No classification (NIC) Keperawatan Clasification (NOC) 11 Definisi : anxiety self- control Anxiety reduction ( Perasaan tidak anxiety level penurunan nyaman atau coping kecemasan) kekawatiran yang kriteria hasil samar disertai 1. klien mampu 1. Gunakan pendekatan yang respon autonom mengidentifikasi dan menyenangkan (sumber sering kali mengungkapkan 2. Nyatakan dengan tidak spesifik atau gejala cemas. jelas harapan tidak diketahui oleh 2. mengidentifikasi, terhadap pelaku individu); perasaan mengungkapkan dan pasien takut yang menunjukkan tekhnik 3. Jelaskan semua disebabkan oleh untuk mengontrol prosedur dan apa antisipasi terhadap cemas yang dirasakan bahaya. Hal ini 3. vital sign dalam selama prosedur merupakan isyarat batas normal 4. Pahami prespektif kewaspadaan yang 4. postur tubuh, pasien terhadap memperingatkn eskpresi wajah, situasi stress individu akan bahasa tubuh dan 5. Temani pasien untuk memberikan adanya bahaya dan tingkat aktivitas keamanan dan kemampuan menunjukkan mengurangi takut individu untuk berkurangnya 6. Dorong keluarga bertindak kecemasan. untuk menemani menghadapi anak ancaman 7. Dengarkan dengan Batasan penuh perhatian karakteristik : 8. Identifikasi tingkat perilaku kecemasan 1. Penurunan 9. Bantu pasien produktivitas mengenali situasi 2. Gerakan yang yang menimbulkan ireleven kecemasan 3. Gelisah 10. Dorong pasien 4. Melihat sepintas untuk 5. Insomnia mengungkapkan 6. Kontak mata perasaan , yang buruk ketakutan, persepsi 7. Mengekspresika 11. Instruksikan pasien n kekawatiran menggunakan karena teknik relaksasi perubahan 12. Berikan obat untuk peristiwa hidup mengurangi 8. Agitasi kecemasan. 9. Mengintai 10. Tampak waspada Affektif : 1. Gelisah, Distres 2. Kesedihan yang mendalam 3. Ketakutan 4. Perasaan yang tidak adekuat 5. Berfokus pada diri sendiri 6. Peningkatan kewaspadaan 7. Iritabilitas 8. Gugup senang berlebihan 9. Rasa nyeri yang meningkatkan ketidak berdayaan 10. Peningkatan rasa ketidak berdayaan yang persisten 11. Bingung,menye sal 12. Ragu/tidak percaya diri 13. Khawatir Fisiologis 1. Wajah tegang, tremor tangan 2. Peningkatan keringat 3. Peningkatan ketegangan 4. Gemetar,tremor 5. Suara bergetar Simpatik: 1. Anoreksia 2. Eksitasi kardiovaskular 3. Diare, Mulut kering 4. Wajah merah 5. Jantung berdebar-debar 6. Peningkatan tekanan darah 7. Peningkatan denyut nadi 8. Peningkatan reflek 9. Peningkatan frekwensi pernafasan,pupil melebar 10. Kesulitan bernafas 11. Vasokontribusi superfisal 12. Lemah, kedutan pada otot Parasimpatik: 1. Nyeri abdomen 2. Penurunan tekanan darah 3. Penurunan denyut nadi 4.Diare, mual, vertigo 5. Letih, gangguan tidur 6. Kesemutan pada extremitas 7. Sering berkemih 8. Anyang- anyangan 9. Dorongan segera berkemih Kognitif: 1. Menyadari gelaja fisiologi 2. bloking fikiran , konfunsi 3. penurunan lapang persepsi 4. kesulitan berkonsentrasi 5. penurunan kemampuan belajar 6. penurunan kemampuan untuk memecahkan masalah 7. ketakutan terhadap konsekuensi yang tidak spesifik 8. lupa, gangguan perhatian 9. khawatir, melamun 10. cenderung menyalahkan orang lain. Faktor yang berhubungan 1. perubahan dalam( status ekonomi,lingku ngan,status kesehatan,pola interaksi,fungsi peran dan status peran) 2. pemajangan toksin 3. terkait keluarga 4. herediter 5. infeksi/ kontaminan interpersonal 6. penularan penyakit interpersonal 7. krisis maturasi, krisis situasional 8. strees, anacaman kematian 9.penyalahgunaan zat 10. ancaman pada (status ekonomi,lingku ngan, status kesehatan,pola interaksi, fungsi peran,status peran , konsep diri) 11. konflik tidak di sadari mengenai tujuan penting hidup 12. konflik tidak di sadari mengenai nilai yang esensial/penting 13. kebutuhan yang tidak di penuhi.
Terwujudnya Program Studi yang kompetitif pada tingkat nasional tahun 2025 yang menghasilkan luaran ahli madya keperawatan yang unggul di bidang keperawatan Disaster Nursing yang Profesional dan bermartabat.docx