Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN OBSERVASI LAPANGAN

MANAJEMEN PUSKESMAS DI PUSKESMAS CILEGON


TANGGAL 19 SEPTEMBER 2019

KELOMPOK 2 ANGKATAN I TAHUN 2019

1. Marfu’at, STT.Keb
2. dr. Sumeri
3. H. Suripto
4. Rochmat Pujiraharjo
5. H. Pirmansyah, S.Kep
6. dr. Lidia Arita
7. Abdul Rachman, SKM, SIP
8. dr. Faizah
9. Zulkarnaen, SE
10. Dian Handayani, SKM

DINAS KESEHATAN
PROVINSI BANTEN
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) yang bertanggungjawab atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya pada satu atau
bagian wilayah kecamatan. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa Puskesmas berfungsi menyelenggarakan Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama. Agar
Puskesmas dapat mengelola upaya kesehatan dengan baik dan berkesinambungan dalam
mencapai tujuannya, maka Puskesmas harus melaksanakan manajemen Puskesmas.
Puskesmas Cilegon merupakan salah satu Puskesmas di Kota Cilegon. Kondisi geografis
wilayah kerja Puskesmas Cilegon merupakan daerah perkotaan, iklim yang berpengaruh adalah
iklim tropis. Wilayah kerja Puskesmas Cilegon meliputi lima Kelurahan yang seluruhnya dapat
dijangkau menggunakan alat transportasi darat dengan akses jalan yang cukup baik
memungkinkan kemudahan masyarakat untuk datang mendapatkan pelayanan kesehatan.
Puskesmas Cilegon membawahi 3 Puskesmas pembantu, 2 Poskes dan 1 Polindes, dengan jenis
pelayanan berupa promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
Puskesmas Cilegon beralamat Jl. Pesut Kavling Blok C Cilegon Kota Cilegon Provinsi
Banten dengan penduduk 45.765 Jiwa. Puskesmas Cilegon dengan karyawan 70 orang terdiri
dari Kepala Puskesmas, Kasubbag Tata Usaha, dokter umum 3 orang, dokter gigi 3 orang,
perawat 15 orang, bidan 19 orang, perawat gigi 1 orang, apoteker 2 orang, analis kesehatan 1
orang, sanitarian 1 orang, Kesehatan Masyarakat 1 orang, rekam medis 1 orang, Administrasi 10
orang, tenaga kebersihan 4 orang dan jaga malam 4 orang dan supir ambulan 1orang.
Kepala Puskesmas, penanggungjawab upaya kesehatan dan staf Puskesmas harus
melaksanakan manajemen Puskesmas agar pengelolaan sumberdaya dan upaya Puskesmas dapat
terlaksana secara maksimal. Oleh sebab itu, Kepala Puskesmas sebagai penanggung jawab upaya
kesehatan, dan staf Puskesmas harus mempunyai kompetensi dalam melakukan manajemen
Puskesmas, terutama dalam menindaklanjuti hasil program Indonesia Sehat dengan pendekatan
keluarga.

