Anda di halaman 1dari 11

PETUNJUK TEKNIS UJI KOMPETENSI

PENYESUAIAN/ INPASSING JABATAN


FUNGSIONAL PENYULUH KESEHATAN
MASYARAKAT
Daftar Isi

Bab I Persyaratan Administrasi Uji Kompetensi Inpassing


Bab II Uji Kompetensi Inpassing
Metode Uji Kompetensi

Tim Penguji
Tempat Pelaksanaan Uji Kompetensi
Waktu Pelaksanaan Uji Kompetensi

Dokumen Portofolio Uji Kompetensi


Penilaian Uji Kompetensi
Bab III Kelulusan Uji Kompetensi
Kelulusan Uji Kompetensi

Sertifikat Uji Kompetensi

Lampiran

1 Surat Perintah Melaksanakan Tugas (SPMT)

2 Surat Rekomendasi Pimpinan

3 Surat Pernyataan

4 Portofolio dan Daftar riwayat hidup


4.1 s.d 4.6

5 Berita Acara Pelaksanaan Seleksi Administrasi


Inpassing

6 Daftar Unsur Butir Kegiatan Jabatan Fungsional


Penyuluh Kesehatan Masyarakat Keterampilan

7 Daftar Unsur Butir Kegiatan Jabatan Fungsional


Penyuluh Kesehatan Masyarakat Keahlian

8 Lembar Penilaian Portofolio


8.1 s.d 8.6

9 Berita Acara Pelaksanaan Uji Kompetensi Inpassing


10 Sertifikat Lulus Uji Kompetensi Penyuluh Kesehatan
Masyarakat
BAB I
PERSYARATAN ADMINISTRASI INPASSING
Persyaratan administrasi sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42
Tahun 2017 tentang Pengangkatan Jabatan Fungsional Kesehatan melalui Inpassing,
sebagai berikut :

No Kelengkapan Berkas
1 Fotokopi ijazah pendidikan kesehatan sesuai dengan kualifikasi
pendidikan dari jabatan yang akan diduduki yang telah dilegalisasi oleh
pejabat yang berwenang :
a. D IV/ S1 Kesehatan (jenjang Keahlian)
b. D III Kesehatan (jenjang Keterampilan)
2 Fotokopi SK CPNS yang telah dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang
3 Fotokopi SK Pengangkatan PNS yang telah dilegalisasi oleh pejabat yang
berwenang
4 Fotokopi SK kenaikan pangkat terakhir yang telah dilegalisasi oleh pejabat
yang berwenang
5 Surat Perintah Melaksanakan Tugas (SPMT) di bidang jabatan fungsional
Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang ditandatangani oleh pimpinan unit
kerja (lampiran 1)
6 Surat Rekomendasi Pimpinan yang berisi pernyataan dari atasan langsung
dan/atau pimpinan unit kerja/instansi yang menyatakan :
1) Masih dan telah menjalankan tugas di bidang jabatan fungsional
Penyuluh Kesehatan Masyarakat
2) Tidak sedang menjalani/dijatuhi hukuman disiplin sedang atau berat
pada masa inpassing
3) Tidak sedang menjalani proses pemberhentian dari Jabatan Fungsional
tertentu
(sesuai lampiran 2)
7 Surat Pernyataan bersedia diangkat dalam Jabatan Fungsional Penyuluh
Kesehatan Masyarakat, tidak rangkap jabatan dalam Jabatan Fungsional
lainnya, bertanggungjawab dalam menjalankan tugas pelayanan kesehatan
(sesuai lampiran 3)
8 Fotokopi nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam satu tahun
terakhir yang dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang
9 Daftar riwayat hidup dan dokumen penilaian portofolio sesuai dengan
ketentuan dan persyaratan Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan
Masyarakat
(sesuai lampiran 4.1 s.d 4.6)
10 Fotokopi SK pembebasan sementara dari Jabatan Fungsional Sebelumnya
bagi Calon Pejabat Fungsional yang pernah menduduki Jabatan
Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat

Peserta Uji Kompetensi Inpassing Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan


Masyarakat adalah PNS yang akan diangkat ke dalam Jabatan Fungsional
Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang telah dinyatakan lulus seleksi administrasi
Inpassing yang diselenggarakan di instansi pengusul. Peserta dinyatakan lulus
seleksi administrasi apabila memenuhi seluruh kelengkapan administrasi yang
dipersyarakatkan.

Dalam menetapkan kelulusan seleksi administrasi, instansi pengusul


melakukan pemeringkatan/rangking PNS calon peserta Inpassing Jabatan
Fungsional kesehatan (sesuai lampiran 5) dengan mempertimbangkan:
a. pangkat dan golongan ruang paling tinggi sampai paling rendah;
b. masa kerja dalam Jabatan Fungsional yang akan diduduki paling panjang
sampai paling pendek;
c. usia paling tua sampai paling muda; dan
d. hal lain yang diatur dan menjadi kebijakan di instansi pengusul seperti
prestasi kerja, penghargaan, dan lain-lain;

Kelulusan administrasi memiliki bobot 25% dari penilaian dan penetapan


kelulusan Uji Kompetensi Inpassing.
BAB II
UJI KOMPETENSI INPASSING
A. Metode Uji Kompetensi
1. Metode Uji Kompetensi Inpassing dalam rangka Inpassing berupa penilaian
portofolio.
2. Dokumen Uji Kompetensi Inpassing terdiri atas dokumen seleksi administrasi
dan dokumen unsur butir kegiatan Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan
Masyarakat Keterampilan (lampiran 6)
3. Dokumen Uji Kompetensi Inpassing terdiri atas dokumen seleksi administrasi
dan dokumen unsur butir kegiatan Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan
Masyarakat Keahlian (lampiran 7)
4. Kelulusan penilaian portofolio memiliki bobot 75% dari penilaian dan
penetapan kelulusan Uji Kompetensi Inpassing yang merupakan penilaian
atas unsur utama Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat.
5. Unsur utama jabatan fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat terdiri dari
a) Unsur Pendidikan dan b) unsur Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
6. Penilaian portofolio Uji Kompetensi Inpassing dari unsur utama terdiri dari :
1) unsur pendidikan jabatan fungsional kesehatan adalah penilaian atas
dokumen pendukung/bukti fisik pelaksanaan pendidikan/ pelatihan
teknis promosi kesehatan yang diikuti, memiliki nilai bobot 10%
2) unsur Penyuluhan Kesehatan Masyarakat adalah penilaian atas dokumen
pendukung/bukti fisik kegiatan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat,
sesuai jenjang jabatan dua tahun terakhir, memiliki nilai bobot 65%
7. Masing-masing portofolio diuji oleh minimal tiga orang dari Tim Penguji yang
telah di SK-kan oleh pejabat berwenang
8. Peserta uji kompetensi dapat mengajukan penilaian portofolio pada Tim
Penguji tingkat Kabupaten/Kota/Provinsi/Pusat. Apabila Tim Penguji tingkat
Kabupaten/Kota belum terbentuk, maka penilaian dapat diajukan pada Tim
Penguji tingkat Provinsi. Apabila Tim Penguji tingkat Provinsi belum
terbentuk, maka penilaian dapat diajukan pada Tim Penguji tingkat Pusat.
9. Dokumen portofolio dikirim ke Sekretariat Tim Penguji di Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota/Provinsi sesuai dengan alamat Dinas Kesehatannya, atau
Sekretariat Tim Penguji Tingkat Pusat, dengan alamat : Direktorat Promosi
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Gedung Prof. Sujudi Lantai 10,
Kementerian Kesehatan RI Jl. HR Rasuna Said Blok X5 No. 4-9, Jakarta
Selatan

B. Tim Penguji
1. Tim Penguji ditetapkan dengan Surat Keputusan pimpinan unit kerja paling
rendah setingkat Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama.
2. Tim penguji terdiri dari Tim Penguji Tingkat Kabupaten/Kota/Provinsi dan Tim
Penguji Tingkat Pusat.
3. Tim Penguji tingkat Kabupaten/Kota/Provinsi, dibentuk dan diangkat
berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota/Provinsi.
4. Tim Penguji tingkat Pusat, dibentuk dan diangkat berdasarkan Surat
Keputusan Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat.
5. Tim Penguji berjumlah paling sedikit 3 (tiga) orang yang masing-masing berasal
dari unsur:
1) tim penilai Jabatan Fungsional pusat/daerah atau Pejabat Fungsional
yang memiliki jenjang jabatan paling rendah setingkat calon Pejabat
Fungsional yang akan diuji;
2) pejabat struktural/atasan langsung/pimpinan unit kerja; dan
3) pengelola kepegawaian unit kerja dan atau unsur Pejabat Pembina
Kepegawaian instansi pengusul.
6. Apabila instansi pengusul tidak dapat membentuk Tim Penguji Kompetensi
Jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat, maka instansi pengusul
menyampaikan kebutuhan Tim Penguji kepada Menteri Kesehatan cq.
Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
7. Unit Pembina dapat membentuk Tim Penguji Tingkat Pusat untuk
melaksanakan Uji Kompetensi Inpassing di instansi pengusul maupun di Unit
Pembina apabila instansi pengusul tidak dapat membentuk Tim Penguji.
8. Instansi pengusul dapat membentuk lebih dari satu Tim Penguji apabila
jumlah calon Pejabat Fungsional Kesehatan Masyarakat yang akan diuji dalam
satu jenis dan satu jenjang Jabatan Fungsional adalah lebih dari 30 (tiga
puluh) orang.

C. Tempat Pelaksanaan Uji Kompetensi


1. Tempat Uji Kompetensi Inpassing penilaian portofolio adalah di instansi
pengusul atau tempat lain yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pengusul
dan atau Unit Pembina.
2. Persyaratan tempat Uji Kompetensi Inpassing adalah sebagai berikut:
1) pimpinan instansi setingkat Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama;
2) memiliki Tim Penguji;
3) memiliki jumlah calon peserta Uji Kompetensi minimal 5 orang untuk
masing-masing kategori jabatan fungsional penyuluh kesehatan
masyarakat (keahlian dan keterampilan); dan
4) memiliki ruangan khusus tempat pelaksanaan Uji Kompetensi Inpassing.

D. Waktu Pelaksanaan Uji Kompetensi


1. Uji kompetensi dilaksanakan pada hari dan jam kerja.
2. Unit pengusul mengirimkan rencana pelaksanaan Uji Kompetensi dan daftar
calon Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang telah lulus
administrasi kepada Unit Pembina.
3. Unit Pembina mengirimkan konfirmasi jadwal dan lokasi Uji Kompetensi
melalui surat resmi kepada instansi pengusul.
4. Instansi pengusul melaksanakan Uji Kompetensi Inpassing setelah
mendapatkan konfirmasi dari Unit Pembina, sesuai lampiran rekomendasi
pelaksanaan uji kompetensi. Usulan disampaikan maksimal 2 (dua) minggu
sebelum pelaksanaan uji kompetensi.
5. Pelaksanaan uji kompetensi Inpassing paling lama 5 (lima) hari kerja untuk
masing-masing kategori jabatan fungsional penyuluh kesehatan.
6. Pelaksanaan uji Kompetensi Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan
Masyarakat dimulai pada bulan Mei 2018 dan berakhir pada bulan Agustus
2018
E. Dokumen Portopolio Uji Kompetensi Inpassing Penyuluh Kesehatan
Masyarakat Terampil / Ahli
Sesuai dengan lampiran 4.1 sampai dengan lampiran 4.6

F. Penilaian
Petunjuk Penilaian Portofolio:
1. Dokumen bukti butir kegiatan portofolio yang dinilai oleh Tim Penguji adalah
dokumen bukti yang memuat butir kegiatan jenjang jabatan yang akan dijabat
oleh pejabat fungsional (lampiran 8.1 s.d 8.6)
2. Dokumen bukti portofolio harus asli, apabila dalam bentuk fotokopi harus
mendapatkan pengesahan dari atasan langsung.
3. Penilaian portofolio tertuang dalam Formulir Penilaian Portofolio
4. Batas penilaian unsur utama sejumlah 75% dapat dilihat dari nilai tiap unsur
utama (poin A dan B) dengan memperhatikan batas nilai dan pembobotannya.
5. Bobot Unsur Pendidikan sebesar 15%
6. Bobot Unsur Penyuluhan Kesehatan Masyarakat sebesar 60%
7. Keterangan Kolom :
a) Memadai bila jumlah dokumen sesuai dengan yang dipersyaratkan
b) Valid bila dokumen sesuai dengan materi Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat
c) Asli bila dokumen terdapat tanda tangan atasan dan stempel
d) Terkini bila dokumen dikeluarkan 2 tahun terakhir
BAB III
KELULUSAN UJI KOMPETENSI

A. Kelulusan Uji Kompetensi Inpassing

Penetapan lulus Uji Kompetensi Inpassing berdasarkan hasil sidang Tim Penguji.
Batas kelulusan Calon Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat
merupakan jumlah nilai administrasi ditambah dengan nilai portofolio minimal 70.
Dalam menetapkan kelulusan Uji Kompetensi Inpassing, instansi pengusul
melakukan pemeringkatan/rangking PNS calon peserta Inpassing Jabatan Fungsional
kesehatan dengan mempertimbangkan:
a. Hasil seleksi administrasi dan uji kompetensi dari tinggi sampai paling rendah;
b. Dituangkan dalam Berita Acara Pelaksanaan Uji Kompetensi Inpassing
(lampiran 9)
c. Penetapan lulus Uji Kompetensi Inpassing berdasarkan hasil sidang Tim
Penguji setelah pelaksanaan penilaian portofolio.
d. Hasil penilaian dari Tim Penguji adalah mutlak dan tidak dapat diganggu
gugat.
e. Hasil penilaian Uji Kompetensi Inpassing disampaikan Tim Penguji kepada
pimpinan instansi pengusul sebagai dasar rekomendasi penerbitan sertifikat
lulus Uji Kompetensi Inpassing.
f. Penetapan hasil kelulusan Uji Kompetensi Inpassing adalah Lulus atau Tidak
Lulus.
g. Daftar peserta lulus Uji Kompetensi Inpassing dinyatakan dalam
peringkat/ranking nilai batas lulus tertinggi sampai terendah
B. Sertifikat Uji Kompetensi

1. Instansi pengusul menerbitkan sertifikat lulus uji kompetensi yang


ditandatangani oleh pimpinan instansi pengusul paling rendah setingkat
Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (lampiran 10)
2. Instansi pengusul menyampaikan hasil pelaksanaan Uji Kompetensi
Inpassing dalam bentuk berita acara dengan melampirkan dokumen
fotokopi sertifikat lulus Uji Kompetensi Inpassing yang dilegalisasi oleh
pejabat yang berwenang kepada Pejabat Pembina Kepegawaian instansi
pengusul dengan tembusan kepada Kemenkes dan Unit Pembina.

Anda mungkin juga menyukai