Anda di halaman 1dari 18

PELATIHAN BAGI

PELATIH
UNTUK PELATIHAN
KOMUNIKASI ANTAR
PRIBADI (KAP) BAGI
TENAGA KESEHATAN DI
PUSKESMAS DALAM
PERCEPATAN
PENCEGAHAN
STUNTING DI
INDONESIA
KOMUNIKASI
ANTAR PRIBADI
MATA PELATIHAN INTI 1

KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI

Fasilitator : Andi Sari Bunga Untung


MATA PELATIHAN INTI 1
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI

TUJUAN PEMBELAJARAN

A. Hasil Belajar
Setelah mengikuti MPI 1 ini, peserta mampu menjelaskan Komunikasi Antar Pribadi (KAP).

B. Indikator Hasil Belajar


Setelah mengikuti MPI 1 ini, peserta mampu:
1) Menjelaskan konsep Komunikasi Dialogis dan Komunikasi Antar Pribadi
dalam pencegahan stunting
2) Menjelaskan Prinsip Komunikasi Antar Pribadi
3) Menjelaskan jenis-jenis Komunikasi Antar Pribadi
4) Menjelaskan enam perilaku prioritas dalam pencegahan stunting melalui KAP
1. KAP yang dilakukan berkala, Proses pemberdayaan masyarakat
berkesinambungan , sesuai memerlukan Komunikasi Perubahan
budaya lokal kepada kelompok
target stunting, dipandang Perilaku (KPP) yang spesifik yang
efektif dalam mempengaruhi mempengaruhi terjadinya perubahan
perilaku kesehatan masyarakat
agar terjadi percepatan perilaku -> Komunikasi Antar Pribadi
pencegahan stunting. (KAP).
Pentingnya kapasitas nakes dan kader
2. Best practice dari negara-negara dalam melakukan KAP ketika
yang berhasil menurunkan
prevalensi stunting dalm 5-10
berinteraksi dg masyarakat
tahun, memprioritaskan KAP (ibu/pengasuh/keluarga balita di bawah
dalam intervensi tersebut,
dua tahun), melalui penyuluhan, kelas
antara lain Vietnam, Kuba, Peru
dan India. bumil, posyandu, dll
Pesan dan Makna

Komunikator Komunikan
1 2

4
3
KAP ITU APA?
1 TO 1
VERBAL- 1 TO MANY
NON VERBAL GROUP TO GROUP

DIRENCANAKAN
-TDK
DIRENCAKAN
KAP DG YG DIKENAL-
TDK DIKENAL

LAMA- FORMAL-NON
SEBENTAR FORMAL

KOMUNIKASI TATAP
MUKA
KOM KOMUNIKASI DIALOGIS

• proses penyampaian pesan antara satu orang dengan orang


lain yang dilakukan secara dua arah yang menunjukkan
adanya interaksi
• Komunikasi dialogis memungkinan komunikator dan
komunikan saling bertukar informasi dan respon, sehingga
isi/materi/substansi yang dibicarakan dapat saling
dipahami.
• Komunikasi dialogis memungkinkan setiap orang
berkesempatan untuk mengekspresikan diri.
ALAT BERKOMUNIKASI

Media mandiri/
Manusia ALAT pengganti manusia
BANTU
Tubuh/ Suara/ Video,poster,
Otak leaflet,dll.
KAP

PRINSIP

Menyenangkan
& menambah Semua bicara Ke arah aksi,
akrab & mendengarkan perubahan perilaku
(BELAJAR (SEPAKAT/
(BANGUN
PARTISIPATIF) KOMIT/AKSI)
SUASANA)

Semangat datang/ berinteraksi kembali tanpa embel-embel uang


unya
r ang p
s et iap o
Ingat
ini
BANGUN SUASANA
Ingat setiap orang punya ini
BANGUN SUASANA

Orang punya “pagar” yang harus


diturunkan Bila tidak, pesan-pesan akan
mental

“Merebut“ remote control orang


Kehadiran fisik tidak berarti pikiran dan hatinya juga
hadir

Belajar lebih efektif saat orang merasa


nyaman ketimbang tegang
BELAJAR PARTISIPATIF
SEMUA BICARA DAN MENDENGARKAN

Orang bicara
Tidak adalah syarat Bicara adalah
bicara, IPC bisa kehadiran
tidak ada berlaku. pikiran.
rasa Marah-marah Dihargai saat
memiliki jauh lebih bicara bisa
Ikut bagus dari menghadirkan
bicara, pada diam hati
ikut
memiliki

forum IPC
.
KE ARAH AKSI/PERUBAHAN PERILAKU
SEPAKAT, KOMIT, INTENSI AKSI

Tahu tidak
berarti Antar orang ke Cari cara
melakukan tahap yang paling
Perokok paling perubahan pas
tahu bahaya perilaku
merokok

.
ENAM PERILAKU PRIORITAS DALAM PENCEGAHAN STUNTING MELALUI
ENAM PERILAKU PRIORITAS
KOMUNIKASI ANTARDALAM PENCEGAHAN STUNTING MELALUI KOMUNIKASI ANTAR
PRIBADI
PRIBADI

• Ibu hamil mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) setiap hari selama
kehamilan.
• Ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil minimal 4 kali selama masa kehamilan.
• bu melakukan Pemberian Makanan pada Bayi dan Anak (PMBA) secara
tepat
• Ibu membawa balita secara rutin ke Posyandu sebulan sekali untuk
pemeriksaan tumbuh kembang.
• Ibu, anak, dan seluruh keluarga cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan air
mengalir di waktu-waktu penting.
Ibu, anak, dan seluruh keluarga menggunakan jamban sehat

Anda mungkin juga menyukai