Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn.

S
DENGAN MASALAH UTAMA : RESIKO BUNUH DIRI ( RBD)
DIRUANG 12 MADRIM DI RSJD Dr. AMINOGONDOHUTOMO SEMARANG

A. Identita spasien
Nama : Tn. S
Umur : 42 tahun
Jeniskelamin : laki-laki
Alamat : Grobogan
Agama : Islam
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : TNI
Tanggal Masuk : 12 Oktober 2019
Tangal Pengkajian : 29 Oktober 2019
Ruang rawat : 12 Madrim
No. CM : 00035273
Dx.Medis : Skizofrenia Paranoid
Penaggungjawab
Nama : Ny. S
Alamat : Grobogan
Hubungan : Istri

B. Alasan masuk
Kurang lebih 2 minggu sebelum masuk rumah sakit pasein marah-marah, mudah
tersinggung, jarang tidur, bila malam hari keluyuran jalan kaki dengan arah tujuan tidak
jelas, pulang pagi, kepala pusing, sering ngomong sendiri, melamun, menyendiri, pasien
mendengar suara bisiskan menyuruhnya untuk bunuh diri (gantung), dilarang sholat, dan
dilarang baca Al-qur’an. Pasien jarang makan 1 hari sekali, minum kopi 3-4 gelas,
merokok 4-5 bungkus sehari. Paisen tidak mandi selama 4 hari, jarang kumpul keluarga
kurang lebih selama 1 bulan, pasien tidak bekerja (pekerjaan TNI).
C. Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu?
Pernah, pasien opname terakhir pada bulan Mei 2019
2. Pengobatan sebelumnya?
Psikiatri 12x
3. Trauma
Tidak ada
4. Anggota keluarga yang gangguan jiwa
Dari pihak keluarga mengatakan bahwa keluarga tidak ada yang memiliki gangguan
kejiwaan.
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan?
Tidak ada

D. Aspek Fisik/Biologis
1. TTV : TD : 120/80 mmhg N: 80 x/mnt S: 36.2C RR: 20 x/mnt
2. Ukur : BB : 80 kg TB: 175 cm
3. Pemeriksaan fisik (Head to toe) :
a) Kepala : Rambut hitam dan beruban, tidak ada jejas.
b) Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, bola mata
berwarna hitam.
c) Hidung : Bersih, simetris kanan kiri, tidak ada jejas dan pengeluaran
cairan dari hidung.
d) Mulut : Daerah mulut sedikit bersih, tidak ada jejas
e) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis
f) Dada : Pengembangan dada simetris
g) Abdomen : Cekung, timpani dan tidak ada nyeri tekan dan tidak ada masa
h) Ekstremitas atas : Tidak terdapat kelemahan
i) Ekstremitas bawah : Tidak terdapat kelemahan

E. Aspek Psikologis
1. Genogram :
Keterangan :
: Laki - laki
: Perempuan

: Garis perkawinan
: Garis keturunan

: Klien

Klien tinggal satu rumah dengan istri dan anaknya. Tidak ada riwayat keluarga
dengan gangguan jiwa selain klien. Klien selalu berkomunikasi dengan
keluarganya, dalam pengambilan keputusan istri klien lah yang mengambil
keputusan atau bertanggung jawab atas penderita klien. Saat ini keluarga
mengetahui jika Tn.S di rawat di RSJD.
Masalah keperawatan : koping keluarga tidak efektif : ketidakmampuan

2. Konsep Diri
a. Citra tubuh
Pasien tidak mensyukuri semua bagian tubuhnya dan klien mencoba bunuh diri.
b. Identitas diri
Klien adalah seorang laki-laki dengan usia 42 tahun, di rumah klien merupakan
kepala keluarga atau pekerjaan sebagai TNI, identitas diri Klien di RSJD ini
merupakan pasien dan klien mengetahui jika dirinya adalah pasien rumah sakit.
klien mengatakan ingin cepat pulang dari rumah sakit.

