OLEH
PAULINA TORONG
180323115
Kemarahan adalah suatu perasaan atau emosi yang timbul sebagai reaksi
terhadap kecemasan yang meningkat dan dirasakan sebagai ancaman, pengungkapan
marah yang konstruktif dapat membuat perasaan lega.Perilakukekerasanatau agresif
merupakan suatu bentuk perilaku yang bertujuanu ntuk melukai seseorang secara fisik
maupun psikologis(Riyadi&Purwanto,2009).
PerilakukekerasanmenurutKusumawatidanHartono (2011) adalah suatu keadaan dimana
seseorang melakukan tindakan yang dapatmembahayakan secara fisik, baik pada dirinya
sendiri maupun orang lain, disertai denganamukdan aduh, gelisah yangtidak terkontrol.
C. Manifestaasi Klinis
Tanda dan gejala perilaku kekerasan berdasarkan standar asuhan keperawatan jiwa
dengan masalah risiko perilaku kekerasan, ialah
D. Faktor Resipitasi
Faktor-faktor yangdapatmencetusperilakukekerasanseringkaliberkaitandengan :
a. Ekspresidiri,inginmenunjukaneksistensidiriatausimbolsolidarotassepertidalamsebua
hkonser,penontonsepak bola,gengsekolah, perkelahianmasal,danlain-lain.
b. Ekspresidaritidakterpenuhinyakebutuhandasardankondisisosialekonomi.
c. Ketidaksiapanseorangibudalammerawatanaknyadanketidakmampuanmenempatka
ndirisebagai seorangyangdewasa.
d. Adanyariwayatperilakuantisosialmeliputipenyalahgunaanobatdanalkoholismedanti
dakmampumengontrol emosinya padasaatmenghadapirasa frustasi.
e. Kematiananggotakeluargayangterpenting,kehilanganpekerjaan,perubahantahapper
kembangan,atauperubahantahap perkembangan keluarga.
E. Faktor Predisposisi
Faktorpredisposisiadalahfaktoryangmendasariataumempermudahterjadinya perilaku
yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, nilai-nilai kepercayaanmaupun keyakinan
berbagai pengalaman yang dialami setiap orang merupakan faktorpredisposisi artinya
mungkin terjadi mungkin tidak terjadi perilaku kekerasan (Direja,2011)
F. Pathofisiologi
Stres,cemas,hargadirirendah,danbermasalahdapatmenimbulkanmarah.Respon
terhadap marah dapat di ekspresikan secara eksternal maupun internal.
Secaraeksternalekspresimarahdapatberupaperilakukonstruktifmaupundestruktif.Mengek
spresikan rasa marah dengan perilaku konstruktif dengan kata-kata yang dapat
dimengerti dan diterima tanpa menyakiti hati otrang lain. Selain akan memberikan rasa
lega,ketegangan pun akan menurun dan akhirnya perasaan marah dpat teratasi.Ras
marahdiekspresikan secaradestruktif, mislanyadengan perilaku agresif, menantang
biasanyacara tersebut justru menjadikan masalah berkepanjangan dan dapat
menimbulkan amukyangdi tunjukanpadadiri sendiri, oranglain, danlingkungan
(Yosep,2011).
Perilaku yang submisif seperti menekan perasaan marah karena merasa tidak kuat,
individu akan berpura-pura tidak marah atau melarikan diri dari rasa marahnya, sehingga
rasa marah tidak terungkap. Kemarahan demikan akan menimbulkan rasa bermusuhan
yang lama, pada suatu saat dapat menimbulkan rasa bermusuhan yang lama dan pada
suatu saat dpat menimbulkan kemarahan yang destruktif yang di anjurkan pada diri
sendiri, orang lain dan lingkungan (Dermawan & Rusdi, 2013).
