Oleh :
LIZA EDIYANSYAH, SKM., M.Kes.
NIP. 19820910 200501 1 006
Judul:
Menyetujui
Coach Mentor
Disusun oleh:
Nama : LIZA EDIYANSYAH, SKM., M.Kes
NIP : 19820910 200501 1 006
Instansi : DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULANG BAWANG
Jabatan : KEPALA SUB BAGIAN KEUANGAN DAN ASET
DINAS KESEHATAN
NO Absen : 24
Mengesahkan
Coach Penguji
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak
nikmat sehingga Rancangan Aksi Perubahan ini bisa di selesaikan tepat waktu.
Rancangan Aksi Peubahan ini bertujuan untuk menambah wawasan peserta
pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan II Tahun 2022 dalam merancang
Aksi Perubahan yang akan diimplementasikan pada unit kerja masing-masing
peserta.
Penulis bersyukur karena proses merancang Aksi Perubahan ini dapat berjalan
dengan lancar karena bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang terlibat di
dalamnya. Oleh karena itu penulis bermaksud mengucapkan terima kasih kepada:
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... ii
LEMABAR PENGESAHAN......................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL........................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Tujuan.. ..................................................................................... 5
C. Manfaat ..................................................................................... 6
1. Bagi Masyarakat ................................................................ 6
2. Bagi Organisasi ................................................................. 6
3. Bagi Stakeholder ............................................................... 6
4. Bagi Leader Aksi Perubahan ............................................. 7
D. Ruang Lingkup Aksi Perubahan............................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
A. Latar Belakang
Aset atau Barang Milik Daerah (BMD) merupakan salah satu unsur penting
dalam mendukung pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintahan, dalam
rangka terciptanya tertib administrasi Pengelolaan Aset atau Barang Milik
Daerah yang baik diperlukan adanya Penataan Aset atau Barang Milik Daerah
sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 28
Tahun 2020 Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah serta
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Pedoman
Pengelolaan Barang Milik Daerah.
Aset atau Barang Milik Daerah merupakan sumber daya ekonomi milik
daerah yang mempunyai peran dan fungsi yang strategis bagi Pemerintah
Daerah dalam meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakat, karenanya
jika aset ditata dan dikelola dengan baik dapat menjadi potensi sebagai
pembiayaan pelaksanaan fungsi-fungsi Pemerintah Daerah serta
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara signifikan. Namun
sebaliknya jika Barang Milik Daerah tidak dikelola dengan semestinya maka
keberadaan aset justru menjadi beban biaya, karena aset membutuhkan
biaya perawatan atau pemeliharaan dan mengalami penurunan nilai
(depresiasi) seiring dengan perjalanan waktu.
Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang saat ini penataan asetnya belum
baik, efektif dan efisien termasuk aset yang ada di Puskesmas. Berdasarkan
Keputusan Bupati Tulang Bawang nomor B/622/IV.2/HK/TB/2021 tanggal
31 Desember 2021 Puskesmas se-Kabupaten Tulang Bawang telah
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
B. Tujuan
Adapun tujuan aksi perubahan sebagai berikut:
C. Manfaat
Adapun manfaat dari Optimalisasi Penataan Aset Dinas
Kesehatan dan Puskesmas antara lain:
1. Bagi Masyarakat
a) Meningkatnya pelayanan kesehatan masyarakat;
b) Terwujudnya kampung sehat sebagai implementasi dari
misi kedua RPJMD Kabupaten Tulang Bawang;
c) Masyarakat sehat meningkatkan ekonomi dan
produktivitas yang berimbas pada peningkatan
kesejahteraan.
2. Bagi Organisasi
a) Meningkatkan mutu pelayanan puskesmas di Kabupaten
Tulang Bawang melalui Optimalisasi Penataan aset
Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang dan
Puskesmas;
b) Peningkatan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan di
puskesmas;
c) Meningkatkan kerjasama Tim guna mencapai tujuan
organisasi dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten
Tulang Bawang;
d) Membuat persepsi yang baik bagi dunia luar terhadap
Kabupaten Tulang Bawang terkait penataan asetnya;
e) Terwujudnya kampung sehat menuju Tulang Bawang
Aman Mandiri dan Sejahtera.
