HALUSINASI PENDENGARAN
DISUSUN OLEH:
Mokhamad Ramadhan
21221019
2022
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA KLIEN DENGAN MASALAH GANGGUAN SENSORI
PERSEPSI : HALUSINASI
A. Masalah Utama
1. Definisi
Halusinasi adalah persepsi yang salah atau persepsi sensori yang tidak sesuai dengan kenyataan seperti melihat bayangan atau suara
2. Penyebab
Gangguan halusinasi dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti (Biologis,Psikologis dan sosial).
a. Biologis Gangguan perkembangan dan fungsi otak dapat menimbulkan gangguan seperti:
1) Hambatan perkembangan khususnya korteks frontal,temporal dan citim limbik .Gejala yang mungkin timbul adalah hambatan dalam
2) Pertumbuhan dan perkembangan individu pada pranatal,perinatal neonatus dan kanak kanak.
b. Psikologis
Keluarga,pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respon psikologis diri klien,sikap atau keadaan yang dapat
mempengaruhi ganguan orientasi realitas adalah penolakan atau kekerasan dalam hidup klien. Penolakan dapat dirasakan dari
keluarga,pengasuh atau teman yang bersikap dingin,cemas,tidak peduli atau bahkan terlalu melindungi sedangkan kekerasan dapat bisa
berupa konflik dalam rumah tangga merupakan lingkungan resiko gangguan orientasi realitas.
c. Sosial Budaya
Kehidupan sosial budaya dapat pula mempengaruhi gangguan orientasi realitas seperti kemiskinan, konflik sosial, budaya,
kehidupan yang terisolir disertai stres yang menumpuk. .(Yudi Hartono, 2012).
3) Jenis-Jenis Halusinasi
Beberapa jenis halusinasi ini sering kali menjadi gejala penyakit tertentu,seperti skizofrenia.Namun terkadang juga dapat
disebabkan oleh penyalahgunaan narkoba ,demam,depresi atau demensia,berikut ini jenis jenis halusianasi yang mungkin saja mengintai
pikiran manusia.
Ini adalah jenis halusinasi yang menunjukan persepsi yang salah dari bunyi,musik,kebisingan atau suara.Mendengar suara ketika tidak ada
stimulus pendengaran adalah jenis yang paling umum dari halusinasi audio pada penderita gangguan mental. Suara dapat didengar baik di
dalam kepala maupun di luar kepala seseorang dan umumnya dianggap lebih parah ketika hal tersebut datang dari luar kepala,suara bisa
datang berupa suara wanita maupun suara pria yang akrab atau tidak akrab.Pada penderita skizofrenia gejala umum adalah mendengarkan
suara-suara dua orang atau lebih yang berbicara pada satu sama lain,ia mendengar suara berupa kritikan atau komentar tentang
b. Halusinasi penglihatan
Ini adalah sebuah persepsi yang salah pada pandangan.isi dari halusinasi dapat berupa apa saja tetapi biasanya orang atau tokoh seperti
c. Halusinasi pengecapan
Halusinasi Pengecapan (Gustatorius) Ini adalah sebuah persepsi yang salah mengenai rasa.biasanya pengalaman ini tidak
menyenangkan.Misalnya seorang individu mungkin mengeluh telah mengecap rasa logam secara terus menerus. Jenis halusinasi ini sering
terlihat di beberapa gangguan medis seperti epilepsi dibandingkan pada gangguan mental
Halusinasi ini melibatkan berbagai bau yang tidak ada.bau ini biasanya tidak menyenangkan seperti mau muntah ,urin,feses asap atau daging
busuk .Kondisi ini juga sering disebut sebagai Phantosmia dan dapat diakibatkan oleh adanya kerusakan saraf di bagian indra
penciuman.Kerusakan mungkin ini mungkin disebabkan oleh virus,trauma,tumor otak atau paparan zat zat beracun atau obat obatan
e. Halusinasi sentuhan (Taktil) Ini adalah sebuah persepsi atau sensasi palsu terhadap sentuhan atau suatu yang terjadi di dalam atau
pada tubuh .Halusinasi sentuhan ini umumnya merasa seperti ada suatu yang merangpak di bawah atau pada kulit.
f. Halusinasi somatik Ini mengacu paX CASda saat seseorang mengalami perasaan tubuh mereka merasakan nyeri yang parah
misalnya akibat mutilasi atau pergeseran sendi.klien juga melaporkan bahwa ia juga mengalami penyerahan oleh hewan pada tubuh mereka
Keterangan :
a. Respon adaptif
Respon yang dapat diterima oleh norma-norma social budaya yang berlaku.
1) Pikiran logis adalah pandangan yang mengarah pada kenyataan yang dapat diterima akal
2) Persepsi akurat adalah pandangan dari seseorang tentang suatu peristiwa secara cermat dan tepat sesuai perhitungan.
3) Emosi konsisten dengan pengalaman adalah perasaan jiwa yang timbul sesuai dengan peristiwa yang pernah dialami.
4) Perilaku social dengan kegiatan individu atau sesuatu yang berkaitan dengan individu tersebut yang diwujudkan dalam bentuk
5) Hubungan social adalah proses suatu interaksi dengan orang lain dalam pergaulan ditengah masyarakat dan lingkungan.
b. Respon Psikososial
1) Pikiran terkadang menyimpang berupa kegagalan dalam mengabstrakkan dan mengambil kesimpulan.
2) Ilusi adalah pemikiran atau penilaian yang salah tentang penerapan yang benar-benar terjadi (objek nyata) karena rangsangan
panca indera.
3) Emosi berlebihan dengan kurang pengalaman berupa reaksi emosi yang diekspresikan dengan sikap yang tidak sesuai.
4) Perilaku tidak biasa adalah sikap dan tingkah laku yang melebihi batas kewajaran
5) Menarik diri adalah percobaan untuk menghindar interaksi dengan orang lain, baik dalam berkomunikasi maupun berhubungan
c. Respon Maladaptif
Respon individu dalam menyelesaikan masalah yang menyimpang dari norma-norma social budaya dan lingkungan.
1) Gangguan pikir adalah keyakinan yang secara kokoh dipertahankan walaupun tidka diyakini oleh orang lain dan bertentangan
2) Halusinasi merupakan gangguan yang timbul berupa persepsi yang salah terhadap rangsangan
3) Sulit berespon emosi adalah ketidakmampuan mengontrol emosi seperti menurunnya kemampuan untuk mengalami kesenangan,
4) Perilaku tidak terorganisir adalah ketidakteraturan perilaku berupa ketidakseLupitoan antara perilaku dan Gerakan yang
ditimbulkan
5) Isolasi social adalah kondisi dimana seseorang merasa kesepian tidak mau berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan
sekitarnya.
4. Pengkajian
a) Faktor predisposisi
● Factor genetic
● Faktor neurobiolgis
● Neurotransmitter
● Teori virus
● Psikologis
b) Factor presipitasi
● Proses informasi berlebihan
c) Mekanisme koping
● Regresi
● Proyeksi
● Menarik diri
● Keluarga mengingkari
d) Perilaku
● Asyik sendiri
5. Pohon Masalah
1. Pengkajian
Kaji tanda dan gejala halusinasi, penyebab, dan kemampuan klien mengatasinya. Jika ada halusinasi katakan anda percaya, tetapi anda sendiri
tidak mendengar/melihat/menghidu/merasakan.
2. Diagnosis
3. Tindakan keperawatan :
● Tidak mendukung dan tidak membantah halusinasi klien
● Latih klien mengalihkan halusinasi dengan bercakap-cakap dan melakukan kegiatan secara teratur
● Latih klien minum obat dengan prinsip 8 benar, yaitu benar nama klien, benar nama obat, benar manfaat obat, benar dosis, benar
●
Berikan pujian pada klien saat mampu mempraktikkan Latihan mengendalikan halusinasi
I.RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
1 Gangguan sensori persepsi: TUM: Klien dapat mengontrol 1. Setelah 4x interaksi klien menunjupakan tanda – 1. Bina hubungan saling percaya Bila sudah terjalin hubungan saliang
-
halusinasi pendengaran halusinasi yang dialaminya tanda percaya kepada perawat : percaya diharapkan klien dapat
-
Ekspresi wajah bersahabat. kooperatif, sehingga pelaksanaan
Tuk 1 :
-
Menunjupakan rasa senang. asuhan keperawatan dapat berjalan
Klien dapat membina hubungan saling
-
Ada kontak mata. dengan baik.
percaya
-
Mau berjabat tangan.
-
Mau menyebutkan nama.
-
Mau menjawab salam.
-
Mau duduk berdampingan dengan perawat.
-
Bersedia mengungkapkan masalah yang dihadapi.
-
TUK 2 : 2.1. Setelah 3x interaksi klien menyebutkan : 2.1 Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap Kontak sering dan singkat
▪
Situasi dan kondisi yang menimbulkan halusinasi lihat/ penghidu /raba/ kecap ) -
Mengenal perilaku pada
-
2.2 Setelah 2x interaksi klien menyatakan perasaan dan Jika klien menjawab ya, tanyakan apa yang sedang dialaminya
saat halusinasi timbul, memudahkan
-
responnya saat mengalami halusinasi: Katakan bahwa perawat percaya klien mengalami hal tersebut,
perawat dalam melakukan intervensi.
namun perawat sendiri tidak mengalaminya ( dengan nada bersahabat tanpa -
- Mengenal halusinasi
Marah
menuduh atau menghakimi)
- memungkinkan klien untuk
Takut
-
Katakan bahwa ada klien lain yang mengalami hal yang sama.
- menghindarkan factor pencetus
Sedih
-
Katakan bahwa perawat akan membantu klien
- timbulnya halusinasinya.
Senang
-
- Jika klien tidak sedang berhalusinasi klarifikasi tentang adanya pengalaman Dengan mengetahi waktu,
Cemas
malam atau sering dan kadang – kadang yang akan dilakukan perawat.
-
Situasi dan kondisi yang menimbulkan atau tidak menimbulkan -
Untuk mengidentifikasi
halusinasi
pengaruh halunisasi klien.
2.5. Diskusikan tentang dampak yang akan dialaminya bila klien menikmati sehingga klien meminimalisir
halusinasinya. halusinasinya.
-
TUK 3 : 3.1. Setelah 2x interaksi klien menyebutkan tindakan yang 3.1. Identifikasi bersama klien cara atau tindakan yang dilakukan jika terjadi Upaya untuk emutuskan
Klien dapat mengontrol halusinasinya biasanya dilakukan untuk mengendalikan halusinasinya halusinasi (tidur, marah, menyibukan diri dll) siklus halusinasi sehingga halusinasinya
tidak berlanjut.
3.2. Setelah 3x interaksi klien menyebutkan cara baru 3.2. Diskusikan cara yang digunakan klien,
-
● Resinforcement positif
mengontrol halusinasi Jika cara yang digunakan adaptif beri pujian.
- -
Katakan pada diri sendiri bahwa ini tidak nyata ( “saya tidak Memotivasi dapat
mau dengar/ lihat/ penghidu/ raba /kecap pada saat halusinasi terjadi) meningkatkan kegiatan klien untuk
-
Menemui orang lain (perawat/teman/anggota keluarga) untuk mencoba salah satu cara mengendalikan
2. akibat halusinasi.
