Anda di halaman 1dari 42

FORMULIR PENGKAJIANKEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

RUANGAN RAWAT : TANGGAL DIRAWAT:


I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tanggal Pengkajian :
Umur : tahun RM No.
Informan :

II. ALASAN MASUK DAN FAKTOR PENCETUS


Pasien awalnya marah-marah karena kesal, mengamuk memukuli adiknya dan meminum minyak
tanah. Klien terakhir kontrol 3 bulan yang lalu. Keluarga klien sudah berusaha mengajak
klien untuk kontrol kembali tetapi klien menolak karena klien mengatakan kalau kalien
sudah sembuh.
Masalah Keperawatan :
1. Perilaku kekerasan
2. Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? √ Ya Tidak

2. Pengobatan sebelumnya. Berhasil √ Kurang berhasil Tidak berhasil


3. Aniaya fisik : Tidak ada
Aniaya seksual : Tidak ada
Penolakan : Tidak ada
Kekerasan dalam keluarga : Tidak ada
Tindakan kriminal : Tidak
Penjelasan :
Klien mengatakan sudah 4x dirawat di RSJ Erba karena mengamuk dan marah-marah.
Pengobatan sebelumnya kurang berhasil karena sakitnya kambuh lagi. Perasaan marah
muncul karena merasa adiknya selalu ingin menyakitinya.
Masalah Keperawatan :
1. Resiko tinggi perilaku kekerasan
2. Regimen Terapetik Inefektif

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?


Pasien mengatakan keluarganya tidak ada yang mengalami gangguan kejiawaan.
5. Penagalaman masa lalu yang tidak menyenangkan?
Klien mengatakan bahwa dulunya pernah ditabrak sepeda motor.

IV. FISIK
1. Tanda vital : TD ; 130/80 mmHg, HR : 80 x menit, T : 36,7℃, P : 18 x/menit
2. Ukur : : TB : 165 cm, BB : 67 kg
3. Keluhan fisik : Tidak ada
Masalah Keperawatan : Tidak ada
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram ( 3 generasi )

Keterangan :
: Klien : Laki laki meninggal

: laki laki : Perempuan meninggal

: Perempuan : serumah

Penjelasan :
Klien satu rumah dengan ibu, ayah kandung serta kakak perempuan dan adik laki lakinya.
Klien sering cekcok dengan adik laki laki dan ayahnya. Klien merupakan anak ke2 dari 4
bersaudara, di dalam keluarga jika ada masalah keputusan diambil oleh ayah klien.
Masalah Keperawatan :Resiko tinggi kekerasan

2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Klien mengatakan tubuhnya lengkap dan berfungsi dengan baik.
b. Identitas diri
Klien tahu nama sendiri dan seluruh anggota keluarganya.
c. Peran
Klien mengatakan ia adalah seorang kakak dari 2 orang adiknya.
d. Ideal diri
Klien mentakan sebagai kakak harus bertanggung jawab terhadap adiknya.
e. Harga diri
Klien mengatakan malu dengan keadaannya dan sangat ingin sembuh.
Masalah keperawatan :
1. Harga diri rendah

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang sangat berarti
Klien mengatakan keluarga sangat berarti baginya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Klien mengatakan sebelum sakit aktif dalam kegiatan masyarakat
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan bicara hanya bila perlu, memendam masalah sendiri dan tidak
bercerita kepada orang lain, klien terkadang acuh terhadap lawan bicara
Masalah Keperawatan : kerusakan interaksi sosial
4. Spritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien beragama islam, percaya dan pasrah kepada Allah SWT, yakin bahwa semua sudah
diatur. Pasien mengatakan ingin memperbaiki diri dan tidak menyakiti orang-orang
disekitarnya lagi.
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan selalu sholat 5 waktu.
Masalah Keperawatan : Tidak ada

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Penampilan klien terlihat bersih dan rapi dengan pakaian yang sesuai, rambut rapi.
2. Pembicaraan
Cara bicara pasien pelan dan lambat, intonasi biasa dan jelas
3. Aktivitas motorik
Klien terlihat lesu, namun dapat melakukan aktivitas seperti biasanya.
4. Alam Perasaan
Klien mengatakan kadang sedih dengan keadaannya sekarang.
5. Afek
Datar. Pasien tampak tenang dan kooperatif.
6. Interaksi selama wawancara
Klien kooperatif saat diajak bicara, selalu memandang lawan bicara, tak tampak marah.
7. Persepsi halusinasi
Klien mengatakan tidak mendengar bisiskan, penglihatan, perasaan,
pengecapan,perabaan dan penciuman apa yang tidak orang lain dengar, lihat, rasa.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
8. Proses pikir
Klien mengerti dan memahami perbincangan dengan perawat, tidak ada flight of idea,
focus pada topik pembicaraan.
9. Isi Pikir
Curiga. Klien mengatakan curiga kepada adiknya akan menyakiti dirinya.
Masalah keperawatan: perubahan proses piker.

10. Tingkat kesadaran


Klien sadar dan kooperatif, tidak mengalami gangguan kesadaran, klien mengetahui
lokasinya sekarang ada di rumah, klien mengetahui jam/waktu saat diwawancara. Klien
mengenal orang orang di keluarganya
11. Memori
Klien mampu mengingat tanggal lahirnya sendiri, klien mengatakan bahwa yang
mengantarnya ke RS dahulu adalah adiknya, dan klien mengatakan hari ini tanggal
berapa.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien mampu berhitung sederhana.
Masalah keperawatan : Tidak terdapat masalah keperawatan
13. Kemampuan penilaian
Klien mampu mengambil keputusan sendiri seperti membantu menata kursi sebelum
makan dan merapikan meja makan.
14. Daya tilik diri
Klien mengatakan menyadari bahwa saat ini sedang sakit karena marah dan mengamuk.

