1. INTERVENSI
DIAGNOSA TUJUAN RENCANA RASIONAL
KEPERAWATAN TINDAKAN
Ansietas Setelah dilakukan 1. Mengkaji tingkat 1. Untuk
berhubungan dengan asuhan keperawatan kecemasan mengetahui
stresor: menjalani selama pre operasi, 2. Memberikan tingkat
tindakan operasi SC kecemasan dapat dorongan kepada kecemasan klien
diatasi dengan pasien untuk 2. Dengan
kriteria hasil : mengungkapkan mengungkapkan
- Klien tenang keluhan/masalah keluhan dapat
- Denyut nadi 3. Mengukur TTV mengurangi
dalam rentang 4. Menemani dan kecemasan yang
normal ( 60-100 memotivasi dirasakan
x per menit) pasien agar tidak 3. Untuk
cemas mengetahui tanda
5. Membimbing tanda vital klien
pasien untuk 4. Untuk
berdoa sesuai mengurangi rasa
keyakinan cemas klien
6. Mengorientasikan 5. Untuk
dengan tim memberikan
anastesi ketenangan pada
mengenai kamar klien
operasi 6. Untuk
7. Menjelaskan memberikan
prosedur tindakan informasi
SC mengenai
ruangan kamar
operasi
7. Untuk
memberikan
informasi kepada
klien tentang
prosedur tindakan
SC
INTRA OPERASI
1. INTERVENSI
DIAGNOSA TUJUAN RENCANA RASIONAL
KEPERAWATAN TINDAKAN
Risiko pendarahan Setelah dilakukan 1. Monitor risiko 1. Untuk
asuhan keperawatan terjadinya menghindari
selama intra operasi, pendarahan terjadinya
pendarahan dapat 2. Lakukan pendarahan
terkontrol dengan tindakan 2. Pencegahan yang
kriteria hasil: pencegahan tepat dapat
- Pendarahan yang tepat menangani
dalam rentang dalam pendarahan
normal (< 1000 menangani 3. Posisi tirah
ml) pendarahan baring dapat
3. Pertahankan mengurangi
klien tetap pendarahan
tirah baring 4. Dapat
4. Kolaborasi mengurangi
dengan tim terjadinya
medis lain pendarahan
dalam
mencegah
pendarahan
POST OPERASI
1. INTERVENSI
DIAGNOSA TUJUAN RENCANA RASIONAL
KEPERAWATAN TINDAKAN
Risiko pendarahan Setelah dilakukan 1. Observasi 1. Untuk
berhubungan dengan asuhan keperawatan karakteristik mengetahui
selama 3x24 jam, lokhia jumlah keluaran
pendarahan dapat 2. Tutupi dengan darah
dihentikan dengan selimut hangat 2. Klien akan
kriteria hasil : 3. Edukasi klien merasa hangat
- Pendarahan klien mengenai dan tidak
dalam rentang pendarahan post kedinginan
normal ( < 1000 partum sc 3. Untuk menambah
ml) 4. Kolaborasi pengetahuan
dengan dokter klien mengenai
terkait pemberian pendarahan post
antifibrinolitik partum sc
4. Pemberian
antifibrinolitik
dapat mengurangi
pendarahan klien
Risiko infeksi Setelah dilakukan 1. Kaji adanya tanda 1. Mengetahui sejak
berhubungan dengan tindakan keperawatan infeksi (kalor, dini adanya
efek prosedur invasif selama 3x24 jam rubor, dolor, tanda-tanda
(operasi SC) diharapkan pasien tumor) infeksi
terhindar dari infeksi 2. Lakukan 2. Menghindarkan
dibuktikan dengan perawatan luka pasien dari risiko
kriteria hasil : dengan teknik infeksi
1. Tidak terjadi aseptic 3. Agar daerah luka
tanda - tanda 3. Anjurkan pasien tetap terjaga
infeksi (kalor, dan keluarga kebersihannya
rubor, dolor, untuk mencuci sehingga risiko
tumor) tangan sebelum / infeksi dapat
2. Suhu dan nadi sesudah terminimalisir
dalam batas menyentuh luka 4. Agar luka bekas
normal ( suhu = 4. Anjurkan pasien operasi cepat
36,5-37,50C, konsumsi mengering
frekuensi nadi = makanan tinggi
60 - 100x/ menit) protein
Defisit perawatan Setelah dilakukan 1. Observasi 1. Untuk
diri: mandi asuhan keperawatan kemampuan klien mengetahui
berhubungan dengan selama 3 x 24 jam, dalam melakukan tingkat
nyeri perawatan diri perawatan diri kemampuan
dilakukan secara 2. Bantu jika tidak merawat diri
mandiri dengan mampu klien
kriteria hasil : melakukan 2. Memaksakan
1. Mampu 3. Edukasi klien kemampuan akan
mengakses kamar mengenai memperburuk
mandi pentingnya kondisi
2. Mampu perawatan diri 3. Untuk menambah
menjangkau 4. Kolaborasi pengetahun klien
sumber air dengan keluarga mengenai
3. Mampu dalam membantu perawatan diri
mengambil klien merawat diri 4. Keluarga sebagai
perlengkapan support system
mandi klien
Ketidakefektifan Setelah dilakukan 1. Pantau 1. Untuk
pemberian ASI asuhan keperawatan kemampuan klien mengetahui
selama 3x24 jam dalam kemampuan klien
pemberian ASI memberikan ASI dalam
efektif dengan 2. Anjurkan pasien memberikan ASI
kriteria hasil : untuk 2. Untuk
1. ASI lancer mengeluarkan ASI merangsang bayi
2. Pemberian ASI yang cukup untuk menyusu
adekuat melalui tangan 3. Untuk menambah
3. Edukasi klien dan pengetahuan
keluarga klien dan
mengenai keluarga
pentingnya ASI mengenai
untuk bayi pentingnya
4. Kolaborasi pemberian ASI
dengan keluarga 4. Lingkungan yang
dalam kondusif dapat
menciptakan melancarkan dan
lingkungan yang meningkatkan
kondusif kualitas ASI
POST OPERASI