Anda di halaman 1dari 42

Psychological First Aid:

Dukungan
Psikologis Awal
Istiana Setiani, M.Psi.,Psikolog
Curriculum vitae
Istiana Setiani, S.Psi,.M.Psi.,Psikolog

Pendidikan :
Universitas Islam Bandung, Psikolog Klinis

Praktik
RS Hermina Opi Jakabaring
RSUD Sungai Lilin
Mandiri
Slides are a static portrait.

Audience is passive and cannot interact.


IPK
HIMPSI
KRESNA
Daftar Situasi Krisis
1. Kecopetan dompet
2. Handphone tertinggal
3. Bertengkar dengan pasangan
4. (Bagi yang masih lajang) Ditanya kapan menikah
5. (bagi yang sudah menikah) Ditanya kapan punya anak
6. Saudara dekat (keluarga) meninggal
7. (Bagi anak & remaja) Diejek karena warna kulit, atau ukuran
tubuh
8. (Bagi dewasa muda) Di interview oleh calon mertua
9. (Bagi lansia) kesepian dirumah
10. (Anak usia SD) Dipukul orangtua karena dituduh mencuri
uang
11. Pekerjaan yang menumpuk

atau situasi lainnya, ceritakan!


Situasi Krisis
Pengertian dari peristiwa krisis itu sendiri memiliki pandangan yang
berbeda bagi setiap individu.

Krisis merupakan REAKSI SUBJEKTIF individu terhadap suatu


peristiwa yang sangat menekan/stressfull sehingga
mempengaruhi kestabilan (psikologis) individu.

Akibatnya kemampuan individu untuk


mengatasi masalah dan keberfungsiannya
secara umum menurun (Bard dan Ellison dalam
Yeager dan Roberts, 2015)
Kriteria Situasi Krisis

a. Kejadian bersifat membahayakan dan/atau dapat memicu


stres

b. Individu yang mengalaminya mempersepsi kejadian tersebut


akan menimbulkan masalah lanjutan, kekecewaan, dan/atau
gangguan

c. Individu yang mengalaminya menilai bahwa ia tidak sanggup


mengatasi masalah lanjutan, kekecewaan, dan/atau gangguan
tersebut, berdasarkan pengalamannya selama ini.)
Reaksi Krisis

 Merasa tidak tidak teratur


berdaya  Gelisah
 Bingung  Keputusan mudah
 Cemas berubah-ubah
 Terkejut  Menjadi lebih
 Merasa tidak pendiam
percaya bahwa  Menarik diri
situasi itu terjadi  Apatis terhadap
 Individu terlihat lingkungan
tidak koheren dan
TRAUMA
HEALING

TRAUMA
PREVENTING
Dukungan Sosial dapat berupa :
 Dukungan Instrumental (dukungan praktis & materi)
 Dukungan Informasional (pemberian informasi / saran / umpan balik)
 Dukungan Emosional (upaya memunculkan rasa nyaman, yakin, dipedulikan dan dicintai yang dapat
membantu individu mengelola kondisi emosi nya agar bisa lebih obyektif dan efisien dalam
memahami dan mengatasi masalah)
 Dukungan Harga Diri (Pemberian semangat, persetujuan pendapat dan/atau tindakan, perbandingan
positif dengan individu lain, dan bentuk lain yang dapat meningkatkan harga diri dan rasa kompeten
individu untuk menyelesaikan masalah.
 Dukungan Kelompok Sosial (Tidak sendirian dalam menghadapi masalah)
Contoh Kasus

- Apakah keluarga Utama mengalami situasi krisis?seperti apa rekasi yang ditampilkan?
-Jika kalian yang bertugas pada saat itu, apa yang akan kalian lakukan?
Sesi 2
Diskusi

• Apa yang dimaksud dengan PFA?


• Apa tujuan PFA?
• Siapa yang membutuhkan PFA?
• Siapa yang dapat memberikan PFA?
• Kegiatan apa yang dilakukan dalam memberikan PFA?
• Kapan PFA diberikan?
• Dimana PFA dapat dilakukan?
Psychological First
Aid (DPA)
• PFA sama penting dengan pertolongan pertama
untuk fisik.

