PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan faktor-faktor sosial yang berhubungan dengan kesehatan yaitu:
1. Untuk mengetahui isu dunia tentang Determinan Sosial Kesehatan
2. Untuk mengetahui apa yang mempengaruhi Determinan Sosial Kesehatan.
3. Menciptakan lingkungan sosial dan fisik yang mempromosikan kesehatan yang
baik untuk semua.
1.3 Manfaat
Manfaat determinan sosial kesehatan yaitu agar masyarakat di Indonesia
mengetahui faktor faktor sosial yang berhubungan dengan kesehatan.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.9 Negara di Dunia dengan Tingkat Kematian Akibat Determinan Sosial Kesehatan
(Bunuh Diri)
Jepang telah lama diasosiasikan dengan praktek bunuh dirinya - akan
tetapi pada tahun 2010 World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa
jumlah warga Jepang yang membunuh dirinya berkurang sejak 9 tahun
sebelumnya, berdasarkan data kepolisian. Jumlahnya turun 3,5 persen menjadi
31.960 kasus - tiga belas tahun berturut-turut dengan jumlah diatas 30.000
jiwa. Perdana Mentri Naoto Kan telah menyerukan perhatian publik atas
fenomena ini dan mengatakan dirinya berkomitmen untuk mengakhiri hal ini
di negaranya. Kendati demikian, Jepang masih termasuk dalam 10 negara
dengan kasus bunuh diri tertinggi di dunia, mayoritas didominasi oleh negara-
negara bekas Uni Soviet.
Berikut adalah 10 negara dengan tingkat bunuh diri tertinggi (per 100.000 jiwa).
1. Korea Selatan (43,7 kasus per 100.000 orang)
Di Korea Selatan hampir 44 dari 100.000 jiwa membunuh dirinya setiap
tahun, 14 diantaranya wanita (tertinggi berdasarkan standar dunia). Sedang
untuk pria sebanyak 30 per 100.000.
2. Guyana (45,4 kasus per 100.000 orang)
Guyana memiliki kasus bunuh diri tertinggi di antara negara-negara Karibia.
Malah, kebanyakan negara tersebut memiliki tingkat bunuh diri yang rendah,
hingga fenomena ini terlihat ganjil. Sebanyak 45 orang per 100.000 jiwa
membunuh dirinya dimana seperempat diantaranya adalah wanita sedang
sisanya pria. Negara bekas jajahan Inggris ini terdiri dari warga keturunan
India Timur dan Afrika.
3. Ukrania (47,9 kasus per 100.000)
Seperti kebanyakan negara di Uni Soviet, Ukrania memiliki masalah kasus
bunuh diri dan alkoholisme tinggi di dunia. Dimana kaum pria mendominasi
41 dari 48 kasus bunuh per 100.000 orang.
4. 4. Jepang (49,5 kasus per 100.000)
Jepang telah lama dikenal dengan kasus bunuh diri yang tinggi. Tahun-tahun
belakangan ini kasus bunuh diri dikalangan remaja meningkat yang
disebabkan oleh kondisi perekonomian. Dari hampir 50 kasus per 100.000
tigaperempat di antaranya dilakukan oleh kaum pria.
5. Hungaria (53,5 kasus per 100.000)
Negara dengan lagunya yang terkenal "Gloomy Sunday" atau "Minggu
Suram" menderita kasus bunuh diri dimana hampir 54 orang mengakhiri
hidupnya dengan bunuh diri per 100.000 jiwa.
6. Kazakhstan(55,2 kasus per 100.000)
Kazakhstan, negara di Asia Tengah merupakan salah satu negara dengan
tingkat bunuh diri yang tinggi di dunia dimana kasus bunuh diri didominasi
oleh kaum pria, data menunjukkan terjadi sebanyak 55,2 kasus per 100.000.
7. Sri Lanka (61,4 kasus per 100.000)
Angka yang cukup tinggi ditemukan pada negara yang berada di selatan
Asia ini. Penyebab tingginya tingkat bunuh diri ini diyakini karena kondisi
perang saudara yang lama antara kelompok Tamil dan Sinhalese, begitu pula
karena bencana tsunami tahun 2005 lalu. Ada 61,4 kasus per 100.000 jiwa.
8. Rusia (63,4 kasus per 100.000)
Rusia tidak hanya menderita tingginya tingkat pecandu alkohol, gangguan
mental, tingginya tingkat kasus bunuh diri juga turut mencemaskan. Seperti
kebanyakan kasus di kalangan Eropa Timur kebanyakan dilakukan oleh
kaum pria. Total ada 63,4 kasus per 100.000 terjadi di Rusia.
9. Lithuania (63,7 kasus per 100.000)
Lithuania, yang tadinya merupakan bagian dari Rusia ini sama-sama
memiliki kasus bunuh diri yang tinggi. Kesulitan ekonomi akibat krisis
dunia 2008 bisa jadi turut memperburuk naiknya jumlah kasus bunuh diri di
negara Baltik ini.
10. 10. Belarus (73,6 kasus per 100.000)
Negara bekas bagian Uni Soviet yang berlokasi diantara Polandia dan Rusia
ini memiliki kasus bunuh diri tertinggi di dunia dimana terdapat 73,6 kasus
per 100.000 orang dan 90 % diantaranya dilakukan oleh pria.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Data dan kesimpulan akhir penelitian ini yang akan dijadikan sebagai
evaluasi kebijakan politik Negara-negara tersebut di masa mendatang,
terutama bila Negara ingin berada dalam kondisi yang disebut sebagai sudah
sesuai dengan peraturan yang berlaku, maka harus menciptakan kondisi sosial
politik dan ekonomi yang adil, stabil, dan berpihak pada rakyat. Bukan hanya
memperhatikan kesehatan secara medis klinis saja.
3.2 Saran