Anda di halaman 1dari 15

Departemen Keperawatan Jiwa

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN PADA PASIEN


DENGAN DIAGNOSIS HALUSINASI

Oleh:

Oleh:
ROHIMIN MUHAMAD IKRAM, S.Kep
NIM: 70900120015

PRESEPTOR LAHAN PRESEPTOR INSTITUSI

(ENY SUTRIA, S.Kep., Ns., M.Kes) (MULIANI, S.Kep., Ns)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS


KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2021
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP I P HALUSINASI

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Klien datang ke rumah sakit di antar oleh kelurga (tante), di karenakan
sering gelisah sejak dua minggu terakhir,sering mondar mandir tanpa
tujuan, marah kalau keinginannya tidak di turuti, suasah tidur dan jarang
mandi.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori: Halusinasi
3. Tujuan
Klien mampu untuk mengenal halusinasi, menjelaskan cara-cara untuk
mengontrol halusinasi.
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengidentifikasi jenis halusinasi
b. Mengidentifikasi isi halusinasi
c. Mengidentifikasi waktu halusinasi
d. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi
e. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
f. Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi
g. Ajarkan dan latih klien cara mengontrol dan menghardik halusinasi
h. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi Komunikasi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“ Assalamu’alaikum bu. Saya perawat yang akan merawat Ibu, nama
saya ikram, nama Ibu siapa? senang di panggil apa?”
b. Evaluasi/Validasi
“ Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apa keluhan Ibu saat ini?”
c. Kontrak
1) Topik
“ Baiklah sekarang, kita akan bercakap-cakap tentang kegilasahan
yang kita alami selama ini bu”
2) Tempat
“ Dimana kita duduk? Di ruang tamu”
3) Waktu
“ Berapa lama kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15
menit?”
2. Fase Kerja
“ Apakah yang membuat ibu gelisah? Apa yang ibu ingat ketika gelisah?”
“ Apakah ibu melihat sesuatu yang membuat ibu gelisah ? Kapan ibu
melihat tempat pengantin, pantai dan tempat belanja?
“ Apakah terus menerus terlihat atau sewaktu waktu?”
“ Apa yang ibu lakukan saat melihat penampakan itu? Apakah dengan cara
itu penampakan itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk
mencegah penampakan itu agar tidak muncul?”
“ Bu ada empat cara agar penampakan itu tidak muncul. Pertama, dengan
mengahardik bayangan tersebut. Dua, dengan bercakap-cakap dengan
orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang
keempat minum obat dengan teratur.”
“ Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan cara
menghardik.”
“ Caranya sebagai berikut : saat bayangan-bayangan itu muncul, langsung
Ibu tutup mata, pergi saya tidak mau lihat kamu, saya tidak mau dengar.
Kamu tidak nyata,kamu palsu. Begitu di ulang-ulang sampai bayangan itu
tak terlihat lagi. Coba Ibu peragakan. Nah begitu… bagus! Coba lagi! Ya
bagus ibu bisa.”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Subjektif
“ Bagaimana perasaan Ibu setelah peragaan tadi?”
2) Objektif
“ Apa yang Ibu lakukan jika bayangan itu muncul?
b. Rencana Tindak Lanjut
“ Jika bayangan itu muncul lagi, silahkan coba cara tersebut! Bagaimana
kalau kita buat jadwal latihannya.
c. Kontrak Yang Akan Datang
1) Topik
‘ Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan
mengendalikan bayangan dengan cara yang ke dua?”
2) Waktu
“ Jam berapa ibu? Bagaimana kalau dua jam lagi.”
3) Tempat
“ Di ruangan ini ya Ibu, assalamu’alaikum.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP II P HALUSINASI
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien
Klien datang ke rumah sakit di antar oleh kelurga (tante), di karenakan
sering gelisah sejak dua minggu terakhir,sering mondar mandir tanpa
tujuan, marah kalau keinginannya tidak di turuti, suasah tidur dan jarang
mandi.