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Klien mampu makan sendiri tanpa bantuan dan makan 3-5 x sehari yang disediakan
ibunya,
2. BAB /BAK
Klien mampu BAB / BAK di tempatnya
3. Mandi
Klien mampu mandi sendiri, kondisi badan klien bersih tidak menimbulkan bau yang
tidak sedap. Gosok gigi 2x sehari.
4. Berpakaian/ Berhias
Klien mampu menggunakan pakaian sendiri tanpa bantuan orang lain, klien mampu
berhias dengan baik. Rambut klien rapi diberi minyak setiap hari.
5. Istirahat dan Tidur
Klien tidak pernah tidur siang, tidur malam lamanya + 7-8 jam. Sebelum tidur klien
biasanya mendengarkan radio. Sesudah bangun klien langsung cuci muka dan minum
kopi.
6. Penggunaan obat
Saat masih minum obat, ibu klien yang biasayan menyiapkan obat –obatan klien
7. Pemeliharaan kesehatan
Untuk pengobatan biasanya klien meminta rujukan ke Puskesmas Babat Toman 3 bulan
sekali kemudian dilanjutkan berobat ke RS Ernaldi Bahar ke Poli Jiwa.
8. Kegiatan di dalam rumah
Klien mengatakan jika dirumah ,ibu yang mepersiapkan makanan
Keluarga mengatakan , bila sedang rajin klien mencuci sendiri pakaiannya
Keluarga mengatakan keuangan diatur oleh ibu klien
9. Kegiatan di luar rumah
Klien mampu mengendari kendaraan bermotor dalam jarak dekat
VIII. MEKANISME KOPING
Prilaku adaptif : Klien mampu berbicara dengan orang lain
Perilaku maladaftif : Acuh terhadap lawan bicara, mengalihkan kontak mata, tidak
pernah bercerita jika ada masalah.
Masalah keperawatan : harga diri rendah

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Klien mengatakan tidak ada gangguan dalam hubungan sosialisasi dirumah karena selalu
ikut kegiatan masyarakat seperti kerja bakti.

X. PENGETAHUAN
Pengetahuan kurang tentang penyakit jiwa, faktor predisposisi, koping dan fungsi obat
obatan.
Klien tidak mengetahui secara spesifik penyebab ia mengamuk dan marah marah, klien
mengatakan marah kemarin karena takut adiknya akan menyakiti dirinya.
Masalah Keperawatan : Defisit pengetahuan

XI. ASPEK MEDIS


Diagnosa medis : Schizofrenia paranoid
Terapi medik :
 Risperidone : 2-8mg/hari
Analisa Data

No Data Masalah Kepeawatan


1. Data Subjektif : Regimen theraupetik inefektif
 Keluarga mengatakan klien sudah 4x masuk
RS ERBA
 Keluarga mengatakan klien belum control 3
bulan terakhir
Data Objektif :-

2. Resiko Prilaku Kekerasan


Data Subjektif
 Keluarga mengatakan klien marah-marah
karena kesal, mengamuk dan memukuli
adiknya

Data Objektif:
 TD ; 130/80 mmHg
 Nadi : 80x/menit
 Kontak mata kurang
3. Harga diri Rendah

Data Subjektif:
 Klien mengatakan malu karena keadaannya
dan sangat ingin sembuh
Data Objektif :-

XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Regimen theraupetik inefektif
2. Resiko Perilaku Kekerasan
3. Harga diri Rendah

XIII. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN (sesuai urutan prioritas)


1. Resiko Prilaku Kekerasan
2. Harga diri Rendah
3. Regimen theraupetik inefektif

IX. POHON MASALAH


Effect Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan

Core Resiko Prilaku Kekerasan

Causa harga Diri Rendah


RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN PRILAKU KEKERASAN

Diagnosa Rencana Tindakan Keperawatan


keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Prilaku TUM : Setelah 1 x interaksi klien 1. Bantu Klien Melakukan mekanisme
Kekerasan Klien dapat menceritakan penyebab mengidentifikasi penyebab koping yang dimiliki
mengidentifikasi Prilaku kekerasan yang dilakukan PK klien dalam
kekerasan dan mengontrol dengan kriteria hasil : 2. Bantu Klien menghadapi masalah
prilaku kekerasan dengan  Klien Menceritakan mengidentifikasi tanda dan serta sebagai langkah
4 cara. penyebab perasaan gejala PK awal dalam menyusun
jengkel atau marah 3. Bantu Klien rencana keperawatan
baik dengan diri mengidentifikasi PK yang selanjutnya
TUK 1 sendiri maupun dilakukan
 Klien dapat lingkungan 4. Bantu Klien
mengidentifikasi  Klien Mampu mengidentifikasi akibat PK
penyebab,tanda gejala, mengontrol prilaku 5. Bantu Klien menyebutkan
akibatnya serta sara kekerasan dengan cara mengontrol PK
mengontrol perilaku latihan fisik 1 dan 2 6. Bantu Klienn
kekerasan mempraktekkan latihan cara
 Klien dapat mengontrol fisik I (tarik
mengidentifikasi cara napas dalam)
kontruktif dalam 7. Bantu Klien
berespon terhadap mempraktekkan latihan cara
Kemarahan seperti mengontrol fisik II (pukul
mempraktekan sara kasur dan bantal)
mengontrol fisik I dan 8. Anjurkan klien memasukkan
II ( tarik nafas dalam dalam kegiatan harian
serta pukul kasur dan
bantal
TUK 2 Setelah 1 x interaksi klien 1. Lakukan evaluasi Untuk memantau
Klien memahami dapat memanfaatkan obat jadwal kegiatan harian sejauh mana kegiatan
penjelasan tentang manfaat dengan kriteria hasil : pasien yang telah dilakukan
obat dan akibat bila  Klien dan keluarga klien
berhenti minum obat mampu menyebutkan 2. Diskusi dengan klien dan
manfaat, dosis dan efek keluaraga tentang dosis, Dengan mengetahui
samping obat waktu, cara , frekuensi manfaat minum obat
 Klien dapat memahami dan manfaat obat. dan kerugian putus obat
akibat putus obat Diskusi bahayanya putus klien dan keluarag
obat.Bantu klien memahami akibat yang
 Klien dapat
menggunakan prinsip 6 akan ditimbulkan
menyebutkan prinsip
benar dalam penggunaan terhadap gejala
benar dalam penggunaan
obat penyakit
obat
3. Anjurkan pasien
memasukkan dalam
Untuk memudahkan
jadwal kegiatan harian
klien melaksanakan
kegiatan dnegan
mengikuti jadwal yang
telah disusun

