Variabel Independent (Variabel Bebas)

Disebut juga variabel sebab, yaitu karakteristik dari subyek yang

dengan keberadaannya menyebabkan perubahan pada variabel

lainnya (Dharma, 2011). Dalam penelitian ini variabel bebas

adalah terapi relaksasi genggam jari dan aromatherapy lemon.

2. Variabel Dependent

Adalah variabel akibat atau variabel yang akan berubah akibat

pengaruh atau perubahan yang terjadi pada variabel independent.

Dalam penelitian ini variabel terikat adalah kecemasan pada

pasien Chronic Kidney Disease yang menjalani hemodialisa.

3.4.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang

diamati dari sesuatu yang diidentifikasi tersebut. Definisi Operasional

dirumuskan untuk kepentingan akurasi, komunikasi dan replikasi

(Nursalam, 2016).

39
Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi operasional Instrumen Hasil Ukur Skala


Variabel
Independent
Terapi Tehnik relaksasi SPO Terapi 1. Ya Nominal
relaksasi yang sangat relaksasi 2. Tidak
genggam jari sederhana dan genggam jari
mudah dilakukan
oleh siapapun yang
berhubungan
dengan jari tangan
serta aliran energi
didalam tubuh kita
Aromatherapy Suatu metode dalam SPO 1. Ya Nominal
lemon relaksasi yang Aromatherapy 2. Tidak
menggunakan lemon
minyak esensial
dalam
pelaksanaannya
berguna untuk
meningkatkan
kesehatan fisik,
emosi, dan spirit
seseorang
Variabel
Dependent
Kecemasan Respons emosional Menggunakan Total nilai Ordinal
dimana seseorang kuesioner :
merasa takut pada Hamillton Tidak
suatu sumber Ratting Scale cemas :
ancaman yang for 0-13
belum jelas dan Anxiety (HRS- Cemas
tidak teridentifikasi A) ringan :
yang 14-20
terdiri dari 14 Cemas
item sedang
pertanyaan. 21-27
Penilaian skor Cemas
antara 0-4, berat :
yang artinya : 28-41
0 : tidak ada Cemas
gejala berat
1 : gejala sekali : 42-
ringan 56
2 : gejala
sedang
3 : gejala berat
4 : gejala berat
sekali

40
3.5 Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data

3.5.1 Alat Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah sebagai

berikut

1. Lembar kuesioner

Untuk mengukur tingkat kecemasan pada responden menggunakan

kuesioner HRS-A (Hamillton Ratting Scale for Anxiety) yang

terdiri dari 14 item pertanyaan. Nilai angka kuesioner HRS-A

(Hamillton Ratting Scale for Anxiety). Dengan penilaian skor

antara 0-4, diberi nilai 0 apabila tidak ada gejala, 1 apabila gejala

ringan, 2 apabila gejala sedang, 3 apabila gejala berat, 4 apabila

gejala berat sekali. Tingkat kecemasan terdiri dari apabila skor 0-

13, kecemasan ringan apabila skor 14-20, kecemasan sedang 21-27,

kecemasan berat 28-41, kecemasan berat sekali 42-56.

2. Standar Prosedur Operasional tindakan terapi relaksasi genggam

jari

3. Standar Prosedur Operasional tindakan Aromatherapy lemon

4. Lembar observasi untuk perubahan skor kecemasan

5. Aromatherapy lemon

6. Alat tulis

3.5.2 Cara pengumpulan Data

3.5.2.1 Teknik Pengumpulan Data

41
1. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian

dengan menggunakan alat pengambilan atau pengukuran data,

langsung pada subyek sebagai sumber informasi yang dicari

(Saryono, 2009). Pada penelitian ini sebelum pasien diberikan

kombinasi teknik relaksasi genggam jari dan aromatherapy

lemon dilakukan penilaian kecemasan dengan kuesioner

HARS setelah diberikan kombinasi teknik relaksasi genggam

jari dan aromatherapy lemon dilakukan pengukuran skala

kecemasan dengan kuesinoer HARS kembali.

2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak

langsung diperoleh oleh peneliti dari subyek penelitiannya

(Saryono, 2009). Data sekunder dari penelitian ini diperoleh

dari ruang Hemodialisa RSUD Dr. Moewardi.

