Anda di halaman 1dari 15

ASKEP KRISIS

Setelah menyelesaikan pokok bahasan ini mhs


dapat menjelaskan tentang;
1. Difinisi krisis.
2. Jenis krisis.
3. Intervensi krisis dan pertimbangan umum.
4. Gejala yg mengalami krisis.
5. Peran perawat & prinsip intervensi krisis.
6. Tinjauan proses keperawatan.
1. Definisi krisis.
• KRISIS ; ad; reaksi berlebihan thd; situasi
yg mengancam saat kemampuan menye-
lesaikan masalah dan respon koping klien
tidak adekuat untuk mempertahankan
keseimbangan psikologis.
2. Jenis krisis.
• Ada beberapa jenis krisis yaitu;
• 1. Krisis perkembangan sebagai respon thd;
transisi maturasi perkembangan dlm siklus
kehidupan mis; dari anak2 ke dewasa, menikah.
• 2. Krisis situasional seb; respon thd kejadian
tiba2 & tdk terduga, berkaitan dg kehilangan
mis; kematian or; yg dicintai, bercerai, tdk lulus.
• 3. Krisis adventisius seb; respon thd trauma
berat atau bencana alam, perang, kejahanan,
perkosaan, pembunuhan, penculikan, teroris yg
dpt mempengaruhi individu, masyarakat bahkan
Negara.
3. Intervensi krisis &
pertimbangan umum.
• Intervensi krisis ad; metode pemberian
bantuan thd mereka yg tertimpa krisis, yg
memerlukan penanganan cepat, segera
terselesaikan masalahnya shg kesehimbangan
psikisnya terpulihkan.
• Pertimbangan umum;
• 1. Bahwa krisis dpt terjadi pd semua individu pd
satu saat atau saat yg lain.
• 2. Krisis tdk selalu bersifat patologis, juga dpt
menjadi stimulus pertumbuhan & pembelajaran.
Lanjutan;
• 3. Krisis sangat terbatas dalam waktu.
• Penyelesaian Krisis dikatakan berhasil bila
fungsi kembali pulih, dlm periode singkat 4 – 6
minggu.
• 4. Persepsi individu thd masalah krisis, memiliki
pengalaman dan respon yang unik.
• 5. Faktor penyeimbang penting dlm
memprediksi hasil dr respon individu thd krisis
mis; persepsi individu thd pencetus krisis,
dukunganan situasional (keluarga, teman),
mekanisme koping yg mengurangi ansietas.
Gejala umum yg mengalami
krisis
• 1. Gejala fisik;
• -Gg; somatiksakit kepala, sakit perut.
• -Gg; nafsu makan meningkat/ menurun.
• -Gg; tidur insomnia, mimpi buruk.
• Gelisahmundar mandir, iritabilitas.
• 2. Gejala kognitif;
• -Sulit berkonsentrasi.
• -Pikiran kalut.
• -Ketidak manpuan mengambil keputusan.
Lanjutan;
• 3. Gejala perilaku;
• -Disorganisasi.
• -Impulsif ledakan kemarah.
• -Sulit menjalankan peran & t.jawab yg biasa.
• -Menarik diri dari interaksi sos;

• 4. Gejala emosional;
• -Ansietas, marah, merasa bersalah.
• -Sedih, depresi, merasa kehilangan.
• -Paranoid/ curiga.
• -Putus asa; tidak berdaya.
5. Peran perawat & prinsip
intervensi krisis.
• 1. Peran perawat.
• a. Peran langsung/ seb; anggota tim.
• b. Peran di RS dan lingkungan masyarakat;
• -Keperawatan krisis pd ibu anak.
• -Kep; pediatrik.
• -Kep; medikal bedah.
• -Kep; gerontologi.
• - Kep; gawat darurat.
• -Kep; psikiatri
Lanjutan;
• 2. Prinsip intervensi krisis.
• a. Memiliki tujuan; mengembalikan fungsi individu seperti
debelum krisis.
• b. Menggunakan pendekatan pemecahan masalah yaitu
“proses keperawatan”.
• -Pengkajiandata dikumpulkan.
• -Diagnosadata dianalisa, mengidentifikasi mas;
pasien/diagnosa kep;.
• -Perencanaansuatu tindakan kep; dikembangkan.
• Implementasirencana dilaksanakan dlm tidakan.
• Evaluasi Hasil implementasi dievaluasi.
Lanjutan;
• c. Kerangka kerja mempertimbangkan prioritas
intervensi pemenuhan kebutuhan menurut
“hierarki Maslow” yaitu perawat sebagai
negosiator1.pemeliharaan diri 2.udara
3.sirkulasi4.nutrisi5.metabolisme6.koordin
asi7.eliminasi 8.keamanan/ keselamatan
9.memiliki  10.harga diri11. nilai diri 12
kreati-vitas. Semua ini mempunyai hubungan
khusus dengan asuhan keperawatan krisis.
Mekanisme fisiologi, psikologi berkompetisi thd
ketidak keseimbangan, kita tdk dpt beradaptasi
tanpa intervensi dari luar.
6. Tinjauan proses keperawatan.
• 1. Krisis Ansietas adanya stresatau
ancaman terhadap keutuhan seseorang.
• Penyebab;
• 1. Ancaman ketdk berdayaan.
• 2. Kehilangan kendali.
• 3. Kehilangan fungsi dan harga diri.
• 4. Kegagalan membentuk pertahanan.
• 5. Perasaan terisolir, takut mati.
• Penatalaksanaan;
• 1. Membantu mengajarkan koping pasien.
Lanjutan;
• 2. Membantu mengendalikan perasaan klien
melalui;
• -penggunaan pedoman antisipasi.
• -pemberian printah, informasi dan penjelasan.
• 3. Membantu mengembangkan pesan dialog
sendiri yg meningkatkan;
• -percaya diri, optimisme, harapan, perasaan
pengendalian, kemampuan untuk mengatasi
sendiri.
KASUS
• Klien I Made Agus, 42 th, diterima di unit perawatan
krisis dlm keadaan sadar tetapi tdk berespons, diam thd
pertanyaan verbal. Sesuai dg laporan kecelakaan, bus
besar membelok tdk terkontrol di jalan berpasir,
membuat meninggalnya tunangan I Made Agus dan
mencederainya, sehingga ia dikirim ke rumah sakit untuk
observasi dan mengobati luka di dada serta kehilangan
darah. Kakinya diamputasi karena tdk bisa diobati.
• Pikirkan secara kritis apa persepsi anda dan
masalah apa yg dihadapi klien Made Agus dan
bagaimana rencana asuhan keperawatan krisisnya.
Lanjutan;
• DP:
• 1. Koping inefektif bd depresi krn
kehilangan banyak hal yg serius.
• 2. Ketidak berdayaan bd kehilangan,
cedera fisik dan ketdk mampuan.
• 3. Berduka bd kehilangan yg nyata.
• Rencana askep; berduka dan kehilangan.
SEKIAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai