Anda di halaman 1dari 28

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan terbagi dalam tiga trimester. Trimester pertama adalah 12 minggu sejak hari
pertama wanita terakhir menstruasi. Bagi kebanyakan calon ibu, ini adalah masa-masa yang
menggembirakan, mendebarkan, sekaligus penuh keingintahuan. Begitu banyak perubahan
pada diri calon ibu sejak terjadinya konsepsi: janin berkembang pesat dan tubuh sang ibu
juga mulai menyesuaikan dengan kehamilan.
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar dinegara
berkembang dan di negara miskin. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah
perdarahan, infeksi, dan eklampsi. Sekitar 5% kematian ibu disebabkan oleh penyakit yang
memburuk akibat kehamilan, misalnya penyakit jantung dan infeksi kronis. Selain itu
keadaan ibu sejak prahamil dapat berpengaruh terhadap kehamilannya. Penyebab tak
langsung kematian ibu antara lain adalah anemia, kekurangan energi kronik dan keadaan 4
terlalu (terlalu sering, banyak, muda, dan tua). Kematian ibu di Indonesia diwarnai oleh
hal-hal nonteknis yang masuk kategori penyebab mendasar seperti rendahnya status wanita,
ketidakberdayaannya, dan taraf pendidikan yang rendah.
Menurut Nell, ibu primigravida, adalah seorang wanita yang pertama kali hamil.
Selanjutnya menurut Sastrowinoto bahwa kehamilan terjadi kalau ada pertemuan dan
pertemuan antara sel telur (ovum) dan sel mani (spermatozoa). Arti hamil atau kehamilan
adalah suatu keadaan dalam seseorang wanita mengandung sel telur dibuahi oleh sperma,
sebagian tubuh ibu hamil tersebut mengadakan keseimbangan untuk menyesuaikan diri
dengan adanya individu tersebut. Kehamilan pertama merupakan pengalaman baru yang
dapat menjadi faktor yang menimbulkan stres bagi suami istri. Beberapa stressor yang ada
dapat diduga dan ada yang tidak dapat diduga atau tidak terantisipasi misalnya komplikasi
persalinan. Persulitan menurut adaptasi fisika, psikologis, dan sosial dari kedua pasangan.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana pengkajian pada ibu hamil trimester tiga ?
Diagnosa apa saja yang dapat diangkat ?
1

Apa saja intervensi yang dilakukan ?


Bagaimana implementasi terhadap pasien ibu hamil trimester tiga ?
Dan bagaimana evaluasi terhadap pasien tersebut ?

C. Tujuan
Dapat mengetahui apa saja yang dikaji pada ibu hamil trimester tiga
Dapat mengetahui diagnosa apa yang tepat untuk ibu hamil trimester tiga
Dapar merumuskan intervensi untuk pasien ibu hamil trimester tiga
Dapat melakukan implementasi sesuai dengan intervensi yang telah dirumuskan
Dapat mengevaluasi tindakan keperawatan yang dilakukan

BAB II
PEMBAHASAN

Pengkajian
1. Riwayat Obstetri
Memberikan informasi penting mengenai kehamilan selanjutnya agar perawat
dapat menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan sekarang.
Riwayat obstetri meliputi hal-hal di bawah ini:
a) Gravid, para-abortus, dan anak hidup (GPAH).
b) Berat badan bayi waktu lahir dan usia gestasi.
c) Pengalaman persalinan, jenis persalina, tempat persalinan, dan penolong
persalinan.
d) Komplikasi maternal seperti diabetes, hipertensi, infeksi, dan pendarahan.
e) Komplikasi pada bayi.
f) Rencana menyusui bayi

2. Riwayat Menstruasi
Riwayat menstruasi yang lengkap diperlukan untuk menentukan taksiran
persalinan (TP). TP ditentukan berdasarkan hari pertama haid terakhir ( HPHT ). Untuk
menentukan TP berdasarkan HPHT dapat digunakan rumus Naegel , yaitu hari di tambah
tujuh, bulan dikurang tiga, tahun disesuaikan.
Contoh : HPHT 30 agustus 2004 berarti TP tanggal 6 Juni 2005. Aturan Naegel
lebih akurat dilakukan pada ibu dengan siklus menstruasi yang teratur dengan 28 hari,
kurang akurat pada ibu dengan siklus menstruasi yang tidak teratur.

3. Riwayat Kontrasepsi
Beberapa bentuk kontrasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu atau keduanya.
Riwayat kontrasepsi yang lengkap harus didapatkan pada saat kinjungan pertama.
Penggunaan kontrasepsi oral sebelum kelahiran dan berlanjut saat kehamilan yang tidak
diketahui dapat berakibat buruk pada pembentukan organ seksual janin.

4. Riwayat Penyakit Dan Operasi


Kondisi kronis ( menahun / terus menerus ) seperti diabetes mellitus,
hipertensi,dan penyakit ginjal bisa berefek buruk pada kehamilan. Oleh karena itu,
adanya riwayat infeksi, prosedur operasi dan trauma pada persalinan sebelumnya harus
didokumentasikan.