3. Bagi Stakeholder
Tersedianya informasi data aset Puskesmas dan Dinas
Ruang lingkup dari aksi perubahan ini difokuskan pada Penataan Aset
Puskesmas Pasca BLUD pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang
sebagai berikut:
1. Implementasi Aksi Perubahan dilaksanakan di lingkup Dinas Kesehatan
Kabupaten Tulang Bawang dan melibatkan 9 Puskesmas sebagai objek
implementasi.
2. Implementasi Aksi Perubahan dilaksanakan dari tanggal 26 Oktober
2022 sampai dengan 22 November 2022.
3. Sasaran Implementasi adalah Data KIB B 9 Puskesmas di Kabupaten
Tulang Bawang.
4. Isu Aktual yang diangkat yaitu Aset Puskesmas Pasca BLUD belum
sesuai Peraturan yang berlaku.
5. Gagasan terobosan inovatif berupa SIMDA BMD (EMAS).
4. Kegiatan
− Melakukan pemisahan aset antara Dinas Kesehatan dan Puskesmas;
− Rekonsiliasi data aset yang sudah terpisah dengan Bidang Aset
BPKAD Kabupaten Tulang Bawang;
− Hasil Rekonsiliasi diupload ke SIMDA BMD;
− Monitoring dan Evaluasi Penataan Aset Puskesmas di SIMDA
BMD.
Tujuan dan sasaran jangka menengah yang akan dicapai oleh Dinas
Kesehatan dalam rangka pencapaian visi dan misi tertuang dalam RPJM
Kabupaten Tulang Bawang 2017 – 2022.
Berdasarkan visi, misi dan isu-isu strategis yang ada, maka tujuan dan
sasaran serta indikator kinerja sasaran yang hendak dicapai dalam kurun
waktu lima tahun (2017-2022) dijabarkan dalam tabel berikut ini.
Misi 4: Meningkatkan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang berkualitas, bersih dan
transparan untuk meningkatkan daya saing daerah, sinergisitas wilayah dan berkembangnya
kampung sejahtera dan mandiri
- Tugas
Dinas kesehatan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan
daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan
bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
- Fungsi
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 3 peraturan
ini, dinas kesehatan mempunyai fungsi:
1. Perumusan kebijakan kesehatan skala kabupaten, pengaturan,
perencanaan dan penetapan standar/pedoman;
2. Pengelola dan memberikan rekomendasi izin saran dan prasarana
khusus di bidang kesehatan;
3. Pelaksana sertifikasi tekhnologi kesehatan dan gizi;
4. Pelaksana survielans epidemiologi serta penanggulangan wabah
penyakit menular dan tidak menular dan kejadian luar biasa dan
bencana;
1. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Bupati dalam pelaksanaan
Urusan Pemerintahan di Bidang Kesehatan. Untuk melaksanakan tugas
sebagaimana Pasal 6, Kepala Dinas mempunyai fungsi:
a) Perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan operasional di
sekretariat, bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, dan sumber daya
kesehatan;
b) Pembinaan, koordinasi dan evaluasi pelaksanaan tugas, laporan
pelaksanaan tugas serta pemberian dukungan administrasi kepada
seluruh organisasi di lingkup Dinas Kesehatan;
c) Koordinasi pelaksanaan program kerja, rencana kerja dan target
kinerja program kesehatan berdasarkan visi, misi Kabupaten Tulang
Bawang dan kebijakan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
d) Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati terkait
dengan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan.