• memberikan dukungan emosional dan praktis


kepada individu, keluarga atau komunitas yang
membutuhkan dukungan dan mengalami kesulitan
dalam mengatasi situasi krisis (CRC, 2019), (AUS
Red Cross, 2011).
Tujuan PFA :

Upaya Mengaktifkan Mencegah


mengendalikan reaksi kembali sumber daya gangguan yang
krisis & yang dimiliki & lebih berat, ex.
mempercepat resolusi perasaan berdaya PTSD, Complex
situasi krisis sehingga mengurangi Trauma dsb
resiko perilaku yang
membahayakan
nprasa ndisaa
ngkap tindivi
ribadi dused
angbe
rcerita

Memb Menil
erikan aiindi
waktu vidud

BOLEH TIDAK BOLEH


bagiin aripiki
dividu randa
untuk nperas
meng aanny
ekspre a
sikane
mosin
ya

Meng Meny

Lebih banyak mendengarkan dibandingkan Memaksa individu untuk berbicara, ketika ia tidak
hargai uruh
hakin indivi
dividu du
untuk melak
memb ukan
uatke sesuat
putus u
annya ataum
sendir enyur
i uhnya
mengi
kutica
rapem
beridu
kunga
ndala
mmen
yelesai

berbicara, agar keluhan dapat tertangkap dengan ingin


kanm
asalah

baik Memb Memi


erikan nta
waktu uang
bagi atau
indivi bantu
du an
untuk lain
mend dari
ataops indivi

Bertanya dengan sopan dan lembut Bertanya “mengapa kejadian ini terjadi?”
i/pilih du,seb
anpen agaibe
yelesai ntukb
anmas alasan
alahya darid
ngiam ukung
iliki anyan
gtelah
diberi
kan

Menghargai privasi dan menjaga kerahasiaan cerita Melanggar prinsip kerahasiaan, KECUALI ada
Memf Berleb
asilitas ihand
i
du
alam
indivi menil
aikem
untuk ampu

individu alasan keselamatan dan kesejahteraan


memb andiri
antu dalam
diriny memb
asendi erikan
ri,agar duku
iama ngan
mpum
enyele
saikan
masal
ahnya
sendir
i

individu yang perlu menjadi perhatian


Mene Mema
gaska ksaind
nbahw ividuu

Memberikan dukungan emosi dan dukungan Menggunakan istilah teknis yang rumit dan sulit
amesk ntuk
ipunin mener
dividu imadu
tidaki kunga
nginm nyang
engak diberi
ses kan
bantu
an
saat
ini, ia
dapat
tetap
meng
aksesn
yadi
lainwa

praktis dipahami
ktu

Berperilaku sopan, sesuai dengan latar belakang Pemberi dukungan berbicara terlalu banyak
Tahuk Meng
apans hentik
uatuk anduk
ejadia ungan
nterlal denga
usulit ncara
untuk yangk
andat asarat
angan autida
i ksopa
n

budaya, umur, dan jenis kelamin individu mengenai dirinya atau permasalahan yang saat ini
Meng Meng
akhiri hentik
pembe an
riand duku
ukung ngan
anden tanpa

tengah dihadapi
ganca memb
rayan erikan
gsopa inform
n asilanj
utan
meng
enaid
ukung
anyan
gbisad
iakses
oleh
indivi
du

Bersikap jujur, mampu dipercaya, sabar dan tenang Menunjukkan perilaku tidak menghormati
individu / mengeksploitasi peran sebagai pemberi
dukungan
Membantu individu mengakses kebutuhan Memberikan janji atau harapan palsu
dasarnya
Mengakui perasaan individu dan memahami Membicarakan pengalaman atau cerita orang lain
kejadian yang ia alami
Mengesampingkan prasangka pribadi Berfokus pada hal lain disaat individu sedang
bercerita
Memberikan waktu bagi individu untuk Menilai individu dari pikiran dan perasaannya
mengekspresikan emosinya
Menghargai hak individu untuk membuat Menyuruh individu melakukan sesuatu atau
keputusannya sendiri menyuruhnya mengikuti cara pemberi dukungan
dalam menyelesaikan masalah
Memberikan waktu bagi individu untuk mendata Meminta uang atau bantuan lain dari individu,
opsi / pilihan penyelesaian masalah yang ia miliki sebagai bentuk balasan dari dukungan yang telah
diberikan
Memfasilitasi individu untuk membantu dirinya Berlebihan dalam menilai kemampuan diri dalam
sendiri, agar ia mampu menyelesaikan masalahnya memberikan dukungan
sendiri
Menegaskan bahwa meskipun individu tidak ingin Memaksa individu untuk menerima dukungan
mengakses bantuan saat ini, ia dapat tetap yang diberikan
mengaksesnya di lain waktu
Tahu kapan suatu kejadian terlalu sulit untuk anda Menghentikan dukungan dengan cara yang kasar
tangani atau tidak sopan
Mengakhiri pemberian dukungan dengan cara Menghentikan dukungan tanpa memberikan
yang sopan informasi lanjutan mengenai dukungan yang bisa
diakses oleh individu
Lihat

PRINSIP Bangun
Dengar
Harapan
DUKUNGAN Dukungan
Psikologis
PSIKOLOGIS Awal

AWAL Lindungi
Tenang-
kan

Hubung-
kan
1. Lihat

• Dukungan PsikologisAwal dapat dilakukan dengan


mengidentifikasi individu yang membutuhkan bantuan melalui
observasi (melihat/mengamati).
• Pusatkan perhatian pada bagaimana reaksi individu terhadap krisis
yang terjadi dan pola interaksinya dal’am situasi tersebut. (DPAIPK,
2020)
Lihat Pertanyaan Pesan Penting
Keamanan  Bahaya apa yang bisa anda lihat di lingkungan, seperti Jika anda tidak yakin tentang
konflk aktif, jalanan rusak, bangunan tidak stabil, keamanan situasi krisis, maka
kebakaran atau banjir? jangan pergi. Cobalah
mendapatkan bantuan untuk
 Dapatkah anda berada disana tanpa kemungkinan orang yang membutuhkan.
merugikan diri sendiri atau orang lain? Jika memungkinkan,
berkomunikasilah dengan
orang-orang yang kesusahan
dari jarak yang aman
Orang-orang  Apakah ada yang tampak terluka parah dan Ketahui peran anda dan
dengan membutuhkan bantuan medis darurat? cobalah mendapatkan
kebutuhan  Apakah ada yang membutuhkan diselamatkan, seperti bantuan untuk orang-orang
dasar orang terjebak atau dalam bahaya langsung? yang membutuhkan bantuan
mendesak  Apakah ada yang memiliki kebutuhan dasar yang sangat khusus atau yang memiliki
yang jelas mendesak, seperti perlindungan dari cuaca, pakaian kebutuhan dasar yang sangat
robek dsb? mendesak. Rujuk orang yang
 Orang mana yang mungkin memerlukan bantuam dalam terluka parah ke petugas
hal mengakses layanan dasar dan perhatian khusus medis atau orang lain yang
untuk dilindungi dari diskriminasi dan kekerasan? terlatih dalam pertolongan
 Siapa lagi yang tersedia disekitar anda untuk membantu? pertama fisik.
Orang dengan  Apakah ada orang yang muncul sangat marah., tidak bisa Pertimbangkan siapa yang bisa
reaksi bergerak sendiri, tidak menanggapi orang lain atau mengambil manfaat dari
kesusahan shock? pemberian DPA dan
yang serius bagaimana anda dapat
 Di mana dan siapa orang yang paling menderita? memberikan bantuan terbaik
Video Observasi

• https://youtu.be/
hDccQETM7gg

• Apa yang anda amati


dari video tersebut?
- Perilaku ?
- Emosi ?
- Pikiran ?
- Dukungan sosial
- Coping Skill
“Langkah Penanganan “Lihat”
Apabila individu memperlihatkn situasi krisis yang sangat
ekstrim, perlu diperhatikan sbb :

 Minta keluarga untuk memberikan dukungan jika


ada
 Ajak ke tempat yang tenang untuk bicara
 Kenali apa yang sedang dialami individu
 Jika penyintas anak, pastikan ortu nya dalam
keadaan stabil, dukung ortu untuk bisa merasa
mampu menenangkan anaknya
 Jika anak remaja, hargai privasi mereka, berikan
waktu
 Berusaha tetap diam, teang dan hadiru untuk
individu
-
2. Dengarkan (Listening)

• Kemampuan mendengarkan merupakan elemen yang penting


dalam memberikan PFA. Individu baru saja mengalami situasi
krisis mengalami situasi stress yang berat dan mungkin saja dalam
keadaan shock, sehingga tidak mampu untuk mengungkapkan
apa yang dirasakan, dipikirkan dan dikhawatirkan. (DPA IPK,
2020)
Langkah Mendengarkan

1. Ciptakan kontak dengan individu yang membutuhkan bantuan


2. Pusatkan perhatian ketika mendengar
3.Tunjukkan bahwa anda menderngarkan
4. Berikan umpan balik yang sesuai

Mendengarkan dengan baik orang yang Anda bantu sangat penting


untuk memahami situasi dan kebutuhan mereka, membantu mereka
merasa tenang, dan untuk dapat menawarkan bantuan yang sesuai.
Belajar mendengarkan dengan:

» Mata ; memberikan perhatian penuh kepada orang tersebut


» Telinga ; benar-benar mendengar kekhawatiran mereka
» Hati ; dengan perhatian dan rasa hormat
Sikap pemberi dukungan dalam
mendengarkan, yaitu:

• Sikap pemberi dukungan dalam mendengarkan, yaitu:


• Tidak menginterupsi
• Beri kesempatan individu menyelesaikan point per point
pembicaraannya sebelum mengajukan pertanyaan.
• Tidak berargumentasi.
• Berikan kesimpulan singkat di sela-sela pernyataan
individu.
• Tidak menginterupsi atau terburu-buru dalam
mendengarkan cerita penyintas.
• Tidak memberikan opini terhadap situasi yang
diinformasikan oleh penyintas, cukup dengarkan saja.
3. Beri kenyamanan
Kenyamanan adalah kondisi psikologis yang menggambarkan
kesejahteraan psikologis yang dirasakan oleh individu.
Kenyamanan psikologis itu tidak dapat secara langsung dihubungkan
dengan materi atau benda. Kenyamanan psikologis melibatkan makna
tertentu yang menunjukkan gagasan tentang kesejahteraan (Pineau, 1982).
Langkah Membangun kenyamanan

 Perhatian yang cukup membantu mereka yang kelelahan dan kebingungan dalam situasi krisis
 Perkenalkan diri (sebut nama, tanggung jawab pemberi dukungan)
 Minta izin untuk memberikan dukungan & jelaskan tujuan pemberian dukungan
 Temukan informasi tentang masalah individu yang membutuhkan
 Bangun relasi terlebih dahulu (khususnya untuk anak-anak & remaja)
 Menjaga kerahasiaan
 ajak individu berpartisipasi dalam proses pemberian dukungan sehingga mereka merasa berdaya
 Ajak individu untuk menciptakan kenyamanannya sendiri
 Bagi anak-anak, sediakan sesutau yang dapat mereka jadikan sebagai “helper” bisa boneka, robot atau
simbol tertentu untuk menumbuhkan perasaan kuat
 Praktek memberikan kenyamanan

 Grounding Technique
 Relaksasi
 Tapping Hand
4. Menghubungkan
aat pemberi dukungan memberikan informasi, diskusikan juga kebutuhan
S
dan kekhawatiran individu yang mengalami krisis saat ini yang mungkin
memerlukan informasi atau layanan tambahan.

Lakukan apa yang diperlukan untuk memastikan hubungan yang efektif


dengan layanan tersebut (misalnya, menghubungkan individu dengan
lembaga yang dapat memberikan layanan, mengatur pertemuan dengan
perwakilan komunitas yang mungkin memberikan rujukan yang sesuai).
Manfaat Keterhubungan :

1. Pemecahan masalah praktis


2. Pemahaman dan penerimaan emosional
3. Berbagi pengalaman & perhatian
4. Memberi tindakan tang nyata
5. Berbagi informasi tentang cara mengatasi
Langkah dalam menghubungkan :

 ciptakan hubungan dengan individu lain yang memiliki pengalaman serupa untuk mendapatkan
dukungan
 Hubungkan individu dengan sanak saudra yang dapat membantu
 Pastikan bahwa individu memiliki akses terhadap bantuan tanpa adanya diskriminasi
 Bantu individu untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dan mengakses pelayanan yang dibutuhkan
 Bantu individu untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi
 Berikan informasi yang dibutuhkan
 Hubungkan individu dengan orang-orang yang dicintai dan berikan dukungan sosial.
• Rima adalah seorang anak perempuan berusia 5 tahun. Saat terjadinya gempa bumi dan tsunami yang menghantam
pantai Ulee Lheue Banda Aceh pada tanggal 26 Desember 2004. Saat itu, ia sedang bermain-main di halaman
rumahnya bersama teman-temannya. Sementara ayah, ibu dan adiknya sedang berada di dalam rumah menonton
acara di TV pada hari Minggu yang cerah itu.
• Gempa bumi dan tsunami tanpa diduga meluluh lantakkan semua yang dimilikinya. Dalam sekejap pemandangan
berubah menjadi pemandangan yang mengerikan. Ia terbawa gelombang besar itu hingga sejauh 5 km dari rumahnya
yang berada di bibir pantai Ulee Lheue. Ia tersangkut di atap rumah orang sendirian. Ia tidak menemukan siapapun
yang dikenalnya. Ia mencari-cari dimana kah ayahnya? Ibunya? dan adiknya? Tapi tetap tidak berhasil ditemukan
meskipun ia sudah mengais-ngais setiap jenazah yang dijumpainya.
• Beberapa hari kemudian ia dibawa oleh para relawan yang menemukannya ketika sedang mencari keluarganya ke
sebuah tenda pengungsian dan bergabung dengan para pengungsi di sana. Ia tetap tidak menemukan ayah, ibu dan
adiknya.
• Berhari-hari ia tidak mau menyentuh makanan dan minuman, ia hanya berdiam diri dan menolak semua aktivitas. Ia
tidak berbicara pada siapapun. Bahkan ia menolak makan dan minum. Hingga suatu hari seorang relawan mendatangi
tenda pengungsian tempat ia berada dan menyampaikan bahwa di kantor PMI terdapat daftar nama orang-orang yang
ditemukan terpisah dari keluarganya.

• Sebagai pemberi dukungan, apa yang dapat dilakukan untuk membantu Rima?
5. Beri Perlindungan
Pemulihan rasa aman merupakan langkah awal yang paling penting segera
setelah terjadinya bencana atau situasi krisis.

Pemberian rasa aman dan kenyamanan dapat membantu mengurangi


stress dan kekhawatiran yang dirasakan oleh individu. Dalam keadaan
krisis, langkah awal yang perlu diperhatikan adalah pemberian dukungan
fisik dan emosional sesegera mungkin untuk mencegah dampak
psikologis yang lebih berat pada individu.
Video in here
• https://www.youtube.com/watch?v=Xk4IPDVVteA
• Diskusikan apa langkah yang bisa dilakukan dalam situasi tersebut?
Langkah dalam beri perlindungan

 Menghubungkan dengan petugas yang dapat memberi perlindungan

 Pindahkan benda-benda yang dapat membahayakan diri maupun lingkungan sekitarnya

 Pastikan bahwa anak-anak berada di tempat yang aman & dalam pengawasan yang baik

 Tanyakan apakah individu memerlukan bantuan terkait kondisi fisik atau kesehatannya

 Lakukan tindakan yang bersifat aktif, jangan hanya menunggu individu meminta bantuan praktis

 cari informasi yang akurat, terkini dan tersedia saat ini


6. Membangun Harapan

Paparan bencana, krisis dan musibah seringkali


disertai dengan hilangnya harapan.
Tugas Individual In Here
• Membangun Harapan
Mereka yang cenderung mendapatkan hasil yang lebih
baik adalah mereka yang mempertahankan satu atau lebih
dari karakteristik berikut:

 Optimisme (karena mereka memiliki harapan untuk


masa depan mereka)
 Keyakinan bahwa hidup dapat diprediksi
 Keyakinan bahwa segala sesuatunya akan berhasil
sebaik yang diharapkan
 Keyakinan bahwa ada sumber dukungan dari
eksternal yang dapat membantu
 Keyakinan positif (misalnya, "Saya beruntung,
semuanya akan baik-baik saja")
 Sumber daya, termasuk rumah, pekerjaan, keuangan
Persiapan sebelum PFA
Merawat dan memberikan pelayanan terhadap pihak yang membutuhkan terkadang
memiliki dampak terhadap penolong.

