ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Tn.F DENGAN FRAKTUR MAKSILA
DI RUANG HCU BEDAH RSUD dr. MOEWARDI SURAKARTA
Disusun untuk memenuhi tugas Praktek Klinik Keperawatan Medikal Bedah IV
WIDYA HABSARI
P17420113078
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Tn. F DENGAN FRAKTUR MAKSILA
DI RUANG HCU BEDAH RSUD dr. MOEWARDI SURAKARTA
Tanggal pengkajian
Ruang / RS
A. BIODATA
1. BIODATA KLIEN
a.
Nama Klien
: Tn.F
b. Tanggal Lahir
:13-10 1954
c.
: Laki -laki
Jenis kelamin
d. Agama
: Islam
e.
Alamat
: Surakarta
f.
Pendidikan
: SMA
g. Pekerjaan
: karyawan
h. Diagnosa Medis
: Fraktur Maksila
i.
Nomor Register
: 01-31-04-79
j.
Tanggal Masuk
: 14 Agustus 2015
Nama
: Ny. S
Usia
: 38 tahun
Agama
: Islam
Suku bangsa
: Indonesia
Hubungan dengan pasien : Isteri
Alamat
: Surakarta
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Keluarga mengatakan klien mengalami patah tulang rahang atas sehingga harus puasa
(tidak makan 3 hari) dan mulut klien kering , pecah pecah.
2. Riwayat Perawatan Sekarang
Klien mengalami kecelakaan sepeda motor kemudian dibawa oleh ambulance menuju
ke RSUD dr. Moewardi. Klien masuk RS melalui IGD pada tanggal 14-08-2015
dengan kondisi tidak sadarkan diri, terdapat luka pada wajah, lutut kanan dan kiri dari
2
IGD klien terpasang infus NaCl 0,9 % 20 tpm.. kemudian klien dipindah di ruang
HCU Bedah RSUD Dr.Moewardi Surakarta. Saat dirawat klien sempat mual muntah,
klien dipasang kateter kemudan dilakukan pemeriksaan laboraturium cek Hematologi
dan radiologi MSCT Brain tanpa kontras tgl 14/08/15. Dan mendapat program
therapy
Ceftriaxone
1 gr /12jam
Ranitidine
50 mg/12jam
100 mg/8jam
Manitol
100 cc/6jam
Nicardipine
10 mg/24 jam
2) Saat sakit
Pada saat sakit klien BAB 1 kali selama dirawat dengan konsistensi lunak
sedikit keras , berwarna kuning kecoklatan, berbau khas feses.hanya BAB
sedikit. Klien menggunakan pampers untuk BAB
b. Eliminasi urin
1) Sebelum sakit
Sebelum sakit klien BAK 5-7 kali sehari dengan warna urin kuning jernih,
klien tidak mengalami masalah pada eleminasi urin.
2) Saat dirawat
Klien tidak mengalami masalah pada eliminasi urinnya setelah dirawat di RS .
klien BAK 5-7 kali sehari dengan warna urin kuning jernih, berbau khas tidak
terdapat bau amoiniak. Dan tidak terdapat darah pada urinnya.klien terpasang
kateter
3. Nutrisi dan Cairan
a. Sebelum sakit
Keluarga mengatakan sebelum sakit ia makan 3 kali sehari dengan porsi
banyak. Dengan men nasi, sayur, dan lauk. Terkadang klien makan buah.
Klien tidak memiliki pantangan terhadap makanan. Klien tidak memiliki alergi
pada makanan. Klien juga menyukai minum manis. Klien minum kurang
lebih 1500 cc/ hari. Klien tidak menyukai minum jamu-jamuan.
b. Saat sakit
Klien saat sakit mengalami masalah pola makannya. Klien puasa makan dari
hari jumat hingga minggu karena kesadaran klien belum pulih, keluarga
mengatakan klien biasa disuapin air setetes demi setetes pada bibirnya agar
tidak kering. Klien terpasang infus di tangan kiri.
a) Antopometri
Sebelum sakit :
BB : 55kg
TB : 165 cm
Saat sakit
BB : 50 kg
TB : 165 cm
LILA : 12 cm
IMT : 19,53 (ideal)
b) B (biochemical)
Hb
: 11,4 g/ dl
Hematokrit : 40 %
Leukosit
: 11,7 ribu/ul
Trombosit
: 215 ribu/ul
Eritrosit
: 4,36 juta/ul
c) C: Turgor kulit kembali dalam < 2 detik,kulit kering, konjungtiva tidak
anemis, sklera berwarna merah, mukosa bibir kering.
d) D: Diit cair
4
Aktivitas
1.
