KEGIATAN OPERASIONAL
PROGRAM BANGGA KENCANA
DI BALAI PENYULUHAN KB
DAN PERCEPATAN
PENURUNAN STUNTING
MELALUI LINI LAPANGAN
BERDASARKAN MENU DAK/BOKB
TAHUN ANGGARAN 2022
Pengarah :
Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd
(Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan, dan Informasi)
Penanggung Jawab :
I Made Yudhistira D, M.Psi
(Plt. Direktur Bina Penggerakan Lini Lapangan BKKBN)
Kontributor :
1. Farah Adibah S.IP, M.Si
2. Lilik Aryani Palupi,SS, MPH
3. Purwitasari Septiya Negari, S.Sos
4. M. Muchtar, SE, MM
5. Dr. Nurjaeni, S.Si, MSR
6. Asmi Elviana, S.Psi, M.Si
7. Pingkan Awalia, S.STAT
8. Dwi Martine S, S.Pd
9. Sumiyati, SE
10. Nurazizah, SE, MSM
PENERBIT BUKU :
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
DIREKTORAT BINA PENGGERAKAN LINI LAPANGAN
GEDUNG HALIM 2 LANTAI DASAR
JALAN PERMATA NO 1, HALIM PERDANA KUSUMA, JAKARTA TIMUR
TEP. 021-8098018 EXT : 551 – 558
EMAIL : ditbinlap@gmail.com
Dalam upaya pencapaian target atau sasaran prioritas RPJMN dan melaksanakan
amanat agenda Pembangunan atau Prioritas Nasional pada RPJMN dalam
meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas dan berdaya saing dan
juga sebagaimana diamanatkan melalui Peraturan Presidan Nomor 72 Tahun 2021
tentang Percepatan Penurunan Stunting yang mana Kepala BKKBN ditunjuk sebagai
Ketua Pelaksana Penurunan Stunting, sehingga untuk mengimplementasikan hal
tersebut perlu adanya dukungan Program dan Anggaran yang difokuskan dalam
pencapaian target/sasaran prioritas sehingga kegiatan Program Bangga Kencana
maupun kegiatan Percepatan Penurunan Stunting dapat berjalan dengan baik,
efektif dan efisien.
Untuk mewujudkan pencapaian indikator RPJMN dan Proyek Prioritas
Pembangunan Nasional tersebut, BKKBN mengalokasikan DAK Non Fisik bidang
Keluarga Berencana/Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) yang
sifatnya dukungan untuk memacu pemerintah daerah agar dapat secara optimal
melaksanakan kegiatan operasional program Bangga Kencana serta kegiatan-
kegiatan lainnya dalam upaya pencegahan penurunan Stunting yang dialokasikan
pada APBD Pemerintah di tingkat kabupaten/kota untuk dapat dilaksanakan
sampai dengan tingkatan desa/kelurahan.
Adapun salah satu bentuk kegiatan operasional dan penggangaran dukungan BOKB
tersebut dalam upaya implementasi Program Bangga Kencana dan operasional
penurunan Stunting antara lain yaitu Kegiatan Operasional Program Bangga
Kencana di Balai Penyuluhan KB dan Percepatan Penurunan Stunting melalui
Lini Lapangan. Panduan Pelaksanaan Kegiatan Operasional ini disusun, untuk
dapat digunakan oleh para pengelola dan pelaksana Program Bangga Kencana di
kabupaten/kota dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan di Balai Penyuluhan KB,
pelaksanaan kegiatan pencegahan Stunting dan peningkatan pengetahuan kader
PPKBD dan Sub PPKBD.
Sehingga program dan kegiatan dapat dilaksanakan secara selaras dan
berkesinambungan dari mulai tingkat pusat sampai kepada kabupaten/kota,
kecamatan dan desa/kelurahan serta manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh
lapisan masyarakat dan keluarga.
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya Buku Panduan Pelaksanaan Kegiatan Operasional
Program Bangga Kencana di Balai Penyuluhan KB dan Percepatan Penurunan
Stunting melalui lini lapangan ini dapat diterbitkan. Salah satu upaya yang penting
dan strategis dalam revitalisasi Program Bangga Kencana di tingkat Lini Lapangan
adalah pelaksanaan kegiatan yang selaras dari tingkatan pusat sampai dengan
tingkatan masyarakat dan keluarga, yaitu melalui implementasi pelaksanaan
kegiatan operasional Program Bangga Kencana melalui optimalisasi kegiatan
di Balai Penyuluhan KB Kecamatan serta dukungan-dukungan operasional
pelaksanaan kegiatan pencegahan Stunting.
