Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN TUGAS KELOMPOK

MATA KULIAH : SAINS DALAM KEPERAWATAN

ANALISIS TEORI MYRA ESTRIN LEVINE


“The Conservation Model”

Oleh Kelompok 2:

1. AFFRIDA NURLILY C.W 226170101111004


2. RIZQI NUR AINI 226170100111005
3. AMILIA CANDRASARI 226170101111011

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


DEPARTEMENT KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas tuntunan
dan penyertaanNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, guna memenuhi
tugas Kelompok untuk Mata Kuliah Sains dalam Keperawatan dengan judul makalah
“Analisis Teori Myra Estrin Levine “The Conservation Model”.
Terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam proses penyusunan makalah ini dari awal hingga selesai. Penulis juga menyadari
bahwa makalah ini belum sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman. Maka dari itu penulis mengharapkan segala bentuk saran, masukan dan
kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhir kata penulis berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan pendidikan dan ilmu
pengetahuan.

Penulis

Kelompok 2
ANALISIS TEORI

No Tahapan
Elemen yang Dianalisis
. Analisis Teori
Negara asal
1. Asal mula
pengembangan Myra Levine berasal dari negara Amerika Serikat
teori:
Profesi theorist (spesialisasi/keahlian)

Keperawatan

Domain utama yang diminati


Domain dari model konservasi Levine yakni untuk meningkatkan
kesejahteraan fisik dan emosional seseorang dengan menangani
empat zona konservasi yang dia tetapkan. Kenservi adalah sistem
kompleks yang terus berfungsi meski menghadapi tantangan yang
menakutkan. Selain itu, konservasi juga dapat diartikan sebagai
individu yang dapat terlibat dan beradaptasi untuk melestarikan
keunikannya (Perry & Potter, 2010).
1) Integritas

Levine menyatakan bahwa "interaksi konstan organisme individu


dengan lingkungannya adalah sistem 'terbuka dan cair', dan
keadaan kesehatan, keutuhan, ada ketika interaksi konstan atau
penyesuaian dengan lingkungan memfasilitasi atau menjamin
integritas dalam semua dimensi memungkinkan kehidupan. "
2) Adaptasi

Adaptasi merupakan proses yang dilalui individu untuk


mempertahankan keutuhan individu dalam lingkungan baru yang
dihadapinya baik secara eksternal maupun internal sedangkan hasil
adaptasi disebut konservasi. Secara umum adaptasi dapat dianggap
baik dan berhasil oleh individu, namun ada juga yang terkadang
gagal (Perry, 2010).
3) Lingkungan

Menurut pandangan Levine, setiap individu memiliki kehidupannya


masing-masing, baik di lingkungan internal maupun eksternal
4) Reaksi organisme

Sesuatu yang dilakukan individu untuk beradaptasi dengan


lingkungannya, yang terdiri dari fight or flight, respon inflamasi,
respon stres, dan kesadaran perseptual (Perry, 2010).
a. Fight-flight nyata atau tidak nyata, merupakan respon rasa
takut yang terjadi melalui reaksi menyerang atau menghindari
serangan dan terjadi secara tiba-tiba
b. Respon inflamasi (peradangan) adalah bentuk pertahanan
diri untuk melindungi diri dari lingkungan yang dapat merusak atau
menimbulkan kerugian
c. Respon stress menyebabkan respon defensif berupa
perubahan non spesifik pada individu, perubahan struktur dan
kehilangan energi selama proses adaptasi.
d. Kesadaran perseptual adalah kesadaran perseptual karena
tanggapan indrawi, informasi dan pengalaman yang disampaikan
oleh individu akan diterima secara utuh jika bermanfaat, pertukaran
energi akan terus terjadi baik dari individu ke lingkungan maupun
dari lingkungan bagi individu.
Proses Pengembangan
Myra Levine telah merumuskan teori keperawatan pada tahun
1966, namun baru dipublikasikan sekitar 7 tahun kemudian pada
tahun 1973. Teorinya menjelaskan bahwa klien adalah makhluk
hidup yang mengalami integrasi dan berinteraksi satu sama lain
serta dapat beradaptasi dengan lingkungannya. pernyataan
pertama berjudul “Empat Prinsip Keperawatan”.
Konsep-konsep yang dikembangkan
2. Makna teori:

