Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KOMUNIKASI PADA KELUARGA, KELOMPOK


DAN MASYARAKAT
Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunikasi

Dosen Pengampu: Suryana, S. Kep., Ners, M. M

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4

1. DELA HERMA NOVIA


2. DICKI AGUNG N
3. MOHAMAD FATHUR R
4. PUJI LESTARI
5. SITI NURAZIZAH

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat
dan pertolongan sehingga penyusunan makalah ini dapat terselesaikan.
Dalam penulisan makalah ini tentu banyak sekali kekurangan baik dari segi
isi maupun penulisan. Jadi besar harapan penulis atas kritikan dan saran yang
bersifat membangun dari para pembaca sehingga dapat menjadi suatu masukan
untuk kesempurnaan makalah berikutnya.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
khususnya para pembaca. Amin

Sukabumi, 27 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................... i


Daftar Isi ............................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................2
C. Tujuan ..........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi ................................................................................3
B. Komunikasi Pada Keluarga, Kelompok dan Masyarakat ............................4
C. Karakteristik Keluarga, Kelompok dan Masyarakat ....................................6
D. Teknik Komunikasi Pada Keluarga, Kelompok dan Masyarakat ................7
E. Penerapan Strategi Komunikasi Pada Keluarga Kelompok dan
Masyarakat ...................................................................................................9
F. Hambatan Komunikasi Pada Kelurga, Kelompok dan Masyarakat ...........10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .............................................................................................14
B. Saran ........................................................................................................14

Daftar Pustaka .....................................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara
sadar, bertujuan dan kegiatannya di pusatkan untuk kesembuhan pasien
(Purwanto, 1994).
Teknik komunikasi terapeutik merupakan cara untuk membina hubungan
yang terapeutik dimana terjadi penyampaian informasi dan pertukaran perasaan
dan pikiram dengan maksud untuk mempengaruhi orang lain (Stuart &
Sundeen, 1998).
Komunikasi dalam bidang keperawatan merupakan proses untuk
menciptakan hubungan antara tenaga Kesehatan dan pasien untuk mengenal
kebutuhan pasien dan menentukan rencana Tindakan serta Kerjasama dalam
memenuhi kebutuhan tersebut. Oleh karena itu komunikasi terapeutik
memepang peranan penting memecahkan masalah yang dihadapi pada dasarnya
komunikasi terapeutik merupakan komunikasi proporsional yang mengarah
pada tujuan yaitu penyembuhan pasien.
Komunikasi keluarga adalah komunikasi yang terjadi dalam sebuah
keluarga, yang merupakan cara seorang anggota keluarga untuk berinteraksi
dengan anggota lainnya, sekaligus sebagai wadah dalam membentuk dan
mengembangkan nilai-nilai yang dibutuhkan sebagai pegangan hidup. Agar
anak dapat menjalani hidupnya ketika berada dalam lingkungan masyarakat,
apa yang terjadi jika sebuah pola komunikasi keluarga tidak terjadi secara
harmonis tentu akan mempengaruhi perkembangan anak.
Komunikasi merupakan hal terpenting dalam kehidupan. Komunikasi
dibuat untuk menyebarluaskan pesan kepada publik, mempengaruhi khalayak
dan menggambarkan kebudayaan pada masyarakat. Hal ini membuat media
menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat. Untuk
memenuhi kebutuhan berinteraksi yang bersifat antarpribadi, dipenuhi melalui
kegiatan komunikasi interpersonal atau antarpribadi. Sedangkan kebutuhan

1
untuk berkomunikasi secara publik dengan orang banyak, dipenuhi melalui
aktivitas komunikasi massa.
Dengan demikian komunikasi menjadi unsur penting dalam
berlangsungnya kehidupan suatu masyarakat. Selain merupakan kebutuhan,
aktivitas komunikasi sekaligus merupakan unsur pembentuk suatu masyarakat.
Sebab tidak mungkin manusia hidup di suatu lingkungan tanpa berkomunikasi
satu sama lain.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, tujuan makalah ini yaitu untuk mengetahui.
1. Apa pengertian komunikasi?
2. Bagaimanakah komunikasi pada keluarga, kelompok dan masyarakat?
3. Bagaimanakah karakteristik keluarga, kelompok dan masyarakat?
4. Bagaimanakah teknik komunikasi pada keluarga, kelompok dan
masyarakat?
5. Bagaimanakah penerapan strategi komunikasi pada keluarga, kelompok dan
masyarakat?
6. Bagaimanakah hambatan komunikasi ada keluarga, kelompok dan
masyarakat?

C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang, tujuan makalah ini yaitu:
1. Mengetahui pengertian komunikasi
2. Mengetahui komunikasi pada keluarga, kelompok dan masyarakat.
3. Mengetahui karakteristik keluarga, kelompok dan masyarakat
4. Mengetahui teknik komunikasi pada keluarga, kelompok dan masyarakat.
5. Mengetahui penerapan strategi komunikasi pada keluarga, kelompok dan
masyarakat
6. Mengetahui hambatan komunikasi pada keluarga, kelompok dan
masyarakat.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah seni penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari
komunikator atau penyampai berita, untuk mengubah serta membentuk perilaku
komunikan atau penerima berita kepola dan pemahaman yang dikehendaki
bersama.
Ada beberapa pengertian komunikasi yang di kemukakan oleh beberapa
para ahli, yaaitu :
1. Menurut Edward Depari, komunikasi adalah proses penyampaian gagasan,
harapan dan pesan yang disampaikan melalui lambang-lambang tertentu,
mengandung arti, dilakukan oleh penyampai pesan ditujukan kepada
penerima pesan.
2. Menurut James A.F. Stoner, komunikasi adalah proses dimana seorang
berusaha memberikan pengertian dengan cara pemindahan pesan.
3. Menurut John R. Schemerhom, komunikasi adalah proses antara pribadi
dalam mengirim dan menerima simbol-simbol yang berarti bagi
kepentingan mereka.
4. Menurut Dr. Phill Astrid Susanto, komunikasi adalah proses pengoperan
lambang-lambang yang mengandung arti.
5. Menurut Human Relation of Work, Keith Devis, komunikasi adalah proses
lewatnya informasi dan pengertian seseorang ke orang lain.
6. Menurut Oxtord Dictionary (1956), komunikasi adalah pengiriman atau
tukar menukar informasi, ide atau sebagainya.
7. Menurut Drs. Onong Uchjana Effendy, MA, komunikasi mencangkup
ekspresi wajah, sikap dan gerak-gerik suara, kata-kata tertulis, percetakan,
kereta api, telegraf, telepon dan lainnya.

3
B. Komunikasi Terapeutik pada Keluarga, Kelompok dan Masyarakat
1. Pengertian Komunikasi pada Keluarga
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian ide, perasaan dan pikiran
antara dua orang atau lebih sehingga terjadi perubahan sikap dan tingkah
laku bagi semua yang saling berkomunikasi. Keluarga merupakan
kelompok sosial pertama dalam kehidupan manusia dimana ia belajar dan
menyatakan diri sebagai manusia sosial, dalam interaksi dengan
kelompoknya. Pada dasaranya keluarga itu adalah sebuah komunitas dalam
“satu atap“. Kesadaran untuk hidup bersama dalam satu atap sebagai suami
istri dan saling interaksi dan berpotensi punya anak akhirnya membentuk
komunikasi baru yang disebut keluarga. Karenanya keluargapun dapat
diberi batasan sebagai sebuah group yang terbentuk dari perhubungan laki-
laki dan wanita perhubungan mana sedikit banyak bertahan lama untuk
menciptakan dan membesarkan anak-anak.
Pengertian keluarga menurut Noor (1983) adalah suatu unit atau lingkungan
masyarakat yang paling kecil atau merupakan masyarakat yang paling
bawah dari satu lingkungan negara. Posisi keluarga atau rumah tangga ini
sangat sentral seperti diungkapkan oleh Aristoteles (dalam Noor,1983)
bahwa keluarga rumah tangga adalah dasar pembinaan negara. Dari
beberapa keluarga rumah tangga berdirilah suatu kampung kemudian
berdiri suatu kota. Dari beberapa kota berdiri daru propinsi, dan dari
beberapa propinsi berdiridatu negara.
Menurut Rae Sedwig (1985), Komunikasi Keluarga adalah suatu
pengorganisasian yang menggunakan kata-kata, sikap tubuh (mastura),
intonasi suara, tindakan untuk menciptakan harapan image, ungkapan
perasaan serta saling membagi pengertian. Komunikasi dalam keluarga juga
dapat diartikan sebagai kesiapan membicarakan dengan terbuka setiap hal
dalam keluarga baik yang menyenangkan maupun yang tidak
menyenangkan, juga siap menyelesaikan masalah-masalah dalam keluarga
dengan pembicaraan yang dijalani dalam kesabaran dan kejujuran serta
keterbukaan.

