Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA KLIEN Tn. M DENGAN ISOLASI SOSIAL

(MENARIK DIRI)

OLEH

GUS HENDRITA, AMD.KEP

PROGSUS KEPERAWATAN

STIKES ALIFAH PADANG

2018
TINJAUAN KASUS

A IDENTITAS KLIEN

1. Nama : Tn. M

2. Umur : 47 tahun

3. Jenis kelamin : Laki – laki

4. Status : Belum nikah

5. Agama : Islam

6. Alamat : Padang

7. Pendidikan : D2

8. Pekerjaan : PNS

9. Tanggal masuk : 2 Juli 2018

10. No.RM : 049381

11. Diagnosis medis : F20.3 (Skz. Takterinci)

12. Penanggung jawab : Ny. S

13. Tanggal pengkajian : 23-24 Juli 2013

B ALASAN MASUK/FAKTOR PRESIPITASI

Klien kiriman dari Padang. Petugas padang mengatakan ± 1 minggu di padang diam
saja, kadang bicara kacau, aktivitas pasif, kontak mata kurang Klien mengatakan ada
pengalaman memukul teman di Baresos hingga berdarah. Klien memukul temannya
karena mencuri uang milik klien dan tidak mau mengaku.

C FAKTOR PREDISPOSISI
1. Riwayat mengalami gangguan jiwa, Penjelasan: Klien mengatakan tidak tahu
tentang penyakit sebelumnya sampai dibawa ke RS Jiwa.
2. Pengobatan sebelumnya, Penjelasan: Klien Tn. M berada di Padang tetapi
kondisinya tidak mau beraktivitas, hanya diam dan tidak mau berbicara. Kalau
minum obat kadang di buang jadi pengobatan kurang maksimal.
3. Trauma, Penjelasan: Klien mengatakan tidak pernah mengalami penganiayaan
secara fisik selama di rumah (Baresos).
4. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa, Penjelasan: Klien mengatakan
dalam keluarga tidak ada yang mengalami sakit seperti dirinya dan hingga dibawa ke
rumah sakit jiwa.
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan, Klien mengatakan bahwa ingin
menikah tetapi gagal karena perbedaan keyakinan dan ditinggal meninggal orang
tuanya.

D. PEMERIKSAAN FISIK
1. TD : 120/70 mmHg
2. HR : 87 x/menit
3. RR : 18 x/menit
4. S : 36,7 oC
5. TB : 160 cm
6. BB : 65 kg
7. Keluhan fisik
Penjelasan: Klien mengatakan tidak ada rasa sakit dalam tubuhnya seperti
sesak, panas, atau pegal-pegal.

E. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

2. Konsep diri
a. Citra tubuh : Tn. M mengatakan menyukai seluruh anggota tubuhnya.
b. Identitas diri : Pasien adalah seorang laki-laki berumur 47 tahun, belum
menikah, dan Tn. M mengatakan dulu sebagai guru SD sebelum di rawat di RS
Jiwa.
c. Peran : Klien berperan sebagai anak ke 6 dari 9 saudara, klien tidak dapat
menjalankan peran sebagaimana anak karena berada ditinggal di RSJD
Surakarta.
d. Ideal diri : Tn. M mengatakan bila supaya tubuhnya tetap sehat dan
kembali berperan dalam keluarganya serta klien mengatakan bila ingin kembali
ke rumah dan bergabung/ berkumpul dengan keluarganya lagi. Klien ingin
cepat kembali mengajar di SD.
e. Harga diri : Pasien tampak malu dan enggan memulai berkomunikasi
dengan oranglain. Teman Tn. M mengatakan bila Tn. M teman yang baik.
Klien mengatakan sedih karena tidak bisa berkumpul dengan keluarga.
3. Hubungan social
a. Orang terdekat atau yang berarti:
Klien memiliki teman dekat selama di rumah sakit yaitu Tn. J dan di rumah
klien hanya tinggal sendiri.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat:
Tn. M mengatakan sebelum sakit aktif ikut dalam kegiatan kelompok/
masyarakat/ organisasi masyarakat tetapi selama sakit tidak aktif dan hanya
mengikuti kegiatan rehabilitasi.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Klien mengatakan sulit untuk memulai pembicaraan dan klien tampak diam
jika berkumpul dengan pasien yang lain.

