Anda di halaman 1dari 24

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER


FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : Devi Paramita Luckyanti Sanjaya


NIM :212311101167
Tempat Pengkajian : Ruang Catleya RSD Dr. Soebandi Jember
Tanggal : 21 April 2022

I. Identitas Pasien
Nama : Tn. M No. RM : 00000146xxx
Tanggal Lahir : 01-01-1996 Pekerjaan : Swasta
Jenis Kelamin : Laki-laki Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam Tanggal MRS : 20/4/2022
Pendidikan : SMA Tanggal Pengkajian : 21/4/2022
Alamat : Tempurjo Sumber Informasi : Pasien, Keluarga &
Rekam medik

II. Riwayat Kesehatan


1. Diagnosa Medik:
Anemia + Hematochezia
2. Keluhan Utama:
BAB berdarah
3. Riwayat penyakit sekarang:
Pasien mengatakan bahwa mengalami BAB berdarah kurang lebih 1 bulan,
pasien juga mengatakan bahwa ketika sakit pasien hanya istirahat dirumah
dan tidak langsung pergi ke tenaga kesehatan. Pasien di bawa kerumah sakit
pada tanggal 20 April 2022. Pada saat di rumah sakit pasien di berikan
tindakan seperti pemasangan infus, dan diberikan beberapa macam obat.
4. Riwayat kesehatan terdahulu:
a. Penyakit yang pernah dialami dan hospitalisasi:
Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit pasien tidak pernah dirawat di
RS. Pasien juga memiliki penyakit asma dan sudah tidak pernah kambuh
lagi sejak berhenti main sepak bola pada tahun 2015. Pasien juga
mengatakan bahwa penyakit asma nya turunan dari ayah nya.
b. Alergi (obat, makanan, plester, dingin, debu, dll):
Pasien tidak memiliki alergi obat obatan, makanan, plester, dingin ataupun
debu.
c.Imunisasi:
pasien mengatakan imunisasi lengkap.
d.Kebiasaan/pola hidup/life style:
PHBS : Pasien mengatakan semenjak sakit jarang sekali olahraga seperti
sepak bola, klien biasanya hanya jalan-jalan ringan, klien mengatakan
sebelumnya aktif merokok dan tidak pernah minum alcohol
Makan : Pasien mengatakan untuk sehari harinya pasien selalu mencuci
tangan sebelum makan dan tidak pernah membeli makanan di luar
dikarenakan pasien lebih suka makan bersama keluarga.
Minum : Pasien mengatakan setiap hari minum air galon hasil beli dari toko
air sulingan.
Istirahat : Pasien mengatakan kesehariannya sebelum mrs memang sering
mengalami susah tidur dikarenakan sudah terbiasa begadang dengan teman-
teman nya.
e. Obat-obat yang digunakan:
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien pernah minum obat aminopilin
dalam jangka panjang dan sudah tidak pernah minum kembali pada saat
sudah tidak sesak napas

5. Riwayat penyakit keluarga:


Pasien mengatakan memiliki riwayat keluarga terdahulu seperti asma.

Genogram:

Keterangan :

Laki-laki :

Perempuan :

Anak kandung :

Pasien :

Meninggal :
III. Pengkajian Keperawatan
1. Persepsi Kesehatan & Pemeliharaan Kesehatan
Persepsi terhadap Kesehatan
Pasien menyadari bahwa dirinya mengalami hematochezia atau BAB darah.
Pasien mengatakan bahwa dulu pernah begini tapi tidak separah sekarang.
Pasien mengatakan memang tidak suka makan sayur dan jarang minum air putih.
Pemeliharaan Kesehatan:
Pasien sering tidak memperhatikan makanan yang akan dimakan. Pasien
mengatakan saat hari pertama tau kalau BAB darah pasien hanya diam dn tidak
memeriksakan ke tenaga kesehatan.
Interpretasi Pola Persepsi Kesehatan & Pemeliharaan
Kesehatan:
Pasien kurang paham apa yang seharusnya dilakukan setelah tau
bahwa pasien mengalami Hematochezia.
2. Pola Nutrisi & Metabolik (ABCD)
2.1 Antropometeri
BB : 80 kg
TB : 170 cm
IMT : BB (Kg) : TB (M2)= 80 : (1,70x1,70)
80:2,89= 27.6 (Lebih)
(IMT 18,5-24,9 = Normal)
BBI : BBI = (TB (cm)-100) – ((TB (cm)-100)x10%)
BBI= (170-100)-(170-100)x10%
BBI= 70-(70x10%)
BBI= 70-7
BBI= 63
kenaikan dari BBI 17%