A. Latar Belakang
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
E. Sasaran
12. Komunikasi Informasi dan Edukasi yang selanjutnya disebut KIE adalah
suatu proses intervensi komunikasi yang terencana yang menggabungkan
pesan-pesan informasional, pendidikan, dan motivasional yang
bertujuan untuk mencapai suatu perubahan pengetahuan, sikap dan
perilaku yang dapat diukur diantara sekelompok audiens sasaran yang
jelas melalui penggunaan saluran komunikasi.
15. Pelayanan KB adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia
ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan
dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga
yang berkualitas melalui pemberian pelayanan Keluarga Berencana
(KB) termasuk penanganan efek samping dan komplikasi.
PANDUAN PELAKSANAAN
BADAN KEPENDUDUKAN
KEGIATAN OPERASIONAL
DAN KELUARGA
PROGRAM
BERENCANA
BANGGANASIONAL
KENCANA
8 DI BALAI PENYULUHAN
DIREKTORAT BINA
KB BERDASARKAN
PENGGERAKANMENU
LINI LAPANGAN
DAK/BOKB
TAHUN ANGGARAN
TAHUN 2022
2021
21. Petugas Lapangan Keluarga Berencana Non Aparatur Negeri Sipil yang
selanjutnya disebut dengan PLKB Non ASN adalah Pegawai Non ASN atau
kontrak daerah atau honorarium daerah yang diberi tugas, tanggung
jawab dan wewenang dalam melakukan penyuluhan, pelayanan,
penggerakan dan pengembangan Program Bangga Kencana di wilayah
binaan (Desa/Kelurahan) yang diangkat pejabat yang berwenang paling
rendah setingkat Kepala Dinas yang menangani bidang Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana.
8. Pengembangan Program
Pengembangan Balai Penyuluhan bertujuan untuk menggalang
dukungan semua pihak dalam pengelolaan Balai Penyuluhan KB
Kecamatan. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam upaya
pengembangan Balai Penyuluhan KB antara lain sosialisasi melalui
berbagai media, menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sosial dan
lomba antar Balai Penyuluhan.
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
a. Rincian Kegiatan :
Pertemuan penyuluhan secara berkelompok (luring atau daring)
yang diselenggarakan oleh Pengelola Balai Penyuluhan dan/
atau Penyuluh KB/PLKB tentang isu-isu kependudukan adalah
kegiatan pertemuan yang mengangkat tema tentang berbagai
masalah kependudukan yang merupakan salah satu strategi untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kependudukan
dengan beberapa sumber materi penyampaian yang disesuaikan
dengan kondisi/kebutuhan wilayah sebagai berikut :
• Dinamika dan pertambahan penduduk
• Penduduk usia produktif, remaja dan lanjut
• Urbanisasi
b. Sasaran Kegiatan :
1) Keluarga yang memiliki anak usia 0-59 bulan
2) Remaja usia 10-24 tahun yang belum menikah
3) Keluarga yang memiliki remaja usia 10-24 tahun yang belum
menikah
4) Keluarga yang memiliki lansia
5) Tokoh Agama
c. Hasil Kegiatan :
Meningkatnya pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat tentang
Isu Kependudukan di wilayah binaan kader.
a. Rincian Kegiatan :
Pertemuan penyuluhan secara berkelompok (luring atau daring)
yang diselenggarakan oleh Pengelola Balai Penyuluhan dan/atau
Penyuluh KB/PLKB tentang Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT)
adalah kegiatan pertemuan yang mengangkat tema tentang
pelaksanaan kegiatan Dapur Sehat keluarga yang merupakan salah
satu strategi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
pengelolaan bahan pangan lokal menjadi sumber daya pangan dan
gizi keluarga untuk pencegahan Stunting.
b. Sasaran Kegiatan :
1) Keluarga yang memiliki anak balita (usia 0-59 bulan)
2) Remaja usia 10-24 tahun yang belum menikah
3) Keluarga yang memiliki remaja usia 10-24 tahun yang belum
menikah
4) Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama
5) Kader (PPKBD, Sub PPKBD, PKK, dll)
c. Hasil Kegiatan :
Meningkatnya pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat tentang
Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di wilayah binaan PLKB.
