Anda di halaman 1dari 4

Program Pelatihan : PKP (Pelatihan Kepemimpinan Pengawas)

Angkatan : IV
Nama Mata Pelatihan : Membentuk Tim Efektif
Nama Peserta : Sari Ida Laela
Nomor Daftar Hadir : 3
Lembaga Penyelenggara : BKPSDM
Pelatihan
LEARNING JOURNAL
A. Pokok Pikiran
Mata pelatihan ini membekali peserta agar mampu menumbuhkan tim kerja
yang efektif untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan publik yang prima sesuai
dengan lingkup bidang jabatan pejabat pengawas pada unit organisasi instansinya.

Membangun Tim Efektif


Pelayanan publik merupakan pelayanan dasar dalam pemerintahan dan
menjadi indikator penting dalam penilaian kinerja pemerintah, baik di tingkat pusat
maupun daerah. Organisasi yang baik tidak lepas dari pelayanan publik yang baik.
Oleh karena itu, peningkatan pelayanan dalam organisasi memerlukan tim yang
efektif dalam aksi perubahannya. Bagi banyak organisasi, keberhasilan membangun
tim kerja yang efektif merupakan kunci keberhasilan untuk mencapai tujuan
organisasi. Maka, tim kerja dalam aksi perubahan merupakan penentu
keberhasilan. Oleh karenanya seorang pemimpin perubahan terlebih dahulu harus
merancang pembentukan tim kerja yang efektif.
Kemampuan sebuah organisasi dalam membangun tim kerja yang efektif tentunya
akan menentukan kemampuan organisasi tersebut dalam menjalankan tugas dan
mencapai tujuannya. Bagi organisasi sektor publik, memberikan pelayanan yang
prima adalah tugas sekaligus tujuan organisasi. Sangat diyakini bahwa tugas
pelayanan publik merupakan pekerjaan yang kompleks dengan beragam tantangan.
Pekerjaan kompleks ini tentu tidak mungkin dikerjakan tanpa menggunakan tim
yang solid dan efektif.
1. Pengertian Tim Efektif
Konsep tim efektif dalam pelayanan, secara singkat dapat kita ambil
pengertian dari tim adalah sekumpulan orang yang memiliki keterampilan yang
saling melengkapi dan memiliki komitmen untuk mencapai suatu tujuan
bersama dengan suatu proses kerja bersama dimana mereka saling
bertanggung jawab satu sama lain.
Jika dikaitkan dengan kata efektif, maka tim efektif dapat diartikan
sebagai tim yang berhasil mencapai tujuannya (teams that are able to achieve
their purpose). Dalam sebuah tim efektif, seluruh komponen tim bekerja dengan
sungguh-sungguh sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing yang
ditujukan semata-mata untuk meraih tujuan tim, yang merupakan tujuan
bersama.
Rasa memiliki/taking ownership terhadap tujuan tim harus tertanam pada
setiap anggota sehingga lahirlah apa yang disebut sebagai tanggung jawab dan
kerelaan untuk berkorban dalam mencapai tujuan bersama tersebut. Pentingya
keberadaan tim efektif adalah mempercepat tercapainya tujuan, menambah
kreativitas dalam penyelesaian masalah dan meningkatnya kualitas
penyelesaian masalah.

2. Komposisi Tim yang Efektif


Komposisi tim yang efektif idealnya terdiri dari pemimpin, pembentuk,
pemikir, pengevaluasi, penyelidik sumber daya, pekerja tim, dan penyelaras
akhir.

3. Peran Kepemimpinan Dalam Membangun Tim


Pemimpin merupakan penggerak utama organisasi, otoritas organisasi
berada di tangan pemimpin. Pemimpin juga menjadi kunci keberhasilan dari
suatu organisasi.
Proses pembentukan tim efektif sangat erat kaitannya dengan peran
hubungan yang melekat pada pemimpin, yaitu peran pemimpin dalam
pembentukan dan pembinaan tim-tim kerja, pengelolaan tata kepegawaian yang
berguna untuk pencapaian tujuan organisasi, pembukaan, pembinaan dan
pengendalian hubungan eksternal dan internal organisasi serta perwakilan bagi
organisasinya. Keberhasilan tugas dalam tim akan tercapai jika setiap anggota
tim bersedia untuk bekerja dan memberikan yang terbaik untuk kesuksesan tim
sesuai tujuan pembentukan tim.

