Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

Program Profesi Ners Angkatan XLI

Disusun Oleh:

PLITA MULIAHATI 220112200539

RIZKIANI TRI RAMDANI 220112200596

Dosen Pembimbing:

Tetti Solehati, S.Kp., M.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XLI

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2021
LAPORAN KASUS ANTENATAL

KASUS 3

Seorang perempuan (Ny.D) berusia 35 tahun, pendidikan terakhir SD,


pekerjaan ibu rumah tangga, suku sunda, HPHT: 20 Oktober 2021, G4P3A0. Ibu
datang ke Poliklinik Kebidanan Rumah Sakit Umum Sumedang pada tanggal 9 Juli
2021 untuk melakukan kontrol rutin. Ibu mengeluh sering BAK beberapa hari ini,
merasakan pusing, sakit kepala. Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit
seperti hipertensi, DM, TBC, asma dan lain-lain, tetapi anggota keluarga ibu ada
yang mempunyai penyakit hipertensi. Ibu mengatakan selama hamil berat badan
bertambah 17 Kg. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan: keadaan umum lemah,
kesadaran compos mentis, BB: 81 kg, TB: 159 cm, TD: 150/100 mmHg, HR:
88x/menit, RR: 20x/menit, suhu 36.7ºC, muka tampak edema, conjungtiva tidak
pucat, sclera tak ikterik, cloasma gravidarum (+), KGB tak membesar, JVP tak
meninggi, struma (-), dada tampak simetris, areola mamae hiper figmentasi, nippel
menonjol, benjoan (-), kolostrum (-). Adomen : tidak simetris, bentuk memanjang,
tampak linea nigra dan striae gravidarum, hasil pemeriksaan TFU 28 cm Leopold 1:
TFU pertengahan pusat procesus xhepoideus, teraba melenting keras, leopold 2 :
teraba bagian datar memanjang di sebelah kanan ibu, DJJ 147x/menit, bunyi DJJ
regular. Leopold 3 & 4 : presentasi teraba keras dan melinting, sudah memasuki
PAP (konvergen), tidak ada varises vagina, tidak ada haemorhoid di anus.
Ekstremitas bawah :reflek patela (+/+). edema (+), varices (-), hommans sign (-),
CRT < 2”.. Hasil USG didapatkan: bayi tunggal, hidup, cairan amnion cukup, jenis
kelamin janin: laki-laki, dan taksiaran BB janin 2325 gram. Pemeriksaan Urin :
proein (+).

1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. D
Usia : 35 tahun
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku : Sunda
Agama : Islam
Alamat : Bandung
2. IDENTITAS KELUARGA
Nama : Tn. T
Hubungan dengan klien : Suami
Usia : 40 tahun
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku : Sunda
Agama : Islam
Alamat : Bandung
3. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan utama
Klien mengeluh sering BAK beberapa hari ini, merasakan pusing, dan sakit
kepala
b. Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengatakan pusingnya dirasakan hampir setiap saat, pusing seperti
berputar, pusing dirasakan bertambah berat ketika kelelahan dan pusing
berkurang ketika istirahat
c. Riwayat kesehatan dahulu
Klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit seperti hipertensi, DM, TBC,
asma dan lain-lain
d. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan terdapat anggota keluarganya yang mempunyai penyakit
hipertensi
e. Riwayat kehamilan sekarang/riwayat persalinan sekarang
Klien selama hamil bertambah berat badan 17 kg
f. Riwayat kehamilan persalinan nifas yang lalu
Jumlah kehamilan yang dialami klien yaitu 4 dan jumlah bayi yang dilahirkan
pada minggu ke-20 atau lebih yaitu 3 (G4P3A0)
g. Riwayat ADL

