OLEH :
ASMARIDAH (1811316060)
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................i
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Tujuan.........................................................................................................................1
C. Rumusan Masalah......................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI....................................................................................................3
A. Pengertian...................................................................................................................3
B. Komposisi Cairan.......................................................................................................3
C. Faktor-Faktor Keseimbangan Cairan......................................................................4
D. Pergerakan Cairan dan Elektrolit Tubuh................................................................5
E. Kebutuhan Cairan.....................................................................................................6
F. Gangguan Volume Cairan.........................................................................................7
G. Pemeriksaan Fisik dan Penunjang........................................................................7
H. Rumus Menghitung Cairan...................................................................................8
I. Jenis – Jenis Cairan....................................................................................................9
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN...............................................................................10
A. Pengkajian................................................................................................................10
B. Diagnosa....................................................................................................................11
BAB IV PEMBAHASAN KASUS.......................................................................................13
BAB V PENUTUP................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari cairan. Air dan elektrolit yang
terkandung di dalam cairan tubuh sangat diperlukan untuk efektivitas saraf dan
otot.
Cairan tubuh adalah cairan suspense sel di dalam tubuh yang memiliki
fungsi fisiologis tertentu.cairan tubuh merupakan komponen penting bagi cairan
ekstraseluler, termasuk plasma darah dan cairan transeluler (Anonim 2010).
Selain air, cairan tubuh mengandung dua jenis substansi terlarut (zat terlarut)
yaitu elektrolit dan non elektrolit.
Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari cairan. Air dan elektrolit yang
terkandung di dalam cairan tubuh sangat diperlukan untuk efektivitas saraf dan
otot. Aktivitas fisik yang berat mengakibatkan terjadinya penumpukan asam
laktat dan cairan tubuh akan banyak yang keluar melalui keringat. Cairan penting
dalam memelihara keseimbangan serta proses metabolisme tubuh. Bila asupan
cairan ke dalam tubuh lebih sedikit dibandingkan dengan pengeluaran, maka
tubuh akan mengalami gangguan atau dehidrasi. Kebutuhan normal cairan dan
elektrolit harian, untuk orang dewasa rata-rata membutuhkan cairan 30-35 ml/kg
BB/hari . kebutuhan tersebut merupakan pengganti cairan yang hilang akibat
pembentukan urine, sekresi gastrointestinal, keringan (lewat kulit) dan
pengeluaran lewat paru-paru (insensible water loss).
B. Tujuan.
1. Mahasiswa memahami apa yang dimaksud dengan cairan
2. Mahasiswa memahami apa fungsi dari pemenuhan cairan
3. Mahasiswa memahami apa jenis jenis cairan
1
4. Mahasiswa memahami bagaimana cara menghitung kebutuhan cairan
5. Mahasiswa memahami apa saja gangguan dari pemenuhan kebutuhan cairan
6. Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan dan menegakan diagnose
keperawatan
C. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan cairan
2. Apa fungsi dari pemenuhan cairan
3. Apa saja jenis jenis cairan
4. Apa saja gangguan dari pemenuhan kebutuhan
5. Bagaimana cara menghitung kebutuhan cairan
6. Bagaimana cara menegakan diagnose keperawatan dan melakukan asuhan
keperawatan dengan kasus pemenuhan kebutuhan cairan
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Menurut Price (2006), cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air
(pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Cairan tubuh adalah air beserta unsure
unsure didalamnya yang diperlukan oleh tubuh untuk menjaga kesehatan sel.
B. Komposisi Cairan
Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu (Abdul H, 2008) :
1. Cairan Intraseluler (CIS)
3
Cairan intraseluler yaitu cairan yang berada di dalam sel di seluruh tubuh.
Cairan ini menyusun sekitar 70% dari total cairan tubuh (total body water
[TBW]). CISmerupakan media tempat terjadinya aktivitas kimia sel. Pada
orang dewasa, CIS menyusun sekitar 40% berat tubuh atau ⅔ dari TBW,
contoh: pria dewasa 70 kg CIS 25liter. Sedangkan pada bayi 50% cairan
tubuhnya adalah cairan intraseluler (Taylor, 1989).
2. Cairan Ekstraseluler (CES)
Cairan Exstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan menyusun
sekitar 30% dari total cairan tubuh. Pada orang dewasa CES menyusun
sekitar 20% berat tubuh (Price & Wilson, 1986). CES terdiri dari tiga
kelompok yaitu:
a. Cairan intravaskuler (plasma) yaitu cairan di dalam sistem vaskuler.
b. Cairan intersitial yaitu cairan yang terletak diantara sel.
c. Cairan transeluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan
serebrospinal,cairan intraokuler, dan sekresi saluran cerna.
4
badan. Infant dan anak-anak lebih mudah mengalami gangguan
keseimbangan cairan dibanding usia dewasa. Pada usia lanjut sering terjadi
gangguan keseimbangan cairan dikarenakan gangguan fungsi ginjal atau
jantung.
2. Iklim
Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban
udaranya rendah memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan
elektrolit melalui keringat. Sedangkan seseorang yang beraktifitas di
lingkungan yang panas dapat kehilangan cairan sampai dengan 5 L per hari.
3. Diet
Diet seseorang berpengaruh terhadap intakecairan dan elektrolit.
Ketika intake nutrisi tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan
lemak sehingga akan serum albumin dan cadangan protein akan
menurun padahal keduanya sangat diperlukan dalam proses
keseimbangan cairan sehingga hal ini akan menyebabkan edema.
4. tress
5. Kondisi Sakit
Kondisi sakit sangat berpengaruh terhadap kondisi keseimbangan
cairan dan elektrolit tubuh Misalnya :
a. Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air melalui
IWL.
b. Penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses Pasien
dengan penurunan tingkat kesadaran.
5
c. Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami
gangguan pemenuhan intake cairan karena kehilangan kemampuan
untuk memenuhinya secara mandiri.
E. Kebutuhan Cairan
Sesuai Umur dan Berat Badan menurut Abdul, (2008).
No Umur BB/Kg Cairan /24 Jam
6
1 3 hari 3 250-300
2 1 tahun 9,5 1150-1300
3 2 tahun 11,8 1350-1500
4 6 tahun 20 1800-2000
5 10 tahun 28,7 2000-2500
6 14 tahun 45 2200-2700
7 18 tahun 54 2200-2700
7
d. B4 Gastrointestinal: keadaan mukosa mulut, mulut dan lidah,
muntah-muntah, dan bising usus.
e. B5 Mata: cekung, air mata kering
f. B6 Integumen: keadaan turgor kulit, edema, kelelahan, kelemahan
otot,tetani, dan sensasi rasa.
2. Pemeriksaan Laboratorium
a. Pemeriksaan darah lengkap :pemeriksaan ini melewati jumlah sel darah
merah hemoglobin (HB),dan hematrokit (HT).
b. Pemeriksaan elektrolit serum :pemeriksaan ini di lakukan untuk
mengetahui kadar natrium,kalium,klorida,ion bikarbonat,
c. Ph dan berat jenis urine :berat jenis menunjukkan kemampuan
ginjal untuk mengatur konsentrasi urine,normalnya Ph urine adalah
4,5-8 dan berat jenisnya 1,003-1,030.
d. Analisa gas darah :Biasanya yang di periksa adalah
pH,PO2,HCO2,PCO, dan saturasi 02 nilai PCO2 normal:35-40 mmHg:
PO2 normal:80-100 Hg:HCO3-normal;25-29 mEq/1,sedangkan saturasi
O2 adalah perbandingan oksigen dalam darah dengan jumlah oksigen
yang dapat di bawa oleh darah,normalnya di arteri (95%-98%)dan
vena(60%-85%).( Tarwoto dan Wartonah, 2010 ).
8
> 20cc/ KgBB / 24 jam.
atau
10 kgBB I = 4 ml/kg/jam
10 kgBB II = 2 ml/kg/jam
2. Penghitungan Tetesan
2) Cara Terumo
faktor tetes(20) x jumlah cairan 60 mnt x jam / = tts/mnt
9
b. Mikro (anak dgn BB<6kg)
Tetesan mikro : faktor tetes (60)x jml cairan / 60mnt x jml jam = ...tts/mnt
10
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Riwayat Kesehatan
a. Identitas Klien:
- Usia (mempengaruhi luas permukaan tubuh)
b. Asupan cairan dan makanan (oral dan Parental).
c. Tanda dan gejala gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
d. Proses penyakit yang menyebabkan gangguan homeostatis cairan
dan elektrolit.
e. Pengobatan tertentu yang tengah dijalani yang dapat mengganggu status
cairan.
f. Status perkembangan (usia atau kondisi sosial).
g. Faktor psikologis (perilaku emosional)
2. Pengukuran Klinik
a. Berat Badan ( BB)
b. Keadaan umum
c. Asupan Cairan
d. Pengukuran Pengeluran Cairan
3. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik difokuskan pada :
a. Integument : keadaan turgor kulit, edema, kelelahan, kelemahan otot,
tetani dan sensasi rasa.
b. Kardiovaskuler : distensi vena jugularis, tekanan darah, hemoglobin dan
bunyi jantung.
c. Mata : cekung, air mata kering.
d. Neurology : reflek, gangguan motorik dan sensorik, tingkat kesadaran.
e. Gastrointestinal : keadaan mukosa mulut, mulut dan lidah, muntah-
muntah
11
4. Pemeriksaan Laboratorium
a. Pemeriksaan darah lengkap
b. Pemeriksaan elektrolit serum
c. pH dan jenis Urin
d. Analisa gas darah
B. Diagnosa
1. Kekurangan volume cairan
a. Batasan Karakteristik :
12
-Kegagalan mekanisme regulasi
13
-. Kelebihan asupan natrium
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
14
15
BAB V
PENUTUP
cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu (zat
terlarut). Cairan tubuh adalah air beserta unsure unsure didalamnya yang diperlukan
oleh tubuh untuk menjaga kesehatan sel.
Cairan dalam tubuh di bagi menjadi 2 yaitu: cairan intra seluler dan
ekstraseluler., adapun gangguan cairan diantaranya dalah syok hipopolemik dan
hiperpolemik
16
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Azis. 2006. Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta:
EGC
17
Anggriyana dan Saryono. 2010. Catatan Kuliah Kebutuhan Dasar Manusia
Faqih, Moh. Ubaidillah. 2009. ”Cairan dan Elektrolit dalam Tubuh Manusia”.
Jakarta: EGC.
6th ed.
18
diakses 24 April 2010)
Tarwoto & Wartonah. 2010. Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan
19