IV. FISIK
1. Tanda vital : TD ; 130/80 mmHg, HR : 80 x menit, T : 36,7℃, P : 18 x/menit
2. Ukur : : TB : 165 cm, BB : 67 kg
3. Keluhan fisik : Tidak ada
Masalah Keperawatan : Tidak ada
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram ( 3 generasi )
Keterangan :
: Klien : Laki laki meninggal
: Perempuan : serumah
Penjelasan :
Klien satu rumah dengan ibu, ayah kandung serta kakak perempuan dan adik laki lakinya.
Klien sering cekcok dengan adik laki laki dan ayahnya. Klien merupakan anak ke2 dari 4
bersaudara, di dalam keluarga jika ada masalah keputusan diambil oleh ayah klien.
Masalah Keperawatan :Resiko tinggi kekerasan
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Klien mengatakan tubuhnya lengkap dan berfungsi dengan baik.
b. Identitas diri
Klien tahu nama sendiri dan seluruh anggota keluarganya.
c. Peran
Klien mengatakan ia adalah seorang kakak dari 2 orang adiknya.
d. Ideal diri
Klien mentakan sebagai kakak harus bertanggung jawab terhadap adiknya.
e. Harga diri
Klien mengatakan malu dengan keadaannya dan sangat ingin sembuh.
Masalah keperawatan :
1. Harga diri rendah
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang sangat berarti
Klien mengatakan keluarga sangat berarti baginya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Klien mengatakan sebelum sakit aktif dalam kegiatan masyarakat
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan bicara hanya bila perlu, memendam masalah sendiri dan tidak
bercerita kepada orang lain, klien terkadang acuh terhadap lawan bicara
Masalah Keperawatan : kerusakan interaksi sosial
4. Spritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien beragama islam, percaya dan pasrah kepada Allah SWT, yakin bahwa semua sudah
diatur. Pasien mengatakan ingin memperbaiki diri dan tidak menyakiti orang-orang
disekitarnya lagi.
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan selalu sholat 5 waktu.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
X. PENGETAHUAN
Pengetahuan kurang tentang penyakit jiwa, faktor predisposisi, koping dan fungsi obat
obatan.
Klien tidak mengetahui secara spesifik penyebab ia mengamuk dan marah marah, klien
mengatakan marah kemarin karena takut adiknya akan menyakiti dirinya.
Masalah Keperawatan : Defisit pengetahuan
Data Objektif:
TD ; 130/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Kontak mata kurang
3. Harga diri Rendah
Data Subjektif:
Klien mengatakan malu karena keadaannya
dan sangat ingin sembuh
Data Objektif :-
2. Fase Kerja
“Apa yang menyebabkan ibu marah ? Apakah sebelumnya ibu pernah marah ? Terus
penyebabnya apa? Samakah dengan sekarang ? O..iya jadi penyebab ibu marah
karena merasa curiga kepada adik ibu?”
“Apakah ibu merasakan kesal kemudian dada ibu berdebar debar, mata melotot, dan
tangan mengepal?”
“ Setelah itu apa yang ibu lakukan ? O..iya jadi ibu memukul adik ibu dengan tangan
kosong, apakah dengan cara ini curiga ibu hilang? Iya, tentu tidak. Apa kerugian yang
ibu lakukan ? Betul, semua orang jadi takut dengan ibu. Menurut ibu adakah cara lain
yang lebih baik ? maukah ibu belajar cara mengungkapkan kemarahan dengan baik
tanpa menimbulkan kerugian?”
“Ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan ya bu. salah satunya dengan cara
fisik. Jadi melalui kegiatan fisik kita dapat meyalurkan rasa marah”.
“ Kegiatan fisik ada 2 yaitu tarik nafas dalam dan latihan memukul bantal serta kasur,
kita coba yang pertama dulu ya bu”.
“ Begini bu, kalau tanda tanda curiga dan rasa ingin marah tadi sudah ibu rasakan
maka ibu berdiri, lalu tarik nafas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan/tiup
perlahan-lahan melalui mulut seperti mengeluarkan kemarahan. Ayo coba lagi, tarik
dari hidung, bagus…., tahan , dan tiup melalui mulut. Nah lakukan 5 kali. Bagus
sekali, ibu sudah bisa melakukannya. Bagaimana Perasaannya?”
