Anda di halaman 1dari 7

Nama : Dinar Lorensa Ayu Krismaya

Nim : P07120018110
Kelas : 2.3
Prodi : D III Keperawatan

Resume Imnunisasi Pada Bayi


 Pengertian Imunisasi dan Vaksin
Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan pada bayi dan
anak terhadap penyakit tententu dan meningkatkan system kekebalan tubuh
dengan cara memasukkan vaksin, yakni virus atau bakteri yang sudah
dilemahkan, dibunuh, atau bagian-bagian dari bakteri (virus) tersebut telah
dimodifikasi.
Vaksin adalah kuman atau racun kuman yang dimasukkan ke dalam tubuh
bayi/anak yang disebut antigen. Serta Vaksin adalah bahan yang terbuat dari
kuman atau racunnya yg telah dimatikan atau dilemahkan, dipakai untuk
merangsang pembentukan antibody yang dimasukkan ke dalam tubuh
melalui suntikan atau tetesan
 Vaksinasi (Imunisasi)
Imunisasi sering disebut juga dengan vaksinasi, yaitu pemberian vaksin ke
dalam tubuh dengan tujuan memberikan kekebalan terhadap suatu penyakit
tertentu.
 Tujuan
1. Untuk mencegah /melindungi dari penyakit tertentu.
2. Apabila terjadi penyakit tidak terlalu parah.
3. Dapat mencegah timbulnya cacat atau kematian
 Penyakit yang dapa dicengah dengan Imunisasi
1. Tubercolosis
2. Polio
3. Hepatitis B
4. Campak
5. Difteri
 Landasan Hukum
1. Pasal 28 B ayat 2
2. Pasal 28 H ayat 1
3. Undang – Undang No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Dalam
Pasal 130 dan Pasal 132 (3)
4. Undang – Undang No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak
 Jenis – Jenis Imunisasi
1. Imunisasi Aktif
Kekebalan yang dibuat sendiri oleh tubuh untuk menolak terhadap
suatu penyakit tertentu dimana prosesnya lambat tetapi dapat bertahan
lama . Ada dua yaitu :
A. Kekebalan aktif alamiah, dimana tubuh anak membuat kekebalan
sendiri setelah mengalami/ sembuh dari suatu penyakit,
B. Kekebalan aktif buatan yaitu kekebalan yang dibuat tubuh setelah
mendapatvaksin (imunisasi) misalnya anak diberi vaksinasi BCG,
DPT dan polio
2. Imunisasi Pasif
Tubuh tidak membuat zat anti bodi sendiri tetapi kekebalan tersebut
luar setelah memperoleh zat penolak sehingga prosesnya cepat tetapi
tidak bertahan lama. Ada dau yaitu :
A. Kekebalan pasif alamiah atau pasif bawaan yaitu kekebalan yang
dipeloreh bayi sejak lahir dari ibunya.
B. Kekebalan pasif buatan dimana kekebalan ini diperoleh setelah
mendapat suntikan zat penolak. Misalnya pemberian vaksinasi
ATS.
 Jenis – Jenis Vaksin yang Digunakan
A. Virus dari kuman hidup yang dilemahkan
1. Virus campak dalam vaksin campak
2. Virus polio dalam jenis sabinpada vaksin polio
3. Kuman TBC dalam vaksin BCG
B. Vaksin dari kuman yang dimatikan
1. Bakteri pertussis dalam DPT
2. Virus polio jenis Salk dalam vaksin polio
C. Vaksin dari racun atau toksin kuman yang dilemahkan.
1. Racun kuman TT, difteri toxoid dalam DPT
D. Vaksin yang protein dalam khusus kuman
1. Vaksin yang dibuat dari protein yaitu Hepatitis B
 Imunisasi yang diwajibkan di Indonesia :
1. BCG (Bacillus Calmette-Guérin)
2. Hepatitis B
3. DPT
4. Polio
5. Campak
 Jenis Vaksin Sesuai Kelompok Umur
1. Lahir- 1 th mendapat vaksin BCG, Polio, Hepatitis B, DTP ,
Campak+ Hib,Pnemokokus,Rotavirus
2. 1- 4 th mendapat vaksin DPT, Polio, MMR, Tifus, HepA,
Varisela, Influenza, Hib, Pneu
3. 5-12 th mendapat vaksin DPT, Polio,Campak, MMR, Tifoid,
HepA, Varisela, Influenza, Pneu
4. 12-18 th mendapat vaksin TT, HepB, (MM)R, Tifoid, HepA,
Varisela, Influenza, Pneumo,HPV
5. Lansia mendapat vaksin Influenza dan PneumokokusLansia
 Dosis dan cara pemberian vaksin
Vaksin Dosis Cara pemberian
BCG 0,05 cc Intra cutan
DPT 0,5 cc Intra muskular
Hepatitis B 0,5 cc Intra muskular
Polio 2 tetes Oral
Campak 0,5 cc Subkutan
TT 0,5 cc Intra muskular
 Penyimpanan vaksin
Vaksin ditempatkan pada chold chain pada temperatur 2-8 derajat
celcius dan tidak membeku

 Vaksin BCG
a. Membuat kekebalan terhadap penyakit TBC
b. Diberikan pada bayi umur 0-11 bulan sebaiknya 0-2 bulan
c. Vaksinasi ulang usia 5 tahun
d. Dosis 0,05 cc , IC ( 1/3 lengan kanan atas)
e. Sebelum menyuntikan vaksin dilarutkan dengan 4 cc
pelarut Na Cl 0,9 %
f. Efek samping : -
 pada dasarnya tidak ada
 timbul pembengkakan ( setelah 2 minggu)
 abses kecil ( diameter 10 mm) ,
 suhu meningkat
 luka, sembuh dengan sendirinya dengan
meninggalkan jaringan parut 4-8 mm
 Vaksin Polio
a. untuk mendapatkan kekebalan poliomielitis
b. pencegahan :
1) kekebalan pasif bawaan ( 3-6 bulan terlindung polio)
2) kekebalan aktif alam ( setelah infeksi dengan virus
ganas)
Vaksin polio terdapat dalam 2 kemasan :
 vaksin salk → disuntikan
 vaksin sabin → oral
c . Jadwal pemberian vaksin polio 
 bayi 2-11 bulan → 3x , 2 tetes dengan interval 4
minggu
 ulangan pada umur 1,5-2 tahun
 menjelang 5 tahun
 umur 10 tahun
d Efek samping:
 hampir tidak ada
 Nangis, rewel, berak ringan, Kelumpuhan anggota
gerak

 Vaksin Hepatitis B
a. Imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya
penyakit hepatitis yang kandungannya adalah HbsAg
dalam bentuk cair.
b. Frekuensi 3 kali dengan waktu pemberian 0-11 bulan
c. Cara pemberian IM

 Vaksin DPT
Tujuan pemberian vaksin ini adalah untuk memberi kekebalan
aktif yang bersamaan terhadap penyakit dipteri, pertusis dan
tetanus
a. Jadwal pemberiannya: 1. ada bayi umur antara 2-11 bulan
sebanyak 3 x suntikan dengan selang 4 minggu secara IM
b. Diulang kembali dengan vaksin DT pada usia 5-6 tahun
( kelas 1 SD)
c. diulang lagi pada umur 10 tahun ( menjelang tamat SD)

Vaksin Campak
1. kekebalan penyakit campak, vaksin campak → virus campak
hidup yang dilemahkan
2. vaksin campak dalam kemasan kering tunggal atau kombinasi
dengan MMR
3. jadWal pada usia 9-11 bulan
4. dosis 0,5 cc dengan injeksi SC
5. apabila diberikan < 9 bulan, diulang usia 15 bulan
 Imunisasi anjuran
A Imunisasi MMR ( Measles Mumps dan Rubella)
B Imunisasi HiB (Haemophilus influenza Type B)
C Imunisasi thipus abdominalis →untuk mencegah penyakit
thipus.
D Imunisasi varicella →untuk mencegah penyakit cacar air
E Imunisasi Hepatitis A
F Kombinasi DPT- Hepatitis B
G Kombinasi Hib- DPT
H Influenza ( virus Influenza A dan B)

 Persiapan pemberian vaksin


1. Cuci tangan dengan antiseptik
2. Baca nama vaksin, tanggal kadaluwarsa,
3. Teliti kondisi vaksin apakah masih layak : warna indikator VVM,
4. Kocok : penggumpalan, perubahan warna
5. Alat suntik : sekali pakai
6. Encerkan dan ambil vaksin sebanyak dosis
7. Ukuran jarum : ketebalan otot bayi / anak
8. Pasang dropper polio dengan benar

 Jadwal Imunisasi
1. Hepatitis B : HB diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir,
dilanjutkan pada umur 1 dan 3 - 6 bulan. Interval dosis minimal 4
minggu.
2. Polio : Polio-0 diberikan pada saat kunjungan pertama. Untuk bayi
yang lahirdi RB/RS OPV diberikan pada saat bayi dipulangkan (untuk
menghindari transmisi virus vaksin kepada bayi lain).
3. BCG : Diberikan sejak lahir. Apabila umur > 3 bulan harus dilakukan
uji tuberkulin terlebih dulu, BCG diberikan apabila uji tuberkulin
negatif.
4. DTP : Diberikan pada umur ≥ 6 minggu, DTwP atau secara kombinasi
dengan Hep B atau Hib. Ulangan DTP umur 18 bulan dan 5 tahun.
Umur 12 tahun mendapat TT pada program BIAS SD kelas VI.
5. Hib : Diberikan mulai umur 2 bulan dengan interval 2 bulan. Diberikan
terpisah atau kombinasi.
6. Campak : Campak-1 umur 9 bulan, campak-2 diberikan pada program
BIAS pada SD kelas 1, umur 6 tahun.

Anda mungkin juga menyukai