Beri kesempatan untuk melakukan cara yang dipilih dan dilatih.
3. Pantau pelaksanaan yang telah dipilih dan dilatih , jika berhasil
beri pujian
persepsi
TUK 4 : 4.1.Setelah 1x pertemuan keluarga, keluarga menyatakan setuju 4.1.Buat kontrak dengan keluarga untuk pertemuan ( waktu, tempat dan topik ) Untuk mendapatkan bantuan keluarga
Klien dapat dukungan dari keluarga untuk mengikuti pertemuan dengan perawat mengontrol halusinasi.
-
dalam mengontrol halusinasinya 4.2.Diskusikan dengan keluarga ( pada saat pertemuan keluarga/ kunjungan Untuk mengetahui
4.2. Setelah 1x interaksi keluarga menyebutkan pengertian, tanda
rumah) pengetahuan keluarga dan
dan gejala, proses terjadinya halusinasi dan tindakan untuk
-
Pengertian halusinasi meningkatkan kemampuan pengetahuan
mengendali kan halusinasi
-
Tanda dan gejala halusinasi tentang halusinasi
-
Proses terjadinya halusinasi -
Agar keluarga dapat
-
Cara yang dapat dilakukan klien dan keluarga untuk memutus
merawat klien atau anggota keluarga
halusinasi
lain yang berhalusinasi dirumah.
●
Obat- obatan halusinasi
●
Cara merawat anggota keluarga yang halusinasi di rumah ( beri
●
Beri informasi waktu kontrol ke rumah sakit dan bagaimana cara
-
Klien dapat memanfaatkan obat dengan Manfaat minum obat nama , warna, dosis, cara , efek terapi dan efek samping penggunan obat. dosis, frekuensi dan manfaat obat,
-
baik Kerugian tidak minum obat diharapkan klien melaksanakan
5.3.Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar
-
Nama,warna,dosis, efek terapi dan efek samping program pengobatan.
5.4. Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter -
obat Menilai kemampuan
5.2. Setelah 4x interaksi klien mendemontrasikan penggunaan 5.5.Anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter/perawat jika terjadi hal – klien dalm pengobatanya sendiri.
-
obat dgn benar hal yang tidak di inginkan . Program pengobatan
5.3. Setelah 8x interaksi klien menyebutkan akibat berhenti dapat berjalan sesuai rencana.
-
minum obat tanpa konsultasi dokter Dengan mengetahui
-
2. Isolasi Sosial TUM : klien dapat berinteraksi Setelah 6x interaksi klien menunjupakan tanda –tanda percaya 1. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip Hubungan saling percaya
dengan orang lain. kepada perawat: komunikasi terapeutik: merupakan dasar dari terjadinya
-
Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal komunikasi teraupetik sehingga akan
-
TUK 1 : klien dapat membina Ekspresi wajah bersahabat
-
Perkenalkan nama, nama panggilan dan tujuan perawat memfasilitasi dalam pengungkapan
-
hubungan saling percaya Menunjupakan rasa senang
berkenalan perasaan, emosi, dan harapan klien.
-
Ada kontak mata
-
Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai klien
-
Mau berjabat tangan
-
Buat kontrak yang jelas
-
Mau menyebutkan nama
-
Tetapi janji bila setiap interaksi.
-
Mau menjawab salam
-
Mau duduk berdampingan dengan perawat
-
2. Klien mampu menyebutkan Setelah 3 x interaksi klien dapat menyebutkan minimal satu satu 1. Tanyakan pada klien tentang . Orang yang tinggal serumah/sekamar dengan Bila klien sudah
-
menarik diri dari: Orang yang paling dekat dengan klien di rumah/ di ruang akan mempermudah perawat
-
Diri sendiri perawatan melaksanakan asuhan keperawatannya.
- - -
Orang lain Apa yang membuat klien dekat dengan orang tersebut Untuk mengidentifikasi
- -
lingkungan Orang yang tidak dengan klien di rumah/diruang perawatan apa yang menyebabkan klien menarik
-
Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang tersebut diri dan untuk menilai perasaan klien
-
Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang lain bila tidak berinteraksi.
-
2.Diskusikan dengan klien penyebab dan akibat menarik diri Untuk meningkatkan
mengungkapkan perasaannya
-
3. Klien mampu Menyebutkan Setelah 3 x interaksi klien dapat menyebutkan keuntungan 1. Tanyakan pada klien tentang manfaat hubungan sosial dan kerugian menarik Tingkat pengetahuan
Keuntungan berhubungan social dan berhubungan diri membantu perawat mengarahkan klien
kerugian menarik diri sosial, misalnya: 2. Diskusikan bersama klien untuk berhubungan dengan orang lain.
-
Banyak teman tentang manfaat
-
Tidak kesepian berhubungan sosial dan
- -
Bisa diskusi kerugian menarik diri Reinforcement positif
-
Saling menolong 3.Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya akan menambah rasa percaya diri klien.
Dan kerugian menarik diri, misalnya: Sendiri, kesepian, tidak
bisa diskusi
-
4.Klien dapat melaksanakan Setelah 3 x interaksi klien dapat 1. Beri motivasi dan Bantu klien untuk berkenalan dengan perawat lain, klien Dengan berhubungan
hubungan sosial melaksanakan hubungan sosial secara bertahap dengan : perawat, lain, dan kelompok secara bertahap, diharapkan klien dapat
secara bertahap perawat lain, 2. Tingkatkan interaksi klien secara bertahap dengan perawat lain, klien lain, mengadopsi perilaku tersebut dan
3. Libatkan klien dalam terapi aktivitas kelompok sosialisasi hubungan yang telah dilakukan.
-
4. Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan klien untuk meningkatkan Melakukan hubungan
5. Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal yang dan meningakatkan kekecewaan dan
6. Beri pujian terhadap kemampuan klien memperluas pergaulannya melalui berhubungan dengan orang lain.
-
aktivitas yang telah dilaksanakan Melibatkan klien dalam
bertambah.
-
5. Klien mampu menjelaskan Setelah 3 x interaksi klien dapat menjelaskan perasaannya 1. Diskusikan dengan klien tentang perasaannya setelah berhubungan sosial Dengan mengetahui perasaan
perasaannya setelah berhubungan sosial setelah berhubungan sosial dengan: orang lain, dan kelompok dengan orang lain dan kelompok klien akan mempermudah perawat
-
6. Klien mendapat dukungan dari 1. Setelah 3 x pertemuan keluarga dapat menjelaskan tentang: 1. Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai pendukung untuk Dukungan keluarga,
-
keluarga dalam memperluas hubungan Pengertian menarik diri mengatasi perilaku menarik diri mendukung proses perubahan perilaku
-
sosial Tanda dan gejala menarik diri menarik diri yang dialami klien.
2. Diskusikan potensi keluarga
- -
Penyebab dan akibat menarik diri Untuk meningkatkan
untuk membantu
-
Cara merawat klien menarik diri motivasi klien dalam berhubungan
klien mengatasi prilaku menarik diri
dengan orang lain.
3. Jelaskan pada keluarga tentang
-
- Untuk memberikan
Pengertian menarik diri
2. Setelah x pertemuan keluarga dapat mempraktekkan cara
- pengetahuan kepada kelurga sehingga
Tanda dan gejala menarik diri
merawat klien menarik diri
- keluarga dapat memahami cara yang
Penyebab dan akibat menarik diri
tepat dalam menangani klien dan
4. Latih keluarga cara merawat klien menarik
pentingnya perhatian keluarga.
5. Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba
sakit.
3. Harga Diri Rendah TUM : 1. Setelah 1 kali interaksi, klien menunjukkan ekspresi wajah 1. Bina hubungan saling percaya dengan Perasaan aman Perasaan aman dan percaya dapat
Klien dapat meningkatkan bersahabat, menunjukkan rasa senang, ada kontak mata, mau dan percaya dapat menggunakan prinsip komunikasi teraupetik: membantu klien mengungkapkan
harga dirinya. berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, - Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal perasaan, pemikiran dan
TUK : klien mau duduk berdampingan dengan perawat, mau - Perkenalkan diri dengan sopan permasalahannya
1. Klien dapat membina mengutarakan masalah yang dihadapi - Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai
2. Klien dapat 2. Setelah 2 kali interaksi klien menyebutkan: 2.1 Diskusikan dengan klien tentang: Pengungkapan tentang kemampuan
mengidentifikasi aspek positif dan ▪ Aspek positif dan kemampuan yang - Aspek positif yang dimiliki klien, diri diperlukan untuk merubah diri
kemampuan yang dimiliki dimiliki klien - keluarga, lingkungan klien dan tindakan selanjutnya.
▪ Aspek positif keluarga - Kemampuan yang dimiliki klien Untuk meningkatkan harga diri klien
3. Klien dapat menilai 3. Setelah 2 kali interaksi klien menyebutkan kemampuan yang 3.1 Diskusikan dengan klien kemampuan yang dapat dilaksanakan Penilaian klien terhadap positif dirinya
kemampuan yang dapat dilaksanakan 3.2 Diskusikan kemampuan yang dapat bisa membantu aktualisasi diri
dilaksanakan
4. Klien dapat 4. Setelah 1 kali interaksi klien membuat rencana kegiatan 4.1 Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap Perencanaan yang baik membantu klien
4.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang dapat klien lakukan.
5. Klien dapat melakukan kegiatan 5. Setelah 3x interaksi klien melakukan kegiatan sesuai jadwal 5.1 Anjurkan klien untuk melaksanakan kegiatan yang telah Implementasi dapat membuat klien
sesuai rencana yang dibuat yang dibuat direncanakan semakin yakin dengan positif dirinya.
6. Klien dapat 6. Setelah 4x interaksi klien memanfaatkan sistem pendukung 6.1 Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien Dukungan yang terbaik bagi klien
memanfaatkan sistem keluarga yang ada di keluarga dengan harga diri rendah adalah orang sekitarnya terutama
pendukung yang ada 6.2 Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien dirawat. keluarganya.
-
TUM: Klien dapat mengontrol perilaku Setelah 6 X pertemuan klien menunjupakan tanda-tanda percaya Bina hubungan saling percaya dengan: Bila sudah terjalain
4. Risiko Perilaku Kekerasan -
kekerasan kepada perawat: Beri salam setiap berinteraksi. hubungan saling percaya diharapkan
- -
TUK: Wajah cerah, tersenyum Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan tujuan perawat klien kooperatif, sehingga pelaksanaan
-
1. Klien dapat membina Mau berkenalan berinteraksi asuhan kepererawatan berjalan dengan
- -
hubungan saling percaya Ada kontak mata Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien baik.
