3.1 Tujuan
1. Diharapkan mahasiswa dapat mengetahui pengertian keluarga, kelompok,
masyarakat.
2. Diharapkan mahasiswa dapat mengetahui ciri-ciri keluarga, kelompok, dan
masyarakat
` 3. Diharapkan mahasiswa dapat mengetahui bentuk komunikasi terapeutik pada
keluarga, kelompok, dan masyarakat.
4. Diharapkan mahasiswa dapat mengetahui Bagaimana langkah-langkah perawatan
kesehatan keluarga, kelompok, dan masyarakat.
4.1 Manfaat
Semoga makalah ini bermanfaat bagi mahasiswa untuk dijadikan sebagai bahan referensi
dan acuan mengenai komunikasi terapeutik terhadap keluarga, kelompok, dan masyarakat.
PENDAHULUAN
bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan
keluarga. Keluarga merupakan unit terkecil setelah individu yang menjadi klien
keperawatan. Menurut Burgess (1963) bahwa (1) keluarga terdiri dari orang-orang yang
disatukan oleh ikatan perkawinan, darah, dan ikatan adopsi, (2) para anggota sebuah
keluarga biasanya hidup bersama dalam satu rumah tangga atau jika hidup secara
terpisah, mereka tetap menganggap rumah tangga tersebut sebagai rumah mereka, (3)
anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu dengan yang lainnya dalam
peran social. Keluarga seperti suami dan istri, ayah dan ibu, anak laki-laki dan anak
perempuan, saudara dan saudari, (4) keluarga sama-sama menggunakan kultur yang
sama, yaitu kultur diambil dari masyarakat dengan beberapa ciri unik tersendiri.
Dalam kehidupan bersosial, kita sebagai manusia tidak dapat untuk tidak
Salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi sukses atau gagalnya suatu
suatu komunikasi dapat dibangun. Dalam komunikasi kelompok sering kali ada
berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama
lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy
kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk
orang dalam suatu kelompok kecil masyarakat seperti dalam rapat, pertemuan,
suatu iteraksi dengan bertatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang
telah diketahui, seperti berbagi infomasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang
mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota
yang lain secara tepat. Ada pula komunikasi sangat diperlukan dalam kehidupan
permasyarakatan
terutama pada bidang kesehatan sangat diperlukan untuk kegiatan seperti saat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah system semi tertutup,
dimana sebagian besar interaksi adalah antara individuindividu yang berada dalam kelompok
tersebut. Komunikasi masyarakat adalah proses penyampaian informasi kepada khalayak
massa dengan menggunakan saluran-saluran media massa. Jadi komunikasi masyarakat tidak
sama dengan media massa. Media massa hanyalah salah satu faktor yang membentuk proses
komunikasi masyarakat tersebut, yaitu sebagai alat atau saluran.
keluarga, suami dan istri, ayah dan anak, ibu dan anak, serta anak dan anak.
Dalam keluarga ada pula dibagi menjadi beberapa bentuk. Bentuk keluarga
menggambarkan perbedaan social, tingkah laku dan kultur, serta gaya hidup. Dalam
asuhan keperawatan, bentuk keluarga inti perlu diperhatikan, terutama dalam hal
1. Keluarga inti. Terdiri dari suami (pencari nafkah), seorang istri (ibu rumah
2. Keluarga besar tradisional, adalah bentuk keluarga yang pasangan suami istri
3. Keluarga dengan orang tua tunggal. Keluarga ini hanya memiliki satu kepala
rumah tangga, ayah atau ibu (duda/janda/belum menikah). Jumlah ibu remaja
pernikahan).
masyarakat. Mereka hidup berkelompok, seperti dip anti wreda, tetapi ada
5. Keluarga dengan orang tua tiri. Menurut McCubbin dan Dahl (1985) orang
tua menghadapi 3 masalah yang paling menonjol, yaitu pendisiplinan anak,
6. Keluarga binuclear, merujk pada pada bentuk keluarga setelah cerai sehingga
anak menjadi anggota dari suatu system keluarga yang terdiri dari dua rumah
tangga inti. Ibu dan ayah dengan berbagai macam perbadaan diantara
keduanya, serta keterbatasan waktu yang digunakan dalam setiap sitem rumah
tangga.
interpersonal, sifat, dan kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan
pendidik anak-anak, pelindung keluarga, dan juga sebagai pencari nafkah tambahan
keluarga. Selain itu, sebagai anggota masyarakat. Anak berperan sebagai pelaku
sosialisai dengan anggota keluarga dan belajar disiplin, norma budaya, dan
di dalam masyarakat.
tujuan utama.
keluarga.
keseluruhan.
perawatan di rumah.
keluarga.
3. Menganalisa data keluarga ntuk menentukan masalah-masalah kesehatan dan
perawatan keluarga.
kesehatan keluarga;
a. Ancaman kesehatan.
a. Sifat masalah.
yang disusun.
10. Meninjau kembali maslah keperawatan dan kesehatan yang belum dapat
beberapa orang dalam suatu kelompok kecil masyarakat seperti dalam rapat,
tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi infomasi, menjaga diri, pemecahan
anggota-anggota yang lain secara tepat. Kedua definisi komunikasi kelompok di atas
mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, dan memiliki susunan
atau karateristik kelompok dan faktor personal atau karateristik para anggota
1. Ukuran kelompok
kelompok. Sehubungan dengan hal tersebut, ada dua tugas kelompok, yaitu
2. Jaringan Komunikasi
pemimpinnya
3. Kohesi kelompok
pada kegiatan dan fungsi kelompok, dan sejauh mana anggota tertarik pada
4. Kepemimpinan
sosiologi, namun dalam kesempatan ini kita sampaikan hanya tiga klasifikasi
kelompok.
Charles Horton Cooley pada tahun 1909 (dalam Jalaludin Rakhmat, 1994)
fisik menjadi anggota kelompok itu. Sedangkan kelompok rujukan adalah kelompok
yang digunakan sebagai alat ukur (standar) untuk menilai diri sendiri atau untuk
membentuk sikap.
pendekatan berbagai segi dan disiplin untuk menjangkau pendengar yang berbeda
berikut:
kesehatan.
KESIMPULAN
angka-angka dan lain-lain. (Barelson dan Steiner, 1964). Keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal
di suatu tempat di
bawah satu atap dalam kadaan saling tergantung. Tujuan dari komunikasi terapeutik yaitu
supaya setiap anggota keluarga menjalankan peran dan fungsinya secara mandiri ataupun
bersama dengan anggota keluarga yang lain secara maksimal. Komunikasi kelompok adalah
komunikasi yang berlangsung antara
beberapa orang dalam suatu kelompok kecil masyarakat seperti dalam rapat,
dasar, yang terdiri dari empat elemen yaitu elemen pertama interaksi dalam
komunikasi kelompok merupakan hal yang sangat penting, elemen yang kedua
adalah waktu, elemen yang ketiga adalah ukuran atau jumlah partisipan dalam
masyarakat dan pelaku atau komunikator hendaknya lebih variatif dan inovatif
1. PRA INTERAKSI
a. Mempersiapkan
- Topik : Pertolongan pada klien dengan penyakit maag
- Subtopik : Pertolongan pertama pada klien dengan penyakit maag
- Tujuan jangka panjang :
Setelah melakukan komunikasi terapeutik diharapkan keluarga klien dapat
melakukan pertolongan pertama pada anggota keluarganya yang terkena
penyakit maag.
- Tujuan jangka pendek :
1. Dapat menyebutkan definisi maag dengan benar
2. Dapat menyebutkan penyebab maag dengan benar
3. Dapat menyebutkan 4 cara pencegahan penyakit maag dengan benar
4. Mengetahui cara pencegahan penyakit maag dengan benar
5. Dapat membuat resep pengobatan penyakit maag dengan benar
- Sasaran : Keluarga pasien yang anggota keluarganya menderita
penyakit maag
- Tempat : Ruang Cempaka RSUD dr. Haryoto
- Waktu : 20 menit
2. ORIENTASI
Perawat 1 : Selamat sore pak, perkenalkan saya perawat Arif. saya adalah perawat
yang jaga sore ini dari jam 3 sampai jam 8 malam, apakah bapak
suami dari ibu yang di rawat ini ?
Keluarga klien : Benar, saya suaminya mas.
Perawat 1 : Nama bapak siapa ?
Keluarga Klien : Bapak Khoirul Anam.
Perawat 1 : Bapak suka di panggil, dengan panggilan apa ?
Keluarga Klien : Panggil saja saya pak Anam.
Perawat 1 : Baik pak, oh ya sudah berapa kali istri bapak masuk RS dengan
penyakit seperti ini ?
Keluarga klien : Istri saya ini masuk RS dengan kasus penyakit maag adalah yang
ke-2 kalinya mas.
Perawat 1 : Begini saya ingin mengajak bapak untuk berdiskusi tentang
cara pertolongan pada orang menderita maag. Lama waktunya
kurang lebih 20 menit. Apakah bapak bersedia ?
Keluarga klien : Ya, saya bersedia mas.
Perawat 1 : Apakah bisa kita mulai sekarang ?
Keluarga klien : Ya, silahkan.
3. TAHAP KERJA
Perawat 1 : Bapak tahukah penyakit maag, kalau tahu apakah bapak bisa jelaskan
penyakit maag itu apa ?
