Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas ridho dan rahmat Nya,
sehingga Tata Cara Uji Kompetensi Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional
Penyuluh Kesehatan Masyarakat melalui Penyesuaian/Inpassing ini dapat
diterbitkan.
Tata cara uji kompetensi ini merupakan turunan dari Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 42 Tahun 2017 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam
Jabatan Fungsional Kesehatan melalui penyesuaian/inpassing. Tata cara uji
kompetensi ini digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan uji kompetensi
pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat
melalui Penyesuaian/Inpassing oleh Pejabat yang Berwenang di
Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan
kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan buku ini. Semoga jerih
payah yang telah dilakukan memberi manfaat bagi banyak pihak.
2
Daftar Isi
Tim Penguji 8
Tempat Pelaksanaan Uji Kompetensi 9
Waktu Pelaksanaan Uji Kompetensi 9
Lampiran
3 Surat Pernyataan 15
3
8 Lembar Penilaian Portofolio 57
8.1 s.d 8.6
4
BAB I
PERSYARATAN ADMINISTRASI INPASSING
Persyaratan administrasi sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42
Tahun 2017 tentang Pengangkatan Jabatan Fungsional Kesehatan melalui Inpassing,
sebagai berikut :
No Kelengkapan Berkas
1 Fotokopi ijazah pendidikan kesehatan sesuai dengan kualifikasi
pendidikan dari jabatan yang akan diduduki yang telah dilegalisasi oleh
pejabat yang berwenang :
a. D IV/ S1 Kesehatan (jenjang Keahlian)
b. D III Kesehatan (jenjang Keterampilan)
2 Fotokopi SK CPNS yang telah dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang
3 Fotokopi SK Pengangkatan PNS yang telah dilegalisasi oleh pejabat yang
berwenang
4 Fotokopi SK kenaikan pangkat terakhir yang telah dilegalisasi oleh pejabat
yang berwenang
5 Surat Perintah Melaksanakan Tugas (SPMT) di bidang jabatan fungsional
Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang ditandatangani oleh pimpinan unit
kerja (lampiran 1)
6 Surat Rekomendasi Pimpinan yang berisi pernyataan dari atasan langsung
dan/atau pimpinan unit kerja/instansi yang menyatakan :
1) Masih dan telah menjalankan tugas di bidang jabatan fungsional
Penyuluh Kesehatan Masyarakat
2) Tidak sedang menjalani/dijatuhi hukuman disiplin sedang atau berat
pada masa inpassing
3) Tidak sedang menjalani proses pemberhentian dari Jabatan Fungsional
tertentu
(sesuai lampiran 2)
7 Surat Pernyataan bersedia diangkat dalam Jabatan Fungsional Penyuluh
Kesehatan Masyarakat, tidak rangkap jabatan dalam Jabatan Fungsional
5
lainnya, bertanggungjawab dalam menjalankan tugas pelayanan kesehatan
(sesuai lampiran 3)
8 Fotokopi nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam satu tahun
terakhir yang dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang
9 Daftar riwayat hidup dan dokumen penilaian portofolio sesuai dengan
ketentuan dan persyaratan Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan
Masyarakat
(sesuai lampiran 4.1 s.d 4.6)
10 Fotokopi SK pembebasan sementara dari Jabatan Fungsional Sebelumnya
bagi Calon Pejabat Fungsional yang pernah menduduki Jabatan
Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat
6
BAB II
UJI KOMPETENSI INPASSING
A. Metode Uji Kompetensi
1. Metode Uji Kompetensi Inpassing dalam rangka Inpassing berupa penilaian
portofolio.
2. Dokumen Uji Kompetensi Inpassing terdiri atas dokumen seleksi administrasi
dan dokumen unsur butir kegiatan Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan
Masyarakat Keterampilan (lampiran 6)
3. Dokumen Uji Kompetensi Inpassing terdiri atas dokumen seleksi administrasi
dan dokumen unsur butir kegiatan Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan
Masyarakat Keahlian (lampiran 7)
4. Kelulusan penilaian portofolio memiliki bobot 75% dari penilaian dan
penetapan kelulusan Uji Kompetensi Inpassing yang merupakan penilaian
atas unsur utama Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat.
5. Unsur utama jabatan fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat terdiri dari
a) Unsur Pendidikan dan b) unsur Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
6. Penilaian portofolio Uji Kompetensi Inpassing dari unsur utama terdiri dari :
1) unsur pendidikan jabatan fungsional kesehatan adalah penilaian atas
dokumen pendukung/bukti fisik pelaksanaan pendidikan/ pelatihan
teknis promosi kesehatan yang diikuti, memiliki nilai bobot 7%
2) unsur Penyuluhan Kesehatan Masyarakat adalah penilaian atas dokumen
pendukung/bukti fisik kegiatan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat,
sesuai jenjang jabatan dua tahun terakhir, memiliki nilai bobot 60%
3) unsur Pengembangan Profesi adalah penilaian atas dokumen
pendukung/bukti fisik unsur pengembangan profesi, memiliki nilai bobot
8%
7. Masing-masing portofolio diuji oleh minimal tiga orang dari Tim Penguji yang
telah di SK-kan oleh pejabat berwenang
8. Peserta uji kompetensi dapat mengajukan penilaian portofolio pada Tim
Penguji tingkat Kabupaten/Kota/Provinsi/Pusat. Apabila Tim Penguji tingkat
Kabupaten/Kota belum terbentuk, maka penilaian dapat diajukan pada Tim
Penguji tingkat Provinsi. Apabila Tim Penguji tingkat Provinsi belum
terbentuk, maka penilaian dapat diajukan pada Tim Penguji tingkat Pusat.
7
9. Dokumen portofolio dikirim ke Sekretariat Tim Penguji di Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota/Provinsi sesuai dengan alamat Dinas Kesehatannya, atau
Sekretariat Tim Penguji Tingkat Pusat, dengan alamat : Direktorat Promosi
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Gedung Prof. Sujudi Lantai 10,
Kementerian Kesehatan RI Jl. HR Rasuna Said Blok X5 No. 4-9, Jakarta
Selatan
B. Tim Penguji
1. Tim Penguji ditetapkan dengan Surat Keputusan pimpinan unit kerja paling
rendah setingkat Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama.
2. Tim penguji terdiri dari Tim Penguji Tingkat Kabupaten/Kota/Provinsi dan Tim
Penguji Tingkat Pusat.
3. Tim Penguji tingkat Kabupaten/Kota/Provinsi, dibentuk dan diangkat
berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota/Provinsi.
4. Tim Penguji tingkat Pusat, dibentuk dan diangkat berdasarkan Surat
Keputusan Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat.
5. Tim Penguji berjumlah paling sedikit 3 (tiga) orang yang masing-masing berasal
dari unsur:
1) tim penilai Jabatan Fungsional pusat/daerah atau Pejabat Fungsional
yang memiliki jenjang jabatan paling rendah setingkat calon Pejabat
Fungsional yang akan diuji;
2) pejabat struktural/atasan langsung/pimpinan unit kerja; dan
3) pengelola kepegawaian unit kerja dan atau unsur Pejabat Pembina
Kepegawaian instansi pengusul.
6. Apabila instansi pengusul tidak dapat membentuk Tim Penguji Kompetensi
Jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat, maka instansi pengusul
menyampaikan kebutuhan Tim Penguji kepada Menteri Kesehatan cq.
Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
8
7. Unit Pembina dapat membentuk Tim Penguji Tingkat Pusat untuk
melaksanakan Uji Kompetensi Inpassing di instansi pengusul maupun di Unit
Pembina apabila instansi pengusul tidak dapat membentuk Tim Penguji.
8. Instansi pengusul dapat membentuk lebih dari satu Tim Penguji apabila
jumlah calon Pejabat Fungsional Kesehatan Masyarakat yang akan diuji dalam
satu jenis dan satu jenjang Jabatan Fungsional adalah lebih dari 30 (tiga
puluh) orang.
9
6. Pelaksanaan uji Kompetensi Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan
Masyarakat dimulai pada bulan Mei 2018 dan berakhir pada bulan Agustus
2018
F. Penilaian
Petunjuk Penilaian Portofolio:
1. Dokumen bukti butir kegiatan portofolio yang dinilai oleh Tim Penguji adalah
dokumen bukti yang memuat butir kegiatan jenjang jabatan yang akan dijabat
oleh pejabat fungsional (lampiran 8.1 s.d 8.6)
2. Dokumen bukti portofolio harus asli, apabila dalam bentuk fotokopi harus
mendapatkan pengesahan dari atasan langsung.
3. Penilaian portofolio tertuang dalam Formulir Penilaian Portofolio
4. Batas penilaian unsur utama sejumlah 75% dapat dilihat dari nilai tiap unsur
utama (poin A dan B) dengan memperhatikan batas nilai dan pembobotannya.
a) Bobot Unsur Pendidikan dan Pelatihan sebesar 7%
b) Bobot Unsur Penyuluhan Kesehatan Masyarakat sebesar 60%
c) Bobot Unsur Pengembangan Profesi sebesar 8%
5. Keterangan Kolom :
a) Memadai bila jumlah dokumen sesuai dengan yang dipersyaratkan
b) Valid bila dokumen sesuai dengan materi Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat
c) Asli bila dokumen terdapat tanda tangan atasan dan stempel
d) Terkini bila dokumen dikeluarkan 2 tahun terakhir
10
BAB III
KELULUSAN UJI KOMPETENSI
Penetapan lulus Uji Kompetensi Inpassing berdasarkan hasil sidang Tim Penguji.
Batas kelulusan Calon Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat
merupakan jumlah nilai administrasi ditambah dengan nilai portofolio minimal
berjumlah 70.
Dalam menetapkan kelulusan Uji Kompetensi Inpassing, instansi pengusul
melakukan pemeringkatan/rangking PNS calon peserta Inpassing Jabatan Fungsional
kesehatan dengan mempertimbangkan:
a. Hasil seleksi administrasi dan uji kompetensi dari tinggi sampai paling rendah;
b. Dituangkan dalam Berita Acara Pelaksanaan Uji Kompetensi Inpassing
(lampiran 9)
c. Penetapan lulus Uji Kompetensi Inpassing berdasarkan hasil sidang Tim
Penguji setelah pelaksanaan penilaian portofolio.
d. Hasil penilaian dari Tim Penguji adalah mutlak dan tidak dapat diganggu
gugat.
e. Hasil penilaian Uji Kompetensi Inpassing disampaikan Tim Penguji kepada
pimpinan instansi pengusul sebagai dasar rekomendasi penerbitan sertifikat
lulus Uji Kompetensi Inpassing.
f. Penetapan hasil kelulusan Uji Kompetensi Inpassing adalah Lulus atau Tidak
Lulus.
g. Daftar peserta lulus Uji Kompetensi Inpassing dinyatakan dalam
peringkat/ranking nilai batas lulus tertinggi sampai terendah
11
B. Sertifikat Uji Kompetensi
12