Dalam model konservasi terdapat 4 konsep utama, antara lain


manusia, lingkungan, keperawatan dan kesehatan, dalam konsep
model Levine telah dibahas bahwa manusia dan lingkungan sudah
cukup lama menyatu atau terlibat.

1) Manusia yakni makhluk utuh yang terus-menerus berusaha


untuk meningkatkan integritas atau keutuhan mereka dan yang
"hidup, berpikir, melihat ke depan, dan menyadari masa lalu".
Syarat seseorang yang hidup adalah integritas (integrity) “individu
hanya bermaksud dalam kerangka kehidupan sosial”. Selain itu,
manusia memiliki rasa percaya, solidaritas dan persatuan, ideologi
dan keutuhan sistem membuat orang juga disebut individu yang
unik
2) Lingkungan
Integritas individu dapat dilengkapi dengan lingkungan. Lingkungan
terbagi menjadi 2 diantaranya :
 Lingkungan internal
Lingkungan internal adalah integrasi fungsi tubuh yang mirip
dengan homeostasis dalam kaitannya dengan homeostasis dan
merupakan bentuk energi yang menyesuaikan diri dengan
tantangan dari lingkungan eksternal (Hidayat, 2011). .
 lingkungan eksternal
Lingkungan kognitif, operasional, dan konseptual adalah bagian dari
lingkungan eksternal. Lingkungan perseptual adalah lingkungan luar
yang berhubungan dengan alat indera manusia. Salah satu bagian
dari lingkungan eksternal adalah lingkungan aktif, yang melibatkan
jaringan hidup meskipun individu tidak dapat mendaftarkan satu
elemen pun dan juga semua bentuk radiasi, mikroorganisme dan
infeksi polutan, yang disebabkan oleh individu tanpa indra. lembaga
yang dapat mereka gunakan. Selain itu, ada lingkungan konseptual
yang meliputi bahasa, simbol, ide, serta konsep dan penemuan.
kemampuan berpikir dan mengalami emosi, sistem nilai, pertukaran
bahasa, keyakinan agama, tradisi nasional dan budaya, serta
psikologi pribadi yang diambil dari pengalaman hidup
3) Kesehatan
Pola perubahan adaptif mencakup kesehatan dan penyakit
seseorang. Satu unit dan satu unit dan "adalah transformasi dari
keseluruhan dan sukses" dipahami sebagai kesehatan laten.
4) Keperawatan
Keperawatan berkaitan dengan interaksi manusia. Mempromosikan
kemampuan untuk mengatasi dan mempertahankan integritas
(kesehatan) adalah salah satu tujuan keperawatan.

Hubungan antar konsep

Seperti dijelaskan sebelumnya, bagaimana manusia dan lingkungan


menjadi kesatuan dari waktu ke waktu adalah pembahasan model
konservasi Levine. Adanya masalah dalam ruang dan waktu yang
menyebabkan terjadinya tingkatan molekuler, fisiologis, emosional,
psikologis dan sosial yang berbeda sebagai akibat dari konservasi
sebagai respons adaptif yang spesifik. Tiga faktor memperkuat
pandangan ini, antara lain kesejarahan, kekhususan, dan
redundansi (Risnah & Muhammad, 2021)

Asumsi-asumsi yang mendasari teori

Ada asumsi yang dibuat oleh teori.