2.
Mandi
Mengenakan
3.
4.
5.
6.
Pakaian
Makan
Berjalan
Duduk
Eliminasi
Variabel
Riwayat jatuh dalam perawatan ini atau 3 bulan
terakhir
Punya diagnosa sekunder / banding
Tidak
Ya
Score
0
25
Pada Pasien
25
Tidak
Ya
0
15
15
0
4
5
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
0
15
30
0
20
Ya
Ya
ya
0
10
20
Ya
Ya
0
15
Total
Keterangan : resiko rendah : 0 24, resiko sedang 25 50, resiko tinggi : > 50
Kesimpulan : pasien memiliki resiko jatuh tinggi
6. Persepsi Sensori dan Kognitif
Pengelihatan klien sedikit kurang jelas, lapang pandang sempit saat membuka mata
klien selalu melihat kearah kanan,, pupil reaktif terhadap cahaya,
Pendengaran tidak ada masalah saat dirangsang suara atau dipanggil namanya klien
berespon, Klien bisa merasakan rasa asin, manis, asam dengan memberikan air gula
satu tetes dan air jeruk respon klien berbeda. Pengecapan klien masih terganggu
karena ditemukan fraktur maxilla pada klien, untuk membuka mulut dan berbicara
klien sangat lemah. sensori nyeri dirasakan ketika ditusuk jarum pemasangan infus.
7. Pola Seksual dan Reproduksi
Klien adalah seorang laki- laki berumur 60 tahun, klien memiliki anak 7. Dari isteri
pertama 4 anak dari istri ke dua 3 anak. Klien tidak memiliki masalah pada organ
reproduksi. Klien tidak memiliki riwayat penyakit kelamin.
8. Hubungan dan Peran
Klien berperan sebagai seorang suami dan ayah bagi keluarganya. Klien memiliki
hubungan yang baik dengan anak, istri dan tetangganya. Istri yang keduanya selalu
menemani dirinya dirumah sakit. Klien sudah bercerai dengan isterinya yang pertama.
9. Konsep Diri
a. Body image
: klien tampak gelisah dan tidak tenang.
b. Identitas diri
dimana dirinya sekarang.dan apa yang terjadi pada dirinya saat ini.
c. Harga diri
: tidak terkaji
d. Ideal diri
: tidak terkaji.
20
60
e. Peran diri
istrinya.
10. Mekanisme Koping dan Stress
Klien memiliki koping yang kurang baik. Klien tampak sangat gelisah dan tidak
tenang, keluarga mengatakanklien sangat takut dengan tim kesehatan. Klien takut
pada jarum suntik dan berbagai alat kesehatan. Klien sangat tidak suka dengan rumah
sakit.
11. Spiritual dan Keyakinan
Klien beragama Islam, klien beribadah sholat 5 waktu jarang. Namun klien yakin
bahwa semua yang mengatur hidupnya adalah YME dan keluarga mengatakan klien
sangat bekerja keras demi keluarganya sebab dirinya yakin Tuhan YME selalu
memberinya rezeki kesehatan dan kesabaran dalam hidup.
Kulit kering
Capillari refil kembali dalam < 2 detik.
Nadi klien 100x/menit
Kardiovaskuler :
3. B3 ( Brain)
Klien mengalami penurunan kesadaran, klien juga mengalami perubahan
proses berfikir.
GCS : E 3 V 3 M 5, kesadaran apatis, Keadaan Umum lemah.
nervus kranial :
a. Olvaktorius
tidak terkaji
b. Optikus
klien kurang dapat melihat dengan jelas dan lapang pandang kurang.
c. Okulomotorius, Throklearis, Abdusen :
bola mata klien bergerak ke arah kanan saat kepala di gerakkkan ke arah kiri
maupun kanan..
