Anda di halaman 1dari 3

Policy Brief

Strategi Penurunan Stunting di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (kecamatan


bolaang uki)

Ringkasan eksekutif
Policy brief berikut merupakan sebuah rekomendasi kebijakan yang bertujuan untuk
mengurangi angka stunting di kabupaten bolaang mongondow selatan khususnya
kecamatan bolaang uki dengan meninjau ulang kebijakan program penurunan stunting.
Rekomendasi kebijakan ini didasarkan pada peninjauan analisis SWOT yang meliputi terkait
analisis kekuatan,kelemahan,peluang dan ancaman. Tentunya dengan memastikan
kemampuan untuk penyelesaian permasalahan stunting dengan rekomendasi program
penurunan stunting. stunting adalah masalah kesehatan bersama, yang merupakan penentu
kapasitas SDM di masa mendatang sehingga harus ditangani bersama baik dari pemerintah
maupun masyarakat.

Pendahuluan
Stunting pada prinsipnya merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak
(pertumbuhan tubuh dan otak), akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. pada
umumnya, diakibatkan banyak faktor, diantaranya; (1) asupan gizi yang kurang memadai; (2)
kurangnya akses terhadap makanan; (3) pendidikan keluarga yang masih rendah; (4) faktor
politik dan ideologi yang tidak berpihak ; (5) minimnya sumber daya potensial dalam
penanganan; (6) minimnya kelengkapan cakupan imunisasi; (7) rendahnya cakupan ASI
Eksklusif; (8) pelayanan kesehatan yang tidak memadai; (9) lingkungan yang tidak sehat.
Beberapa faktor tersebut, tentunya menjadi memicu tingginya angka prevalensi stunting di
Kabupaten bolaang mongondow selatan khususnya kecamatan bolaang uki. .
Stunting adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat yang sangat mendesak
dan memiliki dampak yang serius pada pertumbuhan dan perkembangan anak – anak
diseluruh dunia. Stunting adalah kondisi tidak cukupan pertumbahan yang mengakibatkan
tinggi badan anak lebih rendah dari yang diharapkan sesuai usia mereka.
Program penurunan stunting perlu didorong sampai dengan di lapisan masyarakat
terbawah yaitu di desa/kelurahan. sebagaimana digagas oleh pemerintah dapat membumi
sampai di tataran pemerintahan desa/kelurahan. dalam RPJMN 2020-2024, Indonesia
menargetkan prevalensi stunting turun menjadi 14 persen pada tahun 2024, pada tahun
2022 angka prevelensi stunting di provinsi Sulawesi utara sebesar 20,5%, selanjutnya
kabupaten bolaang mongondow selatan menjadi daerah tertinggi kedua di provinsi Sulawesi
utara dengan angka prevelensi stunting sebesar 27,9% (Kecamatan Bolaang Uki sebanyak 58
jiwa).
Permasalahan
Program penurunan stunting tidak mudah. berbagai upaya penurunan stunting telah
dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan selama ini. Berdasarkan
hasil kajian di Kabupaten bolaang mongondow selatan, ditemukan sejumlah permasalahan
yang akan menjadi hambatan nantinya dalam pelaksanaan program penurunan stunting
diantaranya:
1. data sasaran penderita stunting tidak sesuai dengan data aktual di lapangan.
a. Masih terdapat anak stunting yang tidak ada dalam database.
b. Adapun yang terdaftar dalam database tapi anak tersebut sudah tidak stunting
lagi.
c. Kurangnya komunikasi masyarakat disaat pendataan stunting.
2. Pengetahuan masyarakat tentang stunting masih rendah.
a. Sebagian masyarakat di desa menganggap anak pendek (stunting) bukan sebagai
masalah.
b. Masyarakat menganggap bahwa pengukuran tinggi badan anak belum dilakukan
secara rutin, karena sejak dahulu mereka sudah terbiasa dengan kegiatan
penimbangan di posyandu.
c. Kurangnya sosialisasi tentang gizi positif yang dilakukan puskesmas di desa.
3. Permasalahan sosial ekonomi
a. Rata rata orang tua dari anak stunting berasal dari tingkatan ekonomi bawah.
b. Dibutuhkan dukungan kebijakan terkait APBDES memberi alokasi yang memadai
untuk upaya penurunan stunting di desa.

Rekomendasi Kebijakan
Capaian Prevalensi Stunting di Kabupaten Bolaang Mongondow selatan yakni bulan Agustus
tahun 2022 adalah 5,21%, turun sebesar 1,3% dibanding pengukuran Agustus 2021 sebesar
6.5%. Walaupun belum sampai menyentuh target tahunan, Dengan demikian, dibutuhkan
kerja keras, kolaboratif dan sinergis disemua tingkatan.
Agar program penurunan stunting dapat berhasil dengan baik, maka diperlukan strategi
kebijakan berupa :
1. Melakukan pendataan secara berkala dan berkelanjutan sehingga data yang ada bisa
sesuai.
2. Meningkatkan kapasitas SDM di tingkat kabupaten, kecamatan dan desa dengan
cara memberikan pelatihan serta sosialisasi untuk program penurunan stunting.
3. Mendorong program penurunan stunting menjadi salah satu program prioritas di
desa, dengan cara Pemerintah daerah (melalui Bappeda) perlu mengawal agar
program penurunan stunting masuk dalam APBDes dengan anggaran yang memadai.
4. Memfasilitasi secara merata kepada anak stunting melalui bantuan berupa
multivitamin anak, susu, biskuit, telur hingga beras.
Daftar Pustaka
(Badan kebijakan pembangunan kesehatan Kementrian kesehatan Republik Indonesia,
2022)
SK. Bupati Bolaang Mongondow Selatan 2021.
Kab Bolaang Mongondow Selatan. (2023). Diseminasi Audit Kasus Stunting Bolsel 2023.
https://www.bolselkab.go.id/berita/sekda-arvan-buka-diseminasi-audit-kasus-stunting-
bolsel-2023
Kab Bolaang Mongondow Selatan. (2023). Rembuk stunting Tingkat Kabupaten Tahun 2023.
https://www.bolselkab.go.id/berita/bupati-iskandar-kamaru-spt-msi-membuka-rembuk-
stunting-tingkat-kabupaten-tahun-2023
Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting.
https://cegahstunting.id/unduhan/regulasi/
Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 Tentang RPJMN Tahun 2020-2024.
https://cegahstunting.id/unduhan/regulasi/
Rr. Deni Widjayartri, Dewi Angrreni, . D.W, Y.F, & Budhi Tristyanto.. (2020). Sosialisasi
Pengaruh Stunting Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini. Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini, Vol. 1 No. 2, Desember 2020
11-Article Text-107-1-10-20201105.pdf
Dewi Anggreni, L.A.L., & Heri Kusmanto (2022). Implementasi Program Pencegahan Stunting
di Puskesmas Dolok Sigompulon, Kabupaten Padang Lawas Utara. Jurnal Sosial Dan
Humaniora, Vol 1 No 2 Juli 2022.
Histeria Jurnal: Ilmiah Soshum dan Humaniora (arkainstitute.co.id)
Aminah, Akhmad Riduan. (2022). Efektivitas Program Konvergensi Percepatan Penurunan
Stunting (KP2S) di Kecamatan Haur Gading Kabupaten Hulu Sungai Utara. Jurnal Ilmu Sosial,
Vol.1, No.8, September 2022.
2644.pdf
Intje Picauly, D. S. T., B. T., R. K., & Bernadina Tena. (2022). Pendampingan 25 Indikator
Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Flores Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Jurnal Pengabdian Pada Mayarakat Lahan Kering. Vol. 3 (1) April 2022, Hal. 32-43.
178-Article Text-745-1-10-20230522.pdf

Anda mungkin juga menyukai