4. Spiritual sebelum di RS
a. Nilai dan keyakinan: Tn. M mengatakan beragama islam.
b. Kegiatan Ibadah: Klien mengatakan bila sebelum sakit ibadahnya aktif
tetapi selama sakit sudah tidak aktif beribadah.Saat ditanyakan alasannya tidak
solat karena tidak tahu.

F. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Penjelasan: Cara berpakaian rapi, rambut rapi, baju selalu ganti setiap hari, cara
berjalan normal.
2. Pembicaraan
Penjelasan: Pembicaraan pasien lambat, berbicara bila ditanya.
3. Aktivitas motorik
Penjelasan: Klien terlihat duduk berkumpul dengan teman tetapi hanya diam. Klien
cukup tertutup dan jarang bersosialisasi.
4. Alam perasaan
Penjelasan: Klien terlihat tidak senang atau membuka diri saat diajak berkenalan.
Klien tampak tidak mau saat diajak bicara.

5. Afek
Penjelasan: Afek klien hanya jika ada stimulus dari luar (tumpul).
6. Interaksi selama wawancara
Penjelasan: Klien tampak curiga saat di ajak berbincang tidak mau mendekat
(jaraknya jauh), berbicara sesuai dengan yang ditanyakan.
7. Persepsi
Penjelasan: Klien mengatakan tidak mengalami perubahan persepsi sensori
halusinasi.
8. Isi piker
Penjelasan: Klien menginginkan bisa kembali kerja sebagai guru SD.
9. Proses piker
Penjelasan: Pembicaraan klien tidak fokus dengan pertanyaan yang diajukan oleh
perawat.
10. Tingkat kesadaran
Penjelasan: Tingkat kesadaran klien compos mentis, orientasi cukup baik untuk hari,
tanggal dan tempat tapi orientasi orang kurang begitu baik.
11. Memori
Penjelasan: Memori klien baik, dapat mengingat kejadian yang lebih dari 6 bulan
ataupun hari kemarin.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Penjelasan: Klien kurang mampu berkonsentrasi saat di ajak bicara ditandai dengan
pembicaraan yang berbeda topik pembicaraan, dan kontak mata mudah beralih.
13. Kemampuan penilaian
Penjelasan: Klien belum mampu mengambil keputusan secara mandiri.
14. Daya tilik diri (insight)
Penjelasan: Klien menyadari dirinya mengalami sakit jiwa dan sedang dirawat di
RSJD Surakarta.

G. KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG


1. Makan
Penjelasan: selama dirumah sakit pasien makan 3x sehari, 1 porsi makan habis, dan
dilakukan secara mandiri.
2. BAB/BAK
Penjelasan: Pasien mampu melakukan BAB dan BAK secara mandiri.
3. Mandi
Penjelasan: pasien mandi 2xsehari, pasien mampu mandi secara mandiri, serta gosok
gigi dan keramas.
4. Berpakaian/berhias
Penjelasan: pasien mampu berpakaian secara mandiri.
5. Penggunaan obat
Penjelasan: pasien memperoleh terapi Trihexylpenidil 2x2 mg, Chlorpromazine
1x100 mg, Noprenia 2x2 mg. Pasien minum obat secara mandiri.
6. Pemeliharaan kesehatan
Penjelasan: pasien dianjurkan kontrol dan minum obat secara teratur.
7. Aktivitas di rumah
Penjelasan: selama di rumah sakit pasien jarang melakukan aktivitas. Setelah di
rumah dilatih dan dibantu untuk memilih aktivitas yang di sukai saat berada dirumah.
8. Aktivitas di luar rumah
Penjelasan: selama sakit pasien jarang mengikuti kegiatan di luar rumah. Setelah
pulang di rumah anjurkan keluarga untuk mengajak pasien melakukan kegiatann yang
berada di luar rumah.
9. Istirahat/tidur
Penjelasan: Klien mengatakan jarang tidur siang, bila tidur hanya 1 jam terus bangun
lagi. Tidur malam jam 19.00 WIB dan bangun tidur jam 04.00 WIB. Dan sebelum
tidur klien biasanya nonton TV terlebih dahulu.

H. MEKANISME KOPING
Penjelasan: Klien jarang bercerita jika ada masalah dan hanya diam.

I. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


a. Masalah dengan dukungan kelompok:
Klien mengatakan hanya memiliki satu teman dekat selama di RS.
b. Masalah dengan lingkungan:
Klien mengatakan kurang begitu tahu dengan lingkungan di RS.
c. Masalah dengan pendidikan:
Klien mengatakan tidak ada masalah dengan pendidikannya dan selama menjalani
pendidikannya.
d. Masalah dengan pekerjaan:
Klien mengatakan ingin cepat kembali cepat bekerja sebagai guru.
e. Masalah dengan perumahan:
Klien mengatakan tidak ada masalah dengan tempat tinggal dan klien merasa tenang
selama berada di RS.
f. Masalah dengan ekonomi:
Klien mengatakan ingin cepat kembali kerja agar bisa dapat uang.
g. Masalah dengan pelayanan kesehatan:
Klien tidak ada masalah dengan pelayanan selama di rumah sakit.
h. Masalah lainnya:
Tidak ada masalah.

J. KURANG PENGETAHUAN TENTANG:


Penjelasan: Klien mengatakan hanya sakit dan tidak tahu sakit apa.

K. ASPEK MEDIS
Dx. Medis :F20.3 (Skz. Tak terinci)
Terapi Medis : - Trihexylpenidil 2x2 mg
- Chlorpromazine 1x100 mg
- Noprenia 2x2 mg
Pemeriksaan penunjang:

No. Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil

1. 3 Juli 2018 Kimia darah  GDS 156 (N: <130 mg/dL)


 Cholesterol total 268 (N:<200 mg/dL)
 Creatinin 1,2 (N: 0,7-1,1 mg/dL)
 Gula puas 104 (N: 70-110 mg/dL)
 Gula 2 jam pp 103 (N: 76-115 mg/dL)
 SGOT 26 (N: <37 U/L)
 SGPT 21(N: <42 U/L)

L. ANALISIS DATA

No. Hari Data Masalah

1. Selasa DS: Isolasi sosial

- Tn. M mengatakan, hanya tinggal sendiriGangguan konsep diri:


dirumah. Harga diri rendah

- Klien mengatakan malas untuk bicara.

DO:

- Kontak mata kurang

- Klien terlihat berkumpul dengan teman


tapi hanya diam saja.

- Afek klien tumpul.

- Klien tampak curiga saat di ajak


berbincang, tidak mau mendekat (jaraknya
jauh), berbicara sesuai dengan yang
ditanyakan.

DS:

- petugas Baresos mengatakan bahwa


pasien kadang bicara kacau, aktivitas
pasif.

- Klien mengatakan malas untuk bicara.

DO:

- Kontak mata kurang

- Klien terlihat berkumpul dengan teman


tapi hanya diam saja.

M. POHON MASALAH

N. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Isolasi social
2. Harga diri rendah
O. RENCANA
KEPERAWATAN

RENCANA RASIONAL
NO. TGL DIAGNOSIS KRITERIA EVALUASI KEPERAWATAN

1. 24 Juli Isolasi sosial Setelah dilakukan tindakan 1. Bina hubungan 1. Hubungan


2018 berhubungan keperawatan selama 3x saling percaya saling percaya
dengan interaksi klien menunjukkan: dengan klien sebagai dasar
perubahan dengan interaksi
TU: Klien dapat berinteraksi
status mental. menggunakan/ perawat dan
dengan orang lain.
komunikasi klien.