4
2. Pengertian Komunikasi Pada Kelompok
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang
berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal
satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok
tersebut (Deddy Mulyana, 2005). Kelompok ini misalnya adalah keluarga,
kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang
tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan. Dalam komunikasi
kelompok, juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Karena itu
kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi
kelompok.
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara
beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil“ seperti dalam rapat,
pertemuan, konperensi dan sebagainya (Anwar Arifin, 1984). Michael
Burgoon (dalam Wiryanto, 2005) mendefinisikan komunikasi kelompok
sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan
tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri,
pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat
karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. Kedua
definisi komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni
adanya komunikasi tatap muka, peserta komunikasi lebih dari dua orang,
dan memiliki susunan rencana kerja tertentu untuk mencapai tujuan
kelompok.
3. Pengertian Komunikasi Pada Masyarakat
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi baik berupa pesan,
ide, maupun gagasan dari suatu pihak kepada pihak yang lain. Komunikasi
dapat dilakukan dengan cara verbal/lisan seperti berbicara secara langsung
denga menggunakan bahasa yang dimengerti oleh kedua pihak, maupun
dengan cara non verbal apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat
dimengerti dengan cara menggunakan bahasa tubuh atau gerak badan
seperti menganggukan kepala, menggelengkan kepala dan menunjukan
ekspresi wajah dengan tersenyum.

5
Komunikasi masyarakat adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan-
pesan di antara dua orang, kelompok kecil masyarakat, atau dalam satu
lingkungan atau lebih dengan tujuan untuk mempengaruhi perilaku dalam
suatu masyarakat.

C. Karakteristik Keluarga, Kelompok dan Masyarakat


Keluarga merupakan satu kesatuan yang ciri-cirinya, yaitu antaranggota
keluarga mempunyai hubungan yang intim dan hangat, face to face, kooperatif,
serta anggota keluarga memperlakukan anggota yang lain sebagai tujuan, bukan
alat untuk mencapai tujuan.
Menurut teori R.M. Iver dan C.H. Page dalam Lestari (2012), karakteristik
dan ciri-ciri suatu lembaga disebut sebagai keluarga sebagai berikut.
1. Hubungan batiniah melalui perkawinan.
2. Lembaga keluarga dibentuk secara disengaja dengan tujuan tertentu.
3. Memiliki garis keturunan sesuai dengan norma yang berlaku.
4. Memiliki fungsi ekonomi dalam rangka mencapai kebutuhannya.
5. Memiliki fungsi reproduksi untuk melanjutkan keturunan dan membesarkan
6. anak.
7. Mempunyai tempat tinggal bersama sebagai tempat berkumpulnya anggota
8. keluarga.
Sementara itu, karakteristik kelompok sebagai berikut:
1. Terdiri atas dua orang atau lebih dalam interaksi sosial baik.
2. Masing-masing anggota mempunyai pengaruh satu sama lain supaya dapat
3. diakui menjadi anggota suatu kelompok.
4. Mempunyai struktur hubungan yang stabil sehingga dapat menjaga anggota
5. kelompok secara bersama dan berfungsi sebagai suatu unit.
6. Anggota kelompok adalah orang yang mempunyai tujuan atau minat yang
sama.
Sementara itu, karakteristik masyarakat sebagai berikut:
1. Manusia yang hidup bersama sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang.

6
2. Bergaul dalam waktu cukup lama. Sebagai akibat hidup bersama itu, timbul
sistemkomunikasi dan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan
antarmanusia.
3. Sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan.
4. Merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama
menimbulkankebudayaan karena mereka merasa dirinya terkait satu dengan
yang lainnya

