Diagnosa
Waktu Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
Ansietas Senin, 12 TUM Setelah diberikan asuhan keperawatan 1. Ucapkan salam terapeutik 1. Memberikan kesan yang
2. Berjabat tangan
Feb 2018 Pasien dapat selama 1 x 15 menit dalam 1 x positif pada awal pertemuan
3. Perkenalkan identitas diri (nama
2. Menumbuhkan sikap terbuka
19.00 – mengontrol bahkan pertemuan diharapkan pasien
lengkap, nama panggilan)
kepada pasien
19.15 bebas dari ansietas menunjukkan tanda-tanda percaya 4. Tanyakan nama lengkap pasien
3. Untuk menambah rasa
WITA dengan perawat dengan kriteria hasil : dan nama panggilan yang
percaya pasien terhadap
TUK 1 a. Menjawab salam disukai
perawat
5. Jelaskan tujuan pertemuan
Pasien dapat b. Mau Berjabat tangan 4. Untuk saling mengenal dan
6. Dengarkan pernyataan pasien
menjalin dan c. Mau menyebutkan nama menambah rasa saling percaya
dengan sikap sabar empati dan
5. Agar pasein lebih kooperatif
membina hubungan (identitas diri)
lebih banyak memakai bahasa 6. Untuk menumbukan sikap
saling percaya d. Ekspresi wajah tenang dan
non verbal. Misalnya: sentuhan, peduli dan antusias dalam
tersenyum kepada perawat.
anggukan berinteraksi dengan pasien
e. Ada kontak mata
f. Mau mengutarakan masalah yang
sedang dihadapi
Ansietas Senin, 12 TUK 2 Setelah diberikan asuhan keperawatan 1. Bantu pasien untuk 1. Dapat mengetahui kapan
Feb 2018 Pasien dapat selama 1 x 20 menit dalam 1 x mengidentifikasi dan pasien mengalami kecemasan.
2. Ketika pasien telah mengenali
19.45 – mengenal dan pertemuan diharapkan pasien mengutarakan perasaannya
2. Bantu pasien untuk menjelaskan tingkat ansietasnya dan
20.00 memperluas mengetahui ansietasnya sendiri dengan
kondisi dan situasi yang diharapkan pasien untuk
WITA kesadarannya kriteria hasil: menimbulkan ansietas bagi mengelola penyebab
mengenai a. Pasien mampu mengatakan dirinya ansietasnya
3. Bantu pasien mengenal 3. Untuk menghindari atau
perkembangan kondisinya saat sedang cemas
penyebab ansietas dan jelaskan menekan hal-hal yang
ansietasnya b. Mampu mengidentifikasi atau
pada pasien mengenai membuat atau memicu
mengetahui penyebab
penyakitnya ansietas
kecemasannya
4. Kaitkan pengalaman yang baru 4. Diharapkan pasien mampu
c. Pasien mengetahui tentang
terjadi dengan pengalaman masa melakukan perawatan untuk
perjalanan penyakitnya
lalu yang relevan memberikan perubahan pada
d. Pasien mampu menganalisis 5. Bantu pasien untuk menyadari
tingkat ansietas yang dialami.
pengalaman masa lalu terhadap perilaku akibat ansietas 5. Untuk menjadikan
ansietas dan mengetahui akibat perbandingan dan pelajaran
dari ansietas cara menyikapi ansietas
Ansietas Senin, 12 TUK 3 Setelah diberikan asuhan keperawatan 1. Ajarkan pasien teknik relaksasi 1. Bantuan teknik relaksasi
Feb 2018 Pasien dapat selama 1 x 15 menit dalam 1 x atau distraksi untuk dan distraksi dapat
20.15 – menunjukan pertemuan diharapkan menggunakan meningkatkan kontrol ansietas mengurangi tingkat ansietas
20.30 strategi koping teknik relaksasi dan distraksi dengan dan rasa percaya diri kepada pasien.
efektif dalam kriteria hasil: 2. Dorong pasien untuk 2. Teknik relaksasi dan
menghadapi 1. Tingkat ansietas pasien berkurang menggunakan relaksasi atau distraksi sangat penting
2. Pasien mampu mengulangi teknik
ansietasnya dengan distraksi dalam menurunkan diajarkan oleh perawat agar
relaksasi dan mampu menggunakan
menggunakan tingkat ansietas pasien merasa nyaman dengan
teknik distraksi yang telah
teknik relaksasi kondisinya.
diajarkan perawat
atau teknik
distraksi.
Ansietas Senin, 12 TUK 4 Setelah diberikan asuhan keperawatan 1. Diskusikan dengan keluarga 1. Keluarga pasien memahami
Feb 2018 Pasien dapat selama 1 x 15 menit dalam 1 x pasien tentang kecemasan yang kondisi psikologis pasien.
2. Keluarga oasien memahami
20.45 – dukungan dari pertemuan diharapkan pasien dapat dialami oleh pasien.
2. Menjelaskan pada keluarga apa itu kecemasan.
21.00 keluarga untuk memanfaatkan obat dengan baik
3. Keluarga pasien mengetahui
pasien tentang apa itu
WITA mengontrol rasa dengan kriteria hasil :
tanda dan gejala kecemasan
1. Keluarga pasien memahami apa kecemasan
cemasnya
3. Menjelaskan pada keluarga yang dialami pasien.
itu cemas.