a. Rincian Kegiatan :
Dampak pada peningkatan Angka Kematian Ibu (AKI) adalah resiko
4 T yakni terlalu muda (melahirkan usia <21 tahun), terlalu tua
(melahirkan >35 tahun), terlalu dekat (jarak kelahiran kurang dari 3
tahun), dan terlalu banyak (jumlah anak atau lebih dari 2). Pelayanan
KB pasca persalinan merupakan salah satu cara mempercepat
penurunan angka kematian ibu (AKI) dan telah dicanangkan didalam
Making Pregnancy Safer (MPS). Tiga pesan kunci program MPS
adalah (1) setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih,
(2) setiap komplikasi obstetri dan neonatal mendapat pelayanan yang
adekuat, dan (3) setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap
pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan
komplikasi keguguran. Pesan MPS yang ketiga merupakan pesan
pentingnya peningkatan dalam penyediaan pelayanan KB.
a. Rincian Kegiatan :
Kegiatan penyuluhan secara berkelompok (luring atau daring)
yang diselenggarakan oleh Pengelola Balai Penyuluhan dan/atau
Penyuluh KB/PLKB tentang pemberdayaan ekonomi keluarga.
Pemberdayaan Ekonomi Keluarga merupakan salah satu kegiatan
pembangunan keluarga yang dilakukan oleh BKKBN dalam rangka
pelaksanaan Program Bangga Kencana, dengan untuk meningkatkan
kesejahteraan keluarga yang difasilitasi melalui Kelompok Kegiatan
UPPKA. Kelompok UPPKA adalah kelompok usaha ekonomi
produktif yang beranggotakan sekumpulan anggota akseptor yang
saling berinteraksi dalam rangka meningkatkan fungsi ekonomi
keluarganya demi mewujudkan kemandirian ekonomi keluarga.
Pelaksanaan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga dilakukan melalui
usaha ekonomi keluarga dan epngelolaan keuangan keluarga
dengan kegiatan penyuluhan/sosialisasi/orientasi oleh Penyuluh
KB/PLKB, Kader PPKBD/Sub PPKBD dan Kader Poktan sebagai
tenaga lini lapangan. Dalam kegiatan penyuluhan Pemberdayaan
Ekonomi Keluarga tersebut, diharapkan para tenaga lini lapangan
dapat memberikan informasi, promosi dan eduka kepada keluarga
anggota kelompok kegiatan UPPKA untuk melakukan usaha
ekonomi produktif/wirausaha dan pengelolaan keuangan keluarga.
Selain itu, diharapkan juga Pengelola Program Bangga Kencana
di tingkat Pusat, Provinsi maupun kabupaten dan kota dapat
melakukan pembinaan dan memfasilitasi Kelompok Kegaitan
UPPKA dalam menerima informasi kewirausahaan, pelatihan teknis
terkait pemanfaatan teknologi dalam produksi dan pengemasan,
sumber permodalan, ijin usaha, pemasaran, serta administrasi dan
pembukuan. Terkait dengan pembinaan kewirausahan, pengelola
program Bangga Kencana dapat melakukan kemitraan dengan
Dinas/Instansi/Lembaga terkait yang membidangi atau mengurus
kewirausahaan, seperti Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah, Dinas Perdagangan, Dinas Kesehatan, Bank/Lembaga
Keuangan, dan instansi lainnya. Kegiatan yang dilakukan untuk
kelompok UPPKA adalah sebagai berikut:
1) Sosialisasi/penyuluhan terkait usaha ekonomi keluarga dan
pengelolaan keuangan keluarga
2) Orientasi teknis usaha ekonomi keluarga berupa pelatihan terkait
produksi, akses permodalan, pengemasan dan pemasaran
produk kelompok UPPKA
c. Hasil Kegiatan :
1) Peningkatan kapasitas dalam kuantitas maupun kualitas
keluarga akseptor yang menjalankan usaha ekonomi
produktif/ berwirausaha.
2) Peningkatan pengetahuan dan pemahaman keluarga akseptor
tentang pentingnya pengelolaan keuangan keluarga.