Interpretasi:
BB dan Tinggi badan Pasien dalam kategori lebih. Hasil perhitungan indeks
masa tubuh dan berat berat badan ideal pasien dalam kategori lebih dan BBI
yang mengalami kenaikan sebesar 17%

2.2 Biochemical/Laboratory test


Komponen Hasil Pemeriksaan Nilai Normal Interpretasi
Hemoglobin 5. 0 13.5-17.5 Kurang
Leukosit 8.9 4.5-11. 0 Normal
Hematokrit 19.3 41-53 Kurang
Trombosit 559 150-450 Lebih
SGOT 14 10-35 Normal
SGPT 11 9-43 Normal
Glukosa 109 <200 Normal
sewaktu
Kreatin Serum 1.3 0.6-1.3 Normal
Bun 14 6-20 Normal

Interpretasi :
Hasil lab Pasien Tn. M menunjukan Pasien mengalami
kekurangan Hemoglobin.

2.3 Clinical Sign :


Komponen Hasil Pemeriksaan
Penampilan umum Pasien Tampak Lemas
Rambut Rambut berwarna hitam dan kusut
Konjungtiva Konjungtiva Pucat
Sklera Sklera putih
Mukosa bibir Mukosa bibir basah
Turgor kulit Turgor Kulit Normal.

Interpretasi : Pasien tampak lemas, rambut kusut dan


mukosa bibir basah. Konjutiva dan sklera normal turgor
kulit normal.
2.4 Diet Pattern :
Sebelum Masuk RS (frekuensi, waktu, jenis, komposisi, dll)
Frekuensi : 3-4x sehari
Waktu : pagi, sore malam / tidak menentu
Jenis : Nasi, lauk pauk seperti tahu tempe dll (tidak menentu)
Komposisi : karbohidrat, protein, vitamin (kadang tidak menentu)
Nafsu makan : Cukup Baik
Nyeri ulu hati/abdomen : Tidak ada
Alergi : Tidak ada
Masalah makan dan minum : Tidak ada batasan
Setelah Masuk RS (frekuensi, waktu, jenis, komposisi, dll)
Frekuensi :3x sehari
Waktu : pagi, sore, malam.
Jenis : gizi sesuai ahli gizi. (resep gizi RS)
Komposisi : Sesuai kebutuhan pasien.
Nafsu makan : baik
Nyeri ulu hati/abdomen : tdak ada
Alergi : Tidak ada Alergi.
Masalah makan dan minum : tidak ada batasan
Interpretasi :
Makan dan minum pasien masih dikatakan normal
3. Pola Eliminasi:
BAK
Frekuensi : 4-7 kali/hari
Jumlah : 1800 Cc
Warna : Kuning jernih
Bau : Amonia Khas Urin
Karakter : -
Berat Jenis : -
Alat Bantu : Tidak Ada
Kemandiria n : Mandiri

Lain : -

BAB
Frekuensi : 1 kali/hari (tidak tentu)
Jumlah : -
Konsistensi : -
Warna : -
Bau : -
Karakter : -
Alat Bantu : Tidak ada
Kemandirian : Mandiri
Lain : -
Interpretasi Pola Eleminasi :
Pola eliminasi Pasien untuk BAK cukup normal dan tidak ada masalah,
untuk BAB pasien saat buang air besar pasien tidak terkaji.

4. Pola Aktivitas & Latihan


Pasien mengatakan dalam kesehariannya sebelum MRS pasien aktif
bermain sepak bola. Pasienmengatakan saat sakit pasien sudah tidak
pernah olahraga seperti bermain sepak bola.

