Anda di halaman 1dari 48

SISTEM

PELAYANAN
KESEHATAN
APT. CHRISTINE MEIDIAWATI, MARS
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS
PANCASILA
PRODI D3
Definisi
Pelayanan kesehatan
• setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara
bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit, serta memulihkan kesehatan perseorangan,
keluarga, kelompok ataupun masyarakat

Sistem pelayanan kesehatan


• suatu jaringan penyedia pelayanan kesehatan (supply side)
dan orang-orang yang menggunakan pelayanan tersebut
(demand side) di setiap wilayah serta negara dan organisasi
yang melahirkan sumber daya tersebut, dalam bentuk
manusia maupun material
Beberapa pendekatan yang
menggambarkan bidang kesehatan
• Teori H. L. Bloom
• Social determinants of health
• menurut WHO, adalah kondisi sosial yang mempengaruhi kesempatan
seseorang untuk memperoleh kesehatan
Faktor yang menentukan derajat kesehatan
masyarakat
Social Determinants Of Health Rainbow
Kesehatan sebagai Sistem
Syarat Pokok Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Available
and
Continuous

Quality Acceptable

Syarat
Pokok

Affordable Accessible
Prinsip Pelayanan Kesehatan

Mengutamakan pelanggan

Sistem yang efektif

Melayani dengan hati nurani (soft


system)

Perbaikan yang berkelanjutan

Memberdayakan pelanggan
Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
Pelayanan Pelayanan
Kesehatan Dasar Kesehatan Rujukan

Puskesmas RS Tipe A

Puskesmas
RS Tipe B
pembantu

Puskesmas
RS Tipe C
keliling

Klinik RS Tipe D
Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Definisi Struktur Pelayanan Kesehatan


• suatu tempat yang digunakan UKP
RSUP Strata-3
UKM
Kemkes
untuk menyelenggarakan RS Vertikal Dinkes Prov
upaya pelayanan kesehatan,
baik promotif, preventif, RSUD Dinkes Kab/Kota
kuratif, maupun rehabilitatif Praktik Spesialis Strata-2
yang dilakukan oleh Puskesmas
pemerintah, pemerintah Klinik Strata-1 Puskesmas
daerah, dan/atau masyarakat. Dokter Praktek
Posyandu Posyandu
Poskesdes Masyarakat/Keluarga Poskesdes
Keluarga Keluarga
Sistem Rujukan
➢Suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap
satu kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal atau
secara horizontal
Manfaat Sistem Rujukan dari sudut pemerintah
sebagai penentu kebijakan (policy maker)
1. Membantu penghematan dana karena tidak perlu menyediakan
berbagai macam peralatan kedokteran di setiap sarana
kesehatan.
2. Memperjelas sistem pelayanan kesehatan karena terdapat
hubungan kerja antara berbagai sarana kesehatan yang tersedia.
3. Memudahkan pekerjaan administrasi, terutama pada aspek
perencanaan.
Manfaat sistem rujukan dari sudut masyarakat
sebagai pengguna jasa pelayanan (health consumer)
1. Meringankan biaya pengobatan karena terhindar dari
pemeriksaan yang sama secara berulang.
2. Mempermudah masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan
karena diketahui dengan jelas fungsi dan wewenang setiap
sarana pelayanan kesehatan.
Manfaat sistem rujukan dari sudut penyelenggara
pelayanan kesehatan (health provider)
1. Memperjelas jenjang karier tenaga kesehatan dengan berbagai
akibat positif lainnya, seperti semangat kerja, ketekunan, dan
dedikasi.
2. Membantu peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan kerja
sama dengan pelayanan kesehatan lainnya.
3. Memudahkan atau meringankan beban tugas karena setiap
sarana kesehatan mempunyai tugas dan kewajiban tertentu.
Sistem Kesehatan Nasional 2009
Kepmenkes No.374/Menkes/SK/V/2009
“Bentuk dan cara penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang
memadukan berbagai upaya bangsa Indonesia dalam satu derap
langkah guna menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan
dalam kerangka mewujudkan kesejahteraan rakyat sebagaimana
dimaksud dalam Undang-undang Dasar 1945.”
Tingkat Pelayanan Kesehatan

Primary Health Secondary Tertiary Health


Services Health Services Services

Basic Health Services Pelayanan Pelayanan


• Ambulatory/out patient Kesehatan Lanjutan Kesehatan
services • inpatient services Kompleks
• Tenaga kesehatan • Tenaga Kesehatan
spesialis subspesialis
RUMAH
SAKIT
Definisi (Permenkes No. 3 tahun 2020)
• Institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Fungsi Rumah Sakit
1. Menyelenggarakan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan
sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.
2. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai
kebutuhan medis.
3. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia
dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan
kesehatan.
4. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan serta penapisan
teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan
kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan di bidang
kesehatan.
a. pelayanan medik dan penunjang
medik;

Jenis Pelayanan
b. pelayanan keperawatan dan
Rumah Sakit umum kebidanan;

c. pelayanan nonmedik.

pelayanan utama pada satu bidang atau


satu jenis penyakit tertentu berdasarkan
Rumah Sakit khusus disiplin ilmu, golongan umur, organ,
jenis penyakit, atau kekhususan lainnya.
Pengelola
Rumah Sakit

RS privat /
RS publik
swasta
KLASIFIKASI RS Umum
a. Rumah Sakit umum kelas A
• 250 bed
b. Rumah Sakit umum kelas B
• 200 bed
c. Rumah Sakit umum kelas C
• 100 bed
d. Rumah Sakit umum kelas D
• 50 bed
KLASIFIKASI RS Khusus
a. Rumah Sakit khusus kelas A
• 100 bed
b. Rumah Sakit khusus kelas B
• 75 bed
c. Rumah Sakit khusus kelas C
• 25 bed
Tenaga Rumah sakit
• RS harus memiliki tenaga tetap yang meliputi tenaga medis dan
penunjang medis, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga
manajemen RS, dan tenaga nonkesehatan
Rekam medik
• Catatan rekam medis merupakan bagian dari sistem pencatatan
dan pelaporan kasus, yang dapat menggambarkan kualitas
pelayanan kesehatan yang diberikan pada pasien, juga
meyumbangkan hal penting di bidang hukum kesehatan,
pendidikan, penelitian, dan akreditasi rumah sakit
P U S A T
K E S E H A T A N
M A S Y A R A K A T
Definisi
Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya
Tugas Dan Fungsi Puskesmas
• TUGAS : melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya kecamatan sehat.

• FUNGSI : menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan


upaya kesehatan perseorangan (UKP) tingkat pertama di wilayah
kerjanya.
✓UKM adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran
keluarga, kelompok, dan masyarakat.
✓UKP adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan
yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit,
pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan
perseorangan.
Kategori Puskesmas
(Permenkes 43 tahun 2019 tentang Puskesmas)
Berdasarkan karakteristik wilayah kerja, kondisi masyarakat dan
kemampuan penyelenggaraan pelayanan kesehatan:
A. Puskesmas perkotaan,
B. Puskesmas perdesaan,
C. Puskesmas di kawasan terpencil dan sangat terpencil

Berdasarkan kemampuan penyelenggaraan pelayanan kesehatan:


A. Puskesmas nonrawat inap
B. Puskesmas rawat inap.
Akreditasi puskesmas
adalah pengakuan terhadap puskesmas yang diberikan oleh
lembaga independen penyelenggara akreditasi yang
ditetapkan oleh menteri setelah dinilai bahwa puskesmas
tersebut memenuhi standar pelayanan puskesmas yang
ditetapkan oleh menteri untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan secara berkesinambungan.
POS
PELAYANAN
TERPADU
Definisi
Pos pelayanan terpadu (posyandu) merupakan salah satu
bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat
(UKBM) yang dilaksanakan oleh, dari dan bersama
masyarakat, untuk memberdayakan dan memberikan
kemudahan kepada masyarakat guna memperoleh
pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi dan anak balita.
Tujuan Posyandu
• Menunjang percepatan penurunan :
• Angka Kematian Ibu (AKI),
• Angka kematian bayi (AKB)
• Angka kematian anak balita (AKABA)
Kegiatan utama :
• Kesehatan ibu dan anak
• Keluarga berencana
• Imunisasi
• Gizi
• Pencegahan dan penanggulangan diare
Sasaran Posyandu
Semua anggota masyarakat yang membutuhkan pelayanan
kesehatan dasar, terutama:
a. bayi dan anak balita;
b. ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui;
c. pasangan usia subur;
d. pengasuh anak.
Manfaat Posyandu bagi Masyarakat
a. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan
pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi, dan anak balita.
b. Pertumbuhan anak balita terpantau melalui penimbangan berat
badan, sehingga tidak menderita gizi kurang atau gizi buruk.
c. Bayi dan anak balita mendapatkan kapsul vitamin A.
Manfaat Posyandu bagi Kader
a. Mendapatkan berbagai informasi kesehatan lebih dahulu dan
lebih lengkap.
b. Ikut berperan secara nyata dalam perkembangan tumbuh
kembang anak balita dan kesehatan ibu.
c. Citra diri meningkat di mata masyarakat sebagai orang yang
tepercaya dalam bidang kesehatan.
d. Menjadi panutan karena mengabdi untuk pertumbuhan dan
perkembangan anak balita dan kesehatan ibu.
Manfaat Posyandu bagi Puskesmas
a. Optimalisasi fungsi puskesmas sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan
masyarakat, pusat pelayanan kesehatan perorangan primer dan
pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer.
b. Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan
masalah kesehatan sesuai kondisi setempat.
c. Mendekatkan akses pelayanan kesehatan dasar kepada
masyarakat.
Klasifikasi Posyandu
Peran Kader
• Pengelola posyandu adalah unsur masyarakat, lembaga
kemasyarakatan, organisasi kemasyarakatan, lembaga swadaya
masyarakat, lembaga mitra pemerintah, dan dunia usaha yang
dipilih, bersedia, mampu, memiliki waktu dan kepedulian terhadap
pelayanan sosial dasar masyarakat di posyandu.
• Kader posyandu = kader adalah anggota masyarakat yang bersedia,
mampu dan memiliki waktu untuk menyelenggarakan kegiatan
posyandu secara sukarela.
J A M I N A N
K E S E H A T A N
N A S I O N A L
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009:
“Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam
memperoleh akses atas sumber daya di bidang
kesehatan dan memperoleh pelayanan
kesehatan yang aman, bermutu, dan
terjangkau”
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
Mengamanatkan bahwa jaminan sosial wajib bagi
seluruh penduduk termasuk JKN melalui suatu badan
penyelenggara jaminan sosial (BPJS)

JKN adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh


manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi
kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah
membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah.
Tujuannya adalah agar semua penduduk Indonesia terlindungi dalam sistem
asuransi sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan
masyarakat yang layak.
Kepesertaan
a. Penerima bantuan iuran (PBI) adalah peserta JKN bagi fakir miskin dan orang tidak
mampu yang ditetapkan oleh pemerintah dan iurannya dibayar pemerintah.
b. Bukan PBI Jaminan kesehatan adalah :
• Pekerja penerima upah,
• Pekerja Bukan Penerima Upah
• Bukan Pekerja
a. Investor;
b. Pemberi Kerja;
c. Penerima pensiun;
d. Veteran;
e. Perintis Kemerdekaan; dan
f. Bukan Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf e yang mampu membayar iuran.
Anggota keluarga sebagaimana dimaksud meliputi:
a. Istri atau suami yang sah dari Peserta;
b. Anak kandung, anak tiri dan/atau anak angkat yang sah dari Peserta, dengan kriteria:
1. idak atau belum pernah menikah atau tidak mempunyai penghasilan sendiri; dan
2. Belum berusia 21 (dua puluh satu) tahun atau belum berusia 25 (dua puluh lima) tahun yang
masih melanjutkan pendidikan formal
Iuran Kepesertaan
• Iuran JKN adalah sejumlah uang yang dibayarkan secara teratur
oleh peserta, pemberi kerja dan atau pemerintah untuk
kepesertaan JKN.
• Besar iuran bulanan peserta disesuaikan dengan manfaat yang
akan didapat dari fasilitas pelayanan kesehatan, misalnya untuk
ruang perawatan kelas 1, kelas 2, atau kelas 3.
Manfaat
• Manfaat JKN mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif, termasuk pelayanan obat dan bahan medis habis
pakai sesuai dengan kebutuhan medis.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai