Anda di halaman 1dari 47

GERAKAN MASYARAKAT

HIDUP SEHAT
Fery Fahrizal, SKM, MKM
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT

PENGERTIAN TUJUAN
Suatu tindakan yang sistematis dan AGAR MASYARAKAT BERPERILAKU SEHAT
terencana yang dilakukan secara SEHINGGA BERDAMPAK PADA :
bersama-sama oleh seluruh Kesehatan terjaga, produktif, lingkungan bersih
komponen bangsa dengan
kesadaran, kemauan dan SIAPA YANG MELAKSANAKAN ?
kemampuan berperilaku sehat
untuk meningkatkan kualitas hidup Seluruh lapisan masyarakat
• Individu, keluarga, masyarakat :
BENTUK Mempraktekkan pola hidup sehat sehari-hari
• Akademisi, dunia usaha, organisasi masyarakat :
KEGIATAN Menggerakkan institusi dan organisasi masing-masing
1. Melakukan aktivitas fisik • Pemerintah pusat dan daerah :
2. Mengonsumsi sayur dan buah Menyediakan : kurikulum pendidikan, fasilitas olahraga,
3. Memeriksa kesehatan secara rutin sayur dan buah, fasilitas kesehatan, transportasi,
Kawasan Tanpa Rokok, taman untuk beraktivitas, Iklan
Layanan Masyarakat, car free day, dsb
TANGGUNG JAWAB
SEKTOR DALAM GERMAS
Partisipasi
perempuan untuk
Koord dan
deteksi dini PTM,
Fasilitasi Pemda
KIE
Gerakan
Kampanye Gemar
Memasyarakatkan
Olah Raga, Sarana
Makan Ikan
Olah Raga
Promosi makan sayur
Keamanan PJAS,
dan buah dalam negeri
Keamanan mutu
pangan olahan

Jalur Sepeda dan Pejalan


UKS, Sekolah Ramah
kaki
Anak, Aktivitas Fisik

Sarana aktivitas fisik di


pemukiman dan TTU, Konseling pra nikah,
Ruang terbuka hijau Poskestren
Meningkatkan
pelayanan Promprev Keamanan dan mutu
pangan segar
Cukai dan pajak rokok, minuman beralkohol 3
DITJEN KESMAS untuk RAKERKESNAS 2017
FOKUS KEGIATAN 2017

Melakukan Konsumsi Memeriksa


Aktivitas Sayur Kesehatan
Fisik dan buah Secara
Berkala
TUGAS SEKTOR KESEHATAN
DALAM GERMAS

ADVOKASI dan PENGGALANGA KAMPANYE DETEKSI DINI MENYEDIAKAN


PEMBINAAN N KEMITRAAN GERMAS DAN PENYAKIT FASILITAS
PERWUJUDAN DAN PERAN EDUKASI MENULAR PELAYANAN
KAWASAN SERTA MASYARAKAT DAN YANG BERMUTU
SEHAT MASYARAKAT TIDAK
MENULAR5
Kegiatan Utama
GERMAS KEMENKES

Melaksanakan kampanye
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Meningkatkan
serta meningkatkan advokasi dan pelaksanaan
pembinaan daerah dalam Meningkatkan deteksi dini di
pelaksanaan kebijakan Kawasan pendidikan Puskesmas dan
Tanpa Rokok (KTR) mengenai gizi menyusun
seimbang dan panduan
pemberian Air pelaksanaan
Susu Ibu (ASI) deteksi dini di
eksklusif, serta instansi
aktivitas fisik pemerintah dan
swasta
6
DITJEN KESMAS untuk RAKERKESNAS 2017
PERAN PROVINSI
DALAM GERMAS
Persiapan

Mengkoordinasikan skema
Menetapkan kebijakan-
kebijakan koordinatif dan
pembinaan dalam bentuk
Membuat konsep desain
pelaksanaan Germas
dengan menginventarisir
Menyiapkan sarana dan
prasarana yang
Evaluasi
persiapan Germas dg
SKPD lainnya dan
organisasi masyarakat,
Memberikan dukungan
dana dan sumber daya
penetapan peraturan atau lain untuk pelaksanaan
sumber daya yang dimiliki mendukung Germas dunia usaha serta
keputusan tentang Germas
Germas
oleh provinsi Melakukan akademisi
pembinaan & memberikan
di tingkat konseling ke
provinsikab/kota
jejaring instansi
Menggunakan instrument yg ada
Memberikan umpan balik ke kab/kota
PERAN KABUPATEN/KOTA DALAM
GERMAS
Persi Pelak Evalu
Menetapkan Penyebarluasan
Melakukan
● ●

kebijakan informasi
koordinatif &
pembinaan
melalui media pembinaa
sanaa asi
advokasi &

apan
dalam bentuk
penetapan
sosialisasi ke n dan
setiap jajaran
peraturan
fasyankes memberik
n
/keputusan
tentang primer serta
jaringan
an
pelaksanaan
Germas UKBMnya konseling
Menyusun desain

Mempromosikan
ke

pelaksanaan program
Germas dg
teknis Germas
sesuai dg arahan menggandeng jejaring
provinsi &
masukan pemda
mitra kerja &
mitra usaha di
dan

Menyiapkan
sarana &
tk jajaranny
kabupaten/kota
prasarana yg ●
Menggerakkan a
mendukung
Germas secara
setiap elemen
SKPD, akademisi

Melaporka
terpadu
bekerjasama dg
& ormas serta n hasil
dunia usaha di

provinsi
Mengkoordinasik tk pelaksana
kabupaten/kota
an skema
persiapan untuk an
Germas dg SKPD
lainnya &
mempraktikkan
pola hidup
GERMAS
organisasi ●
Memfasilitasi ke
masyarakat, kecamatan &
dunia usaha serta desa untuk provinsi
akademisi di mendukung
tingkat Germas

Memberik
kabupaten/kota

Memberikan

Melaksanakan
hal lain yg
an umpan
bantuan
pembiayaan dari
dianggap perlu balik ke
sesuai dengan
APBD
Kabupaten/Kota kondisi dan jejaring
dan sumber kebutuhan
masing-masing
dan
pembiayaan lain
untuk daerah dalam jajaranny
pelaksanaan mendukung
Germas Germas a
PERAN PUSKESMAS
DAN JARINGAN UKBM

PELAKSANAA EVALUAS
PERSIAPAN
N I
1. Menyusun perencanaan 1. Mempromosikan 1.Melaporkan hasil
program dan anggaran Germas dalam UKM pelaksanaan
operasional Germas ke pengembangan GERMAS ke tingkat
dalam PoA Puskesmas Puskesmas dan fasilitas kab/kota
2. Melakukan koordinasi dg UKBM terkait 2.Menyusun tindak
jejaring UKBM 2. Melaksanakan agenda lanjut terkait
3. Menyediakan sarana & GERMAS dengan dengan pelaksanaan
prasarana serta alat melibatkan masyarakat GERMAS berikutnya
pendukung di puskesmas (
9
PERAN MASYARAKAT INDIVIDU/KELUARGA
DALAM GERMAS
Mempraktikkan pola hidup sehat sehari-hari, seperti:

Melakukan aktivitas fisik Membudayakan konsumsi Tidak merokok Tidak mengonsumsi


secara rutin setiap hari buah dan sayur setiap alkohol dan zat adiktif
hari lainnya

Pengelolaan stres secara Budayakan buang air Melakukan pemeriksaan


baik besar pada tempatnya kesehatan secara rutin
minimal 6 bulan sekali
PERAN DUNIA USAHA DAN ORMAS
DALAM GERMAS