4.1 Kemampuan Aktivitas Hidup Harian


Aktivitas harian (Activity Daily Living)
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan / minum √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi / ROM √
Skor total 24
Keterangan:
0= tergantung total
1= dibantu orang lain, dengan alat
2= dibantu orang lain
3= tidak dibantu orang lain, menggunakan alat
4 = mandiri

Interpretasi : Pasien masih dapat beraktifitas secara mandiri dan tidak


bergatung dengan alat

4.2. Kekuatan Otot dan Rentang Gerak Sendi


Kekuatan Otot Rentang Gerak Sendi

5555 5555 + +

5555 5555 + +
Keterangan:
Kekuatan otot :
Kekuatan otot Pasien masuk kategori normal karena pasien dapat
memenuhi semua penilaian kekuatan otot seperti dorongan dan
tahanan yang diberikan oleh perawat kepada pasien.

Rentang gerak sendi:


Rentang gerak sendi pasien cenderung normal karena pasien dapat
menggerakan bagian sendinya tanpa bantuan alat ataupun orang lain.
Status Oksigenasi:
: Sianosis Tidak ada.
: Cappilary Refill Time Kurang dari 3 detik
Oksimetri : 100 %
Lain-lain : Tidak ada.

Fungsi kardiovaskuler: S1? S2? bunyi tambahan? Aterosklerosis?


Bunyi jantung : S1 S2 Tunggal
Bunyi tambahan : Tidak Ada.
Ateroskelorosis : Tidak Ada.
Lain-lain : Tidak Ada.

Terapi oksigen :
Terapi oksigen : Tidak Ada
Jumlah : Tidak Ada.
Lain-lain : Tidak Ada.

1. Pola Tidur & Istirahat Sebelum MRS :

Durasi : 5-7 Jam/Hari


Jenis gangguan tidur : Tidak ada.

Penyebab :-
Keadaan bangun tidur :-
Setelah MRS :
Durasi : 4-8 Jam/Hari
Jenis gangguan tidur : Tidak ada
Penyebab : Tampak lemas
Keadaan bangun tidur : Terkadang kurang segar dan kurang berenergi.

Interpretasi Pola tidur & istirahat :


Pola tidur pasien masih dikatan normal dan tidak mengalami gangguan
pada pola tidur.
2. Pola Kognitif & Perseptual
Fungsi Kognitif dan Memori:
Pasien mengatakan bahwa pasien terakhir mengenyam pendidikan
pada saat sekolah menengah atas interaksi dan komunikasi dengan
orang lain cukup baik dan masih dapat diajak kooperatif dalam suatu
tindakan. Pasien juga mengaku masih dapat mengingat kejadian
kejadian penting di masa lalu dan masa sekarang.
Fungsi dan keadaan indera:
Pasien mengatakan pasien tidak mengalami gangguan pada fungsi
indra.
Interpretasi pola kognitif dan memori :
Pola kognitif dan perseptual Pasien cukup baik dan tidak ada gangguan
spesifik, memori Pasien juga cukup baik dalam hal mengingat suatu
kejadian di masa lalu maupun masa sekarang.

3. Pola Persepsi Diri


Gambaran diri :
Pasien mengatakan bahwa semenjak sakit pasien sudah jarang
beraktivitas seperti sebelumnya.

Identitas diri :
Pasien berperan sebagai seorang suami dari istrinya.

Harga diri :
Pasien terlihat sedih sehingga pasien akan tetap terus bersemangat
menjalani hari harinya sekalipun pasien dalam keadaan sakit.

Ideal Diri :
Pasien mengatakan ingin dapat melakukan aktivitas sehari harinya
seperti biasa dan mengerjakan pekerjaan yang seharusnya dapat pasien
kerjakan.

Peran Diri :
Pasien berperan sebagai tokoh utama yang bertanggung jawab untuk
mencari nafkah sehari-hari seperti kebutuhan makanan dan lainnya.
Interpretasi Pola Persepsi Diri :
Tidak ada gangguan yang spesifik dalam diri pasien koping adaptif
pasien saat sakit cukup baik dan bersifat ke arah positif tanpa adanya
hal hal yang maladaptif.

5. Pola Seksualitas & Reproduksi


Pola seksualitas
Hubungan pasien dengan istri cukup baik.