TUK : 3 Setelah 1 x interaksi klien 1. Lakukan evaluasi jadwal Untuk memantau


Klien mampu dapat mengntrol Pk dengan kegiatan harian pasien sejauh mana kegiatan
mengungkapkan rasa cara verbal,dengan kriteria yang telah dilakukan
marah secara verbal: hasil : klien
menolak dengan baik, Bicara baik saat meminta , 2. Latih pasien mengontrol
meminta dengan baik, menolak dan menyatakan PK dengan cara verbal Menurunkan perilaku
mengungkapkan perasaan tidak suka terhadap prilaku kekerasandengan cara
dengan baik orang lain kepada klien kontruktif
3. Anjurkan pasien
memasukkan dalam Untuk memudahkan
jadwal kegiatan harian klien melaksanakan
kegiatan deNgan
mengikuti jadwal yang
telah disusun
TUK : 4 Setelah 1 x interaksi klien 1. Lakukan evaluasi Untuk memantau
Klien mampu mengontrol dapat mengontrol kekerasan jadwal kegiatan harian sejauh mana kegiatan
perilaku kekerasan dengan prilaku dengan sholat dam pasien yang telah dilakukan
sholat dan berdoa berdoa kriteria hasil : klien
 Klien mampu 2. Latih pasien mengontrol
melaksanakan sholat 5 x PK dengan cara spiritual Menurunkan perilaku
sehari kekerasan dengan cara
 Klien mampu sholat kontruktif
3. Anjurkan pasien
tepat waktu
memasukkan dalam jadwal Untuk memudahkan
kegiatan harian klien melaksanakan
kegiatan dengan
mengikuti jadwal yang
telah disusun
STRATEGI PELAKSANAAN RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)

Nama Pasien : Alamat :


Tanggal Lahir : Hari/Tanggal :
No RM : Pertemuan/SP
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Pasien
DS : Klien mengatakan curiga pada adiknya yang ingin menyakitinya
DO:
 TD ; 130/880 mmHg
 Nadi : 80x/menit
 Kontak mata kurang
2. Diagnosa Keperawatan : Resiko Perilaku kekerasan
3. Tujuan Khusus :
a. Klien dapat mengidentifikasi penyebab,tanda gejala, akibatnya serta cara
mengontrol perilaku kekerasan
b. Klien dapat mengidentifikasi cara kontruktif dalam berespon terhadap Kemarahan
seperti mempraktekan sara mengontrol fisik I dan II ( tarik nafas dalam serta
pukul kasur dan bantal
4. Rencana Tindakan Keperawatan :
a. Bantu Klien mengidentifikasi penyebab PK
b. Bantu Klien mengidentifikasi tanda dan gejala PK
c. Bantu Klien mengidentifikasi PK yang dilakukan
d. Bantu Klien mengidentifikasi akibat PK
e. Bantu Klien menyebutkan cara mengontrol PK
f. Bantu Kasien mempraktekkan latihan cara mengontrol fisik I (tarik napas
dalam)
g. Bantu Kasien mempraktekkan latihan cara mengontrol fisik II (pukul kasur dan
bantal)
h. Anjurkan klien memasukkan dalam kegiatan harian
B. Srategi Komunikasi Dalam Pelkasanaan Tindakan Keperawatan
1. Orientasi
a. Salam Teraupetik
Selamat siang bu, perkenalkan saya bruder Agung. Mahasiswa STIK Bina
Husada Palembang. Saya disini mau berbincang bincang sebentar. Nama ibu
siapa? Sering dipanggil apa ?
b. Evaluasi /validasi
Bagimana perasaan hari ini? Masih ada perasaan curiga atau marah?
c. Kontrak
 Topik : Senang berkenalan dengan ibu, baiklah kita akan berbincang bincang
sekarang tentang perasan ibu
 Waktu : Berapa lama ibu mau berbincang bincang? Bagaimana kalau 15
menit?
 Tempat : Dimana ibu maunya berbincang bincang dengan saya ?Bagaimana
Kalau di luar rumah?

2. Fase Kerja
“Apa yang menyebabkan ibu marah ? Apakah sebelumnya ibu pernah marah ? Terus
penyebabnya apa? Samakah dengan sekarang ? O..iya jadi penyebab ibu marah
karena merasa curiga kepada adik ibu?”
“Apakah ibu merasakan kesal kemudian dada ibu berdebar debar, mata melotot, dan
tangan mengepal?”
“ Setelah itu apa yang ibu lakukan ? O..iya jadi ibu memukul adik ibu dengan tangan
kosong, apakah dengan cara ini curiga ibu hilang? Iya, tentu tidak. Apa kerugian yang
ibu lakukan ? Betul, semua orang jadi takut dengan ibu. Menurut ibu adakah cara lain
yang lebih baik ? maukah ibu belajar cara mengungkapkan kemarahan dengan baik
tanpa menimbulkan kerugian?”
“Ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan ya bu. salah satunya dengan cara
fisik. Jadi melalui kegiatan fisik kita dapat meyalurkan rasa marah”.
“ Kegiatan fisik ada 2 yaitu tarik nafas dalam dan latihan memukul bantal serta kasur,
kita coba yang pertama dulu ya bu”.
“ Begini bu, kalau tanda tanda curiga dan rasa ingin marah tadi sudah ibu rasakan
maka ibu berdiri, lalu tarik nafas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan/tiup
perlahan-lahan melalui mulut seperti mengeluarkan kemarahan. Ayo coba lagi, tarik
dari hidung, bagus…., tahan , dan tiup melalui mulut. Nah lakukan 5 kali. Bagus
sekali, ibu sudah bisa melakukannya. Bagaimana Perasaannya?”

“ sekarang kita latihan fisik ke 2 yaitu memukul kasur dan bantal. Mana kamar ibu?
Jadi kalau nanti ibu kesal dan ingin marah, langsung ke kamar dan lampiaskan
kemarahan tersebut dengan memukul kasur dan bantal. Nah coba ibu lakukan, pukul
kasur dan bantal. Ya, bagus sekali ibu melakukannya.
“ Nah cara ini pun dapat dilakukan secara rutin jika ada perasaan marah. Kemudian
jangan lupa merapikahkan kembali tempat tidurnya.”
3. Fase Terminasi
1. Evaluasi klien Subjektif :
“ Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang bincang tentang kemarahan ibu?’
“ Bagiamana perasaan ibu setelah latihan cara menyalurkan marah tadi?”
“ ada beberapa cara yang sudah kita latih, coba sebutkan lagi? Bagus!”
2. Evaluasi Klien Objektif :
Pasien focus dan bisa memperagakan sara menyalurkan marah dengan nafas
dalam dan pukul bantal serta kasur dengan baik.
3. Rencana tindak lanjut
“ Baiklah ibu mari kita masukan kedalam jadwal kegiatan sehari-hari ibu ya.
Tarik nafas dalam mau jam berapa? Bagimana kalau pukul 07.00 pagi dan pukul
21.00 malam. Kemudian pukul bantal dan kasur dilakukan setiap bangun tidur?”
baik jadi pukul 05.00 pagi ya. Lalu kalau ada keinginan marah sewaktu waktu
gunakan kedua cara tadi ya bu.”
4. Kontrak yang akan datang
 Topik : “Bagaimanan kalau besok saya datang lagi dan kita latihan cara lain
untuk mencegah/mengontrol marah?”
 Waktu : “Besok pukul 16.00 ya saya kesini ?”
 Tempat : “ Tempatnya disini saja lagi ya bu “
Baiklah sampai ketemu besok bu…
ANALISIS PROSES INTERAKSI

Inisial Klien :
Nama Mahasiswa : Agung Permana
Status Interaksi P-K : Interkasi ke-1,SP 1 prilaku Kekerasan, Fase Orientasi
Tanggal :
Linkungan : Klien dan perawat duduk didepan rumah Klien, duduk
berhadapan untuk memulai berbincang bincang.
Jam : 16.00-16.15 WIB
Ruangan : Di teras rumah klien
Deskripsi Klien : Ketika di observasi, klien terlihat tenang. Saat diajak berbicara
suara klien terdengar lambat dan pelan. Namun kadang kadang
klien tidak melihat lawan bicara.
Tujuan : 1. Klien dapat mengidentifikasi penyebab,tanda gejala,
akibatnya serta cara mengontrol perilaku kekerasan
2. Klien dapat mengidentifikasi cara kontruktif dalam berespon
terhadap Kemarahan seperti mempraktekan cara mengontrol fisik
I dan II ( tarik nafas dalam serta pukul kasur dan bantal)
Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Analisis Berpusat Pada Analisis Berpusat Rasional
Perawat Pada Klien
P: Assalamualikum, selamat P : menatap K sambil P : P akan mengajak K Salam bertujuan untuk
Sore bu, Kenalkan saya Agung. tersenyum berkenalan untuk membuka membangun hubungan saling
Saya mahasiswa K : Menatap P pembicaraan percaya.
praktik keperawatan dari STIK dengan pandangan
Bina Husada yang akan tajam
berbincang bincang dengan ibu
disini. Siapa nama ibu?

K: Walaikumsalam K: menatap P, bicara pelan K berespon Sikap non verbal tersenyum


dan lambat dengan dan kontak mata berarti
P: tersenyum menatap K bersemangat perawat menerima klien

P: Bagaimana perasaan hari P: tersenyum menatap K P : P bersikap terbuka dan siap Pertanyaan terbuka akan
ini bu? K: Melihat ke arah P mendengarkan apa yang memberi kesempatan yang lebih
dirasakan K luas kepada K untuk
mengungkapkan perasaannya
K : .Baik K: Melihat dengan tatapan tajam K berespon
P: tersenyum dan menatap K dengan
bersemangat
P: bu, kita ngobrol- P: tersenyum dan menatap K P : P ingin mengeksplorasi K Menyampaikan topik agar
ngobrol tentang apa yang penuh perhatian, masih kegiatan lebih jelas.
dirasakan ibu saat ini ya? memegang bahu K
K: mulai Sentuhan teraupetik dapat
K: ya K: mengangguk lalu menunjukkan sikap menunjukkan sikap
menunduk mau menerima bersahabat dan perhatian pada
P: tersenyum menatap K perawat Klien

P : Kita ngobrol selama 15 P: tersenyum dan menatap K P : P menjelaskan kontrak Menyampaikan topik agar
menit di sini bagaimana bu? penuh perhatian lamanya akan berinteraksi pada kegiatan lebih jelas.
K: kontak mata tajam K

K: ya K: mengangguk K tampak
P: tersenyum dan menatap K bersemangat dalam
dengan penuh perhatian berinteraksi dengan
perawat

P: Bagaimana bu? Mau ngobrol di P: tersenyum dan menatap K P : P memberi kesempatan K tampak Pertanyaan terbuka akan
mana? dengan penuh perhatian mnentukan tempat pada klien K bersemangat memberi kesempatan yang
K: melihat P dalam lebih luas kepada K untuk
berinteraksi menentuan pilihan
dengan perawat Tehnik diam memberikan
K: Menatap P kesempatan pada K berpikir
K : terserah P: diam sesaat, tersenyum menentukan pilihan
sambil menatap K
P : Bagaimana kalau di sini P: tersenyum dan menatap K P : menawarkan pilihan tempat Pertanyaan tertutup untuk
saja bu ya? dengan penuh perhatian memfokuskan pembicaraan
K: menunduk

K : ya tidak masalah K: mengangguk lalu diam K tampak


P: tersenyum menatap K bersemangat
berinteraksi dengan
perawat

Kesan Perawat:
Klien tidak sulit diajak berbicara dan berinteraksi. klien mau menjawab pertanyaan-pertanyaan perawat,
meskipun singkat dan pelan. SP 1 Prilaku kekerasan dapat tercapai
CATATAN PERAWATAN

Nama Pasien : No RM :
Tanggal lahir : Ruangan :

Tgl / Diagnosa Implementasi Evaluasi


Jam
Prilaku kekerasan 1. Mengidentifikasi penyebab PK S;
2. Mengidentifikasi tanda dan Klien datar dan pelan saat
gejala PK menjawab pertanyaan
3. Mengidentifikasi PK yang perawat dan mampu
dilakukan mengulangi tindakan yang
4. Mengidentifikasi akibat PK telah diajarkan
5. Menyebutkan cara mengontrol O:
PK
 Klien mampu
6. Membantu pasien
melakukan latihan
mempraktekkan latihan cara
tarik nafas dalam
mengontrol fisik I (tarik napas
dengan mandiri
dalam)
 Klien mampu pukul
7. Membantu pasien
bantal dan kasur
mempraktekkan latihan cara
dengan mandiri
mengontrol fisik II (pukul
A : Resiko Perilaku
kasur dan bantal)
kekerasan (+)
8. Menganjurkan pasien
P:
memasukkan dalam kegiatan
 Tarik nafas dalam 5x
harian
sehari
 Pukul kasur danbantal
2x sehari
Nama Pasien : Alamat :
Tanggal Lahir : Hari/Tanggal :
No RM : Pertemuan/SP : 2/2