3.5.2.3 Pelaksanaan Penelitian

1. Penelitian dilakukan pada bulan Mei - Juni 2019, setelah

proposal skripsi disetujui oleh pembimbing utama dan

pembimbing pendamping.

2. Peneliti mengajukan surat ijin penelitian kepada diklat RSUD

Dr Moewardi.

42
3. Peneliti mengajukan ethical clearance kepada komite etik

RSUD Dr. Moewardi.

4. Peneliti menemui kepala ruang Hemodialisa RSUD Dr.

Moewardi untuk menyerahkan surat pengantar penelitian dan

menyampaikan maksud penelitian.

5. Peneliti memilih calon responden sesuai kriteria inklusi dan

eksklusi.

6. Peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan tentang

penelitian kepada responden dan keluarga responden yang

sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi.

7. Peneliti memberikan lembar persetujuan (inform concent ) bagi

responden yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian.

8. Peneliti meminta responden untuk menanda tangani lembar

persetujuan.

9. Peneliti melakukan pengukuran konstipasi menggunakan

kuesioner HARS sebelum diberikan kombinasi terapi relaksasi

genggam jari dan aromatherapy lemon (pre test) Peneliti

memberikan terapi laksatif pada kelompok kontrol.

10. Peneliti memberikan kombinasi terapi relaksasi genggam jari

dan aromatherapy lemon

11. Peneliti melakukan pengukuran konstipasi menggunakan

kuesioner HARS sebelum diberikan kombinasi terapi relaksasi

43
genggam jari dan aromatherapy lemon (post test) Peneliti

memberikan terapi laksatif pada kelompok kontrol.

12. Peneliti melakukan cek kelengkapan data yang diisi responden.

13. Peneliti mengucapkan terima kasih kepada responden.

3.6 Uji Validitas dan reabilitas

Uji validitas adalah suatu pengukuran dan pengamatan yang berarti

prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data (Nursalam 2013).

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen

tersebut sudah baik. Apabila datanya memang benar sesuai dengan

kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya

(Arikunto 2010). Uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Uji

instrumen ini dikatakan reliable jika r hitung atau hasil nilai alpa lebih besar

dari r tabel. Pada kuesioner Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A), yang

sudah dikembangkan oleh kelompok Psikiatri Biologi Jakarta ( KPBJ ) dalam

bentuk Anxiety Analog Scale (AAS). Menurut skala HARS terdapat 14

symptoms yang nampak pada individu yang mengalami kecemasan.

Setiap item yang diobservasi diberi 5 tingkatan skor antara 0 (nol

present) sampai dengan 4 (severe). Skala HARS telah dibuktikan memiliki

validitas dan reliabilitas cukup tinggi untuk melakukan pengukuran

kecemasan pada penelitian trial clinic yaitu 0,93 dan 0,97. Kondisi ini

44
menunjukkan bahwa pengukuran kecemasan dengan menggunakan skala

HARS sudah diperoleh hasil yang valid dan reliable (Arikunto, 2010).

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisa Data

3.7.1 Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan proses yang sangat penting dalam

penelitian, oleh karena itu harus dilakukan dengan baik dan benar.

Menurut Hidayat (2009) kegiatan dalam proses pengolahan data

adalah :

1. Memeriksa data (Editing)

Merupakan upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap

pengumpulan data atau setelah data terkumpul.

2. Memberi kode (Coding)

Merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap

data yang terdiri atas beberapa kategori.

3. Menyusun Data (Entri data)

Merupakan kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan

kedalam master table atau database komputer, kemudian

membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan

membuat tabel kontingensi.

4. Analisa (Analiting)

45
Data yang dikumpulkan kemudian dilakukan analisis univariat

dan bivariat.

5. Cleaning

Pengecekan kembali data yang sudah di entri apakah ada

kesalahan atau tidak. Kesalahan tersebut kemungkinan terjadi

pada saat kita mengentri data ke komputer.

3.7.2 Metode Analisa Data

1. Analisa Univariat

Analisa univariat dilakukan pada suatu variabel dari

hasil penelitian, yang bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Pada

umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi

dan persentase dari tiap variabel yang diteliti (Notoatmodjo,

2012). Data-data yang disajikan meliputi frekuensi, proporsi dan

rasio, ukuran-ukuran kecenderungan pusat (rata-rata hitung,

median, modus), maupun ukuran-ukuran variasi (simpangan

baku, variansi, rentang, dan kuartil) (Nursalam, 2015). Analisa

univariat pada penelitian ini meliputi umur, jenis kelamin, jumlah

asupan cairan dan skala HARS pre dan post pada pasien.