1. Perawat menciptakan lingkungan di mana penyembuhan
dapat terjadi.
2. Seorang manusia lebih dari jumlah bagian-bagiannya.
3. Manusia merespons dengan cara yang dapat diprediksi.
4. Manusia adalah unik dalam tanggapan mereka.
5. Manusia mengetahui dan menilai objek, kondisi, dan situasi.
6. Manusia merasakan, merenungkan, menalar, dan
memahami.
7. Tindakan manusia ditentukan sendiri, bahkan ketika
emosional.
8. Manusia mampu memperpanjang refleksi melalui strategi
mengajuka pertanyaan

Skema teori

(terlampir)

Individu atau kelompok yang terlibat


Model Levine lebih berpusat pada pasien (individu) yang dilihat
sebagai suatu kesatuan yang utuh dan perawat memiliki tanggung
jawab untuk menjaga integritas seseorang (human integrity).
Pengkajian difokuskan pada klien, keluarga, anggota lain atau
lingkungan sekitar dengan tujuan untuk menemukan solusi masalah
kesehatan klien. Dengan memperhatikan lingkungan eksternal,
akan membantu klien untuk bersiap-siap. Levine berpendapat
bahwa jika ada anggota keluarga klien yang ingin membuat
kesepakatan, keluarga tersebut harus menjadi sasaran peninjauan.
Untuk evaluasi menyeluruh, empat prinsip teori Leviene harus
memandu penilaian perawat. Peran perawat diperlukan untuk
dapat menyediakan kebutuhan keluarga, kehidupan beragama dan
interpersonal untuk menjaga integritas sosial juga harus
diperhitungkan (Parker, 2010).

Khalayak sasaran
Individu (klien), lingkungan dan keluarga
Konteks Klinis
Ada beberapa proses keperawatan yang diadopsi oleh Levine
dengan menggunakan pemikiran kritis (Tomey Aligood, 2009).
1) Pengkajian
Penggunaan prinsip konservasi dapat digunakan untuk
mengumpulkan data tantangan melalui observasi dan wawancara.
Perawat melakukan observasi dengan mengobservasi penyakit
dengan mengkaji respon tubuh, menganalisis rekam medis,
mengevaluasi hasil diagnosa, dan berinteraksi dengan pasien
tentang integritasnya. Hal tersebut dilakukan melalui prinsip
konservasi keperawatan dengan melakukan pengkajian terhadap
lingkungan eksternal dan internal pasien (Perry & Potter, 2010)
Berikut adalah beberapa faktor pemicu yang dapat dinilai oleh
perawat:
a. Harus ada keseimbangan dalam pasokan energi
b. sistem pertahanan tubuh
c. harga diri
d. Menyeimbangkan pasokan dan permintaan energi
e. Sistem pertahanan tubuh
f. Harga diri
g. Kesediaan seseorang untuk berpartisipasi dalam sistem sosial
2) Diagnosa
Fakta provokatif kerap dimanfaatkan dalam proses pengambilan
keputusan, dimana fakta ini menunjukkan kondisi yang dapat
terjadi pada pasien. Selanjutnya, keputusan akan dibuat berkaitan
dengan intervensi apa yang akan dilakukan pada klien.
Tropihicognosis adalah istilah lain dalam pengambilan keputusan ini
3) Hipotesis
Melalui keputusan keperawatan, perawat akan mengkonfirmasi
masalah yang muncul pada pasien, kemudian menjelaskan asumsi
tentang masalah tersebut dan menawarkan solusi. Hal ini menjadi
salah satu rencana keperawatan
4) Umpan balik
Dengan menguji hipotesis, perawat akan menerima instruksi atau
panduan dalam memberikan perawatan. pedoman konservasi
digunakan untuk memandu intervensi keperawatan yag telah
dibuat. Prinsip konservasi diaplikasikan dalam pemberian
intervensi. Pendekatan ini mengharuskan perawat untuk dapat
mempertahankan integritas dan mendorong adaptasi klien
5) Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan dimana
melibatkan aktivitas observasi respon individu terhadap intervensi
yang telah dilakukan. Tujuan dari evaluasi yakni untuk melakukan
peninjauan atau refleksi terhadap repon klien berkaitan dengan
efektivitas hipotesis (Perry & Potter, 2010)

3. Kecukupan Deduktif atau Induktif


logika: Levine menggunakan logika deduktif. Dalam mengembangkan
modelnya, Levine memadukan teori dan konsep dari humaniora
dan ilmu keperawatan, fisiologi, psikologi, dan sosiologi. Ia
menggunakan informasi untuk menganalisis situasi praktik
keperawatan dan menjelaskan keterampilan dan aktivitas
keperawatan.

Hipotesis yang ditawarkan


Perencanaan dalam konsep Levine disebut dengan “hipotesis”. Inti
dari Teori Levine adalah “Saat ini intervensi keperawatan oleh
seorang perawat dapat mempengaruhi adaptasi seseorang dan
meningkatkan kondisi kesejahteraan sosial, ketika perawat mampu
berperan sebagai terapis (Fawcett, 2013).
Salah satu hipotesis berdasarkan teori konservasi yang sangat
aplikatif adalah manajemen pengendalian infeksi pada integritas
jaringan yang rusak sehingga perawatan luka diberikan dengan
prinsip aseptik dan irigasi tekanan tinggi.

Ada tidaknya kesalahan logika

Karya Levine adalah logis. Satu pemikiran atau ide mengalir dari
yang sebelumnya dan ke yang berikutnya. Tidak ada kesalahan
logika

4. Derajat untuk Luas atau sempitnya focus teori


Fokus utama konservasi adalah menjaga keutuhan individu.
digeneralisasi:
Meskipun intervensi keperawatan dapat menangani satu prinsip
konservasi tertentu, perawat juga harus mengenali pengaruh
prinsip konservasi lainnya (Levine, 1990).
Konservasi berfokus pada pencapaian keseimbangan pasokan dan
permintaan energi dalam realitas biologis yang unik bagi individu.
Asuhan keperawatan didasarkan pada pengetahuan ilmiah dan
keterampilan keperawatan.

Kemampuan teori untuk diterapkan pada konteks klinis yang lain

Prinsip konservasi sebagai kerangka kerja tidak terbatas pada


asuhan keperawatan di rumah sakit tetapi dapat digeneralisasikan
dan digunakan di setiap lingkungan, rumah sakit, atau komunitas
(Levine, 1990, 1991).

Keluasan kandungan teori

Model Konservasi Levine adalah panduan umum sistem dan


pernyataan dan menggunakan konsep luas dalam bentuk logis dan
terorganisir yang dapat digunakan dalam pengaturan yang berbeda
(Schaefer, 2006, p.233).

5. Kesederhanaan Kejelasan Bahasa yang digunakan


dalam
Tulisan yang disampaikan oleh Levine menggunakan bahasa yang
pemaparan
mudah dipahami pada umumnya.
teori:
Keringkasan dan kesederhanaan

Pemaparan teori Levine termasuk ringkas dan sederhana. Pembaca


dan peneliti selanjutnya dapat memahami teori Levine dengan
mudah.

6. Kemampuan Data empiris untuk mendukung teori


teori untuk Victoria (2019) “Sickle Cell Pain Management in the Emergency
diuji Departement: A Two phase Qualiti Improvement Project”
Episode nyeri akut merupakan satu alasan terbesar pada situasi di
emergency deparement (ED) atau rawat inap pada orang dewasa
dengan penyakit sel sabit (SCD) (Ballas, 1995; Khattab, Perkasa, Dils,
& Raza, 2016; Platt, ECkman, Beasley & Miller 2014; Yale, Nagib, &
Guthrie, 2012). Namun manajemen nyeri sel sabit yang dilakukan
tidak memadai dan optimal, hal disebakan karena kegagalan dari
penerapan pedoman manajemen nyeri yang tersedia. Sebagaian
besar system perawatan kesehatan mengandalkan metode
tradisonal dalam penilaian nyeri tetapi manajemen tersebut tidak
efektif dan tidak dapat diadalakan dalam menangani nyeri (Jacob &
Mueller, 2018). Sehingga pasien dengan SCD dapat dikatakan
pasien dengan kebutuhan obat tinggi, yang menimbulkan
kesenjangan dalam akses terhadap kualitas perawatan kesehatan
termasuk manajemen nyeri dalam hal tepat waktu dan perawatan
memadai. Penyakit sel sabit adalah suatu kondisi genetic yang
paling umum diseluruh dunia yaitu sekitar 100.000 orang.
Metode:
Penelitian ini menggunakan desain retrospektif untuk data
abstraksi dalam menilai nyeri SCD pada manajemen praktek
keperawatan, dengan pre-test dan post-test pra-eksperimental
desain digunakan untuk menilai perbedaan dalam pengetahuan,
sikap dan pola latihan perawat yang dilaporkan setelah pendidikan
berkelanjutan.

Hasil:
Terdapat 8 pasien (18,6%) menerima dosis analgesic dalam waktu
30 menit setelah registrasi, 7 pasien (16,2%) menerima
pengobatan 45 mnit setelah registrasi dan 8 pasien (18,6%)
lainnya mendapat pelayanan 60 menit setelah registrasi. Hal ini
mempengaruhi proses pengobatan yang disebakan dari
keterlambatan waktu tanggap tenaga kesehatan terhadap
kunjungan pasien di instalasi gawat darurat.
Dalam mengembangkan teorinya Levine menggunakan dasar
pemikiran yaitu perjalanan penyakit dan pandangan individu
terhadap perubahan penyakit. Teori-teori yang dipakai sebagai
sumber teori Levine adalah:
- Teori Beland (1971); theory of spesifik causation and multiple
factors,
- Gibson’s (1966), definition of perceptual system,
- Erikson’s (1964); different between total and whole
- Selye’s (1956); stress theory
- Bate’s (1967); model of external environment
- Rogess (1970), dan nigtinggale

Validitas muka dan isi

Berdasarkan aplikasi Grand teori dari Myra E. Levine: The


Conservation Model, yang oleh Odesina, (2019) dikembangakan
menjadi teori sickle cell pain management menekankan pada
pembatasan penggunaan energy berlebihan, meningkatkan
cadangan enery tubuh dan menjaga keseimbangan kondisi pasien
SCD yaitu dengan cara menurunkan intensitas nyeri akut atau
kronis, penyebab terjadinya vaskularisasi vaskuler dan agregasi
trombosit yang berdampak pada kurangnya vaskularisasi dan suplay
oksigen ke jarigan tubuh sehingga tubuh menjadi lemas dan lemah.
Apliksi teori Levine konservasi model ini dimaksudkan untuk
menurunkan kebutuhan konsumsi oksigen yang berlebihan dan
meningkatkan vasodilatasi vaskuler sehingga peredaran darah
menjadi lancar dan nyeri berkurang yang dapat meningkatkan
angka keberhasilan pengobatan serta kelangsungan hidup pasien
dengan penyakit sel sabit di emergency department.

Intervensi dan atau peralatan untuk digunakan dengan teori

Adapun intervensi keperawatan yang disusun berdasarkan prinsip


konservasi yang dikembangakan oleh Levine adalah

(1) Konservasi energy atau keseimbangan energy, sehingga pasien


dapat mengeluarkan sedikit energy untuk menghindari kelelahan.
Perawat dapat memberikan edukasi pada pasien untuk istirahat
yang cukup, dukungan serta bantuan untuk pasien melalui
kebutuhan nutrisi yang terpenuhi dalam
meningkatkan metabolisme.

(2) Konservasi struktural integritas dengan menjaga


integritas kulit, mencegah kerusakan fisik dan mengedukasi
penyembuhan untuk mengembalikan integritas kulit. Perawat
dapat memberikan intervensi perawatan kulit dan luka yang tepat,
oksigen tambahan jika diperlukan, menjamin posisi pasien yang
nyaman, serta pemenuhan kebutuhan akan gizi, sebagai suplemen
tubuh, karena pasien dengan SCD rentan terhadap borok pada
kaki. (3) Konservasi integritas pribadi mempertahankan
kemampuan individu yang berkiatan dengan kesadaran diri,
perawatan diri, rasa hormat, tekad dan pengakuan. Perawat
menilai keluhan yang disampaikan pasien saat terjadi nyeri, dan
menggabungkan manajemen nyeri dirumah untuk rencana
perawatan, dengan tujuan menghilangkan stigma terkait dengan
penggunaan opioid, serta pengembangan rencana perawatan.

(4) Konservasi sosial integritas, dengan mempertahankan


keberadaan masyarakat individu dan milik keluarga, kelompok
agama, politik, serta etnis atau bangsa. Perawat memberikan
dukungan sosial, yang diterapkan berdasarkan kegiatan organisasi
pasien, maupun menjadi fasilitator dalam pengambilan keputusan
saat yang tepat, dengan mempertimbangkan, rasa hormat, dan
mengakui perbedaan budaya dan praktek-praktek spiritual yang
dapat mempengaruhi pasien pilihan pengobatan.
7. Manfaat teori Kontribusi terhadap pengetahuan keperawatan
untuk
Salah satu model konseptual teori keperawatan yang dapat
diterapkan
diterapkan di instalasi gawat darurat dalam menunjang pelayanan
dalam
asuhan keperawatan berkualitas adalah Teori the Conservation
keperawatan
Model yang dikembangkan oleh Myra E. Levine pada tahun 1973
mengenai pelayanan holistic dan prinsip konservasi dalam
keperawatan (Alligood, 2017).
Praktisi keperawatan dalam melaksanakan fungsinya perlu
menerapkan teori atau model yang sesuai dengan situasi tertentu.
Teori Levine ini dapat diaplikasikan sebagai berikut:

a. Perawatan penelitian
Prinsip-prinsip konservasi telah digunakan untuk pengumpulan data
dalam berbagai penelitian. Model Conservational digunakan oleh
Hanson, et al studi mereka insidensi dan prevalensi ulkus tekanan
pada pasien rumah sakit. Newport (2018) digunakan prinsip
konservasi energi dan integritas sosial untuk membandingkan suhu
tubuh bayi yang telah ditempatkan di dada ibu segera setelah lahir
dengan mereka yang ditempatkan di hangat.
b. Pendidikan keperawatan
Model Corservational digunakan sebagai pedoman kurikulum dan
mengembangkan program sarjana di Allentown keperawatan
perguruan St. Fansiskus de Sales, Pennslyvania, digunaakan pula
dalam program Pendidikan keperawatan yang disponsori oleh Kapat
Holim di Israel.

c. Perawatan administrasi
Taylor et al (2019) dijelaskan panduan penilaian untuk
pengumpulan data pasien neurologis sebagai dasar untuk
pengembangan rencana asuhan keperawatan komprehensif,
dengan demikian mengevaluasi asuhan keperawatan. McCall (2017)
juga mengembangkan alat penilaian untuk pengumpulan data atas
dasar 4 prinsip conservationa lyang mengidentifikasi kebutuhan
perawatan pasien epilepsy. Keluarga alat penilaian dirancang oleh
Lynn-McHale dan Smith (2018) untuk keluarga pasien dalam
pengaturan perawatan kritis.

d. Praktik keperawatan
Model Conservational telah digunakan untuk praktik keperawatan
dalam pengaturan yang berbeda. Bayley (2019) membahas
perawatan seorang remaja dengan luka bakar di dasar empat
prinsip conservational dan dibahas pasien lingkungan persepsi,
operasional dan konseptual. Kolam (2020) menggunakan model
konservasi guna membimbing asuhan keperawatan tunawisma di
klinik, tempat penampungan atau jalan-jalan.

Kebaharuan cara pandang terhadap pengetahuan keperawatan


Dalam teori “Levine’s”, klien dipandang dalam posisi
ketergantungan, sehingga kemampuan klien terbatas untuk
berpartisipasi dalam pengumpulan data, perencanaan,
implementasi ataupun semua fase dari posisi ketergantungan. Klien
membutuhkan bantuan dari perawat untuk beradaptasi terhadap
gangguan kesehatannya. Perawat juga bertanggung jawab
menentukan besarnya kemampuan partisipasi klien dalam
perawatan. Levine’s juga menekankan individu sebagai makhluk
holistik yang termasuk individu sebagai makhluk yang kompleks.
Levine’s mendefinisikan perawatan berdasarkan pada
ketergantungan atau hubungan manusia dengan orang lain.
Besarnya ketergantungan ini membuatnya merencanakan empat
prinsip konservasi yaitu kebutuhan energi dan pemakaiannya,
integritas sosial, integritas struktur, integritas personal (Sitzman,
2019).

Gambar
Gambar 1. Skema
1 Skema TeoriEstrin Levine
Teori Myra

DAFTAR PUSTAKA

Alligood, Martha, R., Tomey, Ann, M. (2017). Nursing Theorist and Their Works,Seventh
Edition. St. Louis.  Missouri: Mosby Elsivier.

Fawcett J ., DeSanto -Madeya S. , “Contemporary Nursing Knowledge: Analysis and


Evaluation of Nursing Models and Theories”, Philadelphia: Davis Company, 2013.

Fawcettt, J., & DeSanto-Madeya, S. (2021). Contemporary Nursing Knowledge: Analysis and
Evaluation of Nursing Models and Theories: F. A. Davis Company.
Kalman, M. (2008). The Clinical Nurse Specialist Role: Could it be for you. American Journal
of Nursing, Vol 108.

Lattimer, L., Haywood, C., Lanzkron, S., Ratanawongsa, N., Bediako, S. M., & Beach, M. C.
(2020). Problematic Hospital Experiences among Adult Patients with Sickle Cell
Disease. J Health Care Poor Underserved, 21(4), 1114-1123. doi:
10.1353/hpu.2010.0940

Odesina, V. O. (2019). Sickle cell pain management in the emergency department: A two
phase quality improvement project (Order No. 3402001). (230575140). Retrieved from
http://search.proquest.com/docview/230575140?accountid= 46437.

Levine, M.E. (1990). Conservation and integrity. In M.E. Parker (Ed.), Nursing theories in
practice (pp. 189–201). New York, NY: National League for Nursing.

Levine, M.E. (1991). The conservation principles: A model for health. In K.M. Schaefer & J.B.
Pond (Eds.), Levine’s conservation model: A framework for nursing practice (pp. 1–11).
Philadelphia, PA: F.A. Davis.

Parker, Maeolyn E., & Smith. (2010). Nursing theories and nursing practice (3rd ed.). F. A
Davis Company.

Perry, & Potter. (2010). Fundamental Of Nursing: Consep, Proses and Practice (7th ed., Vol.
3). EGC.

Risnah, & Muhammad, I. (2021). FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN DALAM INTEGRASI
KEILMUAN (Musdalifah, Ed.; 1st ed.). Alauddin University Press. http://ebooks.uin-
alauddin.ac.id/

Saini, Navreet & Kalia, Raman. (2019). Levine's Conservation Model of Health. Asian Journal
of Nursing Education and Research. 9. 466. 10.5958/2349-2996.2019.00097.1.

Schaefer, K.M. (2006). Nursing Theorists and Their Work. In Y.Alexopaoulos (Ed. “Et al”),
Myra Estrin Levine: The Conservation Model (pp. 227-243). St. Louis, Missouri: Mosby
Els evier.
Tomey Aligood. (2009). Nursing Theorist and Their Work (6th ed.). CV Mosby Company.

Anda mungkin juga menyukai