Interpretasi Pola Seksualitas dan Reproduksi :


Pola seksualitas dan Reproduksi Pasien Normal Karena berfungsi sebagaimana
mestinya dan tidak terkaji adanya gangguan.
6. Pola peran & hubungan
Peran:
Pasien berperan sebagai suami atau kepala keluarga.
Hubungan:
Hubungan Pasien dengan Keluarga Harmonis tidak ada masalah besar
dalam keluarga dan hubungan dengan tetangga terjalin dengan baik.

Interpretasi Pola Peran & Hubungan:


Pola Peran dan Hubungan Pasien Baik dan tidak ada masalah besar
dalam keluarga Pasien.

7. Pola Manajemen Koping-Stress


Adakah stress situasional: Tidak
Jelaskan:
Tidak ada stres situasional yang spesifik pada klien
Teknik koping yang digunakan:
Tidak ada stres yang berat pada pasien sekalipun ada stres pada pasien, pasien
tidak mengatakan apa-apa.

Interpretasi Pola Manajemen Koping-Stress:


Manajemen stres yang terjadi pada pasien cukup baik dan adaptif tidak
ada hal hal negative yang dialami dan dilakukan pasien. Koping adaptif
mengarah pada hal hal yang positive.

8. System Nilai & Keyakinan


Religiousitas
Pasien beragama muslim dan meyakini ada Tuhan untuk disembah
pasien juga masih melakukan ibadah sebagaimana mestinya dan tidak
jarang mengikuti kegiatan islami dalam wilayah lingkungannya seperti
pengajian bersama. Saat berada dalam masalah dan kesulitan juga
pasien selalu memohon dan berdoa kepada Tuhannya.
Spiritualitas
Pasien memiliki semangat untuk kehidupannya karena pasien meyakini
semakin kita mengeluh dengan ujian yang diberikan maka semakin sulit
kita mendapatkan kebaikan setelahnya.

Budaya (Keluarga & Masyarakat)


Pasien dalam keluarganya memiliki budaya untuk bertegur sapa serta
yang muda menghargai yang lebih tua sehingga pasien pun dalam
mengajarkan anak anaknya selalu mengajarkan hal hal mengenai saling
menghargai dan menghormati sesama terutama kepada yang lebih tua
dari usia kita.

Interpretasi System Nilai & Keyakinan :


Nilai dan keyakinan Pasien cukup baik dan tidak ada hal hal yang
mengarah pada sisi negative pada pasien.
IV. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum (status generalis):
Pasien dalam keadaan compos mentis atau sadar penuh dengan nilai GCS gasglow
coma scale 456.
2. Tanda vital:
Tekanan Darah : 110/80 mm/Hg
Nadi : 95x/mnt
RR : 20x/mnt
Suhu : 36,5 C

3. Keadaan lokal (status lokalis):


Keadaan kulit bersih, tidak ada luka terbuka.

Interpretasi :
TTV normal tidak ada masalah spesifik yang membahayakan.

Pengkajian Fisik (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)

1. Kepala
Inspeksi tidak ada jejas atau benjolan, rambut merata dengan warna
hitam di beberapa bagian. Tidak ada bekas luka ataupun bekas jahitan.
tidak terdapat jerawat dan kepala terlihat normal sesuai dengan usia
pasien.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan di area kepala depan, belakang dan samping

2. Mata
Inspeksi : terlihat simetris, pupil isokor, konjungtiva anemis warna
sklera putih. Reflek cahaya cukup baik dan cepat merespon. Tidak ada
benjolan atau jerawat di area mata.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan atau nyeri sentuh.
3. Telinga
Inspeksi : normal posisi simetris, tidak ada lesi, tidak ada luka goresan
maupun bekas jahitan. Tidak ada jerawat. Warna normal tidak ada
kemerahan.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan

4. Hidung
Inspeksi : simetris, tidak ada jejas, terdapat bulu hidung yang normal.
Terlihat bersih dan tidak ada bekas luka atau goresan.

5. Mulut
Inspeksi : tidak ada lesi, mukosa bibir basah, tidak ada sariawan, lidah
berwarna merah muda.
Palpasi : tidak ada nyeri.