Ormas dan Kelompok Potensial Dunia Usaha dan Swasta


Menggerakkan institusi dan organisasi masing- Menggerakkan institusi dan organisasi masing-
masing agar anggotanya berperilaku sehat masing agar anggotanya berperilaku sehat
PERAN PROMOSI KESEHATAN DALAM GERMAS
KAMPANYE GERAKAN MASYARAKAT HIDUP
1. PUSAT SEHAT TAHUN 2017
a. KOORDINASI GERMAS LP/LS TINGKAT PUSAT
b. PEDOMAN KAMPANYE GERMAS
c. SOSIALISASI GERMAS MELALUI ORGANISASI MASYARAKAT
d. PUBLIKASI MELALUI MEDIA (TV, RADIO, MEDIA CETAK, MEDIA SOSIAL, MEDIA ONLINE,
MEDIA LUAR RUANG)

2. DAERAH
a. SOSIALISASI GERMAS DENGAN LINTAS SEKTOR DAN MASYARAKAT DI 220 KAB/KOTA
b. PENGGALANGAN KOMITMEN DENGAN PEMERINTAH DAERAH DI 34 PROVINSI DAN 100
KAB/KOTA
c. WORKSHOP GERMAS LP/LS DI 34 PROVINSI DAN 100 KAB/KOTA
d. PENGGERAKKAN GERMAS DI 100 KAB/KOTA
e. SOSIALISASI GERMAS MELALUI ORGANISASI MASYARAKAT
f. PUBLIKASI MELALUI MEDIA (TV LOKAL, RADIO, MEDIA LUAR RUANG) DI 34 PROVINSI
DAN 100 KAB/KOTA
Tema Kampanye Germas Tahun 2017
Povinsi Kabupaten/Kota
Tema Saluran Media Tema Saluran Media
5 Tema : Media Elektronik 5 Tema Germas TV
3 Tema Germas (Aktivitas 3 Tema Germas (Aktivtas
Media Luar Ruang Radio
Fisik, Makan Sayur Buah Fisik, Makan Sayur Buah
dan Deteksi Dini PTM) dan Deteksi Dini PTM)
Pameran Surat kabar
2 Tema sesuai 2 Tema sesuai
permasalahan kesehatan Media Lainnya permasalahan kesehatan Majalah
di daerah (misal ASI, KTR) di daerah (misal ASI,
• 9 provinsi sesuai KTR): Luar ruang
prokesga • 9 provinsi sesuai
• 25 provinsi berdasarkan prokesga
data dari lintas • 25 provinsi
program sesuai berdasarkan data dari
indikator KS lintas program sesuai
indikator KS
INSTRUKSI PRESIDEN
NOMOR 1 TAHUN 2017
INSTRUKSI KEPADA :

1. PARA MENTERI KABINET KERJA;


2. KEPALA LEMBAGA PEMERINTAH NON KEMENTERIAN;
3. DIREKTUR UTAMA BPJS;
4. PARA GUBERNUR DAN BUPATI/WALIKOTA;
Pertama : mewujudkan GERMAS melalui :

1. Peningkatan aktivitas fisik;


2. Peningkatan perilaku hidup sehat;
3. Penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi;
4. Peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit;
5. Peningkatan kualitas lingkungan; dan
6. Peningkatan edukasi hidup sehat.
Kedua : Khusus kepada MENKES untuk :

a. Melaksanakan Kampanye GERMAS serta


meningkatkan advokasi dan pembinaan daerah
dalam pelaksanaan kebijakan KTR;
b. Meningkatkan pendidikan mengenai gizi seimbang
dan pemberian ASIE, serta aktivitas fisik; dan
c. Meningkatkan pelaksanaan deteksi dini penyakit di
Puskesmas dan menyusun panduan pelaksanaan
deteksi dini penyakit di instansi pemerintah dan
swasta.
Khusus kepada MENPORA

 Untukmeningkatkan kampanye gemar


berolahraga, memfasilitasi
penyelenggaraan olahraga masyarakat, dan
meningkatkan penyediaan fasilitas sarana
olahraga masyarakat
Khusus kepada MENDIKBUD untuk :

a. Meningkatkan kegiatan UKS, mendorong sekolah


sebagai KTR, dan mendorong Sekolah Ramah
Anak (SRA);
b. Meningkatkan kegiatan aktivitas fisik/olahraga di
sekolah dan satuan pendidikan secara eksternal
dan ekstrakurikuler serta penyediaan sarana
sanitasi sekolah; dan
c. Meningkatkan pendidikan keluarga untuk hidup
sehat.
Khusus kepada MENTERI AGAMA untuk :

a. Melaksanakan bimbingan kesehatan pranikah untuk


mendorong perilaku hidup sehat dan peningkatan status
gizi calon pengantin serta mendorong pelaksanaan
kegiatan rumah ibadah bersih dan sehat;
b. Memperkuat fungsi Pos Kesehatan Pesantren dan Upaya
Kesehatan Madrasah dan mendorong madrasah sebagai
KTR dan Madrasah Ramah Anak; dan
c. Meningkatkan kegiatan aktivitas fisik/olahraga di
madrasah dan penyediaan sarana sanitasi madrasah.
Khusus kepada MENTERI
PERTANIAN untuk :
a. Mengawasi keamanan dan mutu pangan segar yang
tidak memiliki kandungan pestisida berbahaya;
dan
b. Meningkatkan produksi buah dan sayur dalam
negeri dan mendorong pemanfaatan pekarangan
rumah untuk menanam sayur dan buah.
Khusus kepada MENTERI KELAUTAN DAN
PERIKANAN untuk :

a. Meningkatkan
dan memperluas pelaksanaan
Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan
(GEMARIKAN) pada masyarakat; dan
b. Mengawasi mutu dan keamanan hasil
perikanan.
Khusus kepada MENTERI PU dan
PERUMAHAN RAKYAT untuk :
a. Memfasilitasi penyediaan sarana aktivitas fisik
pada kawasan permukiman dan sarana fasilitas
umum;
b. Mendorong dan memfasilitasi pemerintah daerah
untuk menyediakan ruang terbuka hijau publik
yang memadai di wilayahnya; dan
c. Memfasilitasi penyediaan air bersih dan sanitasi
dasar pada fasilitas umum.
Khusus kepada MENTERI
PERHUBUNGAN untuk :
a. Mendorong penataan sarana dan fasilitas
perhubungan yang aman dan nyaman bagi pejalan
kaki dan pesepeda; dan
b. Mendorong konektivitas antarmoda transportasi
massal termasuk penyediaan “park and ride”
untuk meningkatkan aktivitas fisik masyarakat.
Khusus kepada MENTERI LINGKUNGAN
HIDUP dan KEHUTANAN untuk :
a. Mengendalikan pencemaran badan air;
b. Mendorong penghapusan penggunaan bahan bekas
tambang dan bahan berbahaya di lokasi pertambangan
yang berdampak pada kesehatan;
c. Mendorong masyarakat untuk membangun dan
memanfaatkan bank sampah untuk mengurangi timbunan
sampah; dan
d. Mendorong kemitraan lingkungan dan peran serta
masyarakat dalam menjaga kualitas lingkungan.
Khusus kepada MENTERI
PERDAGANGAN untuk :
a. Meningkatkan pengawasan terhadap peredaran
dan penjualan produk tembakau, minuman
beralkohol, dan bahan berbahaya yang sering
disalahgunakan dalam pangan; dan
b. Meningkatkan promosi makanan dan minuman
sehat termasuk sayur dan buah produksi dalam
negeri.
Khusus kepada MENTERI KEUANGAN
untuk :

a. Melakukankajian peningkatan cukai dan


pajak produk tembakau dan minuman
beralkohol; dan
b. Melakukan
kajian kemungkinan adanya
skema insentif bagi daerah yang
melaksanakan GERMAS.
Kedua : Khusus kepada MENTERI
KETENAGAKERJAAN untuk :
a. Mendorong dan menfasilitasi perusahaan untuk
melaksanakan pemeriksaan kesehatan/deteksi
dini penyakit pada pekerja; dan
b. Mendorong dan memfasilitasi perusahaan untuk
menyediakan sarana ruang menyusui,
melaksanakan kegiatan olahraga di tempat kerja,
dan menerapkan KTR.
Khusus kepada MENTERI PAN DAN RB
untuk :
a. Mendorong instansi pemerintah pusat dan daerah
untuk menyediakan sarana aktivitas fisik dan
melaksanakan olahraga serta deteksi dini penyakit
secara rutin; dan
b. Mendorong instansi pemerintah pusat dan daerah
untuk menyediakan sarana ruang menyusui,
menerapkan KTR, dan Konsumsi sayur dan buah
dalam pertemuan di dalam atau di luar kantor.
Khusus kepada MENTERI KOMUNIKASI
DAN INFORMATIKA untuk :
a. Melakukan diseminasi informasi layanan
masyarakat terkait pola hidup bersih dan sehat;
dan
b. Melakukan kerjasama dengan Komisi Penyiaran
Indonesia (KPI) untuk pengawasan terhadap
iklan/tayangan yang tidak mendukung GERMAS.
Khusus kepada MENTERI PP DAN PA
untuk :
a. Melakukan promosi untuk menggerakkan
partisipasi kaum perempuan dalam upaya deteksi
dini faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) ;
dan
b. Meningkatkan komunikasi, informasi dan edukasi
GERMAS bagi keluarga, perempuan dan anak.
Khusus kepada BPPOM untuk :

a. Menjaminkeamanan dan mutu pangan


olahan yang beredar di masyarakat; dan
b. Memperkuatdan memperluas pengawasan
dan intervensi keamanan Pangan Jajanan
Anak Sekolah (PJAS).
Khusus kepada DIRUT BPJS untuk :

 Meningkatkan pelayanan promotif dan


preventif untuk peserta program JKN
termasuk upaya pencegahan sekunder dan
deteksi dini penyakit.
Khusus kepada GUBERNUR untuk :

a. Menyusun dan menetapkan kebijakan daerah yang


diperlukan untuk pelaksanaan GERMAS di
wilayahnya;
b. Melakukan fasilitasi, koordinasi, pemantauan, dan
evaluasi pelaksanaan GERMAS di kabupaten/kota
di wilayahnya; dan
c. Melaporkan pelaksanaan GERMAS kepada Menteri
Dalam Negeri.
Khusus kepada
BUPATI/WALIKOTA untuk :
a. Menyediakan dan mengembangkan sarana aktivitas fisik,
ruang terbuka hijau publik, kawasan bebas kendaraan
bermotor, jalur sepeda, dan jalur pejalan kaki yang
representatif dan aman;
b. Melaksanakan kegiatan pemanfaatan pekarangan rumah
untuk menanam sayur dan buah;
c. Melaksanakan kebijakan KTR;
d. Melaksanakan kegiatan yang mendukung GERMAS yang
didasarkan pada kebijakan daerah; dan
e. Melaporkan pelaksanaan GERMAS kepada Gubernur.
Ketiga : MENTERI PPN /
BAPPENAS untuk :
a. Melaksanakan koordinasi perencanaan GERMAS;
b. Menyusun pedoman pelaksanaan dan indikator
keberhasilan GERMAS;
c. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Instruksi
Presiden ini kepada seluruh Kementerian/Lembaga dan
BPJS Paling sedikit 6 (enam) bulan sekali; dan
d. Melaporkan hasil pelaksanaan GERMAS kepada Presiden
minimal 1 (satu) tahun sekali atau sewaktu-waktu apabila
diperlukan.
 Keempat : MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN
KEBUDAYAAN mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan GERMAS yang
dilaksanakan Kementerian/Lembaga teknis sebagaimana dimaksud dalam
Inpres ini.
 Kelima : MENTERI DALAM NEGERI mengkoordinasikan dan memfasilitasi
Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan kegiatan GERMAS sebagaimana
dimaksud dalam Inpres ini.
 Keenam : Pembiayaan pelaksanaan Inpres ini dibebankan pada APBN masing-
masing Kementerian/Lembaga, APBD, serta sumber lain yang tidak mengikat
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Ketujuh : Dalam pelaksanaan Inpres ini dapat melibatkan peran masyarakat
dan dunia usaha sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Kedelapan : Melaksanakan Inpres ini dengan penuh tanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai