Disusun Oleh:
KELOMPOK 7
Anggi Putri U.B
Erick Nirwana
Fitria Suryaningsih
Nadia Silpiana H.
Rini Wahyuni
Sukayena
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat allah swt. Karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Trend dan Issue dalam Perawatan Luka Berdasarkan Evidence Based”.
Tak lupa shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Besar
Muhammad SAW beserta keluarga para sahabat dan pengikutnya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Perawatan Luka. Dalam penyusunan makalah ini kami banyak mendapatkan
saran, dorongan, serta keterangan-keterangan dari berbagai sumber yang
merupakan pengalaman yang tidak dapat diukur secara materi, sesungguhnya
pengalaman dan pengetahuan tersebut adalah guru terbaik bagi kami sebagai
penyusun. Oleh karena itu, dengan segala hormat dan kerendahan hati
perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak
mungkin kami sebutkan satu persatu yang telah membantu sehingga makalah ini
dapat diselesaikan.
Semoga amal baik yang telah mereka berikan kepada penyusun mendapat
imbalan yang setimpal bahkan berlipat dari Allah SWT. Akhirnya kami berharap
semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya. Aamiin.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ii
BAB 1 : PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
1. Tujuan Umum 2
2. Tujuan Khusus 2
BAB 2 : PEMBAHASAN 3
BAB 3 : PENUTUP 15
A. Kesimpulan 15
B. Saran 15
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Carville K, luka merupakan suatu kerusakan yang abnormal
pada kulit yang menghasilkan kematian dan kerusakan sel-sel kulit. Wound
Care Solutions Telemedicine menyatakan bahwa luka diartikan sebagai
interupsi kontinuitas jaringan, biasanya akibat dari suatu trauma atau cedera
(Rohmayanti & Sodiq Kamal, 2015).
Menurut Bryant & Nix, perawatan luka adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan untuk merawat luka supaya mencegah terjadinya trauma pada kulit,
membran mukosa, dan jaringan lain yang disebabkan oleh adanya trauma,
fraktur, luka operasi yang dapat merusak permukaan kulit. Serangkaian
kegiatan tersebut meliputi pembersihan luka, mengganti balutan, memasang
balutan, pengisian luka, memfiksasi balutan, tindakan pemberian rasa nyaman
yang meliputi membersihkan kulit pada daerah drainase, irigasi luka,
pembuangan drainase, dan pemasangan perban (Usiska, 2015).
Perawatan luka telah mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Teknologi dalam bidang kesehatan juga memberikan kontribusi yang sangat
untuk menunjang praktek perawatan luka ini (Rahim, dkk., 2019). Perawat
dituntut untuk mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang adekuat
terkait dengan proses perawatan luka yang dimulai dari pengkajian yang
komprehensif, perencanaan intervensi yang tepat, implementasi tindakan,
evaluasi hasil yang ditemukan selama perawatan serta dokumentasi hasil yang
sistematis. Isu yang lain yang harus dipahami oleh perawat adalah berkaitan
dengan cost effectiveness. Manajemen perawatan luka modern sangat
mengedepankan isu tersebut. Hal ini ditunjang dengan semakin banyaknya
inovasi terbaru dalam perkembangan produk-produk yang bisa dipakai dalam
merawat luka. Dalam hal ini, perawat dituntut untuk memahami produk-
produk tersebut dengan baik sebagai bagian dari proses pengambilan
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan Pengetahuan & Skill
dalam merawat luka
b. Untuk mengetahui bagaiamana Perawatan Luka dengan Modern
Dressing, Madu, Infusa Daun Jambu Biji dan Minyak Zaitun.
BAB II
PEMBAHASAN
sebelum perawatan dan untuk posttest dilakukan pada hari keenam setelah
perawatan. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah colony counter dan lembar observasi jumlah kolonisasi
Staphylococcus aureus. Pengolahan dan analisa data melalui program SPSS
menggunakan uji statistik dependent t-test atau paired t-test dengan derajat
kepercayaan 95% (α=0,05).
Karakteristik responden dalam penelitian yaitu rata-rata usia responden
adalah 63 tahun, sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan,
berpendidikan sekolah dasar (SD) dan bekerja sebagai petani. Hasil rata-rata
jumlah kolonisasi bakteri Staphylococcus aureus sebelum dilakukan
perawatan luka menggunakan madu adalah 306 cfu/ml dan hasil rata-rata
jumlah kolonisasi bakteri Staphylococcus aureus setelah dilakukan perawatan
luka menggunakan madu adalah 178,71 cfu/ml. Terdapat pengaruh perawatan
luka menggunakan madu terhadap kolonisasi bakteri Staphylococcus aureus
pada luka diabetik pasien Diabetes Mellitus di wilayah kerja Puskesmas
Rambipuji Kabupaten Jember dengan nilai p = 0,000 (p<0,05) dan rata-rata
penurunan jumlah kolonisasi bakteri Staphylococcus aureus sebesar 127,286
cfu/ml.
Hasil penelitian tersebut sejalan dengan hasil penelitian Nabhani & Yuli
Widiyastuti (2017) yang menyatakan cara perawatan luka gangren dengan
madu secara rutin akan lebih baik, dari jaman dulu madu sangat dipercaya
oleh masyarakat untuk berbagai jenis pengobatan termasuk luka madu juga
mudah didapat selain itu efektif dalam proses penyembuhan luka karena
kandungan air rendah, juga PH madu yang asam serta kandungan hydrogen
proxsida nya mampu membunuh bakteri dan mikroorganisme yang masuk
kedalam tubuh kita. Selain itu madu juga mengandung antibotika sebagai
antibakteri dan antiseptik menjaga luka.
Dari analisis bivariat diperoleh hasil t hitung 5.000 dan p value 0.015
karena hasil t hitung 5.000 diatas harga atau > table t: 2.35 dan p < dari 0.05,
maka disimpulkan ada manfaat madu untuk mempercepat proses
penyembuhan luka gangrene sehingga hipotesis yang berbunyi ada manfaat
10
A. Kesimpulan
Perawatan luka adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
merawat luka agar mencegah terjadinya trauma (injuri) pada kulit membran
mukosa atau jaringan lain, fraktur, luka operasi yang dapat merusak
permukaan kulit. Serangkaian kegiatan itu meliputi pembersihan luka,
memasang balutan, mengganti balutan, pengisian (packing) luka, memfiksasi
balutan, tindakan pemberian rasa nyaman yang meliputi membersihkan kulit
dan daerah drainase, irigasi, pembuangan drainase, pemasangan perban.
Perawatan luka telah mengalami perkembangan yang sangat pesat,
sehingga perawat juga dituntut untuk menambah pengetahuan dan skill
tentang perawatan luka. Teknologi dalam bidang kesehatan juga memberikan
kontribusi yang sangat untuk menunjang praktek perawatan luka salah
satunya manajemen perawatan luka dengan modern dressing, hasil penelitian
dari Angriani, S., dkk., (2019) menyatakan bahwa perawatan luka modern
dengan metode moist wound healing efektif terhadap proses penyembuhan
luka ulkus diabetikum. Selain itu terdapat beberapa penelitian yang
menyatakan bahwa beberapa bahan alami dapat membantu dalam proses
perawatan luka seperti madu, daun jambu biji dan minyak zaitun.
B. Saran
Semoga makalah dari kelompok kami dapat berguna bagi rekan-rekan
dan semoga makalah kami dapat menjadi suatu acuan untuk kedepannya.
Untuk Kritik dan saran akan kami terima untuk membentuk makalah yang
lebih baik lagi kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Angriani, S., dkk. 2019. Efektifitas Perawatan Luka Modern Dressing dengan
Metode Moist Wound Healing pada Ulkus Diabetik di Klinik Perawatan
Luka ETN Centre Makassar. Jurnal Media Keperawatan: Politeknik
Kesehatan Makassar, Vol. 10 No.1, hal 19-24.
Fatmadona & Elvi Oktarina. 2016. Aplikasi Modern Wound Care Pada Perawatan
Luka Infeksi di RS Pemerintah Kota Padang. NERS JURNAL
KEPERAWATAN, Volume 12, No.2, Oktober 2016, hal.159-165.
Mustamu, A.C., Hillary L.M & Nur Hafni Hasim. 2020. Peningkatan Pengetahuan
& Skill dalam Merawat Luka. Jurnal Pengamas Kesehatan Sasambo, Vol.
1 No. 2, hal 103-109.
Rahim, dkk. 2019. Hubungan Antara Pengetahuan Perawatan Luka Pasca Bedah
Sectio Caesarea (SC) dengan Tingkat Kemandirian Pasien di Ruang
Instalasi Rawat Inap Kebidanan dan Kandungan Rumah Sakit
Bhayangkara Manado. e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, hal 1-
7.
Usiska, Y.S. 2015. Pengaruh Metode Rawat Luka Modern dengan Terapi
Hiperbarik Terhadap Proses Penyembuhan Luka Ulkus Diabetik pada
Pasien Diabetes Mellitus di Jember Wound Center (JWC) Rumah Sakit
Paru Jember. Jember: Skripsi, Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Jember.
Yolanda, O., dkk. 2014. Efektifitas Minyak Zaitun Terhadap Pressure Ulcers
pada Pasien dengan Tirah Baring Lama. Diakses melalui
https://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/4120/jurna
l%20ook.pdf?sequence=1 pada Tanggal 21 Mei 2020.