3) Peningkatan partisipasi keluarga dalam kelompok kegiatan
UPPKA.
a. Rincian Kegiatan :
Kegiatan penyuluhan secara berkelompok (luring atau daring)
yang diselenggarakan oleh Pengelola Balai Penyuluhan dan/atau
Penyuluh KB/PLKB tentang kesiapan keluarga dan kesehatan
reproduksi, Kegiatan ini merupakan pertemuan rutin kelompok
kegiatan yang diintegrasikan dari beberapa kelompok kegiatan
Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Pusat Informasi Konseling Remaja
(PIK R) yang ada di Kecamatan, adapun kegiatannya penyuluhan/
penyebaran materi informasi Kesehatan Reproduksi dan Penyiapan
Kehidupan Berkeluarga (Generasi Berencana).
b. Sasaran Kegiatan :
1) Keluarga yang memiliki Remaja
2) Calon Pasangan
3) Remaja
c. Hasil Kegiatan :
Terlaksananya sosialisasi Kesehatan Reproduksi dan penyiapan
kehidupan berkeluarga.
a. Rincian Kegiatan :
Kegiatan penyuluhan secara berkelompok (luring atau daring)
yang diselenggarakan oleh Pengelola Balai Penyuluhan dan/atau
Penyuluh KB/PLKB tentang Bina Keluarga Balita yang disebut BKB
dan BKB yang terintegrasi dengan layanan dasar anak usia dini
lainnya (seperti Posyandu, PAUD, Raudatul Atfal, dan lain-lain)
yang disebut BKB Holistik Integratif (BKB HI). BKB adalah layanan
penyuluhan bagi orangtua dan anggota keluarga lainnya dalam
mengasuh dan membina tumbuh kembang anak melalui kegiatan
stimulasi fisik, mental, intelektual, emosional, spritual, sosial dan
moral untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas
dalam rangka meningkatkan kesertaan pembinaan dan kemandirian
ber-KB bagi Pasangan Usia Subur (PUS) anggota kelompok kegiatan.
Dalam kegiatan dilakukan oleh kader BKB dengan pembinaan dan
bimbingan oleh Penyuluh KB/PLKB, kader PPKBD/Sub PPKBD dan
Kader Poktan sebagai pelaksana Program Bangga Kencana di lini
lapangan.
b. Sasaran Kegiatan :
1) Ibu Hamil;
2) Keluarga yang mempunyai anak usia dibawah 2 tahun.
3) Keluarga yang mempunyai balita
c. Hasil Kegiatan :
1) Peningkatan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman
kepada ibu hamil, keluarga yang mempunyai Baduta, anak dan
keluarga lainnya tentang pentingnya pengasuhan sehingga anak
tumbuh kembang dengan optimal.
2) Peningkatan peran dan fungsi keluarga dalam pengasuhan balita
dan anak.
a. Rincian Kegiatan :
Kegiatan penyuluhan secara berkelompok (luring atau daring)
yang diselenggarakan oleh Pengelola Balai Penyuluhan dan/atau
Penyuluh KB/PLKB terkait Lansia Tangguh. Kegiatan ini merupakan
bagian pertemuan rutin kelompok kegiatan yang diintegrasikan dari
beberapa kelompok kegiatan Bina Keluarga Lansia (BKL) yang ada
di Kecamatan, adapun kegiatannya antara lain :
1) Penyuluhan
2) Pemberian pelatihan singkat pada kader /anggota Poktan
3) Kegiatan fisik bagi lansia (senam, dll)
b. Sasaran Kegiatan :
1. Kader BKL
2. Anggota Kelompok BKL (Lansia dan Keluarga Lansia)
3. Pengurus BKL
c. Hasil Kegiatan :
Terlaksananya sosialisasi penerapan lansia tangguh di kelompok
kegiatan BKL dalam mewujudkan lansia yang berkualitas.
1. Rincian Kegiatan :
2. Sasaran Kegiatan :
a. Penyuluh KB
b. PLKB ASN dan NON ASN
c. Kader
d. Petugas Pencatatan dan Pelaporan
3. Hasil Kegiatan :
C. Kegiatan Operasional
Pembinaan Kader
a. Rincian Kegiatan :
Kegiatan pertemuan secara berkelompok (luring atau daring)
yang diselenggarakan oleh Pengelola Balai Penyuluhan dan/
atau Penyuluh KB/PLKB untuk memperkuat peran bakti IMP.
Pertemuan penguatan pengorganisasian IMP (PPKBD/Sub PPKBD)
adalah kegiatan pertemuan yang dilakukan oleh Penyuluh KB
(PKB/PLKB) dalam rangka pembinaan peran bakti IMP (PPKBD/
Sub PPKBD) sebagai wadah organisasi kemasyarakat di tingkat
Desa/Kelurahan. Pertemuan ini dimaksudkan dalam rangka
pembentukan kepengurusan dan penguatan kepengurusan sesuai
dengan 6 (enam) peran bakti IMP dalam mengelola dan melaksana
Program Bangga Kencana di Desa/Kelurahan di bawah. Penguatan
Pengorganisasian IMP meliputi :
• Pola pembinaan keluarga ( 5 pola pembinaan)
• Kepengurusan IMP ( Kepengurusan tunggal atau kolektif)
• Pengembangan Peran IMP (6 peran bakti IMP)
• Pembagian kerja dalam menjalankan peran bakti IMP
c. Hasil Kegiatan :
Meningkatnya Kualifikasi IMP dari Dasar menjadi Berkembang,
Berkembang menjadi Mandiri.
a. Rincian Kegiatan :
Kegiatan pertemuan secara berkelompok (luring atau daring)
yang diselenggarakan oleh Pengelola Balai Penyuluhan dan/atau
Penyuluh KB/PLKB dalam rangka pelaksanaan perkembangan
kependudukan dan pembangunan keluarga serta penyelenggaraan
keluarga berencana diperlukan data dan informasi keluarga yang
dikelola dalam suatu Sistem Informasi Keluarga (SIGA), sebagaimana
diamanatkan Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Hal
ini juga diperkuat dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah
Nomor 87 Tahun 2014 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana dan Sistem Informasi
Keluarga. Dipertegas kembali dengan terbitnya Undang-undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada lampiran
I huruf N. Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana, Sub Urusan Keluarga Berencana
yaitu Pengelolaan dan Pengendalian Sistem Informasi Keluarga.
b. Sasaran Kegiatan :
Kader IMP : PPKBD dan Sub PPKBD
c. Hasil Kegiatan :
Meningkatnya pengetahuan kader IMP dalam pengelolaan data
SIGA.
a. Rincian Kegiatan :
Kegiatan pertemuan secara berkelompok (luring atau daring)
yang diselenggarakan oleh Pengelola Balai Penyuluhan dan/atau
Penyuluh KB/PLKB terkait Peningkatan KIE Program Bangga
Kencana yang ditujukan untuk Kader dalam melaksanakan KIE
Program Bangga Kencana. Komunikasi Informasi dan Edukasi
yang selanjutnya disingkat KIE adalah suatu proses intervensi
komunikasi yang terencana yang menggabungkan pesan-pesan
informasional, pendidikan, dan motivasional yang bertujuan untuk
mencapai suatu perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku yang
dapat diukur diantara sekelompok audiens sasaran yang jelas
melalui penggunaan saluran komunikasi,
b. Sasaran Kegiatan :
Kader IMP : PPKBD dan Sub PPKBD
c. Hasil Kegiatan :
Peningkatan pengatahuan dan keterampilan kader dalam melakukan
KIE Program Bangga Kencana.
a. Rincian Kegiatan :
Kegiatan pertemuan secara berkelompok (luring atau daring)
yang diselenggarakan oleh Pengelola Balai Penyuluhan dan/atau
Penyuluh KB/PLKB terkait peran Kader IMP sebagai Tim Pendamping
Keluarga.
b. Sasaran Kegiatan :
Kader IMP : PPKBD dan Sub PPKBD
c. Hasil Kegiatan :
Peningkatan pengatahuan dan keterampilan kader dalam melakukan
pendampingan terhadap keluarga
a. Rincian Kegiatan :
Kegiatan orientasi secara berkelompok (luring atau daring) yang
diselenggarakan oleh Pengelola Balai Penyuluhan dan/atau Penyuluh
KB/PLKB terkait Pembangunan Keluarga. kegiatan ini bertujuan
untuk meningkatkan pemahaman para kader-kader Kelompok
Kegiatan (Poktan) terkait dengan peningkatan kualitas anak dan
remaja, peningkatan kualitas hidup lansia, pemberdayaan keluarga
rentan, peningkatan kualitas lingkungan keluarga, peningkatan
akses dan peluang ekonomi keluarga.
b. Sasaran Kegiatan :
Sasaran kegiatan ini adalah kader-kader Kelompok Kegiatan (Poktan)
BKB, BKR, BKL, UPPKA serta Pokja Kampung KB serta Penyuluh
KB/PLKB, Kader IMP dan/atau mitra kerja yang ditugaskan sebagai
pengelola data pelayanan KB dan atau pengendalian lapangan.
c. Hasil Kegiatan :
Peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader mengenai
Pembangunan Keluarga.
a. Rincian Kegiatan :
Kegiatan orientasi secara berkelompok (luring atau daring) yang
diselenggarakan oleh Pengelola Balai Penyuluhan dan/atau
Penyuluh KB/PLKB terkait tenaga lini lapangan yaitu Penyuluh
KB/PLKB, kader IMP dan/atau mitra kerja yang ditugaskan sebagai
pengelola data dan informasi program bangga kencana Tahun 2023.
