Anda di halaman 1dari 44

Infeksi Saluran Kemih

Kelompok 5
1. Fadia Nazwa F
2. Kenza Nirwana M
3. Lutfi Ardiansyah S
4. Shafa Salya S
5. Syarinadinda I
6. Syifa Aulia
Laporan Pendahuluan
DEFINISI
• Infeksi saluran kemih adalah suatu istilah
umum yang dipakai untuk mengatakna
adanya invasi mikroorganisme pada
saluran kemih.
• Infeksi saluran kemih adalah infeksi akibat
berkembangbiaknya mikroorganisme di
dalam saluran kemih, yang dalam keadaan
normal air kemih tidak mengandung
bakteri, virus atau mikroorganisme lain.
• Infeksi saluran kemih dapat terjadi pada
pria maupun wanita dari semua umur, dan
dari kedua jenis kelamin ternyata anita
lebih sering menderita infeksi ini dari pada
pria (Nurharis Huda, 2015).
ETIOLOGI

1. Bakteri (Eschericia coli)


2. Jamur dan virus
3. Obstruksi saluran kemih (BSK)
4. Diabetes
5. Kehamilan
6. Pemasangan Kateter
7. Postat hipertropi (urine sisa)
MANIFESTASI
KLINIS
1. Anyang anyangan atau rasa ingin buang air kecil lagi, meski
sudah dicoba berkemih, namun tidak ada air kencing yang keluar.
2. Sering kurang, atau sering kesakitan ketika kencing, air kencing
bisa berwarna putih, coklat atau kemerahan, dan baunya sangat
menyengat.
3. Warna air kencing kental/pekat seperti air teh, kadang kemerahan
bila ada darah.
4. Nyeri pada pinggang.
5. Demam atau menggigil, yang dapat menandakan bahwa infeksi
sudah mencapai ginjal (diiringi rasa nyeri disisi bawah belakang
rusuk, mual dan muntah).
6. Peradangan kronis pada kandung kemiih yang berlanjut dan tidak
sembuh, dapat memicu terjadinya kanker pada kandung kemih.
7. Pada bayi gejalanya berupa demam, berat badan sukar naik atau
anoreksia.
PATOFISIOLOGI
Patofisiologi infeksi saluran kemih (ISK) umumnya melibatkan infeksi bakteri yang dapat terjadi melalui
jalur ascending atau hematologi dan limfatik.  E.Coli adalah bakteri yang paling umum untuk menyebabkan infeksi
seluran kemih.

Patofisiologi ISK melalui jalur hematogen melibatkan mikroorganisme seperti Staphylococcus aureus, Candida sp.,
Salmonella sp. dan Mycobacterium tuberculosis, yang menyebabkan infeksi primer ditempat lain pada tubuh manusia.
Ginjal merupakan lokasi yang sering ditemukan abses pada pasien dengan bakterimia atau endokarditis yang
disebabkan oleh bakteri gram positif, Staphylococcus Aureus.

Patofisiologi ISK melalui jalur limfatik sangat jarang terjadi dengan bukti kejadian yang sedikit. Sedangkan
jalur ascending adalah yang paling sering.