D. Teknik Komunikasi Pada Keluarga, Kelompok dan Masyarakat


1. Teknik Komunikasi Pada Keluarga
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar komunikasi di dalam
keluarga tercipta secara efektif, yaitu:
a. Respek
Komunikasi harus diawali dengan sikap saling menghargai (respectfull
attitude). Adanya penghargaan biasanya akan menimbulkan kesan
serupa (timbal balik) dari si lawan diskusi. Orangtua akan sukses
berkomunikasi dengan anak bila ia melakukannya dengan penuh respek.
Bila ini dilakukan maka anak pun akan melakukan hal yang sama ketika
berkomunikasi dengan orangtua atau orang di sekitanya.
b. Empati
Empati adalah kemampuan untuk menempatkan diri kita pada situasi
dan kondisi yang dihadapi orang lain. Syarat utama dari sikap empati
adalah kemampuan untuk mendengar dan mengerti orang lain, sebelum
didengar dan dimengerti orang lain. Orangtua yang baik tidak akan
menuntut anaknya untuk mengerti keinginannya, tapi ia akan berusaha
memahami anak atau pasangannya terlebih dulu. Ia akan membuka
dialog dengan mereka, mendengar keluhan dan harapannya.
Mendengarkan di sini tidak hanya melibatkan indra saja, tapi melibatkan
pula mata hati dan perasaan. Cara seperti ini dapat memunculkan rasa
saling percaya dan keterbukaan dalam keluarga.

7
c. Audibel
Audibel berarti “dapat didengarkan“ atau bisa dimengerti dengan baik.
Sebuah pesan harus dapat disampaikan dengan cara atau sikap yang bisa
diterima oleh si penerima pesan. Raut muka yang cerah, bahasa tubuh
yang baik, kata-kata yang sopan, atau cara menunjuk, termasuk ke
dalam komunikasi yang audibel ini.
d. Jelas
Pesan yang disampaikan harus jelas maknanya dan tidak menimbulkan
banyak pemahaman, selain harus terbuka dan transparan. Ketika
berkomunikasi dengan anak, orangtua harus berusaha agar pesan yang
disampaikan bisa jelas maknanya. Salah satu caranya adalah berbicara
sesuai bahasa yang mereka pahami (melihat tingkatan usia).
e. Tepat
Dalam membahas suatu masalah hendaknya proporsi yang diberikan
tepat baik waktunya, tema maupun sasarannya. Waktu yang tepat untuk
membicarakan masalah anak misalnya pada waktu makan malam. Pada
waktu sarapan pagi, karena ketergesaan maka yang dibicarakan
umumnya masalah yang ringan saja.
f. Rendah Hati
Sikap rendah hati dapat diungkapkan melalui perlakuan yang ramah,
saling menghargai, tidak memandang diri sendiri lebih unggul ataupun
lebih tahu, lemah lembut, sopan, dan penuh pengendalian diri. Dengan
sikap rendah hati ini maka laaawaaan diskusi kita memjadi lebih
terbuka, sehingga banyak hal yang dapat diungkapkan dari diskusi
tersebut.
2. Teknik Komunikasi Pada Kelompok dan Masyarakat
a. Brainstorming/curah pendapat
1) Beri kebabasan mengungkapkan ide dan mendiskusikan dalam
kelompok besar.
2) Beri kesempatam pada anggota untuk mengidentifikasi isu dan
mencari solusi.

8
b. Program komunitas
Program komunitas ini yaitu suatu pendekatan individu/kelompok
program yang dilakukan melalui perencanaan sistematis.
c. Demontrasi
Teknik demontrasi ini yaitu memperlihatkan secara langsung Tindakan
yang harus dilakukan.
d. Ceramah
Menyampaikan informasi secara verbal (tatap muka)
1) Pembicara harus berpengalaman, nyaman, punya kemampuan
berbicara, memberikan penekanan pada point yang penting.
2) Kombinasikan dengan media
3) Batasi ucapan dalam mempengaruhi sikap dan opini masyarakat
e. Role play
1) Efektif dalam mempengaruhi sikap dan opini masyarakat.
2) Dapat mengembangkan kemampuan peserta dalam menyelesaikan
masalah dan berpikir kritis
3) Optimalkan partisipasi setiap anggota
4) Kombinasikan dengan metode ceramah & diskusi

E. Penerapan Strategi Komunikasi pada Keluarga, Kelompok dan


Masyarakat
Melakukan komunikasi dalam keluarga/kelompok tidaklah mudah.
Komunikator harus mempunyai cara-cara strategis sebagai upaya agar tujuan
komunikasi tercapai.
Berikut upaya meningkatkan komunikasi dalam keluarga/kelompok.
1. Saling memahami antaranggota kelompok agar dapat diketahui komunikasi
2. seperti apa yang harus ia lakukan demi lancarnya komunikasi tersebut.
3. Pemimpin kelompok dapat mengatur dengan baik setiap anggota kelompok
agar proses komunikasi antaranggota kelompok dapat berkembang dengan
baik.
4. Berkomunikasi yang jelas, sopan, dan sesuai etika yang berlaku agar tidak
terjadi salah paham dan saling menyinggung antara anggota kelompok.