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Pasien
DS : Keluarga mengatakan klien lebih tenang dan rasa curiga sedikit berkurang
DO:
 Klien kooperatif
 Klien masih bisa fokus
 Wajah klien tampak datar
2. Diagnosa Keperawatan : Resiko Prilaku Kekerasan
3. Tujuan Khusus : Klien memahami penjelasan tentang manfaat obat dan akibat bila
berhenti minum obat
4. Rencana Tindakan Keperawatan :
1. Lakukan evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Jelaskan cara mengontrol PK dengan minum obat
3. Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. Srategi Komunikasi Dalam Pelkasanaan Tindakan Keperawatan
1. Orientasi
a. Salam Teraupetik
“Assalamualaikum bu, sesuai dengan janji saya kemarin hari ini kita ketemu lagi”
b. Evaluasi /validasi
“Bagaimana bu, sudah dilakukan latihan tarik nafas dalam, pukul kasur dan
bantal, bicara yang baik?”, apa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara
teratur? Coba kita lihat cek kegiatnnya “.
c. Kontrak
 Topik : “ Bagaimana kalau sekarang kita bicara dan latihan tentang cara
minum obat yang benar untuk mengontrol rasa marah
 Waktu : Berapa lama ibu mau berbincang bincang? Bagaimana kalau 30
menit?
 Tempat : Dimana enaknya kita berbincang bincang ?Bagaimana Kalau di
tempat kemarin?

1. Fase Kerja (Ibu Klien membawa sisa obat yang tidak diminum klien)
“ ibu kan pernah dapat obat dari dokter? Berapa macam obat yang ibu minum?
Warna apa saja? Jam berapa ibu minum? Bagus!
“Ini obat ibu ada satu macam, yang warna kuning kecil Namanya risperidone.
Obat ini tidak boleh di stop sebelum konsultasi dengan dokter ya bu, karena dapat
menimbulkan kekambuhan”.
“ibu sudah lama kan tidak datang menemui dokter, besok datang ya kerumah sakit
untuk menanyakan obat-obatan ibu apa saja yang harus tetap diminum atau
dihentikan.”
“ Sekarang kita masukkan waktu minum obatnya kedalam jadwal ya bu.”
2. Fase Terminasi
a. Evaluasi klien Subjektif :
“ Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang bincang tentang cara minum
obat yang benar?’
“ Coba ibu sebutkan lagi jenis obat yang ibu minum! Bagaimana cara minum
obat yang benar?”
b. Evaluasi Klien Objektif :
Klien tidak menolak pemberian obat sesuai jadwal.
c. Rencana tindak lanjut
”Sekarang kita tambahkan jadwal kegiatannya dengan minum obat, besok
juga harus keRumah sakit ya buat ketemu dokter disana. Jangan lupa
laksanakan semua dengan teratur ya.”
d. Kontrak yang akan datang
 Topik : “Baik, besok kita ketemu kembali untuk melihat sejauh mana ibu
melaksanakan kegaiatan dan sejauh mana dapat mencegah rasa marah.”
 Waktu : “Besok pukul 16.00 ya saya kesini ?”
 Tempat : “ Tempatnya disini saja lagi ya bu “
Baiklah sampai ketemu besok bu…
ANALISIS PROSES INTERAKSI

Inisial Klien :
Nama Mahasiswa : Agung Permana
Status Interaksi P-K : Interkasi ke-2,SP 2 prilaku Kekerasan, Fase kerja dan terminasi
Tanggal :
Linkungan : Klien dan perawat duduk didepan rumah Klien, duduk
berhadapan untuk memulai berbincang bincang.
Jam : 16.00-16.30
Ruangan : Di teras rumah klien
Deskripsi Klien : Ketika di observasi, klien terlihat tenang. Namun saat diajak
berbicara suara klien terdengar keras dan sering bernada tinngi.
Klien sering berbicara sambil menunjuk nunjuk tangannya ke arah
lawan bicara. Tatapan tajam, namun kadang kadang klien tidak
melihat lawan bicara. Saat berbincang kadang klien tiba tiba
berdiri dan berbicara tidak jelas kemudian duduk kembali
Tujuan : 1. Klien dapat mengidentifikasi cara mengontrol PK dengan
minum obat
2. Dapat mengevaluasi kegiatan harian klien
Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Analisis Berpusat Pada Analisis Berpusat Rasional
Perawat Pada Klien
P : Assalamualaikum bu, P:Tersenyum menatap klien Perawat memulai percakapan Klien tampak membalas Mengucapkan salam dan sikap
Bagaimana tidurnya? dengan pertanyaan terbuka tersenyum dan berespon ramah merupakan awal
dengan perawat terjadinya hubungan saling
K:Waalaikumsalam, nyenyak K:Klien menatap percaya dengan perawat
perawat sambil
tersenyum, kontak mata

P: Bagaimana perasaan ibu saat P: Tersenyum menatap klien Perawat bersikap terbuka dan Klien kooperatif Pertanyaan terbuka akan
ini? siap mendengarkan apa yang berespon dengan memberi kesempatan yang
dirasakan klien semangat lebih luas kepada K untuk
K:Tersenyum menentuan pilihan
K: Baik Tehnik diam memberikan
kesempatan pada K berpikir
menentukan pilihan

P : apakah ibu masih ada rasa P : Tersenyum menatap klien Perawat menganalisa apakah cara Klien menunjukkan Memberikan kesempatan yang
kesal dan ingin marah? yang diajarkan berhasil sikap tenang karna rasa lebih kepada klien untuk
kesal dan marahnya mengungkapkan perasaannya
K : Tampak tenang sudah berkurang
K : sudah berkurang,
alhamdulillah

P :apakah ibu sudah melakukan P : dengan sabar berharap Perawat melakukan evaluasi Klien tampak senang Mengevaluasi hasil SP
cara mengontrol marah seperti respon klien selanjutnya kegiatan kemarin berinteraksi dengan sebelumnya penting untuk
yang bruder ajarkan kemarin? perawat menetukan rencana selanjutnya