Pada sebagian besar kasus ISK, infeksi awal bermula dari uretra lalu ke kandung kemih melalu jalur ascending. Infeksi
yang naik dan berkelanjutan ke ureter dan ginjal merupakan jalur utama penyebab infeksi pada parenkim ginjal. Hal ini
memberikan penjelasan yang logis terhadap tingkat kejadian ISK yang lebih tinggi pada wanita, dimana saluran uretra
wanita yang lebih pendek dibandingkan pria akan memudahkan bakteri untuk menginfeksi saluran kemih.
Kemunculan bakteri pada kandung kemih tidak selalu mengarah kepada infeksi yang berkelanjutan dan bergejala.
Interaksi antara inang, bakteri patogen dan faktor lingkungan menentukan apakah invasi jaringan dan infeksi yang
bergejala akan terjadi
patways
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
1. LABORATORIUM
• Urinalisa untuk melihat adanya infeksi hematuria
• Ureum, kreatinin, elektrolit untuk melihat fungsi ginjal.
2. PENGUKURAN BERAT DERAJAT OBSTRUKSI
• Menentukan jumlah sisa urine setelah penderita miksi
spontan (normal, sisa urine kosong dan batas intervensi
sisa urine lebih dari 100CC)
• Pancaran urine (Oroflowmetri)
Syarat : Jumlah urine dalam fesika 125 sampai
dengan 150 ml.
3. PEMERIKSAAN LAIN
• BNO (Blas nier ofer zicht)/ IVP (Intravenous
Pyleogran) adalah studi sinar X terhadap ginjal, rahim
dan saluran kemih, dilakukan untuk menentukan
adanya difertikel, penebalan bladder.
PENATALAKSANAAN
1. Pemberian agens anti bakterial yang secara efektif menghilangka bakteri dari
traktus urinarius dengan efek minima terhadap florafekal dan vagina dengan
demikian memperkecil infeksi ragi vagina.
2. Fariasi program pengobatan telah mengobati infeksi saluran kemih ini, misalnya
dosis tanggal program medikasi short caus (3-4 hari) atau Long Caus (7-10 hari).
3. Penggunaan medikasi mencangkup sulfisoxasol.
4. Pemakaian anti mikrobial jangka panjang menurunkan resiko kekambuhan
infeksi.
5. Jika kekambuhan terjadi setelah agens mkrobial selesai diberikan maka program
short medikasi (3-4 hari) dari terapi anti mikrobial dosis penuh diberikan
6. Jika kekambuhan tidak terjadi, maka medikasi diberikan setiap malam berikutnya
selama 6-7 bulan
KOMPLIKASI
Infeksi saluran kemih yang dibiarkan tidak tertangani dapat menyebabkan infeksi
ginjal (Pielonefritis). Kondisi ini akan mengakibatkan kerusakan ginjal permanen.
ISK juga berisiko untuk kambuh dalam kurun waktu 6 bulan, atau hingga 4 kali
dalam setahun.

Sejumlah komplikasi lain yang dapat terjadi akibat ISK yang tidak tertangani
adalah :
• Sepsis, yaitu kondisi berbahaya akibat infeksi, terutama bila infeksi menyebar
hingga ke ginjal.
• Striktur Uretra (Penyempitan Uretra pada pria)
• Bayi lahir prematur dan memiliki berat badan lair rendah, jika infeksi saluran
kemih dialami oleh wanita hamil.
1. Identita Klien pengkajian
Biasanya berisi tentangnama,umur jenis kelamin ,
alamat, diagnose medis dan tanggal masuknserta
tanggal pengkajian dan identitas penanggung jawab
2. Keluhan Utama
• Riwayat Kesehatan Dahulu
Merupakan riwayat kesehatan klien saat ini yang
Pada pengkajian biasanya di temuka kemungkinan
meliputi keluhan pasien, biasanya jika klien
penyebab infeksi saluran kemihndan memberi
mengalami ISK bagian bawah keluhan klian
petunjuk berapa lama infeksi sudah dialami pasien.
biasanya beru[a rasa sakit atau rasa panas di uretra
• Riwayat Kesehatan Keluarga
sewaktu kencing dengan air kemih sedikit-dikit serta
Merupakan riwayat kesehatan keluarga yang
rasa sakit tidak enak di suprapubik.
biasanya dapat memperburuk keadaan klien akibat
3. Riwayat Keeehatan
• Riwayat Kesehatan Sekerang adanya gen yang membawa penyakit turunan sepert
DM, Hipertensi, dll.
Merupakan riwayat kesehatan klien saat ini yang
meliputi keluhan pasien, biasanya jika klien
mengalami ISK bagian atas keluhan pasien biasanya
sakit kepala, malaise, mual,
muntah,demam,menggigil, rasa tidak enak atau
nyeri pinggang.
Diagnosa
keperawatan