- -
Bersedia menceritakan perasaan Tunjupakan sikap empati, jujur dan menepati janji setiap kali
berinteraksi
-
Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien
-
Buat kontrak interaksi yang jelas
-
Dengarkan dengan penuh perhatian ungkapan perasaan klien
-
2.Klien dapat mengidentifikasi 2. Setelah 3 X pertemuan klien menceritakan penyebab perilaku Bantu klien mengungkapkan perasaan marahnya: Mmengetahui kondisi
-
penyebab perilaku kekerasan yang kekerasan yang dilakukannya: Motivasi klien untuk menceritakan penyebab rasa kesal atau saat itu dan mengurangi tekanan
dilakukannya Menceritakan penyebab perasaan jengkel/kesal baik dari diri jengkelnya kemarahan klien.
- -
sendiri maupun lingkungannya Dengarkan tanpa menyela atau memberi penilaian setiap Mengidentifikasi
3.Klien dapat mengidentifikasi tanda- 3. Setelah 3 X pertemuan klien menceritakan tanda-tanda saat 3. Bantu klien mengungkapkan tanda-tanda perilaku kekerasan yang Identifikasi penyebab marah
- -
Tanda fisik : mata merah, tangan mengepal, Motivasi klien menceritakan kondisi fisik (tanda-tanda fisik) saat
- -
Tanda emosional : perasaan marah, jengkel, bicara Motivasi klien menceritakan kondisi emosinya (tanda-tanda
- -
Tanda sosial : bermusuhan yang dialami saat Motivasi klien menceritakan kondisi hubungan dengan orang
terjadi perilaku kekerasan. lain (tanda-tanda sosial) saat terjadi perilaku kekerasan
4. Klien dapat mengidentifikasi jenis 4. Setelah 4 X pertemuan klien menjelaskan: 4. Diskusikan dengan klien perilaku kekerasan yang dilakukannya selama ini:
- -
perilaku kekerasan yang pernah Jenis-jenis ekspresi kemarahan yang selama ini Motivasi klien menceritakan jenis-jenis tindak kekerasan yang
- -
Perasaannya saat melakukan kekerasan Motivasi klien menceritakan perasaan klien setelah tindak
-
Efektivitas cara yang dipakai dalam menyelesaikan kekerasan tersebut terjadi
-
masalah Diskusikan apakah dengan tindak kekerasan yang dilakukannya
5. Klien dapat mengidentifikasi akibat 5. Setelah 2 X pertemuan klien menjelaskan akibat tindak 5. Diskusikan dengan klien akibat negatif (kerugian) cara yang dilakukan
- -
Diri sendiri : luka, dijauhi teman, dll Diri sendiri
- -
Orang lain/keluarga : luka, tersinggung, ketakutan, Orang lain/keluarga
-
dll Lingkungan
-
Lingkungan : barang atau benda rusak dll
6. Klien dapat mengidentifikasi cara 6. Setelah 2 X pertemuan klien : 6. Diskusikan dengan klien:
-
konstruktif dalam mengungkapkan Menjelaskan cara-cara sehat mengungkapkan marah Apakah klien mau mempelajari cara baru mengungkapkan
-
Jelaskan berbagai alternatif pilihan untuk mengungkapkan marah
-
Jelaskan cara-cara sehat untuk mengungkapkan marah:
-
Cara fisik: nafas dalam, pukul bantal atau kasur, olah raga.
-
Verbal: mengungkapkan bahwa dirinya sedang kesal kepada
orang lain.
-
Sosial: latihan asertif dengan orang lain.
-
Spiritual: sembahyang/doa, zikir, meditasi, dsb sesuai keyakinan
agamanya masing-masing
7. Klien dapat mendemonstrasikan 7. Setelah 2 X pertemuan klien memperagakan cara mengontrol 7. 1. Diskusikan cara yang mungkin dipilih dan anjurkan klien memilih cara
cara mengontrol perilaku kekerasan perilaku kekerasan: yang mungkin untuk mengungkapkan kemarahan.
-
Fisik: tarik nafas dalam, memukul bantal/kasur 7.2. Latih klien memperagakan cara yang dipilih:
- -
Verbal: mengungkapkan perasaan kesal/jengkel Peragakan cara melaksanakan cara yang dipilih.
-
pada orang lain tanpa menyakiti Jelaskan manfaat cara tersebut
- -
Spiritual: zikir/doa, meditasi sesuai agamanya Anjurkan klien menirukan peragaan yang sudah dilakukan.
-
Beri penguatan pada klien, perbaiki cara yang masih belum
sempurna
7.3. Anjurkan klien menggunakan cara yang sudah dilatih saat marah/jengkel
8. Klien mendapat dukungan keluarga 8. Setelah 1 X pertemuan 8.1. Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai pendukung klien
-
Menjelaskan cara merawat klien dengan perilaku 8.2. Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi perilaku
kekerasan kekerasan
-
Mengungkapkan rasa puas dalam merawat klien 8.3. Jelaskan pengertian, penyebab, akibat dan cara merawat klien perilaku
9. Klien menggunakan obat sesuai 9.1. Setelah 6 X pertemuan klien menjelaskan: 9.1. Jelaskan manfaat menggunakan obat secara teratur dan kerugian jika tidak
-
program yang telah ditetapkan Manfaat minum obat menggunakan obat.
-
Kerugian tidak minum obat 9.2. Jelaskan kepada klien:
- -
Nama obat Jenis obat (nama, warna dan bentuk obat)
- -
Bentuk dan warna obat Dosis yang tepat untuk klien
- -
Dosis yang diberikan kepadanya Waktu pemakaian
- -
Waktu pemakaian Cara pemakaian
- -
Cara pemakaian Efek yang akan dirasakan klien
-
Efek yang dirasakan 9.3. Anjurkan klien:
-
9.2. Setelah 6 X pertemuan klien menggunakan obat sesuai Minta dan menggunakan obat tepat waktu
-
program Lapor ke perawat/dokter jika mengalami efek yang tidak biasa
-
Beri pujian terhadap kedisiplinan klien menggunakan obat.
FORMULIR PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
STIKes PERTAMEDIKA
II.PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 25/09/2022
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. A
Umur : 38 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
B. ALASAN MASUK
Klien pernah dibawa berobat ke Rumah Sakit jiwa karena sering ngomong sendiri, suka melamun dan tertawa sendiri. Klien mendengar suara-
suara yang mengatakan istrinya selingkuh dengan laki-laki lain dan membuat dirinya kesal.
C. FAKTOR PREDISPOSISI
2. Pengobatan sebelumnya
Aniaya Fisik ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
Aniaya seksual ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
Penolakan ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
Tindakan Kriminal ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
Jelaskan No. 1, 2, 3 :
Klien tidak pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya, tidak pernah mendapat pengobatan sebelumnya. Klien tidak pernah berkelahi,
tidak pernah melakukan tindakan criminal, dan lain-lain. Klien sering bicara sendiri, tertawa sendiri, melamun, mendengar suara yang
mengatakan istrinya selingkuh dengan laki-laki lain dan membuat dirinya kesal.
Masalah keperawatan :
a. ( ) Ya ( √ ) Tidak
Tidak ada
Masalah keperawatan :
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda vital
S : 36,5 °C RR : 19 x/mnt
2. Ukur
TB : 162 cm BB : 60 kg
3. Keluhan fisik
( ) Ya ( √ ) Tidak
Jelaskan :
Keadaan umum klien baik dan saat ini sehat, tidak mempunyai riwayat penyakit, tidak ada alergi makanan dan alergi obat
Masalah keperawatan :
E. PSIKOSOSIAL
1. GENOGRAM
Keterangan
: Perempuan
: Laki-laki
Jelaskan
Klien anak pertama dari 2 bersaudara, tinggal dirumah sendiri bersama istri dan 2 anaknya,----
komunikasi di dalam keluarga baik. Di rumah
: Tinggal serumah
klien tetap dilibatkan dalam hal pengambilan keputusan meskipun saat ini istri yang lebih banyak terlibat dalam hal mengambil keputusan.
: Klien Tn. A
Klien pernah mengalami penyakit ini 3 bulan yang lalu dan telah berobat ke RS Jiwa Palembang.
Masalah keperawatan
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
b. Identitas
Klien dapat menyebutkan identitas dirinya, nama lengkap, umur, jenis kelamin laki-laki, alamat tempat tinggal, klien mengatakan sehari-
c. Peran
Klien seorang kepala keluarga, yang bertanggung jawab terhadap istri dan 2 orang anak.
d. Ideal diri
Klien mengatakan ingin segera sembuh, tidak dianggap gila dan tidak ingin lagi mendengar suara suara yang membuatnya kesal.
e. Harga diri
Klien mengatakan merasa dikucilkan dari keluarga dan masyarakat karena klien mengalami gangguan kejiwaan, klien merasa malu dengan
keadaannya.
Masalah keperawatan
3. Hubungan sosial
Klien dekat dengan ibunya dan dekat dengan anak-anak dan istrinya.
Klien jarang bergaul dengan tetangga sekitar, klien tidak mengikuti kegiatan masyarakat.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien merasa orang lain tampak menghindari dan takut karena klien mengalami gangguan kejiwaan.
Masalah keperawatan
Isolasi sosial
4. Spiritual
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan sebelum dan sesudah sakit tetap melaksanakan ibadah wajib sholat 5 waktu.
F. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Jelaskan
Cara berpakaian cukup sesuai dan rapi. Klien mandi 2x sehari pada pagi dan sore hari dan klien menggosok gigi saat mandi pagi dan sore.
Rambut hitam dan tampak rapi, kuku tangan dan kaki panjang tetapi lumayan bersih, tidak ada bau badan, baju bersih dan rapi.
Masalah keperawatan :
2. Pembicaraan
Jelaskan
Bicara klien lambat, tiba – tiba tampak terdiam dan melihat kearah lain, terkadang pembicaraannya tidak jelas.
Masalah keperawatan
3. Aktivitas motorik
( ) lesu ( √ ) tegang ( √ ) gelisah ( ) agitasi ( ) tik
Jelaskan
Pada saat bicara dan berinteraksi klien tampak gelisah, ekspresi kadang tampak tegang, klien tampak bicara sendiri.
Masalah keperawatan
4. Alam perasaan
Jelaskan
Klien mengatakan takut suara-suara itu datang lagi membuat klien kesal kepada istrinya.
Masalah keperawatan
5. Afek
Jelaskan
Pada saat interaksi jika suara tersebut kembali klien tampak kesal
Masalah keperawatan
Jelaskan
Pada saat interaksi klien, mau menjawab pertanyaan, tetapi tatapan mata tampak sering mengarah kearah lain.
Masalah keperawatan
Isolasi social
7. Persepsi
Halusinasi
( ) pengecapan ( ) penghidung
Jelaskan
Klien mengatakan sering mendengar bisikan suara-suara, isi suara tersebut kadang tidak jelas paling sering suara itu mengatakan istrinya
selingkuh dengan laki-laki lain, suara-suara itu muncul saat klien sedang melamun dan sendirian, suara tersebut membuat dirinya kesal, jika
Masalah keperawatan
8. Proses fikir
Jelaskan
Klien pada saat berkomunikasi berbelit-belit tapi sampai pada tujuan pembicaraan.