K : sudah
K : berespon sambil tersenyum
P:Baiklah, seperti janji bruder P:Dengan sabar berharap Perawat menganalisa Klien tampak senang Kesepakatan kontrak waktu
kemarin, hari ini kita akan respon klien selanjutnya respon diperlukan untuk membina rasa
membicarakan tentang minum percaya klien kepada perawat
obat secara teratur dan hanya 30
menit

K:Iya K:Tampak senang


P: Cara kedua untuk P:Dengan sabar berharap Perawat menganalisa Klien tampak senang Memberikan pengetahuan
mengendalikan / mengontrol respon klien selanjutnya respon berinteraksi dengan kepada klien cara kedua
marah adalah dengan minum perawat mengontrol marah dengan
obat secara teratur. minum obat teratur

K:Iya K: Tampak senang


P: ibu sudah tau belum fungsi P: Memegang dan Perawat menggali Klien menjawab Mengevaluasi pengetahuan klien
obat yang ibu minum apa? menunjuk obat pengetahuan klien pertanyaan perawat mengenai obat

K: Belum bruder K: Menggelengkan


kepala
P: Ini obat ibu ada 1 macam yaitu P: Menunjuk obat dan Perawat memberi Klien mendapat Pemberian informasi mengenai
risperidone. Fungsinya mempertahankan informasi mengenai informasi mengenai obat klien akan membantu
mengurangi gangguan kontak mata dengan manfaat dan nama obat, manfaat dan nama meningkatkan pengetahuan klien
berfikir .Semua obat ini tidak klien perawat senang klien obat dan klien
boleh di stop sebelum konsultasi merespon dengan baik merespon dengan baik
dengan dokter ya kak, karna
dapat menimbulkan kekambuhan

K:Iya suster K:Mengangguk-angguk


dan menatap keobat
tersebut
P:Coba ibu ulangi obat ini untuk P:Menunjuk obat dan Perawat menggali Klien menjawab Perawat menunjukkan hubungan
apa? tersenyum pengetahuan klien, dengan benar terbuka dengan klien untuk
perawat senang karena mendapatkan data evaluasi
klien bisa menjawab

K:Untuk mengurangi gangguann K: Mengulangi apa yang


berfikir sudah perawat
sampaikan
P: Bagaimana perasaan ibu setelah P: Menatap klien penuh Perawat menganalisa Klien berespon dengan Klien menjawab dan merespon
bercakap-cakap tentang obat? perhatian respon klien baik perawat

K:Senang K:Tersenyum
P: Sudah berapa cara yang kita P: Dengan sabar berharap Perawat menganalisa Klien menjawab dan merespon
latih untuk menngntrol marah? respon klien respon klien perawat
selanjutnya

K:Dua K:Berespon sambil Klien berespon dengan


tersenyum baik
P:Coba ibu sebutkan! Bagus, P:Dengan sabar berharap Perawat senang karena Klien senang karena Memberi pujian agar klien bisa
jangan lupa minum obat teratur respon klien selanjutnya klien tidak mendengar dipuji dan tidak termotivasi
ya bu” sambil mengacungkan suara bisikan lagi mendengar suara
jempol bisikan lagi

K:latihan nafas dalam dan pukul K: Berespon sambil


kasur serta bantal, minum obat tersenyum, kontak
teratur mata (+)

P:Besok kita akan mengotrol P: Dengan sabar berharap Perawat menganalisa Klien berespon dengan Klien menjawab dan merespon
halusinasi dengan cara respon klien respon saat mengobrol baik perawat
komunikasi verbal yang baik.” selanjutnya
K: Baik K: Berespon sambil
tersenyum, terjadi kontak
mata
P:Bagaimana kalau kita ngobrol P: Dengan sabar berharap Mengamati respon klien Klien berespon Berjabat tangan dan salam
jam 16.00 wib Selama 15 menit/ respon klien terhadap perawat penutup merupakan tanda
Baiklah sampai ketemu lagi ya selanjutnya dan berakhirnya interaksi perawat
bu, assalammualaikum perawat sambil dan klien saai itu
berjabat tangan

K:Iya, wa’alaikumsalam K: Berespon sambil


tersenyum, kontak
mata (+),
mengulurkan tangan
menjabat tangan
perawat
Kesan Perawat :
Pada pertemuan ini klien sangat kooperatif, dan bersedia untuk kontrak selanjutnya. Klien mematuhi untuk minum obat secara teratur,
mengingat nama obat dan manfaatnya. Klien setuju untuk melakukan rencana pertemuan selanjutnya, secara umum interaksi dapat
diteruskan ke SP 3.
CATATAN PERAWATAN

Nama Pasien : No RM :
Tanggal lahir : Ruangan :

Tgl / Diagnosa Implementasi Evaluasi


Jam
Prilaku kekerasan 1. Mengevaluasi S:
jadwal kegiatan  Pasien mengatakan merasa
harian pasien senang telah mampu mengontrol
2. Menjelaskan cara emosinya setelah perawat
mengontrol PK dengan menjelaskan bagaimana
minum obat mengontrol emosi dan manfaat
3. Menganjurkan minum obat secara teratur
pasien memasukkan  Keluarga mengatakan besok
dalam jadwal klien mau kembali kontrol ke
kegiatan harian Rumah sakit
4. Menganjurkan pasien O :
memasukkan dalam
 Klien mampu melakukan
jadwal kegiatan harian
latihan tarik nafas dalam
dengan mandiri
 Klien mampu pukul bantal
dan kasur dengan mandiri
 Klien mau minum obat
kembali secara teratur dibantu
oleh adiknya

A : Resiko Prilaku kekerasan


teratasi sebagian

P:
 Tarik nafas dalam 5x sehari
 Pukul kasur dan bantal 2x
sehari
 Minum obat sesuai jadwal
 Mengarahkan klien dan
keluarga untuk segera kontrol
ke Rumah sakit
Nama Pasien : Alamat :
Tanggal Lahir : Hari/Tanggal :
No RM :- Pertemuan/SP : 3/3
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Pasien
DS : Keluarga mengatakan klien lebih tenang dan rasa marahnya sedikit berkurang
DO:
 Klien kooperatif
 Klien masih bisa fokus
 Wajah klien terlihat lebih cerah dan ceria
2. Diagnosa Keperawatan : Resiko Prilaku Kekerasan
3. Tujuan Khusus : Klien mampu mengungkapkan rasa marah secara verbal: menolak
dengan baik, meminta dengan baik, mengungkapkan perasaan dengan baik.
4. Rencana Tindakan Keperawatan :
4. Lakukan evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
5. Latih pasien mengontrol PK dengan cara verbal
6. Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

