Anda di halaman 1dari 13

PANDUAN PRAKTIK LAPANGAN

PELATIHAN MANAJEMEN PUSKESMAS


DENGAN PENDEKATAN KELUARGA
TAHUN 2019

A. LATAR BELAKANG

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah Fasilitas Kesehatan


Tingkat Pertama (FKTP) yang bertanggungjawab atas kesehatan masyarakat di
wilayah kerjanya pada satu atau bagian wilayah kecamatan. Dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
dinyatakan bahwa Puskesmas berfungsi menyelenggarakan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama.
Agar Puskesmas dapat mengelola upaya kesehatan dengan baik dan
berkesinambungan dalam mencapai tujuannya, maka Puskesmas harus
melaksanakan manajemen Puskesmas.
Kepala Puskesmas, penanggungjawab upaya kesehatan dan staf
Puskesmas harus melaksanakan manajemen Puskesmas agar pengelolaan
sumberdaya dan upaya Puskesmas dapat terlaksana secara maksimal. Oleh
sebab itu, Kepala, Penanggung-Jawab Upaya Kesehatan, dan staf Puskesmas
harus mempunyai kompetensi dalam melakukan manajemen Puskesmas,
terutama dalam menindaklanjuti hasil program Indonesia Sehat dengan
pendekatan keluarga.
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, masalah kesehatan yang
dialami oleh keluarga-keluarga di satu wilayah administrasi, akan menjadi
masalah kesehatan masyarakat. Hal ini harus dipahami oleh Kepala Puskesmas
dan jajarannya tentang pentingnya upaya memberdayakan keluarga untuk hidup
sehat, melalui kunjungan keluarga baik di dalam dan diluar gedung.
Praktik lapangan merupakan bagian dari rangkaian proses pembelajaran,
karena pada tahap ini dianggap sebagai suatu bentuk pengkayaan dari materi
yang telah diajarkan. Kegiatan praktik lapangan pada pelatihan pelatih ini,
bertujuan agar peserta dapat menggali situasi dan kondisi di Puskesmas,

0
melaksanakan perencanaan berdasarkan hasil analisis situasi, melaksanakan
penggerakan, pelaksanaan dan pengawasan, pengendalian, penilaian kinerja
Puskesmas. Melalui proses manajemen Puskesmas, diharapkan keluarga mampu
mengenali masalah kesehatannya, upaya mengatasinya serta memotivasi agar
keluarga di wilayah kerja Puskesmas tersebut mampu melakukan upaya
pencegahan serta peningkatan status kesehatan keluarganya dengan
mengoptimalkan potensi atau kemampuan yang dimilikinya.
Selain untuk pencapaian tujuan diatas, praktik lapangan juga mempunyai
dasar pertimbangan berdasarkan teori yang mengatakan bahwa proses belajar
dapat terjadi melalui 2 (dua) cara yang berbeda, yaitu:
1. Belajar melalui pemahaman, dimana seseorang mulai belajar ketika
munculnya pemahaman atau pengertian yang terjadi akibat adanya hubungan
antara suatu hal dengan hal lainnya. Dalam kegiatan ini peserta praktik
lapangan akan mendapat banyak pemahaman baru tentang bagaimana
penerapan manajemen Puskesmas di Puskesmas.
2. Belajar melalui contoh, seseorang mulai belajar melalui pengamatannya
terhadap tingkah laku orang lain dan secara tidak sadar orang tersebut
kemudian meniru tingkah laku yang baru itu. Dalam kegiatan ini peserta
praktik lapangan akan banyak melihat berbagai macam gambaran contoh
yang sesuai ataupun tidak sesuai dengan pedoman tentang pelaksanaan
manajemen Puskesmas pada umumnya secara langsung dan hal ini tentunya
akan dapat memperkaya pengetahuan dan keterampilan menuju kondisi yang
lebih baik lagi dikemudian hari.

B. TUJUAN PRAKTIK LAPANGAN


1. Tujuan Umum
Setelah selesai melakukan praktik lapangan, peserta mendapatkan
pengalaman nyata tentang penerapan manajemen di Puskesmas yang
dikunjungi, sebagai satu pengalaman (lesson learnt) yang didapat dari
proses pelatihan manajemen Puskesmas dengan pendekatan keluarga.