1. Nyeri akut b.d infeksi traktus urinarius.


2. Hipertermia b.d proses penyakit.
3. Kekurangan volume cairan b.d
kehilangan cairan aktif
ditandai dengan mual muntah.
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan NOC NIC
1 Nyeri akut b.d infeksi traktus Tujuan : Nyeri berkurang 1. Lakukan pengkajian nyeri
urinarius Kriteria hasil secara komprehensif
1. Mampu mengontrol nyeri termasuk lokasi, karakteristik,
(tahu penyebab, mampu durasi, frekuensi, kualitas,
menggunakan tehnik non dan factor presipitasi.
farmakologi untuk 2. Observasi reaksi nonverbal
mengurangi nyeri, mencari dari ketidak nyamanan
bantuan) 3. Gunakan tehnik relaksasi :
2. Melaporkan bahwa nyeri nafas dalam.
berkurang dengan 4. Berikan analgesik dan
menggunakan manajemen antibiotic.
nyeri 5. Ciptakan lingkungan yang
3. Mampu mengenali nyeri aman dan nyaman (batasi
(skala, intensitas, frekuensi, pengunjung, ciptakan
dan tanda nyeri) suasana yang tidak berisik).
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa keperawatan Noc nic
6. Evaluasi pengalaman nyeri
masa lampau.
7. Gunakan teknik komunikasi
terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien.
8. Kurangi factor presipitasi
nyeri
9. Kaji tipe dan sumber nyeri
untuk menentukan intervensi
10. Tingkatkan istirahat.
11. Kolaborasikan dengan
dokter jika ada keluhan dan
tindakan nyeri

2 Hipertermi berhubungan dengan Tujuan : Suhu tubuh dalam 1. Monitor suhu sesering
Proses penyakit batas normal mungkin
Kriteria hasil : 2. Monitor watna dan suhu kulit
3. Monitor tekanan darah, nadi
dan RR
4. Monitor Wbc,Hb, Dan Hct
INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa keperawatan Noc nic


2 Hipertermi berhubungan dengan Proses 5. Masukan kateter kemih,
penyakit sesuai
6. Berikan kompres hangat
7. Berikan anti piretik
8. Selimuti klien
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa keperawatan Noc nic
3 Kekurangan volume cairan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tekanan
berhubungan dengan kehilangan 1x24 jam diharapkan klien darah,suhu,nadi,dan
cairan aktif ditandai dengan mual, masalah kebutuhan ciaran tekanan darah
muntah. adekuat dengan Kriteria Hasil: 2. Kolaborasikan dalam
1. Tidak ada tanda-tanda pemberian cairan IV
dehidrasi 3. Monitor status dehidrasi
2. Tekanan darah,nadi,suhu (kelembaban mukosa bibir,
tubuh dalam batas normal nadi adekuat, nadi,) jika di
perlukan.
4. Monitor masukan
makanan / cairan dan hitung
intake kalori harian.
5. Dorong keluarga untuk
mementau makan.
6. Monitor status nutrisi.
7. Dorong masukan oral
8. Kolaborasikan dengan
dokter dalam pemberian
terapi
ASUHAN
KEPERAWATAN
pengkajian
Tanggal Pengkajian : 6 Juni 2018

Identitas
Pasien Nama : An.S
Tempat Tanggal Lahir : Lambau, 15 Juli 2011
Umur : 6 tahun 10 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Baso Koto Tinggi
Suku Bangsa : Minang
Agama : Islam
Tanggal Masuk : 1 Januari 2020 Jam : 13.15
Identitas Keluarga Tanggal Pengkajian : 2 Januari 2020 Jam : 10.00
Nama Penanggung Jawab
Nama : Ny.F
Alamat : Baso Koto Tinggi
Hubungan dengan penderita : Ibu Kandung
Keluhan Utama
Orang Tua Klien mengatakan adanya rasa nyeri pada perut dan nyeri
ketika buang air kecil, adanya demam 2 hari yang lalu, dan adanya rasa
mual serta muntah selam kurang lebih 1 hari yang lalu
RIWAYAT PENYAKIT

Riwayat Penyakit Sekarang : Klien mengatakan susah


buang air kecil, dan klien mengatakan sakit saat Buang
Air Kecil, ibu klien mengatakan klien juga susah Buang
Air Besar, klien juga mengatakan perut terasa nyeri, ibu
klien mengatakan klien susah makan, klien juga mengeluh Riwayat Penyakit Dahulu : Ibu
kerongkongan terasa sakit saat menelan, klien juga klien mengatakan sebelumnya
mengatakan badannya terasa lemah dan letih, ibu klien belum pernah dirawat di rumah
mengatakan selama sakit klien tidak ada dimandikan, ibu sakit, dan ini pertama klien di
klien mengatakan klien susah tidur. Pengakjian nyeri : P : rawat di Rumah sakit.
Nyeri timbul saat kencing keluar Q : Seperti di tusuk-
tusuk. R : Nyeri pada daerah perut di kuadran ke IV
sebelah kanan bawah S : Skala 5-6 T : ± 30 detik sampai 1
menit
Riwayat Kesehatan keluarga a. Penyakit yang pernah
diderita anggota keluarga Ibu klien mengatakan keluarga
klien pernah menderita penyakit demam biasa saja dan ibu
klien mengatakan keluarga juga tidak ada menderita
penyakit seperti Infeksi Saluran Kemih, DM, Hipertensi,
atau pun penyakit yang lainnya. b. Penyakit yang sedang
diderita anggota keluarga Ibu klien mengatakan keluarga
klien tidak ada yang sakit kecuali yang sedang sakit
anaknya An.S
ALERGI

Keluarga klien menyangkal adanya alergi


terhadap suatu makanan atau minuman,
bahkan terhadap suatu obat pada klien.
Actifity of Daily Living
No ADL Sebelum Sakit Di Rumah Sakit

1. Nutrisi Makanan
Jenis
Frekuensi 3x sehari 3x sehari
Porsi 1porsi 1/2 porsi
Makanan Kesukaan Nasi Goreng Makanan RS
Makanan Pantangan Tidak ada Tidak ada
Nafsu Makan Kurang Kurang
Cara Makan Dibantu/Sendiri Sendiri Sendiri
Kesulitan Makan Tidak ada Tidak ada
Masalah Minum
Jenis
Frekuensi 10X/hari 10X/hari
Jumla (cc) 2500 cc 2500 cc
Cara Minum Dibantu/Sendiri Sendiri Sendiri
No ADL Sebelum Sakit Di Rumah Sakit
2. Masalah Eliminasi
BAB
Frekuensi
Waktu 1x sehari Tidak BAB
Warna Coklat Tidak ada
Konsistensi Padat Tidak ada
Penggunaan Pencahar Tidak ada Tidak ada
Cara Pengeluaran Normal Normal
Masalah BAK
Frekuensi 3x sehari 3x sehari
Jumlah 300cc 300cc
Warna Kuning Kuning
Bau,Darah,Lendir Positive bau Positive bau
Penggunaan Kateter Tidak ada Tidak ada
Cara Pengeluaran Normal Normal
No ADL Sebelum Sakit Di Rumah Sakit
3. Masalah Eliminasi Istirahat dan
Tidur
Waktu Tidur Malam 10:00 Malam 09:00
Waktu Tidur Siang - -
Lamanya - -
Ada Tidaknya Masalah Tidur - -
4. Personal Hygiene
Mandi
Frekuensi 2x sehari 1x sehari
Penggunaan Sabun/Tidak Menggunakan Sabun Tida Menggunakan
Cara Melakukan Sendiri/Dibantu Dibantu Dibantu
Masalah Oral Hygine
Frekuensi
Penggunaan Sikat Gigi/Tidak Menggunakan Sikat Menggunakan Sikat
Gigi Gigi
Penggunaan Pasta Gigi/Tidak Menggunakan Pasta Menggunakan Pasta
Gigi Gigi
Cara Melakukan Dibantu Dibantu
No ADL Sebelum Sakit Di Rumah Sakit
5. Aktivitas/Latihan
Olahraga
Kegiatan Diwaktu Luang Bermain -
Cara Melakukan Sendiri -
(Sendiri/Dibantu)
KEADAAN UMUM