Masalah keperawatan
9. Isi fikir
Waham
Jelaskan
Pada saat interaksi dan dilakukan pengkajian klien tidak menunjupakan isi fikir yang negatif, dan klien tidak tampak mengalami waham
Masalah keperawatan
Disorientasi
Jelaskan
Kesadaran klien compos mentis, klien masih mengetahui tempat, waktu serta orang-orang disekitarnya
Masalah keperawatan
11. Memori
( ) konfabulasi
Jelaskan
Daya ingat klien masih sangat baik, klien masih dapat mengingat masa lalunya dan tidak ada masalah pada saat mengingat.
Masalah keperawatan
( ) mudah beralih
Jelaskan
Tingkat konsentarasi klien pada saat berhitung baik, klien dapat berhitung sederhana sampai selesai
Masalah keperawatan
Jelaskan
Kemampuan penilaian klien masih baik, klien masih bisa mengambil suatu keputusan seperti pada saat klien mendengarkan suara adzan klien
Masalah keperawatan
Jelaskan
Klien tidak mengingkari penyakit yang dideritanya, Saat ini klien mengatakan sadar akan keadaannya, dan klien mengatakan ingin sembuh
Masalah keperawatan
1. MAKAN
2. BAB/BAK
3. Mandi
4. Berpakaian/berhias
6. Penggunaan obat
Perawatan lanjutan ( ) ( )
System pendukung ( ) ( )
Mempersiapkan makanan ( √) ( )
Mencuci pakaian ( ) ( √)
Pengaturan keuangan ( ) ( √)
Belanja ( ) ( )
Transportasi ( √ ) ( )
Lain-lain ( ) ( )
Jelaskan :
Masalah keperawatan :
H. MEKANISME KOPING
ADATIF MALADATIF
Jelaskan :
Klien terkadang sering memendam masalahnya sendiri dengan tidak menceritakannya ke siapapun.
Masalah keperawatan :
Isolasi sosial
Klien merasa keluarganya masih memperhatikannya,. Klien mengatakan malu untuk bergaul dengan lingkungannya, karena klien mengalami
sakit kejiwaan
Klien merasa malu dengan lingkungan sekitarnya dengan keadaan klien saat ini.
Klien mengatakan masih bisa bekerja bersama istrinya sebagai petani karet
Klien mengatakan semenjak sakit jarang pergi ke kebun, sehingga penghasilan menjadi berkurang untuk kehidupan sehari-hari nya
Klien mengatakan merasa tidak diterima untuk bergaul dengan lingkungan nya
Masalah keperawatan :
Isolasi sosial
J. PENGETAHUAN KURANG
TENTANG :
( ) Koping ( √ ) Obat-obatan
( ) Lainnya
Masalah keperawatan
Kurang pengetahuan
Klien mengatakan sering mendengar suara-suara saat sedang sendiri dan Halusinasi Pendengaran
terkadang juga saat melamun, isi suara tersebut kadang tidak jelas paling
suara-suara itu muncul saat klien sedang melamun dan sendirian jika
dihitung suara itu muncul 2 kali sehari.
DO :
lingkungannya
DO :
keadaannya.
DO :
penyebabnya.
DO:
IV.ASPEK MEDIK
Diagnosa medik : Schizofrenia
Terapi medik :
V.POHON MASALAH
4.
Resiko Perilaku Kekerasan
VII.RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
1 Gangguan sensori persepsi: TUM: Klien dapat mengontrol 2. Setelah 4x interaksi klien menunjupakan tanda – 2. Bina hubungan saling percaya Bila sudah terjalin hubungan saliang
-
halusinasi pendengaran halusinasi yang dialaminya tanda percaya kepada perawat : percaya diharapkan klien dapat
-
Ekspresi wajah bersahabat. kooperatif, sehingga pelaksanaan
Tuk 1 :
-
Menunjupakan rasa senang. asuhan keperawatan dapat berjalan
Klien dapat membina hubungan saling
-
Ada kontak mata. dengan baik.
percaya
-
Mau berjabat tangan.
-
Mau menyebutkan nama.
-
Mau menjawab salam.
-
Mau duduk berdampingan dengan perawat.
-
Bersedia mengungkapkan masalah yang dihadapi.
-
TUK 2 : 2.1. Setelah 3x interaksi klien menyebutkan : 2.1 Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap Kontak sering dan singkat
malam atau sering dan kadang – kadang yang akan dilakukan perawat.
-
Situasi dan kondisi yang menimbulkan atau tidak menimbulkan -
Untuk mengidentifikasi
halusinasi
pengaruh halunisasi klien.
2.5. Diskusikan tentang dampak yang akan dialaminya bila klien menikmati sehingga klien meminimalisir
halusinasinya. halusinasinya.
-
TUK 3 : 3.1. Setelah 2x interaksi klien menyebutkan tindakan yang 3.1. Identifikasi bersama klien cara atau tindakan yang dilakukan jika terjadi Upaya untuk emutuskan
Klien dapat mengontrol halusinasinya biasanya dilakukan untuk mengendalikan halusinasinya halusinasi (tidur, marah, menyibukan diri dll) siklus halusinasi sehingga halusinasinya
tidak berlanjut.
3.2. Setelah 3x interaksi klien menyebutkan cara baru 3.2. Diskusikan cara yang digunakan klien,
-
● Resinforcement positif
mengontrol halusinasi Jika cara yang digunakan adaptif beri pujian.
- -
Katakan pada diri sendiri bahwa ini tidak nyata ( “saya tidak Memotivasi dapat
mau dengar/ lihat/ penghidu/ raba /kecap pada saat halusinasi terjadi) meningkatkan kegiatan klien untuk
-
Menemui orang lain (perawat/teman/anggota keluarga) untuk mencoba salah satu cara mengendalikan
akibat halusinasi.
5. Beri kesempatan untuk melakukan cara yang dipilih dan dilatih.
beri pujian
Anjurkan klien mengikuti terapi aktivitas kelompok, orientasi realita, stimulasi
persepsi
TUK 4 : 4.1.Setelah 1x pertemuan keluarga, keluarga menyatakan setuju 4.1.Buat kontrak dengan keluarga untuk pertemuan ( waktu, tempat dan topik ) Untuk mendapatkan bantuan keluarga
Klien dapat dukungan dari keluarga untuk mengikuti pertemuan dengan perawat mengontrol halusinasi.
-
dalam mengontrol halusinasinya 4.2.Diskusikan dengan keluarga ( pada saat pertemuan keluarga/ kunjungan Untuk mengetahui
4.2. Setelah 1x interaksi keluarga menyebutkan pengertian, tanda
rumah) pengetahuan keluarga dan
dan gejala, proses terjadinya halusinasi dan tindakan untuk
-
Pengertian halusinasi meningkatkan kemampuan pengetahuan
mengendali kan halusinasi
-
Tanda dan gejala halusinasi tentang halusinasi
-
Proses terjadinya halusinasi -
Agar keluarga dapat
-
Cara yang dapat dilakukan klien dan keluarga untuk memutus
merawat klien atau anggota keluarga
halusinasi
lain yang berhalusinasi dirumah.
●
Obat- obatan halusinasi
●
Cara merawat anggota keluarga yang halusinasi di rumah ( beri
●
Beri informasi waktu kontrol ke rumah sakit dan bagaimana cara
-
TUK 5 : 5.1. Setelah 4x interaksi klien menyebutkan; 5.1.Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian tidak minum obat, Dengan menyebutkan
-
Klien dapat memanfaatkan obat dengan Manfaat minum obat nama , warna, dosis, cara , efek terapi dan efek samping penggunan obat. dosis, frekuensi dan manfaat obat,
-
baik Kerugian tidak minum obat diharapkan klien melaksanakan
5.3.Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar
-
Nama,warna,dosis, efek terapi dan efek samping program pengobatan.
-
obat 5.4. Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter Menilai kemampuan
5.2. Setelah 4x interaksi klien mendemontrasikan penggunaan klien dalm pengobatanya sendiri.
5.5.Anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter/perawat jika terjadi hal –
-
obat dgn benar Program pengobatan
hal yang tidak di inginkan .
5.3. Setelah 8x interaksi klien menyebutkan akibat berhenti dapat berjalan sesuai rencana.
-
minum obat tanpa konsultasi dokter Dengan mengetahui
-
2. Isolasi Sosial TUM : klien dapat berinteraksi Setelah 6x interaksi klien menunjupakan tanda –tanda percaya 2. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip Hubungan saling percaya
dengan orang lain. kepada perawat: komunikasi terapeutik: merupakan dasar dari terjadinya
-
Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal komunikasi teraupetik sehingga akan
-
TUK 1 : klien dapat membina Ekspresi wajah bersahabat
-
Perkenalkan nama, nama panggilan dan tujuan perawat memfasilitasi dalam pengungkapan
-
hubungan saling percaya Menunjupakan rasa senang
berkenalan perasaan, emosi, dan harapan klien.
-
Ada kontak mata
-
Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai klien
-
Mau berjabat tangan
-
Buat kontrak yang jelas
-
Mau menyebutkan nama
-
Tetapi janji bila setiap interaksi.
-
Mau menjawab salam
-
Mau duduk berdampingan dengan perawat
-
2. Klien mampu menyebutkan Setelah 3 x interaksi klien dapat menyebutkan minimal satu satu 1. Tanyakan pada klien tentang . Orang yang tinggal serumah/sekamar dengan Bila klien sudah
-
menarik diri dari: Orang yang paling dekat dengan klien di rumah/ di ruang akan mempermudah perawat
perawatan
- -
Diri sendiri Apa yang membuat klien dekat dengan orang tersebut melaksanakan asuhan keperawatannya.
- - -
Orang lain Orang yang tidak dengan klien di rumah/diruang perawatan Untuk mengidentifikasi
- -
lingkungan Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang tersebut apa yang menyebabkan klien menarik
-
Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang lain diri dan untuk menilai perasaan klien
2.Diskusikan dengan klien penyebab dan akibat menarik diri bila tidak berinteraksi.
-
Untuk meningkatkan
3.Beri pujian terhadap kemampuan klien
harga diri dan percaya diri klien.
mengungkapkan perasaannya
-
3. Klien mampu Menyebutkan Setelah 3 x interaksi klien dapat menyebutkan keuntungan 1. Tanyakan pada klien tentang manfaat hubungan sosial dan kerugian menarik Tingkat pengetahuan
Keuntungan berhubungan social dan berhubungan diri membantu perawat mengarahkan klien
kerugian menarik diri sosial, misalnya: 2. Diskusikan bersama klien untuk berhubungan dengan orang lain.
-
Banyak teman tentang manfaat
-
Tidak kesepian berhubungan sosial dan
- -
Bisa diskusi kerugian menarik diri Reinforcement positif
-
Saling menolong 3.Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya akan menambah rasa percaya diri klien.
bisa diskusi
-
4.Klien dapat melaksanakan Setelah 3 x interaksi klien dapat 1. Beri motivasi dan Bantu klien untuk berkenalan dengan perawat lain, klien Dengan berhubungan
hubungan sosial melaksanakan hubungan sosial secara bertahap dengan : perawat, lain, dan kelompok secara bertahap, diharapkan klien dapat
secara bertahap perawat lain, 2. Tingkatkan interaksi klien secara bertahap dengan perawat lain, klien lain, mengadopsi perilaku tersebut dan
3. Libatkan klien dalam terapi aktivitas kelompok sosialisasi hubungan yang telah dilakukan.
-
4. Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan klien untuk meningkatkan Melakukan hubungan
5. Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal yang dan meningakatkan kekecewaan dan
6. Beri pujian terhadap kemampuan klien memperluas pergaulannya melalui berhubungan dengan orang lain.
-
aktivitas yang telah dilaksanakan Melibatkan klien dalam
bertambah.