6. Leher
Inspeksi : Bentuk leher simetris, tidak ada perubahan warna dan tidak tampak
benjolan
Palpasi : Tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran
kelenjar limfe, posisi trakea simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.

7. Dada Jantung
Inspeksi : Terdapat benjolan di dada.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : tidak ada suara tambahan.
Auskultasi : suara normal 1-2 ireguler.

8. Paru
Inspeksi : bentuk dada simetris bentuk normal, pengembangan dada simetris,
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
Perkusi : tidak ada suara tambahan
Auskultasi : suara sonor

9. Abdomen
Inspeksi : warna kulit kuning kecoklatan, tidak ada benjolan
Auskultasi : Peristaltik normal (20x/menit)
Perkusi : Timpani
Palpasi : ada nyeri tekan

10. Ekstremitas Atas


Inspeksi: Terpasang selang infus pada tangan pasien sehingga mobilitas
tangan terbatas , tidak ada luka dan bekas jaitan.
Palpasi: Tidak ada pembengkakan, tidak ada edema maupun nyeri tekan
Bawah
Inspeksi : kaki kanan kiri normal, dapat bergerak spontan, terdapat banyak
bulu di kaki pasien, persebaran bulu merata tidak ada bekas luka maupun
bekas jahitan.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan ataupun edema,
11. Kulit dan kuku
Kulit
Pada kulit tidak terdapat hiperpigmentasi, turgor kulit baik, akral hangat, kulit
dalam keadaan bersih.
Kuku
Warna kuku normal, kondisi kuku normal (tidak ada retak/pecah), kuku
pendek, tidak ada lesi atau peradangan, dan CRT < 3 detik

12. Keadaan lokal (sesuai penyakit)


Klien tampak lemas dengan kondisi umum pasien composmentis dengan nilai
GCS 4-5-6
(Mata, Suara, Gerakan) :
3 : mampu membuka mata secara spontan
5 : suara terdengar dan mampu menjawab
6 : mampu melakukan apapun yang diperintah.
V. Terapi
Nama Dosis Jenis Indikasi Kontraindikasi Mekanisme Efek samping
Obat/
Cairaninfus
Natrium 500 Cairan pengganti hiperhidrasi, Natrium klorida sering disebut pula sebagai Penggunaan NaCl
chlorida cc/ 24 elektrol cairan hipernatremia, garam dapur. Senyawa ini dalam bentuk yang berlebihan dan
jam it isotonik hipokalemia, kondisi larutan digunakan untuk mengatasi atau tidak tepat dapat
plasma, juga asidosis, dan hipertensi. mencegah kehilangan natrium yang menyebabkan
digunakan disebabkan dehidrasi, keringat berlebih, hipernatremia.
sebagai atau penyebab lainnya. Biasanya digunakan
pelarut pula sebagai pertolongan pertama untuk
sediaan kondisi dehidrasi parah akibat diare
injeksi.
Vit K 2x1 gr haemosta mencegah atau terdapatnya vitamin K bekerja dengan cara mensistesis reaksi
tics mengobati hipersensitivitas terhadap protombin dan faktor pembekuan darah hipersensitivitas
defisiensi komponen penyusun lainnya melalui aktivasi protrombin dengan berat yang bahkan
vitamin K pada sediaan obat vitamin K1. reaksi karboksilasu gugus glu pada residu dapat menyebabkan
tubuh manusia protein prekursornya. Asam glutamate yang kematian.
dan mengobati mengalami reaksi karboksilasi akan
berubah menjadi asam karboksiglutamat
perdarahan
gamma
yang
disebabkan
oleh obat
antikoagulan
(pengencer
darah).
Asam 3x100 antifibrin trauma disertai hipersensitivitas, Asam traneksamat merupakan analog asam nyeri kepala (50,4%),
traneksamat gr olitik perdarahan, tromboemboli, aminokaproat, dan bekerja menghambat hidung berair dan
perdarahan trombosis, dan proses fibrinolisis, yaitu mencegah aktivasi tersumbat (25,4%), 
intrakranial, perdarahan plasminogen menjadi plasmin yang dapat nyeri abdomen
perdarahan menghancurkan fibrin dan faktor (19,8%), dan myalgia
postpartum, pembekuan lain. (11,2%).
menorrhagia,
persiapan
operasi
ortopedi dan
bypass arteri
koroner,
hifema,
epistaksis dan
hemoptisis.
Anti 2x2 gram Anti wasir yang Hindari pemberian pada Senyawa ini adalah bentuk garam logam Efek samping
hemoroid hemor disertai dengan pasien yang hipersensitif dari senyawa asam galat yang sangat tidak penggunaan
supp oid pendarahan, (reaksi berlebihan atau larut dan sulit diserap. Sehingga bismuth Antihemoroid yang
luka terbuka sangat sensitif) terhadap subgallate memiliki sifat protektif terhadap mungkin terjadi
pada dubur, kandungan dalam obat jaringan mukosa, termasuk di area sekitar adalah:ritasi dan
anal prolapse, tersebut. liang rektum gatal-gatal
periproctitis,
serta gatal-gatal
pada dubur.
VI. Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan laboratorium