2. Diagnosa Keperawatan
Halusinasi
3. Tujuan
Pasien mampu menggunakan obat secara teratur
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
b. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara
teratur
c. Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SP)


1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“ Assalamu’alaikum Ibu. Bagaimana perasaan hari ini?”
b. Evaluasi / Validasi
“ Apakah bayangan-bayangan masih muncul, apakah sudah dipakai
ketiga cara yang telah kita latih? Apakah jadwal kegiatannya sudah
dilaksanakan? Pagi ini apakah sudah minum obat?
c. Kontrak
1) Topik
“ Baik hari ini kita akan mendiskusikan tentang obat-obatan yang
ibu minum.”
2) Tempat
“ Baik kita akan mendiskusikan sambil menunggu makan siang.”
3) Waktu
“ Berapa lama kita bicara? Bagaimana kalau 30 menit?”
2. Fase Kerja
“Ibu apakah ada bedanya setelah minum obat secara teratur? Apakah rasa
gelisah itu berkurang/hilang? Apakah bayangan itu sudah hilang? Minum
obat sangat penting supaya gelisah dan bayngan-bayangan yang Ibu lihat
dan mengganggu selama ini tidak muncul lagi. Berapa macam obat yang ibu
minum? (perawata menyiapkan obat pasien)” Ini yang warna orange (CPZ)3
kali sehari diminum 7 jam pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam, gunanya
untuk menghilangkan bayangan itu. Sedangkan yang merah jambu (HLP) 3
kali sehari jam minumnya sama, gunanya untuk pikiran tenang.”
“ jika gelisah dan bayangan-bayanagn itu sudah hilang, minum obatnya
tidak boleh dihentikan. Nanti konsultasikan ke dokter,sebab kalau putus
obat, Ibu/ Ibu akan kambuh dan sulit untuk mengembalikannya pada
keadaan semula. Kalau obat habis, Ibu/ Ibu bisa minta ke dokter untuk
mendapatkan obat lagi. Ibu/ Ibu juga harus teliti saat menggunakan obat-
obatan ini. Pastikan obatnya benar, artinya Ibu/ Ibu harus memastikan
bahwa obat yang benar-benar punya ibu. Jangan keliru dengan obat milik
orang lain. Baca nama kemasannya, pastikan obat yang diminum pada
waktunya, dengan cara yang benar. Yaitu diminum sesdudah makan dan
tepat jamnya. Ibu/ Ibu juga harus perhatikan berapa jumlah obat sekali
minum, dan harus cukup minum sepuluh gelas per hari!
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Subjektif
“ Bagaimana perasaan Ibu setelah kita bercakap-cakap tentang obat?
Sudah berapa cara yang kita latih untuk mencegah supaya tidak
gelisah dan tidak muncul bayangan-bayangan itu? Bagus sekali.
2) Objektif
“ Coba sebutkan Ibu! Bagus sekali.”
b. Rencana Tindak Lanjut
“ Mari kita masukkan ke dalam jadwal minum obatnya ke dalam jadwal
kegiatan Ibu, jangan lupa pada waktunya minta obat kepada perawat
atau pada keluarga kalau di rumah.
c. Kontrak Yang Akan Datang
1) Topik
“ Besok kita akan ketemu lagi untuk melihat empat cara mencegah
bayangan-bayangan yang telah kita bicarakan.
2) Waktu
“ Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10.00?”
3) Tempat
“ Dimana Bu? Atau disini saja Bu.”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP III P HALUSINASI

A. Proses Kperawatan
1. Kondisi Klien
Klien datang ke rumah sakit di antar oleh kelurga (tante), di karenakan
sering gelisah sejak dua minggu terakhir,sering mondar mandir tanpa
tujuan, marah kalau keinginannya tidak di turuti, suasah tidur dan jarang
mandi.
2. Diagnosa Keperawatan
Halusianasi
3. Tujuan
Pasien mampu untuk mengenal halusinasi, menjelaskan cara-cara
mengontrol halusinsi, dengan cara kedua : bercakap-cakap dengan orang
lain
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
b. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara obat (jelaskan 6
benar : jenis guna, dosis, frekuensi, cara kuntinuitas minum obat)
c. Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam jadwal harian