B. Srategi Komunikasi Dalam Pelkasanaan Tindakan Keperawatan


1. Orientasi
a. Salam Teraupetik
“Assalamualaikum bu, sesuai dengan janji saya kemarin hari ini kita ketemu lagi”
b. Evaluasi /validasi
“Bagaimana bu, sudah dilakukan latihan tarik nafas dalam, pukul kasur dan
bantal, bicara yang baik?”, apakah obatnya juga sudah diminum sesuai dengan
jadwal yang telah kita sepakati?” Apa yang dirasakan setelah melakukan latihan
secara teratur? Coba kita lihat cek kegiatannya yaa“.
c. Kontrak
 Topik : “ Bagaimana kalau sekarang kita latihan cara bicara untuk mencegah
marah?”
 Waktu : Berapa lama ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15
menit?
 Tempat : Dimana enaknya kita berbincang bincang ?Bagaimana Kalau di
tempat kemarin?

1. Fase Kerja
“ Sekarang kita latihan cara bicara yang baik untuk mencegah marah. Kalau
marah sudah disalurkan melalui tarik nafas dalam atau pukul kasur dan bantal,
dan sudah lega, maka kita perlu bicara dengan orang yang mebuat kita marah.
Ada 3 caranya ya bu :
1) Meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara yang rendah serta tidak
menggunakan kata-kata kasar. Misalnya minta sesuatu ke ibu : “Bu, saya
perlu uang untuk membeli makanan”, begitu ya bu.
2) Menolak dengan baik, jika ada yang minta tolong dan ibu tidak ingin
melakukannya, Katakan : “ Maaf saya tidak bisa melakukannya karena
sedang ada kerjaan, coba ibu praktekkan. Bagus bu”
3) Mengungkapkan perasaan kesal. Jika ada perlakukan orang lain yang
membuat kesal ibu dapat mengatakan : “saya jadi ingin marah karena
perkataanmu itu. Coba praktekkan, bagus. “
2. Fase Terminasi
a. Evaluasi klien Subjektif :
“ Bagaimana perasaan ibu setelah bercakap cakap tentang cara mengontrol
marah dengan bicara yang baik?’”
b. Evaluasi Klien Objektif :
Klien mampu mempraktekkan cara bicara yang baik yang telah dipelajari.
c. Rencana tindak lanjut
”Bagus sekali, sekarang mari kita masukkan dalam jadwal. Berapa kali
sehari ibu mau latihan bicara yang baik? baik kita buat jadwalnya?”.
“ Coba masukkan dalam jadwal latihan sehari hari, misalnya meminta uang,
obat dll. Bagus nanti dicoba ya bu !”
d. Kontrak yang akan datang
 Topik : “Bagaiamana kalau kita besok ketemu lagi ?”
“Nanti kita akan membicarakan cara lain utuk mengatasi rasa marah ibu
yaitu dengan cara ibadah, ibu setuju? “
 Waktu : “Besok pukul 16.00 ya saya kesini ?”
 Tempat : “ Tempatnya disini saja lagi ya bu “
Baiklah sampai ketemu besok bu…
ANALISIS PROSES INTERAKSI

Inisial Klien :
Nama Mahasiswa : Agung Permana
Status Interaksi P-K : Interkasi ke-3,SP 3 prilaku Kekerasan, Fase kerja dan terminasi
Tanggal :
Linkungan : Klien dan perawat duduk didepan rumah Klien, duduk
berhadapan untuk memulai berbincang bincang.
Jam : 16.00-16.15
Ruangan : Di teras rumah klien
Deskripsi Klien : Ketika di observasi, klien terlihat tenang. Namun saat diajak
berbicara suara klien terdengar kpelan dan lambat. Namun kadang-
kadang klien tidak melihat lawan bicara.
Tujuan : 1. Klien dapat mengidentifikasi cara mengontrol PK dengan
verbal
2. Dapat mengevaluasi kegiatan harian klien
Komunikasi Verbal Komunikasi Non Analisa berpusat Analisa berpusat Pada Rasionalisasi
Verbal Pada Perawat klien
P:Assalamualaikum, Bagaimana P:Tersenyum, kontak Perawat bersikap Klien menerima perawat Teknik komunikasi dan
tidurnya tadi malam? mata ada, menjabat terbuka dan merasa sikap teraupetik sangat
tangan klien senang penting dalam setiap
interaksi, salam untuk
menghargai klien
K:Wa’alaikumsalam,Nyenyak K:Klien menatap
perawat, kontak mata
ada, tersenyum
P:Bagaimana perasaannya hari P:Tersenyum kontak Perawat menganalisa Klien merasa dihargai Dengan menanyakan
ini?” mata ada, menyentuh respon karena masalah bagaimana perasaan klien,
pundak klien perasaannya diperhatikan perawat dapat
mengekplorasikan
K:Baik K: tersenyum, kontak masalah apa yang sedang
mata ada dihadapi klien
P: Apakah ibu masih ada rasa P:Tersenyum dan Perawat memotivasi Klien memperagakan Membantu mengingatkan
kesal dan marah? Kalau masih menatap klien penuh klien untuk mengingat cara latihan fisik 1 dan 2 klien cara yang diajarkan
kesal dan marah bagaimana ibu perhatian topik pada pertemuan yang telah diajarkan perawat untuk mengontrol
mengatasinya? sebelumnya perawat pada pertemuan prilaku kekerasan pada
sebelumnya pertemuan sebelumnya
K: tarik nafas dalam , pukul kasur K:Menarik nafas dalam
dan bantal kemudian
mengerakkan tangan
seolah memukul
kasur dan bantal
P:Wah, bagus bu.itu namanya cara P:Tersenyum menatap Perawat menganalisa Klien tampak senang Klien menjawab dan
apa? klien respon bisa menjawab merespon perawat
pertanyaan perawat

K:latihan fisk 1 dan 2 K:Klien tampak senang.


Kontak mata ada
P:Bagus, selain cara nafas dalam P:Dengan sabar Perawat memotivasi Klien menjawab Membantu mengingatkan
serta memukul kasur dan bantal berharap respon klien klien untuk mengingat pertanyaan dari perawat klien cara yang diajarkan
cara lain untuk mengontrol selanjutnya topik setelah latihan perawat untuk mengontrol
marah apa bu? fisik 1 dan 2 pada prilaku kekerasan pada
pertemuan pertemuan sebelumnya
sebelumnya

K:Minum obat teratur K:Tersenyum

P:Iya benar, nah sekarang kita P: Dengan sabar Perawat menanyakan Klien menjawab Mengevaluasi
akan belajar cara ketiga berharap respon klien apakah klien sudah pertanyaan perawat kemampuan klien
mengontrol marah dengan selanjutnya mnegntrol marah mengntrol marah dengan
verbal? dengan verbal verbal

K:Baik bruder K:Menatap perawat


sambil tersenyum
P:Baik, Kita akan ngobrol-ngobrol P: Dengan sabar Perawat membuat Klien menyepakati Membuat kontrak dapat
atau bercakap-cakap tentang berharap respon kontrak dengan klien kontrak, dengan membuat klien
mengntrol marah dengan cara klien selanjutnya dan memotivasi klien menganggukkan kepala mengetahui apa yang akan
verbal, 15 menit saja, untuk menyepakati dilakukan pada pertemuan
bagaimana kalau di sini lagi di kontrak saat ini
teras?

K:Baik bruder K: Menatap perawat


sambil tersenyum
P: “ Sekarang kita latihan cara P: Dengan sabar Menunggu respon Klien tampak senang Memberikan kesempatan
bicara yang baik untuk mencegah berharap respon klien mengulangi cara kepada klien untuk
marah. Kalau marah sudah klien selanjutnya megntrol marah denga mempraktekan kembali
disalurkan melalui tarik nafas verbal cara mengntrol marah
dalam atau pukul kasur dan bantal, dengan verbal
dan sudah lega, maka kita perlu
bicara dengan orang yang
membuat kita marah. Ada 3
caranya ya bu :
1. Meminta dengan baik tanpa
marah dengan nada suara yang
rendah serta tidak
menggunakan kata-kata kasar.
Misalnya minta sesuatu ke ibu :
“Bu, saya perlu uang untuk
membeli makanan”, begitu ya
bu.
2. Menolak dengan baik, jika ada
yang minta tolong dan ibu
tidak ingin melakukannya,
Katakan : “ Maaf saya tidak
bisa melakukannya karena
sedang ada kerjaan, coba ibu
praktekkan. Bagus bu”
3. Mengungkapkan perasaan
kesal. Jika ada perlakukan
orang lain yang mebuat kesal
ibu dapat mengatakan : “saya
jadi ingin marah karena
perkataanmu itu. Coba ibu K:Menganggukkan
praktekkan. kepala sambil
memperaktekkan cara
mengntrol marah
K : Meminta dengan baik, dengan verbal
Menolak dengan baik dan
Mengungkapkan perasaan
kesal.
P: Wah bagus, selanjutnya ibu bisa P: Tersenyum Memuji klien dapat Klien tampak senang Reinforcement positif
mempraktekan kepada orang memandang klien mencontohkan mendapatkan menunjukkan perawat
lain cara meminta dan menolak kembali cara kesempatan untuk menghargai klien
dengan baik serta mengntrol marah memperaktekkan
mengungkapkan perasaan kesal dengan verbal dan kembali cara mengntrol
menyusun jadwal marah dengan verbal
kegiatan tersebut
K: Tersenyum
K:Iya
P:Baiklah besok bruder kembali P:Tersenyum Perawat Klien merasa senang Membuat kontrak penting
lagi untuk ngobrol-ngobrol memandang klien mendengarkan respon menyepakati rencana dilakukan agar klien
dengan ibu, bagaimana kalau kita klien tindak lanjut untuknya mengetahui tindakan apa
besok latihan cara mengntrol yang dilakukan pada
marah dengan spiritual ? pertemuan selanjutya

K:Iya bruder K:Memandang perawat

P:Bagaimana kalau ngobrolnya di P:Tersenyum Membuat rencana Klien merasa senang Membuat kontrak penting
ruang depan lagi jam 16.00 wib memandang klien tindak lanjut untuk menyepakati rencana dilakukan agar klien
15 menit saja ya? klien tindak lanjut untuknya mengetahui tindakan apa
yang dilakukan pada
pertemuan selanjutya
K:Baik bruder K:Memandang perawat
P:Oke, kalau begitu bruder pamit P:Tersenyum Membuat rencana Klien menerima Rencana tindak lanjut
dulu ya, sampai ketemu besok memandang klien tindak lanjut untuk terminasi dan mengucap penting untuk melanjutkan
sore, assalamualaikum klien salam intervensi yang dilakukan

K:Iya bruder, wa’alaikumsalam K:Memandang perawat


Kesan Perawat :
Klien dapat mengntrol marah dengan verbal kepada orang lain secara baik, meskipun menjawab dengan singkat pertanyaan dari
perawat. Prilaku kekerasan klien mulai berkurang.
CATATAN PERAWATAN

Nama Pasien : No RM :-\


Tanggal lahir : Ruangan :

Tgl / Diagnosa Implementasi Evaluasi


Jam
Prilaku kekerasan 1. Mengevaluasi jadwal S:
kegiatan harian pasien  Pasien mengatakan merasa
2. Melatih pasien senang telah mampu
mengontrol PK dengan mengontrol emosinya dengan
cara verbal latihan tarik nafas dalam dan
3. Menganjurkan pasien pukul bantal serta kasur
memasukkan dalam  Keluarga mengatakan klien
jadwal kegiatan harian minun obat sesuai jadwal
O:
 Klien mampu melakukan
latihan tarik nafas dalam
dengan mandiri
 Klien mampu pukul bantal
dan kasur dengan mandiri
 Klien mau minum obat
kembali secara teratur
dibantu oleh ibunya
 Klien mampu melakukan
komunikasi secra verbal :
asertif/bicara baik-baik
dengan motivasi

A.: Resiko prilaku kekeresan


teratasi
P:
 Tarik nafas dalam 2 x sehari
 Pukul kasur dan bantal 1 x
sehari
 Minum obat sesuai jadwal
 Latihan bicara yang baik /
komunikasi secara verbal

Anda mungkin juga menyukai