5. Riwayat Kesehatan
a) Usia, ras, dan latar belakang etnik(berhubungan dengan kelompok resiko tinggi
untuk masalah gestasi seperti anemia sickle sel, talasemia).
b) Penyakit pada masa kanak-kanak dan imunisasi.
c) Penyakit kronis (menahun/terus menerus) seperti asma dan jantung.
d) Penyakit sebelumnya, prosedur operasi,, dan cedera (pelvis dan pinggang)
e) Infeksi sebelumnya seperti hepatitis, penyakit menular seksual dan tuberkolosis.
f) Riwayat dan perawatan anemia.
g) Fungsi vesika urinaria dan bowel (fungsi dan perubahan).
h) Jumlah fungsi kafein tiap hari seperti kopi, the, dan minuman ringan lainya.
i) Merokok (jumlah batang per hari).
j) Kontak dengan hewan peliharaan seperti kucing dapat meningkatkan resiko
terinfeksi toxoplasma.
k) Alergi dan sensitive dengan obat.
l) Pekerjaan yang berhubungan dengan resiko penyakit.
m) Riwayat keluarga
Memberikan infomasi tentang kesehatan keluarga, termasuk penyakit
kronis, (menahun/terus-menerus) seperti diabetes mellitus dan jantung, infeksi
seperti tuberculosis dan hepatitis, serta riwayat congenital yang perlu
dikumpulkan.
n) Riwayat kesehatan pasangan
Untuk menentukan kemungkinan masalah kesehatan yang berhubungan
dengan masalah genetic, penyakit kronis, dan infeksi. Penggunaan obat-obatan
seperti kokain dan alcohol akan berpengaruh pada kemampuan keluarga untuk
menghadapi kehamilan dan persalinan. Rokok yang digunakan oleh ayah akan
4

berpengaruh

pada

ibu

dan

janin,

terutama

resiko

mengalami

komplikasipernapasan akibat sebagai perokok pasif.

6. Pemeriksaan Fisik
A. Tanda-tanda vital
1) Tekanan darah
2) Nadi
3) Pernapasan
4) Suhu
B. Sistem kardiovaskular
1) Bendungan vena
Pemeriksaan sistem kardiovaskuler adalah observasi terhadap
bendungan vena, yang bias berkembang menjadi varises. Bendungan vena
biasanya terjadi pada tungkai, vulva, dan rectum.
2) Edema
Edema pada tungkai merupakan refleksi dan pengisisandarah pada
ekstrimitas akibat perpindahan cairan intravascular ke ruang interstisial.
Ketika dilakukan penekanan dengan jari atau jempol menyebabkan
terjadinya bekas tekanan, keadaan ini dinamakan pitting edema. Edema
pada tangan dan wajah memerlukan pemeriksaan lanjut karena merupakan
tanda dari hipertensi pada kehamilan.
C. Sistem Respirasi
Tinggi diafragma bergeser sebesar 4cm selama masa hamil. Dengan
semakin tuanya kehamilan dan seiring pembesaran uterus kerongga abdomen,
pernapasan dada menggantikan pernapasan perut dan penurunan diafragma saat
inspirasi menjadi semakin sulit.
Wanita hamil bernapas lebih dalam, tetapi frekuensi napasnya sedikit
meningkat. Peningkatan volume tidal pernapasan, yang berhubungan dengan
frekuensi napas, menyebabkan peningkatan volume napas satu menit sekitar 26%.
D. Sistem musculoskeletal
1) Postur
5

Mekanik tubuh dan perubahan postur bias terjadi selama


kehamilan. Keadaan ini mengakibatkan renggangan pada otot punggung
dan tungkai.
2) Tinggi dan berat badan
Berat badan pada awal kunjungan dibutuhkan sebagai data dasar
untuk dapat menentukan kenaikan berat badan selama kehamilan. Berat
badan sebelum konsepsi kurang dari 45 kg dan tinggi badan kurang dari
150 cm ibu beresiko melahirkan bayi premature dan berat badan lahir
rendah. Berat badan sebelum konsepsi lebih dari 90 kg dapat
menyebabkan diabetes pada kehamilan, hipertensi pada kehamilan,
persalina seksio-caesarea, dan infeksi postpartum. Rekomendasi kenaikan
berat badan selama kehamilan berdasarkan indeks masa tubuh.
3) Pengukuran pelviks
Tulang pelviks diperiksa pada awal kehamilan untuk menentukan
diameternya yang berguna untuk persalinan per vaginam.
4) Abdomen
Kontur, ukuran dan tonus otot abdomen perlu dikaji. Tinggi fundus
diukur. Selama trimester ketiga, otot rektus abdominis dapat memisah,
menyebabkan isi perut menonjol di garis tengah tubuh. Umbilicus menjadi
lebih datar atau menonjol.
E. Sistem neurologi
Pemeriksaan neurologi lengkap tidak begitu diperlukan bila ibu tidak
memiliki tanda dan gejala yang mengindikasikan adanya masalah. Pemeriksaan
refleks tendon sebaiknya dilakukan karena hiperfleksi menandakan adanya
komlikasi kehamilan.

Kompresi saraf panggul atau stasis vascular akibat pembesaran uterus


dapat menyebabkan perubahan sensori di tungkai bawah

Lordosis dorsolumbar dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan saraf atau


kompresi akar saraf

F. Sistem integumen
6

Warna kulit biasanya sama dengan rasnya. Pucat menandakan anemis,


jaundice menandakan adanya gangguan pada hepar, lesi, hiperpigmentasi seperti
cloasma gravidarum, serta linea nigra berkaitan dengan kehamilan dan strie perlu
dicatat. Penampang kuku berwarna merah muda menandakan pengisisan kapiler
baik.
G. Sistem endokrin

Kelenjar tiroid: selama masa kehamilan pembesaran moderat kelenjar


tiroid merupakan akibat plasia jaringan grandular dan peningkatan
vaskularitas.

Kelenjar paratiroid: saat kebutuhan untuk pertumbuhan rangka janin


mencapai puncak, kadar parathormon meningkat, kadar puncak terjadi
pada minggu ke 15 dan ke 35 gestasi.

H. Sistem gastrointestinal
1) Mulut
Membrane mukosa berwarna merah muda dan lembut. Bibir bebas
dari ulserasi, gusi, berwarna kemerahan, serta edema akibat efek
peningkatan estrogen yang menyebabkan hyperplasia. Gigi terawat dengan
baik, ibu dapat dianjurkan ke dokter gigi secara teratur karena penyakit
periodontal menyebabkan infeksi yang memicu terjadinya persalian
premature.
2) Usus
Bising usus bisa berkurang karena efek progesterone pada otot
polos, sehingga menyebabkan konstipasi. Peningkatan bising usus terjadi
bila klien mengalami diare.

I. Sistem urinaria
Urinary frekuensi merupakan akibat peningkatan sensitifitas kandung
kemih dan pada tahap selanjutnya merupakan akibat kompresi pada kandung
kemih. Tonus kandung kemih dapat menurun. Hal ini memungkinkan distensi
kandung kemih sampai sekitar 1500 ml. pada saat yang sama, pembesaran uterus

menekan kandung kemih, menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung


kemih berisi sedikit urin.
Pengumpulan urine untuk pemeriksaan dilakukan dengan cara urin tengah.
Urine diperiksa untuk mendeteksi tanda dan infeksi saluran kemih dan zat yang
ada dalam urine yang menandakan suatu masalah.
1) Protein
Protein ini seharusnya tidak ada dalam urine. Jika protein ada
dalam urine, hal ini menandakan adanya kontaminasi secret vagina,
penyakit ginjal, serta hipertensi pada kehamilan.
2) Glukosa
Glukosa dalam jumlah yang besar dalam urine memerlukan
pemeriksaan gula darah pada klien.
3) Keton
Keton ditemukan dalam urine setelah melakukan aktivitas berat
atau pemasukan cairan dan makanan yang tidak adekuat.
4) Bakteri
Peningkatan bakteri dalam urine berkaitan dengan infeksi saluran
kemih yang biasa terjadi pada ibu hamil.
J. Sistem reproduksi
1) Ukuran payudara, kesimetrisan, kondisi putting, dan pengeluaran
kolostrum perlu dicatat. Adanya bejolan dan tidak simetris pada payudara
membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.
2) Organ reproduksi eksternal
Kulit membrane mukosa perineum, vulva, dan anus perlu diperiksa dari
eksoriasi, ulserasi, lesi varises, dan jaringan parut pada perineum.
3) Organ reprosuksi internal
Serviks berwarna merah muda pada ibu yang tidak hamil dan berwarna
merah kebiruan pada ibu hamil yang disebut tanda Chadwik.

Tujuan perawatan antepartum


8

1. Pengetahuan calon ibu dan keluarga tentang kehamilan meningkat.


2. Calon ibu dan anggota keluarga lainnya belajar tentang tindakan-tindakan yang dapat
mereka lakukan untuk emfasilitasi hasil kehamilan yang positif.
3. Anggota keluarga menerima pengalaman kehamilan dengan cara yang positif.
4. Bayi baru lahir berhasil menyatu ke dalam keluarga.

Ultrasonografi (sonogram)
1. Sonografi serial memberikan informasi yang berguna waktu mengkaji pertumbuhan dan
perkembangan
2. Ultrasonografi memberikan informasi langsung tentang janin selama kehamilan setiap
trimester.
Trimester ke-3
a. Menentukan posisi janin
b. Memperkirakan ukuran janin

Tahapan perkembangan pada trimester ke tiga


28 minggu

30-31 minggu

36 minggu

40 minggu

PENAMPILAN LUAR:
Badan

langsing,

keriput Lemak,

berkurang dan berwarna merah; mulai


terbentuk kuku.

subkutan Kulit merah muda, Kulit halus dan berwana


terkumpul; tubuh bulat; lanugo merah

tampak lebih bulat; menghilang


kulit merah muda seluruh
dan

licin; tubuh

mengambil

posisi gemuk.

persalinan.

muda,

verniks

di kaseosa sedikit, rambut


tubuh; sedang

atau

banyak;

biasanya lanugo hanya pada bahu


dan tubuh bagian atas
saja; tampak tulang rawan
hidung dan cuping hidung

UKURAN PUNCAK KEPALABOKONG (CM), BERAT (G)


27 cm; 110 gr

31 cm; 1800-2100 35 cm; 2200-2900 40 cm; >3200 gr


gr

gr

SISTEM PENCERNAAN
9

SISTEM
MUSKULOSKELETAL
Astragalus (talus, tulang tumit) Falang
menjalani

osifikasi;

medial Terdapat

gerakan keempat mengalami osifikasi

pusat Gerakan
femoral bertahan;

aktif

dan

tonus

baik;

lemah dan cepat, tonus minimum. penulangan; terlihat distal; gerakan pasti dapat mengangkat kepala.
primordial

gigi dan dapat bertahan,

permanen;

dapat tonus cukup kuat,

menoleh

dapat membalik dan

kesamping.

mengangkat kepala.

SISTEM SIRKULASI

SISTEM PERNAPASAN
Lesitin

terbentuk

pada Rasio L/S = 1.2 : 1

Rasio L/S 2 : 1

permukaan alveolus

Percabangan

paru-paru

hanya selesai 2 / 3.