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat merupakan analisis yang dilakukan terhadap

dua variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi

46
(Notoatmodjo, 2012). Analisa ini digunakan untuk menguji

pengaruh kombinasi teknik relaksasi genggam jari dan

aromatherapy lemon terhadap kecemasan pasien Chronic Kidney

Disease (CKD) yang menjalani hemodialisa di ruang hemodialisa

RSUD Dr Moewardi. Uji normalitas dilakukan dengan

menggunakan uji Shapiro Wilk karena penelitian ini menggunakan

20 sampel (< 50 sampel). Pengujian data pre test dan post test

pada responden menggunakan uji parametrik yaitu uji Paired T

Test, apabila hasil uji normalitas data menunjukkan data

berdistribusi normal.

Sedangkan apabila hasil uji normalitas data menunjukkan

data tidak normal pengujian data pre test dan post test pada

responden menggunakan uji Wilcoxon. Hipotesis yang digunakan

pada penelitian ini ada dua, yaitu H0 diterima artinya Teknik

relaksasi genggam jari dan aromaterapi lemon tidak berpengaruh

terhadap tingkat kecemasan pada pasien Chronic Kidney Disease

yang menjalani hemodialisa di ruang Hemodialisa RSUD Dr.

Moewardi (p value > 0,05) dan H1 diterima artinya teknik

relaksasi genggam jari dan aromaterapi lemon berpengaruh

terhadap tingkat kecemasan pada pasien Chronic Kidney Disease

yang menjalani hemodialisa di ruang Hemodialisa RSUD Dr.

Moewardi (p value < 0,05).

47
3.8 Etika Penelitian

Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang

sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan

berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus

diperhatikan. Setiap penelitian yang menggunakan obyek manusia tidak boleh

bertentangan dengan etik agar hak responden dapat terlindungi, kemudian

kuesioner dikirim ke subyek yang diteliti dengan menekankan pada masalah

etik penelitian (Hidayat, 2011). Untuk penelitian ini menekankan pada

masalah etika yang meliputi :

1. Informed consent

Diberikan sebelum melakukan penelitian. Berupa lembar persetujuan

untuk menjadi responden. Pemberian Informed consent bertujuan agar

subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui

dampaknya. Jika subyek bersedia maka harus tanda tangan di lembar

persetujuan dan jika tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati

keputusan tersebut (Hidayat, 2011).

2. Anonimity (Kerahasiaan nama/identitas)

Anonimity berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar

pengumpulan data (kuesioner). Peneliti hanya menuliskan kode pada

lembar pengumpulan data tersebut (Hidayat, 2011). Pada penelitian ini

peneliti tidak akan mencantumkan nama subyek pada lembar

pengumpulan data.

48
3. Confidentiality (Kerahasiaan hasil)

Confidentiality menjelaskan masalah-masalah responden yang harus

dirahasiakan dalam penelitian. Kerahasiaan informasi yang telah

dikumpulkan dijamin kerahasiannya oleh peneliti, hanya kelompok data

tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian (Hidayat, 2011).

4. Beneficence

Prinsip ini mengandung makna bahwa setiap penelitian harus

mempertimbangkan manfaat yang sebesar besarnya bagi subyek

penelitian dan populasi dimana hasil penelitian diterapkan dan

meminimalisir dampak yang merugikan bagi subyek penelitian.

5. Respect for justice inclusiveness (menghormati keadilan dan

inklusivitas).

Prinsip keterbukaan dalam penelitian mengandung makna bahwa

penelitian dilakukan secara jujur, cermat, tepat, hati hati, dan dilakukan

secara profesional. Prinsip keadilan mengandung makna bahwa

penelitian memberikan keuntungan sesuai dengan kebutuhan dan

kemampuan responden.

6. Relevant

Penelitian yang hendak dilakukan harus sejalan dengan kemajuan ilmu,

dan penelitian tersebut penting sebagai dasar bagi penelitian selanjutnya.

49

Anda mungkin juga menyukai