KES Compos mentis

KU Pasien terlihat lemas


Tanda-tanda Vital

SUHU Frekuensi Nadi


Tekanan Darah Freruensi Nafas

100/70 mmhg 38,4°c 86x/ menit 22x/ menit


PEMERIKSAAN FISIK FOKUS
Kepala dan rambut : Tidak adanya kelainan Leher : Tidak ada kelainan

Wajah : Ekspresi wajah meringis Perut : Palpasi distensi abdomen &


nyeri tekan suprapubik

Mata : Konjungtive terlihat normal Kulit : Tidak adanya kelainan

Telinga : Tidak ada kelainan

Mulut & Gigi : Bibir terlihat kering


Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik
No Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan
1. 1 Januari 2023 URINALISA
Warna Kuning Kuning
Kejernihan Keruh Jernih
Berat Jenis 1.010 1.003-1.030
Ph 6.0 4.8 – 7.4
Protein +/Positif -/Negative
Reduksi Urine -/Negative -/Negative
Keton -/Negative -/Negative
Bilirubin -/Negative -/Negative
Darah Samar ++/Positif 2 -/Negative
Urobilinogen Normal Normal
Nitrit -/Negative -/Negative
Leykosit Esterase ++/Positive -/Negative
SEDIMEN
Lekosit >50 0-5 Sel/lpb
Eritrosit 20-30 0-1 Sel/lpb
Silinder -/Negative -/Negative
Epitel 5-10 Sel/lpb
Bakteri Bnyak Btang -/Negative
TERAPI SAAT INI

No. Jenis Terapi Obat Indikasi / Kegunaan Dosis Rute


1. Sanprima Membantu terapi Anak usia 6-12 Oral
pengobatan infeksi thn (1-2 sendok
saluran kemih kelamin teh 2x shari)

2. Ondansentron Untuk mencagah mual Anak diatas usia IV (Intra vena)


dan muntah 6 thn (8mg 2x
sehari melalui
suntikan 30
menit sebelum
makan siang)

3. Amoxicilin Antibiotik Anak usia diatas IV (Intra Vena)


6 thn (20mg 2x
sehari)
ANALISA DATA
No. Data Fokus Etiologi Masalah Keperawatan
1. DS: Nyeri Akut
• Ibu klien mengatakan Baktri E.Coli
anaknya susah untuk
buang air kecil
• Klien mengatakan
anaknyabsaat buang air Iritasi Uretra
kecil sakit
• Klien mengatakan nyeri
pada bagian perut dan Oliguria
pinggang
DO:
• Klien tampak sakit Gnangguan Eliminasi
ketika saat buang air Urine
kecil
P: Sakit pada bagian perut
Q: Sakit seperti tertusuk Defresi Sraf Primer
R: Sakit terjadi pada perut
dan pinggang
S:Skala 5-6
T: Pada saat mau buang air MK : NYERI
kecil
ANALISA DATA
No. Data Fokus Etiologi Masalah Keperawatan
2. DS: Hipertermi
• Orang tua klien Saluran Kemih
mengatakan adanya
deman menjelang malam Hidup

DO :
• Pasien terlihat lemas Usus terutama Pleg
• Suhu : 38,4ºc
Kuman mengeluarkan
endokrin

Bakteremia Primer

Tidak Difagosit

Bakteremia Sekunder

Hipotalamus
ANALISA DATA
No. Data Fokus Etiologi Masalah Keperawatan

Hipotalamus

Menekan
Termoreguler

MK : HIPERTERMI
ANALISA DATA
No. Data Fokus Etiologi Masalah Keperawatan
3. DS : Reinteraksi Kekurangan volume
• Orang tua klien Abdomal cairan
mengatakan nafsu makan
klien menurun
• Tenggorokan sakit saat Obstruksi
menelan
• Dan klien mengatakan
badannya terasa lemas
dan lemah Mual Muntah
DO :
• Klien tampak tidak
menghabiskan makannya MK : KEKURANGAN
• Klien tapak susah VOLUME CAIRAN
menelan karena
tenggorokan sakit
• Bb sebelum sakit 30 kg
• Berat badan 19 kg
• Tinggi badan 110 cm
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
( PRIORITAS )

1. Nyeri akut b.d infeksi traktus urinarius.


80%

90%
2. Hipertermia b.d proses penyakit.

3. Kekurangan volume cairan b.d


kehilangan cairan aktif
ditandai dengan mual muntah.
RENCANA KEPERAWATAN ( INTERVENSI )
No. Tgl Diagnosa Rencana Tindakan Keperawatan Paraf
Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional

1. 2 , 01, Nyeri akut b.d Tujuan : Nyeri berkurang 1. Lakukan pengkajian nyeri 1. Atur posisi yang tepat
2020 infeksi traktus Kriteria hasil secara komprehensif dan dirasa nyaman
urinarius 1. Mampu mengontrol termasuk lokasi, 2. Ajarkan teknik rlaksasi
nyeri (tahu penyebab, karakteristik, durasi, dalam
mampu menggunakan frekuensi, kualitas, dan 3. Dapat membuat pasien
tehnik non factor presipitasi. melupakan nyeri
farmakologi untuk 2. Observasi reaksi nonverbal 4. Menciptakan lingkungan
mengurangi nyeri, dari ketidak nyamanan yang aman dan nyaman
mencari bantuan) 3. Berikan analgesik dan
2. Melaporkan bahwa antibiotic.
nyeri berkurang 4. P Infeksi traktus urinarius
dengan menggunakan Q:Rasanya seperti ditusuk;
manajemen nyeri tusuk
3. Mampu mengenali R:Nyeri berada di sekitar
nyeri (skala, intensitas, perut dan pinggang
frekuensi, dan tanda S:Skala nyeri 5-6
nyeri) T:Nyeri muncul saat ingin
buang air kecil
RENCANA KEPERAWATAN ( INTERVENSI )
No. Tgl Diagnosa Rencana Tindakan Keperawatan Paraf
Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional

2. 3 , 01, Hipertermi Tujuan : Suhu tubuh dalam 1. Monitor warna kulit: 1. Suhu tubuh dalam batas
2020 berhubungan batas normal Kulit terlihat normal normal
dengan Proses 2. Berikan kompres hangat 2. Menjadikan rasa aman
penyakit Kriteria hasil : 4. Berikan anti piretik dan nyaman padaklien
Suhu 37,7ºc 5. Selimuti klien
Rr 24x/menit
Nadi 80x/menit

3. 4, 01, Kekurangan Setelah dilakukan tindakan 6. Monitor: Suhu 36,6ºc 1.Adanya kenaikan berat
2020 volume cairan 1x24 jam diharapkan klien Rr: 23x/menit badan klien
berhubungan masalah kebutuhan ciaran N : 82X/MENIT 2.Adanya perubahan pada
dengan adekuat dengan Kriteria Bb: 24 kg mukosa bibir
kehilangan Hasil: 2. Monitor status dehidrasi 3.Klien menunjukan keadaan
cairan aktif 1. Tidak ada tanda-tanda mukosa bibir lembab yang lebih baik
ditandai dengan dehidrasi 3. Monitor masukan
mual, muntah. 2. Tekanan makanan / cairan :
darah,nadi,suhu tubuh 2-3 porsi sehari
dalam batas normal 4. Dorong keluarga untuk
mementau makan.
MPLEMENTASII
TGL Diagnosa jam Implementasi Respon Klien Paraf
keperawatan
2, 01, I 10.15 1. Monitor TTV: Ds: Klien mengeluh nyeri padaperut dan
2020 - Nadi : 80x/menit pinggang
- Rr : 24x/menit Do: Pasien terlihat lemas dan meringis
- Suhu : 38,7ºc P: Sakit pada bagian perut dan pinggang
Q: Sakit seperti tertusuk
R: Sakit terjadi pada perut dan pinggang
S:Skala 5-6
T: tidak menentu pada saat mau buang air kecil
12.45 2. Mengatur posisi Ds: Klien mengatakan merasa sedikit
nyaman bagi Klien nyaman dan nyeri mulai tidak terasa
Do: Klien masih terlihat lemas
P: Sakit pada bagian perut dan pinggang
Q: Sakit seperti tertusuk
R: Sakit terjadi pada perut dan pinggang
S:Skala 4
T: Pada saat mau buang air kecil
08.00 3. Ajarkan teknik Ds: Klien mengatakan nyeri masih terasa sama
rlaksasi dalam namun sudah jarang terjadi
Do: Klien terlihat masih lemas