Komponen Hasil Pemeriksaan Nilai Normal Interpretasi


Hemoglobin 5. 0 13.5-17.5 Kurang
Leukosit 8.9 4.5-11. 0 Normal
Hematokrit 19.3 41-53 Kurang
Trombosit 559 150-450 Lebih
SGOT 14 10-35 Normal
SGPT 11 9-43 Normal
Glukosa 109 <200 Normal
sewaktu
Kreatin Serum 1.3 0.6-1.3 Normal
Bun 14 6-20 Normal

b. Pemeriksaan Penunjang (EKG, USG, Foto Thoraks, CT Scan, dll)


Jenis Pemeriksaan
No Komponen Tanggal Hasil Nilai Interpretasi
Normal
1 Foto thorak - - - -
2. EKG - - - -
3 USG - - - -
4. CT Scan - - - -
5. BNO-IVP - - - -
6 Lainnya: ...... - - - -
ANALISA DATA

NO DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH


1 DS : Defisiensi B12, asam Perfusi perifer tidak
- Klien mengeluh lemas folat, besi efektif
melakukan aktivitas
DO :
Hb berkurang
- Klien tampak lemas
terbaring di atas tempat
tidur Anemia
- Klien tampak pucat
- CRT >2 detik
- Konjungtiva anemis Suplai O2 dan nutrisi ke
- Akral teraba dingin jaringan berkurang
- Tekanan darah : 134/67
mm/Hg
- Nadi : 86 x/ Hipoksia
menit
- RR : 20 x/menit Perfusi perifer tidak
- Suhu : 36.6 efektif
- SPO2 : 98%

2. DS : Defisiensi B12, asam


- Klien mengeluh susah BAB folat, besi Konstipasi
- Klien mengeluh baru bisa
BAB 1x selama 1 minggu
Hb berkurang
terakhir
- Klien mengeluh feses yang
keluar keras dan berwarna Anemia
kecoklatan
- Klien mengatakan feses
yang keluar sedikit dan Suplai O2 dan nutrisi ke
mengejan saat melakukan jaringan berkurang
BAB
- Klien mengeluh butuh
waktu yang lama untuk Penurunan kerja GI
mengeluarkan feses
DO :
Peristaltik menurun
- Tekanan darah : 134/67
mm/Hg
- Nadi : 86 x/ Makanan susah dicerna
menit
- RR : 20 x/menit
- Suhu : 36.6 Konstipasi
- SPO2 : 98%
DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Diagnosa Tanggal Tanggal Keterangan


perumusan pencapaian
1 (D.0009) Perfusi perifer tidak efektif 21 april 2022 21 april 2022
b.d penurunan konsentrasi
hemoglobin d.d akral teraba dingin,
warna kulit pucat
2 (D.0149) Konstipasi b.d 21 april 2022 21 april 2022
ketidakadekuatan toileting d.d
hemoroid
3 (D.0074) Gangguan rasa nyaman b.d 21 april 2022 21 april 2022
gejala penyakit d.d pola eliminasi
berubah
4 (D.0056) Intoleransi aktivitas b.d 21 april 2022 21 april 2022
ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen d.d anemia