B. TUJUAN PRAKTIK LAPANGAN


1. Tujuan Umum
Setelah selesai melakukan praktik lapangan, peserta mendapatkan pengalaman nyata
tentang penerapan manajemen di Puskesmas dengan pendekatan keluarga yang
dikunjungi, dan mendapatkan informasi sejauh mana pelaksanaan penggunaan data PIS-
PK dalam siklus manajemen Puskesmas.
2. Tujuan Khusus
Setelah selesai praktik lapangan, peserta dapat:
a. Menjelaskan bagaimana pelaksanaan PIS-PK (persiapan kunjungan rumah/pendataan
(perencanaan sumber daya manusia, penganggaran, sarana dan pra sarana),
pelaksanaan kunjungan rumah, pengelolaan data (manajemen dan analisis data), dan
sosialisasi/diseminasi hasil PIS-PK lintas program dan lintas sektor.
b. Menjelaskan bagaimana hasil analisis data (PIS-PK, Profil/Program, Data Dasar,
Data Survey dan sumber data lainnya) dimanfaatkan oleh Puskesmas untuk menyusun
rencana intervensi kegiatan, dengan langkah-langkah perencanaan dalam manajemen
Puskesmas sebagai berikut:
1) Identifikasi masalah
2) Penentuan prioritas masalah
3) Mencari akar penyebab masalah
4) Menetapkan cara pemecahan masalah
5) Menyusun perencanaan Puskesmas
c. Menjelaskan bagaimana rencana intervensi tersebut dilaksanakan di Puskesmas
dengan prinsip Penggerakkan Pelaksanaan.
d. Menjelaskan bagaimana monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan intervensi
kegiatan di Puskesmas, dengan Prinsip Pengawasan dan Pengendalian.
e. Menjelaskan bagaimana pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga di Puskesmas, kendala yang dihadapi, dan tindak lanjut yang dilaksanakan.
f. Mendapatkan data Keluarga Sehat dan Profil Puskesmas, Data Dasar, dan sumber
data terkait.
3. Visi dan Misi Puskesmas Cilegon
a. Visi
“Puskesmas Dengan Pelayanan Prima Menuju Masyarakat Cilegon Sehat
Mandiri Tahun 2021”

b. Misi
 Menyelenggarakan pelasyanan kesehatan yang bermutu
 Meningkatkan pembderdayaan potensi dan sumber daya organisasi
 Meningkatkan kemitraan dengan lintas sector
 Memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat mandiri

MOTTO
“ Dengan SETIA Melayani Anda ”
S : Senyum, sapa, salam sopan santun
E : Empati
T : Tanggap
I : Inovatif
A : Aman dan Nyaman

TATA NILAI
 Disiplin
 Kerjasama
 Berwawasan Kedepan
 Tanggung Jawab
 Profesional

BUDAYA KERJA
 Ringkas
 Rapih
 Resik
 Rawat
 Rajin

C. SASARAN
Puskesmas Cilegon

D. WAKTU DAN TEMPAT


Waktu pelaksanaan praktek lapangan pelatihan manajemen Puskesmas dengan
pendekatan keluarga pada hari Kamis tanggal 19 September 2019, di Puskesmas Cilegon
yang beralamat di Jl Pesut Kavling Blok C Cilegon Kota Cilegon Provinsi Banten.
BAB II
PROSES KEGIATAN OBSERVASI LAPANGAN

A. PERSIAPAN
1. Mempelajari Permenkes dan peraturan perundangan terkait Puskesmas
2. Mempelajari raw data PIS-PK Puskesmas Cilegon

B. PELAKSANAAN
Setiap angkatan/kelas peserta dibagi menjadi tiga kelompok besar atau sesuai dengan lokus
observasi lapangan, yang beranggotakan sepuluh orang. Masing-masing anggota di
kelompok tersebut membagi tugas dengan rincian sebagai berikut:
1. 4 orang menggali tentang P1 di Puskesmas Lokus
2. 3 orang menggali tentang P2 di Puskesmas Lokus
3. 3 orang menggali tentang P3 di Puskesmas Lokus
Hal hal yang digali adalah sebagai berikut :
a) Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga di Puskesmas, mulai
dari perencanaan, penggerakkan pelaksanaan, dan pengawasan pengendaliannya, serta
pembiayaannya termasuk kendala yang dihadapi dan tindak lanjut yang akan ataupun
telah dilaksanakan
b) Mendapatkan data Keluarga Sehat, Profil Puskesmas, dan Data Dasar Puskesmas
c) Melakukan analisis berdasarkan permasalahan berdasarkan analisa data Suvey Keluarga
Sehat terkait 12 indikator dan sumber data lainnya (profil, Sumber Daya, dsbnya) mulai
dari proses analisa data – identifikasi masalah – penentuan prioritas masalah – mencari
akar penyebab masalah – menetapkan cara pemecahan masalah – pelaksanaan intervensi
nya – pengawasan dan pengendalian yang dilaksanakan serta permasalahan lainnya diluar
12 indikator tersebut bila memang menjadi permasalahan besar di Puskesmas tersebut
(trend analysis).

C. TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN


Waktu pelaksanaan praktik lapangan pada pelatihan ini dilaksanakan setelah penugasan
komprehensif dilaksanakan, dan dilaksanakan melalui 5 tahap sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan, antara lain :
Mempersiapkan bahan dan alat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan praktik lapangan,
penyampaian kepada Puskesmas Cilegon praktik lapangan hal-hal apa yang akan diamati
agar paparan singkat dan dokumen dipersiapkan. Dokumen yang disiapkan oleh
Puskesmas antara lain:
a. Rencana Kerja Lima tahunan 2016 s.d 2021
b. Hasil PIS-PK tahun 2017 s.d 2019
c. Profil Puskesmas tahun 2018
d. RUK Puskesmas untuk tahun 2019 s.d 2020
e. RPK tahunan Puskesmas untuk tahun 2019
f. RPK bulanan Puskesmas untuk tahun 2019
g. Penilaian Kinerja Puskesmas tahun 2018
h. Notulensi lokmin bulanan dan lokmin tribulanan tahun 2019
i. Dokumen usulan Musrenbang (bila ada)
j. Dokumen lainnya bila dianggap perlu

2. Tahap Pelaksanaan, antara lain :


a. Pemaparan singkat kepala Puskesmas terkait pelaksanaan Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan Keluarga
b. Proses pelaksanaan manajemen di Puskesmas (perencanaan, penggerakkan
pelaksanaan, dan pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja Puskesmas).

3. Tahap Penyusunan Hasil Praktik Lapangan (lampiran 2).

4. Tahap Presentasi Hasil Praktik Lapangan.

BAB III
HASIL KEGIATAN OBSERVASI LAPANGAN

Berdasarkan hasil kegiatan observasi di lapangan yang dilakukan oleh kelompok II


Angkatan ke 1 Tahun 2019 pada Puskesmas Cilegon adalah :
No Hal Hasil Observasi Usul/Saran
1. Puskesmas melakukan proses 1.Ada data rekapitulasi 1. Melengkapi data
analisa Situasi menggunakan IKS. Rekapitulasi IKS
Rekapitulasi IKS dan Profil sesuai 12
Puskesmas indikator PIS-PK

2.Proses analisa situasi 2. Melakukan


menggunakan Profil analisa dengan
Puskesmas, data IKS dan menggunakan data
PKP. yang ada di
Puskesmas dan
Data hasil 12
indikator pada PIS
-PK
2. Kepemimpinan di Puskesmas 1. Kepala Puskesmas
bekerja sudah sesuai
dengan tupoksi dan
mengacu pada pedoman
manajemen Puskesmas

3 Penyusunan Rencana Tahunan: 1. RUK 2019 dan RUK 2020 1. Pada RUK tahun
a. Rencana usulan kegiatan tahun sudah ada 2020 belum
2019 dan tahun 2020 memasukan
indikator PIS PK
2. Dalam identifikasi
permasalahan
Puskesmas tidak
memasukan angka
kesenjangan antara
target dengan
pencapaian.
3. Dalam menentukan
prioritas masalah
menggunakan
USG, Puskesmas
tidak tidak
memasukan angka
kesenjangan antara
target dengan
pencapaian.
4. Dalam penentuan
akar penyebab
masalah
menggunakan
diagram ishikawa,
Puskesmas tidak
memasukan angka
kesenjangan antara
target dengan
pencapaian.pada
kepala ikan sebagai
masalah dan tidak
semua
permasalahan
dibuatkan diagram
ishikawa ataupun
pohon masalah
5. Ada kegiatan pada
RUK tetapi tidak
ada pada table cara
pemecahan
masalah contohnya
kegiatan penemuan
penderita TBC
b. Rencana Pelaksanaan Kegiatan 1. RPK tahun 2019 ada
Tahun berjalan
c. Rencana Pelaksanaan Kegiatan 1. RPK bulanan tahun 2019 1. Puskesmas harus
bulanan tidak ditemukan membuat RPK
bulanan
4 Penggerakan Pelaksanaan : 1. Lokmin bulanan pertama 1. Lokbul bulanan
a. Lokbul Bulanan Pertama dan dilakukan pada minggu ke pertama
Lokmin bulanan selanjutnya 4 bulan Januari dilaksanakan pada
minggu pertama
bulan januari sesuai
siklus manajemen
Puskesmas
2. Lokmin bulanan rutin 2. Lokbul bulanan rutin
dilaksanakan tidak sesuai dilaksanakan pada
siklus manajemen minggu pertama
Puskesmas setiap bulannya
sesuai siklus
manajemen
Puskesmas

b. Dokumentasi hasil Puskesmas terlibat dalam


musrembang desa atau musrembang desa dan
kelurahan dari semua kecamatan
desa/kelurahan
c. Lokmin bulanan Midyaer Dilaksanakan
(tengah tahun) terdokumentasi
d. Dokumentasi hasil Dilaksanakan
musrembang Kecamatan terdokumentasi
e. Lokakarya mini tribulanan I Lokmin tribulanan pertama 3. Lokmin tribulanan
dan triwulanan selanjutnya dilaksanakan 15 Februari pertama harus
2019 hanya pemaparan dilaksanakan pada
kinerja Puskesmas dan akhir minggu
pertama, untuk
hanya ada usulan bidang
luaran harus adanya
kesehatan yang telah
Rencana kegiatan
disepakati masibg-masing
sector dan
Komitemn Bersama
5. Pengawasan & Pengendalian, 1. Pengawasan dan Lokakarya mini
yang dibahas hasil dan tindak- pengendalian dilakukan dilakukan tidak
lanjutnya dalam: oleh tim dan Kapus sesuai sesuai jadwal
a. Lokakarya Mini Bulanan, Tri- pada saat Lokmin
wulanan Rutin dalam evaluasi berikutnya
tengah tahun (Midyear
evaluation)
2. Tindak lanjut dilakukan Tidak menganalisa
untuk program yang capaian program
bermasalah bulan yang
sebelumnya
b. Rumusan tindak-lanjutnya, hasil- Tidak Ada tindak lanjut Membuat tindak
hasil Wasdal sebagai lang-kah lanjut hasil wasdal
koreksi & pencegahan risiko
(Corective Preventive Action
Request)
6. Penilaian Kinerja Puskesmas PKP dilakukan oleh Sudah dilakukan
Kapus dan tim dengan penilaian kinerja
indikator kinerja dari
setiap Program yang ada
di Puskesmas
tapi masih ada 1 Program
yang belum mencapai
target yaitu Program TB
58,73% tapi tidak
dituangkan dalam RUK
7 Manajemen Pemberdayaan 1. Ada analisis sumber
Masyarakat. Kegiatan ini daya dan potensi
mencakup : masyarakat yang
a. Analisis Sumber Daya dan dilakukan dengan MMD
Potensi Masyarakat yang tentang permasalahan
dilakukan puskesmas yang ada di wilayah
sebelum menyusun RUK. kerja Puskesmas
CILEGON dan sudah
melakukan
pemberdayaan UKBM (
Posyandu Balita ,Lansia,
Posbintu PTM )
b. Siklus Pemecahan Masalah 1. Permasalahan yang ada
yang dituangkan dalam di masyarakat di
kegiatan Pemberdayaan tingkatkan dengan
Masyarakat.
Pemberdayaan UKMB
dan kegiatan tersebut
bisa untuk menunjang
progam kegiatan
Puskesmas
2. Alat pelayanan
pengaduan melalui
telepon, sms, kotak
pengaduan, email, dan
lain-lain
3. Melaksanakan MMD
4. Survey kepuasan
masyarakat
c. Kegiatan Pemberdayaan Kegiatan UKBM
Individu, Kelompok dan 1. Posyandu Balita
Masyarakat dalam 2. Posyandu Lansia
pelaksanaan kegiatan UKM
di Puskesmas 3. Posbindu PTM
Semua untuk kegiatan
berbasis masyarakat
8. Manajemen Pengelolaan 1. Data kompetensi masing-
Sumberdaya Manusia masing tenaga kesehatan
2. Adanya modal pelatihan
seperti BCLS dan
pelatihan imunisasi
disesuaikan dengan
analisis beban kerja
9. Manajemen Data dan Informasi 1.Sudah menerapkan
Sistem Informasi
Manajemen Puskesmas
(e-Pub) namun masih
sebagian yaitu di Ruang
Medical Record).
Untuk penerapan secara
keseluruhan masih
mengalami kendala
terhadap penyediaan
hardware dan jaringan
internet
2.Beberapa pengumpulan
data sebelum menjadi
SP2TP belum ada tim
validasi terhadap data
tersebut sebelum dikirim
ke Dinas Kesehatan
Martapura
3.Komunikasi internal
sudah baik dibuat grup
WA, untuk komunikasi
eksternal dibuat FB
dalam rangka menjaring
aspirasi masyarakat.
4.Ada forum komunikasi
untuk meningkatkan
capaian progress e-Pub
(Simpus)
5.Data terkait dengan
kondisi Sarpras
dilakukan melalui sistem
informasi dari BMD
SIMDA dan untuk
aplikasi penghitungan
beban kerja digunakan
Simpus dari Pusrengun

10 Pelaksanaan Program Indonesia 1. Pendataan sudah selsai Melanjutkan proses


Sehat dengan Pendekatan dilaksanakan, entry data entry
Keluarga. baru 2 Kelurahan,
sedangkan 3 Kelurahan
baru mencapai 25%
(Dalam Proses)

Kajian terhadap proses indikator Ada


“Keluarga Mengikuti Program
KB”
Kajian terhadap proses indikator Ada
“Ibu melakukan persalinan di
faskes”
Kajian terhadap proses indikator Ada
“Bayi mendapat imunisasi
dasar lengkap”
Kajian terhadap proses indikator Ada
“Bayi mendapat ASI eksklusif”
Kajian terhadap proses indikator ada
“Balita mendapatkan
pemantauan pertumbuhan”
Kajian terhadap proses indikator ada
“Penderita hipertensi
melakukan pengobatan secara
teratur”
Kajian terhadap proses indikator ada
“Penderita gangguan jiwa
mendapatkan pengobatan dan
tidak ditelantarkan”
Kajian terhadap proses indikator ada
“Anggota keluarga tidak ada
yang merokok”
Kajian terhadap proses indikator ada
“Keluarga Mengikuti Program
KB”
Kajian terhadap proses indikator ada
“Ibu melakukan persalinan di
faskes”
Kajian terhadap proses indikator ada
“Bayi mendapat imunisasi
dasar lengkap”
Kajian terhadap proses indikator ada
“Bayi mendapat ASI eksklusif”

BAB IV
PEMBAHASAN (BANDINGKAN TEORI DENGAN KONDISI YANG ADA)

Dalam organisasi kepemimpinan bisa berkembang dengan luas sehingga makna


kepemimpinan secara umum berasal dari istilah organum yang berarti tubuh manusia
dengan berbagai fungsi yang digunakan dalam istilah kepemimpinan. Kepemimpinan
berasal darikata pimpin yang memuat dua hal pokok yaitu: pemimpin sebagai subjek
dan yang dipimpin sebagai objek.
Kepemimpinan efektif adalah keterampilan managerial dalam pelaksanaan kerja
bersama. Seorang pemimpin diharapkan memiliki kecakapan teknis maupun manajerial
yang profesioanal. Kecakapan teknis tersebut sesuai dengan bidangnya, sedangkan
kecakapan manajerial menuntut perannya dalam memimpin orang lain.
Dalam organisasi yang dalam hal ini adalah Puskesmas. Pemimpin harus dapat
mengawal visi dan misi puskesmas dengan melibatkan seluruh sumber daya yang ada
demi terwujudnya visi dan misi tersebut.
Puskesmas Cilegon dipimpin oleh seorang pimpinan Puskesmas yang dalam hal
ini mampu mengkomunikasikan visi dan misi kepada bawahannya, sehingga mereka
dapat memahami kegiatan dan memiliki upaya dalam peningkatan pelayanan
kesehatan. Jam 07.45 WIB pimpinan beserta seluruh staf Puskesmas dari senin-sabtu
melaksanakan apel pagi yang dipimpin oleh Puskesmas, Pada apel pagi tersebut
pimpinan Puskesmas menginstruksikan beberapa hal yang berhubungan dengan
kondisi situasional Puskesmas yang perlu mendapatkan perhatian bersama. Kegiatan
apel pagi ini sesekali dapat menjadi ajang mengemukakan pendapat, terkait dengan
permasalaahan yang diutarakan, sehingga menjadi salah satu solusi untuk
penyelesaian lebih lanjut, sedangka untuk hari jum’at dan hari sabtu dilakukan, kegiatan
olahraga pagi untuk seluruh pegawai Puskesmas agar jasmani selalu fit. Jam 08.00
WIB Kegiatan pelayanan di Puskesmas dimulai. Dari hal tersebut diketahui bahwa
Kepala Puskesmas sebagai pimpinan menerapkan pendekatan kepemimpinan tim,
karena tim yang baik dapat akan dapat menyelesaikan masalah dengan optimal. Selain
itu kepemimpinan tim ini akan dapat lebih mudah untuk mengelola konfilk yang terjadi,
sebelum menjadi permasalahan yang sifatnya strategis
Kepemimpinan yang baik juga mampu mendelegasikan kewenangannya kepada
orang yang tepat, dan ini dilakukan juga oleh pimpinan kepala Puskesmas, ini terbukti
dari hasil observasi ke lokus. Yang ditunjuk kapus mampu menjawab terhadap
permasalahan yang ada, sehingga pelayanan kesehatan dapat berjalan dengan baik.
System komunikasi yang dibangun mengutamakan komunikasi dua arah, yang
memberi peran kepada pegawai Puskesmas untuk mengungkapkan pendapat dan
menyelesaikan masalah secara bersama-sama. Kapus tidak otoriter dalam
menyampaikan gagasan ataupun kebijakan, namun mendiskusikan terlebih dahulu
kepada bawahannya. Kapus dalam melaksanakan manajemen selalu meningkatkan
peran dalam siklus Plan Do Check dan Action ini terbukti dari setiap kebijakan yang
diambil dilakukan secara komperhensip, hanya saja pada beberapa aspek terkait dalam
anailsis data dan evaluasi masih terkendala dalam fungsi validasi, dimana data yang
dikirim ada yang belum lengkap.

Manajemen Data
Didalam Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 75 tahun 2014 tentang
Puskesmas Pasal 43 disebutkan Kewajiban Penyelenggaraan Sistem Informasi di
Puskesmas
(1) Setiap Puskesmas wajib melakukan kegiatan sistem informasi Puskesmas.
(2) Sistem Informasi Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
diselenggarakan secara eletronik atau nonelektronik. Setiap Puskesmas wajib
menyelenggarakan Sistem Informasi Puskesmas, paling sedikit mencakup:
a. pencatatan dan pelaporan kegiatan Puskesmas dan jaringannya;
b. survei lapangan;
c. pelaporan lintas sektor terkait; dan
d. pelaporan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya.
Dalam SIKDA, menurut Permenkes 75 tahun 2014 data yang dihasilkan wajib
dilakukan pembersihan, validasi, dan pengelompokan data sesuai dengan kebutuhan
untuk mendukung manajemen Puskesmas. Pengaturan Sistem Informasi Puskesmas
bertujuan untuk:
a. mewujudkan penyelenggaraan Sistem Informasi Puskesmas yang terintegrasi;
b. menjamin ketersediaan data dan informasi yang berkualitas, berkesinambungan,
dan mudah diakses;
c. meningkatkan kualitas pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya melalui
penguatan manajemen Puskesmas.
Pelaporan data dari Puskesmas atau SP2TP dikumpulkan satu pintu pada
bagian Tata Usaha Puskesmas Cilegon. Data tersebut wajib dikumpulkan sebelum
tanggal 5 tiap bulannya sebelum dikirimkan ke Dinas Kesehatan Kota Cilegon, dengan
tujuan agar data yang dihasilkan lengkap untuk setiap program di Puskesmas. Hanya
saja setelah data dikumpulkan dari masing-masing program, belum ada kegiatan
validasi data oleh petugas di Tata Usaha Puskesmas, sehingga data yang dikirim
terkadang masih ada yang belum lengkap secara administrative, sehingga hal ini perlu
dibuat tim validasi data di Puskesmas Cilegon agar data yang dihasilkan lebih baik lagi.
Setiap Puskesmas wajib melaporkan kegiatan dan hasil kegiatan yang
dilaksanakan kepada Kepala Dinas Kesehatan kabupaten/kota yang disusun
berdasarkan pencatatan kegiatan dan hasil kegiatan di Puskesmas dan jaringannya.
Laporan disusun oleh setiap pelaksana atas koordinasi Kepala Sub Bagian Tata Usaha.
Dilakukan secara berjenjang sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-
undangan. Umpan Balik Laporan dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Cilegon
dengan membuat dan menginformasikan umpan balik terhadap pelaporan data
Puskesmas dan jaringannya. Umpan balik disampaikan paling lambat tanggal 15 pada
bulan diterimanya laporan. Umpan balik laporan Puskesmas berupa surat
pemberitahuan yang memuat keterangan:
1. absensi laporan;
2. kelengkapan isi laporan;
3. ketepatan waktu penyampaian laporan;
4. hasil validasi isi laporan; dan/atau
5. rekomendasi perbaikan laporan dalam hal ditemukan kesalahan atau
ketidaklengkapan pelaporan.
6. Puskesmas harus menyampaikan laporan perbaikan paling lambat tanggal 5 pada
bulan berikutnya setelah laporan disampaikan

BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
1. Puskesmas Cilegon telah melakukan pendataan IKS, tetapi tetapi masih terkendala
pada saat entry data dan kekurangan SDM untuk pendataan dan intervensi.
2. Kepemimpinan yang dilakukan di Puskesmas Demokrasi (Menerima saran dari Staf
Puskesmas dan memberikan contoh yang baik.
3. Kegiatan Manajemen Puskesmas :
a. P1 (Perencanaan) :
 Penyusunan RUK dan RPK, sudah dilaksanakan namun kurang sesuai dengan siklus
yang diharapkan dan dokumen terarsip.
b. P2 (Penggerakan dan Pelaksanaan) :
 Sudah dilaksanakan namun tanggal kegiatan belium sesuai dengan siklus manajemen
c. P3 (Pengawasan, pengendalian, dan penilaian) :
 Sudah dilaksanakan dengan membentuk tim dan tindak lanjut atau evaluasinya
dilaksanakan setiap bulan
4. PKP sudah dilaksanakan dengan baik, dengan menggunakan indikator SPM.
5. Program PIS-PK sudah dilaksanakan namun terkendala pada saat entry data PIS-PK
baru 2 kelurahan yang terinput sedangkan 3 kelurahan lagi baru mencapai 25%.

B. Rekomendasi
1. Melakukan proses manajemen Puskesmas sesuai dengan siklus (P1, P2, dan P3)
2. Komitmen dari lintas sector belum ada untuk rencana tindak lanjut

FOTO KEGIATAN PRAKTEK LAPANGAN PUSKESMAS CILEGON

Anda mungkin juga menyukai