A. PENGKAJIAN
Pengkajian ini dilakukan pada :
Hari, tanggal : Senin, 25 Januari 2021
Jam : 10.00 WIB
1. Identitas klien
Nama : Tn. S
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 51 tahun
Alamat : Tegalsari RT.08/RW.01
2. Alasan masuk RSJ
Klien datang ke RSJD Dr. Amino Gondohutomo Jawa Tengah
pada tanggal 20 September 2019 diantarkan oleh keluarganya dengan
keluhan melamun, bingung dan sulit tidur. Klien mendengar suara
seseorang yang memerintahkan untuk marah – marah dan berjalan.
3. Faktor Prepisipitasi
Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang
memerintahkan untuk jalan-jalan, dan mengambil barang milik
oranglain.
4. Faktor Predisposisi
a. Gangguan jiwa dimasa lalu
Klien mengatakanrawat jalan di RSJD Dr. Amino
Gondohutomo dengan alasan yang sama dan sudah pernah
melakukan pengobatan.
b. Pengobatan sebelumnya
Klien sudah pernah melakukan pengobatan kejiwaan
sebelumnya. Klien tidak patuh dalam minum obat dan berhenti
minum obat karena ia beranggapan bahwa ia telah sehat.
1
2
5. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda vital
TD : 130/80 mmHg
N : 85 x/menit
S : 36 oC
RR : 20 x/menit
b. Ukuran Badan
BB : 46 kg
TB : 162 cm
c. Pemeriksaan head to toe
- Kepala
Inspeksi : Bentuk simetris, beruban, tidak ada benjolan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan
- Mata
Inspeksi : Simetris, conjungtiva anemis, sklera jernih bersih,
pupil isokor dan bermiosis bila diberi rangsangan cahaya.
- Hidung
3
6. Psikososial
a. Genogram
4
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Tinggal Serumah
: Meninggal
: Gangguan Jiwa
b. Konsep Diri
1) Gambaran Diri
Klien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya dan juga
bersyukur kepada Tuhan atas seluruh anggota tubuh yang
dimiliki.
2) Identitas diri
Klien mengatakan ia seorang anak laki-laki dari 6 bersaudara.
3) Peran
Klien mengatakan saat di rumah berperan sebagai seorang
kakak laki-laki dan paman dari keponakannya. Klien sehari-
hari hanya menghabiskan waktu dijalan dan rumah, karena
klien tidak bekerja.
5
4) Ideal diri
Klien mengatakan ingin bisnis telur asin untuk mendaptkan
uang dan ingin segera buka toko untuk sukses.
5) Harga diri
Klien mengatakan merasa sedih dan minder karena di usia 51
tahun klien belum memiliki pekerjaan dan seorang istri. Saat
setelah lulus kuliah klien pernah bekerja namun tidak bertahan
lama kemudian klien hanya menghabiskan waktu dirumah dan
tidak mau bekerja.
c. Hubungan sosial
1) Orang yang berarti
Klien mengatakan belum ada orang yang berarti dalam
hidupnya.
2) Peran serta kegiatan kelompok/masyarakat
Klien mengatakan sering keluar rumah untuk mengikuti
kegiatan yang ada di desanya.
3) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan pernah tidak pernah mengamuk saat merasa
kesal. Namun, klien merasa ada bisikan yang menyuruhnya
untuk marah-marah pada orang lain. Masalah Keperawatan :
Resiko Perilaku Kekerasan
d. Spiritual
1) Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan beragama kristen. Klien merasa penyakitnya
merupakan cobaan dari Tuhan.
2) Kegiatan ibadah
Klien mengatakan selalu ibadah setiap minggu, namun selama
pandemi klien tidak pernah melakukan ibadah di gereja.
7. Status Mental
a. Penampilan
6
m. Kemampuan penilaian
Klien mampu mengambil keputusan sederhana dengan bantuan
orang lain. Saat akan diajak wawancara, klien ditanya mau
diwawancarai dimana, pasien mampu memutuskan.
n. Daya tilik diri
Klien mengakui bahwa dirinya tidak memiliki banyak teman saat
dirumah. Namun memiliki teman semasa sekolah yang sering
menengok klien. Klien mengetahui bahwa dirinya sedang
mengalami gangguan jiwa halusinasi dan berobat jalan di RSJ.
8. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
Klien mengatakan mampu makan sendiri tanpa bantuan orang lain.
Klien mampu menjaga keamanan dirinya dengan menghindari hal-hal
yang dapat membahayakan seperti menyingkir ketika ada kendaraan
melintas. Saat dirumah klien mengatakan jarang minum obat, jika
berobat menggunakan kendaraan, saat ini klien tinggal dengan adik
dan keponakannya dan belum mempunyai pekerjaan untuk memenuhi
kebutuhan.
a. Kegiatan hidup sehari-hari (ADL)
1. Mandi
Klien jarang mandi, kadang mandi 2 minggu sekali dengan
inisiatif sendiri, mandi menggunakan sabun yang telah
disediakan, tidak gosok gigi, dan mencuci rambut secara
mandiri.
2. Kebersihan
Klien mampu menjaga kebersihan lingkungan dengan
membuang sampah pada tempatnya, mencuci tangan sebelum
dan sesudah makan. Klien meminta dipotong kukunya yang
panjang agar bersih.
3. BAB/BAK
Pasien BAB 1 kali dalam sehari selama di rumah, klien BAK
secara mandiri dan tidak ada keluhan.
9
4. Berpakaian/berhias
Pasien mampu mengenakan pakaian sendiri, klien jarang ganti
pakaian karena menurut klien bajunya tidak kotor.
b. Nutrisi
Klien mengatakan selalu makan di ruang makan, frekuensi makan
3 kali sehari dengan nafsu makan baik, makanan selalu habis 1
porsi.
BB saat ini : 46 kg
c. Tidur
Klien mengatakan tidak mengalami gangguan tidur, klien tidur
malam jam 01.00 WIB sampai jam 09.00 WIB, klien tampak tidur
siang dengan nyenyak pada pukul 15.00 WIB.
d. Kemampuan klien dalam hal-hal berikut :
- Klien dapat mengantisipasi kehidupan sehari-hari
- Klien dapat membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri
- Klien tidak bisa mengatur penggunaan obatnya sendiri dan
tidak melakukan pemeriksaan kesehatannya sendiri karena
semua dibantu oleh keluarga
e. System pendukung
- Keluarga: Klien mengatakan keluarga selalu mendukung
program pengobatan klien dengan mengantarkan klien kontrol
sebulan sekali di RSJD.
- Teman sejawat: Klien mengatakan ada beberapa teman sekolah
yang sering menjenguk.
- Terapis: Klien mengatakan selama dirawat selalu memperoleh
dukungan dari dokter dan perawat untuk sembuh.
- Kelompok sosial: Klien mengatakan jarang ada orang yang
mau berinteraksi dengan klien karena klien jarang mandi.
f. Kegiatan produktif/hobi
Klien mengatakan kegiatan produktif di jalan dapat mengalihkan
gangguan bisikan yang dialaminya.
10
9. Mekanisme Koping
Klien mengatakan jika ada masalah lebih suka memendam
perasaannya dan memilih tidur dan menghindar karena merasa tidak
mampu menyelesaikan masalahnya. Klien mengatakan jika sedang ada
masalah sering merasa gelisah. Klien lebih suka menyendiri karena
tidak ada teman dekat disekitar rumahnya.
Masalah keperawatan : Ketidakefektifan koping individu
10. Pengetahuan
- Klien dapat menyebutkan jawaban jika diberi pertanyaan tentang
pengetahuan umum. Klien mengatakan tidak tahu penyebab dirinya
tiba-tiba ingin marah-marah. Klien mengatakan tahu obat apa saja
yang ia minum dan kegunaannya,klien tau warna obatnya.
11. Aspek medis
a. Diagnosa medis : Skizofrenia paranoid
b. Terapi medis :
Olanzapine 1x sehari 5 mg
12. Daftar Masalah Keperawatan
a. Ketidakefektifan manajemen terapeutik
b. Respon pasca trauma
c. Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi pendengaran
d. Resiko Perilaku Kekerasan
e. Ketidakefektifan koping individu
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
11
TUK III : Klien dapat Klien dapat mengetahui cara yang biasa - Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien
mengidentifikasi cara dapat menyelesaikan masalah atau tidak - Jelaskan tujuan interaksi
konstruktif dalam berespon - Klien dapat mengungkapkan akibat dari - Buat kontrak topik, waktu, dan tempat setiap kali bertemu
terhadap kemarahan secara cara yang dilakukan klien pasien.
konstruktif - Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar
Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien
selama 3 x pertemuan Klien dapat
TUK IV : Klien dapat melakukan cara berespon terhadap
mengontrol perilaku kekerasan kemarahan secara konstruktif Ajarkan SP 1 Pasien
- Beri kesempatan mengungkapkan perasaannya
- Bantu klien mengungkap penyebab perasaan jengkel
- Observasi tanda-tanda perilaku kekerasan pada klien
- Simpulkan bersama klien tanda-tanda klien saat
jengkel/marah yang dialami
TUK V : Klien dapat Setelah dilakukan tindakan keperawatan - Bantu klien dapat bermain peran dengan perilaku kekerasan
menggunakan obat dengan selama 3 x pertemuan Klien dapat yang biasa dilakukan
benar (sesuai program mengontrol perilaku kekerasan dengan - Bicarakan dengan klien apakah dengan cara yang klien
pengobatan) cara : lakukan masalahnya selesai
- Fisik : olahraga dan menyiram tanaman - Bersama klien menyimpulkan akibat cara yang dilakukan
- Verbal : mengatakan secra oleh klien
langsung dan tidak menyakiti - Ajarkan cara mengatasi marah dengan cara latihan nafas
- Spiritual: sembahyang, berdoa/ibadah dalam
yang lain
Ajarkan SP 3 Pasien
- Bantu klien memilih cara yang tepat untuk klien
- Bantu klien mengidentifikasi manfaat cara yang dipilih
- Bantu klien menstimulasi cara tersebut
- Berikan reinforcement positif atas keberhasilan klien
15
4.
Ajarkan SP 4 Pasien
- Jelaskan jenis-jenis obat yang diminum klien
- Diskusikan manfaat minum obat dan kerugian berhenti
minum obat tanpa izin dokter
3. Defisit Perawatan TUK I : Klien mampu Setelah dilakukan tindakan keperawatan Ajarkan SP I Pasien
Diri melakukan kebersihan diri selama 3x pertemuan :
- Menjelaskan pentingnya kebersihan diri
secara mandiri - Klien mampu melakukan aktifitas
seperti mandi, gosok gigi. - Menjelaskan cara menjaga kebersihan diri
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
TUK II : Klien dapat melakukan selama 3x pertemuan : - Membantu pasien mempraktikkan cara menjaga kebersihan
berhias dengan baik - Klien dapat melakukan berhias diri
secara baik
- Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan harian
selama 3x pertemuan
- Klien mampu makan secara
TUK III : Klien mampu mandiri Ajarkan SP 2 Pasien
melakukan makan dengan bik - Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3x pertemuan - Menjelaskan cara makan yang baik
- Klien dapat BAK/BAB secara
- Membantu pasien mempraktikkan cara makan yang baik
mandiri
- Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
TUK IV : Klien mampu
melakukan eliminasi secara harian
mandiri
Ajarkan SP 3 Pasien
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
- Menjelaskan cara eliminasi yang baik
- Membantu pasien mempraktikkan cara eliminasi yang baik
16
Ajarkan SP 4 Pasien
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
- Menjelaskan cara berdandan
- Membantu pasien mempraktikkan cara berdandan
- Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
P : Pertahankan intervensi
- Pertahankan cara
memutus/mengontrol
halusinasi
- Awasi pemberian obat
- Berikan pujian pada klien