9
5. Saling menghargai anggota kelompok lain.
6. Jangan menyela pembicaraan orang lain.
7. Selalu memperhatikan orang yang mengajak bicara.

F. Hambatan Komunikasi pada Keluarga, Kelompok Masyarakat


1. Hambatan Komunikasi Terapeutik pada Keluarga
Problem komunikasi biasanya merupakan suatu gejala bahwa ada sesuatu
yang tidak beres. Hambatan komunikasi ada yang berasal dari pengirim,
transmisi dan penerima. Berbagai hambatan yang timbul dalam komunikasi,
yaitu:
a. Kebisingan
b. Keadaan psikologis komunikan
c. Kekurangan komunikator atau komunikan
d. Kesalahan penilaian oleh komunikator
e. Keterbatasan pengetahuan komunikator atau komunikan
f. Bahasa
g. Isi pesan berlebihan
h. Bersifat satu arah
i. Faktor teknis
j. Kepentingan atau interes
k. Prasangka
l. Cara penyajian yang verbalistis
2. Hambatan Komunikasi Terapeutik pada Kelompok
Hambatan dari proses komunikasi kelompok bisa ditemukan saat kegiatan
berlangsung, misalnya:
a. Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan
belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh
perasaan atau situasi emosional sehingga mempengaruhi motivasi, yaitu
mendorong seseorang untuk bertindak sesuai dengan keinginan,
kebutuhan dan kepentingan.
b. Hambatan dalam penyandian/symbol. Hal ini dapat terjadi karena
Bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih

10
dari satu, symbol yang digunakan antara si pengirim dan penerima tidak
sama atau Bahasa yang digunakan sulit.
c. Hambatan medua adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan
media komunikasi misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik
sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
d. Hambatan dalam sandi, hambatan terjadi dalam penafsiran sandi oleh si
penerima.
e. Hambatan dari penerima pesan misalnya kurangnya perhatian pada saat
menerima/mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru
dan tidak mencari informasu secara lanjut.
f. Hambatan dalam memberikan umpan balik. Umpan balik yang
diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan
interpretif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya
g. Hambatan Semantik. Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi
kadang- kadang mempunyai arti mendua dan berbeda, tidak jelas atau
berbelit- belit antara pemberi pesan dan penerima dengan kata lain
Bahasa yang dipergunakan berbeda dalam buku marhaeni (2009:63).
h. Hambatan psikologis. Disebut juga hambatan psikologis karena
hambatan-hambatan tersebut merupakan unsur-unsur dari kegiatan
psikis manusia. Hambatan psikologis di buku Effendi (2004:43) dibagi
menjadi 4 yaitu:
1) Perbedaan kepentingan atau interest akan membuat seseorang
selektif dalam menanggapi atau menghayati pesan. Orang hanya
akan memperhatikan perangsang yang ada hubungannya.
2) Prasangka berkaitan dengan persepsi orang tentang seseorang atau
kelompok lain dan sikap serta perilakunya terhadap mereka.
3) Stereotif adalah gambaran atau tanggapan mengenai sifat atau watak
bersifat negative. Seandainya dalam proses komunikasi massa ada
komunikasi yang memiliki stereotif tertentu pada komunikatornya
maka dapat dipastikan pesan apapun tidak dapat diterima oleh
komunikan.

11
4) Motivasi merupakan suatu pengertian yang melingkupi semua
penggerak, alas an-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri
manusia yang menyebabkan manusia berbuat sesuatu.
3. Hambatan Komunikasi Terapeutik pada Masyarakat
Wursanto (2005) meringkas hambatan komunikasi yaitu terdiri beberapa
macam yaitu :
a. Hambatan fisik
Hambatan fisik dalam buku Marhaeni Fajar (2009:63) dapat
mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi,
dan lain-lain, misalnya :
1) Gangguan Kesehatan karena masyarakat menjadi korban kuka berat
maupun ringan akibat tertimpa reruntuhan serta kondisi mereka
yang masih berada ditenda-tenda darurat sehingga keadaan fisik
mereka tidak terjamin.
2) Sehubungan dengan terputusnya jaringan listrik dan
telekomunikasi pasca gempa dibeberapa wilayah yang
menyebabkan komunikasi terganggu.
3) Beberpa gangguan fisik dapat mempengaruhi efektifitas
komunikasi. Hambatam fisik komunikasi mencakup panggilan
telepon, jarak antara individu, dan radio. Hambatan fisik ini
umumnya dapat diatasi.
b. Hambatan yang bersifat teknis
Hambatan yang bersifat teknis adalah hambatan yang disebabkan oleh
berbagai factor, seperti:
1) Kurangnya sarana dan prasarana yang diperlukan dalam proses
komuunikasi.
2) Penguasaan Teknik dan metode komunikasi yang tidak sesuai.
3) Kondisi fisik yang tidak memungkinkan terjadinya proses
komunikasi yang dibagi menjadi kondisi fisik manusia, kondisi fisik
yang berhubungan dengan waktu atau situasi/keadaan dan kondisi
peralatan.

12
c. Hambatan semantic
Hambatan yang disebabkan kesalahan dalam menafsirkan, kesalahan
dalam memberikan pengertian terhadap Bahasa (kata- kata, kalimat,
kode-kode) yang dipergunakan dalam proses komunikasi.
d. Hambatan perilaku
Hambatan perilaku disebut juga hambatan kemanusiaan. Hambatan
yang disebabkan berbagai bentuk sikap atau perilaku baik dari
komunikator maupun komunikan. Hambatan perilaku tampak dalam
berbagai bentuk seperti:
1) Pandangan yang sifatnya apriori
2) Prasangka yang didasarkan pada emosi
3) Suasana otorier
4) Ketidakmauan untuk berubah
5) Sifat yang egosentris

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Komunikasi keluarga adalah komunikasi yang terjadi dalam sebuah
keluarga, yang merupakan cara seorang anggota keluarga untuk berinteraksi
dengan anggota lainnya, sekaligus sebagai wadah dalam membentuk dan
mengembangkan nilai-nilai yang dibutuhkan sebagai pegangan hidup. Tujuan
komunikasi dalam interaksi keluarga ditinjau dari kepentingan orang tua adalah
untuk memberikan informasi, nasihat, mendidik dan menyenangkan anak-anak.
Sedangkan anak berkomunikasi dengan orang tua adalah untuk mendapatkan
saran, nasihat, masukan atau dalam memberikan respon dari pertanyaan orang
tua.
Komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga
orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi,
menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat
mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat.
Melakukan komunikasi dalam keluarga dan kelompok masyarakat
tidaklah mudah. Komunikator harus mempunyai cara-cara strategis sebagai
upaya agar tujuan komunikasi tercapai.

B. Saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan dengan penulisan makalah ini
yaitu:
1. Mahasiswa mampu berkomunikasi dengan keluarga lebih efektif karena
telah mengetahui bagaimana teknik berkomunikasi dengan keluarga
maupun kelompok masyarakat, serta mengetahui hambatan yang akan
ditemui pada saat akan berkomunikasi dengan keluarga dan kelompok
masyarakat.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan komunikasi pada keluarga maupun
kelompok masyarakat

14
DAFTAR PUSTAKA

Damaiyanti, Mukhripah. 2010. Komunikasi Terapeutik dalam Praktik


Keperawatan. Bandung: PT Refika Aditama. Diakses pada Jum’at, 27
Oktober 2023.
Muwarni,anita.(2009). Komunikasi terapeutik panduan bagi keperawatan.
Fitramaya: Yogyakarta. Diakses pada Jum’at, 27 Oktober 2023.
Curtis, Dan B., Floyd, James J., Winsor, Jerry L., 2005, Komunikasi Bisnis dan
Profesional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Diakses pada Jum’at, 27
Oktober 2023.
Mulyana, Deddy, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Diakses pada Jum’at, 27 Oktober 2023.
Littlejohn, 1999, Theories of Human Communication, Belmont, California:
Wadsworth Publishing Company. Diakses pada Jum’at, 27 Oktober 2023.
Wiryanto, 2005, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Gramedia Widiasarana
Indonesia. Diakses pada Jum’at, 27 Oktober 2023.
Notoatmodjo, 2005, Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, Jakarta, Rineka Cipta.
Diakses pada Jum’at, 27 Oktober 2023.
Fisher, Augrey, 1986, Theories of Communication (Terjemahan Soejono Trimo),
Bandung, Remaja Karya. Diakses pada Jum’at, 27 Oktober 2023.

15

Anda mungkin juga menyukai