4. Kolaborasi Tim Sukses dan Efektif


Menjadikan tim kerja yang sukses dan efektif adalah impian bagi setiap
pemimpin sukses. Ini menjadi tantangan tersendiri dalam menggapai setiap visi
dan tugas organisasi. Maka dalam tim efektif perlu diperhatikan beberapa
hal,yaitu sasaran tim kerja Jelas, keterampilan anggota tim relevan, saling
percaya (trust), komitmen yang disatukan, komunikasi yang baik, keterampilan
negosiasi, dan dukungan internal dan eksternal.

B. Penerapan
Setiap komponen bangsa mempunyai peran dalam upaya kesehatan.
Tantangan dan tanggung jawab pelayanan kesehatan di puskesmas ialah
melakukan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan
perseorangan (UKP) dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif,
untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya.
UKM dan UKP jangan dipandang sebagai kegiatan yang dikotomis baik dari
sisi program maupun pendanaan. Pengelolaan penyakit dengan pendekatan
integratif dari perjalanan penyakit oleh sumber penyakit, media perantaraan, sikap
perilaku dan hubungan antar manusia, adanya kejadian penyakit, dan peran
suprasistem dalam konsep manajemen penyakit berbasis wilayah perlu dipahami
oleh semua pihak.
Kepiawaian seorang pemimpin memang sangat diperlukan untuk
membangun kerja sama tim dalam pelayanan. Jiwa kepemimpinan perlu dipupuk
begitu pula keterampilan personal dalam cara pikir, penguasaan spesialisasi teknis
profesional, cara berkomunikasi yang efektif, dan kecakapan mengelola konflik perlu
dikembangkan oleh setiap unsur sumber daya manusia kesehatan. Rasa gumedhe,
jumawa, merasa paling penting atau egoisme sektoral profesi perlu ditekan,
sebaliknya sikap saling terbuka, komunikasi yang konstruktif, sikap saling
menghargai dan keadilan perlu ditonjolkan.
Sumber daya manusia kesehatan baik tenaga medis, tenaga kesehatan
maupun tenaga nonkesehatan harus menjalankan fungsinya masing-masing di
dalam rangkaian mata rantai pelayanan kesehatan dengan sebaik-baiknya.
Pelayanan kesehatan yang prima dengan indikator yang terukur mesti
dikomunikasikan dan dimengerti oleh seluruh lini pelayanan kesehatan.
Ada pun kerja sama tim dan inovasi dapat tumbuh dengan baik di area
pelayanan kesehatan apabila adanya suasana kerja yang kondusif, dorongan
partisipasi masing-masing pihak, informasi dan fakta siap tersedia, bersikap positif
dalam mengelola perubahan (termasuk di era pelaksanaan jaminan kesehatan
nasional), adanya pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, peraturan
yang minimum (tentu dengan kebijakan dan pedoman), tumbuhnya komunikasi
internal yang baik (secara lisan dari pada bahasa tulis), sikap saling menghormati,
pimpinan yang bermotivasi tinggi, dan kerja sama tim lintas program lintas sektor.
Maka dari itu saya membentuk tim admen, UKP dan UKM agar pelaksanaan
pelayanan menjadi lebih prima. Dalam membetuk tim, setiap tim memiliki
penanggungjawab tim dan juga anggota tim yang tupoksinya sesuai dengan
pekerjaannya masing-masing. Semua tim akan bekerja sesuai dengan visi dan misi
puskesmas parungkuda yaitu :
Visi

Misi
Saya dan semua pegawai menyepakati agar setiap tim dan juga anggotanya
serta seluruh pegawai dapat berkolaborasi dalam melaksanakan pelayanan di
dalam gedung maupun di luar gedung pada masyarakat sesuai dengan visi dan misi
puskesmas. Kerjasama tim ini merupakan aspek penting dalam sistem pelayanan
dimana kerjasama tim menentukan kualitas dan mutu pelayanan. Kerjasama tim ini
merupakan bagian penting dari struktur organisasi pelayanan kesehatan untuk
memberikan pelayanan berkualitas. Secara khusus komunikasi, kepercayaan, dan
kepemimpinan dianggap fundamental bagi tim yang efektif. Semua itu saya
terapkan dari mulai menjalin komunikasi dan juga koordinasi yang baik dengan
semua pegawai dan juga lintas sektor, membangun rasa saling percaya dan
menghargai satu sama lain dalam melaksakan setiap tupoksinya dan juga kerja tim.

Anda mungkin juga menyukai