SEKRETARIS
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
BIDANG KESEHATAN BIDANG PENCEGAHAN DAN BIDANG PELAYANAN BIDANG SUMBER DAYA
MASYARAKAT PENGENDALIAN PENYAKIT KESEHATAN KESEHATAN
SEKSI KESEHATAN
SEKSI SURVEILANS DAN SEKSI PELAYANAN SEKSI SDM KESEHATAN
KELUARGA REGISTRASI DAN AKREDITASI
IMUNISASI KESEHATAN PRIMER
SEKSI KESEHATAN GIZI SEKSI PENCEGAHAN DAN SEKSI PELAYANAN KESEHATAN, SEKSI SARANA, PRASARANA, DAN
MASYARAKAT PENGENDALIAN PENYAKIT RUJUKAN, DAN PEMBIAYAAN KALIBRASI ALAT KESEHATAN
MENULAR KESEHATAN
PROMOSI KESEHATAN DAN SEKSI PENCEGAHAN DAN SEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN, SEKSI PELAYANAN KEFARMASIAN,
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK KESEHATAN KERJA, DAN DAN KESEHATAN TRADISIONAL
MENULAR DAN KESEHATAN JIWA OLAHRAGA
UPT
RSUD PUSKESMAS
8 Laptop 4 Buah
9 Handy cam 1 Rusak Berat
10 Telepon dan Faximili 1 Rusak Berat
11 Kamera Digital 2 Rusak Berat
12 Genset 1 Buah
13 Kipas Angin 2 Buah
14 Buku Perpustakaan 22 Buah
15 Meja Kerja 1 Biro 40 Buah
16 Meja Kerja ½ Biro 25 Buah
17 Kursi Direktur 1 Buah
18 Kursi Putar 44 Buah
19 Kursi Tamu 1 Buah
20 Lemari Es 2 Pintu 1 Buah
21 Lemari Arsip 2 Pintu 2 Buah
Jumlah (a)
99
17,222,298,173 17,119,074,301
Program Penunjang (b) 0 0 0
99
Total Belanja (a+b) 17,222,298,173 917,119,074,301
(Sumber : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2021)
A. Identifikasi Masalah
Isu memiliki definisi sebuah masalah yang belum terpecahkan dan siap untuk
diambil keputusannya. Terdapat beberapa isu di Dinas Kesehatan, sebagai
berikut:
1. Aset Puskesmas Pasca BLUD belum Sesuai peraturan yang berlaku;
2. Pelaporan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) Dinas Kesehatan Belum
baik;
3. Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Belum Diselesaikan
Dengan Baik;
4. Kurangnya SDM yang berkompeten pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Tulang Bawang.
Metode USG merupakan salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu
yang harus diselesaikan dengan menentukan tingkat kepentingan, keseriusan,
dan perkembangan isu dengan menggunakan skala 1 - 5.
Keterangan :
Skala 1 – 5
Urgency Seriousness Growth
1 : Tidak mendesak 1 : Tidak serius 1 : Tidak berdampak
2 : Kurang mendesak 2 : Kurang serius 2 : Kurang berdampak
3 : Cukup mendesak 3 : Cukup serius 3 : Cukup berdampak
4 : Mendesak 4 : Serius 4 : Berdampak
5 : Sangat mendesak 5 : Sangat serius 5 : Sangat berdampak
Atas dasar pemilihan prioritas tersebut di atas, maka isu “Aset Puskesmas
pasca BLUD belum sesuai peraturan yang berlaku” menjadi isu prioritas yang
harus segera diselesaikan dengan tepat melalui penataan aset dan sistem
informasi yang terintegritas dan terpadu yang dalam hal ini difasilitasi oleh
SIMDA BMD.
MAN:
Material
SDM yang
Kurangnya sarana
kurang kompeten
penataan aset
Dari hasil identifikasi dan penilaian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa,
diperlukan inovasi/terobosan Penataan Aset Puskesmas Pasca BLUD melalui
SIMDA BMD Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang.
A. Terobosan Inovasi
Inovasi adalah sebuah ide, praktik atau objek yang dianggap baru oleh
individu satu unit adopsi lainnya. Sedangkan Inovasi pelayanan publik adalah
penerapan ide-ide baru dalam penyelenggaran pemenuhan keinginan dan
kebutuhan masyarakat oleh penyelenggara Negara agar masyarakat dapat
memenuhi kebutuhannya. Langkah selanjutnya yang dilakukan setelah
mengetahui isu strategis atau permasalahan prioritas organisasi adalah
menentukan solusi yang harus dilakukan untuk penanganannya. Penentuan
solusi perlu memperhatikan penyebab-penyebab utama timbulnya isu atau
permasalahan agar mampu mengatasi permasalahan secara efektif dan
efisien.
Inovasi pelayanan publik yang penulis pilih sebagai solusi dari isu strategis
yang terjadi di unit kerja adalah melalui penggunaan aplikasi SIMDA BMD.
Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang bersama Badan Pengelola Keuangan
dan Aset daerah (BPKAD) telah membangun sistem akuntansi keuangan
berbasis komputer yang dapat menghasilkan informasi yang relevan, cepat,
akurat, lengkap dan dapat diuji kebenarannya. Salah satu aplikasi yang telah
dikembangkan adalah Program Aplikasi Komputer Sistem Informasi
Manajemen Daerah – Barang Milik daerah (SIMDA – BMD) yang dapat
digunakan sebagai pengolah data pengelolaan aset pemerintah daerah.
Secara visual, isu strategis atau permasalahan, penyebab dan akibatnya dapat
dilihat pada gambar berikut ini :
Dari gambar 4.1 diatas solusi inovatif yang dapat dilakukan adalah diperlukan
adanya Penataan Aset Puskesmas Pasca BLUD melalui SIMDA BMD
memenuhi kriteria inovasi sebagai berikut :
26 September s.d
SDM 22 November Output
No Kegiatan Mulai Hari Minggu Ke -
Pendukung
1 2 3 4 5 6 7 8 9
I PERSIAPAN
Nota dinas
1 Melapor Ke Mentor Mentor 26 Sep 1 Pembetukan
tim efektif,
BA Rapat
2 Pembentukan Tim Aksi 27 Sep 1
Tim Aksi Perubahan Pembentukan
Perubahan
3 Pembuatan SK Tim Aksi 28 Sep 2 SK Tim
Tim Aksi Perubahan
Perubahan
Rapat Tim Efektif BA
4 Tim Aksi Perubahan 30 Sep 1 Rapat
(Pembagian Tugas dan
Perencanaan)
II PELAKSANAAN
Surat Tugas,
1 Koordinasi Stakeholder Stakeholder 3 Okt 1
Notulen
Internal Internal
rapat
Desain
2 Identifikasi Input dan 4 Okt 4
Tim Aksi Perubahan Sistem
Output Aplikasi SIMDA
Aplikasi
BMD
3 Pembuatan Aplikasi SIMDA 10 Okt 10 Aplikasi
Tim Aksi Perubahan
BMD
SDM Durasi
No Kegiatan Pendukung Waktu
(Minggu)
I PERSIAPAN
a. Rapat Internal mengenai
kelanjutan Aksi Perubahan Minggu ke-4
b. Evaluasi Aplikasi SIMDA BMD November 2022 s/d 4
c. Reviu Rencana Kerja dan Minggu ke-3
penunjukan Petugas Tim Aksi Perubahan Desember 2022
d. Koordinasi Stakeholder
terkait untuk penggunaan
Aplikasi SIMDA BMD
II PELAKSANAAN
a. Entry Pengaduan melalui Minggu ke-3
Aplikasi SIMDA BMD Desember 2022 s/d 16
oleh Stakeholder Terkait Tim Aksi Perubahan Minggu ke- 2 April
b. Penyusunan Laporan Output 2023
Aplikasi
III EVALUASI DAN MONITORING
a. Rapat Evaluasi Penerapan Minggu ke-3 April
Aplikasi SIMDA BMD s/d Minggu ke-3 Mei 4
b. Penyempurnaan Aplikasi Tim Aksi Perubahan 2023
SIMDA BMD sesuai hasil
Evaluasi
MENTOR
Solihin, SIP., MM
TIM EFEKTIF
3. Coach
Widyaiswara, selaku pendamping dan fasilitator pada Proyek
Leader agar Aksi Perubahan dapat terlaksana dengan baik dan
sukses.
- Promotors
Stakeholder yang memiliki kepentingan besar terhadap upaya dan
memiliki kekuatan untuk tercapainya tujuan. Termasuk dalam
kategori ini adalah pihak-pihak yang mempunyai kepentingan
(interest) dan kekuatan/pengaruh (influence) yang besar untuk
tercapainya tujuan yaitu:
a. Stakeholders Internal
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang
b. Stakeholders Eksternal
1) Bupati Kabupaten Tulang Bawang
2) Sekretaris Daerah Kabupaten Tulang Bawang
3) Kepala BPKAD Kabupaten Tulang Bawang
- Late
Stakeholder yang tidak memiliki kepentingan (interest) untuk
terlibat dalam upaya pencapaian tujuan proyek perubahan, tetapi
memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi tercapainya
tujuan, termasuk dalam kategori ini adalah:
1. Asisten III Bidang Administrasi Umum Kabupaten Tulang
Bawang
2. Kepala OPD Se-Kabupaten Tulang Bawang
3. BPSDM Provinsi Lampung
4. Kepala BPKP Perwakilan Provinsi Lampung
5. Sekretaris BPKAD Kabupaten Tulang Bawang
6. Kepala Bidang Aset BPKAD Kabupaten Tulang Bawang
7. Apathetics
pengaruh
LATENTS PROMOTERS
• Bupati Kabupaten Tulang Bawang
• Asisten III Bidang Administrasi Umum
• Sekretaris Daerah Kabupaten Tulang
• Kepala OPD Se-Kabupaten Pesawaran Bawang
• BPSDM Provinsi Lampung • Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
• Kepala BPKP Perwakilan Provinsi Tulang Bawang
Lampung
• Sekretaris BPKAD Kabupaten Tulang
Bawang
• Kepala Bidang aset BPKAD Kabupaten
Tulang Bawang
kepentingan kepentingan
APATHETICS DEFENDERS
pengaruh
b. Peta Stakeholder
Peta stakeholder dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Stakeholder Eksternal
1) Bupati Tulang Bawang + Meminta dukungan Negosiasi,
2) Sekretaris Daerah + dan fasilitasi agar komunikasi efektif
Kabupaten Tulang kegiatan berjalan dan kolaborasi,
Bawang baik dan lancar kemitraan yang baik
3) Kepala BPKAD +
Kabupaten Tulang
Bawang
4. Tim Verifikasi
- Verifikasi data aset hasil pemisahan;
- Membuat hasil verifikasi data aset.
Sumber: www.bpkp.go.id
1. Plan
Plan merupakan proses perencanaan sasaran (Goal=Tujuan) dan proses
apa yang dibutuhkan untuk menentukan hasil, dilakukan untuk
mengidentifikasi sasaran dan proses dengan mencari tahu hal-hal apa saja
yang tidak beres kemudian mencari solusi atau ide-ide untuk
memecahkan masalah ini. Proses Perencanaan (plan) adalah Pengelolaan
Sumber Daya, diperlukan organisasi dalam melaksanakan sistem
manajemen mutu dan memenuhi persyaratan pelanggan.
2. Do
Artinya melakukan perencanaan proses yang telah ditetapkan
sebelumnya. Dalam konsep Do ini kita harus benar-benar menghindari
penundaan, semakin kita menunda pekerjaan maka waktu kita semakin
terbuang dan yang pasti pekerjaan akan bertambah banyak.
3. Check
Artinya melakukan evaluasi terhadap sasaran dan proses serta
melaporkan apa saja hasilnya. Kita mengecek kembali apa yang sudah
kita kerjakan, sudahkah sesuai dengan standar yang ada atau masih ada
kekurangan.
2 Kepuasan Kuisioner 10
Penataan
pelanggan pengguna kuisioner
Aset
menggunakan SIMDA BMD kepuasan
Puskesmas
SIMDA BMD (Dinkes
Pasca 2 Bulan dan 9
BLUD
Puskes
Melalui
SIMDA
3 Evaluasi Hasil Perbaikan atau Dinkes
BMD
Penggunaan dikemabangkan dan 9
SIMDA BMD kembali Puskes
Berdasarkan hasil aksi perubahan yang sudah dirancang yang akan digunakan untuk
penataan aset 9 puskesmas, maka dilakukan pengembangan jangka Panjang dalam
bentuk SIMDA BMD. Website ini akan menunjang peningkatan penataan aset yang
sesuai peraturan yang berlaku. Aksi perubahan ini juga mendorong leader untuk
mengembangkan potensi diri dengan mengikuti pelatihan/kursus tentang pelayanan
publik.
Identifikasi
Aksi Terobosan Sumber
No Pengembangan Waktu Tempat
Perubahan Inovasi Biaya
Potensi Diri
1 Penataan SIMDA - Belajar Aplikasi 2 Bulan Dinas APBD Dinas
Aset BMD - Menguasai Data Kesehatan Kesehatan
Puskesmas - Belajar Bahasa dan 9 Kabupaten
Pasca Asing Puskesmas Tulang
BLUD Bawang
melalui
SIMDA
BMD
Undang – Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, 2014.