SISTEM GINAL
Pembentukan
nefron baru berhenti

SISTEM SARAF
Tampak

fisura

serebralis,

Ujung

medulla Mielinisasi otak dimulai;

pembentukan lipatan otak dengan

spinalis setinggi L- siklus tidur bangun teratur

cepat; siklus tidur bangun yang

3;

tidak

bangun tetap.

tetap;

dapat

menangis

siklus

tidur diselingi periode bangun;


menangis jika lapar dan

lemah atau belum sama sekali;

merasa

refleks menghisap lemah.

refleks menghisap kuat.

ORGAN ORGAN SENSORIS


Kelopak mata terbuka kembali; Terdapat

rasa

lapisan retina selesai dibentuk, kecap; sadar akan


10

tidak

nyaman;

dapat menerima cahaya; pupil suara di luar tubuh


dapat bereaksi terhadap cahaya.

ibu.

SISTEM GENITAL
Testis

turun

ke

Testis di dalam skrotum;

dalam skrotum.

labia mayora berkmebang


baik.

Uji laboratorium dan pemeriksaan diagnostic


Selama pengkajian awal status fisik, yang khususnya terjadi selama kunjungan pranatal pertama.
Data ini memberikan suatu ukuran dan dengan ukuran tersebut data selanjutnya dievaluasi.
1. Urinalisis meliputi uji protein, glukosa, keton, bilirubin, sel-sel darah merah, sel-sel darah
putih dan bakteri.
2. Pemeriksaan darah
a. Hitung darah lengkap untuk menentukan kadar hemoglobin dan hamatokrit.
b. Golongan darah dan uji golongan untuk menentukan golongan darah, factor Rh, dan
adanya antibody terhadap antigen golongan darah.
c. Uji glukosa darah untuk menskrining diabetes; biasa dilakukan pada usia gestasi
antara 24 minggu dan 28 minggu karena efek hormone yang memblok penggunaan
insulin.
d. Titer antibodirubella untuk menskrining rubella
e. Biakan darah untuk mendeteksi mikroorganisme infeksius yang spesifik.

Uji laboratorium prenatal yang umum


Uji

Waktu

Nilai Signifikan

HCG

Kunjungan awal

Positif

Hitung darah lengkap


1. Hematocrit

Kunjungan awal, 28 dan 36 <32%


minggu
11

2. Hemoglobin

Kunjungan awal, 28 dan 36 <11 g/dL


minggu

3. Hitung darah putih

Kunjungan awal, 28 dan 36 >15.000 mm3


minggu

Golongan darah dan Rh

Kunjungan awal

Ibu RhAyah Rh+

Skrining antibody

Kunjungan awal, 28 dan 36 Positif


minggu

Serologi

Kunjungan

awal

dan

36 Positif

minggu

Titer rubella

Kunjungan awal

1:8

1 jam glukosa serum

24 sampai 28 minggu

> 140

HBsAg

Kunjungan awal, jika ada

Positif

indikasi

Urinalisis

Kunjungan awal

Positif

Urin C dan S

Kunjungan awal

Positif jika ada infeksi

Setiap kunjungan

Positif

Urin
1. Glukosa

2. Protein
12

Setiap kunjungan

Lebih besar dari 2+

Kunjungan awal

Sitology abnormal

Kunjungan awal

Positif

Ditawarkan pada kunjungan

Positif

Pap smear

Tuberculin PPD

HIV

awal
Skrining sel sabit
Ditawarkan pada kunjungan

Positif

untuk

awal

anemia

Ditawarkan pada kunjungan

Pembawa

sifat

atau

Skrining tay-sachs

awal
Kultur gonolok
Kunjungan

awal

dan

36

Positif

minggu
Antibody Rh
Kunjungan awal, 28 dan 36

Negative

minggu
MSAFP
15 sampai 20 minggu

Trimester ketiga

8-10

Profil biofisik

(dari Simpson, KR dan Creehan, PA (1996). AWHONNs Perinatal Nursing. Philadelphia:


Lippin-cott-Raven, hlm. 86)
f. VDRL, ART, dan RPR adalah pemeriksaan darah untuk mendeteksi adanya penyakitpenyakit tertentu yang ditularkan melalui hubungan seksual.
g. Penentu hemoglobin dan hematocrit
h. Uji hepatitis B
13

i. Uji human immunodeficiency virus


j. Uji sel sabit untuk menskrining adanya sifat atau penyakit sel sabit
3. Papanicolaou smear dan studi sitology untuk menskrining dispalsia serrviks dan mengkaji
hormone sitology dan penyakit inflamasi pada saluran genital wanita.

