Kelompok 5
1. Fadia Nazwa F
2. Kenza Nirwana M
3. Lutfi Ardiansyah S
4. Shafa Salya S
5. Syarinadinda I
6. Syifa Aulia
Laporan Pendahuluan
DEFINISI
• Infeksi saluran kemih adalah suatu istilah
umum yang dipakai untuk mengatakna
adanya invasi mikroorganisme pada
saluran kemih.
• Infeksi saluran kemih adalah infeksi akibat
berkembangbiaknya mikroorganisme di
dalam saluran kemih, yang dalam keadaan
normal air kemih tidak mengandung
bakteri, virus atau mikroorganisme lain.
• Infeksi saluran kemih dapat terjadi pada
pria maupun wanita dari semua umur, dan
dari kedua jenis kelamin ternyata anita
lebih sering menderita infeksi ini dari pada
pria (Nurharis Huda, 2015).
ETIOLOGI
Patofisiologi ISK melalui jalur hematogen melibatkan mikroorganisme seperti Staphylococcus aureus, Candida sp.,
Salmonella sp. dan Mycobacterium tuberculosis, yang menyebabkan infeksi primer ditempat lain pada tubuh manusia.
Ginjal merupakan lokasi yang sering ditemukan abses pada pasien dengan bakterimia atau endokarditis yang
disebabkan oleh bakteri gram positif, Staphylococcus Aureus.
Patofisiologi ISK melalui jalur limfatik sangat jarang terjadi dengan bukti kejadian yang sedikit. Sedangkan
jalur ascending adalah yang paling sering.
Pada sebagian besar kasus ISK, infeksi awal bermula dari uretra lalu ke kandung kemih melalu jalur ascending. Infeksi
yang naik dan berkelanjutan ke ureter dan ginjal merupakan jalur utama penyebab infeksi pada parenkim ginjal. Hal ini
memberikan penjelasan yang logis terhadap tingkat kejadian ISK yang lebih tinggi pada wanita, dimana saluran uretra
wanita yang lebih pendek dibandingkan pria akan memudahkan bakteri untuk menginfeksi saluran kemih.
Kemunculan bakteri pada kandung kemih tidak selalu mengarah kepada infeksi yang berkelanjutan dan bergejala.
Interaksi antara inang, bakteri patogen dan faktor lingkungan menentukan apakah invasi jaringan dan infeksi yang
bergejala akan terjadi
patways
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
1. LABORATORIUM
• Urinalisa untuk melihat adanya infeksi hematuria
• Ureum, kreatinin, elektrolit untuk melihat fungsi ginjal.
2. PENGUKURAN BERAT DERAJAT OBSTRUKSI
• Menentukan jumlah sisa urine setelah penderita miksi
spontan (normal, sisa urine kosong dan batas intervensi
sisa urine lebih dari 100CC)
• Pancaran urine (Oroflowmetri)
Syarat : Jumlah urine dalam fesika 125 sampai
dengan 150 ml.
3. PEMERIKSAAN LAIN
• BNO (Blas nier ofer zicht)/ IVP (Intravenous
Pyleogran) adalah studi sinar X terhadap ginjal, rahim
dan saluran kemih, dilakukan untuk menentukan
adanya difertikel, penebalan bladder.
PENATALAKSANAAN
1. Pemberian agens anti bakterial yang secara efektif menghilangka bakteri dari
traktus urinarius dengan efek minima terhadap florafekal dan vagina dengan
demikian memperkecil infeksi ragi vagina.
2. Fariasi program pengobatan telah mengobati infeksi saluran kemih ini, misalnya
dosis tanggal program medikasi short caus (3-4 hari) atau Long Caus (7-10 hari).
3. Penggunaan medikasi mencangkup sulfisoxasol.
4. Pemakaian anti mikrobial jangka panjang menurunkan resiko kekambuhan
infeksi.
5. Jika kekambuhan terjadi setelah agens mkrobial selesai diberikan maka program
short medikasi (3-4 hari) dari terapi anti mikrobial dosis penuh diberikan
6. Jika kekambuhan tidak terjadi, maka medikasi diberikan setiap malam berikutnya
selama 6-7 bulan
KOMPLIKASI
Infeksi saluran kemih yang dibiarkan tidak tertangani dapat menyebabkan infeksi
ginjal (Pielonefritis). Kondisi ini akan mengakibatkan kerusakan ginjal permanen.
ISK juga berisiko untuk kambuh dalam kurun waktu 6 bulan, atau hingga 4 kali
dalam setahun.
Sejumlah komplikasi lain yang dapat terjadi akibat ISK yang tidak tertangani
adalah :
• Sepsis, yaitu kondisi berbahaya akibat infeksi, terutama bila infeksi menyebar
hingga ke ginjal.
• Striktur Uretra (Penyempitan Uretra pada pria)
• Bayi lahir prematur dan memiliki berat badan lair rendah, jika infeksi saluran
kemih dialami oleh wanita hamil.
1. Identita Klien pengkajian
Biasanya berisi tentangnama,umur jenis kelamin ,
alamat, diagnose medis dan tanggal masuknserta
tanggal pengkajian dan identitas penanggung jawab
2. Keluhan Utama
• Riwayat Kesehatan Dahulu
Merupakan riwayat kesehatan klien saat ini yang
Pada pengkajian biasanya di temuka kemungkinan
meliputi keluhan pasien, biasanya jika klien
penyebab infeksi saluran kemihndan memberi
mengalami ISK bagian bawah keluhan klian
petunjuk berapa lama infeksi sudah dialami pasien.
biasanya beru[a rasa sakit atau rasa panas di uretra
• Riwayat Kesehatan Keluarga
sewaktu kencing dengan air kemih sedikit-dikit serta
Merupakan riwayat kesehatan keluarga yang
rasa sakit tidak enak di suprapubik.
biasanya dapat memperburuk keadaan klien akibat
3. Riwayat Keeehatan
• Riwayat Kesehatan Sekerang adanya gen yang membawa penyakit turunan sepert
DM, Hipertensi, dll.
Merupakan riwayat kesehatan klien saat ini yang
meliputi keluhan pasien, biasanya jika klien
mengalami ISK bagian atas keluhan pasien biasanya
sakit kepala, malaise, mual,
muntah,demam,menggigil, rasa tidak enak atau
nyeri pinggang.
Diagnosa
keperawatan
2 Hipertermi berhubungan dengan Tujuan : Suhu tubuh dalam 1. Monitor suhu sesering
Proses penyakit batas normal mungkin
Kriteria hasil : 2. Monitor watna dan suhu kulit
3. Monitor tekanan darah, nadi
dan RR
4. Monitor Wbc,Hb, Dan Hct
INTERVENSI KEPERAWATAN
Identitas
Pasien Nama : An.S
Tempat Tanggal Lahir : Lambau, 15 Juli 2011
Umur : 6 tahun 10 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Baso Koto Tinggi
Suku Bangsa : Minang
Agama : Islam
Tanggal Masuk : 1 Januari 2020 Jam : 13.15
Identitas Keluarga Tanggal Pengkajian : 2 Januari 2020 Jam : 10.00
Nama Penanggung Jawab
Nama : Ny.F
Alamat : Baso Koto Tinggi
Hubungan dengan penderita : Ibu Kandung
Keluhan Utama
Orang Tua Klien mengatakan adanya rasa nyeri pada perut dan nyeri
ketika buang air kecil, adanya demam 2 hari yang lalu, dan adanya rasa
mual serta muntah selam kurang lebih 1 hari yang lalu
RIWAYAT PENYAKIT
1. Nutrisi Makanan
Jenis
Frekuensi 3x sehari 3x sehari
Porsi 1porsi 1/2 porsi
Makanan Kesukaan Nasi Goreng Makanan RS
Makanan Pantangan Tidak ada Tidak ada
Nafsu Makan Kurang Kurang
Cara Makan Dibantu/Sendiri Sendiri Sendiri
Kesulitan Makan Tidak ada Tidak ada
Masalah Minum
Jenis
Frekuensi 10X/hari 10X/hari
Jumla (cc) 2500 cc 2500 cc
Cara Minum Dibantu/Sendiri Sendiri Sendiri
No ADL Sebelum Sakit Di Rumah Sakit
2. Masalah Eliminasi
BAB
Frekuensi
Waktu 1x sehari Tidak BAB
Warna Coklat Tidak ada
Konsistensi Padat Tidak ada
Penggunaan Pencahar Tidak ada Tidak ada
Cara Pengeluaran Normal Normal
Masalah BAK
Frekuensi 3x sehari 3x sehari
Jumlah 300cc 300cc
Warna Kuning Kuning
Bau,Darah,Lendir Positive bau Positive bau
Penggunaan Kateter Tidak ada Tidak ada
Cara Pengeluaran Normal Normal
No ADL Sebelum Sakit Di Rumah Sakit
3. Masalah Eliminasi Istirahat dan
Tidur
Waktu Tidur Malam 10:00 Malam 09:00
Waktu Tidur Siang - -
Lamanya - -
Ada Tidaknya Masalah Tidur - -
4. Personal Hygiene
Mandi
Frekuensi 2x sehari 1x sehari
Penggunaan Sabun/Tidak Menggunakan Sabun Tida Menggunakan
Cara Melakukan Sendiri/Dibantu Dibantu Dibantu
Masalah Oral Hygine
Frekuensi
Penggunaan Sikat Gigi/Tidak Menggunakan Sikat Menggunakan Sikat
Gigi Gigi
Penggunaan Pasta Gigi/Tidak Menggunakan Pasta Menggunakan Pasta
Gigi Gigi
Cara Melakukan Dibantu Dibantu
No ADL Sebelum Sakit Di Rumah Sakit
5. Aktivitas/Latihan
Olahraga
Kegiatan Diwaktu Luang Bermain -
Cara Melakukan Sendiri -
(Sendiri/Dibantu)
KEADAAN UMUM
DO :
• Pasien terlihat lemas Usus terutama Pleg
• Suhu : 38,4ºc
Kuman mengeluarkan
endokrin
Bakteremia Primer
Tidak Difagosit
Bakteremia Sekunder
Hipotalamus
ANALISA DATA
No. Data Fokus Etiologi Masalah Keperawatan
Hipotalamus
Menekan
Termoreguler
MK : HIPERTERMI
ANALISA DATA
No. Data Fokus Etiologi Masalah Keperawatan
3. DS : Reinteraksi Kekurangan volume
• Orang tua klien Abdomal cairan
mengatakan nafsu makan
klien menurun
• Tenggorokan sakit saat Obstruksi
menelan
• Dan klien mengatakan
badannya terasa lemas
dan lemah Mual Muntah
DO :
• Klien tampak tidak
menghabiskan makannya MK : KEKURANGAN
• Klien tapak susah VOLUME CAIRAN
menelan karena
tenggorokan sakit
• Bb sebelum sakit 30 kg
• Berat badan 19 kg
• Tinggi badan 110 cm
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
( PRIORITAS )
90%
2. Hipertermia b.d proses penyakit.
1. 2 , 01, Nyeri akut b.d Tujuan : Nyeri berkurang 1. Lakukan pengkajian nyeri 1. Atur posisi yang tepat
2020 infeksi traktus Kriteria hasil secara komprehensif dan dirasa nyaman
urinarius 1. Mampu mengontrol termasuk lokasi, 2. Ajarkan teknik rlaksasi
nyeri (tahu penyebab, karakteristik, durasi, dalam
mampu menggunakan frekuensi, kualitas, dan 3. Dapat membuat pasien
tehnik non factor presipitasi. melupakan nyeri
farmakologi untuk 2. Observasi reaksi nonverbal 4. Menciptakan lingkungan
mengurangi nyeri, dari ketidak nyamanan yang aman dan nyaman
mencari bantuan) 3. Berikan analgesik dan
2. Melaporkan bahwa antibiotic.
nyeri berkurang 4. P Infeksi traktus urinarius
dengan menggunakan Q:Rasanya seperti ditusuk;
manajemen nyeri tusuk
3. Mampu mengenali R:Nyeri berada di sekitar
nyeri (skala, intensitas, perut dan pinggang
frekuensi, dan tanda S:Skala nyeri 5-6
nyeri) T:Nyeri muncul saat ingin
buang air kecil
RENCANA KEPERAWATAN ( INTERVENSI )
No. Tgl Diagnosa Rencana Tindakan Keperawatan Paraf
Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
2. 3 , 01, Hipertermi Tujuan : Suhu tubuh dalam 1. Monitor warna kulit: 1. Suhu tubuh dalam batas
2020 berhubungan batas normal Kulit terlihat normal normal
dengan Proses 2. Berikan kompres hangat 2. Menjadikan rasa aman
penyakit Kriteria hasil : 4. Berikan anti piretik dan nyaman padaklien
Suhu 37,7ºc 5. Selimuti klien
Rr 24x/menit
Nadi 80x/menit
3. 4, 01, Kekurangan Setelah dilakukan tindakan 6. Monitor: Suhu 36,6ºc 1.Adanya kenaikan berat
2020 volume cairan 1x24 jam diharapkan klien Rr: 23x/menit badan klien
berhubungan masalah kebutuhan ciaran N : 82X/MENIT 2.Adanya perubahan pada
dengan adekuat dengan Kriteria Bb: 24 kg mukosa bibir
kehilangan Hasil: 2. Monitor status dehidrasi 3.Klien menunjukan keadaan
cairan aktif 1. Tidak ada tanda-tanda mukosa bibir lembab yang lebih baik
ditandai dengan dehidrasi 3. Monitor masukan
mual, muntah. 2. Tekanan makanan / cairan :
darah,nadi,suhu tubuh 2-3 porsi sehari
dalam batas normal 4. Dorong keluarga untuk
mementau makan.