Keluarga klien : Setahu saya penyakit maag adalah penyakit pada lambung
yang disebabkan karena telat makan.
Perawat 1 : Bapak benar, tapi ada yang perlu saya tambahkan bahwa
penyakit maag adalah rusaknya lapisan dinding lambung yang
disebabkan oleh sekresi asam lambung yang berlebihan oleh
sesuatu hal dengan gejala yang dapat sembuh sendiri.
Keluarga klien : Oh begitu.
Perawat 1 : Apakah bapak tahu penyebab dari maag?
Keluarga klien : Setahu saya penyebab maag karena telat makan bukan begitu mas ?
Perawat 1 : Ya, pak !
Penyebab maag adalah :
o 1. Waktu makan yang tidak teratur
o 2. Kalau makan tidak dikunyah dengan lembut
o 3. Bekerja terlalu keras dan kurang istirahat
o Pikiran yang terlalu tegang atau stres psikologis
Keluarga klien : Oh, begitu. Lalu bagaimana cara menghindari penyakit maag itu. ?
Perawat 1 o: Biasakan untuk makan secara teratur
a. Bahan-bahannya :
b. Beberapa buah bengkuang dan Seujung sendok teh garam.
b. Proses pembuatannya :
Buah bengkuang dikupas terlebih dahulu kemudian diparut dan
di peras usahakan sampai menghasilkan satu gelas ukuran 240cc-
250 cc, selanjutnya tambahkan garam kemudian aduk sampai rata
c. Dosis : dua kali satu gelas (pagi dan sore) sesudah makan.
Keluarga klien : Oh, begitu cara membuat dan memberikannya.?
Perawat 1 : Benar, bapak sudah mengerti atau ada yang perlu ditanyakan lagi
tentang pengobatan penyakit maag ini ?
Keluarga klien : Saya sudah mengerti dan untuk saat ini tidak ada lagi pertanyaan.
Perawat 1 : Karena bapak sudah mengerti cara pertolongan pada penderita maag
dan tidak ada lagi yang ditanyakan serta saya harus mengerjakan
tugas yang lain, maka diskusi kita akhiri sampai disini.
Keluarga klien : Terima kasih mas, jika lain waktu saya ada masalah yang belum
dimengerti tentang perawatan suami saya apakah boleh kita berdiskusi
lagi ?
Perawat 1 : Oh tentu, saya dengan senang hati akan membantu bapak,
selamat sore pak !. (tersenyum). Baik pak nanti kalau perlu bantuan
bisa cari atau hubungi saya atau perawat lain di ruang perawat.
Ya sudah pak trima kasih saya doakan supaya cepat sembuh istri bapak.
A. Tujuan
sekelompok pasien yang mengalami masalah halusinasi (kelompok pasien yang sudah
mengenal halusinasi dan sudah belajar cara mengontrol halusinasi). Tujuan pertemuan
kemampuan yang saudara miliki. Jika saudara merasa tidak siap maka saudara
perlu membaca kembali, diskusi dengan teman sekelompok atau dengan tutor.
Jika saudara telah siap, maka saudara membuat rencana interaksi. Ada beberapa
hal yang perlu dilakukan pada tahap ini yaitu: evaluasi diri, penetapan perkembangan
Apa yang saya ketahui tentang latar belakang sosial budaya klien?
Bagaimana respons saya selanjutnya jika pasien diam, menolak, marah, atau
inkoheren?
keperawatan / terminasi?
3) Rencana interaksi
Tehnik komunikasi apa yang akan saudara ucapkan, kaitkan dengan tujuan melakukan
interaksi dengan klien. Hal ini berhubungan dengan tahapan interaksi yang akan
dilakukan.
b. Tahap Orientasi :
saudara-saudara pada hari ini ? Seperti janji kita minggulalu, hari ini kita bertemu untuk
c. Tahap Kerja :
yang mau menyampaikan kegiatannya ?” (Kalau tidak ada pasien yang mau
menyampaikan, dibuat bergiliran). Apa cara yang telah saudara gunakan ? Bagaimana
hasilnya ? Bagus..!”
Ali, H. Zaidin (2006). Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Effendy, Nasrul (1997). Dasar-Dasar Keperawata Kesehatan Masyarakat.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Djuarsa, sasa. 1994. Teori Komunikasi. Jakarta : Universitas Terbuka
Purwanto ,Heri. 1994. Komunikasi untuk Perawat. Jakarta : EGC.
http://arippenky.blogspot.com/2015/04/komunikasi-terapeutik-pada-keluarga.html?m=1
https://dokumen.tips/documents/penerapan-komunikasi-terapeutik-pada-kelompok.html
https://angelachichi.wordpress.com/2015/06/19/komunikasi-pada-komunitas/