Anda di halaman 1dari 28

PRAKTIK KOMNIKASI KEPERAWATAN

“STRATEGI KOMUNIKASI PADA DEWASA”

Fasilitator : Ns. Ice Yulia Wardani, S.Kp.,


M.Kep., Sp.Kep.J
Kelompok 1 :
ARIEF MUNANDAR RUSMAN
CITRA ANISA SYAHRIEL
KHANSA HAERUNNISA
NURUL MAWADDAH
YULI WIDIARTI
TAHAP
PERKEMBANGAN USIA
DEWASA
Pertumbuhan perubahan kuantitatif fisik manusia yang dapat dicermati secara jelas dan dapat diukur dengan
satuan.
Perkembangan perubahan kualitatif dan kuantitatif perubahan-perubahan psikofisik hasil dari proses
pematangan fungsi-fungsi yang meliputi aspek :
• fisik
• intelektual,
• sosial,moral
• Bahasa,emosi
• dan perasaan,minat,motivasi,sikap,kepribadian,bakat,dan kreatifitas
TEORI PERKEMBANGAN PADA USIA DEWASA
1. Model perkembangan Ego Erikson (1982)
 Model ini secara khusus membahas tahap
perkembangan di masa dewasa akhir (Usia lebih
dari 60 tahun)
 Mengidentifikasi integritas ego vs keputusasaan
ego sebagai kekuatan ego yang terkait dengan
tahap akhir kehidupan
 Dikenal dengan “Teori Perkembangan
2. Model Kebutuhan Dasar Abraham Maslow (1954)
psikososial”
 Hirarki kebutuhan dasar maslow membantu
memprioritaskan tindakan yang dimulai dengan
kebutuhan dasar sebagai kelangsungan hidup
 Integritas fisologis diikuti keselamatan dan
keamanan muncul sebagai masalah kritis yang
paling mendasar dan ditujukan terlebih dahulu.
 aktualisasi diri paling sering terjadi pada orang
dewasa paruh baya dan lebih tua(Moody,2010)
TIGA TAHAPAN PERKEMBANGAN PADA USIA DEWASA
1. DEWASA MUDA (AWAL)
 Usia antara 18 – 29 tahun (Edellman dan Mandle,2010)
 “Generasi millenium”

 Perubahan Fisik
perubahan fisik lengkap saat mencapai usia 20 tahun.Kecuali pada wanita
kemungkinan hamil dan menyusui
 Perubahan Kognitif
Berpikir kritis
Pengalaman Pendidikan formal dan informal
Kesempatan kerja
Pemecahan masalah
Keterampilan motoririk
Memiliki bakat dan karakteristik tertentu
 Perubahan psikososial
Faktor etnis dan gender memiliki pengaruh sosial dan psikologis
Krisis paruh baya
 Gaya hidup. Stress berkepanjangan dan perubahan gaya hidup meningkatkan
kemampuan adaptasi tubuh
 Seksualitas. Kematangan emosi untuk melengkapi kemampuan fisik dalam
mengembangkan hubungan seksualitas. Hubungan akan menjadi dangkal dan
stereotip jika gagal dalam pengembangan diri
 Karir. Pekerjaan yang sukses akan menjamin keamanan
ekonomi,persahabatan,rekan kerja,dukungna social
 Siklus kesuburan. Menikah,hamil,melahirkan merupakan tahap usia ini
sehingga banyak stressor yang dialami. Bagi yang masih melajang atau belum
menikah akan menjadi tekanan sosial
 Peran menjadi Orangtua.Tekanan sosial untuk memiliki anak.
 Kesehatan emosi
 Riwatyat keluarga.Akibat riwayat penyakit keluarga mendorong tahap usia
dewasa muda berkembang menjadi usia pertengahan atau lebih tua
 Kekerasan,cedera,kematian.
3. Dewasa tua (akhir)
Usia 65 tahun keatas
“Disebut juga usia setengah Baya”

Perubahan Fisik.
Perubahan Kognitif
Adaptasi terhadap perubahan Disorientasi

1 3
hampir semua system Delirium
tubuh.Muncul berbagai Dementia
Depresi
penyakit karena factor
fisiologis dan patologis

Perubahan Psikososial

2 4
Perubahan Fungsional Perubahan psikososial pada usia ini
melibatkan transisi hidup dan kehilangan
Kemampuan memenuhi ADLs  Seksualitas.
dan berinteraksi dengan Kehangatan,sentuhan,sikap
lingkungan terbuka,kasih sayang
2.Dewasa tengah
Usia 30-65 tahun

 Perubahan fisik
Usia 40-65 perubahan fisik yang paling mencolokadalah uban
rambut,keriput,lipatan pinggang,penurunan pendengaran,ketajaman
visual.
Menopause pada wanita
Klimanterium pada laki –laki
 Perubahan kognitif
Pendidikan baru untuk keterampilan baru
Hubungan komunikasi kepada anak,cucu,atau orangtua yang
lanjut usia
 Perubahan Psikososial
Perpisahan perkawinan atau kematian orang terdekat.anak-
anak meninggalkan rumah
Stress karena status single,perubahan perkawinan,transisi keluarga
Depresi ditempat kerja atau karena hubungan keluarga
 Isolasi Sosial.Orang Dewasa tua mengalami
keterasingan social.Bisa diakibatkan
kurangnya akses transfortasi yang
mengakibatkan gangguan mobilitas,fungsi
sensorik terganggu,perubahan kognitif

 Pensiun.

 Perumahan dan lingkungan.Ada yang


lebih memilih tetap tinggal di rumah
sendiri dan ada yang memilih
mengikuti anggota keluarga

 Kematian
SIKAP DAN TEKNIK
KOMUNIKASI PADA
DEWASA
Sikap sebagai kehadiran perawat dalam berkomunikasi agar
terapeutik, klien mempunyai peran yang penting untuk
tercapainya tujuan komunikasi atau interaksi.
Sikap (kehadiran) yang harus ditunjukkan perawat dalam
berkomunikasi terapeutik ada dua, yaitu sikap (kehadiran)
secara fisik dan secara psikologis. Dalam kehadiran secara
psikologis, ada dua dimensi, yaitu dimensi respons dan dimensi
tindakan (Stuart dan Laraian, 1998).
• a. Berhadapan
• b. Mempertahankan
• c. Kontak mata
Fisik • d. Mempertahankan
sikap terbuka
• e. Tetap rileks
• f. Berjabat tangan
Sikap 1. Sikap dalam
berkomunikasi Dimensi Respons
- Ikhlas
- Menghargai
- Empati
- Konkret
Psikologis 2. Sikap dalam Dimensi
Tindakan
- Konfrontasi
- Kesegeraan
- Keterbukaan perawat
- Katarsis emosional
- Bermain peran
Suasana Komunikasi
Hormat menghormati

Saling menghargai

Saling percaya

Saling terbuka
Hormat Menghormati
Orang dewasa akan mampu
berkomunikasi dengan baik apabila
pendapat pribadinya dihormati, ia lebih
senang kalau ia boleh turut berfikir dan
mengemukakan firkirannya.
Saling Menghargai
Segala pendapat, perasaan, pikiran, gagasan,
sistem nilai yang dianut perlu dihargai.
Meremehkan dan menyampingkan harga diri
mereka akan dapat menjadi kendala dalam
jalannya komunikasi.
Saling Percaya
Saling mempercayai bahwa apa yang disampaikan
itu benar adanya akand apat membawa hasil yang
diharapkan. Jangan melakukan penyangkalan
pada apa yang dikomunikasikan oleh orang
dewasa, karena mereka akan tidak percaya dan
mengakibatkan tujuan komunikasi tidak tercapai.
Saling Terbuka
Keterbukaan dalam komunikasi sangat
diperlukan bagi orang dewasa. Maksud
terbuka adalah terbuka untuk mengungkapkan
diri dan terbuka untuk mendengarkan orang
lain. Hanya dalam suasana keterbukaan segala
alternatif dapat tergali.
Teknik-Teknik Komunikasi pada Orang Dewasa

1. Penyampaian pesan langsung tanpa perantara


2. Saling mempengaruhi dan dipengaruhi
3. Melakukan komunikasi secara timbal balik secara
langsung
4. Komunikasi secara berkesinambungan, tidak statis
dan bersifat dinamis
HAMBATAN KOMUNIKASI
PADA DEWASA DAN UPAYA
MENGATASINYA
Faktor – faktor yang
menghambat komunikasi
FAKTOR YANG BERSIFAT TEKNIS

FAKTOR YANG SIFATNYA


PERILAKU

FAKTOR YANG BERSIFAT


SITUASIONAL 20
Kemampuan pemahaman yang berbeda
Pengamatan / penafsiran yang berbeda karena pengalaman
masa lalu
Komunikasi satu arah
Kepentingan yang berbeda
Faktor-faktor yang Memberikan jaminan yang tidak mungkin
Menghambat Memberitahu apa yang harus dilakukan kepada penderita
Komunikasi Pada Membeikan hal-hal bersifat pribadi
Dewasa Menuntut bukti, tantangan serta penjelasan dari pasien
menganai tindakannya
Memberikan kritik mengenai perasaan penderita
Menghentikan / mengalihkan topik pembicaraan
Terlalu banyak berbicara yang seharusnya mendengarkan \
21
Memperlihatkan sifat jemu, pesimis
UPAYA MENANGANI HAMBATAN
Mengecek arti atau maksud yang
disampaikan
Meminta penjelasan lebih lanjut
Mengecek umpan balik atau hasil
Mengulangi pesan yang disampaikan
memperkuat dengan bahasa isyarat
Mengakrabkan anar pengirim dan
penerima
Membuat pesen secara singkat, jelas
dan tepat
Mengulangi informasi/pesen yang
meluas
Menggunakan orientasi penerima 22
Model Komunikasi Pada
Klien Dewasa
Menurut Sarfika, (2018) untuk dapat berkomunikasi secara
efektif dengan klien dewasa dapat diterapkan beberapa model
konsep komunikasi sebagai berikut:
1. Model Shanon & Weaver
2. Model Komunikasi Leary
3. Model Interaksi King Model
4. Model Komunikasi Kesehatan
Hal Yang Harus Diperhatikan Saat
Berkomunkasi dengan Klien Dewasa
Berikut ini teknik komunikasi yang secara khusus harus perawat terapkan
saat berkomunikasi dengan orang dewasa menurut (Potter, A, Perry, G,
Stockert, A, Hall, M, & Ostendorf, R, 2017):
● Penyampaian pesan langsung kepada penerima tanpa perantara.
● Saling memengaruhi dan dipengaruhi, maksudnya komunikasi antara
perawat dan pasien dewasa harus ada keseimbangan dan tidak boleh ada
yang mendominasi.
● Melakukan komunikasi secara timbal balik secara langsung,
● Komunikasi secara berkesinambungan, tidak statis dan bersifat dinamis
Menurut Potter, A et al., (2017) hal yang perlu
diperhatikan saat berinteraksi pada orang
dewasa yaitu:
Jelas dan ringkas
Perbendaharaan kata
Selaan dan kesempatan
berbicara
Waktu dan relevansi
Humor
Unsur Yang Diperlukan Dalam
Berkomunikasi dengan Klien Dewasa
Menurut Kraszewski & McEwen, (2010) unsur yang
diperlukan dalam melakukan komunikasi dengan
klien dewasa antara lain:
1. Empati dan Simpati
2. Berurusan dengan masalah yang sensitive
3. Penyampaian berita buruk
4. Advokasi
5. Memberikan kenyamanan dan kepastian
REFERENSI:

 Potter,P.A and Perry,A,G.(2013).Fundamental Of Nursing.8th Edition.Mosby:Elsevier.


 Arnold,E.C & Boggs,K.U.(2016).Interpersonal Relationship:Professional Communication Skills
For Nurses.7th Edition.Elsevier:Missouri.
 Jahja,Yudrik.(2015).Psikologi Perkembangan.Edisi 4.Jakarta:Prenamedia Group.
 Anjaswarni, T. (2016). Komunikasi Dalam Keperawatan (1st ed.; E. Yuliastuti, ed.). Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
 Kraszewski, S., & McEwen, A. (2010). Communication Skills For Adult Nurses (1st ed.). Bershire:
Open University Press.
 Potter, A, P., Perry, G, A., Stockert, A, P., Hall, M, A., & Ostendorf, R, W. (2017). Fundamentals of
Nursing. In Key to Success Staff Nurses Recruitment Exam (9th ed.).
https://doi.org/10.5005/jp/books/12954_32
 Sarfika, et al. (2018). Komunikasi Terapeutik Dalam Keperawatan. In Andalas University Press
(1st ed.). andala universty press.
 Depkes RI (2009). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Departemen Republik Indonesia.
 Kozier et al. 2011. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep Proses dan Praktik. Jakarta :
Kedokteran EGC.
THANK
YOU!

Anda mungkin juga menyukai