BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Aktualisasi diri merupakan kebutuhan tertinggi dalam hirarki kebutuhan
menurut Abraham Maslow dan merupakan hal yang sangat penting apabila
seseorang ingin mencapai kesuksesan dalam kehidupannya, selain kebutuhan yang
ada dibawahnya seperti : kebutuhan fisiologis, kebutuhan keselamatan dan rasa
aman, kebutuhan rasa cinta, kebutuhan dimiliki dan memiliki dan kebutuhan harga
diri. Menurut teori pada saat manusia sudah memenuhi seluruh kebutuhan pada
tingkat yang lebih rendah, hal tersebut melalui aktualisasi diri dan mereka dapat
mecapai potensi yang paling maksimal menurut Maslow dalam Perry & Potter
(2005).
Manusia yang dapat memenuhi kebutuhan aktualisasi diri merupakan
manusia yang matang. Mereka mampu memahami dan menjalankan tugas dengan
maksimal. Mereka mencapai kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia
dan selalu dapat memecahkan masalah dengan baik.
Manusia yang dapat beraktualisasi diri dengan baik bukan berarti tidak
pernah ada permasalahan, mereka mendapatkan masalah namun dapat
menghadapinya secara realita, tidak berlebihan dalam menghadapinya. Manusia
yang belum bisa beraktualisasi biasanya akan lebih mudah goyah jika menghadapi
masalah. Mereka akan mudah mendapatkan gangguan konsep dalam konsep diri
mereka. Karena mereka merasa belum berhasil atau gagal dalam mencapai
kebutuhan aktualisasi. Masalah yang timbul jika manusia belum bisa mencapai
aktualisasi diri misalnya harga diri rendah, gangguan peran dan gangguan citra
tubuh.
Jika masalah itu muncul maka harus segera dicari solusinya atau intervensi
untuk mengurangi atau menghilangkan gangguan tersebut. Apabila masalah dalam
pemenuhan kebutuhan tidak terselesaikan maka akan mempengaruhi pemenuhan
1
2
B. TUJUAN
Adapun tujuan dari pembahasan intervensi masalah aktualisasi diri adalah :
1. Mahasiswa dapat memahami konsep intervensi masalah aktualisasi diri
2. Mahasiswa dapat memilih intervensi yang tepat dengan masalah aktualisasi diri
3. Mahasiswa dapat melakukan intervensi masalah aktualisasi diri dengan tepat.
4. Mahasiswa dapat memberikan asuhan keperawatan dengan masalah aktualisasi
diri dengan baik.
3
BAB II
KONSEP TEORI
A. DEFENISI
Abraham Maslow dalam bukunya Hierarchy of Needs menggunakan istilah
aktualisasi diri ( self actualization ) sebagai kebutuhan dan pencapaian tertinggi
seorang manusia. Maslow menemukan bahwa tanpa memandang suku, asal usul
seseorang, setiap manusia mengalami tahap tahap peningkatan kebutuhan atau
pencapaian dalam kehidupannya.
Aktualisasi diri merupakan kebutuhan naluriah pada manusia untuk
melakukan yang terbaik dari yang dia bisa lakukan, tingkatan tertinggi dari
perkembangan psikologis yang bisa dicapai bila semua kebutuhan dasar sudah
dipenuhi dan pengaktualisasian seluruh potensi dirinya mulai dilakukan. Manusia
teraktualisasi diri dikatakan sebagai pribadi yang mempunyai ciri ciri sebagai
berikut :
1. Mempunyai kepribadian multidimensi yang matang
2. Sering mampu mengasumsi dan menyelesaikan tugas yang banyak
3. Mencapai pemenuhan kepuasan dari pekerjaan yang dikerjakan dengan baik.
4. Tidak bergantung secara penuh pada opini orang lain.
5. Harga diri
Gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan yang negatif
terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai keinginan.
Gangguan harga diri yang disebut sebagai harga diri rendah dan dapat terjadi
secara :
a) Situasional
Terjadi trauma yang tiba tiba, misalnya harus operasi, kecelakaan, dicerai
suami, putus sekolah, putus hubungan kerja, perasaan malu karena sesuatu
yang terjadi ( korban perkosaan, dituduh korupsi, dipenjara tiba tiba ).
b) Privacy yang kurang diperhatikan.
Pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasangan alat yang tidak sopan.
c) Harapan akan struktur.
Bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena dirawat/sakit.
d) Perlakuan petugas kesehatan yang tidak menghargai.
Berbagai pemeriksaan dilakukan tanpa penjelasan dan tanpa persetujuan.
e) Kronik.
Perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama seperti sebelum
sakit/dirawat klien mempunyai cara berpikir yang negatif. Kejadian sakit dan
dirawat akan menambah persepsi negatif terhadap dirinya. Tanda dan gejala
harga diri kronik.