MPLEMENTASII
TGL Diagnosa jam Implementasi Respon Klien Paraf
keperawatan
2, 01, I 10.15 1. Monitor TTV: Ds: Klien mengeluh nyeri padaperut dan
2020 - Nadi : 80x/menit pinggang
- Rr : 24x/menit Do: Pasien terlihat lemas dan meringis
- Suhu : 38,7ºc P: Sakit pada bagian perut dan pinggang
Q: Sakit seperti tertusuk
R: Sakit terjadi pada perut dan pinggang
S:Skala 5-6
T: tidak menentu pada saat mau buang air kecil
12.45 2. Mengatur posisi Ds: Klien mengatakan merasa sedikit
nyaman bagi Klien nyaman dan nyeri mulai tidak terasa
Do: Klien masih terlihat lemas
P: Sakit pada bagian perut dan pinggang
Q: Sakit seperti tertusuk
R: Sakit terjadi pada perut dan pinggang
S:Skala 4
T: Pada saat mau buang air kecil
08.00 3. Ajarkan teknik Ds: Klien mengatakan nyeri masih terasa sama
rlaksasi dalam namun sudah jarang terjadi
Do: Klien terlihat masih lemas
39
iMPLEMENTASII
TGL Diagnosa jam Implementasi Respon Klien Paraf
keperawatan
3, 01, II 07.00 1. Monitor TTV: Ds: Orang tua klien mengatakan adanya
2020 - Nadi : 80x/menit demam saat malam hari
- Rr : 24x/menit Do: Klien tampak terlihat pucat dan lemas
- Suhu : 37,7ºc
08.00 2. Anjurkan Ds:Klien mengeluh kedinginan
melakukan kompres Do Klien terlihat menutupi tubuhnya
hangat dengan selimut
09.00 3. Anjurkan kepda Ds: Keluarga klien mengatakan klien tidur
kliarga klian untuk dengan nyaman
menyelimuti klien Do: klien terlihat tidur dengan nyeyak
40
iMPLEMENTASII
41
EVALUASI
Diagnosa Tangga/Waktu Evaluasi Paraf
Keperawatan
Nyeri akut b.d 02, Januari, S : Klien mengatakan adanya rasa nyeri pada
infeksi traktus 2020 bagian perut dan pinggang serta saat buag
urinarius air kelik
O:-Nadi : 80x/menit
- Rr : 24x/menit
- Suhu : 38,7ºc
P: Sakit pada bagian perut dan pinggang
Q: Sakit seperti tertusuk
R: Sakit terjadi pada perut dan pinggang
S:Skala 4
T: tidak menentu pada saat mau buang air kecil
Kes : Compos mentis
Ku : Klien erlimah lemah dan lemas
A: Nyeri akut teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
42
EVALUASI
Diagnosa Keperawatan Tangga/Waktu Evaluasi Paraf
Hipertermi berhubungan 03, Januari, 2020 S : Orangtua klien mengatakan adanya demam pada malam
dengan Proses penyakit hari
O:-Nadi : 80x/menit
- Rr : 24x/menit
- Suhu : 37,7ºc
Kes : Compos mentis
Ku : Klien terlimah lemah dan lemas
A: Hipetermi teratasi sebaian
P: Intervensi dilautkanan
04, Januari 2020
Kekurangan volume cairan S: Orangtua klien mengatakan sudah tidak adanya muntah
berhubungan dengan dan mual mulai berkurang
kehilangan cairan aktif O: Suhu 36,6ºc
ditandai dengan mual, Rr: 23x/menit
muntah. N : 82X/MENIT
Bb: 24 kg
Kes: Compos mentis
Ku : Baik
A: kekurangan volume cairan teratasi
P: Intervensi dihentikan
43
Thank you for listening