Anda di halaman 1dari 12

Makalah Sistem Politik Indonesia

Kamis, 21 Januari 2016


Makalah Sistem Politik Indonesia

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Sistem Politik
Indonesia ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima
kepada semua yang telah membantu dalam menyusun makalah ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Tasikmalaya, April 2015

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... ........... .... 01
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 01
C. Tujuan Makalah ........................................................................................ 01
D. Kegunaan Makalah .................................................................................... 02
BAB II PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 03
B. Pembahasan ............................................................................................... 10
BAB III SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ................................................................................................... 15
B. Saran........................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Politik adalah semua lembaga-lembaga negara yang tersebut di dalam konstitusi negara (
termasuk fungsi legislatif, eksekutif, dan yudikatif ). Dalam Penyusunan keputusan-keputusan
kebijaksanaan diperlukan adanya kekuatan yang seimbang dan terjalinnya kerjasama yang baik
antara suprastruktur dan infrastruktur politik sehingga memudahkan terwujudnya cita-cita dan
tujuan-tujuan masyarakat/Negara.
Di Indonesia, sistem politik yang dianut adalah sistem politik demokrasi pancasila yakni
sistem politik yang didasarkan pada nilai-nilai luhur, prinsip, prosedur dan kelembagaan yang
demokratis.
Maka dari itu kita sebagai warga Negara Indonesia harus bangga Negara kita menganut
sistem politik demokrasi pancasila yang sesuai dengan kepribadian bangsa. Oleh karena itu mari
kita membantu pemerintah untuk menjalankan sistem politik di Indonesia dengan cara apapun,
bisa dengan mengeluarkan pendapat yang membangun tapi tidak dengan bentuk anarkis.
Dan dalam membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas makalah mata kuliah
Bahasa Idonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian sistem politik ?
2. Bagaimanakah sistem politik di Indonesia ?
3. Bagaimana perkembangan sistem politik di Indonesia ?
4. Bagaimanakah kestabilan politik di indonesia ?
5. Bagaimana cara untuk menangai ketidak stabilan politik di indonesia ?
C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui Pengertian Politik indonesia
2. Mengetahui Sistem Politik di Indonesia
3. Mengetahui Perkembagan Politik di indonesia
4. Mengetahui kestabilan politik di indonesia
D. Kegunaan Makalah
1. Untuk memperluas ilmu pengetahuan
2. Untuk memenuhi Tugas dari Matakuliah B. Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka
1. Sistem Politik
Sistem Politik adalah berbagai macam kegiatan dan proses dari struktur dan fungsi yang
bekerja dalam suatu unit atau kesatuan (masyarakat/negara). Ada beberapa definisi mengenai
sistem politik, diantaranya :
a. Menurut Almond, Sistem Politik adalah interaksi yang terjadi dalam masyarakat yang merdeka
yang menjalankan fungsi integrasi dan adaptasi.
b. Menurut Rober A. Dahl, Sistem politik adalah pola yang tetap dari hubungan hubungan antara
manusia yang melibatkan sampai dengan tingkat tertentu, control, pengaruh, kekuasaan, ataupun
wewenang.
c. Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan pendapat, prinsip yang membentuk
satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur pemerintahan serta
melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur individu atau kelompok
individu satu sama lain atau dengan Negara dan hubungan Negara dengan Negara.
d. Sistem Politik menurut Rusadi Kartaprawira adalah Mekanisme atau cara kerja seperangkat
fungsi atau peranan dalam struktur politik yang berhubungan satu sama lain dan menunjukkan
suatu proses yang langggeng.

2. Sistem Politik Indonesia


Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan
dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses penentuan
tujuan, upaya-upaya mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan, seleksi dan penyusunan skala
prioritasnya.
Sebagai suatu sistem, sistem politik terdiri atas berbagai sub sistem antara lain sistem
kepartaian, sistem pemilihan umum, sistem budaya politik dan sistem peradaban politik lainnya.
Dalam eksistensinya sistem politik akan terus berkembang sesuai dengan perkembangan tugas
dan fungsi pemerintahan serta perubahan dan perkembangan yang ada dalam faktor lingkungan.
Politik adalah semua lembaga-lembaga negara yang tersebut di dalam konstitusi negara (
termasuk fungsi legislatif, eksekutif, dan yudikatif ). Dalam Penyusunan keputusan-keputusan
kebijaksanaan diperlukan adanya kekuatan yang seimbang dan terjalinnya kerjasama yang baik
antara suprastruktur dan infrastruktur politik sehingga memudahkan terwujudnya cita-cita dan
tujuan-tujuan masyarakat/Negara. Dalam hal ini yang dimaksud suprastruktur politik adalah
Lembaga-Lembaga Negara. Lembaga-lembaga tersebut di Indonesia diatur dalam UUD 1945
yakni MPR, DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden, Mahkamah Agung, Mahkamah
Konstitusi, Komisi Yudisial. Lembaga-lembaga ini yang akan membuat keputusan-keputusan
yang berkaitan dengan kepentingan umum.
Badan yang ada di masyarakat seperti Parpol, Ormas, media massa, Kelompok
kepentingan (Interest Group), Kelompok Penekan (Presure Group), Alat/Media Komunikasi
Politik, Tokoh Politik (Political Figure), dan pranata politik lainnya adalah merupakan
infrastruktur politik, melalui badan-badan inilah masyarakat dapat menyalurkan aspirasinya.
Tuntutan dan dukungan sebagai input dalam proses pembuatan keputusan. Dengan adanya
partisipasi masyarakat diharapkan keputusan yang dibuat pemerintah sesuai dengan aspirasi dan
kehendak rakyat.
Di Indonesia, sistem politik yang dianut adalah sistem politik demokrasi pancasila yakni
sistem politik yang didasarkan pada nilai-nilai luhur, prinsip, prosedur dan kelembagaan yang
demokratis. Adapun prinsip-prinsip sistem politik demokrasi di Indonesia antara lain:
a. pembagian kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif berada pada badan yang berbeda
b. Negara berdasarkan atas hukum
c. Pemerintah berdasarkan konstitusi
d. jaminan terhadap kebebasan individu dalam batas-batas tertentu
e. pemerintahan mayoritas
f. pemilu yang bebas
g. parpol lebih dari satu dan mampu melaksanakan fungsinya
Sebagai suatu sistem, prinsip-prinsip ini saling berhubungan satu sama lain. Sistem
politik demokrasi akan rusak jika salah satu komponen tidak berjalan atau ditiadakan.
Contohnya, suatu negara sulit disebut demokrasi apabila hanya ada satu partai politik. Dengan
satu partai, rakyat tidak ada pilihan lain sehingga tidak ada pengakuan akan kebebasan rakyat
dalam berserikat, berkumpul dan mengemukakan pilihannya secara bebas. Dengan demikian
berjalannya satu prinsip demokrasi akan berpengaruh pada prinsip lainnya.

3. Perkembangan sistem politik Indonesia sebelum amandemen dan sesudah amandemen UUD
1945 adalah sebagai berikut :
a. Sistem Politik Indonesia Sebelum Amandemen UUD 1945
Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Hal itu berarti bahwa
kedaulatan berada di tangan rakyat dan sepenuhnya dijalankan oleh MPR, Indonesia menganut
sistem pemerintahan presidensiil artinya presiden berkedudukan sebagai kepala negara dan
kepala pemerintahan.
UUD 1945 adalah konstitusi negara Indonesia yang mengatur kedudukan dan tanggung
jawab penyelenggaraan negara, kewenangan, tugas, dan hubungan antara lembaga-lembaga
negara. UUD 1945 juga mengatur hak dan kewajiban warga negara.
Lembaga legislatif terdiri atas MPR yang merupakan lembaga tertinggi negara dan DPR.
Lembaga eksekutif terdiri atas presiden dan menjalankan tugasnya yang dibantu oleh seorang
wakil presiden serta kabinet. Lembaga yudikatif menjalankan kekuasaan kehakiman yang
dilakukan oleh MA sebagai lembaga kehakiman tertinggibersama badan-badan kehakiman lain
yang berada dibawahnya.
b. Sistem Politik Indonesia Setelah Amandemen UUD 1945
Pokok-pokok sistem politik di Indonesia setelah amandemen UUD 1945 adalah sebagai
berikut :
Bentuk negara adalah kesatuan, sedangkan bentuk pemerintahan adalah republik. NKRI
terbagi dalam 33 daerah provinsi dengan menggunakan prinsip desentralisasi yang luas, nyata,
dan bertanggung jawab. Dengan demikian, terdapat pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
kekuasaan eksekutif berada ditangan presiden. Presiden adalah kepala negara sekaligus
kepala pemerintahan. Presiden beserta wakilnya dipilih dalam satu paket secara langsung oleh
rakyat. Presiden tidak bertanggung jawab pada parlemen, dan tidak dapat membubarkan
parlemen. Masa jabatan presiden beserta wakilnya adalah 5 tahun dan setelahnya dapat dipilih
kembali untuk satu kali masa jabatan.
Tidak ada lembaga tertinggi dan lembaga tinggi negara. Yang ada lembaga-lembaga negara
seperti MPR, DPR, DPD, BPK, presiden, MK, KY dan MA.
DPA ditiadakan yang kemudian dibentuk sebuah dewan pertimbangan yang berada
langsung dibawah presiden.
kekuasaan membentuk UU ada ditangan DPR. Selain itu DPR menetapkan anggaran belanja
negara dan mengawasi jalannya pemerintahan.DPR tidak dapat dibubarkan oleh presiden beserta
kabinetnya, tetapi dapat mengajukan usulan pemberhentian presiden kepada MPR.
4. Kestabilan Politik
Tidak kurang dari 25 buah kabinet politik yang memerintah di indonesia selama
indonesia merdeka. Dari jumlah tersebut hanya 7 kabinet yang berhasil memerintah selama 12
sampai 23 bulan. Lalu terdapat 12 kabinet yang berumur antara 6 sampai 11 bulan. Dan 6 buah
kabinet yang hanya bisa bertahan diantara 1 sampai 4 bulan. Demikian salah satu gambaran dari
ketidakstabilan politik indonesia, yakni dilihat dari kesempatan yang tersedia bagi setiap
pemerintah (kabinet) umtuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi.
Orang akan cepat setuju dengan pendapat yang mengatakan bahwa ketidaksatabian
politik yang dialami oleh indonesia memperkecil keleluasaan bagi negara ini untuk mengadakn
perbaikaniperbaikan ekonomi, sosial dan poitik. Oleh karena itu adalah logis program politik
Orde Baru pada awal kekuasaannya untuk menegakkan kesetabilan politik untuk memberi
landasan kepada pembangunan.
Kalau ketidakstabilan terdahulu bersumber dari kelemahan elit untuk bekerja sama
satusama lain, maka terakhir ini bersumber dari belum melembaganya struktur dan
prosedur politik yang mampu memberi tempat bagi masyarakat untuk ambil bagian dalam
proses politik.
Secara teoritis, stabilitas politik banyak ditentukan oleh 3 variabel yang berkaitan satu
sama lain, yakni perkembangan ekonomi yang memadai, perkembangan perlembagaan baik
struktur mupun proses politik, dan partisipasi politik.
Dalam hubungan antara perkembangan ekonomi dengan demokrasi, negarawan
dan penelitian politik Barat menyimpulkan bahwa masalah politik yang penting bersumber
dari perkembangan industri yang cepat. Dengan perkembangan industri tersebut
memperbesar jumlah buruh tidak ahli dari desa, tapi tidak mampu menjadi ahli sesuai
kecepatan perkembangan industri. Akibatnya, pengangguran menjadi masalah politik yang harus
segeradiselesaikan.
Bagi Indonesia yang banyak penduduknya hidup dalam sektor pertanian, ada usaha
untuk meningkatkan hasil pertanian guna mendampingi perkembangan industri, dengan
harapanagar sektor pertanian menyerap banyak tenaga kerja. Namun, ada persoalan pokok
untuk menyeimbangkan antar daya serap tenaga kerja semua sektor ekonomi dengan
persediaantenaga kerja di masyarakat. Kecenderungan ini menyebabkan tumbuhnya potensi
radikal petani pedesaan dan kalangan bawah masyarakat kota, karena ketidakpuasan serta
perasaantidak aman tentang kehidupan yang baik.
Masyarakat tersebut lebih mudah tergoda untuk melakukan tindakan-tindakan
kekerasan.Sebagai bukti terlihat dari dengan mudahnya PKI menggerakkan massa petani untuk
Melakukan aksi sepihak pada awal tahun 1960-an, karena ketidakpuasan di kalangan
petanimenyebabkan mereka lebih mudah tertarik pada taktik perjuangan PKI.
Di samping semua itu, pada situasi di mana perkembangan ekonomi yang tidak
diimbangi partisipasi masyarakat secara politik, sulit juga diharapkan terpeliharanya kestabilan
politik.Kestabilan politik dalam suasana partisipasi politik yang tinggi sekiranya
diimbangi perkembangan pelembagaan politik. Maksudnya, masyarakat ingin ikut ambil bagian
dalam proses politik melalui lembaga-lembaga politik sesuai kekuatan politik di
masyarakat.Partisipasi yang tidak tersalurkan akan goncangan-goncangan terhadap kestabilan
politik.
Tanpa menghubungkan dengan pembangunan, kestabilan politik dapat juga
dipeliharadengan mempertahankan tingkat pelembagaan politik yang rendah; asal diimbangi
partisipasi politik yang rendah pula.
Dalam penelaahan mengenai kestabilan politik Indonesia sejak merdeka, dapat
dibedakanantara kestabilan dalam jangka pendek dan jangka panjang.
Kestabilan politik jangka pendek lebih banyak ditentukan oleh kewibawaan
pemerintah.Silih bergantinya pemerintahan masa Demorasi Konstitusional dalam waktu singkat
sehinggakesempatan untuk melaksanakan programnya sulit menurunkan kepercayaan
masyarakat.Penurunan kepercayaan tersebut mempengaruhi kestabilan politik. Selain itu,
kepercayaanmassa terhadap kepemimpinan kharismatik Soekarno di masa Demokrasi Terpimpin
banyak juga berpengaruh terhadap kestabilan politik jangka pendek. Semakin lamanya
Soekarnomemerintah didorong juga masalah-masalah nasional yang tak terselesaikan, maka
sentakanketidakstabilan politik makin dirasakan.
Dengan demikian, dalam jangka pendek ketidakstabilan politik di Indonesia lebih
banyak tergantung pada faktor seni dan keahlian berpolitik dan memerintah.
Kewibawaan pemerintah, kemampuan berkompromi, dan kemampuan memimpin birokrasi
tampaknyalebih berperan bagi stabilitas dalam jarak 1 atau 2 masa pemilu.
Stabilitas politik jangka panjang ditentukan oleh 3 faktor, yaitu perkembangan
ekonomi, pelembagaan struktur dan proses politik, dan partisipasi politik. Dalam pergantian
sistem politik Demokrasi Konstitusional ke Demokrasi terpimpin pelembagaan politik lemah.
Lalutercetus ketidakpuasaan terhadap Demokrasi Terpimpin karena kemerosotan ekonomi
danmakin banyak kekuatan politik yang tidak memperoleh peran. Beberapa fenomena
tersebutterjadi dalam waktu yang singkat, namun dampaknya berlaku sampai beberapa
tahun berikutnya dalam perkembangan politik di negeri ini.
B. Pembahasan
1. Apakah pengertian sistem politik ?
Sistem Politik adalah berbagai macam kegiatan dan proses dari struktur dan fungsi yang
bekerja dalam suatu unit atau kesatuan (masyarakat/negara). Ada beberapa definisi mengenai
sistem politik, diantaranya :
a. Menurut Almond, Sistem Politik adalah interaksi yang terjadi dalam masyarakat yang merdeka
yang menjalankan fungsi integrasi dan adaptasi.
b. Menurut Rober A. Dahl, Sistem politik adalah pola yang tetap dari hubungan hubungan antara
manusia yang melibatkan sampai dengan tingkat tertentu, control, pengaruh, kekuasaan, ataupun
wewenang.
c. Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan pendapat, prinsip yang membentuk
satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur pemerintahan serta
melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur individu atau kelompok
individu satu sama lain atau dengan Negara dan hubungan Negara dengan Negara.
d. Sistem Politik menurut Rusadi Kartaprawira adalah Mekanisme atau cara kerja seperangkat
fungsi atau peranan dalam struktur politik yang berhubungan satu sama lain dan menunjukkan
suatu proses yang langggeng.
2. Bagaimanakah sistem politik di Indonesia ?
Di Indonesia, sistem politik yang dianut adalah sistem politik demokrasi pancasila yakni
sistem politik yang didasarkan pada nilai-nilai luhur, prinsip, prosedur dan kelembagaan yang
demokratis. Adapun prinsip-prinsip sistem politik demokrasi di Indonesia antara lain:
a. pembagian kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif berada pada badan yang berbeda
b. Negara berdasarkan atas hukum
c. Pemerintah berdasarkan konstitusi
d. jaminan terhadap kebebasan individu dalam batas-batas tertentu
e. pemerintahan mayoritas
f. pemilu yang bebas
g. parpol lebih dari satu dan mampu melaksanakan fungsinya
3. Bagaimana perkembangan sistem politik di Indonesia ?
a. Sistem Politik Indonesia Sebelum Amandemen UUD 1945
Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Hal itu berarti bahwa kedaulatan
berada di tangan rakyat dan sepenuhnya dijalankan oleh MPR, Indonesia menganut sistem
pemerintahan presidensiil artinya presiden berkedudukan sebagai kepala negara dan kepala
pemerintahan.
UUD 1945 adalah konstitusi negara Indonesia yang mengatur kedudukan dan tanggung
jawab penyelenggaraan negara, kewenangan, tugas, dan hubungan antara lembaga-lembaga
negara.
Lembaga legislatif terdiri atas MPR yang merupakan lembaga tertinggi negara dan DPR.
Lembaga eksekutif terdiri atas presiden dan menjalankan tugasnya yang dibantu oleh seorang
wakil presiden serta kabinet. Lembaga yudikatif menjalankan kekuasaan kehakiman yang
dilakukan oleh MA sebagai lembaga kehakiman tertinggibersama badan-badan kehakiman lain
yang berada dibawahnya.
b. Sistem Politik Indonesia Setelah Amandemen UUD 1945
Pokok-pokok sistem politik di Indonesia setelah amandemen UUD 1945 adalah sebagai berikut :
1. Bentuk negara adalah kesatuan, sedangkan bentuk pemerintahan adalah republik. NKRI terbagi
dalam 33 daerah provinsi dengan menggunakan prinsip desentralisasi yang luas, nyata, dan
bertanggung jawab. Dengan demikian, terdapat pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

2. Kekuasaan eksekutif berada ditangan presiden. Presiden adalah kepala negara sekaligus kepala
pemerintahan. Presiden beserta wakilnya dipilih dalam satu paket secara langsung oleh rakyat.
Presiden tidak bertanggung jawab pada parlemen, dan tidak dapat membubarkan parlemen. Masa
jabatan presiden beserta wakilnya adalah 5 tahun dan setelahnya dapat dipilih kembali untuk satu
kali masa jabatan.

3. Tidak ada lembaga tertinggi dan lembaga tinggi negara. Yang ada lembaga-lembaga negara
seperti MPR, DPR, DPD, BPK, presiden, MK, KY dan MA.

4. DPA ditiadakan yang kemudian dibentuk sebuah dewan pertimbangan yang berada langsung
dibawah presiden.

5. Kekuasaan membentuk UU ada ditangan DPR. Selain itu DPR menetapkan anggaran belanja
negara dan mengawasi jalannya pemerintahan.DPR tidak dapat dibubarkan oleh presiden beserta
kabinetnya, tetapi dapat mengajukan usulan pemberhentian presiden kepada MPR.

4. Bagaimanakah kestabilan politik di indonesia ?


Tidak kurang dari 25 buah kabinet politik yang memerintah di indonesia selama indonesia
merdeka. Dari jumlah tersebut hanya 7 kabinet yang berhasil memerintah selama 12 sampai 23
bulan. Lalu terdapat 12 kabinet yang berumur antara 6 sampai 11 bulan. Dan 6 buah kabinet
yang hanya bisa bertahan diantara 1 sampai 4 bulan. Demikian salah satu gambaran dari
ketidakstabilan politik indonesia, yakni dilihat dari kesempatan yang tersedia bagi setiap
pemerintah (kabinet) umtuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi.
Orang akan cepat setuju dengan pendapat yang mengatakan bahwa ketidaksatabian
politik yang dialami oleh indonesia memperkecil keleluasaan bagi negara ini untuk mengadakn
perbaikaniperbaikan ekonomi, sosial dan poitik. Oleh karena itu adalah logis program politik
Orde Baru pada awal kekuasaannya untuk menegakkan kesetabilan politik untuk memberi
landasan kepada pembangunan.

5. Bagaimana cara untuk menangai ketidak stabilan politik di indonesia ?


Secara teoritis, stabilitas politik banyak ditentukan oleh 3 variabel yang berkaitan satu sama
lain, yakni perkembangan ekonomi yang memadai, perkembangan perlembagaan baik struktur
mupun proses politik, dan partisipasi politik.
kestabilan politik dapat dipeliharadengan mempertahankan tingkat pelembagaan politik
yang rendah; asal diimbangi partisipasi politik yang rendah pula.
Dalam penelaahan mengenai kestabilan politik Indonesia sejak merdeka, dapat
dibedakanantara kestabilan dalam jangka pendek dan jangka panjang.
Dalam jangka pendek ketidakstabilan politik di Indonesia lebih banyak tergantung pada
faktor seni dan keahlian berpolitik dan memerintah. Kewibawaan pemerintah, kemampuan
berkompromi, dan kemampuan memimpin birokrasi tampaknyalebih berperan bagi stabilitas
dalam jarak 1 atau 2 masa pemilu.
Stabilitas politik jangka panjang ditentukan oleh 3 faktor, yaitu perkembangan
ekonomi, pelembagaan struktur dan proses politik, dan partisipasi politik.

BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Simpulan dari makalah ini adalah bahwa sistem politik yang berlaku di Indonesia adalah
Demokrasi Pancasila, dimana rakyat turut serta dalam politik dengan memiliki hal politik
masing-masing sesuai dengan Hak Asasi Manusia di Indonesia.
B. Saran
Maka dari itu kita sebagai warga Negara Indonesia harus bangga Negara kita menganut
sistem politik demokrasi pancasila yang sesuai dengan kepribadian bangsa. Oleh karena itu mari
kita membantu pemerintah untuk menjalankan sistem politik di Indonesia dengan cara apapun,
bisa dengan mengeluarkan pendapat yang membangun tapi tidak dengan bentuk anarkis.

DAFTAR PUSTAKA

Sanit, A (1981). Sistem Politik Indonesia Kestabilan, Peta Kekuatan Politik dan
Pembangunan. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Ismawati, I. (2013) Pengertian Sistem Politik Indonesia. [Online]. Tersedia :
http://ismaciqitciew.blogspot.com/2013/03/pengertian-sistem-politik-
indonesia.html. [22 April 2015].

Anda mungkin juga menyukai