-
5. Klien mampu menjelaskan Setelah 3 x interaksi klien dapat menjelaskan perasaannya 1. Diskusikan dengan klien tentang perasaannya setelah berhubungan sosial Dengan mengetahui perasaan
perasaannya setelah berhubungan sosial setelah berhubungan sosial dengan: orang lain, dan kelompok dengan orang lain dan kelompok klien akan mempermudah perawat
orang lain.
-
6. Klien mendapat dukungan dari 1. Setelah 3 x pertemuan keluarga dapat menjelaskan tentang: 1. Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai pendukung untuk Dukungan keluarga,
-
keluarga dalam memperluas hubungan Pengertian menarik diri mengatasi perilaku menarik diri mendukung proses perubahan perilaku
-
sosial Tanda dan gejala menarik diri menarik diri yang dialami klien.
2. Diskusikan potensi keluarga
- -
Penyebab dan akibat menarik diri Untuk meningkatkan
untuk membantu
-
Cara merawat klien menarik diri motivasi klien dalam berhubungan
klien mengatasi prilaku menarik diri
dengan orang lain.
3. Jelaskan pada keluarga tentang
-
Untuk memberikan
-
2. Setelah x pertemuan keluarga dapat mempraktekkan cara Pengertian menarik diri pengetahuan kepada kelurga sehingga
-
merawat klien menarik diri Tanda dan gejala menarik diri keluarga dapat memahami cara yang
-
Penyebab dan akibat menarik diri tepat dalam menangani klien dan
sakit.
3. Harga Diri Rendah TUM : 1. Setelah 1 kali interaksi, klien menunjukkan ekspresi wajah 2. Bina hubungan saling percaya dengan Perasaan aman Perasaan aman dan percaya dapat
Klien dapat meningkatkan bersahabat, menunjukkan rasa senang, ada kontak mata, mau dan percaya dapat menggunakan prinsip komunikasi teraupetik: membantu klien mengungkapkan
harga dirinya. berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, - Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal perasaan, pemikiran dan
TUK : klien mau duduk berdampingan dengan perawat, mau - Perkenalkan diri dengan sopan permasalahannya
2. Klien dapat 2. Setelah 2 kali interaksi klien menyebutkan: 2.1 Diskusikan dengan klien tentang: Pengungkapan tentang kemampuan
mengidentifikasi aspek positif dan ▪ Aspek positif dan kemampuan yang - Aspek positif yang dimiliki klien, diri diperlukan untuk merubah diri
kemampuan yang dimiliki dimiliki klien - keluarga, lingkungan klien dan tindakan selanjutnya.
▪ Aspek positif keluarga - Kemampuan yang dimiliki klien Untuk meningkatkan harga diri klien
3. Klien dapat menilai 3. Setelah 2 kali interaksi klien menyebutkan kemampuan yang 3.1 Diskusikan dengan klien kemampuan yang dapat dilaksanakan Penilaian klien terhadap positif dirinya
kemampuan yang dapat dilaksanakan 3.2 Diskusikan kemampuan yang dapat bisa membantu aktualisasi diri
dilaksanakan
4. Klien dapat 4. Setelah 1 kali interaksi klien membuat rencana kegiatan 4.1 Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap Perencanaan yang baik membantu klien
merencanakan kegiatan harian hari sesuai dengan kemampuan klien: memilih potensi mana yang ingin dia
dimiliki 4.2 Tingkatkan kegiatan sesuai kondisi klien kegiatan yang dapat klien lakukan
4.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang dapat klien lakukan.
5. Klien dapat melakukan kegiatan 5. Setelah 3x interaksi klien melakukan kegiatan sesuai jadwal 5.1 Anjurkan klien untuk melaksanakan kegiatan yang telah Implementasi dapat membuat klien
sesuai rencana yang dibuat yang dibuat direncanakan semakin yakin dengan positif dirinya.
6. Klien dapat 6. Setelah 4x interaksi klien memanfaatkan sistem pendukung 6.1 Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien Dukungan yang terbaik bagi klien
memanfaatkan sistem keluarga yang ada di keluarga dengan harga diri rendah adalah orang sekitarnya terutama
pendukung yang ada 6.2 Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien dirawat. keluarganya.
-
TUM: Klien dapat mengontrol perilaku Setelah 6 X pertemuan klien menunjupakan tanda-tanda percaya Bina hubungan saling percaya dengan: Bila sudah terjalain
4. Risiko Perilaku Kekerasan -
kekerasan kepada perawat: Beri salam setiap berinteraksi. hubungan saling percaya diharapkan
- -
TUK: Wajah cerah, tersenyum Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan tujuan perawat klien kooperatif, sehingga pelaksanaan
-
2. Klien dapat membina Mau berkenalan berinteraksi asuhan kepererawatan berjalan dengan
- -
hubungan saling percaya Ada kontak mata Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien baik.
- -
Bersedia menceritakan perasaan Tunjupakan sikap empati, jujur dan menepati janji setiap kali
berinteraksi
-
Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien
-
Buat kontrak interaksi yang jelas
-
Dengarkan dengan penuh perhatian ungkapan perasaan klien
-
2.Klien dapat mengidentifikasi 2. Setelah 3 X pertemuan klien menceritakan penyebab perilaku Bantu klien mengungkapkan perasaan marahnya: Mmengetahui kondisi
-
penyebab perilaku kekerasan yang kekerasan yang dilakukannya: Motivasi klien untuk menceritakan penyebab rasa kesal atau saat itu dan mengurangi tekanan
dilakukannya Menceritakan penyebab perasaan jengkel/kesal baik dari diri jengkelnya kemarahan klien.
- -
sendiri maupun lingkungannya Dengarkan tanpa menyela atau memberi penilaian setiap Mengidentifikasi
ungkapan perasaan klien penyakit.
3.Klien dapat mengidentifikasi tanda- 3. Setelah 3 X pertemuan klien menceritakan tanda-tanda saat 3. Bantu klien mengungkapkan tanda-tanda perilaku kekerasan yang Identifikasi penyebab marah
- -
Tanda fisik : mata merah, tangan mengepal, Motivasi klien menceritakan kondisi fisik (tanda-tanda fisik) saat
- -
Tanda emosional : perasaan marah, jengkel, bicara Motivasi klien menceritakan kondisi emosinya (tanda-tanda
- -
Tanda sosial : bermusuhan yang dialami saat Motivasi klien menceritakan kondisi hubungan dengan orang
terjadi perilaku kekerasan. lain (tanda-tanda sosial) saat terjadi perilaku kekerasan
4. Klien dapat mengidentifikasi jenis 4. Setelah 4 X pertemuan klien menjelaskan: 4. Diskusikan dengan klien perilaku kekerasan yang dilakukannya selama ini:
- -
perilaku kekerasan yang pernah Jenis-jenis ekspresi kemarahan yang selama ini Motivasi klien menceritakan jenis-jenis tindak kekerasan yang
- -
Perasaannya saat melakukan kekerasan Motivasi klien menceritakan perasaan klien setelah tindak
-
Efektivitas cara yang dipakai dalam menyelesaikan kekerasan tersebut terjadi
-
masalah Diskusikan apakah dengan tindak kekerasan yang dilakukannya
5. Klien dapat mengidentifikasi akibat 5. Setelah 2 X pertemuan klien menjelaskan akibat tindak 5. Diskusikan dengan klien akibat negatif (kerugian) cara yang dilakukan
- -
Diri sendiri : luka, dijauhi teman, dll Diri sendiri
- -
Orang lain/keluarga : luka, tersinggung, ketakutan, Orang lain/keluarga
-
dll Lingkungan
-
Lingkungan : barang atau benda rusak dll
6. Klien dapat mengidentifikasi cara 6. Setelah 2 X pertemuan klien : 6. Diskusikan dengan klien:
-
konstruktif dalam mengungkapkan Menjelaskan cara-cara sehat mengungkapkan marah Apakah klien mau mempelajari cara baru mengungkapkan
-
Jelaskan berbagai alternatif pilihan untuk mengungkapkan marah
-
Jelaskan cara-cara sehat untuk mengungkapkan marah:
-
Cara fisik: nafas dalam, pukul bantal atau kasur, olah raga.
-
Verbal: mengungkapkan bahwa dirinya sedang kesal kepada
orang lain.
-
Sosial: latihan asertif dengan orang lain.
-
Spiritual: sembahyang/doa, zikir, meditasi, dsb sesuai keyakinan
agamanya masing-masing
7. Klien dapat mendemonstrasikan 7. Setelah 2 X pertemuan klien memperagakan cara mengontrol 7. 1. Diskusikan cara yang mungkin dipilih dan anjurkan klien memilih cara
cara mengontrol perilaku kekerasan perilaku kekerasan: yang mungkin untuk mengungkapkan kemarahan.
-
Fisik: tarik nafas dalam, memukul bantal/kasur 7.2. Latih klien memperagakan cara yang dipilih:
- -
Verbal: mengungkapkan perasaan kesal/jengkel Peragakan cara melaksanakan cara yang dipilih.
-
pada orang lain tanpa menyakiti Jelaskan manfaat cara tersebut
- -
Spiritual: zikir/doa, meditasi sesuai agamanya Anjurkan klien menirukan peragaan yang sudah dilakukan.
-
Beri penguatan pada klien, perbaiki cara yang masih belum
sempurna
7.3. Anjurkan klien menggunakan cara yang sudah dilatih saat marah/jengkel
8. Klien mendapat dukungan keluarga 8. Setelah 1 X pertemuan 8.1. Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai pendukung klien
-
Menjelaskan cara merawat klien dengan perilaku 8.2. Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi perilaku
kekerasan kekerasan
-
Mengungkapkan rasa puas dalam merawat klien 8.3. Jelaskan pengertian, penyebab, akibat dan cara merawat klien perilaku
9. Klien menggunakan obat sesuai 9.1. Setelah 6 X pertemuan klien menjelaskan: 9.1. Jelaskan manfaat menggunakan obat secara teratur dan kerugian jika tidak
-
program yang telah ditetapkan Manfaat minum obat menggunakan obat.
-
Kerugian tidak minum obat 9.2. Jelaskan kepada klien:
- -
Nama obat Jenis obat (nama, warna dan bentuk obat)
- -
Bentuk dan warna obat Dosis yang tepat untuk klien
- -
Dosis yang diberikan kepadanya Waktu pemakaian
- -
Waktu pemakaian Cara pemakaian
- -
Cara pemakaian Efek yang akan dirasakan klien
-
Efek yang dirasakan 9.3. Anjurkan klien:
-
9.2. Setelah 6 X pertemuan klien menggunakan obat sesuai Minta dan menggunakan obat tepat waktu
program
-
Lapor ke perawat/dokter jika mengalami efek yang tidak biasa
-
Beri pujian terhadap kedisiplinan klien menggunakan obat.
Mokhamad Ramadhan
Implementasi dan Evaluasi Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran
IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal : 24-09-2022
DS : S:
Klien mengatakan sering mendengar suara-suara saat sedang - Klien mengatakan senang berkenalan dengan perawat
sendiri dan terkadang juga saat melamun, isi suara tersebut kadang - Klien mengatakan Namanya C senang dipanggil C
tidak jelas paling sering suara itu mengatakan istrinya selingkuh saja.
dengan laki-laki lain, suara-suara itu muncul saat klien sedang - Klien mengatakan sering mendengar bisikan suara
melamun dan sendirian jika dihitung suara itu muncul 2 kali saat sendiri atau sedang melamun, isi suara tersebut mengatakan
sendiri.
O:
hari
4. Lanjutkan ke SP2
IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal : 25-09-2022
DS : S:
Klien mengatakan setelah diajarkan menghardik suara itu - Klien mengatakan perasaanya hari ini senang bertemu
berkurang tetapi kadang masih mendengar suara-suara saat sedang lagi dengan perawat
sendiri dan terkadang juga saat melamun, isi suara tersebut - Klien mengatakan masih mendengar suara itu saat
mengatakan istrinya selingkuh dengan laki-laki lain, suara itu sedang melamun dan sendiri, isi suara tersebut mengatakan istrinya
muncul lamanya 2 menit, klien merasa terganggu. selingkuh dengan laki-laki lain, suara itu muncul lamanya 2 menit,
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien halusinasi dengan menemui orang lain untuk bercakap-cakap
kegiatan harian O:
1. Evaluasi cara mengontrol halusinasi dengan cara - Klien mampu mempraktekkan cara bercakap-cakap
2. Evaluasi cara mengontrol halusinasi dengan cara - Klien mau memasukan kedalam jadwal harian.
melakukan aktifitas terjadwal. Gangguan sensori persepsi : Halusinasi pendengaran belum teratasi
harian RTL / Pk :
5. Lanjut SP3 Halusinasi Menjadwalkan untuk segera menemui orang lain / keluarga
IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal : 26-09-2022
DS : S:
Klien mengatakan setelah diajarkan menghardik dan bercakap- - Klien mengatakan perasaanya hari ini senang bertemu
cakap dengan orang lain saat halusinasi muncul, suara itu lagi dengan perawat
berkurang tetapi kadang masih mendengar suara-suara saat sedang - Klien mengatakan suara-suara itu berkurang terkadang
melamun, isi suara tersebut mengatakan istrinya selingkuh dengan masih mendengar suara itu saat sedang melamun, suara itu muncul
laki-laki lain, suara itu muncul lamanya 1 menit, klien merasa lamanya 1 menit, klien merasa terganggu.
5. Anjurkan untuk memasukkan kegiatan dalam aktifitas Klien memasukan kegiatan yang sudah dipilih dan dilatih kedalam
6. Lanjutkan ke SP4
IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal : 27-09-2022
DS : S:
Klien mengatakan setelah diajarkan menghardik, bercakap-cakap - Klien mengatakan perasaanya hari ini senang bertemu
dengan orang lain saat halusinasi muncul dan melakukan kegiatan lagi dengan perawat
harian
RTL / Pk :
IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal : 30-09-2022
DS : S:
Klien mengatakan merasa tidak diterima untuk bergaul dengan - Klien mengatakan senang berkenalan dengan perawat
untuk bergaul
Klien mengatakan kalau ada masalah terkadang klien memendam
- Klien mengatakan tidak menceritakan masalahnya
masalahnya sendiri dengan tidak menceritakannya ke siapapun
kepada siapapun termasuk istri dan keluarga nya
Klien tampak sering menyendiri, kontak mata kurang. telah dilatih kedalam jadwal harian
O:
Klien kurang saat berinteraksi dan klien sering melamun.
perawat.
Tindakan Keperawatan :
perawat.
SP1p
- Klien mampu menyebutkan keuntungan berinteraksi
RTL / Pk :
1. Evaluasi latihan berbincang-bincang klien dengan lain dalam kegiatan harian klien
orang lain
hari
4. Lanjutkan ke SP2
IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal : 01-10-2022
DS : S:
Klien mengatakan sudah melatih berbincang-bincang dengan - Klien mengatakan melatih dirinya untuk berinteraksi
orang lain
Klien mengatakan kalau ada masalah terkadang klien memendam dengan orang lain
masalahnya sendiri dengan tidak menceritakannya ke siapapun - Klien mengatakan merasa tidak diterima masyarakat
untuk bergaul
DO :
- Klien mengatakan tidak menceritakan masalahnya
Kontak mata ada saat interaksi.
kepada siapapun termasuk istri dan keluarga nya
Klien mau berinteraksi dengan perawat - Klien mengatakan bersedia memasukan cara yang
O:
perawat.
SP2p
A:
PP (Planning Perawat) :
Isolasi Sosial belum teratasi
1. Evaluasi latihan berbincang-bincang klien dengan
orang lain
RTL / Pk :
2. Evaluasi cara berkenalan klien dengan satu orang.
memasukkan berkenalan dengan satu orang lain dalam kegiatan
3. Anjurkan untuk memasukkan dalam aktifitas sehari-
harian klien
hari
4. Lanjutkan ke SP3
IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal : 2-10-2022
DS : S:
Klien mengatakan sudah melatih berbincang-bincang dengan - Klien mengatakan melatih dirinya untuk berinteraksi
Klien tidak ikut kegiatan di lingkungan. - Klien mengatakan bersedia memasukan cara yang
Tindakan Keperawatan :
- Kontak mata klien ada saat interaksi.
SP3p
- Klien mau menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
kegiatan harian
orang atau lebih
PP (Planning Perawat) :
A:
1. Evaluasi latihan berbincang-bincang klien dengan
Isolasi Sosial belum teratasi
orang lain
hari
STRATEGI PELAKSANAAN
1. Kondisi
Data subjektif : -
Data objektif : -
2. Diagnosis Keperawatan
3. Tujuan
4. Intervensi Keperawatan
c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
3. Bantu klien mengenal halusinasinya yang meliputi isi, waktu terjadi halusinasi, frekuensi, situasi pencetus, dan perasaan saat terjadi
halusinasi
4. Latih klien untuk mengontrol halusinasi dengan cara menghardik. Tahapan tindakan yang dapat dilakukan meliputi hal-hal sebagai
berikut.
d) Pantau penerapan cara ini dan beri penguatan pada perilaku klien yang sesuai
a) Salam Terapeutik
“Saya sedang praktik untuk profesi pada stase keperawatan jiwa pak”
“Kalau boleh Saya tahu nama Bapak siapa dan senang dipanggil dengan sebutan apa?”
b) Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Bagaimana tidurnya tadi malam? Ada keluhan tidak?”
c) Kontrak
1) Topik
“Apakah Bapak tidak keberatan untuk berbincang-bincang dengan saya?” Bagaimana kalau kita ngobrol tentang alasan Bapak pernah berobat
ke rumah sakit Ernaldi Bahar sekitar 2 bulan yang lalu dan tentang suara-suara yang selama ini Bapak dengar tetapi tidak tampak wujudnya?”
2) Waktu
“Berapa lama kira-kira kita bisa ngobrol? Bagaimana kalau 30 menit menit? Bisa ya pak?”
3) Tempat
Bapak pernah berobat ke Rumah Sakit Ernaldi Bahar sekitar 2 bulan yang lalu, kalau saya boleh tahu apa alasan Bapak dibawa kesana oleh
keluarga?
“Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik.”
Saat suara-suara itu muncul, tutup telinga dengan kedua telapak tangan lalu langsung dihardik atau bilang dalam hati, “Pergi Saya tidak
mau dengar … Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu diulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba Bapak ulangi. Iya
begitu bagus pak. Kita Coba ulangi lagi. Ya bagus, bapak sudah bisa.”
3. Fase Terminasi
“Bagaimana perasaan Bapak setelah kita berbincang-bincang tadi? merasa senang tidak dengan latihan tadi?”
“Setelah kita berbincang-bincang tadi apakah Bapak masih ingat dengan nama saya ? coba sebutkan cara untuk mencegah suara dan atau
bayangan itu agar tidak muncul lagi seperti yang sudah kita praktekkan tadi?.”
“Kalau suara-suara itu muncul lagi, silakan coba cara tersebut. Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja
latihannya?”
1) Topik
“Bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi tentang caranya berbicara dengan orang lain saat suara-suara itu muncul?”
2) Waktu
“Kira-kira waktunya kapan ya? Bagaimana kalau besok jam 10.00 WIB, bisa?”
3) Tempat
“Kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok di mana pak?
DS : Klien mengatakan masih mendengar suara-suara saat sendiri dan saat sedang melamun
B. Diagnosa Keperawatan
C. Tujuan
1. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
2. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
D. Intervensi Keperawatan
2. Latih klien mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
a. Fase Orientasi
● Evaluasi validasi : ”Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Kemarin kita sudah berdiskusi tentang halusinasi, apakah bapak masih
mendengar suara-suara, apa isi suara-suara yang bapak dengar dan apakah pak sudah mempraktekan cara mengontrol halusinasi dengan
menghardik?”
● Kontrak :
Topik
”Sesuai dengan kontrak kita kemarin, kita akan berbincang-bincang mengenai cara-cara mengontrol suara-suara yang sering bapak dengar
Waktu :
”Berapa lama kita akan bincang-bincang, bagaimana kalau 30 menit saja, bagaimana apakah bapak setuju?”
Tempat :
”Dimana tempat yang menurut bapak nyaman untuk kita berbincang-bincang? Baiklah di teras rumah ya pak”
b. Fase kerja
”Saat bapak mendengar suara-suara yang kata bapak kemarin mengganggu dan membuat bapak kesal. Apa yang bapak lakukan pada saat itu?
Apa yang telah saya ajarkan kemarin sudah dilakukan, dengan cara menghardik?”. Baik pak bagus sekali bapak sudah mampu melakukannya.
”Nah sekarang kita belajar cara yang kedua, saat mendengar suara-suara tersebut bapak langsung alihkan dengan mengajak orang lain yang
ada dirumah untuk diajak berbincang-bincang, katakan bahwa pak mendengar suara-suara itu lagi. Cara ini berguna untuk mengalihkan
halusinasi sehingga suara-suara itu hilang dengan sendirinya. Sekarang coba bapak praktekan bagaimana saat bapak mendengar suara-suara
bisikan itu lalu Bapak pergi mencari keluarga atau orang lain untuk diajak bercakap-cakap”.
c. Fase terminasi
▪ Evaluasi obyektif : ”Boleh coba pak sebutkan kembali cara-cara untuk mengontrol halusinasi yang sudah kita pelajari
tadi?”
▪ Tindak lanjut : ”Nanti kalau suara itu terdengar lagi, bapak terus praktekkan cara yang telah saya ajarkan agar suara
Topik :
”Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi tentang cara mengontrol halusinasi dengan cara yang ketiga yaitu melakukan aktifitas
terjadwal.”
Waktu :
Tempat :
”Besok kita berbincang-bincang di sini atau tempat lain? Baiklah kita akan berbincang di teras ini lagi ya pak”
A. Kondisi klien
DS : Klien mengatakan masih mendengar suara-suara bisikan, tetapi sudah tidak sering lagi dan hanya sebentar.
C. Tujuan
orang lain.
D. Intervensi Keperawatan
2. Evaluasi kemampuan klien mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
1. Fase Orientasi :
● Evaluasi validasi : ” Bagaimana perasaannya hari ini ? apakah sudah siap kita berbincang-bincang ? kemarin kita janji untuk
● Kontrak
Topik :
”Seperti janji kita kemarin, bagaimana kalau kita sekarang berbincang- bincang tentang suara-suara bisikan yang sering pak dengar agar bisa
Tempat :
Waktu :
setuju?”
2. Fase Kerja
”Pak beberapa hari lalu kita sudah berdiskusi tentang cara mengontrol halusinasi dengan beberapa cara, kita sudah berdiskusi tentang cara
pertama yaitu dengan cara menghardik dan cara kedua dengan bercakap-cakap dengan orang lain saat halusinasi mulai muncul. Bagaimana
apakah Bapak masih mengingat kedua cara tersebut? Baiklah bagus sekali ya pak kalau Bapak masih mengingat dan terus mencoba kedua
cara tersebut, apakah halusinasi yang dirasakan mulai berkurang saat Bapak melakukan ke-2 cara tersebut?. Nah sekarang kita akan berlatih
cara ke-3 untuk mengontrol halusinasi yaitu cara melakukan aktifitas terjadwal sehari-hari. Aktifitas ini adalah kegiatan rutin yang harus
Bapak lakukan setiap hari, dimulai saat bangun tidur sampai Bapak tidur kembali. Nah selama ini apa saja kegiatan yang biaa Bapak lakukan
mulai bangun tidur pagi sampai menjelang tidur malam?. Baiklah Bapak sudah bagus ya mempunyai beberapa kegiatan, nah sekarang bisa
membuat jadwalnya secara teratur mulai bangun tidur Bapak langsung sholat, mandi, sarapan pagi, minum obat, mencuci piring sendiri,
menyapu rumah atau teras, membuang sampah, merapikan tanaman, menonton tv menjelang siang, makan, beribadah, istirahat siang, lalu
menjelang sore membantu angkat jemuran, menyusun lemari pakaian sendiri, lalu bisa ikut kegiatan diluar rumah bersama tetangga misal
berbincang-bincang, menjelang malam kebersihan diri, beribadah, makan malam, minum obat, lalu kembali beristirahat malam. Nah
bagaimana pak, apakah Bapak bisa melakukan aktifitas seperti itu setiap hari tujuannya adalah agar Bapak mempunyai kegiatan untuk
mengalihkan halusinasi yang sering muncul tersebut. Baik pak kalau begitu, mulai besok sudah bisa dilalukan ya, lama-lama juga akan
terbiasa.”
3. Fase Terminasi
● Evaluasi subyektif :
”Baiklah pak tidak terasa kita sudah berbincang-bincang cukup lama, saya senang sekali pak mau berbincang-bincang dengan saya.
● Evaluasi obyektif :
● Tindak lanjut :
”Bagaimana nanti pak terus mencoba untuk mempraktekkan cara-cara mengontrol halusinasi seperti yang sudah kita pelajari tadi?
Topik:
”Bagaimana kalau kita berbincang-bincang lagi tentang cara mengontrol halusinasi dengan cara yang keempat yaitu dengan patuh minum
obat.”
Waktu :
”Jam berapa pak bisa? Bagaimana kalau jam 10.00? pak setuju?”
Tempat :
”Besok kita berbincang-bincang di sini atau tempat lain? Terimakasih pak sudah mau berbincang-bincang dengan saya. Sampai ketemu besok
sore.”
B. Diagnosa Keperawatan :
C. Tujuan:
D. Intervensi Keperawatan
2. Evaluasi kemampuan klien mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
3. Evaluasi kemampuan klien mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktifitas terjadwal.
4. Ajarkan klien mengontrol halusinasi dengan cara penggunaan obat secara teratur (manfaat obat, kerugian tidak minum obat, jenis obat,
1. Fase Orientasi :
● Evaluasi validasi : ”Bapak tampak segar hari ini. Bagaimana perasaannya hari ini ? sudah siap kita berbincang bincang ?
● Kontrak
Topik :
”Seperti janji kita, bagaimana kalau kita sekarang berbincang- bincang tentang obat-obatan yang bapak minum.”
Tempat :
”dimana tempat yang menurut Bapak nyaman untuk kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di teras saja ? Bapak setuju?”
Waktu :
”kita nanti akan berbincang kurang lebih 30 menit, bagaimana pak, setuju?”
2. Fase Kerja
”Baiklah pak, kemarin kita sudah belajar tentang cara mengontrol halusinasi dengan cara ke-3 yaitu melakukan aktifitas terjadwal, apakah
Bapak sudah mulai melakukan aktifitas itu mulai bangun tidur tadi pagi? Nah bagaimana apakah Bapak masih mengingat dan dapat
mengulangi ketiga cara yang sudah pernah kita pelajari?. Baiklah coba kita ulangi dulu. Baik, bagus sekali Bapak masih mengingat ketiga
cara tersebut. Hari ini sesuai kesepakatan kita kemarin, kita akan mendiskusikan tentang pemanfaatan obat dengan baik. ini obat yang harus
diminum oleh pak setiap hari. Ada lima hal yang harus diperhatikan oleh Bapak pada saat minum obat yaitu benar obat, benar dosis, benar
cara, benar waktu dan benar frekuensi Obat. Adapun manfaat obat yang Bapak minum selama ini adalah pertama untuk mengurangi suara-
suara halusinasi yang Bapak rasakan tersebut, kedua untuk mengurasi rasa gelisah sehingga dapat membuat tidur malam atau istirahat Bapak
menjadi cukup, sehingga Bapak bisa beraktifitas dengan baik sehari-hari. Jika Bapak tidak minum obat teratur tentunya suara-suara halusinasi
itu tidak dapat dikontrol dan menjadi semakin sering terdengar sehingga menyebabkan tidur malam terganggu bahkan tidak bisa tidur,
akhirnya Bapak menjadi gelisah, tidak mampu mengontrol emosi, sehingga tidak mampu beraktifitas dengan baik. Obat-obat yang Bapak
konsumsi ada 3 buah namanya yang pertama Chlorpromazine (CPZ) 100 mg berwarna orange bentuknya bulat besar, obat yang kedua
Haloperidole (HDL) 5mg berwarna biru bentuknya bulat kecil, obat yang ketiga Trihexyphenidil (THP) 2mg berwarna putih kecil. Apakah
Bapak masih ingat waktu minum dan jumlahnya? Iya bagus pak, obat pertama CPZ diminum jam 7 malam 1 butir, obat kedua jam 7 pagi dan
7 malam masing-masing 1 butir, dan obat ketiga juga jam 7 pagi dan 7 malam juga masing-masing 1 butir. Adapun efek samping obat yang
berwarna orange dan biru itu bisa menyebabkan air liur semakin banyak, atau gemetar, tapi Bapak jangan khawatir karena itu jarang terjadi
karena bisa diatasi dengan obat THP yang berwarna putih kecil ini. Nah sekarang kalau Bapak sudah paham tentang penjelasan saya, coba
Bapak ulangi lagi apa manfaat dan kerugian minum obat secara teratur? Oke bagus benar pak. Terus apa saja warna obat serta waktu dan
dosis obat yang Bapak minum, serta efek sampingnya? Ya betul juga, nah Bapak sudah paham ya. Mulai sekarang Bapak harus selalu patuh
minum obat sesuai saran dan dosis yang dianjurkan dokter ya pak.
3. Fase Terminasi
● Evaluasi subyektif :
”tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama, saya senang sekali Bapak mau berbincang-bincang dengan saya. Bagaimana perasaan
● Evaluasi obyektif :
”coba bapak jelaskan lagi obat apa yang diminum tadi? Kemudian berapa dosisnya?
● Tindak lanjut :
”jadi Bapak harus selalu minum obat sesuai waktu dan dosisnya pak.”
Topik:
”bagaimana pak kalau kita nanti 2 hari lagi bertemu untuk mengulangi lagi apa yang sudah kita diskusikan beberapa hari ini?.”
Waktu :
”jam berapa pak bisa? Bagaimana kalau jam 10.00? Bapak setuju?”
Tempat :
”Besok lusa kita akan melakukan kegiatan di rumah ini lagi. Terimakasih pak sudah mau berbincang-bincang dengan saya. Sampai ketemu
besok lusa.”
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
Pertemuan ke-5
Pertemuan : ke-5
A. Proses Keperawatan
4. Kondisi Klien
Data subjektif : Klien mengatakan merasa tidak diterima untuk bergaul dengan
lingkungannya.
Klien mengatakan kalau ada masalah terkadang klien memendam masalahnya sendiri dengan tidak menceritakannya ke siapapun
6. Tujuan
d) Klien mampu berdiskusi tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
7. Tindakan Keperawatan
- Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
- Jelaskan tujuan pertemuan
F. Masukan kegiatan Latihan berbincang dengan orang lain dalam jadwal kegiatan harian klien
B. Strategi Komunikasi
a) Salam Terapeutik
b) Evaluasi/validasi
c) Kontrak
- Topik
“sesuai dengan janji kita saat terakhir kali kita bertemu, saya akan menjelaskan keuntungan berinteraksi dan kerugian tidak berinteraksi dan
- Waktu
“Berapa lama kira-kira kita bisa ngobrol? Bagaimana kalau 30 menit menit? Bisa ya pak?”
- Tempat
d) Tujuan
“ tujuan nya agar bapak dapat mengetahui keuntungan dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain.”
2. Fase Kerja
“ apakah ada pengalaman yang tidak menyenangkan ktika bergaul dengan orang lain ?”
“ apa yang menghambat bapak dalam berteman atau bercakap-cakap dengan orang lain ?”
“ menurut bapak apa keuntungan nya kalau bapak punya banyak teman ?”
“ iya benar pak, bapak jadi punya banyak teman untuk bercerita dan melakukan banyak kegiatan Bersama teman.”
“ iya bener sekali pak, bapak tidak punya teman untuk becerita ya, tidak bisa melakukan banyak kegiatan seru Bersama teman. Jadi banyak
“ baiklah, kalau begitu sekarang saya akan mengajarkan bapak untuk cara berekenalan dengan orang lain.”
“ nah untuk memulai nya sekarang bapak Latihan berkenalan dengan saya terkebih dahulu. Untuk berkenalan dengan orang lain bapak
sebutkan dulu nama bapak dan nama panggilan yang bapak sukai.”
“ ayo coba bapak praktekkan kepada saya, anggap saja kita belum kenal.”
“ wah bagus sekali bapak. Coba bapak tanyakan nama saya. Iya, hebat sekali bapak.”