“ sekarang kita latihan fisik ke 2 yaitu memukul kasur dan bantal. Mana kamar ibu?
Jadi kalau nanti ibu kesal dan ingin marah, langsung ke kamar dan lampiaskan
kemarahan tersebut dengan memukul kasur dan bantal. Nah coba ibu lakukan, pukul
kasur dan bantal. Ya, bagus sekali ibu melakukannya.
“ Nah cara ini pun dapat dilakukan secara rutin jika ada perasaan marah. Kemudian
jangan lupa merapikahkan kembali tempat tidurnya.”
3. Fase Terminasi
1. Evaluasi klien Subjektif :
“ Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang bincang tentang kemarahan ibu?’
“ Bagiamana perasaan ibu setelah latihan cara menyalurkan marah tadi?”
“ ada beberapa cara yang sudah kita latih, coba sebutkan lagi? Bagus!”
2. Evaluasi Klien Objektif :
Pasien focus dan bisa memperagakan sara menyalurkan marah dengan nafas
dalam dan pukul bantal serta kasur dengan baik.
3. Rencana tindak lanjut
“ Baiklah ibu mari kita masukan kedalam jadwal kegiatan sehari-hari ibu ya.
Tarik nafas dalam mau jam berapa? Bagimana kalau pukul 07.00 pagi dan pukul
21.00 malam. Kemudian pukul bantal dan kasur dilakukan setiap bangun tidur?”
baik jadi pukul 05.00 pagi ya. Lalu kalau ada keinginan marah sewaktu waktu
gunakan kedua cara tadi ya bu.”
4. Kontrak yang akan datang
Topik : “Bagaimanan kalau besok saya datang lagi dan kita latihan cara lain
untuk mencegah/mengontrol marah?”
Waktu : “Besok pukul 16.00 ya saya kesini ?”
Tempat : “ Tempatnya disini saja lagi ya bu “
Baiklah sampai ketemu besok bu…
ANALISIS PROSES INTERAKSI
Inisial Klien :
Nama Mahasiswa : Agung Permana
Status Interaksi P-K : Interkasi ke-1,SP 1 prilaku Kekerasan, Fase Orientasi
Tanggal :
Linkungan : Klien dan perawat duduk didepan rumah Klien, duduk
berhadapan untuk memulai berbincang bincang.
Jam : 16.00-16.15 WIB
Ruangan : Di teras rumah klien
Deskripsi Klien : Ketika di observasi, klien terlihat tenang. Saat diajak berbicara
suara klien terdengar lambat dan pelan. Namun kadang kadang
klien tidak melihat lawan bicara.
Tujuan : 1. Klien dapat mengidentifikasi penyebab,tanda gejala,
akibatnya serta cara mengontrol perilaku kekerasan
2. Klien dapat mengidentifikasi cara kontruktif dalam berespon
terhadap Kemarahan seperti mempraktekan cara mengontrol fisik
I dan II ( tarik nafas dalam serta pukul kasur dan bantal)
Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Analisis Berpusat Pada Analisis Berpusat Rasional
Perawat Pada Klien
P: Assalamualikum, selamat P : menatap K sambil P : P akan mengajak K Salam bertujuan untuk
Sore bu, Kenalkan saya Agung. tersenyum berkenalan untuk membuka membangun hubungan saling
Saya mahasiswa K : Menatap P pembicaraan percaya.
praktik keperawatan dari STIK dengan pandangan
Bina Husada yang akan tajam
berbincang bincang dengan ibu
disini. Siapa nama ibu?
P: Bagaimana perasaan hari P: tersenyum menatap K P : P bersikap terbuka dan siap Pertanyaan terbuka akan
ini bu? K: Melihat ke arah P mendengarkan apa yang memberi kesempatan yang lebih
dirasakan K luas kepada K untuk
mengungkapkan perasaannya
K : .Baik K: Melihat dengan tatapan tajam K berespon
P: tersenyum dan menatap K dengan
bersemangat
P: bu, kita ngobrol- P: tersenyum dan menatap K P : P ingin mengeksplorasi K Menyampaikan topik agar
ngobrol tentang apa yang penuh perhatian, masih kegiatan lebih jelas.
dirasakan ibu saat ini ya? memegang bahu K
K: mulai Sentuhan teraupetik dapat
K: ya K: mengangguk lalu menunjukkan sikap menunjukkan sikap
menunduk mau menerima bersahabat dan perhatian pada
P: tersenyum menatap K perawat Klien
P : Kita ngobrol selama 15 P: tersenyum dan menatap K P : P menjelaskan kontrak Menyampaikan topik agar
menit di sini bagaimana bu? penuh perhatian lamanya akan berinteraksi pada kegiatan lebih jelas.
K: kontak mata tajam K
K: ya K: mengangguk K tampak
P: tersenyum dan menatap K bersemangat dalam
dengan penuh perhatian berinteraksi dengan
perawat
P: Bagaimana bu? Mau ngobrol di P: tersenyum dan menatap K P : P memberi kesempatan K tampak Pertanyaan terbuka akan
mana? dengan penuh perhatian mnentukan tempat pada klien K bersemangat memberi kesempatan yang
K: melihat P dalam lebih luas kepada K untuk
berinteraksi menentuan pilihan
dengan perawat Tehnik diam memberikan
K: Menatap P kesempatan pada K berpikir
K : terserah P: diam sesaat, tersenyum menentukan pilihan
sambil menatap K
P : Bagaimana kalau di sini P: tersenyum dan menatap K P : menawarkan pilihan tempat Pertanyaan tertutup untuk
saja bu ya? dengan penuh perhatian memfokuskan pembicaraan
K: menunduk
Kesan Perawat:
Klien tidak sulit diajak berbicara dan berinteraksi. klien mau menjawab pertanyaan-pertanyaan perawat,
meskipun singkat dan pelan. SP 1 Prilaku kekerasan dapat tercapai
CATATAN PERAWATAN
Nama Pasien : No RM :
Tanggal lahir : Ruangan :
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Pasien
DS : Keluarga mengatakan klien lebih tenang dan rasa curiga sedikit berkurang
DO:
Klien kooperatif
Klien masih bisa fokus
Wajah klien tampak datar
2. Diagnosa Keperawatan : Resiko Prilaku Kekerasan
3. Tujuan Khusus : Klien memahami penjelasan tentang manfaat obat dan akibat bila
berhenti minum obat
4. Rencana Tindakan Keperawatan :
1. Lakukan evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Jelaskan cara mengontrol PK dengan minum obat
3. Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. Srategi Komunikasi Dalam Pelkasanaan Tindakan Keperawatan
1. Orientasi
a. Salam Teraupetik
“Assalamualaikum bu, sesuai dengan janji saya kemarin hari ini kita ketemu lagi”
b. Evaluasi /validasi
“Bagaimana bu, sudah dilakukan latihan tarik nafas dalam, pukul kasur dan
bantal, bicara yang baik?”, apa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara
teratur? Coba kita lihat cek kegiatnnya “.
c. Kontrak
Topik : “ Bagaimana kalau sekarang kita bicara dan latihan tentang cara
minum obat yang benar untuk mengontrol rasa marah
Waktu : Berapa lama ibu mau berbincang bincang? Bagaimana kalau 30
menit?
Tempat : Dimana enaknya kita berbincang bincang ?Bagaimana Kalau di
tempat kemarin?
1. Fase Kerja (Ibu Klien membawa sisa obat yang tidak diminum klien)
“ ibu kan pernah dapat obat dari dokter? Berapa macam obat yang ibu minum?
Warna apa saja? Jam berapa ibu minum? Bagus!
“Ini obat ibu ada satu macam, yang warna kuning kecil Namanya risperidone.
Obat ini tidak boleh di stop sebelum konsultasi dengan dokter ya bu, karena dapat
menimbulkan kekambuhan”.
“ibu sudah lama kan tidak datang menemui dokter, besok datang ya kerumah sakit
untuk menanyakan obat-obatan ibu apa saja yang harus tetap diminum atau
dihentikan.”