d. Trigeminus
tidak terkaji
e. Fasialis
klien dapat merasakan rasa manis, asam, asin, tidak ada disfasia
f. Vestibulokloklearis
klien tidak dapat melawan tahanan pundak dan rahang bawah dari pemeriksa
i. Hipoglosus
E. Program Therapi
Program terapi
Infus : NaCl 0.9 % 500ml/8 jam
Injeksi :
Ceftriaxone
1 gr /12jam
Ranitidine
50 mg/12jam
Metronidazol
100 ml/8jam
Phenitoin
100 mg/8jam
Manitol
100 cc/6jam
Nicardipine
10 mg/24 jam
F. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan Laboratorium
Laboratorium 14 Agustus 2015
Pemeriksaan
Hasil
Hematologi Paket
Hemoglobin
13,4
Hematokrit
40
Eritrosit
4,36
Lekosit
11,7
9
Satuan
Nilai Rujukan
g/ dl
%
juta/ ul
ribu/ul
13,50 17,50
33,0 45,0
4.50 5,90
4,00 11,00
Trombosit
Kimia klinik
Gula darah sewaktu
Kreatinin
Ureum
Elektrolit
Na darah
Kalium darah
Chlorida darah
Calsium ion
215
ribu/ul
150,0 450,0
156
1,1
39
mg/dL
mg/dL
mg/dL
60 - 140
0,8 1,3
<50
143
3,8
107
1,21
mmol/ L
mmol/ L
mmol/ L
mmol/ L
136-145
3.7- 5.1
98-106
1,17-1,29
Pemeriksaan
MSCT-Brain tanpa kontras
tanggal : 16/08/2015
Kesimpulan :
1. ICH multiple lobus bifrontoparietal, temporal kan, dan occipital kanan dengan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
G. DAFTAR MASALAH
Tgl / Jam
17/08/2015
14.00 WIB
Data Fokus
Diagnosa
Keperawatan
DS :
Ketidakseimbangan
Keluarga mengatakan
klien mengalami
penurunan kesadaran
kurang
dirahang.
DO :
10
Tanggal
teratasi
Ttd
tidak adekuat
pertahanan primer
kiri.terutama pada
persendian
DO : terdapat lesi pada pipi
kanan dan kiri, terdapat
lesi pada tangan dan kaki,
kanan kiri terutama pada
persendian, kulit kering
Leukosit : 11,7 ribu/uL
Rubor : kulit disekitar luka
tampak kemerahan. Ada
beberapa yang luka yang
sudah mengering.
Kolor : tdk terkaji
Dolor : tdk terkaji
Tumor : luka tampak bengkak
(memar) namun tidak ada
benjolan
Fungsiolaesa : tdk terkaji
18/08/2015
14.00 WIB
11
DO :
P : nyeri karena adanya trauma
Q : nyeri seperti cekot cekot
R : nyeri berada pada kepala
dan wajah
S : skala nyeri 5
T : nyeri saat mau bicara dan
kadang terasa sewaktuwaktu
Klien tampak gelisah , tidak
tenang, ekspresi wajah
meringis, sclera klien
berwarna merah, wajah
klien tampak memar dan
ada lesi di pipi dan dahi.
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake makanan
yang kurang.
2. Resiko infeksi b/d tidak adekuat pertahanan primer
3. Nyeri akut b/d agen cidera
I. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tgl/jam
No
Tujuan
Intervensi
Ttd
Dx
17/08/ 2015
15.00 WIB
1.
keperawatan selama 3x 24
jam, nutrisi klien terpenuhi
2.
Monitor
jumlah
kalori
3.
Kaji
kemampuan
klien
untuk
mendapatkan
nutrisi
yang dibutuhkan.
4.
12
alergi
kebutuhan nutrisi
d. Tidak ada tanda-tanda
malnutrisi
adanya
makanan
Kaji
Monitor
adanya
e. Menunjukan peningkatan
penurunan
berat
badan
5.
perubahan
pigmentasi
6.
7.
8.
Monitor
pucat,
kemerahan,
dan
kekeringan
jaringan
konjungtiva.
9.
Kolaborasi
ahli
dengan
gizi
untuk
Berikan
terapi
untuk
pemberian albumin
13
17/08/2015
15.00 WIB
sabun antimikroba
sebelum, sesudah
melakukan tindakan
keperawatan.
tanda infeksi
2. Pertahankan lingkungan
alat
3. Tingkatkan intake
3. Menunjukkan perilaku
hidup sehat
nutrisi
4. Berikan terapi antibiotik
4. TD 100/70-120/70 mmHg
5. MAP 70-100 mmHg
bila perlu
5. Monitor hasil
6. HR 60-100x/menit
laboraturium leukosit
7. RR 16-20x/menit
6. Batasi pengunjung
18/08/2015
1.