c. Peran
Pasien memiliki peran sebagai TNI. Klien saat dirumah menjalankan perannya
sebagai kepala rumah tangga atau sebagai Ayah. Di RSJD peran Klien adalah
pasien, dan klien mengetahui jika dirinya adalah pasien rumah sakit.
d. Ideal diri
Klien tingginya dan badanya cukup. Semua anggota tubuh bisa berfungsi dengan
baik. Klien adalah seorang laki-laki dengan usia 42 tahun. Pasien memiliki peran
sebagai seorang pengabdi negara. Klien saat dirumah menjalankan perannya
sebagai kepala keluarga dan seorang ayah. Namun saat di RSJ tidak bisa
menjalankan perannya sebagai ayah dan pengabdi negara dan klien mengetahui
bahwa peran di RSJ adalah sebagai pasien. Harapan klien ingin segera dijemput
oleh keluarganya karena dia merasa sudah tidak sakit lagi.
e. Harga diri
Hubungan pasien dengan orang lain berjalan baik terkait dengan kondisi gambaran
diri, identitas diri, peran dan ideal diri.
Masalah Keperawatan :gangguan identitas pribadi
3. Hubungan social
Orang yang berarti bagi pasien adalah istrinya. Pasien aktif bersosialisasi dengan
siapapun juga.
Masalah keperawatan: tidak ada
4. Spiritual
Pasien beragama islam, saat dirumah sering melakukan ibadah, saat dirumah sakit
klien beribadah shalat 5 waktu.
Masalah keperawatan: tidak ada

F. Status Mental
1. Penampilan
Penampilan baik sesuai tampak dengan usia.
Masalah Keperawatan : tidak ada
2. Pembicaraan
Pembicaraan pasien cukup dapat berinteraksi.
Masalah keperawatan : komunikasi baik
3. Aktivitas motorik
Pasien tegang
Masalah keperawatan : ansietas
4. Alam perasaan
Pasien putus asa.
Masalah keperawatan :ansietas

5. Afek
Afek labil.
Masalah keperawatan: tidak ada
6. Interaksi selama wawancara
Pasien tampak kooperatif pada perawat namun jawaban yang diberikan tidak sesuai
dengan pertanyaan
Masalah keperawatan: tidak ada
7. Persepsi
Ditemukan adanya halusinasi pendengaran, isinya menyuruh bunuh diri dengan
frekuensi 3x dalam sehari, durasi beberapa detik, respon pasien muka garang,
situasinya pada saat pasien sedang melamun.
Masalah keperawatan:pendengaran
8. Isi pikir
Isi pikiran ide mencoba bunuh diri.
Masalah keperawatan :obsesi
9. Arus pikir
Koheren
10. Tingkat kesadaran
Pasien tampak baik namun pada saat diberikan pertanyaan pasien menjawab tidak
sesuai dengan apa yang ditanyakan.
Masalah keperawatan : perubahan proses pikir
11. Memori
Klien mempu mengingat apa yang baru saja dilakukan.
Masalah keperawatan : tidak ada
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Pasien masih mampu berhitung dari angka 1 sampai 10, bisa melakuakn permainnan
dengan mengunakan huruf abc, menghafal nama buah, hewan, dan orang.
Masalah keperawatan : tidak ada
13. Kemampuan penilaian
Pasien mampu mengambil keputusan yang sederhana. Seperti ketika ditanya tentang
pilihan kontrak waktu dan tempat yang disepakati untuk berbincang-bincang. Pasien
menjawab tempat disini saja (dalam ruangan) waktunya terserah, ketika diberi pilihan
10-15 menit pasien menjawab 15 menit.
Masalah keperawatan : tidak ada
14. Daya tilik diri
Klien tidak menyadari dirinya saat ini berada di RSJ setahu pasien klien hanya di
bawa ke Rs biasa untuk penyembuhan, klien mengerti mengapa ia dibawa di rumah
sakit, namun pasien sering mengatakan ingin pulang.
Masalah keperawatan : tidak ada
G. Kebutuhan persiapan pulang
1. Makan
Pasien makan sesuai dengan menu yang disediakan RSJ, nafsu makan pasien baik.
makan 3 kali sehari habis 1 porsi.
2. BAB/ BAK
Pasien mampu melakukan BAB dan BAK sendiri. Pasien juga mampu membersihkan
diri maupun kamar mandi setelah BAB atau BAK
3. Mandi
Pasien mandi untuk menjaga kebersihan tubuhnya 2 kali sehari pagi dan sore.
4. Berpakaian / Berhias
Pasien mampu berpakaian dengan baik, mengenakan pakaian sesuai dengan yang
ditentukan.