“ Sekarang kita masukkan waktu minum obatnya kedalam jadwal ya bu.”
2. Fase Terminasi
a. Evaluasi klien Subjektif :
“ Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang bincang tentang cara minum
obat yang benar?’
“ Coba ibu sebutkan lagi jenis obat yang ibu minum! Bagaimana cara minum
obat yang benar?”
b. Evaluasi Klien Objektif :
Klien tidak menolak pemberian obat sesuai jadwal.
c. Rencana tindak lanjut
”Sekarang kita tambahkan jadwal kegiatannya dengan minum obat, besok
juga harus keRumah sakit ya buat ketemu dokter disana. Jangan lupa
laksanakan semua dengan teratur ya.”
d. Kontrak yang akan datang
Topik : “Baik, besok kita ketemu kembali untuk melihat sejauh mana ibu
melaksanakan kegaiatan dan sejauh mana dapat mencegah rasa marah.”
Waktu : “Besok pukul 16.00 ya saya kesini ?”
Tempat : “ Tempatnya disini saja lagi ya bu “
Baiklah sampai ketemu besok bu…
ANALISIS PROSES INTERAKSI
Inisial Klien :
Nama Mahasiswa : Agung Permana
Status Interaksi P-K : Interkasi ke-2,SP 2 prilaku Kekerasan, Fase kerja dan terminasi
Tanggal :
Linkungan : Klien dan perawat duduk didepan rumah Klien, duduk
berhadapan untuk memulai berbincang bincang.
Jam : 16.00-16.30
Ruangan : Di teras rumah klien
Deskripsi Klien : Ketika di observasi, klien terlihat tenang. Namun saat diajak
berbicara suara klien terdengar keras dan sering bernada tinngi.
Klien sering berbicara sambil menunjuk nunjuk tangannya ke arah
lawan bicara. Tatapan tajam, namun kadang kadang klien tidak
melihat lawan bicara. Saat berbincang kadang klien tiba tiba
berdiri dan berbicara tidak jelas kemudian duduk kembali
Tujuan : 1. Klien dapat mengidentifikasi cara mengontrol PK dengan
minum obat
2. Dapat mengevaluasi kegiatan harian klien
Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Analisis Berpusat Pada Analisis Berpusat Rasional
Perawat Pada Klien
P : Assalamualaikum bu, P:Tersenyum menatap klien Perawat memulai percakapan Klien tampak membalas Mengucapkan salam dan sikap
Bagaimana tidurnya? dengan pertanyaan terbuka tersenyum dan berespon ramah merupakan awal
dengan perawat terjadinya hubungan saling
K:Waalaikumsalam, nyenyak K:Klien menatap percaya dengan perawat
perawat sambil
tersenyum, kontak mata
P: Bagaimana perasaan ibu saat P: Tersenyum menatap klien Perawat bersikap terbuka dan Klien kooperatif Pertanyaan terbuka akan
ini? siap mendengarkan apa yang berespon dengan memberi kesempatan yang
dirasakan klien semangat lebih luas kepada K untuk
K:Tersenyum menentuan pilihan
K: Baik Tehnik diam memberikan
kesempatan pada K berpikir
menentukan pilihan
P : apakah ibu masih ada rasa P : Tersenyum menatap klien Perawat menganalisa apakah cara Klien menunjukkan Memberikan kesempatan yang
kesal dan ingin marah? yang diajarkan berhasil sikap tenang karna rasa lebih kepada klien untuk
kesal dan marahnya mengungkapkan perasaannya
K : Tampak tenang sudah berkurang
K : sudah berkurang,
alhamdulillah
P :apakah ibu sudah melakukan P : dengan sabar berharap Perawat melakukan evaluasi Klien tampak senang Mengevaluasi hasil SP
cara mengontrol marah seperti respon klien selanjutnya kegiatan kemarin berinteraksi dengan sebelumnya penting untuk
yang bruder ajarkan kemarin? perawat menetukan rencana selanjutnya
K : sudah
K : berespon sambil tersenyum
P:Baiklah, seperti janji bruder P:Dengan sabar berharap Perawat menganalisa Klien tampak senang Kesepakatan kontrak waktu