B. Strategi Komunikasi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“ Assalamu’alaikum bu. Saya perawat yang akan merawat Ibu nama
saya Ikram, nama Ibu/ Ibu siapa? Senang dipanggil apa?”
b. Evaluasi/Validasi
“ Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Apakah bayangan-bayangan masih
muncul? Apakah sudah dipakai cara yang kita pakai? Apakah
berkurang gelisah dan bayangan-bayangan itu?
c. Kontrak
1) Topik
“ Baiklah sekarang, kita akan bercakap-cakap tentang cara
mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain.
2) Tempat
“ Dimana kita duduk? Di ruang tamu?”
3) Waktu
“ Berapa lama kita akan latihan? Bagaimana kalau 15 menit?”
2. Fase Kerja
“ Cara ketiga untuk mencegah/mengontrol halusinasi yang lain adalah
bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi kalau Ibu melihat bayangan,
langsung saja cari teman untuk diajak ngobrol. Minta teman untuk ngobrol
dengan ibu. Contohnya begini: tolong, saya mulai melihat bayangan-
bayangan itu. Ayo ngobrol dengan saya! Atau kalau ada orang dirumah
misalnya kakak Ibu : kak, ayo ngobrol dengan saya. Saya sedang melihat
bayangan-bayangan. Begitu Bu. Coba Ibu lakukan seperti itu ya, ya begitu.
Bagus! Coba sekali lagi! Bagus! Nah, latih terus ya.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Subjektif
“ Bagaimana perasaan Ibu/ Ibu setelah latihan tadi?”
2) Objektif
“ Jadi sudah berapa cara yang sudah kita pelajari untuk mencegah
bayngan-baynagan itu? Bagus,”
b. Rencana Tindak Lanjut
“ Cobalah kedua cara ini kalau Ibu/ Ibu mengalami halusinasi lagi.
Bagaimana kalau kita masukkan dalam kegiatan sehari-hari Ibu/ Ibu.
Mau jam berapa? Latihan bercakap-cakap? Nah, nanti lakukan secara
teratur serta sewaktu-waktu suara itu”
c. Kontrak Yang Akan Datang
1) Topik
“ Bagaimana kalau kita latih cara yang ketiga yaitu melakukan
aktifitas yang terjadwal?”
2) Waktu
“ Jam berapa Pak/Bu? Bagaimana kalau jam 10.00?”
3) Tempat
“ Mau di mana tuan, Ada di sini lagi. Assalamu’alaikum
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP IV P HALUSINASI
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien
Klien datang ke rumah sakit di antar oleh kelurga (tante), di karenakan
sering gelisah sejak dua minggu terakhir,sering mondar mandir tanpa
tujuan, marah kalau keinginannya tidak di turuti, suasah tidur dan jarang
mandi.
2. Diagnosa Keperawatan
Halusinasi
3. Tujuan
Pasien mampu untuk mengontrol halusinasi, dengan cara ketiga:
melaksanakan aktifitas yang terjadi
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara melakukan
kegiatan yang biasa dilakukan di rumah..
c. Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian.

B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SP)


