NIM : 029PA19002
LATIHAN
TES FORMATIF
LATIHAN
Unsur program ksehatan dan kedoktern yang didalamnya terkandung rencana untuk
merubah perilaku perseorangan dan masyarakat dengan tujuan untuk membantu
tercapainya program pengobatan, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan. Menurut Stewart dikutip dari Effendi (1997)
Tujuan utama pendidikan kesehatan adalah agar orang mampu menerapkan masalah
dan kebutuhan mereka sendiri, mampu memahami apa yg dapat mereka lakukan terhadap
masalahnya, dengan sumber daya yg ada pada mereka ditambah dengan dukungan dari
luar, dan mampu memutuskan kegiatan yg tepat guna untuk meningkatkan taraf hidup
sehat dan kesejahteraan masyarakat (Mubarak, 2009).
Menurut Undang-undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 dan WHO, tujuan pendidikan
kesehatan adalah meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan; baik secara fisik, mental dan sosialnya, sehingga
produktif secara ekonomi maupun social, pendidikan kesehatan disemua program
kesehatan; baik pemberantasan penyakit menular, sanitasi lingkungan, gizi masyarakat,
pelayanan kesehatan, maupun program kesehatan lainnya (Mubarak, 2009).
1. Aspek Kesehatan
Promosi ( promotif )
Pencegahan ( preventif )
Penyembuhan ( kuratif )
Pemulihan ( rehabilitatif )
2. Tempat Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan
Ceramah
Seminar
Ceramah umum
Pidato melalui media elektronik.
Seseorang dapat dikatakan belajar apabila didalam dirinya terjadi perubahan dari
tidak tahu menjadi tahu, dari tidak dapat mengerjakan menjadi dapat mengerjakan
sesuatu. Kegiatan belajar tiu mempunyai ciri-ciri :
1) Belajar adalah kegiatan yang menghasilkan perubahan diri pada individu, kelompok
atau masyarakat yang sedang belajar, baik actual maupun potensial
2) Hasil belajar adalah bahwa perubahan tersebut di dapatkan karena kemampuan baru
yang berlaku untuk waktu yang relative lama
3) Perubahan itu terjadi karena usaha dan disadari bukan karena kebetulan
Bertolak dari konsep pendidikan, maka konsep pendidikan kesehatan itu juga
proses belajar pada individu, kelompok atau masyarakat dari tidak tahu tentang nilai-nilai
kesehatan menjadi tahu, dari tidak mampu mengatasi masalah-masalah kesehatannya
sendiri menjadi mampu dan lain sebagainya.
TES FORMATIF
1. Pendidikan kesehatan adalah proses membuat orang mampu meningkatkan kontrol dam
memperbaiki kesehatan individu adalah pengertian pendidikan kesehatan menurut…
a. Wood dikutip dari Effendi (1997)
b. Entjang
c. WHO
d. Notoatmodjo
e. Stewart
2. Domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behaviour)
adalah..
a. Pengetahuan dan kognitif
b. Pengetahuan dan sikap
c. Sikap dan perilaku
d. Kognitif dan perilaku
e. Analisis dan pengetahuan
3. Metode pembelajaran dalam pendidikan kesehatan dapat berupa metode pendidikan
individual yang meliputi…
a. Ceramah dan seminar
b. Ceramah umum dan pidato melalui media elektronik
c. Ceramah umum dan seminar
d. Bimbingan dan wawancara (interview)
e. Seminar dan bimbingan
UPAYA-UPAYA KESEHATAN
LATIHAN
Unsur program ksehatan dan kedoktern yang didalamnya terkandung rencana untuk
merubah perilaku perseorangan dan masyarakat dengan tujuan untuk membantu
tercapainya program pengobatan, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan. Menurut Stewart dikutip dari Effendi (1997)
Tujuan utama pendidikan kesehatan adalah agar orang mampu menerapkan masalah
dan kebutuhan mereka sendiri, mampu memahami apa yg dapat mereka lakukan terhadap
masalahnya, dengan sumber daya yg ada pada mereka ditambah dengan dukungan dari
luar, dan mampu memutuskan kegiatan yg tepat guna untuk meningkatkan taraf hidup
sehat dan kesejahteraan masyarakat (Mubarak, 2009).
Menurut Undang-undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 dan WHO, tujuan pendidikan
kesehatan adalah meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan; baik secara fisik, mental dan sosialnya, sehingga
produktif secara ekonomi maupun social, pendidikan kesehatan disemua program
kesehatan; baik pemberantasan penyakit menular, sanitasi lingkungan, gizi masyarakat,
pelayanan kesehatan, maupun program kesehatan lainnya (Mubarak, 2009).
1. Aspek Kesehatan
Promosi ( promotif )
Pencegahan ( preventif )
Penyembuhan ( kuratif )
Pemulihan ( rehabilitatif )
2. Tempat Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan
Ceramah
Seminar
Ceramah umum
Pidato melalui media elektronik.
Seseorang dapat dikatakan belajar apabila didalam dirinya terjadi perubahan dari
tidak tahu menjadi tahu, dari tidak dapat mengerjakan menjadi dapat mengerjakan
sesuatu. Kegiatan belajar tiu mempunyai ciri-ciri :
1) Belajar adalah kegiatan yang menghasilkan perubahan diri pada individu, kelompok
atau masyarakat yang sedang belajar, baik actual maupun potensial
2) Hasil belajar adalah bahwa perubahan tersebut di dapatkan karena kemampuan baru
yang berlaku untuk waktu yang relative lama
3) Perubahan itu terjadi karena usaha dan disadari bukan karena kebetulan
Bertolak dari konsep pendidikan, maka konsep pendidikan kesehatan itu juga
proses belajar pada individu, kelompok atau masyarakat dari tidak tahu tentang nilai-nilai
kesehatan menjadi tahu, dari tidak mampu mengatasi masalah-masalah kesehatannya
sendiri menjadi mampu dan lain sebagainya.
TES FORMATIF
1. Pendidikan kesehatan adalah proses membuat orang mampu meningkatkan kontrol dam
memperbaiki kesehatan individu adalah pengertian pendidikan kesehatan menurut…
a. Wood dikutip dari Effendi (1997)
b. Entjang
c. WHO
d. Notoatmodjo
e. Stewart
2. Domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behaviour)
adalah..
a. Pengetahuan dan kognitif
b. Pengetahuan dan sikap
c. Sikap dan perilaku
d. Kognitif dan perilaku
e. Analisis dan pengetahuan
3. Metode pembelajaran dalam pendidikan kesehatan dapat berupa metode pendidikan
individual yang meliputi…
a. Ceramah dan seminar
b. Ceramah umum dan pidato melalui media elektronik
c. Ceramah umum dan seminar
d. Bimbingan dan wawancara (interview)
e. Seminar dan bimbingan
MEDIA PEMBELAJARAN PROMOSI KESEHATAN
LATIHAN
f. Media dapat menampilkan objek yang tidak dapat ditangkap dengan mata.
g. Media dapat memperlancar komunikasi.
1. Bahan bacaan: Modul, buku rujukan/bacaan, folder, leaflet, majalah, buletin, dan
sebagainya.
2. Bahan peragaan: Poster tunggal, poster seri, plipchart, tranparan, slide, film, dan
seterusnya.
Berdasarkan cara produksinya, media promosi kesehatan dikelompokkan menjadi:
1. Media cetak, yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual. Media
cetak pada umumnya terdiri dari gambaran sejumlah kata, gambar atau foto dalam
tata warna. Fungsi utama media cetak ini adalah memberi informasi dan menghibur.
Adapun macam-macamnya adalah poster, leaflet, brosur, majalah, surat kabar, lembar
balik, sticker, dan pamflet.
Kelebihan media cetak diantaranya: Tahan lama, Mencakup banyak orang, Biaya
tidak tinggi, Tidak perlu listrik, Dapat dibawa ke mana-mana, Dapat mengungkit rasa
keindahan, Meningkatkan gairah belajar,
Kelemahan media cetak yaitu: Media ini tidak dapat menstimulir efek suara dan efek
gerak, dan Mudah terlipat (Notoatmodjo, 2005)
2. Media elektronika yaitu suatu media bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar
dalam menyampaikan pesannya melalui alat bantu elektronika.
Adapun macam-macam media tersebut adalah TV, radio, film, video film, cassete,
CD, VCD.
