Anda di halaman 1dari 88

KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DALAM

PENCEGAHAN STUNTING
ICE BREAKING
“Cek Fokussss"
“Berhadiah langsung……."
BABAK PENYISIHAN
MENCARI BENDA.!!

DI MANA DOMPET OM INI.??


MENCARI BENDA.!!

CARI SEPATUNYA DI MANA.!!


MENCARI BENDA.!!

DIMANA CINCIN PERNIKAHAN.??


MENCARI BENDA.!!

DI MANA KACAMATA PAK GURU.??


SEMI FINAL
MENCARI BENDA.!!

DI MANA BOLA PANTAYY.??


MENCARI BENDA.!!

TANGKAP TIKUSNYA.!!
FINAL…!!!!
MENCARI BENDA.!!

TEMUKAN HARTA KARUN.!!


HARTA KARUN APA YANG TEMAN2
HARAPKAN TEMUKAN DI
ORIENTASI INI..???
Yuk
KITA
bahas bersama
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
• Setelah mengikuti materi orientasi ini, peserta mampu melakukan
komunikasi antar pribadi dalam pencegahan stunting

Tujuan Khusus
Setelah mengikuti materi orientasi ini, peserta mampu:
1. Menjelaskan konsep dasar komunikasi antar pribadi
2. Melakukan komunikasi antar pribadi dalam pencegahan stunting
Peran Kader

Penggerak Penyuluh Pencatat


• Penggerak masyarakat Penyuluh kesehatan Bagi kader posyandu,
untuk berperan serta dalam kepada masyarakat
upaya kesehatan sesuai sebagai Pencatat
kewenangannya kegiatan pemberdayaan
• Penggerak masyarakat agar masyarakat bidang kesehatan
memanfaatkan UKBM dan Pelapor jika ada kejadian/kasus
pelayanan kesehatan dasar dalam permasalahan kesehatan
• Pengelola UKBM setempat pada tenaga kesehatan

Kader Ormas bisa mendukung kegiatan kader posyandu


apa itu
KOMUNIKASI
KOMUNIKASI
Proses penyampaian dan penerimaan pesan, informasi,
pendapat, perasaan, atau berita di antara dua orang atau
lebih, baik secara verbal (melalui ucapan) dan non-verbal
(gerak tubuh, suara, raut wajah, dll)
apa itu
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
KOMUNIKASI INTERPERSONAL /
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (KAP)
1 TO 1
VERBAL- 1 TO MANY
NON VERBAL GROUP TO GROUP

DIRENCANAKAN- DG YG DIKENAL-
TDK KAP TDK DIKENAL
DIRENCAKAN

LAMA- FORMAL-NON
SEBENTAR FORMAL

KOMUNIKASI TATAP MUKA


KOMUNIKASI INTERPERSONAL /
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (KAP)

PRINS
IP

Menyenangkan & Semua bicara Ke arah aksi,


menambah akrab & mendengarkan perubahan perilaku
(BANGUN SUASANA) (BELAJAR PARTISIPATIF) (SEPAKAT/KOMIT/AKSI)

Semangat datang / berinteraksi kembali tanpa embel-embel uang


Ciptakan Suasana Menyenangkan dan
Membangun Keakraban
Menyenangkan & Menambah Akrab
(BANGUN SUASANA)

INGAT, setiap orang punya ini…

Menentukan apakah orang mau mendengarkan kita atau tidak.


Kalau pagar masih berdiri kokoh, percuma menyampaikan pesan
kunci dan bicara panjang lebar.
Menyenangkan & Menambah Akrab
(BANGUN SUASANA)

INGAT, setiap orang juga punya ini…

Remote control menentukan ke mana arah


perhatian seseorang. Kehadiran secara
fisik/ragawi tidak serta merta berarti
kehadiran pikiran maupun hati.

Belajar lebih efektif saat orang merasa nyaman ketimbang tegang


Menyenangkan & Menambah Akrab
(BANGUN SUASANA)

Bangun Suasana
• Gunakan nama dalam
percakapan
• Permainan-permainan
menggembirakan
• Komunikasi non verbal INVESTASI
Menyenangkan & Menambah Akrab
(BANGUN SUASANA)

Penggunaan Nama
• Memanggil dengan nama membuat otak beraktivasi dan
menyentuh hati
• Gunakan nama sesegera mungkin dan sesering mungkin

Contoh:
- “Menurut Ibu Rika, apa saja ya manfaat dari konsumsi tablet tambah darah bagi ibu hamil?”
- “Jadi, menurut Ibu Tatik, konsumsi tablet tambah darah bagi ibu hamil itu penting, ya?”
Permainan
• Permainan pembelajaran: permainan
untuk membantu proses pembelajaran
(pemahaman, aplikasi dll)
• Permainan non pembelajaran
• Memecah kebekuan (ice breaking)
• Menyegarkan (energizing)
• Membantu komunikasi antar partisipan
• Mendorong kepemimpinan leadership

Bina Suasana
Konsentrasi Pilih permainan yang
memungkinkan untuk
1. Tangkap jari.... menjaga jarak dan tidak
RAGAM PERMAINAN 2. Salah, salah, benar bersentuhan antar
peserta
3. 1,2, prok-prok/ bom
Lagu - gerak 4. Tepuk tangan lawan
5. Ribu – biru
1. Marina menari
2. 1 + 1 = 2... 6. Ini, yang ini, kalau yang ini
3. Kupikir-pikir... 7. 3 sekawan
4. Tangan kanan kiri... 8. 7 up
5. Kalau kau suka hati...(2 versi)
6. Topi bundar hilang Beregu
7. Pada hari minggu 1. Regu tembak
8. Kereta fantasi
2. Tupai
9. Senam keluarga sehat
3. Bola beregu
10. Berkumpul berapa
4. Bola Voli
Non Verbal : Kontak Mata
Kontak di antara dua alis. Bukan kedua mata

Konteks forum Konteks satu orang ke satu orang


1. Merata. Jangan pada satu dua orang 1. Lakukan dengan dinamik. Sesuaikan dengan
(mencurigakan) arah pembicaraan (menyerap atau
mendorong)
2. Jangan terlalu cepat (2-4 detik)
3. Boleh lihat lantai atau langit-langit sesaat, 2. Boleh sesekali melihat yang lain untuk
saat berpikir. Tapi balik kontak mata lagi berpikir atau memberi waktu berpikir
4. Hidupkan, gembirakan wajah (silahkan 3. Hidupkan, gembirakan wajah (silahkan
rasakan perubahannya) rasakan perubahannya)
5. Sampai timbal balik (kita mengangguk, 4. Pastikan timbal balik (kita mengangguk,
orang ikut mengangguk dll) orang ikut mengangguk dll)
Non Verbal: Tangan
• Jangan “dianggurin” tapi jangan
berlebihan sampai ambil alih
perhatian
• Jangan dikantongin kecuali
sedang berdrama
• Sesuaikan dengan perasaan yang
ingin disampaikan
TANTANGAN KOMUNIKASI NON VERBAL
DI MASA PANDEMI
AKSES

WAKTU
TERBATAS

TEKNIK

ATENSI
TINGKATKAN
NON VERBAL YANG LAIN
ADA KETERBATASAN
NON VERBAL

Kontak Mata Suara


• Intonasi
• Artikulasi
• Senyum hilang
• Suara terdengar datar

Gerakan Tangan, Kepala, Badan, dsb


Semua Ikut Berbicara dan
Ikut Mendengarkan
Semua Bicara & Mendengarkan
(BELAJAR PARTISIPATIF)
Bicara adalah bukti kehadiran pikiran.
Dihargai saat bicara bisa menghadirkan hati

Tidak bicara = Tidak ada rasa memiliki


Ikut bicara = ikut memiliki

Syarat KAP berlaku = orang bicara.


Marah-marah jauh lebih baik daripada diam
Mendengarkan Aktif
Bertanya • Tidak ada prasangka
• Sasaran jangan pernah • Tidak menduga-duga
dicuekin • Simak lalu temukan tema pokok
• Kesempatan membangun (motivasi bicara, yang
kepercayaan dikhawatirkan, dll)
• Kesempatan membangun • Angkat/ tanya singkat untuk
hubungan membantu bercerita/
• Kesempatan mengantar berpendapat lebih lanjut
perubahan perilaku
AYO KITA PRAKTIKKAN!
Mendengarkan yang membuat orang….
• merasa dihargai
• lebih terbuka bicara
• lebih banyak bicara

• Akhirnya: setelah kita dengarkan, mereka


akan mendengarkan saat kita bicara
• Akhirnya: lebih termotivasi merubah
perilakunya sendiri
Ke arah aksi, perubahan perilaku
Ke arah aksi, perubahan perilaku
(SEPAKAT/KOMITMEN/AKSI)
Aku Tahu – Aku Mau – Aku Mampu
Tahu belum tentu melakukan

Antar orang ke tahap perubahan perilaku

Cari cara yang paling pas


Contoh media
yang dapat digunakan
Aku tahu sadar siap dan melakukan
Aku tahu sadar siap dan melakukan
Aku tau sadar siap
Siap sadar tahu
Aku tahu sadar siap dan melakukan
PENERAPAN KAP…
Sebelum hari
buka Posyandu Saat hari buka
• mengingatkan atau Posyandu
mengajak sasaran • langkah 4, yaitu Setelah hari buka
untuk datang saat penyuluhan/edukasi Posyandu
hari buka Posyandu • Setelah pengunjung • mendampingi kelas ibu
mendapatkan layanan hamil/kelas balita
posyandu, kader juga dapat • melakukan kunjungan
mengingatkan pengunjung rumah pada sasaran yang
untuk menerapkan protokol tidak hadir ke Posyandu
kesehatan dalam rangka
pencegahan COVID-19
ALAT BANTU KAP UNTUK
TTD IBU HAMIL
Tujuan :
Agar ibu hamil mengonsumsi tablet tambah darah
Jumlah peserta : 10 -15 org
Target peserta : Ibu hamil
Alat dan Bahan : Gambar profesi/tokoh terkenal, Gambar Tablet Tambah Darah
Waktu : 15 – 20 menit
Langkah :
1.Perkenalan (fasilitator dan ibu hamil).
2.Sampaikan tujuan yaitu mengajak ibu hamil untuk belajar tentang perilaku sehat.
3.Lakukan bina suasana dengan menanyakan kabar
ALAT BANTU KAP
UNTUK GIZI SEIMBANG
Gizi Seimbang
Tujuan :
Agar ibu balita menyediakan makanan gizi seimbang
Jumlah peserta : 10 -15 org
Target peserta : Ibu hamil
Alat dan Bahan : Gambar mobil, gambar isi piringku
Waktu : 15 – 20 menit
Langkah :
1.Perkenalan (fasilitator dan ibu balita).
2.Sampaikan tujuan yaitu mengajak ibu balita untuk belajar tentang perilaku sehat.
3.Lakukan bina suasana dengan menanyakan kabar
PENGGUNAAN ALAT BANTU KAP TABLET TAMBAH DARAH REMAJA
PUTRI
LOMBA MEMINDAHKAN SPIDOL
• Tujuan
Agar remaja putri memandang penting dan mau meminum TTD
• Jumlah peserta
6-25 orang
• Target peserta
Remaja putri
• Alat dan Bahan
Spidol
• Waktu
15 – 20 menit
Langkah

1. Perkenalan (fasilitator dan remaja putri).


2. Sampaikan tujuan yaitu mengajak remaja untuk
belajar tentang perilaku sehat.
3. Lakukan bina suasana dengan menanyakan
kabar
4. Melakukan Lesson game: Permainan
memindahkan spidol
PENGGUNAAN ALAT BANTU KAP
JAMBAN SEHAT DAN SANITASI - RANJAU TINJA

• Tujuan
Membantu untuk mengingat sekaligus memotivasi peserta untuk BAB di WC.
• Jumlah peserta
12 atau lebih
• Target peserta
Ibu balita/pengasuh/tokoh masyarakat/masyarakat
• Alat dan Bahan
• Kertas metaplan/ kertas berukuran 10 cm x 10 cm
• Tanah/malam
• Kain penutup mata
• Waktu
30-45 menit
PENGGUNAAN ALAT BANTU
DIARE - BODY MAPPING
• Tujuan
Membantu untuk mengingat sekaligus memotivasi untuk selalu cuci tangan pakai
sabun untuk mencegah diare.
• Jumlah peserta
Minimal 3 orang
• Target peserta
Ibu hamil/ibu balita/pengasuh/anggota keluarga/masyarakat
• Alat dan Bahan
• Kertas Flipchart/lantai/tanah
• Spidol/kapur
• Waktu
20 - 30 menit
PENGGUNAAN ALAT BANTU KAP
CUCI TANGAN PAKAI SABUN - LAGU CTPS EXPRESS

• Tujuan Membantu untuk mengingat sekaligus memotivasi ibu untuk selalu pakai sabun saat cuci
tangan
• Jumlah peserta Dua atau lebih
• Target peserta Ibu hamil/ibu balita/pengasuh
• Alat dan Bahan
• Waktu 10 – 15 menit

Cuci-cuci cuci tangannya


Cuci tangannya Pakai sabun

(Nada lagu Menanam Jagung)


PENGGUNAAN ALAT BANTU KAP
CUCI TANGAN PAKAI SABUN - MEMBAYANGKAN JIJIK

• Tujuan
Membantu untuk mengingat sekaligus memotivasi ibu untuk selalu pakai
sabun saat cuci tangan
• Jumlah peserta
Dua atau lebih
• Target peserta
Ibu hamil/ibu menyusui/pengasuh
• Waktu
10 – 20 menit
Sehabis BAB, semua ibu pasti cebok. Ceboknya pakai air.
Waktu cebok, jari-jarinya menyentuh ee/tai di liang dubur. Iya, jari-
jari tangan kiri meraba-raba, mencari-cari ee/tai. Bukan hanya
dicari tapi dikorek-korek.
Mungkin, jari manis yang bergerak-gerak, atau mungkin kelingking
atau jari tengah yang mengorek-ngorek.
Coba ibu rasakan, tekan jari itu. Atau semua jari-jarinya
digunakan.
Dan kebanyakan ibu sehabis BAB mencuci tangan hanya pakai air
saja. Tidak pakai sabun.
Ee/tai-nya jadi masih menempel dijari-jarinya. Belum hilang. Terus
dia sekarang salaman dengan orang lain.
Yuk kita salaman
Saya …. SEBUT NAMA
berjanji …..
Akan selalu pakai sabun saat cuci tangan
Akan selalu pakai sabun saat cuci tangan di lima waktu penting
sehabis BAB
sehabis bersihkan pantat bayi
sebelum menyiapkan makanan
sebelum makan
sebelum menyuapi makan anak

2 sehabis, 3 sebelum
Dipraktikkan langsung. Tidak menunggu besok.
• Pada masa adaptasi kebiasaan baru, kegiatan
komunikasi dapat dilakukan menggunakan gawai.
• Platform komunikasi yang dapat digunakan
melalui gawai, antara lain telepon, SMS,
WhatssApp, Instagram, dsb.
• Pemilihan platform komunikasi dapat disesuaikan
dengan platform yang paling banyak digunakan
oleh kelompok sasaran.
Merangkai pesan melalui daring
• Buat pesan singkat, jelas, dan mudah dipahami.
• Berisi satu pesan pokok.
• Pastikan pesan/informasi yang disampaikan akurat
dan dapat dipercaya (bukan hoaks)
• Sebelum mengirimkan pesan, teliti kembali apakah
terdapat kesalahan penulisan dan periksa kembali
ketepatan isi pesan
• Perhatikan waktu yang tepat untuk mengirimkan
pesan yang memungkinkan sasaran dapat
membaca pesan tersebut dengan baik
LAKUKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DENGAN TETAP
MENERAPKAN PROTOKOL KESEHATAN

Mengenakan Menjaga Mencuci Tangan


Masker Jarak Pakai Sabun
PENUGASAN
KELOMPOK 1 KELOMPOK 2
• Berdasarkan data dari Ibu • Minggu depan, bayi Ardi
Bidan, Ibu Manda yang sedang dijadwalkan untuk
hamil belum pernah mengikuti mendapatkan imunisasi.
kelas ibu hamil
• Dengan mengacu pada Buku
• Dengan mengacu pada Buku
KIA, silakan siapkan pesan-
KIA, silakan siapkan pesan-
pesan apa saja yang perlu
pesan pengingat sekaligus
disampaikan oleh kader memotivasi Ibu Ardi agar
kepada Ibu Manda agar Ibu membawa bayi Ardi untuk
Manda mau mengikuti kelas diimunisasi
ibu hamil
KELOMPOK 3
• Ibu Arini telah selesai mendapatkan layanan pada hari buka
posyandu. Sebelum pulang, Ibu Susi sebagai kader bertugas
mengingatkan Ibu Arini tentang hal-hal apa saja yang perlu
dilakukan sepulang dari Posyandu.
• Perwakilan anggota kelompok diminta untuk berperan sebagai
Ibu Kader Susi yang mempraktikkan KAP dalam memberikan
edukasi kepada Ibu Arini
KELOMPOK 4
• Setelah hari buka Posyandu, Ibu Rani sebagai kader bertugas
melakukan kunjungan ke rumah Ibu Sandra untuk memantau
kepatuhan minum tablet tambah darah (TTD) dan memotivasi Ibu
Sandra untuk rutin meminum TTD.
• Perwakilan anggota kelompok diminta untuk berperan sebagai Ibu
Kader Rani yang mempraktikkan KAP dalam melakukan kunjungan
ke rumah Ibu Sandra yang sedang hamil.

Anda mungkin juga menyukai