1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“ Assalamu’alaikum Ibu. Bagaimana perasaan hari ini?”
b. Evaluasi/Validasi
“ Apakah baynagn-bayangan masih muncul, apakah sudah di pakai dua
cara yang sudah di latih? Bagaimana hasilnya? Bagus…
c. Kontrak
1) Topik
“ Sesuai janji kita akan belajar cara yang ketiga untuk mencegah
halusinasi dengan melakukan kegiatan terjadwal.”
2) Tempat
“ Baik kita akan duduk di ruang tamu.”
3) Waktu
“ Berapa lama kita bicara? Bagaimana kalau 30 menit?”
2. Fase Kerja
“ Apa saja yang biasa Ibu/ Ibu lakukan? Pagi-pagi apakah kegiatannya?
Terus jam berikutnya. Wah banyak sekali kegiatannya. Mari kita latih dua
kegiatan ini! (latih kegiatan tersebut)”. Bagus sekali Ibu/ Ibu bisa lakukan
kegiatan ini Ibu/ Ibu dapat lakukan untuk mencegah bayangan itu tersebut
muncul. Kegiatan yang lain akan kita latih lagi agar dari pagi sampai malam
ada kegiatan.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Subjektif
“ Bagaimana perasaan Ibu/ Ibu setelah kita bercakap-cakap? Cara
yang ketiga untuk mencegah baynagn-bayangan? Bagus sekali.”
2) Objektif
“ Coba sebutkan tiga cara yang telah kita latih untuk mencegah
banyangan-bayangan!. Bagus sekali.”
b. Rencana Tindak Lanjut
“ Mari kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian Ibu/ Ibu. Coba
lakukan sesuai jadwal ya!”
c. Kontrak Yang Akan Datang
1) Topik
“ Kita akan membahas cara minum obat yang baik serta kegunaan
obat?”
2) Waktu
“ Jam berapa? Bagaimana kalau jam 10.00?”
3) Tempat
“ Dimana ibu, atau di sini lagi.” Assalmu’alaikum.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


SP V P HALUSINASI

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien datang ke rumah sakit di antar oleh kelurga (tante), di karenakan
sering gelisah sejak dua minggu terakhir,sering mondar mandir tanpa
tujuan, marah kalau keinginannya tidak di turuti, suasah tidur dan jarang
mandi.
2. Diagnosa Keperawatan
Halusinasi
3. Tujuan
Klien mampu untuk mengontrol halusinasi.
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan latihan menghardik & obat & bercakap
– cakap & kegiatan harian beri pujian
b. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara melakukan
kegiatan yang biasa dilakukan di rumah..
c. Menilai Kemampuan yang telah mandiri
d. Menilai apakah halusinasi terkontrol

B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SP)


1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“ Assalamu’alaikum Ibu/ Ibu. Bagaimana perasaan hari ini?”
b. Evaluasi/Validasi
“ bagaimana kabarnya hari ini ?
c. Kontrak
1) Topik
“ Sesuai janji kita kemarin hari ini kita akan mengulangi semua
latihan mengontrol halusinasi yang sudah saya ajarkan.”
2) Tempat
“ mau berbincang bincang dimana bagaimana kalo disini saja.
baiklah”
3) Waktu
“ Berapa lama kita bicara? Bagaimana kalau 30 menit?”
2. Fase Kerja
“ masih ingat cara mengontrol halusinasi yang sudah saya ajarkan ? coba
ulangi lagi cara menghardik, ya pintar ! cara kedua apa ? masih ingat, ya
betul! Obatnya ada berapa ? berapa kali diminum obatnya dalam sehari ?
yang ketiga apa ? bagus sekali sering bercakap cakap sama teman yah, masih
ingat siapa saja nama temannya ? kalo yang keempat apa ? yah bagus! Jadi
ibu sudah membersihkan tempat tidur ? mandi pakai sabun ? ganti Pakaian
? bagus sekali, saya senang sekali!
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Subjektif
“ Bagaimana perasaan Ibu setelah kita berbincang bincang ?
Bagus sekali.”
2) Objektif
“ Coba sebutkan empat cara yang telah kita latih untuk mencegah
suara-suara!. Bagus sekali.”
b. Rencana Tindak Lanjut
“ Mari kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian Ibu. Coba
lakukan sesuai jadwal ya!”
c. Kontrak Yang Akan Datang
1) Topik
“ Kita baiklah pertemuan kita sampai disini dulu yah, saya senang
bisa membantu Ibu/ Ibu, saya harap apa yang telah saya ajarkan
Ibu/ Ibu bisa ingat dan dilakukan”
2) Waktu
-
3) Tempat
-

Anda mungkin juga menyukai