G. Pathway
H. MekanismeKoping
Perawatperlumengidentifikasimekanismeoranglain.Mekanismekopingkliensehinggada
patmembantuklienuntukmengembangkanmekanismekopingyangkonstruktifdalamme
ngekspresikanmarahnya.Mekanismekopingyangumumdigunakanadalahmekanismepe
rtahananegosepertidisplancement,sublimasi,proyeksi,depresi, dan reaksi formasi.
a. Displacement
Melepaskanperasaantertekannyabermusuhanpadaobjekyangbegituseperti
padamulanyayangmembangkitkan emosi.
b. Proyeksi
Menyalahkanoranglainmengenaikeinginannyayangtidakbaik.
c. Depresi
Menekanperasaanyang menyakitkanataukonflikingatandarikesadaran
yangcenderungmemperluasmekanismeego lainnya.
d. Reaksiformasi
Pembentukansikapkesadarandanpolaperilakuyangberlawanandenganapa
I. Penatalaksanaan
1. Pengkajian keperawatan
Pangkajian dilakukan dengan cara wawancara dan observasi pada pasien dan
bagian dari rentang respon marah yang paling maladaftif, yautu amuk,
mengungkapkan Perasaannya.
2. Diagnose keperawatan
a. RisikoPerilakukekerasan
b. Risikomencederaidirisendiri,oranglain,danlingkungan
c. Hargadirirendah
d. Isolasisosial
3. Intervensi
4. Implementasi
Setelah dibuat rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan kepada pasien
dengan risiko perilaku kekerasan, selanjutnya adalah menerapkan rencana tersebut
kepada pasien dan dilakukan evaluasi setiap selesai pemberian implementasi.
5. Evaluasi
Evaluasi kemampuan pasien mengatasi risiko perilaku kekerasan berhasil
apabila pasien dapat :
a. Menyebutkan penyebab, tanda, dan gejala perilaku kekerasan dan akibat
dari perilaku kekerasan.
b. Mengontrol perilaku kekerasan :
a) Fisik : tarik nafas dalam, memukul bantal/kasur.
b) Sosial/verbal : meminta, menolak, mengungkapkan perasaan secara
sopan dan baik.
c) Spiritual : dzikir/berdoa, meditasi berdasarkan agama yang dianut.
d) Psikofarmaka : rutin mengkonsumsi obat, tidak putus obat, mampu
mengenal obat sendiri dari warna, bentuk, nama, dosis.
DAFTAR PUSTAKA
Pardede, J. A. (2020, November 12). Standar Asuhan Keperawatan Jiwa Dengan Masalah
Risiko Perilaku. Kekerasan. https://doi.org/10.31219/osf.io/we7zm
Hasannah, S. U. (2019). Asuhan Keperawatan Jiwa pada Pasien Dengan Risiko Perilaku
Kekerasan (Doctoral dissertation, STIKes Kusuma Husada
Surakarta)http://eprints.ukh.ac.id/id/eprint/41
Kandar, K., & Iswanti, D. I. (2019). Faktor Predisposisi dan Prestipitasi Pasien Resiko Perilaku
Kekerasan. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, 2(3), 149-156.
http://dx.doi.org/10.32584/jikj.v2i3.226
Pardede, J. A., Simanjuntak, G. V., & Laia, R. (2020). The Symptoms of Risk of Violence
Behavior Decline after Given Prgressive Muscle Relaxation Therapy on Schizophrenia
Patients. Jurnal Ilmu
Putri, M., Arif, Y., & Renidayati, R. (2020). Pengaruh Metode Student Team Achivement
Division Terhadap Pencegahan Perilaku Kekerasan. Media Bina Ilmia,14(10), 3317-3326.
Direja, A.H.S.2011. Buku Ajar Asuhan Keperwatan jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika.
Keliat, B.A dan Akemat. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas. Jakarta:
EGC.
Kusmawati, F dan Hartono Y. 2011. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba
Medika.
Maramis, W.F. 2009. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga University
Press.
Riyadi, Sujono dan Teguh Purwanto. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Widodo, Arif. 2004. Buku Ajar Keperawatan Jiwa II.
Yosep, I. 2009. Keperawatan Jiwa. Bandung: PT. Refika Aditama