5 (D.0142) Resiko infeksi d.d


penurunan hemoglobin 21 april 2022 21 april 2022

6 (D.0005) Pola nafas tidak efektif 21 april 2022 21 april 2022


b.d penurunan energi d.d anemia
7 (D.0077) Nyeri akut b.d agen 21 april 2022 21 april 2022
pencedera fisiologis d.d anemia
8 (D.0019) Defisit Nutrisi b.d 21 april 2022 21 april 2022
ketidakmampuan mengabsosrsi
nutrien d.d membran mukosa
pucat
9 (D.0017) resiko perfusi serebral 21 april 2022 21 april 2022
tidak efektif d.d anemia
10 (D.0111) Defisit pengetahuan 21 april 2022 21 april 2022
tentang anemia b.d kurang
terpapar informasi d.d
menunjukan persepsi yang keliru
terhadap masalah
Note: susunlah daftar diagnosa keperawatan sesuai prioritas
Diagnosa
Rencana Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
(SDKI) (SLKI) (SIKI)
(D.0009) Perfusi perifer tidak Luaran Utama: Intervensi Utama: (I.02079) Perawatan sirkulasi
efektif b.d penurunan (L.02011) Perfusi perifer (I.02079) Perawatan sirkulasi 1. Memperiksakan sirkulasi
konsentrasi hemoglobin d.d 1. Periksa sirkulasi perifer perifer
akral teraba dingin, warna Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2. Identifikasi faktor resiko gangguan 2. Mengidentifikasi faktor
selama 3x 24 jam diharapkan: sirkulasi resiko gangguan sirkulasi
kulit pucat 3. Menganjurka berhenti
1. Denyut nadi dari skala 4 (cukup 3. Anjurka berhenti merokok
4. Anjurkan berolahraga rutin merokok
meningkat) ke skala 2 (cukup 5. Anjurkan menghindari pengguaan 4. Menganjurkan berolahraga
menurun) obat penyakit beta rutin
2. Warna kulit pucat dari skala 2 6. Ajarkan program diet untuk 5. Menganjurkan
(cukup meningkat) ke skala 4 memperbaiki sirkulasi menghindari pengguaan
(cukup menurun) obat penyakit beta
6. Mengajarkan program diet
3. Akral dari 3 (sedang) menjadi 4 untuk memperbaiki
(cukup membaik) sirkulasi
4. Tugor kulit dari skala 3 (sedang)
menjadi 4 (cukup membaik)
5. Pengisian kapiler dari skala 3
(sedang) menjadi 4 (cukup
membaik)
(D.0149) Konstipasi b.d Luaran Utama: Intervensi Utama: (I.04155) Manajemen
ketidakadekuatan toileting (L.04033) Eliminasi Fekal (I.04155) Manajemen konstipasi konstipasi
d.d hemoroid 1. Periksa tanda dan gejala konstipasi 1. Mempeeriksakan tanda
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2. Identifikasi faktor resiko dan gejala konstipasi
selama 3x 24 jam diharapkan: konstipasi 2. Mengidentifikasi faktor
1. Kontrol pengeluaran feses dari 2 3. Anjurkan diet tinggi serat resiko konstipasi
(cukup menurun) menjadi 4 4. Jelaskan etiologi masalah dan 3. Menganjurkan diet
(cukup meningkat) alasan tindakan tinggi serat
2. Mengejan saat defekasi dari 2 4. Menjelaskan etiologi
(cukup menurun) menjadi 4 5. Anjurkan peningkatan asupan masalah dan alasan
(cukup meningkat) cairan tindakan
3. Konsistensi feses dari 3 (sedang) 6. Ajarkan cara mengatasi konstipasi 5. Menganjurkan
menjadi 4 (cukup membaik) peningkatan asupan
4. Frekuensi defekasi dari skala 3 cairan
(sedang) menjadi 4 (cukup 6. Mengajarkan cara
membaik) mengatasi konstipasi
5. Peristaltik usus dari skala 3
(sedang) menjadi 4 (cukup
membaik)