4. Keluarga pasien dapat
2. Keluarga pasien mengetahui pasien tentang tanda dan gejala
membantu psien dalam
tanda dan gejala cemas. kecemasan.
3. Keluarga pasien dapat membantu 4. Menjelaskan kepada keluarga mengontrol kecemsan.
pasien mengontrol rasa cemasnya. pasien tentang cara
memmgontrol rasa cemas
pasien.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
HARI/TGL/JAM NO DX IMPLEMENTASI RESPON PASIEN PARAF
Senin, 12 Feb 1 SP 1 Membina hubungan saling percaya dengan Pasien Data Subjektif:
2018 19.00 – Perawat : “Selamat pagi pak , perkenalkan nama saya Nila, Nama bapak Pasien membalas sapaan
19.15 WITA siapa? Senang dipanggil siapa?” perawat. Pasien
Pasien :
“Nama saya ND.”
Perawat : mengatakan bahwa dirinya
“Bagaimana perasaan bapak sekarang?”
Pasien :
“Saya merasa khawatir.” bernama ND. Suasana hati
Perawat :
“Pak, saya bertugas disini untuk merawat Bapak selama 6 hari
pasien saat ini sedang
kedepan, saya berharap selama saya merawat bapak, saya dapat
khawatir dan takut akan
Pasien :
memberikan pelayanan yang terbaik.”
Perawat : sesuatu. Pasien bersedia
“Iyaa sus.”
untuk dikaji dan
Pasien : “Baiklah pak, bagaimana jika sekarang kita mengobrol tentang
Perawat : melakukan kontrak waktu
keadaan bapak saat ini selama 15 menit disini?”
berikutnya.
“Baik, saya bersedia.”
“Sekarang kita ngobrol-ngobrol ya pak. pak tidak perlu takut dan
Data Objektif :
Pasien : cemas kepada saya. Ungkapkan saja apa yang bapak rasakan saat
Perawat : Pasien mau membalas
ini. Saya akan berusaha membantu mengatasi masalahnya. Bapak,
salam dan berjabat tangan,
Pasien : tadi sudah menyebutkan namanya, lalu berapa umurnya
Perawat : pasien duduk
sekarang ?.”
“Umur saya 71 tahun.” berdampingan dengan
Pasien :
“Bagaimana keluhan bapak saat dibawa ke rumah sakit? Jadi
Perawat : perawat, kontak mata
Pasien : seperti begitu ya pak”
bagus, pasien mau
Perawat : “Tubuh bagian kanan saya lumpuh.”
“Selama dirawat di RSUD Bangli apa saja yang biasa bapak mengutarakan masalahnya,
Pasien :
lakukan disini?” ekspresi wajah pasien
Perawat :
“Saya hanya bisa berbaring saja.”
gelisah, sesekali tersnyum
Pasien : “Siapa saja yang diajak tinggal dirumah? kepada perawat dan pasien
Perawat :
“Saya tinggal dengan istri dan keponakan saya.” mau menjawab semua
Pasien :
Perawat : "Diantara keluarga bapak siapa yang paling bapak sayangi dan pertanyaan perawat.
paling sayang sama bapak?”
Pasien :
Perawat : “Semuanya menyayangi saya.”
"Siapa orang yang paling berarti bagi bapak dan merupakan
Pasien : tempat minta tolong misalkan bapak membutuhkan sesuatu?"
Perawat :
“Seluruh anggota keluarga saya.”
Pasien :
Perawat : “Apakah bapak dekat dengan keluarga bapak?”
“Ya, tentu saja.”
“Boleh saya tahu apa pekerjaan bapak? Bisa diceritakan tentang
Pasien :
pekerjaannya?”
Perawat :
“Saya bekerja sebagai petani.”
Pasien :
“Apakah apak pernah dirawat di rs sebelumnya, pernah
Perawat :
mengalami kecelakaan? Atau di keluarga bapak ada yang
mengalami sakit seperti yang bapak alami sekarang?”
“Yaa, dulu saya dirawat karena stroke juga.”
Pasien :
“Apakah keluhan/perasaan yang bapak rasakan sekarang?”
“Saya sangat takut jika saya tidak dapat sembuh kembali.”
“Sesuai janji kita tadi, kita sudah mengobrol 15 menit, sekarang
sudah pukul 19.15 wita, untuk saat ini kita akhiri dulu ya pak.
Tadi bapak sudah bagus sekali mau menceritakan kondisi bapak
saat ini.“
“Iya, sus.”
“Setelah kita mengobrol tadi, bagaimana perasaan bapak?”
“Perasaan saya sudah lebih baik, Sus.”
“Nah pak, sekarang sudah pukul 19.15 WITA, pembicaraan kita
cukupkan saja dulu sampai disini ya pak. Sekarang bapak
istirahat saja dulu. Nanti kita akan bertemu lagi pada puu 19.45
disini untuk membicarakan topik berikutnya ya Pak.”
“Baik Sus.”