Pengelolaan SIGA mulai dari tahap persiapan, pengumpulan dan
pengolahan data serta diseminasi.
b. Sasaran Kegiatan :
Sasaran kegiatan ini adalah Penyuluh KB/PLKB, Kader IMP dan/
atau mitra kerja yang ditugaskan sebagai manajer/supervisor/
kader pendata.
c. Hasil Kegiatan :
Dengan mengikuti orientasi ini meningkatnya pengetahuan
dan ketrampilan petugas dalam pelaksanaan pengumpulan dan
pengolahan data SIGA.
a. Rincian Kegiatan :
Kegiatan orientasi secara
berkelompok (luring atau
daring) yang diselenggarakan
oleh Pengelola Balai
Penyuluhan dan/atau
Penyuluh KB/PLKB tentang
Stunting bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman
dan cara para kader
kelompok kegiatan (Poktan)
serta penguatan peran dan
fungsi kader di masyarakat
dan fungsi kader sebagai
Tim Pendamping Keluarga
dalam mendukung program
dan kegiatan pencegahan
Stunting di tingkat desa/
kelurahan.
b. Sasaran Kegiatan :
Sasaran kegiatan ini adalah kader Poktan Program Bangga Kencana,
kader TP PKK, Kader KB dan Bidan desa sebagai bagian dalam
Tim Pendamping Keluarga atau pihak-pihak terkait lain sehingga
orientasi dapat diberikan secara utuh bagi pengelola desa/kelurahan
untuk menurunkan kasus Stunting di tingkat desa/kelurahan.
c. Hasil Kegiatan :
1) Peningkatan pemahaman tentang upaya pencegahan Stunting
2) Teridentifikasinya sasaran keluarga yang rentan Stunting
3) Terbentuknya rencana kerja untuk pencegahan Stunting di
Desa/Kelurahan
Biaya dukungan langganan daya dan jasa adalah biaya untuk membayar
listrik dan/atau air yang dipergunakan di Balai Penyuluhan KB untuk
setiap bulan atau selama 1 tahun (12 bulan).
1. Rincian Kegiatan :
3. Hasil Kegiatan :
PUSAT
PENGENDALI
DATA STUNTING
DINKES Kab/Kota
TPPS Kab/Kota SIGIZI
PUSKESMAS
TPPS Kecamatan EPPGBM
Korlap Data
TPPS Desa/Kelurahan E-surveilance
1. Rincian Kegiatan :
a. Waktu pelaksanaan
Minimal dilaksanakan 1 (satu) bulan sekali atau lebih dari 1 (satu) kali
apabila diperlukan, dengan waktu pelaksanaan minilokarya bulanan
disesuaikan dengan kesepakatan sebelumnya dengan diinisiasi oleh
TP PKK Tingkat Kecamatan.
b. Tempat Pelaksanaan
Dapat diselenggarakan di aula kantor kecamatan, balai penyuluhan
atau tempat yang mudah dijangkau oleh para sasaran peserta kegiatan
dan memastikan ruangan yang dipakai cukup untuk menampung
semua peserta.
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
42 DIREKTORAT BINA PENGGERAKAN LINI LAPANGAN
TAHUN 2022
c. Bahan Materi Persiapan
1. Data sasaran keluarga resiko stunting
2. Evaluasi kinerja Tim Pendamping Keluarga
2. Sasaran Kegiatan :
3. Hasil Kegiatan :
A. Pemantauan
C. Pelaporan
D. Lingkup Pembiayaan
A. IDENTITAS
1. NAMA BALAI :
2. ALAMAT
a. Jalan :
b. Desa/Kelurahan :
c. Kecamatan :
d. Kabupaten/kota :
e. Provinsi :
B. INFORMASI
1. STATUS KEPEMILIKAN : 1. Sendiri 2. Alih Fungsi 3. Hibah 4. Lainnya
2. SUMBER DANA KEGIATAN : 1. APBN 2. APBD 3. DAK 4. Lainnya
C. PENGURUS
No. NOMOR INDUK KEPENDUDUKAN NAMA ALAMAT No. HANPHONE JABATAN
(NIK) (Kode)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Kode Jabatan : 1 : PKB 2 : PLKB 3 : PLKB Non PNS
D. KETERSEDIAAN SARANA
SARANA INFORMASI KETERSEDIAAN SARANA INFORMASI KETERSEDIAAN
(.......................................................) (.......................................................)