MENINGITIS
KEPERAWATAN KRITIS
Dosen Pengampu : Adiratna Sekar Siwi, S.Kep. Ns., M.Kep
Oleh Kelompok 6 :
TAHUN 2019/2020
1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
MENINGITIS
1. TOPIK : Meningitis
2. SUB TOPIK :
a. Pengertian Meningitis
b. Etiologi Meningitis
c. Manifestasi Klinis Meningitis
d. Komplikasi Meningitis
e. Cara Pengobatan Meningitis
f. Cara Pencegahan Meningitis
3. SASARAN : Pasien dengan Meningitis
4. WAKTU : 30 menit30 menit
5. HARI/TANGGAL : Rabu, 11 November 2019
6. TEMPAT : di RS Harapan Bangsa
7. PENYULUH : Mahasiswa Alih Jenjang Keperawatan Semeseter 2
2
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Materi Pembelajaran
2. Metode : Ceramah, Diskusi, Demonstrasi
3. Media : Menggunakan lembar balik
C. LANGKAH KEGIATAN
1. Pra kegiatan pembelajaran
a. Persiapan tempat
b. Persiapan alat
c. Persiapan peserta/sasaran
2. Kegiatan membuka pembelajaran
Tahap K e g i a t an
No Waktu
kegiatan Penyuluh Sasaran
1. 5 menit Pembukaan 1. Membuka acara 1. Menjawab salam
dengan mengucapkan
salam kepada sasaran
2. Perkenalan 2. Memperhatikan
3. Menyampaikan topik 3. Mendengarkan
dan tujuan penkes penyuluh
kepada sasaran menyampaikan
topik dan tujuan.
4. Kontrak waktu untuk 4. Menyetujui
kesepakatan kesepakatan waktu
pelaksanaan penkes pelaksanaan
dengan sasaran penkes
3
sasaran tentang materi diajukan penyuluh
yang sudah
disampaikan penyuluh.
2. Menyimpulkan materi 2. Mendengarkan
penyuluhan yang telah penyampaian
disampaikan kepada kesimpulan
sasaran
3. Menutup acara dan 3. Mendengarkan
mengucapkan salam penyuluh menutup
serta terima kasih acara dan
kepada sasaran. menjawab salam
D. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. SAP sudah siap satu hari sebelum di laksanakan kegiatan
b. Alat dan tempat siap
c. Perencanaan pendidikan kesehatan yang sesuai dan tepat
d. Penyuluh dan peserta siap
2. Evaluasi Proses
a. Alat dan tempat bisa di gunakan sesuai rencana
b. Peserta mau atau bersedia untuk mengikuti kegiatan yang telah
direncanakan.
3. Evaluasi Hasil
a. 70% Pasien dapat menjelaskan pengertian meningitis dengan benar
b. 75% Pasien dapat menjelaskan etiologi meningitis
c. 75% Pasien dapat menyebutkan manifestasi klinis meningitis dengan
benar
d. 75% Pasien dapat menjelaskan komplikasi pada meningitis
e. 75% Pasien dapat menyebutkan cara pengobatan meningitis
f. 80% Pasien dapat menjelaskan bagaimana pencegahan meningitis
E. SUMBER
4
1. Batticaca, B. Fransisca, (2012). Asuhan Keperawatan Klien Dengan
Gangguan Sistem Persyarafan. Jakarta: Salemba Medika
2. Muliawan, S., 2008. Haemophilus Influenzae As a Cause of Bacterial
Meningitis in Children. Jakarta : Majalah Kedokteran Indonesia
3. Muttaqin, Arif. (2011). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan
Gangguan Sistem Persyarafan. Jakarta: Salemba Medika
4. WHO, (2005). Meningitis. http://www.who.int/emc/diseases/meningitis
5. WHO, (2008). Meningitis Season 2007-2008 moderate levels of meningitis
activity. http://www.who.int/emc/diseases/meningitis
F. LAMPIRAN
1. Satuan Acara Penyuluhan
2. Uraian Materi
MATERI PENYULUHAN
5
MENINGITIS
1. Definisi
3. MANIFESTASI KLINIS
6
Gejala meningitis tidak selalu sama, tergantung dari usia si penderita serta
virus apa yang menyebabkannya. Gejala yang paling umum adalah demam yang
tinggi, sakit kepala, pilek, mual, muntah, kejang. Setelah itu biasanya penderita
merasa sangat lelah, leher terasa pegal dan kaku, gangguan kesadaran serta
penglihatan menjadi kurang jelas. Gejala pada bayi yang terkena meningitis, biasanya
menjadi sangat rewel, muncul bercak pada kulit, tangisan lebih keras dan nadanya
tinggi, demam ringan, badan terasa kaku, dan terjadi gangguan kesadaran seperti
tangannya membuat gerakan tidak beraturan. (Muttaqin, Arif. 2011)
4. KOMPLIKASI MENINGITIS
Komplikasi ini lebih sering terjadi pada kasus meningitis bakterialis dari pada
kasus meningitis virus. Berikut ini adalah beberapa komplikasi yang bisa terjadi :
a. Masalah ingatan atau konsentrasi
b. Kehilangan pendengaran, bisa parsial atau total
c. Kesulitan belajar, bisa sementara atau permanen
d. Masalah dengan koordinasi dan keseimbangan
e. Masalah dalam berbicara
f. Penglihatan hilang, bisa sebagian atau total
g. Epilepsi
h. Lumpuh otak atau cerebral palsy, istilah umum untuk kondisi yang memengaruhi
gerakan dan koordinasi tubuh (WHO, 2005)
5. CARA PENGOBATAN MENINGITIS
7
radang di otak. Dan perlu diingat bahwa penyakit meningokokus (kombinasi
meningitis dan septikemia) bisa menyebabkan komplikasi jangka panjang.
b. Meningitis Akibat Virus
Kasus-kasus meningitis virus bisa terbagi menjadi dua, parah dan
ringan. Di bawah ini adalah bentuk-bentuk dari pengobatannya.
1. Pengobatan meningitis virus ringan
Kebanyakan penderita meningitis virus tidak perlu dirawat di rumah sakit.
Penanganan di rumah sendiri untuk mengatasi meningitis virus, antara lain:
Obat pereda rasa sakit untuk sakit kepala
Obat anti emetik atau anti mual, agar tidak muntah-muntah
Banyak istirahat
Minum banyak cairan
Dengan penanganan di atas, kebanyakan penderita dapat pulih dalam 1-2
minggu.
2. Pengobatan meningitis virus parah
Jika gejala meningitis virus cukup parah dan perlu dirawat di rumah
sakit, maka akan diperlakukan sama seperti penanganan meningitis
bakterialis, yaitu dengan memakai antibiotik. Antibiotik akan ditarik jika
diagnosis meningitis virus sudah dipastikan, tapi cairan infus akan terus
diberikan untuk membantu proses pemulihan tubuh. Obat anti virus
mungkin akan diberikan. Ini terjadi ketika kasus meningitis virus bertambah
parah pada seseorang yang dirawat di rumah sakit. (Batticaca, B. Fransisca,
2012).
6. CARA PENCEGAHAN
Kebersihan menjadi kunci utama proses pencegahan terjangkit virus atau bakteri
penyebab meningitis. Ajarilah anak-anak dan orang-orang sekitar untuk selalu cuci
tangan, terutama sebelum makan dan setelah dari kamar mandi. Usahakan pula untuk
tidak berbagi makanan, minuman atau alat makan, untuk membantu mencegah
penyebaran virus. Selain itu lengkapi juga imunisasi si kecil, termasuk vaksin-vaksin
8
DAFTAR PUSTAKA
Muttaqin, Arif. (2011). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan
Sistem Persyarafan. Jakarta: Salemba Medika