Disusun Oleh:
Kelompok 3
1.3
Om Swastyastu,
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan
Yang Maha Esa, karena atas asung kerta wara nugraha-Nyalah penulisan “Makalah
Konsep Keseimbangan Suhu Tubuh & Konsep Kebutuhan Seksual” ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini berisikan tentang uraian mengenai kebutuhan dasar yang
berhubungan dengan tugas mata kuliah Keperawatan Dasar. Sebagaimana dalam
mendukung penyelesaian makalah ini, penulis mencari informasi melalui media bahan
bacaan seperti buku-buku ajaran yang terkait serta jurnal resmi atau dokumen resmi
dari sumber yang terpercaya.
Makalah ini disusun bukan semata-mata karena petunjuk untuk mendapatkan
nilai, namun dilatarbelakangi pula untuk memperluas wawasan khususnya tentang
bagaimana berpenampilan yang baik dan menarik. Untuk itu penulis berusaha
menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah ini tentunya masih jauh dari
kesempurnaan, sehingga sangat diharapkan kritik dan saran yang objektif yang
bersifat membangun guna tercapainya kesempurnaan yang diinginkan.
Penulis sepenuhnya menyadari tanpa bantuan dan kerjasama dari pihak yang
terkait, Makalah Keperawatan Dasar ini tidak akan sesuai dengan harapan. Untuk itu
pada kesempatan yang baik ini tidak lupa disampaikan terima kasih dan penghargaan
kepada Bapak I Ketut Suardana selaku dosen mata kuliah Keperawatan Dasar yang
telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan tuntunan dalam
pembuatan makalah ini.
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Bdwgdj
2.2 Kjgculs
3.1 Simpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3 Tujuan
1. Mengetahui konsep keseimbangan suhu tubuh.
6. Mengetahui gangguan apa saja yang dapat terjadi bila kebutuhan seksualitas
tidak terpenuhi.
1.4 Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Suhu Tubuh
Suhu adalah pernyataan tentang perbandingan (derajat) panas suatu zat. Dapat
pula dikatakan sebagai ukuran panas/dinginnya suatu benda. Temperatur suhu adalah
suatu substansi panas atau dingin. Sementara dalam bidang termodinamika suhu
adalah suatu ukuran kecenderungan bentuk atau sistem untuk melepaskan tenaga
secara spontan. Suhu inti (core temperature), yaitu suhu yang terdapat pada jaringan
dalam, seperti kranial, toraks, rongga abdomen, dan rongga pelvis. Suhu biasanya
dipertahankan relatif konstan sekitar 370 C/± 10 F kecuali bila seseorang mengalami
demam. Suhu normal adalah 98,00 sampai 98,60 F ( 36,7 – 370 C) bila diukur per oral,
dan ± 10 F atau 0,60 C lebih tinggi bila diukur per rektal.
Tempat pengukuran suhu inti yang paling efektif yaitu rektum, membran
timpani, esofagus, arteri pulmonal, kandung kemih, rektal. Suhu permukaan (surface
temperature), yaitu suhu yang terdapat pada kulit, jaringan subkutan, dan lemak. Suhu
ini biasanya dapat berfluktuasi sebesar 200C sampai 400C. Tempat pengukuran suhu
permukaan yang peling efektif yaitu kulit, aksila, dan oral.
Suhu badan adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh
proses badan dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan seeksternal. Produksi
Panas–Kehilangan Panas = Suhu Badan.
Suhu tubuh manusia adlah konstan yaitu 36,890C dan naik turunnya berkisar
antara 36,110C sampai 37,220C. Perbedaan hariannya kira-kira satu derajat, tingkat
terendah dicapai pada pagi hari dan titik tertinggi antara pukul lima dan tujuh petang.
Manusia dan binatang menyusui mempunyai kemampuan untuk memelihara
suhu tubuh relatif konstan dan berlawanan dengan suhu lingkungan. Kepentingan
dipertahankan suhu tubuh pada manusia adalah berhubungan dengan reaksi kimia di
dalam tubuh kita. Misalnya kenaikkan suhu 1000C bisa mempercepat proses biologis
2-3 kalinya. Suhu normal ini dipertahankan dengan imbangan yang tepat antara panas
yang dihasilkan dan panas yang hilang dan hal ini dikendalikan oleh pusat pengaturan
panas di dalam hipotalamus. Hipotalamus ini dikenal sebagai termostat yang berada
di bawah otak. Suhu dari tubuh bagian dalam yaitu “inti” dari tubuh dipertahankan
sangat konstan, sekitar ± 10F (± 0,60C) dari hari ke hari, kecuali bila seseorang
mengalami demam bahkan pada organ yang telanjang dapat terpajan dengan suhu
rendah 550F atau suhu yang tinggi sampai 1300F dalam udara kering, dan tetap dapat
mempertahankan suhu inti yang hampir mendekati konstan.
Suhu kulit berbeda dengan suhu inti, dapat naik turun sesuai dengan suhu
lingkungan. Suhu kulit merupakan suhu yang penting apabila merujuk pada
kemampuan kulit untuk melepaskan panas ke lingkungan. Refleks pengaturan suhu
tubuh seperti terlihat pada Gambar:
Gambar
1. Termoreseptor Perifer
Termoreseptor yang ter;etak dalam kulit, mendeteksi perubahan suhu kulit dan
membran mukosa tertentu serta mentransmisi informasi tersebut ke
hipotalamus.
2. Termoreseptor Sentral
Termoreseptor ini terletak antara hipotalamus anterior, medulla spinalis, organ
abdomen, dan struktur internal lainnya juga mendeteksi perubahan suhu
darah.
5. Hormon
8. Kondisi Emosional
Saat emosi tidak setabil misalnya dalam keadaan marah akan menyebabkan
meningkatnya suhu tuhuh.Sedangkan apatis dan depresi menyebabkan menurunya
suhu tubuh. Stress fisik dan emosi meningkatkan suhu tubuh melalui stimulasi
hormonal dan persyarafan.
9. Dan berbagai macam faktor lain seperti Iklim/cuaca, Waktu, Tinggi Badan,
Berat Badan, dan Luas permukaan tubuh.
2. Deteksi suhu dengan reseptor pada kulit dan jaringan dalam tubuh. Kulit
dibantu dengan reseptor dingin dan panas. Reseptor dingin terdapat sepuluh
kali lebih banyak daripada reseptor panas. Oleh karena itu, deteksi suhu
bagian perifer menyangkut deteksi suhu sejuk dan dingin. Menggigil
merupakan mekanisme untuk meningkatkan suhu tubuh melalui beberapa cara
yaitu meningkatkan kecepatan pembentukan panas, menghambat proses
berkeringat, dan meningkatkan vasokonstriksi kulit. Reseptor suhu tubuh
bagian dalam terutama di medula spinalis, di organ dalam abdomen, dan
sekitar vena-vena besar. Reseptor kulit maupun reseptor tubuh bagian dalam
berperan mencegah hipotermia.