E. INTERVENSI
Pada penjelasan diatas terdapat masalah masalah jika aktualisasi diri tidak
terpenuhi. Masalah tersebut tidak akan teratasi jika tidak segera diselesaikan. Klien
akan terganggu dan gagal dalam hidupnya jika masalah aktualisasi diri tidak segera
diatasi.
Pola kegagalan.
Riwayat kehilangan.
Riwayat penolakan.
Transisi perkembangan.
c. NOC
identitas ( hal. 104) :
Menyatakan penguatan atas identitas pribadi
Menunjukkan perilaku verbal dan non verbal yang selaras mengenai diri.
Menyatakan perasaan yang jelas tentang identitas pribadi.
Membedakan diri dan lingkungan.
Membedakan diri dari manusia lain.
Memandang lingkungannya secara akurat.
Menunjukkan peran sosial.
Menyatakan sistim nilai sendiri.
Menantang diri mengenai keyakinan diri yang salah tentang dirinya.
Menantang diri mengenai citra diri yang negatif.
Mengenali konflik interpersonal versus konflik intrapersonal.
Menetapkan batas batas pribadi.
Menyatakan kepercayaan terhadap diri sendiri.
d. NIC
Peningkatan kesadaran diri ( NIC hal. 329).
Dukung pasien untuk mengenal dan mendiskusikan pikiran dan
perasaannnya.
Bantu pasien untuk menyadari bahwa setiap orang adalah unik.
Bantu pasien untuk mengidentifikasi nilai yang berkontribusi pada
konsep diri.
Bantu pasien untuk mengidentifikasi perasaan yang biasa dirasakan
mengenai dirinya.
Berbagi observasi atau pemikiran tentang perilaku atau respon pasien.
15
Ketegangan peran.
Ketidakadekuatan adaptasi terhadap perubahan.
Ketidakpastian.
Ketidakpuasan peran.
Ketidaksesuaian harapan perkembangan
Konflik peran.
Konflik sistem.
Kurang dukungan eksternal untuk melaksanakan peran
Kurang kesempatan untuk meningkatkan peran.
Kurang ketrampilan.
Kurang manajemen diri.
Kurang motivasi
Menyangkal peran.
Pencabulan.
Perubahan pada persepsi diri tentang peran.
Pesimis.
Strategi koping tidak efektif
Tidak berdaya.
b. faktor yang berhubungan dengan.
Pengetahuan : harapan peran tidak realistis, ketidakadekuatan model
peran, Ketidakadekuatan persiapan peran dan kurang edukassi.
Fisiologis : defek neorologis, depresi, harga diri rendah, keletihan,
masalah kesehatan jiwa, nyeri, penyakit fisik, penyalahgunaan zat,
Perubahan citra tubuh.
Sosial : kekerasan dalam rumah tangga,kerugian ekonomi, ketidaktepatan
hubungan dengan sistem layanan kesehatan, konflik, kurang
penghargaan, kurang sistem pendukung, kurang sosialisasi peran, kurang
sumber daya, stressor, usia muda, tuntutan tinggi jadwal pekerjaan.
20
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN.
Masalah yang berhubungan dengan aktualisasi diri sangat
berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan manusia. Masalah tersebut
juga mempengaruhi proses tumbuh kembang selanjutnya. Intervensi
dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan tujuan
membantu pemenuhan kebetuhan aktualisasi diri.
Gangguan body image, harga diri rendah, gangguan identitas diri dan
gangguan peran akan membuat orang tersebut terpisah dengan lingkungan
sosial dan bahkan lingkungan keluarga. Mereka menganggap dirinya tidak
berguna atau tidak pantas hadir dalam lingkungan tersebut. Faktor keluarga
dan lingkungan dapat membantu memecahkan masalah bahkan dapat
menjadi faktor pemberat masalah tersebut. Jika lingkungan dan keluarga
tidak mendukung dalam intervensi maka akan sia sia intervensi yang
diberikan perawat.
Masalah aktualisasi diri dapat diselesaikan dengan kerjasama yang
baik antara pasien, perawat, keluarga dan lingkungan. Keluarga dan
lingkungan yang paling sering kontak dengan pasien. keluarga merupakan
pihak terdekat dan paling berpengaruh terhadap pasien.
B. SARAN
1. Intervensi yang diberikan akan efektif jika ada kerjasama antara pasien,
keluarga dan lingkungannya.
2. Memanfaatkan kelompok dan lingkungan dalam memberikan
intervensi.
3. Melakukan intervensi sesuai dengan masalah yang dihadapi.
4. Dalam melakukan intervensi, perawat diharapkan mengggunakan
komunikasi yang terapeutik.
26
DAFTAR PUSTAKA
TUGAS KELOMPOK
INTERVENSI AKTUALISASI DIRI
Disusun Oleh :
Kelompok 5/ Kelas B16
Feri Cahyanto 22020116183001
Joko Setiyono 22020116183002
Maria Ngongo 22020116183003