Anda di halaman 1dari 6

JAMKESDA

Pengertian Jamkesda

Jamkesda adalah program jaminan bantuan pembayaran biaya pelayanan


kesehatan yang diberikan Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota kepada
masyarakat Kabupaten / Kota. Sasaran Program Jamkesda adalah seluruh
masyarakat Kabupaten / Kota yang belum memiliki jaminan kesehatan berupa
Jamkesmas, ASKES dan asuransi kesehatan lainnya

Lembaga yang terkait dalam program Jamkesda

a. Puskesmas

b. Rumah Sakit

c. Bidan di desa

Syarat dan ketentuan program Jamkesda

 1. Surat keterangan tidak mampu dari Kepala Desa setempat


 2. Surat rujukan dari Puskesmas dan RSUD Balangan (asli)
 3. Fotocopy KTP pasien yang dirujuk (5 lembar)
 4. Fotocopy Kartu Keluarga pasien yang dirujuk (5 lembar)
 5. Surat Jaminan yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota
 6. Kartu Jamkesda Pasien bersangkutan (asli dan fotocopy 5 lembar)

Syarat menjadi peserta Jamkesda

 1. Datang ke Kantor Pelayanan dan Perizinan Terpadu (KP2T) Kabupaten /


Kota
 2. Bawa fotocopy KTP dan Kartu Keluarga (masing-masing 1 lembar)
 3. Pas foto ukuran 2x3 1 lembar
 4. Surat pernyataan tidak mempunyai jaminan asuransi kesehatan

[Type text] Page 1


Jaminan pembiayaan yang ditanggung dalam Jamkesda

 Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) dilakukan pada Puskesmas


dan jaringannya.
 Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL) pada RSUD Balangan.
 Pelayanan Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP) dilaksanakan pada
Puskesmas rawat inap dan pelayanan rawat inap kelas III RSUD dan Rumah
Sakit luar daerah yang telah menjalin kerjasama dengan Pemerintah
Kabupaten / Kota

Jenis-jenis pelayanan yang ditanggung dan tidak ditanggung dalam Jamkesda

a. Pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya, meliputi :

 Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP)


 Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP)
 Pelayanan gawat darurat

b. Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, meliputi :

 Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL)


 Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL)
 Pelayanan gawat darurat
 Cuci darah ditanggung sebanyak 6 (enam) kali
 Kemotherapi

Pelayanan obat di Rumah Sakit dan Puskesmas beserta jaringannya


menggunakan obat generik. Apabila terjadi pemberian resep diluar obat
generik maka menjadi tanggung jawab Pemberi Pelayanan Kesehatan.
Penggunaan obat diluar jenis obat generik masih dapat dimungkinkan
sepanjang sesuai dengan indikasi medis berdasarkan protokol terapi yang
diusulkan ole Komite Medik dan disetujui Direktur Rumah Sakit atau
Pejabat lain yang berwenang.

[Type text] Page 2


Jenis-jenis pelayanan kesehatan yang tidak ditanggung Program Jamkesda,
antara lain :

 Pembuatan kacamata
 Alat bantu dengar
 Alat bantu gerak (kursi roda, tongkat penyangga, korset)
 Pelayanan penunjang diagnostik canggih
 General check-up
 Sirkumsisi / sunatan
 Bahan, alat dan atau tindakan yang bertujuan untuk kosmetika
 Prosthesis gigi tiruan
 Pengobatan alternatif (akupuntur, pengobatan tradisional)
 Rangkaian pemeriksaan, pengobatan dan tindakan dalam upaya
mendapatkan keturunan termasuk bayi tabung dan pengobatan impotensi
 Cuci darah ke -7 dan seterusnya
 Pemasangan Pin
 Akibat kecelakaan lalulintas
 Akibat Napza/Narkoba
 Pelayanan yang tidak prosedural

Tata Laksana Kepesertaan

a. Peserta Program Jamkesda adalah setiap orang yang terdaftar dan memiliki
Kartu Tanda Penduduk (KTP) Kabupaten Kota dan berhak mendapatkan
pelayanan kesehatan setelah terdaftar sebagai peserta Jamkesda yang
dibuktikan dengan kepemilikan kartu JPK Mandiri. KTP sementara tidak
diperbolehkan lagi kecuali dalam keadaan/kondisi tidak tersedianya
blangko KTP maka yang menandatangani adalah pihak Kantor Kecamatan
setempat (Sekretaris Kecamatan) sedangkan penerbitan KTP sementara dari
Kepala Desa dinyatakan tidak berlaku.

[Type text] Page 3


b. Peserta dalam kartu JPK Mandiri adalah terdiri dari keluarga inti (suami, istri
dan anak-anaknya) dan anggota keluarga yang menjadi tanggungannya,
setiap KK hanya diperbolehkan memiliki 1 (satu) Nomor Peserta Jaminan
Kesehatan Daerah.

c. Bagi bayi yang terlahir dari keluarga peserta Jamkesda langsung menjadi
peserta baru sebaliknya bagi peserta yang meninggal dunia langsung hilang
hak kepesertaannya.

d. Anggota TNI/POLRI dan karyawan BUMN/BUMD dibenarkan ikut program


Jaminan Kesehatan Daerah dengan pembayaran premi ditanggung oleh
yang bersangkutan dan besarannya sesuai ketentuan yang berlaku.

e. Bagi anggota PNS yang memiliki anggota keluarga yang tidak tertanggung
(tidak memiliki jaminan kesehatan) berhak untuk ikut program Jaminan
Kesehatan Daerah.

f. Peserta JPK Mandiri tidak dibenarkan memiliki 2 (dua) jenis kepesertaan


JPK yakni untuk Kartu Jamkesmas, Kartu Askes Wajib/Askes Sukarela,
Kartu Jamsostek.

Prosedur Pelayanan

Prosedur untuk memperoleh pelayanan kesehatan bagi peserta, sebagai berikut


:

[Type text] Page 4


a. Peserta yang memerlukan pelayanan kesehatan dasar berkunjung ke
Puskesmas dan jaringannya.

b. Untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, peserta harus menunjukkan kartu


Jamkesda / JPK Mandiri.

c. Apabila peserta Jamkesda memerlukan pelayanan kesehatan rujukan, maka


yang bersangkutan dirujuk ke fasilitas kesehatan rujukan disertai surat
rujukan, KTP, KK dan kartu peserta yang ditunjukkan sejak awal sebelum
mendapatkan pelayanan kesehatan, kecuali pada kasus emergency.

d. Pelayanan rujukan sebagaimana butir ke-3 (tiga) di atas meliputi : pelayanan


rawat jalan lanjutan (spesialistik) dan pelayanan rawat inap di Rumah Sakit,
pelayanan obat-obatan serta pelayanan rujukan specimen dan penunjang
diagnostic.

e. Setiap rujukan ke luar Kabupaten / Kota harus disertai dengan Surat Jaminan
Pembiayaan (SJP) dari UPTD BLU Jamkesda.

f. Untuk mendapatkan jaminan pengobatan pada kasus kecelakaan lalu lintas


peserta harus membuat surat pernyataan bahwa kecelakaan yang dialami
bukan kecelakaan/tabrakan dengan kendaraan bermotor dan menunjukkan
surat keterangan tidak mendapatkan jaminan asuransi kecelakaan dari PT
Jasa Raharja

g. Untuk memperoleh pelayanan rawat jalan dan rawat inap di Rumah Sakit
peserta harus melapor ke loket UPTD BLU Jamkesda. Kelengkapan berkas
peserta diverifikasi kebenarannya oleh petugas dan bila sudah lengkap
peserta selanjutnya memperoleh pelayanan kesehatan.

h. Pada kasus-kasus tertentu yang dilayani di UGD termasuk kasus gawat


darurat serta pelayanan rawat inap, peserta diberi waktu maksimal 3 x 24

[Type text] Page 5


jam harus melapor ke UPTD BLU Jamkesda. Bagi peserta yang tidak
melapor, UPTD BLU Jamkesda tidak berkewajiban untuk membayar klaim.

[Type text] Page 6

Anda mungkin juga menyukai