5. Istirahat dan Tidur


Pasien mengatakan kadang bisa tidur kadang juga susah tidur ketika malam hari.
Ketika sore hari pasien tidur siang.
6. Pemeliharaan Kesehatan
Klien mengatakan setelah pulang dari rumah sakit akan selalu control dan minum
obat secara teratur agar penyakitnya tidak kambuh lagi. Sistem pendukungnya adalah
keluarga yang selalu memperhatikan saat kapan dia harus control dan minum obat.
7. Kegiatan di dalam rumah
Makan sendiri tanpa di suapin perawat, mandi sendiri tanpa bantuan orang lain, tidur.
8. Kegiatan di luar ruangan
Klien masih tahap pengawasan.

H. Mekanisme Koping
Adaptif yaitu pasien suka bicara dengan orang lain, dan jika di tanya sering kali
jawabanya tidak nyambung dengan pertanyaan.
Masalah keperawatan : tidak ada
I. Masalah Psikososial dan Lingkungan
Klien saat dilakukan wawancara kooperatif. Klien mengatakan di bawa keluarga ke
rumah sakit karena klien merasa sakit, sehingga dibawa ke RSJ
Masalah keperawatan :masalah dukungan kelompok
J. Pengetahuan
Klien mengatakan sakitnya ini sudah sembuh dan klien ingin cepat pulang kerumah.
K. Aspek Medik
Diagnosa medik : skizofrenia paranoid
Terapi medik :
 chlorpomazin 2x1 tab
 risperdon 2x1 tab
 THP 2x1 tab

L. ANALISA DATA
No. Data Masalah TTD
1. Ds : Resiko bunuh diri eka
a. Klien mengatakan ingin pulang ke rumah,
b. klien mengatakan di bawa ke RSJD karena
bingung.
c. Klien mengatakan ingin keluar dari ruangan
Do:
a. Pasien menunjukan perilaku yang mencurigakan
(biasanya menjadi sangat patuh
b. Mencoba bunuh diri
2. Ds: Gangguan konsep diri : eka
Klien mengatakan kepala pusing, mudah tersinggung harga diri rendah
Do:
Klien tampak sering melamun, menyendiri

3. Ds : Resiko Menciderai diri, eka


Do : orang lain dan
Pasien tampak mondar mandir, wajah garang, Nada bicara lingkungan
keras
M. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1. Resiko Bunuh diri (RBD)
2. Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah
3. Resiko Menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan.

N. POHON MASALAH

Akibat

Risiko mencederai diri sendiri / orang lain / lingkungan

Resiko Bunuh Diri

Harga Diri Rendah Halusinasi Gangguan Isi Pikir / Waham


RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn. S Nama Mahasiswa : Eka Putri Agesti


Ruang : 12 Madrim NIM : 1908029
No. RM : 00035273

No Dx dan terapi keperawatan Dx dan terapi medis


Dx keperawatan Dx Medis
Schizophrenia
Resiko Bunuh Diri
Harga Diri Rendah
Resiko menciderai diri sendiri dan orang
lain
Terapi Keperawatan Terapi Medis
 chlorpomazin 2x1 tab
 risperdon 2x1 tab
 THP 2x1 tab

SP 1 Resiko Bunuh Diri


a. Bina hubungan saling percaya
b. Bantu mengidentifikasi beratnya
masalah resiko bunuh diri : isyarat,
ancaman, percobaan (jika percobaan
segera rujuk)
c. Mengidentifikasi tanda-tanda bahaya
mengamankannya (lingkungan aman
untuk pasien)
d. Latih cara mengendalikan diri dari
dorongan bunuh diri : buat daftar
aspek positif diri sendiri, latihan
afirmasi/ berpikir aspek positif yang
di miliki
e. Masukkan pada jadwal latihan
berfikir positif 5 kali perhari

SP 2 Resiko Bunuh Diri


a. Evaluasi kegiatan berfikir positif
tentang diri sendiri, berikan
pujian, kaji ulang resiko bunuh
diri
b. Membantu klien cara
mengendalikan diri dari
dorongan bunuh diri : buat daftar
aspek positif keluarga,
lingkungan, dan diri sendiri,
latihan afirmasi/ berpikir aspek
positif keluarga dan lingkungan

SP 3 Resiko Bunuh Diri


a. Evaluasi kegiatan berfikir tentang
diri sendiri, keluarga dan
lingkungan. Berikan pujian,
kajian ulang resiko bunuh diri
b. Diskusikan harapan dan masa
depan
c. Diskusikan cara mencapai
harapan dan masa depan
d. Latih cara mencapai harapan dan
masa depan secara bertahap

SP 4 Resiko Bunuh diri


1. Ajarkan klien untuk minum obat
2. Latih cara minum obat yang benar

SP 1 Harga Diri Rendah


1. Bina Hubungan Saling percaya
2. Diskusikan kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki pasien
3. Bantu pasien menilai kemampuan
yang masih dapat digunakan,
4. Bantu pasien memilih/menetapkan
kemampuan yang akan dilatih,
5. Latih kemampuan yang sudah dipilih
dan menyusun jadwal pelaksanaan
kemampuan yang telah dilatih dalam
rencana harian

SP2 HDR
Latih pasien melakukan kegiatan lain
yang sesuai dengan kemampuan pasien.
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Klien : Tn. S Nama Mahasiswa :
Ruang : 12 Madrim NIM :
No RM : 00035273

Tanggal Impementasi Evaluasi (SOAP)


Senin, 28 DS : S:
Oktober Klien mengatakan ingin pulang ke - Pasien mengatakan saat
2019 rumah,pasien mengatakan di bawa ke dirumah mencoba ingin

10.30 RSJD karena bingung, pasien bunuh diri, mendengar

WIB mengatakan ingin keluar dari ruangan suara menyuruhnya untuk


bunuh diri, jangan sholat,
Do:
jangan baca Al-quran
c. Pasien menunjukan perilaku yang
- Pasien mengatakan mau
mencurigakan (biasanya menjadi sangat
untuk berbincang-bincang
patuh, mencoba bunuh diri
O:
DO :
- Kontak mata Pasien
Saat dilakukan wawancara , kadang menjawab
pertanyaan hanya sedikit dan kadang jawaban pasien tampak kurang
tidak sesuai, pasien masih belum mau untuk bercerita - Pasien masih tampak
banyak bingung
Diagnosa Keperawatan - Pasien tampak agak
Resiko Bunuh Diri kooperatif
Tindakan Keperawatan - Pasien belum mampu
SP1 latihan berpikir positif
1. Identifikasi beratnya masalah resiko bunuh A:
diri : isyarat, ancaman, percobaan - Pasien belum mampu
2. Identifikasi tanda-tanda bahaya melakukan latihan membuat

mengankannya (lingkungan aman untuk daftar aspek positif dan


berpikir positif
pasien)
- SP 1 belum tercapai
3. Latih cara mengendalikan diri dari dorongan
bunuh diri: buat dafatr aspek positif diri P:
sendir, latihan afirmasi / berpikir aspek positif Evaluasi SP1
yang dimiliki - Latih cara mengendalikan
4. Masukkan pada jadwal latihan berpikir positif diri dari dorongan bunuh
RTL diri: buat dafatr aspek

- Ulangi SP 1 (Latih cara mengendalikan diri dari positif diri sendiri, latihan

dorongan bunuh diri: buat dafatr aspek positif afirmasi / berpikir aspek

diri sendir, latihan afirmasi / berpikir aspek positif positif yang dimiliki

yang dimiliki) - Masukkan latihan ke dalam


jadwal kegiatan harian.

Selasa, DS : S:
29 Pasien masih merasa masih suka berpikiran - Pasien mengatakan mau
Oktober bingung menjalani hidup untuk berbincang-bincang

2019 DO : - Pasien mau dilatih


10.30 Pasien masih tampak kebingungan dan berdiam membuat daftar aspek
WIB diri, suka melamun, positif dan berpikir
Diagnosa Keperawatan positif
Resiko Bunuh Diri O:
Tindakan Keperawatan - Kontak mata Pasien
SP1 tampak masih kurang
1. Identifikasi beratnya masalah resiko bunuh - Pasien masih tampak
diri : isyarat, ancaman, percobaan masih bingung
2. Identifikasi tanda-tanda bahaya - Pasien tampak agak
mengankannya (lingkungan aman untuk kooperatif
pasien) A:
3. Latih cara mengendalikan diri dari dorongan - Pasien mampu latihan
bunuh diri: buat daftar aspek positif diri sendiri, membuat daftar aspek
latihan afirmasi / berpikir aspek positif yang positif dan berpikir
dimiliki positif
4. Masukkan pada jadwal latihan berpikir positif - SP 1 tercapai
RTL P:
SP2 Evaluasi SP1
Latih cara mengendalikan diri dari dorongan Lanjutkan SP2
bunuh diri : buat daftar aspek positif keluarga
dan lingkungan, latih afirmasi/berfikir aspek
positif keluarga dan lingkungan
Rabu, 30 DS : S:
Oktober Pasien mengatakan merasa ada hal positif pada - Pasien mengatakan
2019 dirinya sendiri sudah mampu latihan
10.30 DO : Pasien mampu latihan
WIB Pasien mulai tampak mampu berbicara sedikit membuat daftar aspek
Diagnosa Keperawatan positif dan berpikir
Resiko Bunuh Diri positif
Terapi Keperawatan - Pasien mau diajarkan
SP2 latihan membuat daftar
1. Evaluasi kegiatan berpikir positif tentang diri aspek positif keluarga
sendiri, berikan pujian, kaji ulang resiko dan lingkungan
bunuh diri O:
2. Latih cara mengendalikan diri dari dorongan - Pasien tampak kooperatif
bunuh diri : buat daftar aspek positif keluarga - Pasien belum begitu
dan lingkungan, latih afirmasi/berfikir aspek mampu latihan membuat
positif keluarga dan lingkungan daftara aspek positif
3. Masukkan pada jadwal latihan berpikir positif keluarga dan lingkungan
tentang dir, keluarga dan lingkungan A:
RTL - Pasien belum mampu
SP2 latihan membuat daftara
- Latih cara mengendalikan diri dari dorongan aspek positif keluarga
bunuh diri : buat daftar aspek positif keluarga dan lingkungan
dan lingkungan, latih afirmasi/berfikir aspek - SP2 Belum tercapai
positif keluarga dan lingkungan P:
Evaluasi SP2
- Latih cara mengendalikan
diri dari dorongan bunuh
diri : buat daftar aspek
positif keluarga dan
lingkungan, latih
afirmasi/berfikir aspek
positif keluarga dan
lingkungan

Anda mungkin juga menyukai