kemarin, hari ini kita akan respon klien selanjutnya respon diperlukan untuk membina rasa
membicarakan tentang minum percaya klien kepada perawat
obat secara teratur dan hanya 30
menit
K:Senang K:Tersenyum
P: Sudah berapa cara yang kita P: Dengan sabar berharap Perawat menganalisa Klien menjawab dan merespon
latih untuk menngntrol marah? respon klien respon klien perawat
selanjutnya
P:Besok kita akan mengotrol P: Dengan sabar berharap Perawat menganalisa Klien berespon dengan Klien menjawab dan merespon
halusinasi dengan cara respon klien respon saat mengobrol baik perawat
komunikasi verbal yang baik.” selanjutnya
K: Baik K: Berespon sambil
tersenyum, terjadi kontak
mata
P:Bagaimana kalau kita ngobrol P: Dengan sabar berharap Mengamati respon klien Klien berespon Berjabat tangan dan salam
jam 16.00 wib Selama 15 menit/ respon klien terhadap perawat penutup merupakan tanda
Baiklah sampai ketemu lagi ya selanjutnya dan berakhirnya interaksi perawat
bu, assalammualaikum perawat sambil dan klien saai itu
berjabat tangan
Nama Pasien : No RM :
Tanggal lahir : Ruangan :
P:
Tarik nafas dalam 5x sehari
Pukul kasur dan bantal 2x
sehari
Minum obat sesuai jadwal
Mengarahkan klien dan
keluarga untuk segera kontrol
ke Rumah sakit
Nama Pasien : Alamat :
Tanggal Lahir : Hari/Tanggal :
No RM :- Pertemuan/SP : 3/3
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Pasien
DS : Keluarga mengatakan klien lebih tenang dan rasa marahnya sedikit berkurang
DO:
Klien kooperatif
Klien masih bisa fokus
Wajah klien terlihat lebih cerah dan ceria
2. Diagnosa Keperawatan : Resiko Prilaku Kekerasan
3. Tujuan Khusus : Klien mampu mengungkapkan rasa marah secara verbal: menolak
dengan baik, meminta dengan baik, mengungkapkan perasaan dengan baik.
4. Rencana Tindakan Keperawatan :
4. Lakukan evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
5. Latih pasien mengontrol PK dengan cara verbal
6. Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
1. Fase Kerja
“ Sekarang kita latihan cara bicara yang baik untuk mencegah marah. Kalau
marah sudah disalurkan melalui tarik nafas dalam atau pukul kasur dan bantal,
dan sudah lega, maka kita perlu bicara dengan orang yang mebuat kita marah.
Ada 3 caranya ya bu :
1) Meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara yang rendah serta tidak
menggunakan kata-kata kasar. Misalnya minta sesuatu ke ibu : “Bu, saya
perlu uang untuk membeli makanan”, begitu ya bu.
2) Menolak dengan baik, jika ada yang minta tolong dan ibu tidak ingin
melakukannya, Katakan : “ Maaf saya tidak bisa melakukannya karena
sedang ada kerjaan, coba ibu praktekkan. Bagus bu”
3) Mengungkapkan perasaan kesal. Jika ada perlakukan orang lain yang
membuat kesal ibu dapat mengatakan : “saya jadi ingin marah karena
perkataanmu itu. Coba praktekkan, bagus. “
2. Fase Terminasi
a. Evaluasi klien Subjektif :
“ Bagaimana perasaan ibu setelah bercakap cakap tentang cara mengontrol
marah dengan bicara yang baik?’”
b. Evaluasi Klien Objektif :
Klien mampu mempraktekkan cara bicara yang baik yang telah dipelajari.
c. Rencana tindak lanjut
”Bagus sekali, sekarang mari kita masukkan dalam jadwal. Berapa kali
sehari ibu mau latihan bicara yang baik? baik kita buat jadwalnya?”.
“ Coba masukkan dalam jadwal latihan sehari hari, misalnya meminta uang,
obat dll. Bagus nanti dicoba ya bu !”
d. Kontrak yang akan datang
Topik : “Bagaiamana kalau kita besok ketemu lagi ?”
“Nanti kita akan membicarakan cara lain utuk mengatasi rasa marah ibu
yaitu dengan cara ibadah, ibu setuju? “
Waktu : “Besok pukul 16.00 ya saya kesini ?”
Tempat : “ Tempatnya disini saja lagi ya bu “
Baiklah sampai ketemu besok bu…
ANALISIS PROSES INTERAKSI
Inisial Klien :
Nama Mahasiswa : Agung Permana
Status Interaksi P-K : Interkasi ke-3,SP 3 prilaku Kekerasan, Fase kerja dan terminasi
Tanggal :
Linkungan : Klien dan perawat duduk didepan rumah Klien, duduk
berhadapan untuk memulai berbincang bincang.
Jam : 16.00-16.15
Ruangan : Di teras rumah klien
Deskripsi Klien : Ketika di observasi, klien terlihat tenang. Namun saat diajak
berbicara suara klien terdengar kpelan dan lambat. Namun kadang-
kadang klien tidak melihat lawan bicara.
Tujuan : 1. Klien dapat mengidentifikasi cara mengontrol PK dengan
verbal
2. Dapat mengevaluasi kegiatan harian klien
Komunikasi Verbal Komunikasi Non Analisa berpusat Analisa berpusat Pada Rasionalisasi
Verbal Pada Perawat klien
P:Assalamualaikum, Bagaimana P:Tersenyum, kontak Perawat bersikap Klien menerima perawat Teknik komunikasi dan
tidurnya tadi malam? mata ada, menjabat terbuka dan merasa sikap teraupetik sangat
tangan klien senang penting dalam setiap
interaksi, salam untuk
menghargai klien
K:Wa’alaikumsalam,Nyenyak K:Klien menatap
perawat, kontak mata
ada, tersenyum
P:Bagaimana perasaannya hari P:Tersenyum kontak Perawat menganalisa Klien merasa dihargai Dengan menanyakan
ini?” mata ada, menyentuh respon karena masalah bagaimana perasaan klien,
pundak klien perasaannya diperhatikan perawat dapat
mengekplorasikan
K:Baik K: tersenyum, kontak masalah apa yang sedang
mata ada dihadapi klien
P: Apakah ibu masih ada rasa P:Tersenyum dan Perawat memotivasi Klien memperagakan Membantu mengingatkan
kesal dan marah? Kalau masih menatap klien penuh klien untuk mengingat cara latihan fisik 1 dan 2 klien cara yang diajarkan
kesal dan marah bagaimana ibu perhatian topik pada pertemuan yang telah diajarkan perawat untuk mengontrol
mengatasinya? sebelumnya perawat pada pertemuan prilaku kekerasan pada
sebelumnya pertemuan sebelumnya
K: tarik nafas dalam , pukul kasur K:Menarik nafas dalam
dan bantal kemudian
mengerakkan tangan
seolah memukul
kasur dan bantal
P:Wah, bagus bu.itu namanya cara P:Tersenyum menatap Perawat menganalisa Klien tampak senang Klien menjawab dan
apa? klien respon bisa menjawab merespon perawat
pertanyaan perawat
P:Iya benar, nah sekarang kita P: Dengan sabar Perawat menanyakan Klien menjawab Mengevaluasi
akan belajar cara ketiga berharap respon klien apakah klien sudah pertanyaan perawat kemampuan klien
mengontrol marah dengan selanjutnya mnegntrol marah mengntrol marah dengan
verbal? dengan verbal verbal
P:Bagaimana kalau ngobrolnya di P:Tersenyum Membuat rencana Klien merasa senang Membuat kontrak penting
ruang depan lagi jam 16.00 wib memandang klien tindak lanjut untuk menyepakati rencana dilakukan agar klien
15 menit saja ya? klien tindak lanjut untuknya mengetahui tindakan apa
yang dilakukan pada
pertemuan selanjutya
K:Baik bruder K:Memandang perawat
P:Oke, kalau begitu bruder pamit P:Tersenyum Membuat rencana Klien menerima Rencana tindak lanjut
dulu ya, sampai ketemu besok memandang klien tindak lanjut untuk terminasi dan mengucap penting untuk melanjutkan
sore, assalamualaikum klien salam intervensi yang dilakukan