Pengkajian prenatal selanjutnya


Pada kehamilan risiko rendah, kunjungan prenatal dijadwalkan setiap 4 minggu selama
28 minggu pertama; setiap 2 minggu dari kehamilan 28 minggu sampai 36 minggu; dan
kemudian setiap minggu sampai melahirkan.
1. Pengkajian fisik dan riwayat pada setiap kali kunjungan prenatal seharusnya meliputi:
a. Data tentang perjalanan kehamilan (misalnya, keluhan rasa tidak nyaman dan cara
meredakannya)
b. Tanda-tanda vital ibu, termasuk suhu, denyut nadi, pernapasan, dan tekanan
darah.
c. Pertambahan berat badan (distribusi per trimester)
d. Adanya edema
e. Ukuran uterus
f. DJJ
g. Protein dan glukosa dalam urin
h. Tanda-tanda bahaya, meliputi perdarahan per vaginam, gangguan penglihatan,
bocornya cairan amnion, pertambahan berat badan yang cepat, dan peningkatan
tekanan darah, sakit kepala, muntah yang persisten, nyeri abdomen, edema,
peningkatan suhu, nyeri berkemih, tanda-tanda persalihan premature dan rupture
membrane (bocornya cairan amnion)
2. Pengkajian psikososial harus berfokus pada setiap masalah spesifik wanita atau
pasangannya, yang meliputi akrivitas seksual, persiapan menjalankan peran orang tua,
persiapan kelahiran anak, tanda-tanda persalinan.
3. Pengkajian nutrisi harus meliputi:
a. Tinjau kembali asupan makanan yang mengandung zat besi dan suplemen besi
b. Mengingat kembali diet 24 jam

14

c. Perbandingan berat badan sebelum hamil dengan pertambahan berat badan selama
kehamilan
1) Selama perjalanan kehamilan, direkomendasikan total pertambahan berat
badan adalah 10,8 sampai 13,5 kg.
2) Pola normal pertambahan berat badan adalah 0,67nkg pada 10 minggu
pertama; 4,05 kg pada 20 minggu; 8,55 kg pada 30 minggu; dan 12,37 kg
pada kehamilan 40 minggu.
3) Faktor-faktor selain makanan yang memengaruhi pertambahan berat
badan meliputi kenaikan tekanan darah dan kelebihan retensi cairan.

15

ANALISIS DATA

NO ANALISIS DATA
1

ETIOLOGI

MASALAH

DS: klien mengeluh nyeri pada Perubahan


perut, kram pada kaki.

pengaruh

fisik, Nyeri akut


hormonal,

DO: skala nyeri 6, klien tampak kontraksi uterus


meringis, nadi 50 x/menit, TD:
100/70 mmHg, RR: 26 x/menit,
suhu: 37,5o C

DS: klien mengeluh sering buang air pembesaran


kecil

peningkatan

DO: klien terlihat sering ke kamar abdomen,


kecil

uterus, Perubahan

eliminasi

tekanan urin
fluktuasi

aliran darah ginjal dan


laju filtrasi glomerulus.

DS: klien mengatakan sulit tidur

Perubahan pada tingkat Gangguan pola tidur

DO: klien tampak lemah, pucat, aktifitas,

stres,

letih, terdapat lingkarangan hitam di psikologi,


mata klien, nadi 50 x/menit, TD: ketidakmampuan untuk
100/70 mmHg, RR: 26 x/menit, mempertahankan
suhu: 37,5o C

kenyamanan.

DS: klien mengatakan sulit untuk Perubahan aliran darah Perubahan pola napas
bernafas dan sering capek.

dalam

desidua, tidak efektif

DO: klien terlihat sering sesak, perubahan

suplai

apalagi kalau jalan agak jauh, nadi oksigen/kapasitas


50 x/menit, TD: 100/70 mmHg, RR: pembawa
o

26 x/menit, suhu: 37,5 C


5

oksigen

darah

DS: klien mengeluh lemah dan Peningkatan

berat Intoleransi aktivitas

sering keletihan, kurang tidur atau badan, keletihan dan


16

istirahat

dispnea,

sekunder

DO: nadi 50 x/menit, TD: 100/70 akibat


mmHg, RR: 26 x/menit, suhu: 37,5

penekanan

uterus yang membesar


pada

diafragma

penigkatan

dan

volume

darah
6

DS:

klien

mengatakan

ini Kurang

merupakan kehamilan pertama

kesalahan

DO: klien tampak cemas, gelisah

informasi

pengalaman, Kurang pengetahuan


interpretasi

INTERVENSI
1. Nyeri akut berhubungan dengan perubahan fisik, pengaruh hormonal, kontraksi uterus
Tujuan

: Setelah dilakukan tindakan keperawatan , klien melaporkan nyeri berkurang atau

terkontrol.
Kriteria hasil :
Mampu mengontrol nyeri(tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan

teknik

nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri)


Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan managemen nyeri
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
Intervensi:
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, durasi, frekuensi,
kualitas, dan faktor presipitasi).
Rasional : agar dapat memberikan tindakan keperawatan yang tepat sesuai dengan
manajemen nyeri.
Kaji terus-menerus ketidaknyamanan klien dan metode untuk mengatasinya
Rasional : data dasar terbaru untuk merencanakan perawatan
Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan.
Rasional : melihat kondisi klien pada saat nyeri kambuh.
Ajarkan teknik manajemen nyeri (distraksi, dll)
Rasional : supaya klien dapat mengatasi nyerinya dan mengurangi intensitas nyerinya.
17

Tingkatkan istirahat
Rasional : agar dapat mengurangi nyeri dan sebagai upaya distraksi terhadap nyeri yang
dilakukan.
Perhatikan adanya keluhan ketegangan pada punggung dan perubahan cara jalan.
Anjurkan penggunaan sepatu hak rendah, latihan pelvicrock, sentuhan terapeutik dengan
tepat
Rasional : lordosis dan regangan otot disebabkan oleh pengaruh (relaksin, progestron)
pada sambungan pelvis dan perpindahan pusat gravitasi sesuai dengan perbesaran uterus.
Intervensi lainnya mengurangi ketidaknyamanan.
Perhatikan adanya kram pada kaki. Anjurkan klien untuk meluruskan kaki dan
mengangkat telapak kaki bagian dalam ke posisi dorsofleksi dan menghindari
berdiri/duduk terlalu lama.
Rasional : menurunkan ketidaknyamanan berkenaan dengan perubahan kadar kalsium
atau ketidakseimbangan kalsium-fosfor atau karena tekanan dari pembesaran uterus pada
saraf yang mensuplai ekstremitas bawah.
Kaji adanya frekuensi kontraksi braxton hiks. Berikan informasi mengenai fisiologi
aktifitas uterus.
Rasional : kontraksi ini dapat megakibatkan ketidaknyamanan pada multigravida pada
trimester kedua. Primigravida biasanya tidak mengalami ketidaknyamanan ini sampai
trimester akhir.
Kaji adanya pirosis (nyeri ulu hati). Tinjau pembatasan diet.
Rasional : masalah ini sering terjadi pada trimester kedua dan dapat berlanjut khususnya
bila diet tidak termodifikasi.

2. Perubahan eliminasi urin b.d pembesaran uterus, peningkatan tekanan abdomen, fluktuasi
aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus.
Tujuan

: Setelah dilakukan tindakan keperawatan, klien mengerti tentang perubahan pola

eliminasi urin.
Kriteria hasil :
Mengungkapkan pemahaman tentang kondisi
Mengidentifikasi cara-cara mencegah stasis urinarius dan edema jaringan.
18

Intervensi

Berikan informasi tentang perubahan perkemihan sehubungan dengan trimester ketiga


Rasional : memberikan klien memahami alasan fisiologi dari frekuensi berkemih dan
nokturia. Pembesaran uterus trimester ketiga.
Anjurkan klien untuk melakukan posisi miring saat tidur. Perhatikan keluhan nokturia
Rasional : meningkatkan perfusi ginjal
Berikan informasi mengenai perlunya masukan cairan 6-8 gelas/hari, penurunan masukan
2-3 jam sebelum beristirahat dan penggunaan garam, makanan, dan produk mengandung
natrium dalam jumlah sedang.
Rasional : memperhatikan tingkat cairan dan perfusi ginjal adekuat, yang mengurangi
natrium diet untuk mempertahankan status isotonik.
Berikan informasi mengenai bahaya menggunakan diuretik dan penghilangan natrium
dari diet
Rasional : kehilangan/pembatasan natrium dapat sangat menekan regulator reninangiotensin-aldosteron dari kadar cairan, mengakibatkan dehidrasi/hipovolemia berat.
Tes urin midstream untuk memeriksa albumin.
Rasional : dapat mengidentifikasi spasme glomerulus atau penurunan perfusi ginjal
berkenaan dengan hipertensi akibat kehamilan.

3. Gangguan pola tidur b.d perubahan pada tingkat aktifitas, stres, psikologi,
ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan.
Tujuan

: Setelah dilakukan tindakan keperawatan, diharapkan pasien tidak mengalami

gangguan pola tidur


Kriteria hasil :
Melaporkan perbaikan tidur/istirahat
Melaporkan peningkatan rasa sejahtera dan perasaan segar
Intervensi

Tinjau ulang kebutuhan perubahan tidur normal berkenaan dengan kehamilan, tentukan
pola tidur saat ini

19

Rasional : membantu mengidentifikasi kebutuhan untuk menetapkan pola tidur yang


berbeda
Evaluasi tingkat kelelahan
Rasional : peningkatan retensi cairan penambahan BB, dan pertumbuhan janin, semua
memperberat persaan lelah, khususnya pada multipara.
Kaji terhadap kejadian insomnia dan respons klien terhadap penurunan tidur. Anjurkan
alat bantu untuk tidur seperti teknik relaksasi, membaca, mandi air hangat dan penurunan
aktifitas sebelum istirahat
Rasional : ansietas yang berlebihan kegembiraan, ketidaknyamanan fisik, nokturia, dan
aktifitas janin dapat mempersulit tidur
Perhatikan kesulitan bernafas karena posisi. Anjurkan tidur pada posisi semi fowler
Rasional : pada posisi rekumben, pembesaran uterus serta orgam abdomen menekan
diafragma sehingga membatasi ekspansi paru. Penggunaan posisi semi fowler
memungkinkan diafragma menurun, membantu mengembangkan ekspansi paru optimal.
Dapatkan sel darah merah dan kadar Hb
Rasional : anemia dan penurunan kadar Hb, mengakibatkan penurunan oksigenasi
jaringan serta mempengaruhi perasaan letih belebihan
Rujuk klien untuk konseling bila kekurangan tidur/kelelahan mempengaruhi aktiftas
kehidupan sehari-hari
Rasional : mungkin perlu bagi klien menghadapi perubahan silus tidur-terjaga,
mengidentifikasi prioritas yang tepat dan memodifikasi komitmen.

4. Perubahan pola napas tidak efektif berhubungan dengan perubahan aliran darah dalam
desidua, perubahan suplai oksigen/kapasitas pembawa oksigen darah
Tujuan

: Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pola nafas klien menjadi lebih efektif.

Kriteria Hasil :
Kedalaman inspirasi dan kemudahan bernapas

Klien akan melaporkan penurunan frekuensi atau beratnya keluhan.

Klien

dapat

mendemonstrasikan

pernafasan.
20

perilaku

yang

mengoptimalkan

fungsi

Intervensi

Pantau kecepatan, irama, kedalaman dan usaha respirasi.


Rasional : untuk memastikan tingkat keparahan dispnea.
Pertahankan pergerakkan dada, amati kesimetrisan, penggunaan otot-otot bantu, serta
retraksi otot supraklavikular dan interkostal.
Rasional : untuk menentukan intervensi keperawatan selanjutnya
Auskultasi bunyi napas
Rasional : untuk menentukan intervensi keperawatan selanjutnya
Pantau peningkatan kegelisahan, ansietas dan tersengal-sengal
Berikan posisi semi fowler/ fowler
Rasional : memberikan posisi nyaman dan mempertahankan oksigenasi klien.
Kolaborasi :Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan

5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan peningkatan berat badan, keletihan dan dispnea,
sekunder akibat penekanan uterus yang membesar pada diafragma dan penigkatan
volume darah
Tujuan

: Setelah dilakukan tindakan keperawatan, klien dapat melakukan aktivitas sehari-

hari.
Kriteria Hasil : klien dapat kembali melakukan aktivtas seperti biasanya
Intervensi

Anjurkan klien membatasi aktifitas dengan isrirahat yang cukup.


Rasional : Menghemat energi dan menghindari pengeluaran tenaga yang terusmenerus untuk meminimalkan kelelahan/kepekaan uterus
Anjurkan klien untuk menghindari mengangkat berat.
Rasional : Aktifitas yang ditoleransi sebelumnya mungkin tidak dimodifikasi untuk
wanita beresiko.
Bantu klien beraktifitas secara bertahap
Rasional : Aktifitas bertahap meminimalkan terjadinya trauma seita meringankan
dalam memenuhi kebutuhannya.
Anjurkan tirah baring yang dimodifikasi sesuai indikasi
21

Rasional : Tingkat aktifitas mungkin periu dimodifikasi sesuai indikasi.

6. Kurang pengetahuan b.d kurang pengalaman, kesalahan interpretasi informasi.


Tujuan

Setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan,

klien

mampu

menambah

pengetahuannya tentang perubahan fisik.psikologi, persalinan atau kelahiran


Kriteria hasil :
Mendiskusikan perubahan fisik/psikologi berkenaan dengan persalinan/kelahiran
Mengidentifikasi sumber-sumber yang tepat untuk mendapatkan informasi tentang
perawatan bayi
Mengungkapkan kesiapan untuk persalinan/ kelahiran dan bayi

Intervensi

Berikan informasi tentang perubahan fisik normal berkenaan dengan trimester ketiga
Rasional : pemahaman kenormalan perubahan ini dapat menurnkan kecemasan dan
membantu meningkatkan penyesuaian aktifitas perawatan diri
Berikan informasi tertulis/verbal tentang tanda-tanda awitan persalinan
Rasional : membantu klien untuk mengenali awitan persalinan, untuk menjamin tiba
dirumah sakit tepat waktu, dan menangani persalinan/kelahiran
Berikan informasi tentang perawatan bayi dan pemberian makan
Rasional : membantu menyiapkan pengambilan peran baru, memerlukan barang-barang
tertentu untuk perabot, pakaian, dan suplai
Anjurkan keikutsertaan dalam kelas kelahiran anak dan melakukan orientasi rumah sakit
atau rumah bersalin
Rasional : menurunkan ansietas berkenaan dengan ketidaktahuan; meningkatkan
mekanisme koping untuk persalinan/kelahiran.

22

IMPLEMENTASI

1.

Nyeri akut berhubungan dengan perubahan fisik, pengaruh hormonal, kontraksi uterus

Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, durasi, frekuensi,


kualitas, dan faktor presipitasi).
Mengkaji terus-menerus ketidaknyamanan klien dan metode untuk mengatasinya
Melakukan observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan.
Mengajarkan teknik manajemen nyeri (distraksi, dll)
Meningkatka n istirahat
Memperhatikan adanya keluhan ketegangan pada punggung dan perubahan cara jalan.
Anjurkan penggunaan sepatu hak rendah, latihan pelvicrock, sentuhan terapeutik dengan
tepat
Memperhatikan adanya kram pada kaki. Anjurkan klien untuk meluruskan kaki dan
mengangkat telapak kaki bagian dalam ke posisi dorsofleksi dan menghindari
berdiri/duduk terlalu lama.
Mengkaji adanya frekuensi kontraksi braxton hiks. Berikan informasi mengenai fisiologi
aktifitas uterus.
Mengkaji adanya pirosis (nyeri ulu hati). Tinjau pembatasan diet.

2.

Perubahan eliminasi urin b.d pembesaran uterus, peningkatan tekanan abdomen, fluktuasi
aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus.

Memberikan informasi tentang perubahan perkemihan sehubungan dengan trimester


ketiga
Menganjurkan klien untuk melakukan posisi miring saat tidur. Perhatikan keluhan
nokturia
Memberikan informasi mengenai perlunya masukan cairan 6-8 gelas/hari, penurunan
masukan 2-3 jam sebelum beristirahat dan penggunaan garam, makanan, dan produk
mengandung natrium dalam jumlah sedang.
Memberikan informasi mengenai bahaya menggunakan diuretik dan penghilangan
natrium dari diet
23

Melakukan tes urin midstream untuk memeriksa albumin.

3.

Gangguan pola tidur b.d perubahan pada tingkat aktifitas, stres, psikologi,
ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan.

Meniinjau ulang kebutuhan

perubahan tidur normal berkenaan dengan kehamilan,

tentukan pola tidur saat ini


Mengevaluasi tingkat kelelahan
Mengkaji terhadap kejadian insomnia dan respons klien terhadap penurunan tidur.
Anjurkan alat bantu untuk tidur seperti teknik relaksasi, membaca, mandi air hangat dan
penurunan aktifitas sebelum istirahat
Memperhatikan kesulitan bernafas karena posisi. Anjurkan tidur pada posisi semi fowler
Mendapatkan sel darah merah dan kadar Hb
Merujuk klien untuk konseling bila kekurangan tidur/kelelahan mempengaruhi aktiftas
kehidupan sehari-hari

4.

Perubahan pola napas tidak efektif berhubungan dengan perubahan aliran darah dalam
desidua, perubahan suplai oksigen/kapasitas pembawa oksigen darah

Memantau kecepatan, irama, kedalaman dan usaha respirasi.


Mempertahankan pergerakkan dada, amati kesimetrisan, penggunaan otot-otot bantu,
serta retraksi otot supraklavikular dan interkostal.
Melakukan auskultasi bunyi napas
Memantau peningkatan kegelisahan, ansietas dan tersengal-sengal
Memberikan posisi semi fowler/ fowler
Melakukan kolaborasi :Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan

5.

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan peningkatan berat badan, keletihan dan dispnea,
sekunder akibat penekanan uterus yang membesar pada diafragma dan peningkatan
volume darah

Menganjurkan klien membatasi aktifitas dengan isrirahat yang cukup.


Menganjurkan klien untuk menghindari mengangkat berat.
Membantu klien beraktifitas secara bertahap
24

Menganjurkan tirah baring yang dimodifikasi sesuai indikasi

6.

Kurang pengetahuan b.d kurang pengalaman, kesalahan interpretasi informasi.

Memberikan informasi tentang perubahan fisik normal berkenaan dengan trimester ketiga
Memberikan informasi tertulis/verbal tentang tanda-tanda awitan persalinan
Memberikan informasi tentang perawatan bayi dan pemberian makan
Menganjurkan keikutsertaan dalam kelas kelahiran anak dan melakukan orientasi rumah
sakit atau rumah bersalin

EVALUASI

1.

Nyeri akut berhubungan dengan perubahan fisik, pengaruh hormonal, kontraksi uterus
S : klien mengatakan bahwa dengan teknik distraksi dan manajemen nyeri yang telah
diajarkan, klien merasakan bahwa nyerinya turun, menjadi skala 3.
O : klien terlihat tidak terlalu cemas, dan dapat tersenyum, serta jarang mengeluh nyeri.
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan semua intervensi.

2.

Perubahan eliminasi urin b.d pembesaran uterus, peningkatan tekanan abdomen, fluktuasi
aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus.
S : klien mengatakan bahwa ia mengerti akan kondisinya jika sering berkemih. Dan hal
itu dapat diatasi, klien minum tidak pada saat istirahat
O: klien terlihat masih sering ke kamar kecil, namun sudah agak berkurang ke kamar
kecil tersebut.
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan semua intervensi

25

3.

Gangguan pola tidur b.d perubahan pada tingkat aktifitas, stres, psikologi,
ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan.
S : klien mengatakan bahwa ia dapat tidur 6 jam dan bisa beradaptasi dengan konsidi
perutnya
O : tidak ada lingkaran hitam pada matanya, klien terlihat segar.
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan semua intervensi

4.

Perubahan pola napas tidak efektif berhubungan dengan perubahan aliran darah dalam
desidua, perubahan suplai oksigen/kapasitas pembawa oksigen darah
S : klien mengatakan bahwa ia masih merasakan sesak pada saat bernafas, sehingga klien
hanya melakukan aktivitas seperlunya saja.
O : klien terlihat sering capek, sesak, dan berusaha mengontrol nafasnya.
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan semua intervemsi

5.

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan peningkatan berat badan, keletihan dan dispnea,
sekunder akibat penekanan uterus yang membesar pada diafragma dan peningkatan
volume darah
S : klien mengatakan bahwa ia belum bisa melakukan aktivtas seperti biasanya, karena
klien masih suka terlihat capek dan sesak
O : klien tidak melakukan aktivitas seperti biasa. Klien hanya duduk atau bersantai dalam
mempersiapkan kelahirannya
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan semua intervensi

6.

Kurang pengetahuan b.d kurang pengalaman, kesalahan interpretasi informasi.


S : klien mengatakan bahwa klien mengerti dengan perubahan fisiologis pada tubuhnya
yang sedang hamil, klien juga mengatakan bahwa sedang mendiskusikan tentang
kesiapan persalinan, serta perawatan anak dan ibu pasca melahirkan, tapi klien
mengatakan bahwa ia takut pada proses persalinan.
26

O : klien terlihat mengerti serta antusias dalam berdiskusi seputar kelahiran anaknya
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan semua intervensi

27

Daftar Pustaka
Mitayani.2009.Asuhan Keperawatan Maternitas.Jakarta:Salemba Medika
Doengoes, Marylin E.2001. Rencana Perawatan Maternal/Bayi: Pedoman Untuk
Perencanaan dan Dokumentasi Perawatan Klien. Jakarta: EGC
Stright,Barbara R.2005.Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir.Jakarta: EGC
Wheeler, Linda.2004.Buku Saku Asuhan Pranatal & Pascapartum.Jakarta:EGC
Bobak.2005.Buku Ajar Keperawatan Maternitas.Jakarta:EGC

28

Anda mungkin juga menyukai