1
2. Tujuan Khusus
Setelah selesai praktik lapangan, peserta dapat:
a. Menjelaskan bagaimana pelaksanaan PIS-PK (analisis data,
perencanaan sumber daya, penganggaran, sarana dan pra sarana,
pelaksanaan, dan pengelolaan) Keluarga Sehat di Puskesmas.
b. Menjelaskan bagaimana hasil analisis data tersebut dimanfaatkan oleh
Puskesmas untuk menyusun rencana intervensi kegiatan, dengan
langkah-langkah perencanaan dalam manajemen Puskesmas sebagai
berikut:
1) Identifikasi masalah
2) Penentuan prioritas masalah
3) Mencari akar penyebab masalah
4) Menetapkan cara pemecahan masalah
5) Menyusun perencanaan Puskesmas
c. Menjelaskan bagaimana rencana intervensi tersebut dilaksanakan di
Puskesmas dengan prinsip Penggerakkan Pelaksanaan.
d. Menjelaskan bagaimana monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan
intervensi kegiatan di Puskesmas, dengan Prinsip Pengawasan dan
Pengendalian.
e. Menjelaskan bagaimana pelaksanaan Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan Keluarga di Puskesmas, kendala yang dihadapi,
dan tindak lanjut yang dilaksanakan.
f. Mendapatkan data Keluarga Sehat dan Profil Puskesmas, dan data lain
dari puskesmas
g. Membandingkan proses langah langkah perencanaan puskesmas yang
sesuai teori dengan kenyataan di lapangan
h. Melakukan rancangan analisis sederhana dari data yang telah
diperoleh sesuai dengan langkah perencanaan sebagaimana point b1
sampai b5 di atas.
i. Melakukan analisis lanjutan data PIS-PK sampai 12 indikator dengan
siklus Manajemen Puskesmas setelah pelaksanaan seminar PKL,
sebagai bahan penyusunan studi kasus untuk Microteaching.

2
C. STRATEGI DAN METODE PRAKTIK LAPANGAN
1. Persiapan malam hari :
a) Mempelajari Permenkes dan peraturan perundangan terkait
puskesmas
b) Mempelajari raw data PIS-PK puskesmas lokus dari Pusdatin yang
didapat dari Panitia pada malam harinya
c) Catatan : Ouput PKL sebagai persiapan Microteaching dimana data
Keluarga Sehat dan Profil Puskesmas, sebagai bahan penyusunan
studi kasus untuk Microteaching.

2. Pelaksanaan :
Setiap angkatan/kelas peserta dibagi menjadi tiga kelompok besar atau
sesuai dengan lokus observasi lapangan, yang beranggotakan 10 sampai
dengan 12 orang. Masing-masing anggota di kelompok tersebut membagi
tugas dengan rincian sebagai berikut:
a) 3-4 orang menggali tentang P1 di Puskesmas Lokus
b) 3 orang menggali tentang P2 di Puskesmas Lokus
c) 3-4 orang menggali tentang P3 di Puskesmas Lokus

Hal hal yang digali adalah sebagai berikut :


a) Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga di Puskesmas, mulai dari perencanaan, penggerakkan
pelaksanaan, dan pengawasan pengendaliannya, serta
pembiayaannya termasuk kendala yang dihadapi dan tindak lanjut
yang akan ataupun telah dilaksanakan serta
b) Mendapatkan data Keluarga Sehat, Profil Puskesmas, dan Data
Dasar Puskesmas
c) Melakukan analisis berdasarkan permasalahan berdasarkan analisa
data Suvey Keluarga Sehat terkait 12 indikator dan sumber data

3
lainnya (profil, SDM, dsbnya) mulai dari proses analisa data –
identifikasi masalah – penentuan prioritas masalah – mencari akar
penyebab masalah – menetapkan cara pemecahan masalah –
pelaksanaan intervensi nya – pengawasan dan pengendalian yang
dilaksanakan serta permasalahan lainnya diluar 12 indikator
tersebut bila memang menjadi permasalahan besar di Puskesmas
tersebut (trend analysis)

D. PEMBIMBING
Pembimbing dalam kegiatan praktik lapangan pelatihan manajemen
Puskesmas ini adalah:
1. Tim fasilitator dari unit utama
2. Pusat Pelatihan SDM Kesehatan
3. Panitia BBPK

E. PESERTA
Peserta praktik lapangan manajemen Puskesmas ini adalah seluruh peserta
yang sudah terdaftar sesuai dengan daftar hadir peserta.

F. KRITERIA TEMPAT PRAKTIK LAPANGAN


Pemilihan tempat pelaksanaan ditentukan pada Puskesmas dengan kriteria:
1. Puskesmas yang telah melaksanakan Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga (telah melakukan pengumpulan data KS, entry data
KS, rekapitulasi IKS)
2. Telah disetujui oleh Dinkes Kab/Kota setempat.
3. Kepala Puskesmas dan penanggungjawab program berikut bersedia hadir
pada saat Praktik Lapangan:
a) Penanggungjawab program KIA-KB
b) Penanggungjawab program gizi
c) Penanggungjawab imunisasi
d) Penanggungjawab TB
e) Penanggungjawab PTM (Hipertensi dan Kesehatan jiwa).

4
f) Penanggungjawab Promkes
g) Penanggungjawab kesehatan lingkungan
h) Penanggungjawab JKN
i) Penanggungjawab pengelola keuangan

G. TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN


Waktu pelaksanaan praktik lapangan pada pelatihan ini dilaksanakan setelah
penugasan komprehensif dilaksanakan, dan dilaksanakan melalui 5 tahap
sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan, antara lain :
mempersiapkan bahan dan alat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
praktik lapangan, penyampaian kepada Puskesmas lokus praktik lapangan
hal-hal apa yang akan diamati agar paparan singkat dan dokumen
dipersiapkan. Dokumen yang disiapkan oleh Puskesmas antara lain:
a. Hasil kunjungan keluarga
b. Profil Puskesmas
c. RUK Puskesmas
d. RPK tahunan Puskesmas
e. RPK bulanan Puskesmas
f. Penilaian Kinerja Puskesmas dan feedback
g. Notulensi lokmin bulanan dan lokmin tribulanan
h. Dokumen usulan Musrenbang (bila ada)
i. Dokumen lainnya bila dianggap perlu
2. Tahap Pelaksanaan, antara lain :
a. Pemaparan singkat kepala Puskesmas terkait pelaksanaan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, dan
b. Proses pelaksanaan manajemen di Puskesmas (perencanaan,
penggerakkan pelaksanaan, dan pengawasan, pengendalian dan
penilaian kinerja Puskesmas).
3. Tahap Penyusunan Hasil Praktik Lapangan (lampiran 2).
4. Tahap Presentasi Hasil Praktik Lapangan. Yang harus dipresentasikan
adalah rekapitulasi hasil praktik lapangan (lampiran 2).

5
H. PENUTUP
Kesuksesan kegiatan praktik lapangan ini sangat dipengaruhi oleh banyak
faktor diantaranya panitia penyelenggara, pengendali pelatihan, fasilitator,
pendamping, peserta, pihak tempat praktik lapangan dan sarana penunjang
lainnya. Hal hal lain yang belum tertera pada pedoman ini dapat dicantumkan
kemudian. Daftar nama kelompok dan nama Puskesmas lokasi praktik
lapangan dilampirkan pada lampiran tersendiri.

6
TENTATIF JADWAL PRAKTIK LAPANGAN
LAMPIRAN 1
PELATIHAN PELATIH MANAJEMEN PUSKESMAS

Jam
Kegiatan Tempat Penanggung Jawab
pelaksanaan
05.45 Peserta berkumpul di Halaman Depan BBPK Makassar BBPK Makassar (Panitia BBPK)
05.50- 08.00 Perjalanan menuju ke 3 lokus Puskesmas. Puskesmas
08.00-08.15 Pembukaan : Melapor ke Kepala Puskesmas dan menyampaikan maksud dan tujuan Puskesmas Lokus Fasilitator PKL/MOT
dari PKL
08.15-10.30 Peserta mencari data dan informasi yang diperlukan melalui pengumpulan data Pusesmas Lokus Ketua Kelompok
sekunder (data yang ada di puskesmas), dan primer (wawancara dan diskusi) sekaligus
mengisi instrument PKL
10.30-11.00 Penutupan : berupa masukan/ Overview hasil pengamatan disandingkan dengan Pusesmas Lokus Ketua Kelompok
proses pembelajaran Manajemen Puskesmas dengan pendekatan keluarga
11.00 – 12.00 Kembali ke BBPK Makassar MOT
12.00-13.00 Istirahat MOT
13.00 - 13.30 Penyusunan Laporan BBPK Makassar Ketua Kelompok
13.30- Seminar Hasil PKL BBPK Makassar
LAMPIRAN 2
INSTRUMEN MANAJEMEN UMUM PUSKESMAS DAN
REKAPITULASI HASIL OBSERVASI LAPANGAN

No Hal Hasil Observasi Usul/Saran


(1) Lapangan (3)
(2)
1. Puskesmas melakukan proses
analisa Situasi menggunakan
Rekapitulasi IKS dan Profil
Pusesmas
2 Kepemimpinan di Puskesmas
3. Penyusunan Rencana Tahunan:
a. Rencana Usulan Kegiatan
tahun 2017 dan tahun 2018
b.Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Tahun berjalan
c. Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Bulanan
4. Penggerakkan Pelaksanaan:
a. Lokakarya Mini Bulanan
Pertama dan lokmin bulanan
selanjutnya
b. Dokumentasi Hasil Musren-
bang Desa/Kelurahan dari
semua Desa/Kelurahan.
c. Lokakarya Mini Bulanan
Midyear (tengah tahun)
d.Dokumentasi Hasil Musren-
bang Kecamatan
e.Lokakarya Mini Triwulan I dan
Triwulan selanjutnya
5. Pengawasan & Pengendalian,
yang dibahas hasil dan tindak-
lanjutnya dalam:
a. Lokakarya Mini Bulanan, Tri-
wulanan Rutin dalam
evaluasi tengah tahun
(Midyear evaluation)
b. Rumusan tindak-lanjutnya,
hasil-hasil Wasdal sebagai
lang-kah koreksi &
pencegahan risiko
(Corective Preventive Action
Request)
6. Penilaian Kinerja Puskesmas
7. Manajemen Pemberdayaan
Masyarakat. Kegiatan ini
No Hal Hasil Observasi Usul/Saran
(1) Lapangan (3)
(2)
mencakup :
a. Analisis Sumber Daya dan
Potensi Masyarakat yang
dilakukan puskesmas
sebelum menyusun RUK.
b. Siklus Pemecahan
Masalah yang dituangkan
dalam kegiatan
Pemberdayaan
Masyarakat.
c. Kegiatan Pemberdayaan
Individu, Kelompok dan
Masyarakat dalam
pelaksanaan kegiatan
UKM di Puskesmas
8. Manajemen Pengelolaan
Sumberdaya Manusia
9. Manajemen Data dan Informasi
10. Pelaksanaan Program
Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga.
a. Kajian terhadap proses
indikator “Keluarga
Mengikuti Program KB”
b. Kajian terhadap proses
indikator “Ibu melakukan
persalinan di faskes”
c. Kajian terhadap proses
indikator “Bayi mendapat
imunisasi dasar lengkap”
d. Kajian terhadap proses
indikator “Bayi mendapat
ASI eksklusif”
e. Kajian terhadap proses
indikator “Balita
mendapatkan
pemantauan
pertumbuhan”
f. Kajian terhadap proses
indikator “Penderita
hipertensi melakukan
pengobatan secara
teratur”
g. Kajian terhadap proses
indikator “Penderita
gangguan jiwa
mendapatkan pengobatan
dan tidak ditelantarkan”

1
No Hal Hasil Observasi Usul/Saran
(1) Lapangan (3)
(2)
h. Kajian terhadap proses
indikator “Anggota
keluarga tidak ada yang
merokok”
i. Kajian terhadap proses
indikator “Keluarga
Mengikuti Program KB”
j. Kajian terhadap proses
indikator “Ibu melakukan
persalinan di faskes”
k. Kajian terhadap proses
indikator “Bayi mendapat
imunisasi dasar lengkap”
l. Kajian terhadap proses
indikator “Bayi mendapat
ASI eksklusif”

` Keterangan:
1. Kolom (2). Hasil Observasi Lapangan diisi hasil yang didapatkan di
Puskesmas terkait proses manajemen Puskesmas yang dilaksanakan.
Perhatikan data yang digunakan dalam proses penyusunan RUK, RPK, waktu
penyusunannya, dan sebagainya. Proses manajemen yang dilaksanakan di
Puskesmas tempat observasi lapangan dibandingkan dengan proses
manajemen Puskesmas dengan pendekatan keluarga yang telah diajarkan
dalam pelatihan. Selain itu, perlu dilihat kesinambungan dari proses
manajemen yang dilaksanakan di Puskesmas, apakah proses tersebut saling
berkaitan, dimulai dari analisa situasi sampai dengan penilaian kinerja
Puskesmas.
2. Kolom (3). Usul/saran diisi usul dari kelompok untuk perbaikan proses
manajemen yang dilaksanakan oleh Puskesmas.

Waktu hanya 3 Jam, diharapkan dapat dihasilkan tanggapan yang realistik dan
benar.

2
LAMPIRAN 2

LAMPIRAN 3

SISTEMATIKA PENULISAN
LAPORAN OBSERVASI LAPANGAN

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
C. Sasaran
D. Waktu dan Tempat
BAB II : PROSES KEGIATAN OBSERVASI LAPANGAN
BAB III: HASIL KEGIATAN OBSERVASI LAPANGAN
BAB IV : PEMBAHASAN (BANDINGKAN TEORI DENGAN KONDISI YANG
ADA)
BAB IV: KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Anda mungkin juga menyukai