I. Identitas Pasien
Nama : Tn. M No. RM : 00000146xxx
Tanggal Lahir : 01-01-1996 Pekerjaan : Swasta
Jenis Kelamin : Laki-laki Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam Tanggal MRS : 20/4/2022
Pendidikan : SMA Tanggal Pengkajian : 21/4/2022
Alamat : Tempurjo Sumber Informasi : Pasien, Keluarga &
Rekam medik
Genogram:
Keterangan :
Laki-laki :
Perempuan :
Anak kandung :
Pasien :
Meninggal :
III. Pengkajian Keperawatan
1. Persepsi Kesehatan & Pemeliharaan Kesehatan
Persepsi terhadap Kesehatan
Pasien menyadari bahwa dirinya mengalami hematochezia atau BAB darah.
Pasien mengatakan bahwa dulu pernah begini tapi tidak separah sekarang.
Pasien mengatakan memang tidak suka makan sayur dan jarang minum air putih.
Pemeliharaan Kesehatan:
Pasien sering tidak memperhatikan makanan yang akan dimakan. Pasien
mengatakan saat hari pertama tau kalau BAB darah pasien hanya diam dn tidak
memeriksakan ke tenaga kesehatan.
Interpretasi Pola Persepsi Kesehatan & Pemeliharaan
Kesehatan:
Pasien kurang paham apa yang seharusnya dilakukan setelah tau
bahwa pasien mengalami Hematochezia.
2. Pola Nutrisi & Metabolik (ABCD)
2.1 Antropometeri
BB : 80 kg
TB : 170 cm
IMT : BB (Kg) : TB (M2)= 80 : (1,70x1,70)
80:2,89= 27.6 (Lebih)
(IMT 18,5-24,9 = Normal)
BBI : BBI = (TB (cm)-100) – ((TB (cm)-100)x10%)
BBI= (170-100)-(170-100)x10%
BBI= 70-(70x10%)
BBI= 70-7
BBI= 63
kenaikan dari BBI 17%
Interpretasi:
BB dan Tinggi badan Pasien dalam kategori lebih. Hasil perhitungan indeks
masa tubuh dan berat berat badan ideal pasien dalam kategori lebih dan BBI
yang mengalami kenaikan sebesar 17%
Interpretasi :
Hasil lab Pasien Tn. M menunjukan Pasien mengalami
kekurangan Hemoglobin.
Lain : -
BAB
Frekuensi : 1 kali/hari (tidak tentu)
Jumlah : -
Konsistensi : -
Warna : -
Bau : -
Karakter : -
Alat Bantu : Tidak ada
Kemandirian : Mandiri
Lain : -
Interpretasi Pola Eleminasi :
Pola eliminasi Pasien untuk BAK cukup normal dan tidak ada masalah,
untuk BAB pasien saat buang air besar pasien tidak terkaji.
5555 5555 + +
5555 5555 + +
Keterangan:
Kekuatan otot :
Kekuatan otot Pasien masuk kategori normal karena pasien dapat
memenuhi semua penilaian kekuatan otot seperti dorongan dan
tahanan yang diberikan oleh perawat kepada pasien.
Terapi oksigen :
Terapi oksigen : Tidak Ada
Jumlah : Tidak Ada.
Lain-lain : Tidak Ada.
Penyebab :-
Keadaan bangun tidur :-
Setelah MRS :
Durasi : 4-8 Jam/Hari
Jenis gangguan tidur : Tidak ada
Penyebab : Tampak lemas
Keadaan bangun tidur : Terkadang kurang segar dan kurang berenergi.
Identitas diri :
Pasien berperan sebagai seorang suami dari istrinya.
Harga diri :
Pasien terlihat sedih sehingga pasien akan tetap terus bersemangat
menjalani hari harinya sekalipun pasien dalam keadaan sakit.
Ideal Diri :
Pasien mengatakan ingin dapat melakukan aktivitas sehari harinya
seperti biasa dan mengerjakan pekerjaan yang seharusnya dapat pasien
kerjakan.
Peran Diri :
Pasien berperan sebagai tokoh utama yang bertanggung jawab untuk
mencari nafkah sehari-hari seperti kebutuhan makanan dan lainnya.
Interpretasi Pola Persepsi Diri :
Tidak ada gangguan yang spesifik dalam diri pasien koping adaptif
pasien saat sakit cukup baik dan bersifat ke arah positif tanpa adanya
hal hal yang maladaptif.
Interpretasi :
TTV normal tidak ada masalah spesifik yang membahayakan.
1. Kepala
Inspeksi tidak ada jejas atau benjolan, rambut merata dengan warna
hitam di beberapa bagian. Tidak ada bekas luka ataupun bekas jahitan.
tidak terdapat jerawat dan kepala terlihat normal sesuai dengan usia
pasien.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan di area kepala depan, belakang dan samping
2. Mata
Inspeksi : terlihat simetris, pupil isokor, konjungtiva anemis warna
sklera putih. Reflek cahaya cukup baik dan cepat merespon. Tidak ada
benjolan atau jerawat di area mata.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan atau nyeri sentuh.
3. Telinga
Inspeksi : normal posisi simetris, tidak ada lesi, tidak ada luka goresan
maupun bekas jahitan. Tidak ada jerawat. Warna normal tidak ada
kemerahan.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
4. Hidung
Inspeksi : simetris, tidak ada jejas, terdapat bulu hidung yang normal.
Terlihat bersih dan tidak ada bekas luka atau goresan.
5. Mulut
Inspeksi : tidak ada lesi, mukosa bibir basah, tidak ada sariawan, lidah
berwarna merah muda.
Palpasi : tidak ada nyeri.
6. Leher
Inspeksi : Bentuk leher simetris, tidak ada perubahan warna dan tidak tampak
benjolan
Palpasi : Tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran
kelenjar limfe, posisi trakea simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
7. Dada Jantung
Inspeksi : Terdapat benjolan di dada.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : tidak ada suara tambahan.
Auskultasi : suara normal 1-2 ireguler.
8. Paru
Inspeksi : bentuk dada simetris bentuk normal, pengembangan dada simetris,
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
Perkusi : tidak ada suara tambahan
Auskultasi : suara sonor
9. Abdomen
Inspeksi : warna kulit kuning kecoklatan, tidak ada benjolan
Auskultasi : Peristaltik normal (20x/menit)
Perkusi : Timpani
Palpasi : ada nyeri tekan
a. Pemeriksaan laboratorium
(D.0074) Gangguan rasa Luaran Utama: Intervensi Utama: (I.09326) Terapi relaksasi
nyaman b.d gejala penyakit (L.08064) status kenyamanan (I.09326) Terapi relaksasi 1. Mengidentifikasi penurunan
d.d pola eliminasi berubah 1. Identifikasi penurunan tingkat tingkat energi,
Setelah dilakukan tindakan keperawatan energi, ketidakmampuan ketidakmampuan
selama 3x 24 jam diharapkan: berkonsentrasi, atau gejala lain yang berkonsentrasi, atau gejala
mengganggu kemampuan kognitif lain yang mengganggu
1. Keluhan tidak nyaman dari 2 kemampuan kognitif
2. Identifikasi teknik relaksasi yang
(cukup meningkat) menjadi 4 biasa di gunakan 2. Mengidentifikasi teknik
(cukup menurun) 3. Monitor respon terhadap terapi relaksasi yang biasa di
2. Gelisah dari 2 (cukup meningkat) relaksasi gunakan
menjadi 4 (cukup menurun) 4. Jelaskan tujuan, manfaat, batasan 3. Memonitor respon terhadap
dan jenis relaksasi yang tersedia terapi relaksasi
5. Anjurkan mengambil posisi nyaman 4. Menjelaskan tujuan,
6. Anjurkan rileks dan merasakan manfaat, batasan dan jenis
sensasi relaksasi relaksasi yang tersedia
7. Anjurkan sering mengulangi atau 5. Menganjurkan mengambil
melatih teknik yang di pilih posisi nyaman
8. Demonstrasikan dan latih teknik 6. Menganjurkan rileks dan
relaksasi misal napas dalam merasakan sensasi relaksasi
7. Menganjurkan sering
mengulangi atau melatih
teknik yang di pilih
8. Mendemonstrasikan dan
latih teknik relaksasi misal
napas dalam
Tanggal No Jam Implementasi Evaluasi paraf
DX
21 April 2022 1 09.00 WIB 1. Memperiksakan sirkulasi perifer S : Pasien mengatakan senang DEVI
2. Mengidentifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi diberikan tindakan
Pasien merasa terfasilitasi dengan
3. Menganjurka berhenti merokok baik
4. Menganjurkan berolahraga rutin
O : Pasien terlihat kooperatif dan
5. Menganjurkan menghindari pengguaan obat penyakit beta mudah mengajukan pertanyaan
6. Mengajarkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi
A : Masalah belum teratasi
sepenuhnya
P : Intervensi dilanjutkan.
2 09.30 WIB 1. Memperiksakan tanda dan gejala konstipasi S : Pasien mengatakan senang DEVI
2. Mengidentifikasi faktor resiko konstipasi diberikan tindakan
Pasien merasa terfasilitasi dengan
3. Menganjurkan diet tinggi serat baik
4. Menjelaskan etiologi masalah dan alasan tindakan
O : Pasien terlihat kooperatif dan
5. Menganjurkan peningkatan asupan cairan mudah mengajukan pertanyaan
6. Mengajarkan cara mengatasi konstipasi
A : Masalah belum teratasi
sepenuhnya
P : Intervensi dilanjutkan
3 09.35WIB 1. Mengidentifikasi penurunan tingkat energi, S : Pasien mengatakan senang DEVI
ketidakmampuan berkonsentrasi, atau gejala lain yang diberika tindakan
Pasien merasa terfasilitasi dengan
mengganggu kemampuan kognitif baik, pasien menceritakan apa yang
2. Mengidentifikasi teknik relaksasi yang biasa di gunakan dirasakan setelah dilakukan tindakan
3. Memonitor respon terhadap terapi relaksasi O : Pasien terlihat kooperatif dan
4. Menjelaskan tujuan, manfaat, batasan dan jenis relaksasi mudah mengajukan pertanyaan
yang tersedia
A : Masalah belum teratasi
5. Menganjurkan mengambil posisi nyaman sepenuhnya
6. Menganjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
7. Menganjurkan sering mengulangi atau melatih teknik P : Intervensi dihentikan.
yang di pilih
8. Mendemonstrasikan dan latih teknik relaksasi misal napas
dalam