Kelebihan media elektronika diantaranya: Sudah dikenal masyarakat,
Mengikutsertakan semua panca indra, Lebih mudah dipahami, Lebih menarik karena
ada suara dan gambar bergerak, Bertatap muka, Penyajian dapat dikendalikan,
Jangkauan relatif lebih besar, Sebagai alat diskusi dan dapat diulang-ulang.
Kelemahan media elektronika diantaranya: Biaya lebih tinggi, Sedikit rumit, Perlu
listrik, Perlu alat canggih untuk produksinya, Perlu persiapan matang, Peralatan selalu
berkembang dan berubah. Perlu keterampilan penyimpanan, Perlu terampil dalam
pengoperasian (Notoatmodjo, 2005).
3. Media luar ruang yaitu media yang menyampaikan pesannya di luar ruang secara
umum melalui media cetak dan elektronika secara statis, misalnya: Papan reklame
yaitu poster dalam ukuran besar yang dapat dilihat secara umum di perjalanan,
spanduk yaitu suatu pesan dalam bentuk tulisan dan disertai gambar yang dibuat di
atas secarik kain dengan ukuran tergantung kebutuhan dan dipasang di suatu tempat
yang strategi agar dapat dilihat oleh semua orang, pameran, banner dan TV layar lebar
(DEPKES RI, 2006).
Kelebihan media luar ruang diantaranya: Sebagai informasi umum dan hiburan,
Mengikutsertakan semua panca indra, Lebih mudah dipahami, Lebih menarik karena
ada suara dan gambar bergerak, Bertatap muka, Penyajian dapat dikendalikan,
Jangkauan relatif lebih besar, Dapat menjadi tempat bertanya lebih detail, Dapat
menggunakan semua panca indra secara langsung, dan lain-lain.
Kelemahan media luar ruang diantaranya: Biaya lebih tinggi, Sedikit rumit, Ada yang
memerlukan listrik, Ada yang memerlukan alat canggih untuk produksinya, Perlu
persiapan matang, Peralatan selalu berkembang dan berubah, Perlu keterampilan
penyimpanan, Perlu keterampil dalam pengoperasian (DEPKES RI, 2006).
1. Media cetak
c. Poster. Bentuk media yang berisi pesan-pesan atau informasi kesehatan yang
biasanya ditempel didinding, tempat-tempat umum, atau kendaraan umum.
Biasanya isinya bersifat pemberitahuan dan propaganda
2. Media elektronik
a. Leaflet
7. Buatkan konsepnya
8. Konsep dites terlebih dahulu pada kelompok sasaran yang hampir sama
dengan kelompok
9. Sasaran
10. Perbaiki konsep dan buat ilustrasi yang sesuai dengan isi
b. Flyer
7. Buatkan konsepnya
8. Konsep dites terlebih dahulu pada kelompok sasaran yang hampir sama
dengan kelompok
9. Sasaran
10. Perbaiki konsep dan buat ilustrasi yang sesuai dengan isi
c. Poster
Poster secara umum terdiri atas beberapa bagian, yaitu: (i) Head line (judul),
(ii) Sub head line (sub judul), (iii) Body copy/copy writing dan (iv) Logo dan
indentitas. Head line, harus dapat dibaca jelas dari jarak 6 meter, mudah
dimengerti, dan mudah diingat. Dalam membuat poster juga perlu adanya
Illustrasi. Illustrasi harus berhubungan erat dengan head line, dan terpadu
dengan penampilan secara keseluruhan
Warna merupakan salah satu unsur grafis. Warna dapat dibagi menjadi 3
kelompok menurut jenisnya:
1. Warna primer : merah, kuning, biru
b. Menetapkan tujuan : Tujuan harus relaistis, jelas, dan dapat diukur (apa yang diukur,
siapa sasaran yang akan diukur, seberapa banyak perubahan akan diukur, berapa
lama dan dimana pengukuran dilakukan).
c. Menetapkan segmentasi sasaran : Segmentasi sasaran adalah suatu kegiatan memilih
kelompok sasaran yang tepat dan dianggap sangat menentukan keberhasilan promosi
kesehatan. Tujuannya antara lain memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya,
memberikan kepuasan pada masing-masing segmen, menentukan ketersediaan
jumlah dan jangkauan produk, serta menghitung jenis dan penempatan media.
d. Memposisikan pesan (positioning) : Memposisikan pesan adalah proses atau upaya
menempatkan suatu prosuk perusahaan, individu atau apa saja ke dalam alam pikiran
sasaran atau konsumennya. Positioning membentuk citra.
e. Menentukan strategi positioning : Identifikasi para pesaing, termasuk persepsi
konsumen, menentukan posisi pesaing, menganalisis preferensi khalayak sasaran,
menetukan posisi merek produk sendiri, serta mengikuti perkembangan posisi.
f. Memilih media promosi kesehatan : Pemilihan media didasarkan pada selera
khalayak sasaran. Media yang dipilih harus memberikan dampak yang luas. Setiap
media akan memberikan peranan yang berbeda
TES FORMATIF
LATIHAN
Menurut Sanjaya (2007 : 177 – 286) ada beberapa strategi pembelajaran yang harus
dilakukan oleh seorang guru :
1. Strategi pembelajaran ekspositori
2. Strategi pembelajaran inquiry
3. Strategi pembelajaran berbasis masalah
4. Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir
Dari pengertian di atas terdapat beberapa hal yang terkandung di dalam strategi
pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir. Pertama, strategi pembelajaran ini
adalah model pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan kemampuan berpikir,
artinya tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran adalah bukan sekedar siswa
dapat menguasai sejumlah materi pelajaran, akan tetapi bagaimana siswa dapat
mengembangkan gagasan-gagasan dan ide-ide melalui kemampuan berbahasa secara
verbal.
Metode Pembelajaran
Lalu apa aja nih metode-metode pembelajaran yang bisa kita terapkan? Terdapat beberapa
metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi
pembelajaran, diantaranya:
a. ceramah;
b. demonstrasi;
c. diskusi;
d. simulasi;
e. laboratorium;
f. pengalaman lapangan;
g. brainstorming;
h. debat,
i. simposium,
j. dan sebagainya.
Pada saat ini metode pembelajaran yang paling banyak digunakan oleh para guru ada
semacam ceramah atau menerangkan apa yang ada di dalam buku teks. Porsi ini bisa sekitar
80 persen, baru sisanya semacam praktek di laboratorium, diskusi, demonstrasi. Memang
untuk beberapa mata pelajaran porsi-porsi metode pembelajaran berbeda-beda, misal ketika
mengajar pelajaran sejarah tentu saja guru lebih banyak menerangkan dab bercerita, berbeda
dengan pelajaran kesenian, guru akan sedikit menerangkan, siswa lebih banyak langsung
praktek.
Metode pembelajaran yang baik adalah bagaimana siswa bisa mengerti, untuk bisa
membuat siswa mengerti yang paling bagus adalah mengajak mereka berpatisipasi dengan
cara praktek di laboratorium, diskusi atau debat. Pokoknya mereka mengerti karena
keterlibatan mereka, biasanya jika mereka paham melalui proses ini akan lebih lengket di
kepala mereka dari pada mereka mengerti hanya dari ceramah guru semata.
Selain itu, saat ini para guru dituntut untuk memberikan metode pembelajaran yang
kreatif. Guru mungkin bisa menggunakan komputer dan proyektor untuk menampilkan dan
mendemonstrasikan pelajaran. Dengan dibantu visualisasi dan audio, biasanya pelajaran yang
didapat oleh para siswa akan lebih lekat di otak mereka. Mereka juga akan dengan senang
hati mendegarkan dan melihat penjelasan dari guru mereka.
Berdasarkan uraian di atas, bahwa untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional,
seorang guru dituntut dapat memahami dan memliki keterampilan yang memadai dalam
mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan,
sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
3. Menjelaskan beberapa Strategi Pembelajaran
Beberapa macam strategi pembelajaran
Menurut Sanjaya (2007 : 177 – 286) ada beberapa strategi pembelajaran yang harus
dilakukan oleh seorang guru :
1. Strategi pembelajaran ekspositori
2. Strategi pembelajaran inquiry
3. Strategi pembelajaran berbasis masalah
4. Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir
Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir merupakan strategi
pembelajaran yang menekankan kepada kemampuan berpikir siswa. Dalam
pembelajaran ini materi pelajaran tidak disajikan begitu saja kepada siswa, akan tetapi
siswa dibimbing untuk proses menemukan sendiri konsep yang harus dikuasai melalui
proses dialogis yang terus menerus dengan memanfaatkan pengalaman siswa. Model
strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir adalah model pembelajaran
yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui telaahan
fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang
diajarkan.
Dari pengertian di atas terdapat beberapa hal yang terkandung di dalam
strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir. Pertama, strategi
pembelajaran ini adalah model pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan
kemampuan berpikir, artinya tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran adalah
bukan sekedar siswa dapat menguasai sejumlah materi pelajaran, akan tetapi
bagaimana siswa dapat mengembangkan gagasan-gagasan dan ide-ide melalui
kemampuan berbahasa secara verbal.
Kedua, telaahan fakta-fakta sosial atau pengalaman sosial merupakan dasar
pengembangan kemampuan berpikir, artinya pengembangan gagasan dan ide-ide
didasarkan kepada pengalaman sosial anak dalam kehidupan sehari-hari dan
berdasarkan kemampuan anak untuk mendeskripsikan hasil pengamatan mereka
terhadap berbagai fakta dan data yang mereka peroleh dalam kehidupan sehari-hari.
Ketiga, sasaran akhir strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir adalah
kemampuan anak untuk memecahkan masalah-masalah sosial sesuai dengan taraf
perkembangan anak.
5. Strategi pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh
siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
telah dirumuskan. Ada empat unsur penting dalam strategi pembelajaran kooperatif
yaitu: (a) adanya peserta dalam kelompok, (b) adanya aturan kelompok, (c) adanya upaya
belajar setiap kelompok, dan (d) adanya tujuan yang harus dicapai dalam kelompok
belajar. Strategi pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan
menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang
yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku
yang berbeda (heterogen), sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap
kelompok akan memperoleh penghargaan (reward), jika kelompok tersebut menunjukkan
prestasi yang dipersyaratkan
TES FORMATIF
1. Ruang lingkup standar kompetensi guru yang pertama adalah komponen kompetensi
pengelolaan pembelajaran yang mencakup, kecuali ...
a. Penyusunan perencanaan pembelajaran
b. Pelaksanaan interaksi belajar mengajar
c. Penilaian prestasi belajar peserta didik
d. Pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian
e. Pemahaman wawasan kependidikan
2. Kompetensi dari komponen pengelolaan pembelajaran kecuali ...
a. Penyusunan rencana pembelajaran
b. Pelaksanaan interaksi belajar mengajar
c. Penilaian prestarsi belajar peserta didik
d. Pelaksanaan tindak lanjut, hasil penilaian prestarsi belajar peserta didik
e. Penguasaan bahan kajian akademik
3. Suatu perencanaan yang mendorong penggunaan teknik-teknik yang dapat
mengembangkan tingkah laku kognitif dan teori-teori konstruktif terhadap solusi dan
problem-problem pengajaran merupakan Perencanaan pengajaran sebagai ...
a. Sistem
b. Proses
c. Teknologi
d. sains (science)
e. sebuah disiplin
4. Hidayat (1990:11) mengemukakan bahwa perangkat yang harus dipersiapkan dalam
perencanaan pembelajaran antara lain, kecuali ...
a. Menguasai bahan ajar
b. Menguasai kurikulum
c. Menyusun program pengajaran
d. Melaksanakan program pengajaran
e. Melaksanakan evaluasi
5. Dibawah ini yang tidak termasuk bahan ajar cetak (printed) adalah ...
a. Animation
b. Wallchart
c. Handout
d. Leaftlet
e. gambar
TAHAPAN PROSES PEMBELAJARAN
LATIHAN
Dalam perencanaan ini ada beberapa tahapan yang menjadi strength point
seperti yang dipaparkan oleh Kemp lewat desain pengembangan pembelajaran PAI
dalam model J.E.Kemp yang berpijak pada empat unsur dasar perencanaan
pembelajaran yang merupakan wujud jawaban atas pertanyaan (1) untuk siapa
program itu dirancang? Peserta didik, (2) kemampuan apa yang ingin anda pelajari?
Tujuan, (3) bagaimana isi pelajaran/ keterampilan yang dapat dipelajari? Metode,
(4) bagaimana anda menentukan tingkat penguasaan terhadap pelajaran yang
sudah dicapai? Evaluasi.1[8], keempat point ini akan dijelaskan dibawah ini:
2
Langkah ini memiliki fungsi yang nantinya digunakan untuk menilai sejauh
mana siswa menguasai materi yang telah diberikan dan yang telah dirumuskan
dalam tujuan pengajaran tersebut. Adanya persiapan alat evaluasi ini ditempuh
dalam perencanaan pembelajaran ini karena didasarkan pada prinsip
pengajaran yang berorientasi pada tujuan hasil (output oriented).3[10] Jenis tes
ini dapat meliputi tes lisan, tes tulis dan tes perbuatan/ praktek dengan
menggunakan beberapa bentuk pertanyaan, diantaranya (1)Bentuk uraian,
(2)Bentuk pilihan jawab terbatas,(3)Bentuk melengkapi,(4)Bentuk pertanyaan-
pertanyaan yang menuntut jawaban singkat. Dalam suatu pelajaran bisa
dimungkinkan menggunakan beberapa atau lebih dari satu bentuk dan jenis
pertanyaan.
yang telah dirumuskan. Setiap tujuan bisa ditempuh dengan satu atau beberapa
kegiatan belajar, disesuaikan dengan kompleks tidaknya kemampuan yang
terkandung dalam tujuan pembelajaran. Agar tujuan tersebut benar-benar dapat
tercapai.
4
Menyusun Silabus. Silabus diartikan sebagai garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau
pokok-pokok isi atau materi pelajaran. Silabus merupakan penjabaran dari
standart kompetensi, kompetensi dasar yang ingin dicapai, dan pokok-pokok
serta uraian materi yang perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar
kompetensi dan kompetensi dasar.
Menyusun Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Rencana pembelajaran
bersifat khusus dan kondisional, dimana setiap sekolah tidak sama kondisi siswa
dan sarana prasarana sumber belajarnya. Karena itu, penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran hendaknya didasarkan pada silabus terkait dengan
indikator, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, sumber/bahan/alat
dan juga langkah-langkah pembelajaran dan kondisi pembelajaran agar kegiatan
pembelajaran dapat berlangsung sesuai harapan.
Penilaian Pembelajaran. Penilaian merupakan tindakan atau proses untuk
menentukan nilai terhadap sesuatu. Penilaian merupakan proses yang harus
dilakukan oleh guru dalam rangkaian kegiatan pembelajaran. Prinsip penilaian
antara lain : Valid, mendidik, berorientasi pada kompetensi, adil dan objektif,
terbuka, berkesinambungan, menyeluruh dan bermakna.
Yang harus diperhatikan dalam hal memperkirakan besar kecilnya materi
adalah penerapan teori Gestalt, yaitu bahwa bagian-bagian kecil merupakan satu
kesatuan yang bermakna apabila dipelajari secara keseluruhan, dan keseluruhan
tidaklah berarti tanpa bagian-bagian kecil tadi.5[12]
C. Menyusun jadwal.
Dalam menyusun jadwal kegiatan/ program pembelajaran, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dan harus dibuat, yaitu:
1. Analisis hari efektif, hari libur, analisis program dan materi pembelajaran. Untuk
mengawali kegiatan penyusunan program pembelajaran, guru perlu membuat
5
analisis hari efektif selama satu semester. Dari hasil analisis hari efektif akan
diketahui jumlah hari efektif dan hari libur tiap pekan atau tiap bulan sehingga
memudahkan penyususnan program pembelajaran selama satu semester. Dasar
pembuatan analisis hari efektif adalah kalender pendidikan dan kalender umum.
Berdasarkan hasil analisis hari efektif dan materi pembelajaran tersebut, maka
dapat disusun program pembelajaran seperti pembuatan program tahunan,
semester/ cawu, pemilihan metode yang sesuai dengan kondisi yang ada,
penyediaan alokasi waktu, penyediaan sarana dll.6[13]
2. Membuat program tahunan, program semester dan program tagihan . Program
Tahunan adalah Penyusunan program pembelajaran selama satu tahun pelajaran
dimaksudkan agar keutuhan dan kesinambungan program pembelajaran atau topik
pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam dua semester tidak mengalami
kendala. Program Semester adalah Penyusunan program per-semester yang
didasarkan pada hasil anlisis hari
3. efektif dan program pembelajaran tahunan. Program Tagihan merupakan Sebagai
bagian dari kegiatan pembelajaran, tagihan merupakan tuntutan kegiatan yang
harus dilakukan atau ditampilkan siswa. Jenis tagihan dapat berbentuk ujian lisan,
tulis, dan penampilan yang berupa kuis, tes lisan, tugas individu, tugas kelompok,
unjuk kerja, praktek, penampilan, atau porto folio.
A. Tahap Pelaksanaan
Hakikat dari tahap pelaksanaan adalah kegiatan operasional pembelajaran itu sendiri.
Dalam tahap ini, guru melakukan interaksi belajar-mengajar melalui penerapan
berbagai strategi metode dan tekhnik pembelajaran, pemanfaatan seperangkat media
dan tentunya dengan tambahan pemahaman/ penguasaan teori pendidikan, prinsip
mengajar, teori belajar dan yang lainnya yang relevan untuk proses pembelajaran.
Dalam proses ini, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan oleh seorang guru,
diantaranya ialah:
6
informasi, yaitu upaya membantu siswa untuk memproses informasi yang
diperoleh. (2) Pendekatan pembelajaran individu, yaitu upaya membantu siswa
untuk mengembangkan pribadi agar lebih produktif terhadap situasi dan
lingkungan,7[14]. (3) Pendekatan sistem pembelajaran, yaitu mengidentifikasi
kebutuhan, memilih problem, mengidentifikasi syarat-syarat pemecahan problem,
memilih, menetapkan, penggunaan metode dan alat yang tepat, mengevaluasi hasil
dan merevisi sebagian atau keseluruhan sistem yang dilaksanakan yang tidak dapat
terlaksana atau yang tidak relevan dengan proses pembelajaran. 8[15] (4)
Pendekatan paedagody, yaitu pendekatan/ upaya yang dilakukan sebagai seni dan
ilmu untuk mengajar dan mendidik anak didik (the art and science of teaching
children). Dalam hal ini guru sebagai central education. Dan pendekatan andragogy,
yaitu upaya yang dilakukan sebagai seni dan ilmu untuk membantu anak didik
dalam belajar (the art and science of helping adults learn). Dalam hal ini posisi anak
didik lebih dominan dalam proses belajar, guru hanya membantu, mengarahkan
dan membimbing saja, anak didik-lah yang aktif dalam proses pembelajaran.
(Knowles, 1970; cross, 1981)9[16]
Dan karena setiap mata pelajaran, bahkan setiap satu pokok bahasan tidak cukup
hanya dengan menggunakan satu pendekatan, maka pendekatan-pendekatan dalam
setiap satuan pembelajaran itu akan bersifat multi-pendekatan dan akan tercakup
penggunaannya dalam sejumlah pendekatan yang lain secara serempak.
10
A. Mengurutkan kegiatan pembelajaran
Pendahuluan dalam pembelajaran. Bagian ini merupakan bagian awal dalam
proses pembelajaran, dalam bagian ini guru dituntut untuk bisa memberikan
motivasi (penyemangat) diawal pembelajaran, mampu memusatkan perhatian
anak didik pada materi, juga mengetahui persiapan/ kemampuan/ wawasan
anak didik sebelum materi diajarkan. Hal-hal yang dapat dilakukan oleh guru
pada tahap ini adalah memberi gambaran singkat tentang isi pelajaran, tujuan
pembelajaran dan tanya jawab ringan dll
B. Penyajian materi/ bahan ajar. Kegiatan ini merupakan inti dari pembelajaran.
Dalam kegiatan ini anak didik ditanami pengetahuan baru dan mengembangkan
pengetahuan yang sudah ada. Tahapan yang dilakukan adalah menguraiakan
materi pelajaran, memberikan contoh atau ilustrasi, memberikan latihan yang
sesuai dengan materi pelajaran yang disampaikan.
Dalam tahap ini meliputi bagian-bagian sebagai berikut:
Menurut Nana Sudjana (1989:69) metode yang baik digunakan adalah metode variasi/
kombinasi dari beberapa metode mengajar, Seperti yang diterangkan dalam buku Petunjuk
Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (Depdikbud, 1994:40-70) 12[20]. Misalnya pembelajaran
Moral Pancasila, menggunakan metode (a) ceramah murni, (b) inquiry, (c) ceramah bervariasi,
(d) demonstrasi, (e) karya wisata, (f) observasi, dll.
Didalam penerapan metode, memerlukan adanya taktik. Taktik ini bisa diwujudkan
berupa style/gaya/tindakan teknis guru dalam menerapkan metode pembelajaran. Tatik ini
seharusnya bersifat unik dan kreatif untuk membangun semangat anak didik dalam proses
belajar.
Guru harus tahu alokasi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pembelajaran. Baik
itu satu pokok bahasan atau satu kompetensi dasar didalam beberapa kali tatap muka.
Tujuannya agar materi pelajaran yang sudah tersusun dalam rancangan pembelajaran/ silabus
dapat tersampaikan semuanya.
Pengelolaan kelas
11
12
13
Kelas merupakan lingkungan fisik yang meliputi ruang kelas, keindahan kelas, pengaturan
tempat duduk, pengaturan ventilasi/ udara dan cahaya/ pencahayaan, dan pengaturan sarana
yang lain. Dan juga merupakan lingkungan sosioemosional yang meliputi tipe kepemimpinan
guru, sikap guru, suara guru, pembinaan hubungan baik dan lain sebagainya. Menurut Winzer
(1995), pengelolaan kelas adalah cara - cara yang ditempuh guru dalam menciptakan
lingkungan kelas agar tidak terjadi kekacauan dan memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk mencapai tujuan akademis dan sosial.
C. Tahap Evaluasi
1) Evaluasi belajar pengetahuan (kognitif), dapat dilakukan dengan ujian tulis, lisan, dan
daftar isian pertanyaan.
2) Evaluasi belajar keterampilan (psikomotorik), dapat dilakukan dengan ujian praktek,
analisis keterampilan dan analisis tugas serta evaluasi oleh peserta didik itu sendiri.
3) Evaluasi belajar sikap (afektif), dapat dilakukan dengan daftar sikap isian dari diri sendiri,
daftar isian sikap yang disesuaikan dengan tujuan program.
Untuk evaluasi aspek afektif dan psikomotorik bisa ditambah dengan pengadaan observasi
dan angket. Dalam hubungannya dengan tes/ evaluasi perbuatan, Leighbody (1996).
mengemukakan elemen-elemen yang dapat dikembangkan dengan format sebagai berikut:
14
2 Keterampilan menggunakan alat.
a. Evaluasi formatif.
Yaitu pemberian tes/ penilaian oleh guru setelah satu pokok bahasan selesai dipelajari
(Suharsimi Arikunto, 1988:42).
b. Evaluasi sumatif.
Yaitu penilaian yang diselenggarakan oleh guru setelah jangka waktu tertentu. Biasanya
dilaksanakan pada akhir dari sistem per-catur wulan atau per-semester. (Suharsimi Arikunto,
1988:83).
Apabila seorang siswa dalam ulangan (tes formatif / tes sumatif) mencapai nilai kurang
dari 7,5 atau daya serapnya kurang dari 75%, maka yang bersangkutan harus mengikuti
perbaikan.(Dikdiksar, 1991:2).
Bentuk dari pelaksanaan perbaikan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut (1)
Menjelaskan kembali materi pelajaran yang sedang/telah dipelajari. (2) Memberi tugas
tambahan berupa mengerjakan kembali soal/ tugas, berdiskusi dengan temannya atau
membaca kembali suatu uraian.
Sedangkan pengayaan diperuntukkan bagi anak didik yang telah mencapai kompetensi
yang diharapkan. Adapun bentuk pelaksanaan pengayaan dapat berupa membaca/ mempelajari
bahan pelajaran selanjutnya/ yang baru atau menyelesaikan pekerjaan ruman (PR).
15
TES FORMATIF
1. Tahap perencanaan, tahapan pelaksanaan, tahapan evaluasi merupakan bagian dari
a. Tahapan Proses pembelajaran
b. Strategi pembelajaran
c. Pengertian proses pembelajaran
d. Tahapan perilaku kesehatan
e. Metode pembelajaran
2. Proses penyusunan sesuatu yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan disebut ....
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Evaluasi
d. Formatif
e. Normatif
3. Dalam proses evaluasi meliputi berbagai aspek, kecuali....
a. Evaluasi formatif
b. Evaluasi normatif
c. Pelaporan hasil evaluasi
d. Pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan
e. Evaluasi dini
KONSEP PERILAKU KESEHATAN
LATIHAN
Perilaku dari pandangan biologis adalah merupakan suatu kegiatan atau aktivitas
organisme yang bersangkutan.Perilaku manusia pada hakikatnya adalah suatu aktivitas
dari pada manusia itu sendiri. Perilaku adalah apa yang dikrjakan oleh organisme
tersebut, baik dapat diamati secara langsung atau tidak langsung.
Contoh : Seorang ibu memasak makanan yang mengandung gizi dan bervitamin
bagi keluarganya
Contoh : Bagaimana mengelola pembuangan tinja, air minum, tempat pembuangan sampah,
pembuangan limbah, dan lainnya.
Seorang ahli lain (Becker, 1979) membuat klasifikasi tentang perilaku kesehatan yang
berhubungan dengan kesehatan ( health related behavior ) adalah sebagai berikut:
Perilaku hidup sehat dalah perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang
untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. Perilaku ini mencakup antara lain:
Perilaku sakit adalah berkaitan dengan tindakan atau kegiatan seseorang yang sakit atau
terkena masalah kesehatan pada dirinya atau keluarganya, untuk mencari penyembuhan, atau
untuk mengatasi masalah kesehatan yang lainnya. Pada saat orang sakit, ada beberapa
tindakan atau perilaku yang muncul, antara lain:
1. Didiamkan saja (no action), artinya sakit tersebut diabaikan, dan tetap menjalankan
kegiatan sehari-hari.
2. Mengambil tindakan dengan melakukan pengobatan sendiri (self treatment atau self
medication). Pengobatan sendiri ini ada 2 cara, yakni : cara tradisional (kerokan,
minum jamu, obat gosok dan sebagainya), dan cara modern, misalnya minum obat
yang dibeli dari warung, toko obat atau apotek.
3. Mencari penyembuhan atau pengobatan keluar yakni ke fasilitas pelayanan kesehatan,
yang dibedakan menjadi 2, yakni : fasilitas pelayanan kesehatan tradisional (dukun,
sinshe, dan paranormal), dan fasilitas pelayanan kesehatan modern atau professional
(puskesmas, poliklinik, rumah sakit, dan lain-lain)
4. Perilaku Peran Sakit (the sick role behavior)
Dari segi sosiologi, orang sakit (pasien) mempunyai peran, yang mencangkup hak-hak
orang sakit (right) dan kewajiban sebagai orang sakit (obligation). Hak dan kewajiban ini
harus diketahui oleh orang sakit sendiri maupun orang lain (terutama keluarganya), yang
selanjutnya disebut perilaku peran orang sakit (the sick role). Perilaku ini meliputi :
Untuk berperilaku sehat, masyarakat kadang-kadang bukan hanya perlu pengetahuan dan
sikap positif dan dukungan fasilitas saja, melainkan diperlukan contoh (acuan) dari para
tokoh masyarakat, tokoh agama, dan para petugas terutama petugas kesehatan dan
diperlukan juga undang-undang kesehatan untuk memperkuat perilaku tersebut
(Notoatmodjo, 2003).
Strategi manipulasi
Yaitu mengubah suatu lingkungan fisik sedemikian rupa sehingga
individu/kelompok tidak mempunyai pilihan lagi selain mematuhi peratuan yang baru
atau tanpa disadari oleh individu tersebut, menggunakan karakter/sifat-sifat pribadi
tertentu untuk mempengaruhi individu dalam menentukan pilihannya.Misalnya
menugaskan anak-anak untuk mengubah perilaku orang tua mereka.
Strategi persuasi
Strategi fasilitasi
Apabila perilaku yang dilakukan sudah berubah atau sesuai dengan prinsip
kesehatan, namun kesehatan tidak juga meningkat, maka harus ditelususri kembali
mengenai hubungan antara perilaku yang sudah berubah dengan kesehatannya atau
diukur seberapa jauh perilaku tersebut berubah.Dan ketika kebijakan yang diberikan
sudah berubah namun perilaku yang terjadi tidak juga berubah, maka kebijakan yang
dilaksanakan masih lemah atau terlalu singkat untuk diterapkan. Adanya faktor
kepercayaan, harapan, motivasi, nilai-nilai, persepsi, elemen kognitif lain termasuk
keadaan dan sikap emosional, tindakan, kebiasaan dan overt behavior sangat berperan
penting untuk perbaikan kesehatan
TES FORMATIF
1. Dibawah ini yang tidak termasuk perubahan perilaku menurut teori bloom “Attiyide“
adalah...?
a. Receiving
b. Valuing
c. Synthesis
d. a dan b benar
e. a,b,c benar
2. Seorang perawat dirumah sakit X yang bekerja diruangan UGD mengalami perubahan
perilaku dengan adanya unsur paksaan dari pihak lain. Dari kasus tersebut strategi
perubahan perilaku apa yang terjadi pada perawat tersebut...?
a. Persuasi
b. Fasilitasi
c. Education
d. Inforcement
e. Motivasi
3. Seorang klien dirawat diruang rawat inap belum menyadari adanya permasalahan
ataupun kebutuhan untuk melakukan perubahan, melainkan memerlukan informasi dan
umpan balik untuk menimbulkan kesadaran akan adanya masalah dankemungkinan
untuk berubah. Dari kasus tersebut klien termasuk kedalam tahapan-tahapan perilaku...?
a. Kontemplasi
b. Preparasi
c. Prekontemplasi
d. Aksi
e. Pemeliharaan
4. Dibawah ini proses perilaku bermotif yang benar adalah...?
a. Dorongan/hasrat – motiv/niat – sikap – keyakinan
b. Dorongan/hasrat – sikap – motiv/niat – keyakinan
c. Motiv/niat – dorongan/hasrat – keyakinan – sikap
d. Motiv/niat – dorongan/hasrat – sikap – keyakinan
e. Motiv/niat – keyakinan – sikap – dorongan/hasrat
5. Pada strategi perubahan perilaku, strategi ini dilakukan melalui pesan, diskusi, dan
argumentasi. Disebut apakah strategi ini...?
a. Persuasi
b. Fasilitasi
c. Inforcement
d. Education
e. Kontemplasi
6. Berikut ini merupakan salah satu pendekatan untuk mengubah perilaku, yaitu...?
a. Pengalaman
b. Intensif
c. Insentif
d. Reinformasi
e. Prekontemplasi
7. Teori S-O-R dirumuskan oleh skinner yang merupakan seorang ahli...?
a. Medis
b. Psikologis
c. Psikoanalisis
d. Fisiotrafis
e. Semua jawaban salah
8. Tahap-tahap kegiatan dibawah ini yang bukan termasuk dalam perubahan perilaku
menurut Hanlon adalah...?
a. Tahap sensitisasi
b. Tahap publisitas
c. Tahap edukasi
d. Tahap motivisasi
e. Tahap motivasi
9. Pada tahap ini klien belum menyadari adanya permasalahan ataupun kebutuhan untuk
melakukan perubahan disebut tahapan...?
a. Tahap kontemplasi
b. Tahap aksi
c. Tahap pemeliharaan
d. Tahap prekontemplasi
e. Tahap relaps
10. Pada tahap relaps terjadi kekambuhan, proses perubahan perlu diawali kembali,
bertujuan untuk...?
a. Kembalinya upaya aksi
b. Merubah perilku sesuai masalah
c. Kembalinya upaya pemeliharaan
d. Agar tidak timbul masalah lagi
e. Melangkah maju ketahap kontemplasi
PENERAPAN PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
LATIHAN
Oleh sebab itu, strategi ini dapat dikatakan sebagai upaya bina suasana atau
membina suasana yang kondusif terhadap kesehatan yaitu upaya untuk membuat
suasana atau iklim yang kondusif atau menunjang pembangunan kesehatan sehingga
masyarakat terdorong untuk melakukan perilaku hidup bersih dan sehat. Beberapa
bentuk kegiatan tersebut adalah pelatihan-pelatihan para toma, seminar,
lokakarya,pendidikan/penyuluhan, sarasehan, pertemuan berkala, kunjungan
lapangan, study banding dan sebagainya. Sasaran pada dukungan social adalah
sasaran sekunder, misalnya tokoh masyarakat dan tokoh keluarga.
TES FORMATIF
1. Strategi promosi kesehatan dengan sasaran pengambil keputusan yang terkait masalah
kesehatan (sasaran tertier) adalah...?
a. Advokasi
b. Pemberdayaan
c. Kebijakan
d. Bina suasana
e. Kemitraan
2. Proses memandirikan masyarakat agar dapat memelihara dan meningkatkan dan
melindungi dan kesehatannya. Merupakan pengertian dari...?
a. Promosi
b. Kesehatan
c. Promosi kesehatan
d. Masalah kesehatan
e. Sasaran kesehatan
3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan melakukan, penyuluhan, pendidikan,
pelatihan dan memperkuat SDM. Dalam salah satu misi promosi kesehatan tersebut
guna untuk...?
a. Meningkatkan kabijakan yang berwawasan kesehatan
b. Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk hidup bersih
dan sehat
c. Terwujudnya PHBS di masyarakat
d. Meningkatkan kesadaran mereka akan hidup sehat
e. Membina suasana yang kondusif
4. Sasaran promosi kesehatan menurut tatanannya terdiri dari rumah tangga, institusi
pendidikan, tempat kerja, tempat umum, sarana kesehatan. Yang termasuk sasaran
sekunder dari tatanan sarana kesehatan adalah...?
a. Karyawan dan pengelola
b. Pengurus/serikat pekerja
c. Dosen dan karyawan
d. Organisasi profesi kesehatan dan kelompok peduli kesehatan
e. Kader dan PKK
5.
a) Develop Personal Skills
c) Health Promotion
Yang termasuk aksi prioritas promosi kesehatan menurut Piagam Ottawa 1986 dari
pilihan yang diatas paling benar adalah...?
a. a,b,c benar
b. a,b,e benar
c. a,b benar
d. c,e benar
e. Benar semua
6. Srategi promosi kesehatan menurut Depkes 2000, ada dua cara pendekatan dalam
gerakan masyarakat yaitu, pendekatan makro dan pendekatan mikro. Yang termasuk
jawaban yang paling benar mengenai pendekatan makro adalah...?
a. Membuat model-model percontohan
b. Membangun komitmen disetiap jenjang dan memonitor & evaluasi serta koodinasi
c. Tolak ukur keberhasilan PHBS
d. Menyediakan prototipe pengembangan masyarakat
e. Memonitor tolak ukur
7. Salah satu pendekatan dalam gerakan masyarakat (enveronment) yaitu pendekatan mikro
adalah...?
a. Membangun masyarakat (Critical Mass)
b. Menyediakanjuklak dan biaya opersional
c. Menggali potensi yang belum disadari masyarakat
d. Memonitor dan evaluasi serta koordinasi
e. Membangun komitmen disetiap jenjang
8. Sasaran promkes menurut tatanan PHBS di sarana kesehatan, sasaran sekunder nya
yaitu...?
a. Petugas kesehatan
b. Pimpinan/ Direktur, DPRD
c. Kesehatan lingkungan
d. Organisasi profesi kesehatan, kelompok peduli kesehatan
e. Pengurus/ serikat pekerja
9. Indikator status kesehatan di dalam promosi kesehatan termasuk aspek dari...?
a. Pisikis, emosional, biologis
b. Sosial, biologis
c. Psikologi, emosional, sosial
d. Sosial, emosional, status kesehatan yang dirasakan
e. Ekonomi, pendidikan, emosional
10. Visi promosi kesehatan yaitu...?
a. Masyarakat mampu memelihara dan meningkatkan kesadaran nya sehingga mereka
dapat hidup sehat, produktif, bahagia, dan sejahtra
b. Upaya dari, oleh dan untuk masyarakat yang diwujudkan sebagai Gerakan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS )
c. Kombinasi dari pengetahuan dan suport lingkungan untuk tindakan dan kondisi dari
hidup kondusif untuk kesehatan
d. Proses memandirikan masyarakat agar dapat memlihara dan meningkatkan dan
melindungi kesehatan nya
e. Masyarakat mampu melindungi dirinya sendiri
LATIHAN
Timing (waktu yang tepat) adalah hal kritis yang perlu diperhatikan karena
berkomunikasi akan berarti bila seseorang bersedia untuk berkomunikasi, artinya
dapat menyediakan waktu untuk mendengar atau memperhatikan apa yang
disampaikan.
Komunikasi non verbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata dan komunikas
non verbal memberikan arti pada komunikasi verbal. Yang termasuk komunikasi non
verbal :
Ekspresi wajah
Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah
cerminan suasana emosi seseorang.
Kontak mata
sinyal alamiah untuk berkomunikasi.Dengan mengadakan kontak mata selama
berinterakasi atau tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan menghargai
lawan bicaranya dengan kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar
mendengarkan. Melalui kontak mata juga memberikan kesempatan pada orang
lain untuk mengobservasi yang lainnya.
Sentuhan
bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih bersifat spontan dari pada
komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti perhatian yang sungguh-sungguh,
dukungan emosional, kasih sayang atau simpati dapat dilakukan melalui
sentuhan.
Suara
Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu ungkapan perasaan
dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi. Bila dikombinasikan
dengan semua bentuk komunikasi non verbal lainnya sampai desis atau suara
dapat menjadi pesan yang sangat jelas.
Gerak isyarat
Gerak yang dapat mempertegas pembicaraan.Menggunakan isyarat sebagai
bagian total dari komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki atau mengerakkan
tangan selama berbicara menunjukkan seseorang dalam keadaan stress bingung
atau sebagai upaya untuk menghilangkan stress.
Komunikasi langsung
Komunikasi langsung tanpa mengguanakan alat.Komunikasi berbentuk kata-kata,
gerakan-gerakan yang berarti khusus dan penggunaan isyarat,misalnya kita berbicara
langsung kepada seseorang dihadapan kita
A--------àß-----------B
Komunikasi kelompok
Komunikasi yang sasarannya sekelompok orang yang umumnya dapat dihitung,
dikenal dan merupakan komunikasi langsung dan timbal balik.
Perawat----- ® ¬ ------Pengunjung puskesmas
Komunikasi perorangan
Komunikasi dengan tatap muka dapat juga melalui telepon.
Perawat----- ® ¬ ------Pasien
Dalam garis besarnya usaha-usaha kesehatan, dapat dibagi dalam 4 golongan, yaitu :
LATIHAN
Kata strategi berasal dari kata Strategos (Yunani) atau Strategus. Strategos berati
jendral atau berarti pula perwira negara (states officer).Dalam kamus besar Bahasa
Indonesia, strategi berarti “rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai
sasaran khusus. Selanjutnya H. Mansyur menjelaskan bahwa strategi dapat diartikan
“sebagai garis-garis besar haluan bertindak dalam rangka mencapai sasran yang telah
ditentukan.
Menurut Newman and Logan, strategi dasar dari Strategi Belajar Mengajar meliputi:
Keempat dasar inilah yang menjadi hal penting yang harus dilakukan dalam Stratei Belajar
Mengajar.
Setiap KBM mempunyai sasran atau tujuan. Tujuan itu bertahap dan berjenjang mulai
dari yang sangat operasional dan kongkrit yakni dari Tujuan Pembelajran Khusus dan
Tujuan pembelajaran Umum-Tujuan Kurikuler-Tujuan Nasional sampai pada tujuan yang
bersifat umum.
a. Tujuan,
yaitu suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan.
Tujuan pengajaran adalah deskripsi tentang penampilan murid-murid yang kita
harapkan setelah mereka mempelajari bahan pelajaran yang kita ajarkan
b. Bahan pelajaran
Yaitu substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar. Tanpa
bahan pelajaran proses belajar tak akan berjalan.Ada dua persoalan dalam
penguasaan bahan pelajaran yaitu :
- Penguasaan bahan pelajaran pokok : bahan pelajaran yang menyangkut
bidang studi yang dipegang oleh guru sesuai dengan profesinya.
- Penguasaan bahan pelajaran pelengkap/penunjang : bahan pelajaran yang
dapat membuka wawasan seseorang guru dalam mengajar dapat menunjang
penyampaian bahan pelajaran pokok
c. Kegiatan Belajar Mengajar
Yaitu inti kegiatan dalam pendidikan. Segala sesuatu yang telah diprogramkan akan
dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Dalam KBM, guru sebaiknya memperhatikan
perbedaan individual anak didik, yaitu aspek biologis, intelektual dan psikologis. Kerangka
berfikir demikian diharapkan agar guru mudah dalam melakukan pendekatan kepada setiap
anak didik secara individual.
d. Metode
Yaitu suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam KBM, metode diperlukan oleh guru dan penggunanya bervariasi sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir.
e. Alat
Yaitu segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran.
Sebagi segala sesuatu yang dapat digunakan , alat mempunyai dua fungsi yaitu : alat
sebagai perlengkapan dan alat sebagai tujuan.
f. Sumber Pelajaran
Yaitu suatu bahan atau sumber belajar, yakni : segala sesuatu yang dapat digunakan
sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau berasal untuk belajar seseorang.
g. Evaluasi
Menurut Wand dan Brown, evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk
menentukan nilai dari sesuatu. Evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai suatu tindakan
atau suatu proses untuk menentukan nilai segala sesuatu dalam dunia pendidikan atau segala
sesuatu yang ada hubungannya dengan dunia pendidikan.
Hasil KBM tercermin dalam perubahan tingkah laku, baik secara substansial-material,
struktural-fungsional maupun secara behavioral. Ada tiga dimensi dari Entering Behavior
yang perlu diketahui guru :
Sebelum merencanakan dan melaksanakan KBM, guru harus sudah dapat menjawab :
Yaitu belajar mencari dan menemukan sendiri. Belajar mengajar ini guru menyajikan
bahan pelajaran tidak dalam bentuknya yang final, tetapi peserta didik diberi kesempatan
untuk mencari dan menemukan sendiri dengan mempergunakan tehnik pendekatan masalah.
b. Expository Learning
Dalam sistem ini guru menyajikan dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapi,
sistematik dan lengkap. Sehingga anak didik tinggal menyimak dan mencerna saja secara
tertib dan teratur. Secara garis besar prosedur ini adalah sebagai berikut :
Proses belajar Mengajar (PBM) adalah suatu aspek dari lingkungan sekolah yang
diorganisasikan. Lingkungan ini diatur serta diawasi agar kegiatan belajar terarah kepada
tujuan pendidikan.
Kwalitas dan kwantitas belajar murid didalam PBM bergantung pada banyak faktor,
antara lain murid-murid didalam kelas, bahan-bahan pelajaran, perlengkapan belajar, kondisi
umum, dan suasana didalam PBM. Adapun faktor lainnya yang dapat mendukung
tercapainya belajar yang baik di dalam kelas adalah adanya Job description PBM, yang
memuat serangkaian pengertian peristiwa belajar yang dilakukan oleh kelompok-kelompok
siswa. Kegiatan belajar ini akan berjalan dalam proses yang terarah dan mencapai tujuannya.
Tahap-tahap pengelolaan kelas yang lazim dipakai pada masa kini meliputi :
Dalam KBM, terdapat dua hal yang ikut menentukan keberhasilannya, yakni
pengaturan PBM, dan pengajaran itu sendiri.Keduanya mempunyai saling ketergantungan
satu sama lain. Kemampuan mengatur PBM yang baik, akan menciptakan situasi yang
memungkinkan anak belajar sehingga merupakan titik awal keberhasilan pengajaran.
TES FORMATIF
1. Kartu ukuran ±10X15 cm sejumlah peserta tiap kartu berisi sub materi (yang berbeda
dengan kartu yang lainnya, materi sesuai dengan TPK. Merupakan media...?
a. Scramble
b. Take and Give
c. Square Lick
d. Shuffle That
e. Word Art
2. Berapa detik waktu untuk mahasiswa berbicara ketika telah diberikan kupon berbicara
dalam permainan Time Token Arends 1998...?
a. 10 detik
b. 20 detik
c. 30 detik
d. 40 detik
e. 50 detik
3. Juru bicara kelompok memyampaikan hasil dari pembahasan kelompok merupakan
langkah langkah dari...?
a. Role playing
b. Bertukar pasangan
c. Think pair and share
d. Group investigation
e. Debate
4. Yang merupakan langkah-langkah DEMONSRATION, kecuali ?
a. Tebak kata
b. Guru membuat kesimpulan
c. Menyiapkan bahas atau alat yang diperlukan
d. Guru menyampaikan kopentensi yang diinginkan
e. Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan
5. Memberikan kesempatan siswa bertanya merupakan salah satu langkah-langkah dari ?
a. Debate
b. Role playing
c. Demostration
d. Course review horay
e. Think pair and share tebak kata
6. Salah satu contoh metode pembelajaran yaitu ...?
a. Roleplay
b. Leaflet
c. Power point
d. Seminar
e. Poster
7. Kelemahan dari metode pembelajaran diskusi yaitu ...?
a. Mahasiswa harus siap mental
b. Memerlukan banyak waktu
c. Dapat mencaakup banyak mahasiswa
d. Dapat mengembangkan kreativitas mahasiswa
e. Tidak mendorong seseorang untuk mengingat semua materi
8. Pembelajarn seorang guru yang memperlihatkan suatu proses disebut dengan ...?
a. Demonstrasi
b. Ceramah
c. Simulasi
d. Diskusi
e. Seminar
9. Berapakah ciri ciri Kecendrungan anak belajar dalam usia sekolah dasar...?
a. 1 macam
b. 2 macam
c. 3 macam
d. 4 macam
e. 5 macam
10. Dalam kecendrungan belajar pada anak usia sekolah memiliki salah satu ciri cirinya
konkrit, apa yang dimkaksud dengan konkrit...?
a. Proses belajar beranjak dari hal hal yang konkrit dengan menggunakan alat indra
b. Proses belajar beranjak dari yang konkrit yaitu yang dapat dilihat, didengar, dibaui,
dan diotak atik, dengan titik penekanan pada pemanfaatan lingkungan sebagai
sumber belajar.
c. Proses belajar yang dimulai dari rumah
d. Proses belajar dari lingkungan tempat tinggal anak
e. Proses belajar yang di dapat ketika anak berada disekolah
LATIHAN
A. Tahap Pendahuluan
Tahap pendahuluan adalah tahap persiapan atau tahap awal sebelum memasuki
penyajian materi yang akan disuluhkan. Pada tahap ini penyuluh menjelaskan secara
singkat tentang materi yang akan diajarkan dalam pertemuan tersebut, manfaat materi
tersebut dalam kehidupan sehari-hari, hubungan materi tersebut dengan pengetahuan
yang telah diketahui masyarakat, serta tujuan yang harus dicapai masyarakat pada
akhir pertemuan. Tahap ini dimaksudkan untuk mempersiapkan mental masyarakat
agar memerhatikan secara sungguh-sungguh selama tahap penyajian. Tahap
pendahuluan ini biasanya membutuhkan waktu 5 sampai 10 menit atau sekitar 5%
dari waktu penyuluhan.
B. Tahap Penyajian
Tahap penyajian merupakan kegiatan belajar mengajar yang utama dalam suatu
pengajaran. Di dalamnya tercakup bagian-bagian sebagai berikut.
Tahap penutup ini hanya membutuhkan waktu sekitar 10-20 menit atau 10-15%
dari waktu pengajaran.
TES FORMATIF
LATIHAN
Pada tahun 2002, American Public Health Association secara resmi mengadopsi
dua belas prinsip praktek kode etik untuk umum. Dua belas prinsip yang diuraikan:
Contoh dari Pedoman Perilaku Etis dalam Penelitian Kesehatan Aborigin danPenduduk
Pribumi Selat Torres. Dokumen ini menggarisbawahi enam nilai pusat:
· Timbal balik: harus ada keuntungan yang dihargai oleh masyarakat, memberikan
kontribusi untukmasyarakat persatuan dan kemajuan kepentingan mereka;
· Respect: harus ada rasa hormat terhadap, dan penerimaan dari, nilai-nilai yang beragam;
· Kesetaraan: semua orang harus diperlakukan sama, dan harus ada pemerataan manfaat;
· Kelangsungan Hidup dan Perlindungan: menghindari merugikan Aborigin dan Torres
Strait Islander(ATSI) keunikan budaya dan pengakuan dari sejarah dan pengalaman
masyarakat ATSI;
· Tanggung jawab: menjamin bahwa mereka tidak melakukan kerusakan kepada individu
atau komunitas ATSI,atau untuk hal-hal yang mereka hargai dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada rakyat;
· Semangat dan Integritas: menghargai kedalaman dan kesatuan warisan budaya masa
lalu,kontemporer dan generasi masa depan; dan menunjukkan integritas dalam semua
tindakan.
Meskipun ditulis bagi para peneliti, pedoman ini juga memberikan panduan yang
berharga untuk praktisi promosi kesehatan melaksanakan program-program di dalam
masyarakat ATSI.
2. Bagaimana sasaran etika promosi kesehatan?
1. Sasaran primer
Masyarakat pada umumnya menjadi sasaran langsung segala upaya pendidikan atau
promosi kesehatan. Sesuai dengan permasalahan kesehatan, maka sasaran ini dapat
dikelompokkan menjadi kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum, ibu hamil
dan menyusui untuk masalah KIA (kesehatan ibu dan anak), anak sekolah untuk
kesehatan remaja, dan sebagainya. Upaya promosi yang dilakukan terhadap sasaran
primer ini sejalan dengan strategi pemberdayaan masyarakat (empow-erment).
2. Sasaran sekunder
Para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan sebagainya. Disebut sasaran
sekunder karena dengan memberikan pendidikan kesehatan pada kelompok ini
diharapkan untuk selanjutnya kelompok ini akan memberikan pendidikan kesehatan
pada masyarakat disekitarnya. Disamping itu dengan perilaku sehat para tokoh
masyarakat sebagai hasil pendidikan kesehatan yang diterima, maka para tokoh
masyarakat ini akan memberikan contoh atau acuan perilaku sehat bagi masyarakat
sekitarnya. Upaya promosi kesehatan yang ditujukan kepada sasaran sekunder ini
adalah sejalan dengan strategi dukungan sosial (social support).
3. Sasaran tersier
Para pembuat keputusan atau penentuan kebijakan baik ditingkat pusat, maupun
daerah adalah sasaran tersier pendidikan kesehatan dengan kebijakan – kebijakan
atau keputusan yang dikeluarkan oleh kelompok ini akan mempunyai dampak
terhadap perilaku para tokoh masyarakat (sasaran sekunder), dan juga kepada
masyarakat umum (sasaran primer). Upaya promosi kesehatan yang ditujukan
kepada sasaran tersier ini sejalan dengan strategi advokasi.
TES FORMATIF
1. Sasaran promosi kesehatan menurut tatanannya terdiri dari rumah tangga, institusi
pendidikan, tempat kerja, tempat umum, sarana kesehatan. Yang termasuk sasaran
sekunder dari tatanan sarana kesehatan adalah...?
a. Karyawan dan pengelola
b. Pengurus/serikat pekerja
c. Dosen dan karyawan
d. Organisasi profesi kesehatan dan kelompok peduli kesehatan
e. Kader dan PKK
2.
a) Develop Personal Skills
b) Build Healthy Public Policy
c) Health Promotion
d) Perceived Health Status
e) Re-orient Health Services
Yang termasuk aksi prioritas promosi kesehatan menurut Piagam Ottawa 1986 dari
pilihan yang diatas paling benar adalah...?
a. a,b,c benar
b. a,b,e benar
c. a,b benar
d. c,e benar
e. Benar semua
3. Srategi promosi kesehatan menurut Depkes 2000, ada dua cara pendekatan dalam
gerakan masyarakat yaitu, pendekatan makro dan pendekatan mikro. Yang termasuk
jawaban yang paling benar mengenai pendekatan makro adalah...?
a. Membuat model-model percontohan
b. Membangun komitmen disetiap jenjang dan memonitor & evaluasi serta koodinasi
c. Tolak ukur keberhasilan PHBS
d. Menyediakan prototipe pengembangan masyarakat
e. Memonitor tolak ukur
4. Salah satu pendekatan dalam gerakan masyarakat (enveronment) yaitu pendekatan mikro
adalah...?
a. Membangun masyarakat (Critical Mass)
b. Menyediakanjuklak dan biaya opersional
c. Menggali potensi yang belum disadari masyarakat
d. Memonitor dan evaluasi serta koordinasi
e. Membangun komitmen disetiap jenjang
5. Sasaran promkes menurut tatanan PHBS di sarana kesehatan, sasaran sekunder nya
yaitu...?
a. Petugas kesehatan
b. Pimpinan/ Direktur, DPRD
c. Kesehatan lingkungan
d. Organisasi profesi kesehatan, kelompok peduli kesehatan
e. Pengurus/ serikat pekerja
6. Indikator status kesehatan di dalam promosi kesehatan termasuk aspek dari...?
a. Pisikis, emosional, biologis
b. Sosial, biologis
c. Psikologi, emosional, sosial
d. Sosial, emosional, status kesehatan yang dirasakan
e. Ekonomi, pendidikan, emosional
7. Visi promosi kesehatan yaitu...?
a. Masyarakat mampu memelihara dan meningkatkan kesadaran nya sehingga mereka
dapat hidup sehat, produktif, bahagia, dan sejahtra
b. Upaya dari, oleh dan untuk masyarakat yang diwujudkan sebagai Gerakan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS )
c. Kombinasi dari pengetahuan dan suport lingkungan untuk tindakan dan kondisi dari
hidup kondusif untuk kesehatan
d. Proses memandirikan masyarakat agar dapat memlihara dan meningkatkan dan
melindungi kesehatan nya
e. Masyarakat mampu melindungi dirinya sendiri
8. Salah satu langkah advokasi menurut JHU-Depkes, 2000 ialah...?
a. Pemberdayaan
b. Advokasi
c. Bina suasana
d. Kesinambungan proses
e. Strategi
9. Rumusan penyajian ilmiah pada strategi promkes adalah...?
a. Pesan sederhana & tepat
b. Tak perlu penjelasan tambahan
c. Beberapa pesan pokok sudah cukup
d. Penjelasan tambahan perlu agar mantap
e. Dahulukan kesimpulan
10. Apa saja yang diperlukan untuk kelanggengan dan kesinambungan BINA SUASANA
diperlukan, kecuali...?
a. Forum komunikasi
b. Dokumen dan data yang Up to date
c. Hubungan terbuka
d. Adanya umpan balik dan penghargaan
e. Pemberdayaan
LATIHAN
a. Metode Ceramah
Adalah suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu ide, pengertian atau
pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran sehingga memperoleh informasi
tentang kesehatan.
b. Metode Diskusi Kelompok
Adalah pembicaraan yang direncanakan dan telah dipersiapkan tentang suatu topik
pembicaraan diantara 5 – 20 peserta (sasaran) dengan seorang pemimpin diskusi
yang telah ditunjuk.
c. Metode Curah Pendapat
Adalah suatu bentuk pemecahan masalah di mana setiap anggota mengusulkan
semua kemungkinan pemecahan masalah yang terpikirkan oleh masing – masing
peserta, dan evaluasi atas pendapat – pendapat tadi dilakukan kemudian.
d. Metode Panel
Adalah pembicaraan yang telah direncanakan di depan pengunjung atau peserta
tentang sebuah topik, diperlukan 3 orang atau lebih panelis dengan seorang
pemimpin.
e. Metode Bermain peran
Adalah memerankan sebuah situasi dalam kehidupan manusia dengan tanpa
diadakan latihan, dilakukan oleh dua orang atu lebih untuk dipakai sebagai bahan
pemikiran oleh kelompok.
f. Metode Demonstrasi
Adalah suatu cara untuk menunjukkan pengertian, ide dan prosedur tentang sesuatu
hal yang telah dipersiapkan dengan teliti untuk memperlihatkan bagaimana cara
melaksanakan suatu tindakan, adegan dengan menggunakan alat peraga. Metode ini
digunakan terhadap kelompok yang tidak terlalu besar jumlahnya.
g. Metode Simposium
Adalah serangkaian ceramah yang diberikan oleh 2 sampai 5 orang dengan topik
yang berlebihan tetapi saling berhubungan erat.
h. Metode Seminar
Adalah suatu cara di mana sekelompok orang berkumpul untuk membahas suatu
masalah dibawah bimbingan seorang ahli yang menguasai bidangnya
TES FORMATIF