Anda di halaman 1dari 13

CIRI KOMUNIKASI EFEKTIF

DALAM KEPERAWATAN
Akmalia Mery kumala M balegh
prashta
nur alisa sitompul Pribadi

Novalinna Rifatia Syahna


septiana
A. Rompis Toto’ yolanda
Ciri-ciri komunikasi efektif
dalam keperawatan
◦ Sederhanaan
Menurut Laswell, secara sederhana komuniikasi
dapat terjadi apabila ada kesamaan antara
penyampaian pesan dan orang yang menerima
Jelas
pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada
Jelas disini berarti orang lain tidak
kemampuan kita untuk dapat memahami satu
dengan yang lainnya (communication depends on butuh waktu banyak untuk
our ability to understand one another). mengerti dan paham apa yang
Anda sampaikan.  Jelas secara lisan
dan jelas dalam bentuk tulisan,
sehingga tujuan komunikasi
tercapai.  Panduan komunikasi yang
pertama agar berlangsung efektif
adalah JELAS.
Relevansi
Teori relevansi dikemukakan oleh Sperber dan
Wilson dengan dasar pemikiran bahwa
komunikasi bergantung pada kognitif.
Keberlangsungan komunikasi berjalan seiring
dengan bagaimana prinsip relevansi ini
dimanfaatkan.
Kredibilitas
Konsep kredibilitas menurut Kiousis (dalam Jurnal Mass
Communication and Society, Nov.4, 2001) secara umum
terbagi dua, yaitu; kredibilitas sumber dan kredibilitas
medium. Kredibilitas sumber (source credibility) meliputi
konteks-konteks antarpribadi, organisasi, dan media massa,
telah terlibat dalam pengkajian mengenai bagaimana ciri-ciri
komunikator yang berbeda-beda dapat mempengaruhi
pemrosesan pesan (O’ Keefe, 1990). Begitu sebaliknya

Bahasa tubuh atau gerak tubuh


Penggunaan bahasa tubuh dalam berkomunikasi, biasa
disebut sebagai komunikasi non-ujaran (non-verbal
communication). Manajer perlu mengetahui cara
menggunakan bahasa tubuh sebagai cara penekanan
ekspresi pesan yang akan disampaikan. Hal ini penting
untuk menghindari terjadinya distorsi informasi.
teknik sederhana yang dapat
digunakan

◦ (1) Lakukan   tatapan  mata  setiap  saat,  pada  individu  atau kelompok
tertentu untuk memperoleh keyakinan bahwa mereka memperhatikan 
konten  yang   sedang dibicarakan untuk menumbuhkan rasa percaya diri
sebagai  pembicara. 

◦ (2) Gunakan bahasa tangan untuk mengilustrasikan poin-poin ujaran yang


disampai­kan. Jika tidak terbiasa menggunakan gerakan tangan sebagai
aksentuasi, silang­kan  saja  dibagian punggung (jika bicara sambil berdiri)
atau  di  balik  podium (jika  berdiri di mimbar).
◦ (3) Bergerak santai jika bicara sambil berdiri. Tapi jangan mundar mandir dari  satu sisi  ke sisi  yang lain
terlalu cepat (seperti orang sedang adu  lari)  atau  terlalu diatur (sehingga terkesan seperti pragawati).

◦ (4) Rileks dan santai, jangan tegang. Dalam berkomunikasi dihindari ada rasa beban. Kalau tidak akan
terjadi ketegangan dan ketidakteraturan berbicara. Dengan demikian interaksi komunikasi yang positif
tidak terjadi.

◦ (5) Senyum  dan  senyum.  Ini akan menimbulkan keyakinan pada  diri  sendiri  dan rasa akrab bagi
pendengar. Selalu tersenyum sambil menceritakan suatu  anekdot  atau humor yang terkait dengan
bahan pembicaraan akan  membuat  pende­ngar  benar-benar  menikmati  humor dan anekdot tersebut
[paling tidak untuk sopan santun, mereka akan turut tertawa juga].
Cara kontak mata
◦ Kontak mata adalah aspek yang sangat penting ketika kita menjalin interaksi sosial
dengan orang lain. Apalagi untuk menunjang negosiasi yang sedang kita jalankan.
Terutama di dunia bisnis ketika kita akan menjumpai relasi dari beragam budaya dan
karakteristik yang berbeda.
◦ Caranya:
1. Tatap mata lawan ketika berbicara.
2.  Tidak membuat kontak mata dapat dianggap sombong.
3. Lihat di titik tengah di antara kedua mata lawan bicara.
4. Ketika berbicara di depan orang banyak, tidak perlu melihat langsung
ke mata. Boleh di area lain sekitarnya.
5. Jika berbicara dengan kelompok, lihat kesekeliling kerumunan.
6. Jangan egois, buat lawan bicara anda merasanyaman.
7. Jangan berlebihan.
8. Percaya diri saja lah.
9. Pertimbangkan kondisi lawan bicara Anda.
10. Jam terbang.
11. Perhatian tidak terbatas di kontak mata
Empat
Langkah
untuk
Mengontrol
emosi pada
saat
berkomunika
si:

4. Mulailah
untuk 1.
berpikir Akuilah
apa yang Perasaa
bisa anda
lakukan
n Anda

2. Aturlah
3. Ubah nafas anda
dan
fisiologi berusahala
anda h untuk
relax
◦ Gerakan tangan
◦ Gerakan tangan dapat mempertegas isi pesan yang disampaikan. Sebuah kata atau
frasa tertentu dapat menjadi powerful ketika dipertegas dengan gestur tangan yang
memadai. Begitu pula sebaliknya, gerakan tangan yang keliru malah mengacaukan
pesan yang disampaikan.

◦ .ekspresi wajah
◦ Ekspresi adalah suatu ungkapan dalam diri seseorang biasanya berupa
luapan emosi maupun gerak tubuh. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
ekspresi adalah pengungkapan atau proses memperlihatkan atau menyatakan
maksud, gagasan, perasaan dan sebagainya.
Adapun fungsi ekspresi dalam komunikasi adalah sebagai berikut:

◦ Mengetahui Kepribadian Seseorang


◦ Mengukur Emosional Seseorang
◦ Menghindari Kesalahpahaman
◦ Meyakinkan Seseorang
◦ Mewakili Komunikasi Verbal
◦ Pelengkap dalam Komunikasi
◦ Memahami Pola Pikir Orang Lain
◦ Sebagai Keterampilan dalam Komunikasi
Kesimpulan
◦Pada dasarnya komunikasi itu sangat penting bagi
setiap orang, apalagi bagi mahasiswa kebidanan.
Karena selain dituntut agar cakap berbicara dan
berkomunikasi, seorang bidan juga harus mampu
berkomunikasi secara berkesinambungan. Proses untuk
berkomunikasi efektif pun banyak dengan
menggunakan media-media lain. Dari proses
pertukaran informasi dan ide tersebut akan
menghasilkan feed back, sehingga dapat merubah
sikap dan perilaku yang sebelumnya menyimpang.
Tuangkan pendapat!!

Anda mungkin juga menyukai