Kaji
karakteristik
nyeri (PQRST)
2.
verbal
ketidaknyamanan
1. Mampu mengontrol
3.
dari
Gunakan
tehnik
nyeri (tahu
komunikasi terapeutik
penyebab, mampu
untuk
menggunakan tehnik
pengalaman
14
mengetahui
nyeri
non farmakologi)
2. Melaporkan bahwa
pasien
4.
Evaluasi pengalaman
nyeri berkurang
rasa
dengan managemen
lampau.
nyeri
5.
3. Mampu mengenali
nyeri
Kontrol
yang
masa
lingkungan
mempengaruhi
intensitas, frekuensi,
pencahayaan
kebisingan)
4. Menyatakan rasa
6.
Kurangi
,
faktor
presipitasi nyeri
7.
Lakukan penanganan
nyeri
8.
Kolaborasi pemberian
obat obatan analgetik.
J. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tgl/jam
No Dx
Implementasi
15
Respon
Ttd
17/08/2015
14.00 WIB
14.10 WIB
DS : DO : DS : Keluarga mengatakan
klien tidak memiliki alergi
pada makanan. Keluarga
2. Melakukan pengkajian
14.10 WIB
14.10 WIB
15.30 WIB
3. Mengukur tingkat
DS : klien mengucapkan
kesadaran klien
DS : keluarga mengatakan
pada saat masuk HCU bedah
15.45 WIB
klien
klien
kanan klien
DS : Keluarga mengatakan
8. Memberikan antibiotika
metronidazol sesuai
advis dokter
17
18/08/2015
07.00 WIB
08.30 WIB
1
2. Membersihkan luka
12.20 WIB
1
1 gelas menggunakan
sedotan
DO :
Intake :
susu 250 ml
infus 700 ml
Jumlah : 950 ml
output :
urine 600 ml
IWL :
15 x BB/24 jam
= 15x50/24 jam
= 31,25
Jumlah : 631,25 ml
Intake output =
950 -631,25= +318,75
DS : klien menjawab
pertanyaan dari perawat
14.00 WIB
16.00 WIB
3
DS : klien mengatakan nyeri
16.10 WIB
Q : nyeri cekot-cekot
R : nyeripada bagian kepala
dan wajah
S : skala nyeri 5
T : nyeri pada saat berbicara,
4. mengukur GCS klien
6. Kolaborasi pemberian
19
analgetik
7. memonitor tanda-tanda
vital
20
19/08/2015
07.00 WIB
07.30 WIB
TD :180/90 mmHg
S : 36C
N : 99x/menit
RR : 24 x/menit
DO : Tidak ada pengunjung
semua menunggu dilua
08.00 WIB
08.10 WIB
2. Membatasi
1
12.00 WIB
3. Membersihkan luka
dan mengkaji kondisi
luka
4. Memonitor turgor
kulit klien
13.30 WIB
Intake :
makan 300ml
susu 600 ml
infus 550 ml
jumlah 1450 ml
output :
urine : 1200ml
iwl : 15x50/24 jam = 31,25
jml 1231,25
BC : 1450 1231,25 =
+218,75
5. Memonitor intake
output
16.00 WIB
wajah
s : skala nyeri 4
t : hilang timbul
injeksi ceftriaxone 1gr.
Klien tidak alergi
antibiotik cefriaxone.
21
K. CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal/jam No Dx
20/08/2015
10.00 WIB
20/08/2015
10.00WIB
Evaluasi
S: Keluarga mengatakan klien sudah bisa makan
bubur.sum sum habis 1 porsi
O: BB : 50 kg
Intake :
Makan 2 porsi bubur sum sum
Susu 500 ml
Infus 800 ml
Jml : 1500ml
Output :
Urine 1300 ml
BAB 100 ml
IWL : 31,25
Jml : 1431,25
BC = 68,75
Turgor kulit kembali dalam <2 deiik
Mukosa mulut kering.
A: Masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
S: O: Suhu :36c
Leukosit : 9 ribu/uL (lab tgl 16/08/2015)
Kondisi luka kering tidak terdapat kemerahan pada
sekitar luka. Tidak ada benjolan dan klien masih
20 Agustus
dapat bergerak
A: Masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
2015 10.00
S: klien mengatakan nyeri pada kepala berkurang,
klien bisa tidur lebih nyenyak.
O:
Klien masih tampak gelisah
P : nyeri karena trauma
Q : nyeri cekot cekot pada wajah dan kepala
R : pada wajah dan kepala
S : skala nyeri 2
T : hilang timbul
A: Masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi.
22
Ttd
23