NIM: 18020010355
ABSTRAK
Erikson Policardo Ama Piran, perlindungan Hukum Atas Hak Kesehatan Kerja Bagi
Tenaga Kesehatan yang Terpapar Covid-19 di Rumah Sakit Swasta, Dibimbing Oleh :
Kotan Y. Stefanus dan Hermanus Ratu Udju
Tenaga medis adalah profesi yang mulia, apalagi di tengah pandemi Covid-19.
Salah satu aspek yang paling merasakan dampak dari pandemi ini adalah di bidang
kesehatan. Permasalahan di bidang kesehatan menjadi semakin berbahaya di era
Pandemi Covid-19 di Indonesia. Kondisi saat ini menjadi perhatian semua pihak terkait
upaya pengendalian dan penanggulangan Pandemi Covid-19 di Indonesia. Ini termasuk
dokter dan profesional kesehatan lainnya. Jumlah kematian tenaga medis khususnya
dokter dan perawat semakin meningkat. Rumusan masalah dalam Penelitian ini : (1).
Bagaimanakah bentuk perlindungan hukum atas hak kesehatan kerja bagi tenaga
kesehatan di rumah sakit swasta, ( 2 ). Apa sanksi bagi penyelenggara Rumah sakit
swasta yang Tidak Menyediakan K3 ( Kesehatan dan Keselamtan Kerja ) bagi tenaga
Kesehatan Yang terpapar Covid-19 serta pemenuhan hak keselamatan kesehatan kerja
( K3 ) bagi tenaga kesehatan yang sedang menghadapi pandemi.
Metode hukum yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum
Normatif yang didukung dengan penelitian hukum empiris. Aspek penelitian
diantarnya Bentuk perlindungan hukum atas hak kesehatan kerja bagi tenaga
kesehatan dalam situasi pandemi covid-19 di rumah sakit swasta, Penerapan sanksi
terhadapa RS yang melanggar K3 .
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlindungan hukum tenaga kesehatan di
masa pandemi covid-19 terdiri dari upaya perlindungan preventif melalui program
vaksinasi,pemberian alat pelindung diri ( APD ) selain itu Pemerintah juga telah
memberikan insentif dan santunan kematian meskipun hal ini banyak mengalami
Kendala. Sanksi yang deberikan terhadap perusahan yang tidak melaksanakan
program kesehatan dan keselamatan kerja ( K3 ) sangat rendah sehingga risiko
terjadinya kecelakaan kerja sangat tinggi.
Kata Kunci : Perlindungan Hukum Tenaga Kesehatan
1
JURNAL PENELITIAN
ABSTRACT
Erikson Policardo Ama Piran, Legal Protection of Occupational Health Rights for Health
Workers Exposed to Covid-19 in Private Hospitals, Supervised by: Kotan Y. Stefanus and
Hermanus Ratu Udju
Medical staff is a noble profession, especially in the midst of the Covid-19 pandemic.
One of the aspects that has felt the most impact from this pandemic is in the health sector.
Problems in the health sector have become increasingly dangerous in the era of the Covid-19
Pandemic in Indonesia. The current condition is of concern to all parties related to efforts to
control and overcome the Covid-19 Pandemic in Indonesia. This includes doctors and other
health professionals. The number of deaths of medical personnel, especially doctors and
nurses, is increasing. The formulation of the problem in this research: (1). What is the form of
legal protection for the right to occupational health for health workers in private hospitals,
(2). What are the sanctions for private hospital administrators who do not provide K3
(Occupational Health and Safety) for health workers who are exposed to Covid-19 and
fulfilling the right to occupational health safety (K3) for health workers who are facing a
pandemic.
The legal method used in this research is normative legal research supported by
empirical legal research. Research aspects include forms of legal protection for health
workers' right to work in a Covid-19 pandemic situation in private hospitals, application of
sanctions against hospitals that violate K3.
The results of the study show that legal protection for health workers during the
Covid-19 pandemic consists of preventive protection efforts through vaccination programs,
provision of personal protective equipment (PPE) besides that the Government has also
provided incentives and death benefits even though this has experienced many obstacles.
Sanctions given to companies that do not implement occupational health and safety (K3)
programs are very low so that the risk of work accidents is very high.
2
JURNAL PENELITIAN
3
JURNAL PENELITIAN
5
JURNAL PENELITIAN
6
JURNAL PENELITIAN
9
JURNAL PENELITIAN
10
JURNAL PENELITIAN
11
JURNAL PENELITIAN
12
JURNAL PENELITIAN
13
JURNAL PENELITIAN
14
JURNAL PENELITIAN
15
JURNAL PENELITIAN
16
JURNAL PENELITIAN
17
JURNAL PENELITIAN
18
JURNAL PENELITIAN
19
JURNAL PENELITIAN
20
JURNAL PENELITIAN
21
JURNAL PENELITIAN
22
JURNAL PENELITIAN
43
Pasal 27 Ayat (1) UUD 1945 45
Lembata, 8 november 2022
44
Rechstaat dan Rule Of Law 46
Pasal 8 ayat (1)
23
JURNAL PENELITIAN
24
JURNAL PENELITIAN
25
JURNAL PENELITIAN
26
JURNAL PENELITIAN
27
JURNAL PENELITIAN
28
JURNAL PENELITIAN
29
JURNAL PENELITIAN
selama tiga hari, pada hari ke tiga perusahaan. SMK3 adalah bagian dari
harus masuk dan dilakukan sistem manajemen keseluruhan yang
pengecekan rapid test SARS- meliputi struktur organisasi,
COVID. Apabila hasilnya negatif perencanaan, tanggung jawab,
hari keempat pegawai bisa masuk pelaksanaan, prosedur, proses dan
bekerja dan hari ketujuh dilakukan sumber daya yang dibutuhkan bagi
rapid tes kembali untuk pengembangan, penerapan,
memastikan. Apabila dari ketiga ini
pencapaian, pengkajian dan
ada yang positif, pegawai ini tidak
pemeliharaan kebijakan keselamatan
boleh masuk. Kalau hari ketujuh ini
ada yang bermasalah maka akan dan kesehatan kerja dalam rangka
dikoordinasikan dengan dokter pengendalian risiko yang berkaitan
penyakit dalam untuk penanganan dengan kegiatan kerja guna
secara medis Dari penjelasan terciptanya tempat kerja yang aman,
tersebut dapat kita ketahui bahwa efisien, dan produktif.Tujuan dan
RS SANTO DAMIAN dan RS sasaran SMK3 adalah terciptanya
BUKIT LEWOLEBA sudah sistem K3 di tempat kerja yang
melaksanakan upaya keselamatan melibatkan segala pihak, sehingga
dan kesehatan kerja tersebut. dapat mencegah dan mengurangi
Dengan cara mengistirahatkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja
pegawai dan dilakukan pengetesan dan terciptanya tempat kerja yang
atau investigasi secara mendalam aman, efisien, dan produktif.
sebab akibat dari kecelakaan
tersebut. Hal ini sesuai dengan Peraturan mengenai SMK3 ini
Pasal 3 Undang-Undang No. 1 terdapat dalam Peraturan Pemerintah
Tahun 1970 tentang Keselamatan Nomor 50 Tahun 2012 tentang
Kerja mengenai syarat-syarat Penerapan Sistem Manajemen
keselamatan kerja yakni Keselamatan dan Kesehatan Kerja58.
memberikan pertolongan pada Dalam PP tersebut dijelaskan di pasal 5
kecelakaan. ayat (1) dan (2) bahwasannya:
30
JURNAL PENELITIAN
31
JURNAL PENELITIAN
32
JURNAL PENELITIAN
untuk dilaksanakan. Selain itu, ada 1). Menteri atau pejabat yang
beberapa manfaat jika perusahaan ditunjuk mengenakan sanksi
menjalankan SMK3 baik itu untuk administratif atas pelanggaran
perusahaan maupun karyawan. ketentuan-ketentuan
Manfaat tersebut yaitu: sebagaimana diatur dalam
Pasal 5, Pasal 6, Pasal 15, Pasal
a) Manfaat langsung:
25, Pasal 38 ayat (2), Pasal 45
• Mengurangi jam kerja yang ayat (1), Pasal 47 ayat (1),
hilang akibat kecelakaan kerja Pasal 48, Pasal 87, Pasal 106,
Pasal 126 ayat (3), dan Pasal
• Menghindari kerugian material
160 ayat (1) dan ayat (2)
dan jiwa akibat kecelakaan kerja
Undang-undang ini serta
• Menciptakan tempat kerja yang peraturan pelaksanaannya.
efisien dan produktif karena
2) Sanksi administratif sebagaimana
tenaga kerja merasa aman dalam
dimaksud dalam ayat (1) berupa :
bekerja
a) teguran;
b) Manfaat tidak langsung
b) peringatan tertulis
• Perawatan terhadap mesin dan
peralatan semakin baik, sehingga c) pembatasan kegiatan usaha;
mebuat umur alat semakin lama
d) pembekuan kegiatan usaha;
• Menciptakan hubungan yang
e) pembatalan persetujuan;
harmonis bagi karyawan dan
perusahaan. f) pembatalan pendaftaran;
• Meningkatkan image terhadap g) penghentian sementara
perusahaan sebagian atau seluruh alat
produksi;
h) pencabutan ijin.
Sanksi bagi penyelenggara rumah
sakit swasta yang tidak menyediakn Ketentuan mengenai sanksi
K3 Bagi tenaga kesehatan yang administratif sebagaimana dimaksud
terpapar COVID-19 dalam ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih
Dalam Undang-Undang Nomor lanjut oleh Menteri.” Berikutnya dalam
13 Tahun 2003 tentang Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970
Ketenagakerjaan terdapat sanksi tentang Keselamatan Kerja juga diatur
pelanggaran berupa sanksi mengenai sanksi pidana yang
administratif, yaitu dalam pasal 190
UU No. 13 Tahun 2003 yang
disebutkan sebagai berikut.62
62
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, pasal 190 UU No. 13 Tahun 2003
33
JURNAL PENELITIAN
34
JURNAL PENELITIAN
35
JURNAL PENELITIAN
36
JURNAL PENELITIAN
aurelia- oktavira--sh
Edityaep,”doktermeninggalkarena
covid”https://www.liputan6.com/
health/read/4447499/237-dokter-
di-indonesia-meninggal-karena-
virus-corona- covid-19.
Ellyionpranita,artikelviruscoronamasu
k https://www.kompas.com/sains/
read/2020/05/11/130600623/
diumumka n-awal-maret-ahli--virus-
corona-masuk-indonesia-dari-januari.
Sutyantowabahttp://
www.b2p2vrp.litbang.kemkes.go.id/
mobile/berita/baca/35 8/Penyakit-
Yang-Pernah-Menjadi-Wabah-Di-
Dunia.
http://site.lembatakab.go.id
https://www.cnnindonesia.com
37