Pemeriksaan Sebelum Sakit Setelah Sakit


Nutrisi a. Frekuensi: 3x sehari a. Frekuensi: 3x sehari
b. Jenis: Nasi dan lauk pauk b. Jenis: Nasi, lauk pauk,
diseling dengan cemilan buah pepaya
c. Pantangan: - c. Pantangan:-
d. Keluhan: - d. Keluhan: -
Cairan dan Elektrolit a. Frekuensi: Lebih dari 3x a. Frekuensi: Lebih dari 3x
sehari sehari
b. Jenis: Air mineral b. Jenis: Air mineral
c. Pantangan: - c. Pantangan: Minuman
d. Keluhan: - selain air mineral
d. Keluhan: -
Eliminasi BAB BAB
BAB a. Frekuensi: 1x sehari a. Frekuensi: 1x sehari
BAK b. Keluhan: - b. Keluhan: -
BAK BAK
a. Frekuensi: Lebih dari 3x a. Frekuensi: Lebih dari 5x
sehari sehari
b. Keluhan: Sering BAK b. Keluhan: Sering BAK
Istirahat dan Tidur a. Kebiasaan: Jarang tidur a. Kebiasaan: Tidur siang
siang dan malam
b. Frekuensi: Tidur malam b. Frekuensi: Tidur malam
mulai jam 10 di atas jam 22.00 karena
c. Keluhan: Sulit tidur menonton TV dan tidur
karena baal di kaki siang selama 30 menit
c. Keluhan:-
Personal Hygiene a. Mandi dan gosok gigi: a. Mandi dan gosok gigi:
Rutin 2x sehari Rutin 2x sehari
b. Berpakaian: Mandiri b. Berpakaian: Mandiri
c. Berhias: Menggunakan c. Berhias: Menggunakan
make up keluar rumah make up keluar rumah
d. Keluhan: - d. Keluhan: -

4. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Lemah

Kesadaran : Compos mentis

Tekanan Darah : 150/100 mmHg

Denyut nadi : 88 x/menit

Respirasi : 20 x/menit

Suhu : 36.7 o Celcius

Pemeriksaan Antropometri

Berat Badan : 81 kg
Tinggi Badan : 159 cm

Pemeriksaan Head to Toe

Kulit : Bersih, tidak ada lesi

Kepala : Tidak ada benjolan, tidak ada lesi, rambut tersebar merata.

Wajah : Tampak edema, cloasma gravidarum (+)

Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik

Hidung : Hidung simetris, bersih

Telinga : Telinga simetris, tidak ada lesi, telinga bersih

Mulut : Mukosa lembab, warna merah muda, tidak sianosis

Leher : Simetris, tidak ada benjolan KGB, refleks menelan baik, JVP normal,

struma (-)

Dada : Tidak ada bantuan otot pernafasan, simetris antara dada kanan dan

kiri, areola mamae hiperpigmentasi (+), nipple menonjol, benjolan (-),

kolostrum (-)

Abdomen :Tidak simetris, bentuk memanjang, tampak line nigra, stiae

gravidarum (+), hasil pemeriksaan TFU 28 cm,

Leopold 1 : TFU pertengahan pusat procesus xhepoideus, teraba melenting keras.

Leopold II : Teraba bagian datar memanjang di sebelah kanan ibu, DJJ

147x/menit, Bunyi DJJ regular

Leopold III dan IV : Presentasi teraba keras dan melenting, sudah memasuki PAP

(konvergen)

Genitalia : Tidak ada varises vagina, tidak ada haemorhoid di anus.

Ekstremitas : Refleks patella (+/+), Edema (+), Varices (-), Homman Sign (-), CRT

<2 detik

5. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. USG : Bayi tunggal, hidup, cairan amnion cukup, jenis kelamin janin laki-laki,

taksiran BB janin 2325 gram.

b. Pemeriksaan Urin : Protein (+)

6. TERAPI
Tidak mendapatkan terapi

7. ANALISA DATA

Data Yang Menyimpang Etiologi Masalah Keperawatan


DO : Vasospasme Pembuluh Risiko Perfusi Serebral

- TD : 150/100 Darah Tidak Efektif

mmHg

- Kondisi umum : Lumen arteriol menyempit

Lemah

Spasme korteks serebral


DS :

- Pasien mengeluh
Hipertensi
pusing

- Pasien mengeluh
Penurunan suplai oksigen
sakit kepala
ke otak

Sakit kepala

Risiko Ketidakefektifan

Perfusi Jaringan Serebral


DO : Vasospasme Pembuluh Hipervolemia

- Muka tampak Darah

edema Permeabilitas kapiler


- Edema ekstremitas terhadap protein

bawah (+) meningkat

- Proteinuria (+)

Proteinuria
DS :

- Pasien mengeluh
Penurunan kadar albumin
sering BAK
dalam darah

Penurunan tekanan

osmotik plasma

Perpindahan cairan dari


intra vascular ke intra
seluler

Edema
(pada kaki dan wajah)

Hipervolemia

8. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral d.d pasien mengeluh pusing dan

sakit kepala, TD : 150/100 mmHg, kondisi pasien lemah

2. Hipervolemia b.d gangguan mekanisme regulasi d.d terdapat edema di wajah dan

ekstremitas bawah, proteinuria (+), pasien mengeluh sering BAK


9. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama Pasien: Ny. D Ruangan:
No. Medrek:- Nama mahasiswa: Plita, Rizkiani

NO. DIAGNOSA PERENCANAAN


KEPERAWATAN (DO/DS) TUJUAN & KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL
1. Risiko Ketidakefektifan Perfusi Setelah dilakukan tindakan Manajemen Peningkatan TIK Observasi
keperawatan 1x 8 jam,
Jaringan Serebral d.d pasien mengeluh diharapkan tidak terjadi Observasi 1. Untuk
mengetahui
risiko perfusi serebral tidak 1. Identifikasi penyebab
pusing dan sakit kepala, TD : 150/100 efektif dengan kriteria penyebab adanya
peningkatan TIK
peningkatan TIK
hasil: 2. Monitor tanda atau gejala
mmHg, kondisi pasien lemah 2. Untuk antisipasi
peningkatan TIK
1. Sakit kepala pasien jika pasien
3. Monitor MAP
dapat berkurang menunjukkan
2. Tekanan darah Terapeutik tanda/gejala
pasien dalam batas perburukan
normal (120/80 1. Berikan posisi semi fowler 3. Untuk dapat
mmHg) 2. Hindari pemberian cairan IV memantau
3. Kondisi pasien Hipotonik tekanan darah
kembali normal 3. Cegah terjadinya kejang klien
Edukasi Terapeutik
1. Berikan edukasi terapi 1. Untuk
rendam kaki air hangat mengurangi sakit
terhadap penurunan tekanan kepala dan
darah pada ibu hamil melancarkan
Kolaborasi peredaran darah
1. Kolaborasi dalam pemberian 2. Cairan hipotonik
sedasi dan antikonvulsan, memiliki
jika perlu osmolalitas yang
lebih rendah dan
mengandung
lebih sedikit zat
terlarut dari pada
plasma
3. Untuk
menghindari
komplikasi yang
akan ditimbulkan
Edukasi
1. Pemberian terapi
rendam air hangat
selama 10-15
menit dapat
menurunkan
tekanan darah
pada ibu hamil
preeklamsia
(Burhan, 2020)
Kolaborasi
1. Obat
antikonvulsan
untuk mengatasi
kejang/epilepsy
pada ibu hamil
(Nainggolan,
2018)
2. Hipervolemia b.d gangguan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipervolemia Observasi
keperawatan selama 1x15
mekanisme regulasi d.d terdapat menit, hipervolemia Observasi 1. Memonitor
kondisi
menurun, dengan kriteria 1. Periksa tanda dan gejala
edema di wajah dan ekstremitas hasil: hipervolemia
hipervolemia
2. Mencegah
2. Monitor status hemodinamik
bawah, proteinuria (+), pasien perubahan status
3. Monitor intake dan output
hemodinamik
mengeluh sering BAK cairan
yang berisiko
4. Monitor tanda peningkatan
3. Menurunkan
tekanan onkotik plasma
kelebihan volume
Terapeutik cairan
4. Mencegah
1. Batasi asupan cairan dan peningkatan
garam tekanan onkotik
Edukasi plasma

1. Berikan edukasi terapi Terapeutik


pengaturan posisi kaki 1. Menurunkan
ditinggikan 30 derajat permeabilitas
kapiler
Edukasi
1. Meningkatjan
suplai darah
arteri ke
eksteremitas
bawah,
mengurangi
kongesti vena,
mengusahakan
vasodilatasi
pembuluh darah,
dan mencegah
komperesi
vaskuler
(mencegah
dekubitus),
(Dinasty &
Azizatu, 2016)
DAFTAR PUSTAKA

Dinasty, A., & Azizatu, Y. (2016). PERBEDAAN EFEKTIFITAS ANTARA RENDAM KAKI
DAN PENGATURAN POSISI TERHADAP OEDEMA TUNGKAI FISIOLOGIS PADA
IBU HAMIL DI BPM NY E KELURAHAN BANDAR LOR KOTA KEDIRI. 60–66.

Nainggolan, J. D. L. (2018). Epilepsi Dalam Kehamilan. Medicinus, 7(2), 61–69.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai