Anda di halaman 1dari 28

PETUNJUK PELAKSANAAN

DIKLAT JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH


KESEHATAN MASYARAKAT
JENJANG AHLI
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2016

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Jl. Setiabudi No. 201 A Srondol Semarang
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan untuk
penyelenggaraan pelayanan kesehatan secara profesional,
bermutu dan terjangkau bagi seluruh masyarakat,
memerlukan tenaga kesehatan yang ditugaskan secara
penuh untuk melaksanakan kegiatan teknis fungsional.
Salah satu tugas teknis fungsional adalah Penyuluh
Kesehatan Masyarakat.

Tugas pokok Penyuluh Kesehatan Masyarakat


adalah melaksanakan kegiatan advokasi, pembinaan
suasana dan gerakan pemberdayaan informasi, membuat
rancangan media, melakukan pengkajian/penelitian
perilaku masayarakat yang berhubungan dengan
kesehatan, serta merencanakan intervensi dalam rangka
pengembangan perilaku masyarakat yang mendukung
kesehatan. Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan
Masyarakat dan Angka Kreditnya ditetapkan berdasarkan
1
Surat Keputusan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur
Negara Nomor: 58/KEP/M.PAN/8/2000 tanggal 14 Agustus
2000, yang terdiri dari Penyuluh Kesehatan Masyarakat
Terampil dan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli.

Penetapan Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan


Masyarakat tersebut untuk menjamin pembinaan karier
kepangkatan, jabatan dan peningkatan profesionalisme
Pegawai Negeri Sipil (PNS) tenaga kesehatan yang
ditugaskan secara penuh untuk melaksanakan tugas teknis
fungsional penyuluh kesehatan, yaitu dalam rangka
meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan
secara penuh di unit kerja di lingkungan Departemen
Kesehatan dan Institusi/unit kesehatan di luar Departemen
Kesehatan. Salah satu persyaratan dalam pengangkatan
pertama jabatan fungsional penyuluh kesehatan
masyarakat menurut Surat Keputusan Menteri Negara
Pemberdayaan Aparatur Negara tersebut adalah melalui
pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan.

Oleh karena itu untuk meningkatkan


profesionalisme, pengetahuan dan keahlian para Penyuluh
Kesehatan Masyarakat maka diselenggarakanlah Diklat
Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat
Jenjang Ahli agar dapat melaksanakan penyelenggaraan

2
tugas pemerintahan dan pembangunan serta dapat
memberikan pelayanan umum kepada masyarakat secara
profesional.

B. DASAR PELAKSANAAN

1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur


Sipil Negara;

2. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah ;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun
1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2000, tentang
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 tahun 2007
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan
Pelatihan dilingkungan Departemen Dalam Negeri dan
Pemerintah Daerah;
6. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
58 Tahun 2000 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh
Kesehatan Masyarakat dan Angka Kreditnya;

3
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
725 Tahun 2003 Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelatihan Di Bidang Kesehatan;
8. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 15
Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
Diklat Fungsional;
9. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2015
Tentang Penetapan Anggaran Pendapatan Dan Belanja
Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2016;
10. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 64 Tahun 2015
Tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2016.

C. TUJUAN
Tujuan Umum :

Diklat Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat


Jenjang Ahli Tahun 2016 dimaksudkan agar peserta
mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai
pejabat fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli.

4
Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti DIKLAT, peserta mampu:
1. Melakukan persiapan kegiatan penyuluhan kesehatan
masyarakat;

2. Melaksanakan advokasi kesehatan;

3. Melaksanakan penggalangan dukungan sosial;

4. Melaksanakan penyuluhan untuk pemberdayaan


masyarakat;

5. Melaksanakan pengembangan pedoman penyuluhan;

6. Merumuskan sistem pengembangan penyuluhan;

7. Mengembangkan metode penyuluhan kesehatan;

8. Membuat karya tulis/karya ilmiah bidang kesehatan;

9. Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang


penyuluhan kesehatan masyarakat;

10. Menghitung angka kredit dan mengajukan DUPAK.

5
BAB II
MANAJEMEN PENYELENGGARAAN

A. Penyelenggara
Penyelenggara Diklat Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan
Masyarakat Jenjang Ahli Tahun 2016 Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2016, dengan membentuk Tim penyelenggara yang
terdiri dari Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa
Tengah dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah di
Semarang.

B. Waktu dan Tempat


Diklat Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat
Jenjang Ahli Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 dilaksanakan
pada tanggal 24 Oktober s.d 4 Nopember 2016, bertempat di
Kampus “Sasana Widya Praja” Badan Diklat Provinsi Jawa
Tengah, Jl. Setiabudi No. 201 A Semarang.

C. Target Peserta dan Sasaran Peserta


Target Peserta Diklat Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan
Masyarakat Jenjang Ahli Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016
6
sebanyak 30 orang PNS yang akan diangkat dalam Jabatan
Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat di lingkungan
RSUD/RSJD Provinsi Jawa Tengah, Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.
D. Kurikulum
Kurikulum Diklat Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan
Masyarakat Jenjang Ahli Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016
keseluruhan berjumlah 96 jam pelajaran dengan perincian
sebagai berikut:
NO MATERI JUMLAH JAMPEL PENGAJAR
T P PL JLH
I MATERI DASAR 9 - - 9
1 Kebijakan Diklat Aparatur 2 - - 2 Badan Diklat
2 Kebijakan Pembangunan 3 - - 3 Dinkes
Kesehatan dan Promosi Provinsi Jawa
Kesehatan, Jaminan Tengah
Kesehatan Nasional serta Anti
Korupsi
3 Jabatan Fungsional Penyuluh 2 - - 2 Dinkes
Kesehatan Masyarakat Provinsi Jawa
Tengah
4 Etika Profesi Penyuluh 2 - - 2 Dinkes
Kesehatan Masyarakat Provinsi Jawa
Tengah
II MATERI POKOK 17 49 8 74
1 Persiapan Kegiatan 2 12 - 14 Dinkes
Penyuluhan Kesehatan Provinsi Jawa
Masyarakat Tengah

2 Pelaksanaan Advokasi 1 3 - 4 Bapelkes


Kesehatan Salaman
3 Pelaksanaan Penggalangan 2 2 - 4 Bapelkes
Dukungan Sosial Salaman
7
4 Pelaksanaan Penyuluhan 2 5 8 15 Dinkes
Untuk Pemberdayaan Provinsi Jawa
Masyarakat Tengah

5 Pelaksanaan Pengembangan 2 3 - 5 Dinkes


Pedoman Penyuluhan Provinsi Jawa
Tengah
6 Perumusan Sistem 1 3 - 4 Dinkes
Pengembangan Penyuluhan Provinsi Jawa
Tengah
7 Pengembangan Metode 1 5 - 6 Dinkes
Penyuluhan Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah
8 Karya Tulis/Karya Ilmiah 2 6 - 8 WI Badan
Bidang Kesehatan Diklat
9 Teknologi Tepat Guna Di 2 4 - 6 Dinkes
Bidang Penyuluhan Kesehatan Provinsi Jawa
Masyarakat Tengah
10 Penghitungan Angka Kredit 2 6 - 8 Dinkes
dan Pengajuan DUPAK Provinsi Jawa
Tengah
III MATERI PENUNJANG - 11 2 13
1 Membangun Komitmen Belajar - 3 - 3 WI Badan
Diklat
2 Rencana Tindak Lanjut - 2 - 2 WI Badan
Diklat
3 Seminar Praktek - - 2 2 Tim Praktek
4 Pre Test/Post Test - 2 - 2 Badan Diklat
5 Ujian - 4 - 4 Badan Diklat
Jumlah. 26 60 10 96
……………………………
Keterangan : T = Teori; P = Penugasan ; PL=Praktek Lapangan; JLH= Jumlah
Sasaran peserta Diklat Jabatan Fungsional Penyuluh
Kesehatan Masyarakat Jenjang Ahli Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2016 adalah :

a. PNS pangkat serendah-rendahnya minimal Penata Muda,


Golongan III a;

8
b. Ijazah minimal Sarjana (S1) atau Diploma IV Kesehatan;

c.Direkomendasikan untuk menjadi Jabatan Fungsional


Penyuluh Kesehatan Masyarakat;
d.Telah melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan
promosi kesehatan sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun;
e. Membawa data kegiatan promosi kesehatan (yang pernah
dilakukan sesuai dengan tugasnya);
f. Belum pernah mengikuti diklat sejenis;
g. Membawa laptop.

E. Tenaga pengajar
Tenaga pengajar Diklat Jabatan Fungsional Penyuluh
Kesehatan Masyarakat Jenjang Ahli Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2016 berasal dari :
1. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah;

2. Balai Pelatihan Kesehatan Salaman di Semarang;

3. Widyaiswara Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah.

F. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran menggunakan metode belajar orang


dewasa (Andragogie ) dengan teknik :
1. Ceramah

2. Curah Pendapat
3. Praktek
4. Diskusi Kelompok
5. Penugasan Pembuatan laporan
9
G. Penilaian Peserta
Untuk mengetahui seberapa jauh daya serap peserta dalam
mengakomodasi materi maka diadakan penilaian kemampuan
prestasi (NPRS) yang terdiri atas 4 (empat) komponen,
sebagai berikut :

1. Sikap dan Perilaku di Kelas ( N ).


Penilaian terhadap komponen ini dilakukan langsung oleh
pengajar selama pelajaran materi inti/pokok berlangsung
dan menyerahkan hasil penilaiannya kepada panitia setelah
pelajaran berakhir.
Sistem penilaian dalam komponen ini adalah sebagai
berikut :
a. Disiplin : 40%
b. Kepemimpinan : 15%
c. Kerjasama : 15%
d. Prakarsa : 15%
e. Motivasi : 15%
Selanjutnya panitia penyelenggara merekap hasil penilaian
tersebut selama kegiatan pendidikan dan pelatihan
berlangsung untuk mendapatkan nilai bobot rata-rata
komponen sikap dan perilaku peserta di dalam kelas.
Bobot dari komponen penilaian ini adalah 30 %.
10
2. Praktek Lapangan (P).
1). Sikap dan Perilaku
Setiap pengajar diwajibkan memberikan penilaian
kepada peserta pada saat praktek lapangan,dengan
komponen sebagai berikut :
a) Disiplin : 10%
b) Kepemimpinan : 10%
c) Kerjasama : 10%
d) Prakarsa : 5%
e). Motivasi : 5%
Selanjutnya panitia penyelenggara merekap hasil
penilaian tersebut selama kegiatan praktek lapangan
untuk mendapatkan nilai bobot rata-rata komponen sikap
dan perilaku peserta.
Bobot dari komponen sikap dan perilaku ini adalah 10 %.

2) Akademik
Setiap pengajar diwajibkan memberikan penilaian
akademik kepada peserta pada saat praktek
lapangan,dengan komponen sebagai berikut :
a). Mengidentifikasi : 10%
b). Merumuskan : 10%
c). Menganalisis : 10%
11
d). Memecahkan masalah : 10%
e). Menyusun laporan : 20%
Selanjutnya panitia penyelenggara merekap hasil
penilaian tersebut selama praktek lapangan berlangsung
untuk mendapatkan nilai bobot rata-rata komponen sikap
dan perilaku peserta dalam praktek lapangan.
Bobot dari komponen akademik ini adalah 10 %.
Bobot dari komponen penilaian praktek lapangan
meliputi sikap ,perilaku dan akademik ini adalah 25 %.

3. Ujian Tertulis ( R ).
Setiap peserta wajib mengikuti ujian tertulis. Penilaian hasil
ujian dilaksanakan berdasarkan kemampuan mengerjakan
soal ujian terhadap materi yang diujikan.
Bobot dari komponen penilaian ini adalah 40 %.
Penilaian hasil ujian di atas dilakukan oleh penyelenggara
dan dituliskan dalam daftar nilai yang dinyatakan dalam
angka bulat dari 0 s.d. 100. Panitia penyelenggara
selanjutnya merekap hasil ujian tertulis tiap-tiap materi yang
diujikan.

12
4. Sosiometri (Penilaian antar peserta) (S)
Peserta diklat menilai masing-masing rekannya yang
dianggap dapat menjadi panutan/contoh bagi rekan lainnya.
Aspek yang dinilai meliputi aspek disiplin, kepemimpinan,
kerjasama, prakarsa dan motivasi. Selanjutnya panitia
penyelenggara merekap hasil penilaian tersebut untuk
mendapatkan peringkat peserta dalam satu kelas.
Bobot dari komponen ini : 5 %.

Dari hasil penilaian 4 (empat) komponen tersebut diatas


selanjutnya dilakukan penghitungan Nilai Prestasi (NPRS)
setiap peserta, dengan rumus :

NPRS = (N X 30) + (P X 25) + (R X 40) + S (5)


100

5. Kategori Kelulusan.
Peserta dapat dinyatakan lulus apabila mendapat NPR
serendah-rendahnya = 65 atau > lebih 65. Kelulusan
peserta dapat diklasifikasikan dalam tingkatan predikat,
sebagai berikut :

13
No NP KETERANGAN
1. 91 – 100 Sangat Memuaskan
2. 81 – 90 Memuaskan
3. 71 – 80 Cukup Memuaskan
4. 61 – 70 Kurang Memuaskan
5. 51 – 60 Tidak Memuaskan

H. Penghargaan
Kepada peserta yang mengikuti diklat sampai selesai dan
dinyatakan lulus akan diberikan Surat Tanda Tamat Pendidikan
dan Pelatihan (STTPP) yang dikeluarkan oleh Badan
Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah.
Sedangkan peserta yang tidak lulus diberi Surat Keterangan
Pernah Mengikuti Diklat Jabatan Fungsional Penyuluh
Kesehatan Masyarakat Jenjang Ahli Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2016.

I. S a n k s i
Terhadap pelanggaran tata tertib (terlampir) peserta akan
dikenakan sanksi oleh Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah,
berupa :

14
1. Teguran lisan
2. Teguran tertulis kepada peserta yang bersangkutan dengan
tembusan kepada Kepala Instansi pengirim peserta;
3. Dinyatakan gugur.

J. Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan Diklat terdiri dari Evaluasi Tenaga
pengajar dan Evaluasi penyelenggaraan, yang dilaksanakan
oleh Bidang Pengembangan Pengendalian dan Mutu Diklat
(Bangdalmudik) Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah dengan
menggunakan instrument quesioner yang harus diisi oleh
peserta Diklat.

15
BAB III
PENUTUP

Demikian Buku Petunjuk Pelaksanaan Diklat Jabatan


Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Jenjang Ahli
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 ini dibuat. Semoga buku ini
dapat memberi kemudahan bagi peserta, penatar dan panitia
pelaksana dalam penyelenggaraan diklat sehingga dapat berjalan
dengan tertib dan lancar, serta dapat mencapai tujuan yang
diharapkan.

KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


PROVINSI JAWA TENGAH

HERRU SETIADHIE, SH,M.Si


Pembina Utama Madya
NIP.19601014 198903 1 002

16
TATA TERTIB
DIKLAT JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KESEHATAN
MASYARAKAT JENJANG AHLI PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2016

I. KETENTUAN UMUM
a. Para peserta wajib memenuhi semua peraturan yang
ditetapkan panitia penyelenggara, yaitu yang berkaitan
dengan Tata Tertib penyelenggaraan Diklat di dalam kelas,
asrama maupun di lingkungan Kampus “Sasana Widya
Praja” Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah;
b. Waktu Pendidikan dan Pelatihan.
Diklat akan diselenggarakan selama hari kerja,
dilaksanakan mulai tanggal 24 Oktober s.d. 4 November
2016 dengan jumlah materi 96 jam pelajaran;
c. Diklat dilaksanakan di Kampus “Sasana Widya Praja” Badan
Diklat Provinsi Jawa Tengah, Jl. Setiabudi No. 201 A
Srondol Semarang.

17
II. TATA TERTIB PENYELENGGARAAN DIKLAT DALAM
KELAS.
a. Selama mengikuti Diklat, setiap peserta mempunyai status
yang sama, yaitu sebagai “Peserta Diklat”, dan wajib
menanggalkan atribut pangkat dan jabatannya;
b. Peserta wajib mengindahkan semua tata tertib yang
ditetapkan oleh panitia penyelenggara, menjaga sopan
santun, menghormati pengajar dan pejabat / petugas yang
sedang bertugas di lingkungan tempat penyelenggaraan
diklat;
c. Peserta wajib mengisi biodata formulir yang telah
disediakan dan segera mengembalikan kepada
penyelenggara dilengkapi dengan persyaratan yang
diperlukan. Informasi pada biodata menjadi sumber data
pembuatan sertifikat / STTPP, untuk itu biodata agar diisi
dengan jelas dan benar termasuk percantuman gelar
akademis. Kesalahan pengisian pada biodata, berpengaruh
pada pengisian data di sertifikat / STTPP;
d. Peserta wajib berpakaian rapi dan sopan. Untuk peserta
pria memakai kemeja lengan panjang warna putih, berdasi
dan celana panjang warna gelap. Untuk wanita dengan
18
baju warna putih, gaun berwarna gelap dan memakai dasi
kupu-kupu;
e. Peserta pria atau wanita yang tidak memenuhi ketentuan
butir d tidak diperkenankan masuk kelas, dan
ketidakhadirannya diperhitungkan dalam rekapitulasi
kehadiran (butir o);
f. Peserta wajib mengenakan Tanda Peserta (name tag)
Diklat Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat
Jenjang Ahli Provinsi Jawa Tengah tahun 2016, selama
Diklat berlangsung;
g. Peserta wajib memilih pengurus kelas / ketua kelas yang
akan mengurus kepentingan kelas masing-masing dan
menjadi penghubung peserta dengan penyelenggara
selama diklat berlangsung;
h. Peseta wajib berada di ruang kelas selambat – lambatnya
15 menit sebelum pelajaran dimulai;
i. Peserta wajib mengisi daftar hadir setiap pergantian
Penatar setiap hari, dan daftar hadir akan diedarkan oleh
petugas kelas, sebelum pembelajaran dimulai;
j. Para peserta diharuskan menempati kursi/tempat yang
telah tersedia pada waktu diklat berlangsung;
k. Peserta yang meninggalkan ruang kelas pada saat proses
belajar mengajar berlangsung harus seijin pengajar;

19
l. Peserta tidak diperkenankan merokok, maupun
menggunakan/menerima hand phone di dalam kelas (pada
saat pembelajaran berlangsung);
m. Para peserta yang karena sesuatu hal tidak dapat hadir
mengikuti pelajaran dengan alasan apapun juga selambat-
lambatnya pada hari berikutnya harus memberitahukan
kepada penyelenggara dan pengurus kelas, disertai
dengan surat penjelasan penyebab ketidakhadirannya.
Peserta yang sakit diharuskan melampirkan surat
keterangan dokter;
n. Jumlah kehadiran dalam diklat sebagai persyaratan untuk
dapat mengikuti ujian sekurang-kurangnya adalah 90 %
dari total jam latihan. Apabila ada peserta tidak hadir lebih
dari 10 % dari total jam latihan, peserta tidak diperbolehkan
mengikuti diklat lebih lanjut;
o. Ketidakhadiran peserta sebanyak 10 % dari total jam
latihan seperti tersebut dalam butir n hanya dapat diterima
untuk alasan yang sangat penting disertai penjelasan
tertulis yang dapat diterima oleh penyelenggara
diklat/Widyaiswara/fasilitator;
p. Evaluasi atas kehadiran peserta diklat akan dilaksanakan 2
(dua) kali yaitu pada pertengahan dan akhir
penyelenggaraan diklat;

20
q. Pada setiap akhir pelajaran peserta wajib mengisi formulir
Evaluasi Widyaiswara/Instruktur. Formulir Evaluasi
Penyelenggara akan diberikan menjelang diklat berakhir.
Peserta diwajibkan mengisi obyektif hasil penilaiannya dan
menyerahkan kepada penyelenggara melalui pengurus
kelas.

III. ALUR PENERIMAAN TAMU DAN IJIN KELUAR PESERTA


DIKLAT

a. Alur Penanganan Tamu di Graha Widya Praja

1. Petugas Lobby Graha Widya Praja menerima tamu dan


menanyakan keperluan kunjungan;

2. Tamu mengisi buku tamu;

3. Petugas mempersilahkan tamu menunggu di ruang


tunggu Lobby Graha Widya Praja;

4. Petugas menghubungi bidang yang akan ditemui,


perwakilan bidang menemui tamu di ruang tunggu;

5. Setelah selesai berkunjung, petugas mempersilahkan


tamu memilih kartu kepuasan masyarakat dan
memasukkannya ke dalam kotak kepuasan masyarakat.
21
b. Alur Penanganan Tamu di Pos Gerbang Utama

1. Tamu diterima di Gerbang Utama Badan Diklat Provinsi


Jawa Tengah;

2. Petugas Keamanan Menanyakan keperluan :

• Kunjungan Dinas

• Kunjungan ke peserta diklat

• Kunjungan sewa gedung

3. Petugas Keamanan Pos Pintu Gerbang Utama


menghubungi :

• petugas Lobby Graha Widya Praja/Petugas PKD di


Sumbing-Muria-Sindoro-Merbabu-Merapi;

4. Petugas meminta kartu identitas tamu dan menukarkan


dengan kartu tamu serta blanko saran :

• Kartu warna merah untuk Tamu Kantor dan Sewa


Gedung;
• Kartu warna kuning untuk Tamu bagi peserta diklat;
5. Setelah tamu selesai berkunjung, Petugas meminta kartu
tamu dan blanko saran sekaligus mengembalikan kartu
identitas tamu.

22
c. Alur Penanganan Tamu Peserta Diklat
Di Sekretariat Penyelenggara Diklat (07.30 s.d 15.30 WIB)
1. Petugas Sekretariat menyapa tamu dan menanyakan
maksud dan tujuan berkunjung;
2. Tamu mengisi buku tamu di Sekretariat diklat;
3. Petugas mempersilahkan tamu menunggu di ruang
tunggu;
4. Petugas Sekretariat menghubungi peserta yang akan
ditemui;
5. Setelah selesai berkunjung, petugas mempersilahkan
tamu untuk mengisi blanko saran.

Di Asrama (15.30 s.d 21.30 WIB)


1. Petugas asrama menyapa tamu dan menanyakan
maksud dan tujuan berkunjung;
2. Tamu mengisi buku tamu;
3. Petugas mempersilahkan tamu menunggu di ruang
tunggu Lobby Asrama;
4. Petugas asrama menghubungi peserta yang akan
ditemui;
5. Setelah selesai berkunjung, petugas mempersilahkan
tamu untuk mengisi blanko saran.

23
d. Alur Penanganan Ijin Keluar Bagi Peserta Diklat
1. Peserta wajib lapor kepada petugas asrama yang akan
mencatat keperluan ijin keluar;

2. Peserta menyerahkan kartu tanda peserta diklat, untuk


ditukar dengan kartu ijin keluar (warna hijau);

3. Di Pos Gerbang Utama: Peserta menunjukkan kartu ijin


keluar kepada Petugas di Pos Gerbang Utama;

4. Setelah selesai,peserta kembali ke Badan Diklat dengan


menunjukkan kartu ijin keluar kepada petugas di pos
gerbang utama;

5. Di Asrama : Peserta mengembalikan kartu ijin keluar


kepada petugas asrama untuk ditukar dengan kartu tanda
peserta.

Catatan :
• Peserta kembali ke Asrama maksimal pukul 22.00 WIB
• Apabila kehilangan kartu ijin keluar, WAJIB mengisi
Formulir Kehilangan

e. Alur Penanganan Ijin Keluar Bagi Non Peserta Diklat/Penyewa

24
1. Penyewa wajib melapor kepada Petugas Asrama, yang
akan mencatat keperluan ijin keluar;
2. Penyewa menyerahkan kartu identitas, untuk ditukar
dengan kartu ijin keluar (warna hijau);
3. Di Pos Gerbang Utama : Penyewa menunjukkan kartu ijin
keluar kepada Petugas di Pos Gerbang Utama;
4. Setelah selesai, Penyewa kembali ke Badan Diklat dengan
menunjukkan kartu ijin keluar kepada petugas di Pos
Gerbang Utama;
5. Di Asrama: Penyewa mengembalikan kartu ijin keluar
kepada petugas asrama untuk ditukarkan dengan kartu
identitas penyewa.

Catatan :
Penyewa kembali ke Asrama maksimal pukul 22.00 WIB
Apabila kehilangan kartu ijin keluar, WAJIB mengisi Formulir
Kehilangan

25
IV. HAK / FASILITAS PESERTA DIKLAT

a. Untuk seluruh peserta disediakan konsumsi meliputi makan


pagi, snack pagi, makan siang, snack sore dan makan
malam;
b. Penginapan / asrama;
c. Peserta akan mendapatkan tas, makalah dan ATK (block
note, ball point).

Plh.KEPALA BIDANG DIKLAT FUNGSIONAL


Kasubid Diklat Fungsional Kediklatan

ACHDIAR MOH. SYAIFUL,SH,MM


Pembina
NIP. 19651216 198809 1 001

26
27

Anda mungkin juga menyukai