TK: terapeutik yaitu


sapa klien dengan
1. Klien dapat membina ramah, baik secara
hubungan saling percaya. verbal maupun non
verbal,
Kriteria hasil:
perkenalkan nama
- Wajah cerah, tersenyum. perawat, tanyakan
nama lengkap
- Mau berkenalan
klien dan
- Ada kontak mata panggilan yang
disukai, jelaskan
- Bersedia menceritakan
tujuan pertemuan,
perasaan
bersikap empati
dan menerima
klien apa adanya.

2. a. Kaji pengetahuan
2. Klien mampu menyebutkan klien tentang 2. Mengetahui
penyebab isolasi sosial. perilaku isolasi kondisi klien yang
Kriteria hasil: sosial dan mengalami isolasi
tandanya. sosial dan
- Menyebutkan dari diri
tandanya.
sendiri, oranglain dan b. Beri kesempatan
lingkungan klien untuk
mengungkapkan
perasaan yang
menyebabkan tidak
mau bergaul.

c. Beri pujian terhadap


kemampuan klien
mengungkapkan
perasaanya.
.

3. Klien mampu menyebutkan


3.a. Kaji pengetahuan
keuntungan dan kerugian
klien tentang 3. Megetahui
berhubungan dengan oranga
keuntungan dan kemampuan klien
lain.
kerugian dalam menelaah
Kriteria hasil: bergaul/bersosialisasi. keuntungan dan
kerugian
- Dapat menyebutkan b. Diskusikan bersama
berinteraksi
keuntungan: banyak teman, klien tentang
dengan oranglain.
tidak kesepian, bisa diskusi, keuntungan dan
saling menolong. kerugian tidak
berinteraksi dengan
- Dapat menyebutkan
oranglain.
kerugian: sendiri, kesepian,
dan tidak bisa diskusi. c. Beri penguatan
positif terhadap
kemampuan
mengungkapkan
perasaan tentang
keuntungann dan
kerugian
berhubungan dengan
oranglain.

4.a. Kaji kemampuan


4. Klien mampu klien membina
melaksanakan hubungan hubungan dengan
4. Mengetahui
sosial secara bertahap. oranglain.
kemampuan klien
Kriteria hasil: b. Bermain peran dalam membina
tentang cara hubungan dengan
- Bersosialisasi dengan
berinteraksi dengan oranglain.
perawat, perawat lain, klien
oranglain.
lain, kelompok.
c. Dorong dan bantu
klien untuk
berinteraksi dengan
oranglain secara
bertahap.

d. Beri penguatan
positif atas
keberhasilan yang
dicapai.

5a. Dorong klien untuk


mengungkapkan
5. Mengetahui
5. Klien mampu menjelaskan perasaannya bila
perasaan klien jika
perasaannya setelah berinteraksi dengan berinteraksi
berhubungan sosial. oranglain. dengan oranglain.

Kriteria hasil: b. Diskusikan dengan


klien keuntungan
- Dapat bersosialisasi dengan
berinteraksi dengan
oranglain dan kelompok.
oranglain.

c. Beri penguatan
positif atas
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaan keuntungan
berhubungan dengan
oranglain

6.a. Bantu klien untuk


mengenal obat yang 6. Mengetahui
6. Klien dapat memanfaatkan minum. kemampuan klien
obat dengan baik. dalam meminum
b. Diskusikan dengan obat dan efek
Kriteria hasil: klien tentang efek obatnya agar klien
samping obat, nama, tidak puttus obat.
- Klien mampu menyebutkan
warna, dan dosis.
manfaat minum obat dan
kerugian tidak minum obat. c. Diskusikan dengan
klien tentang efek
- Klien mampu menyebutkan
samping obat.
nama, warna, dosis, efek
terapi, dan efek samping obat.

- Klien mampu
mendemonstrasikan
penggunaan obat dengan
benar.

- Klien menyebutkan akibat


berhenti minum obat tanpa
konsultasi dokter.

Anda mungkin juga menyukai