Selain itu, umumnya pemberi dukungan bekerja dalam waktu yang cukup lama dan
intensif dengan penerima dukungan. Hal ini dapat berdampak pada kogniti f,
emosional, fi sik dan perilaku para pemberi dukungan, serta menimbulkan dampak
stress kumulati f (stress yang menumpuk dari waktu ke waktu).

Hal inilah yang disebut dengan compassion fati gue (Becker, 2008). Compassion
fati gue digambarkan sebagai gejala kelelahan, kewaspadaan ti nggi, menghindar, dan
rasa mati rasa yang ti mbul karena proses pemberian dukungan yang dilakukan (Baird
& Kracen, 2006).
Orang-orang dengan kerentanan yang tinggi :
 Pernah mengalami peristiwa traumatis (terutama yang belum tertangani);
 Terisolasi secara sosial;
 Memiliki kecenderungan menghindari perasaannya, menarik diri, sulit mengekspresikan
perasaannya, dan menyalahkan orang lain dalam kondisi stress;
 Kurang melakukan persiapan terkait pekerjaannya dan kurang mendapatkan orientasi,
pelatihan, dan supervisi terkait tugasnya;
 Anggota baru dalam tim dan kurang pengalaman dalam pekerjaannya;
 Mengalami paparan yang intens dan konstan terhadap peristiwa traumatis, serta minim
atau bahkan tidak ada variasi dalam perannya di pekerjaan;
 Bekerja dalam situasi kerja yang minim proses diskusi terkait aspek trauma dalam
pekerjaan.
Self Care
P R A P FA Manajemen Stress
Hindari!

 Pelajari tugas dan tanggung jawab • Istirahat  Masa kerja yang lama/panjang atau
 Pertimbangkan kesehatan diri, masalah • Melakukan berbagai hal yang bekerja dengan waktu istirahat yang
pribadi/keluarga/pekerjaan yang dapat menyenangkan untuk diri sangat sedikit
menyebabkan stres • Menerima bantuan dari orang lain  self talk negatif
 Buat keputusan yang jujur apakah pada (keluarga, teman, rekan kerja, atasan)  sikap-sikap yang sering menghambat
saat tsb siap membantu atau tidak • Menemui profesional usaha merawat diri, mis. egosi jika
• menerima bahwa tidak semua krisis bisa istirahat
diatasi sendiri  menilai kontribusi yang diberikan secara
• latihan teknik relaksasi singkat selama negatif
hari kerja  penggunaan alkohol / obat terlarang
Membangun Rujukan
Krisis dapat menimbulkan stress yang berat, trauma bahkan berbahaya dalam berbagai aspek.

Contoh situasi yang memerlukan rujukan adalah:


 Masalah medis yang bersifat akut yang membutuhkan penanganan segera
 Masalah kesehatan jiwa yang membutuhkan penanganan segera
 Memburuknya kondisi medis, emosional, maupun perilaku
 Melakukan tindakan berbahaya terhadap diri sendiri atau orang lain
 Masalah yang berhubungan dengan NAPZA
 Kasus-kasus KDRT atau kekerasan pada anak
 Kebutuhan obat untuk menstabilkan kondisi individu
 Kebutuhan untuk penguatan keagamaan
 Kebutuhan untuk konseling maupun psikoterapi dari profesional
 Terdapat kesulitan dalam mengatasi masalah (empat minggu atau lebih setelah terjadinya krisis)
 Masalah perkembangan yang signifikan pada anak dan remaja
 Ketika individu meminta rujukan
keterampilaninitidakhanyaberlakudalamsituasikrisisbesar.

PFAjugabergunadalaminteraksisehari-haridenganpasien,keluarga,rekankerja,dan
masyarakat.

Melaluipendekatanyangpenuhperhatiandanpengertian,kitadapatmenciptakanpelayanan
yanglebihempatikdankomprehensif.

Thank you very much!

Anda mungkin juga menyukai