(D.0074) Gangguan rasa Luaran Utama: Intervensi Utama: (I.09326) Terapi relaksasi
nyaman b.d gejala penyakit (L.08064) status kenyamanan (I.09326) Terapi relaksasi 1. Mengidentifikasi penurunan
d.d pola eliminasi berubah 1. Identifikasi penurunan tingkat tingkat energi,
Setelah dilakukan tindakan keperawatan energi, ketidakmampuan ketidakmampuan
selama 3x 24 jam diharapkan: berkonsentrasi, atau gejala lain yang berkonsentrasi, atau gejala
mengganggu kemampuan kognitif lain yang mengganggu
1. Keluhan tidak nyaman dari 2 kemampuan kognitif
2. Identifikasi teknik relaksasi yang
(cukup meningkat) menjadi 4 biasa di gunakan 2. Mengidentifikasi teknik
(cukup menurun) 3. Monitor respon terhadap terapi relaksasi yang biasa di
2. Gelisah dari 2 (cukup meningkat) relaksasi gunakan
menjadi 4 (cukup menurun) 4. Jelaskan tujuan, manfaat, batasan 3. Memonitor respon terhadap
dan jenis relaksasi yang tersedia terapi relaksasi
5. Anjurkan mengambil posisi nyaman 4. Menjelaskan tujuan,
6. Anjurkan rileks dan merasakan manfaat, batasan dan jenis
sensasi relaksasi relaksasi yang tersedia
7. Anjurkan sering mengulangi atau 5. Menganjurkan mengambil
melatih teknik yang di pilih posisi nyaman
8. Demonstrasikan dan latih teknik 6. Menganjurkan rileks dan
relaksasi misal napas dalam merasakan sensasi relaksasi
7. Menganjurkan sering
mengulangi atau melatih
teknik yang di pilih
8. Mendemonstrasikan dan
latih teknik relaksasi misal
napas dalam
Tanggal No Jam Implementasi Evaluasi paraf
DX
21 April 2022 1 09.00 WIB 1. Memperiksakan sirkulasi perifer S : Pasien mengatakan senang DEVI
2. Mengidentifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi diberikan tindakan
Pasien merasa terfasilitasi dengan
3. Menganjurka berhenti merokok baik
4. Menganjurkan berolahraga rutin
O : Pasien terlihat kooperatif dan
5. Menganjurkan menghindari pengguaan obat penyakit beta mudah mengajukan pertanyaan
6. Mengajarkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi
A : Masalah belum teratasi
sepenuhnya
P : Intervensi dilanjutkan.
2 09.30 WIB 1. Memperiksakan tanda dan gejala konstipasi S : Pasien mengatakan senang DEVI
2. Mengidentifikasi faktor resiko konstipasi diberikan tindakan
Pasien merasa terfasilitasi dengan
3. Menganjurkan diet tinggi serat baik
4. Menjelaskan etiologi masalah dan alasan tindakan
O : Pasien terlihat kooperatif dan
5. Menganjurkan peningkatan asupan cairan mudah mengajukan pertanyaan
6. Mengajarkan cara mengatasi konstipasi
A : Masalah belum teratasi
sepenuhnya

P : Intervensi dilanjutkan
3 09.35WIB 1. Mengidentifikasi penurunan tingkat energi, S : Pasien mengatakan senang DEVI
ketidakmampuan berkonsentrasi, atau gejala lain yang diberika tindakan
Pasien merasa terfasilitasi dengan
mengganggu kemampuan kognitif baik, pasien menceritakan apa yang
2. Mengidentifikasi teknik relaksasi yang biasa di gunakan dirasakan setelah dilakukan tindakan
3. Memonitor respon terhadap terapi relaksasi O : Pasien terlihat kooperatif dan
4. Menjelaskan tujuan, manfaat, batasan dan jenis relaksasi mudah mengajukan pertanyaan
yang tersedia
A : Masalah belum teratasi
5. Menganjurkan mengambil posisi nyaman sepenuhnya
6. Menganjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
7. Menganjurkan sering mengulangi atau melatih teknik P : Intervensi dihentikan.
yang di pilih
8. Mendemonstrasikan dan latih teknik relaksasi misal napas
dalam

Anda mungkin juga menyukai