39
iMPLEMENTASII
TGL Diagnosa jam Implementasi Respon Klien Paraf
keperawatan
3, 01, II 07.00 1. Monitor TTV: Ds: Orang tua klien mengatakan adanya
2020 - Nadi : 80x/menit demam saat malam hari
- Rr : 24x/menit Do: Klien tampak terlihat pucat dan lemas
- Suhu : 37,7ºc
08.00 2. Anjurkan Ds:Klien mengeluh kedinginan
melakukan kompres Do Klien terlihat menutupi tubuhnya
hangat dengan selimut
09.00 3. Anjurkan kepda Ds: Keluarga klien mengatakan klien tidur
kliarga klian untuk dengan nyaman
menyelimuti klien Do: klien terlihat tidur dengan nyeyak

40
iMPLEMENTASII

TGL Diagnosa jam Implementasi Respon Klien Paraf


keperawatan
4, 01, III 06.30 1. Monitor TTV: Ds: Klien mengeluh masih aanya rasa mual
2020 - Nadi :80x/menit Do: Klien terlihat lemas dan mukosa
- Suhu: 36,7ºc bibirmasih kerin
-Rr 24x/menit Ds:Klien mengatakan lemas sedikit
12.45 2. Anjurkan keluarga berkurang
untuk memantau Do: Klien terlihat sedikit segar dan mukosa
makanan bibir mulai lembab
danminuman Do: Klien mengatakan nafsu makan
05.30 3. Anjurkan makan bertambah dan sudah tidak ada rasa mual
sedikit tetapi sering Ds: Klien terlihat baik

41
EVALUASI
Diagnosa Tangga/Waktu Evaluasi Paraf
Keperawatan
Nyeri akut b.d 02, Januari, S : Klien mengatakan adanya rasa nyeri pada
infeksi traktus 2020 bagian perut dan pinggang serta saat buag
urinarius air kelik
O:-Nadi : 80x/menit
- Rr : 24x/menit
- Suhu : 38,7ºc
P: Sakit pada bagian perut dan pinggang
Q: Sakit seperti tertusuk
R: Sakit terjadi pada perut dan pinggang
S:Skala 4
T: tidak menentu pada saat mau buang air kecil
Kes : Compos mentis
Ku : Klien erlimah lemah dan lemas
A: Nyeri akut teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan

42
EVALUASI
Diagnosa Keperawatan Tangga/Waktu Evaluasi Paraf
Hipertermi berhubungan 03, Januari, 2020 S : Orangtua klien mengatakan adanya demam pada malam
dengan Proses penyakit hari
O:-Nadi : 80x/menit
- Rr : 24x/menit
- Suhu : 37,7ºc
Kes : Compos mentis
Ku : Klien terlimah lemah dan lemas
A: Hipetermi teratasi sebaian
P: Intervensi dilautkanan
04, Januari 2020
Kekurangan volume cairan S: Orangtua klien mengatakan sudah tidak adanya muntah
berhubungan dengan dan mual mulai berkurang
kehilangan cairan aktif O: Suhu 36,6ºc
ditandai dengan mual, Rr: 23x/menit
muntah. N : 82X/MENIT
Bb: 24 kg
Kes: Compos mentis
Ku : Baik
A: kekurangan volume cairan teratasi
P: Intervensi dihentikan

43
Thank you for listening

Anda mungkin juga menyukai