Angkatan : IV
Nama Mata Pelatihan : Kepemimpinan Melayani
Nama Peserta : Sari Ida Laela
Nomor Daftar Hadir : 3
Lembaga Penyelenggara : BKPSDM
Pelatihan
LEARNING JOURNAL
A. Pokok Pikiran
Mata pelatihan ini membekali peserta agar mampu menerapkan
kepemimpinan melayani dalam menjalankan tugas dan perannya sebagai pemimpin
pengawas sehingga mampu menghasilkan pelayanan publik yang optimal. Hal-hal
yang dibahas dalam mata pelatihan ini antaralain menjelaskan pendekatan
kepemimpinan dalam pelaksanaan pekerjaan, menjelaskan konsep dasar
kepemimpinan dalam pelaksanaan pekerjaan, menerapkan kepemimpinan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
Pendahuluan
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif
untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor terpenting yang harus
diperhatikan dalam sebuah organisasi. Sumber daya manusia menjadi kunci
kesuksesan organisasi di masa sekarang maupun mendatang. Dalam sebuah
organisasi peran kepemimpinan yang baik sangat diperlukan. Kepemimpinan dapat
digunakan oleh setiap orang dan tidak hanya berlaku pada organisasi saja.
Kepemimpinan memengaruhi perilaku manusia baik perseorangan ataupun
kelompok untuk tercapainya suatu tujuan tertentu.
1. Konsep Dasar Kepemimpinan
Pemimpin atau lender adalah orang yang mempunyai bawahan atau
orang yang mengendalikan jalannya organisasi. Pemimpin adalah subjek atau
pelaku unsur-unsur yang terdapat dalam kepemimpinan, yaitu adanya
kekuasaan, pengaruh, kekuatan, dan pemegang tanggung jawabutama bagi
seluruh kegiatan yang dilakukan oleh bawahannya.
Seorang pemimpin mempunyai kelebihan yang memungkinkan ia
mengatur dan mengarahkan bawahannya. Superioritas seorang pemimpin akan
menentukan terbentuknya sikap taat dari seluruh pegawainya. Oleh karena itu,
kepemimpinan berkaitan dengan keterampilan dan keahlian menggerakkan
orang lain.
Sedangkan kepemimpinan adalah proses dimana seorang eksekutif
dapat mengarahkan, membimbing, dan mempengaruhi perilaku dan pekerjaan
orang lain terhadap pencapaian tujuan tertentu dalam situasi tertentu.
Kepemimpinan dibagi menjadi dua konsep, yaitu sebagai proses dan sebagai
atribut. Sebagai proses kepemimpinan difokuskan kepada apa yang dilakukan
oleh para pemimpin, yaitu proses dimana pemimpin menggunakan pengaruhnya
untuk memperjelas tujuan organisasi bagi para pegawai, memotivasi mereka
untuk mencapai tujuan tersebut, serta membantu menciptakan suatu budaya
produktif dalam organisasi. Adapun dari sisi atribut kepemimpinan adalah
kumpulan karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
Oleh karena itu pemimpin dapat didefinisikan sebagai seorang yang
memiliki tujuan kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain tanpa
menggunakan kekuatan, sehingga orang-orang yang dipimpinnya menerima
dirinya sebagai sosok yang layak memimpin mereka.
2. Kepemimpinan Melayani
Servant Leadership adalah gaya manajemen dalam hal memimpin dan
melayani berada dalam satu harmoni, dan terdapat interaksi dengan lingkungan
Seorang Servant Leader adalah seseorang yang memiliki keinginan kuat untuk
melayani dan memimpin dan yang terpenting adalah mampu menggabungkan
keduanya sebagai hal saling memperkuat secara positif.
9 Ciri Kepemimpinan Melayani
1) Kemampuan meramalkan (foresight and intuition)
2) Mendengarkan
3) Menerima orang lain dan empaty
4) Membangun kekuatan Persuasi
5) Konseptualisasi
6) Kemampuan menyembuhkan
7) Kemampuan melayan
8) Memiliki Komitmen pada Pertumbuhan Manusia
9) Membangun komunitas di tempat kerja
B. Penerapan
Dalam melaksanakan tugas saya sebagai kasubbag tata usaha di Puskesmas
Parungkuda, saya akan melaksanakan tugas saya dengan setia pada visi misi
puskesmas dan mengimplementasikan kepemimpinan melayani.
1. Membagi tugas dan memberi petunjuk kepada pegawai saya dengan memberi
arahan sesuai dengan permasalahan dan bidang tugas masing-masing agar
tercapai efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas. Sehingga tidak akan ada
kesalahpahaman antara maksud dari yang memberikan tugas dan
melaksanakan tugas.
2. Mengontrol dan merekapitulasi kehadiran pegawai sesuai daftar absensi agar
tersedia data bagi pembinaan disiplin pegawai berdasarkan peraturan-peraturan
tentang disiplin pegawai agar tercipta situasi kerja yang kondusif. Sehingga
dalam melaksanakan pembinaan pegawai sudah sesuai dengan data dan juga
fakta, tidak merugikan salah satu pihak.
3. Memberikan layanan administrasi umum dan teknis meliputi urusan
kepegawaian, keuangan, tata usaha, perlengkapan, rumah tangga, dan
perjalanan dinas untuk kelancaran pelaksanaan tugas sesuai Juklak dan Juknis
kegiatan untuk kelancaran pelaksanaan tugas. Sebagia contoh saya akan
memberikan bimbingan dalam pembuatan SKP pegawai bagi pegawai yang
belum mengerti cara pengisiannya.
4. Membentuk tim efektif dengan menepatkan setiap pegawai pada tim yang sesuai
dengan tupoksinya masing-masing agar dapat bekerja dan memberikan
pelayanan dengan efektif.
5. Mendengarkan masukan-masukan pegawai dalam membuat kebijakan dengan
cara berdiskusi bersama agar setiap keputusan menjadi kesepakatan bersama,
sehingga dapat dilaksanakan dengan baik oleh semua pegawai.
6. Membuat suasana kerja yang kondusif dengan membiasakan semua pegawai
untuk bertegur sapa setiap hari, tidak hanya sesama pegawai tetapi juga kepada
masyarakat saat melaksanakan pelayanan dengan 5S (Senyum, Salam, Sapa,
Sopan, Santun).
7. Membangun komunikasi dan koordinasi yang baik dengan semua pegawai
maupun lintas sektor dalam melaksanakan tugasnya masing-masing sebagai
pelayan publik.