Anda di halaman 1dari 8

PRE PLANING

PENDIDIKAN KESEHATAN PADA KLIEN DAN KELUARGA DENGAN MASALAH UTAMA : HDR

OLEH: AMALIA AGUSTIN ANGGIE PRADANA P DEVI TRI NUR K IKE WURI WS MARIA LANI K NURUL IZZAWATI (G2B007003) (G2B007005) (G2B007012) (G2B007031) (G2B007044) (G2B007053)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2009

SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA

TOPIK Harga diri rendah TUJUAN Tujuan Umum Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, keluarga dan klien dapat memahami tentang harga diri rendah Tujuan Khusus Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang harga diri rendah, keluarga diharapkan dapat: Menjelaskan tentang pengertian harga diri rendah Menjelaskan tanda dan gejala harga diri rendah Menjelaskan dampak terjadinya harga diri rendah Menjelaskan peran keluarga dalam penanggulangan harga diri rendah LATAR BELAKANG Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang tidak berharga dan tidak dapat bertanggung jawab atas kehidupan sendiri. Gagal menyesuaikan tingkah laku dan cita-cita. Tanda tanda harga diri rendah: mengejek dan mengkritik diri; merendahkan martabat; merasa bersalah dan khawatir, menghukum diri sendiri, menolak diri sendiri; mengalami gejala fisik: Tekanan darah tinggi, gangguan penggunaan zat; menunda keputusan; sulit bergaul; menghindari kesenangan yang dapat memberi rasa puas; menarik diri dari realitas, cemas, panik, cemburu, curiga, halusinasi; merusak diri: harga diri yang rendah menyokong klien untuk mengakhiri hidup; merusak atau melukai orang lain. Untuk itu klien perlu diberi pendidikan kesehatan supaya dapat meminimalkan penurunan harga dirinya sehingga klien dapat pulih. Pendidikan

kesehatan ini juga berguna bagi keluarga agar dapat: Meningkatkan harga diri klien Menggali kekuatan klien Mengevaluasi diri Menetapkan tujuan yang nyata Mengambil keputusan Empati, mengontrol klien, memberi pujian pada klien. SELEKSI PASIEN DAN KELUARGA Dalam kegiatan pendidikan kesehatan ini, dikhususkan bagi klien dan keluarga dengan masalah utama: harga diri rendah METODE PELAKSANAAN Pendidikan kesehatan dilakukan dengan metode ceramah dan tanya jawab PENGORGANISASIAN Penyaji Sasaran : Tim pendidikan kesehatan (Anggie Pradana P, Devi Tri Nur K, Maria Lani K) : Keluarga (Ike Wuri WS, Amalia Agustin) dan klien (Nurul Izzawati SASARAN Keluarga dan klien yang menderita harga diri rendah STRATEGI PELAKSANAAN Hari / tanggal : 23 April 2009 Waktu Tempat : Pukul 13.00 WIB : Di rumah klien, Jalan Perumda Baru 510 Tembalang

MEDIA DAN ALAT BANTU Menggunakan leaflet dan power point

Keterangan: : Leader : Co leader : Observer : Fasilitator : Klien

PENGORGANISASIAN PENYULUH Penyuluh Nama : Maria Lani Tugas : Memberi penyuluhan tentang harga diri rendah Fasilitator Nama : Devi Tri Nur K Tugas : Memfasilitasi klien di saat melakukan pendidikan kesehatan harga diri rendah Observer Nama : Anggie Pradana P Tugas : Mengobservasi jalannya pendidikan kesehatan tentang harga diri rendah SETTING TEMPAT

ANTISIPASI KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN Antisipasi waktu Antisipasi tempat : Jumat, 24 April 2009 pukul 13.00 WIB : Di puskesmas Sejahtera, Perumda,

Tembalang Antisipasi keluarga dan pasien terapis Antisipasi media dan alat : Pasien Ananda Lutfiah Sungkar dan keluarga : Lembar balik

LANGKAH KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN Persiapan Memilih keluarga dengan klien yang menderita harga diri rendah Membuat kontrak dengan klien Mempersiapkan alat dan tempat Orientasi Salam terapeutik Salam kepada klien dan keluarga Perkenalkan nama dan panggilan perawat Menanyakan nama dan panggilan dari klien Menanyakan nama anggota keluarga klien yang hadir Evaluasi/validasi Menanyakan perasaan atau keadaan klien saat ini Menanyakan masalah yang dirasakan klien Kontrak Menjelaskan tujuan kegiatan pendidikan kesehatan Menjelaskan aturan main: Keluarga dan klien mengikuti ceramah materi dari awal sampai dengan akhir Lama pendidikan kesehatan 20 menit di ruang tunggu instalasi rawat jalan Kerja Menjelaskan pengertian harga diri rendah Tanyakan pengalaman klien sebelumnya Mengetahui tanda dan gejala harga diri rendah

Tanyakan perasaan klien saat terjadi harga diri rendah Tanyakan sikap klien dalam mengalamai hartga diri rendah Mengetahui proses terjadinya harga dir rendah Mengetahui penanganan harga diri rendah di rumah Tanyakan pada keluarga dalam menangani anggota keluarga yang sakit Tanyakan perasaan klien dan keluarga setelah mengikuti pendidikan kesehatan Memberikan reinforcement positif Memberi kesempatan audience untuk bertanya Memberikan kesimpulan Terminasi Evaluasi Perawat menanyakan perasaan klien dan keluarga setelah mengikuti pendidikan kesehatan Memberikan reinforcement positif terhadap perilaku klien yang positif Tindak lanjut Menganjurkan klien menilai dan mengevaluasi jika terjadi tanda dan gejala harga diri rendah EVALUASI DAN DOKUMENTASI Evaluasi Evaluasi dilakukan saat proses pelaksanaan pendidikan kesehatan, khususnya pada tahap kerja, kemampuan yang diharapkan adalah klien dan keluarga mengetahui : Mengetahui tentang pengertian harga diri rendah Mengetahui tanda dan gejala harga diri rendah Mengetahui proses terjadinya harga diri rendah Peran keluarga dalam menanggulangi hartga diri rendah di rumah Dokumentasi Dokumentasikan dalam proses keperawatan klien.

LAMPIRAN MATERI

HARGA DIRI RENDAH Pengertian Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang tidak berharga dan tidak dapat bertanggung jawab atas kehidupan sendiri. Gagal menyesuaikan tingkah laku dan cita-cita

Proses Terjadi Pada masa kecil sering disalahkan, jarang diberi pujian atas keberhasilannya Pada masa remaja keberadaannya kurang dihargai. Tidak diberi kesempatan dan tidak diterima Sering gagal disekolah, pekerjaan, atau pergaulan Lingkungan cenderung mengucilkan dan menuntut lebih dari kemampuan

Tanda-tanda Harga Diri Rendah Mengejek dan mengkritik diri Merendahkan martabat Merasa bersalah dan khawatir, menghukum diri sendiri, menolak diri sendiri Mengalami gejala fisik: Tekanan darah tinggi, gangguan penggunaan zat Menunda keputusan Sulit bergaul Menghindari kesenangan yang dapat memberi rasa puas Menarik diri dari realitas, cemas, panik, cemburu, curiga, halusinasi. Merusak diri: harga diri yang rendah menyokong klien untuk mengakhiri hidup Merusak/melukai orang lain

Peran Keluarga Dalam Meningkatkan Harga Diri Klien Meningkatkan harga diri klien Menjalin Hubungan saling percaya Memberi kegiatan ssesuai kemampuan klien Meningkatkan kontrak dengan orang lain Menggali kekuatan klien Dorong mengungkapkan pikiran dan perasaannya Bantu melihat kebolehan dan kemampuan klien Bantu mengenal harapan. Mengevaluasi diri Membantu klien mengungkapkan upaya yang biasa digunakan dalam menghadapi masalah baik yang positif maupun yang agresif Menetapkan tujuan yang nyata Membantu klien mengungkapkan beberapa rencana menyelesaikan masalah Membantu memilih cara yang sesuai untuk klien Mengambil keputusan Membantu klien untuk mengubah perilaku negatif dan mempertahankan perilaku positif Sikap keluarga: empati, mengontrol klien, memberi pujian pada klien.

Anda mungkin juga menyukai