“ setelah berkenalan bapak bisa mengajak orang tersebut ngobrol tentang hal yang menyenangkan misalnya tentang keluarga, hobinya,
pekerjaan, atau bisa juga hal-hal lain yang ingin bapak tanyakan.”
3. Fase Terminasi
a) Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan Bapak setelah kita berbincang-bincang dan belajar cara berkenalan tadi ? “
b) Evaluasi objektif
“ sekarang coba bapak sebutkan keuntungan berinteraksi dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain ? coba bapak ulangi Latihan
berkenalan tadi ?”
“baiklah pak,kalau begitu mau berapa kali bapak melakukan Latihan cara berkenalan dengan orang lain ? 1 kali ya pak,ini ada jadwal kegiatan
- Topik
“Bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi tentang pengalaman bapak bercakap-cakap dengan orang lain dan mengulangi cara berkenalan
- Waktu
“bapak mau jam berapa ? Bagaimana kalau besok jam 10.00 WIB, bisa pak ?”
- Tempat
“bapak mau berbincang-bincang nya dimana pak ? baiklah di teras rumah lagi ya pak. Baiklah kalau begitu besok saya akan datang lagi ya
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
Pertemuan ke-6
Pertemuan : ke-6
1. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data subjektif : Klien mengatakan sudah melatih berbincang-bincang dengan orang lain
Klien mengatakan kalau ada masalah terkadang klien memendam masalahnya sendiri dengan tidak menceritakannya ke siapapun
3. Tujuan
2. Tindakan Keperawatan
b) Memberikan kesempatan kepada klien mempraktekkan cara berkenalan dengan satu orang
c) Membantu klien memasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain sebagai salah satu kegiatan harian
2. Strategi Komunikasi
a) Salam Terapeutik
b) Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini ? apa bapak sudah mulai berkenalan dengan orang lain ?”
c) Kontrak
- Topik
“sesuai dengan janji kita kemarin, hari ini kita akan Latihan berkenalan dan bercakap-cakap dengan satu orang lain.”
- Waktu
“Berapa lama kira-kira kita bisa ngobrol? Bagaimana kalau 30 menit menit ?”
- Tempat
d) Tujuan
“ tujuan nya agar bapak dapat berkenalan dan bercakap-cakap dengan satu orang lain agar bapak dapat melakukan nya kepada orang lain dan
8. Fase Kerja
”baiklah bapak, hari ini kebetulan ada sepupu bapak datang berkunjung kesini, bapak bisa mulai berkenalan. Apa bapak masih ingat
“ selain nama, nama panggilan yang disuka, hobby, apa ada hal lain yang ingin bapak ketahui tentang sdr.I ?”
“ baik, bagus bapak. Selain tentang pekerjaan nya bapak juga bisa bercakap-cakap dengan menanyakkan hal lain yang ingin bapak tanyakkan.
Misalnya seperti, bagaimana keadaah hari ini, apa yang sudah dilakukan pagi hari ini, sudah makan atau belum, atau apapun yang ingin bapak
9. Fase Terminasi
a) Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan Bapak setelah kita berbincang-bincang dan berkenalan dengan satu orang tadi ? “
b) Evaluasi objektif
“baiklah pak, bagaimana kalau ditambah lagi jadwal kegiatan bapak yaitu berkenalan dengan orang lain dengan topik yang menyenangkan,
mau berapa kali bapak melakukan berkenalan dengan orang lain ? 1 kali ya pak, jadwal kegiatan ini bapak isi Ketika bapak sudah melakukan
nya.”
- Topik
“Bagaimana kalau besok saya mendampingi bapak untuk berkenalan dengam 2 orang atau lebih ? apa bapak bersedia ? “
- Waktu
“bapak mau jam berapa ? Bagaimana kalau besok jam 10.00 pagi lagi, bisa pak ?”
- Tempat
“bapak mau berbincang-bincang nya dimana pak ? baiklah di teras rumah ya pak. Baiklah kalau begitu besok saya akan datang lagi ya pak,
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
Pertemuan ke-7
Pertemuan : ke-7
2. Kondisi Klien
orang lain
Klien mengatakan sudah berkenalan dengan pemilik warung disebelah rumah nya
4. Tujuan
- Klien mampu mempraktekkan cara berkenalan dengan dua orang atau lebih
- Klien mampu memasukkan kegiatan berbincang dengan orang lain sebagai salah satu kegiatan harian
- Memberikan kesempatan kepada klien mempraktekkan cara berkenalan dengan satu orang
- Membantu klien memasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain sebagai salah satu kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi
a. Salam Terapeutik
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini ? bagaimana dengan kegiatan harian nya sudah dilakukan pak ? sduah berapa orang yang baru bapak
kenal ? dengan tetangga lain apakah sudah berkenalan ? wah bapak hebat sekali ”
c. Kontrak
- Topik
“sesuai dengan janji kita kemarin, hari ini saya akan mendampingi bapak berkenalan dan bercakap-cakap dengan dua orang atau lebih.”
- Waktu
d. Tujuan
“ tujuan nya agar bapak dapat berkenalan dan bercakap-cakap dengan dua orang atau lebih agar bapak dapat melakukan nya kepada orang lain
1. Fase Kerja
”baiklah bapak, hari ini bapak akan mulai berkenalan dengan tetangga disekitar bapak. Apa bapak masih ingat bagaimana cara berkenalan ?”
“ nah sekarang bisa bapak mulai dari tetangga sebelah bapak yang ada warungnya.”
“ pertama bapak bisa berikan salam kepada bapak. S dan bapak. F, kemudian bapak tanya nama panggilan nya. Setelah berkenalan bapak bisa
memulai percakapan dengan bertanya sejak kapan buka warung dan bengkel, sudah berapa lama pindah ke lingkungan ini dan bapak juga bisa
bertanya hal yang ingin bapak tanya. Setelah selesai berbincang bapak bisa mengatakan kepada bp. S dan bp. F untuk berbincang-bincang lagi
nantinya.”
3.Fase Terminasi
a) Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan Bapak setelah berbincang-bincang dan berkenalan dengan tetangga tadi ? apakah menyenangkan pak ?“
b) Evaluasi objektif
“baiklah pak untuk selanjutnya bapak dapat penambah perkenalan dengan orang yang baru lagi dan melakukan percakapan yang
“baiklah pak, daftar kegiatan harian bapak dapat terus bapak lakukan dan diisi Ketika bapak melakukan nya ya. Saya harap bapak bisa terus
melakukan percakapan dengan orang lain secara baik dan benar seperti yang sudah kita pelajari dan bapak latih.”
- Topik
“Bagaimana kalau minggu depan kita menggali aspek positif dan kemampuan bapak ? apa bapak bersedia ? “
- Waktu
“bapak mau jam berapa ? Bagaimana kalau rabu depan jam 10.00 pagi lagi, bisa pak ?”
- Tempat
“bapak mau berbincang-bincang nya dimana pak ? baiklah di teras rumah ya pak.”
ANALISA PROSES INTERAKSI
Status Interaksi prwt dan klien : SP.2 Halusinasi Pendengaran Tanggal : 22-09-2022
: 10.00 Wib
: Rumah Tn. A
Komunikasi Verbal Komunikasi non Verbal Analisa berpusat pada perawat Analisa berpusat pada klien Rasional
P : Selamat pagi pak? P : memandang klien, tersenyum, kontak perawat berharap mampu klien tampak tenang, Mengajak klien
mata (+), dan berjabat tangan. berinteraksi dengan baik. kooperatif, mampu memulai memulai untuk
interaksi berinteraksi
untuk
melanjutkan SP
K : kontak mata (+)
K : iya, selamat pagi selanjutnya.
P : Bagaimana perasaan Bapak hari P : tersenyum kearah klien. Perawat mengevaluasi dan validasi Klien tampak bersedia Mengevaluasi
interaksi
K : klien mengangguk, tampak
dilanjutkan.
K : Alhamdulillah baik. tersenyum.
P : Bagaimana kita berbicang-bincang P : kontak mata(+), memandang klien. Perawat berharap klien mau Klien tampak menunjukkan Kontrak awal
sekitar 30 menit, sesuai janji kita melanjutkan interaksi dengan bersedia melanjutkan interaksi penting untuk
hubungan saling
K : klien tampak mengangguk-angguk.
K : Iya, baiklah saya bisa.
percaya tetap
terjaga.
P : Bagaimana pak apa masih P : kontak mata (+), memperhatikan Perawat mengevaluasi Kembali Klien tampak terbuka Mengevaluasi
mendengar suara-suara itu?, lalu penjelasan klien keadaan halusinasi klien dan menjelaskan keadaannnya, dan keadaan klien
menghardik halusinasinya.
P : iya pak, bagus sekali Bapak sudah P : perawat tersenyum, mengangguk, Perawat memberi reinforcement atas Klien mau melanjutkan Memberikan
mampu melakukan salah satu cara kontak mata (+). kemampuan klien, lalu memulai interaksi berikutnya untuk reinforcement
untuk mengontrol halusinasi. Sekarang kontrak Kembali untuk meneruskan melakukan sp.2 positif untuk
kita akan belajar cara kedua yaitu interaksi intervensi berikutnya. meningkatkan
P : apa bapak merasakan ada tanda- P : perawat menyimak penjelasan, kontak Perawat memberi kesempatan klien Klien menjawab pertanyaan Memberi
tanda saat suara-suara tersebut muncul untuk menjelaskan. oleh perawat. kesempatan
mata (+), tersenyum.
pak? klien untuk
terlebih dahulu
K: awalnya saya akan mendengar
menjelaskan.
suara-suara berisik, kemudian muncul
K : klien kadang-kadang menerawang
lah suara-suara itu mbak.
keatas, cukup kooperatif.
P : oh kalau begitu awalnya bapak tau P : kontak mata (+), tersenyum, Perawat memberikan reinforcement Klien menunjupakan respon Meningkatkan
ya tanda-tanda suara itu akan muncul mengangguk. positif, dan menawarkan untuk kooperatif dan setuju kepercayaan
mengevaluasi
K : iya, boleh mbak.
respon klien
untuk
interaksi
selanjutnya.
P : Nah karena Bapak tau awal P : kontak mata (+), tersenyum, Perawat menjelaskan cara Klien menunjupakan respon Untuk klien
munculnya suara-suara itu adalah suara mengangguk. mengalihkan halusinasi dengan kooperatif dan setuju sehingga dapat
berisik ya pak, nah jika bapak sudah berbicara dengan orang lain. memaksimalkan
istri.
P : baik pak, jika bapak mulai merasa P : kontak mata (+), tersenyum, Perawat mengingatkan klien untuk Klien menunjukkan respon Menambahkan
tanda halusinasi akan muncul bapak mengangguk. menerapkan berbincang dengan kooperatif dan setuju kemampuan
bisa lakukan cara yang sudah saya orang lain untuk mengalihkan klien untuk
Bulan : September-Oktober
23 24 25 26 27 28 29 30 01 02
tempat tidur
6 09.00 Santai M M M M M M M M M M
orang lain
Keterangan :
⮚ B :Bantuan, jika pasien sudah melakukan kegiatan tetapi belum sempurna. Dengan bantuan pasien dapat melaksanakan dengan
baik